You are on page 1of 18

PENGARUH SUHU PENYIMPANAN DAN LAMA PENCELUPAN

EDIBLE COATING BERBASIS NATA DE COCO TERHADAP


KARAKTERISTIK BUAH POTONG MELON (Cucumis melo L.)

ARTIKEL

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Sidang Sarjana Teknik


Program Studi Teknologi Pangan

Oleh :
Meisy Christina
12.30.20.040

JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2017
Meisy Christina ( 12.30.20.040 )
Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Lama Pencelupan Edible Coating Nata de Coco terhadap Karakteristik
Buah Potong Melon (Cucumis melo L)

PENGARUH SUHU PENYIMPANAN DAN LAMA PENCELUPAN


EDIBLE COATING BERBASIS NATA DE COCO TERHADAP
KARAKTERISTIK BUAH POTONG MELON (Cucumis melo L.)

Meisy Christina 123020040 *)


Ir. Neneng Suliasih, M.P. **) Dra. Lucia Indrarti ***)
*)Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Pasundan
**)Pembimbing Utama, ***)Pembimbing Pendamping

ABSTRACT

The purpose from this research is study of temperature storage, duration of immersion
edible coating nata de coco and interaction of both from sliced melon. Benefit from this research
is to maintain of quality (colour, taste, aroma and texture) and shelf life of sliced melon (Cucumis
melo, L) that be coating.
The research design use factorial pattern 2 x 3 in design random category with 4
replication times. First factor is temperature storage (T) such as 27 0C (t1) and 50C (t2), second
factor is duration of immersion edible coating nata de coco (P) such as 15 second (p 1), 60 second
(p2) and 120 second (p3).
Observation parameter is determaining the shelf life by Total Plate Count (TPC)
methode, chemical analysis is concentration of vitamin C, physical analysis of weight loss and
organoleptic test based a test colour, aroma, texture and taste.
Based on research result of preliminary organoleptic test, found best concentration CaCl 2
is 1%. The main result of the temperature storage affect the colour response, aroma, texture, taste,
vitamin C and shelf life of sliced melon but has no effect on weight loss.The duration of immersion
edible coating nata de coco affect the shelf life of sliced melon but hasn’t effect on colour
response, texture, taste, vitamin C and weight loss. Sample t2p2 (temperature storage 50C and
duration of immersion is 60 second) is the best effective treatment to maintain quality of sliced
melon, obtained shelf life for 16,63 days, vitamin C 17,15 mg/100 grams and weight loss is
58,55%.

Keyword: Edible coating, Nata de Coco, Sliced melon

PENDAHULUAN sentra-sentra budidaya melon di


Indonesia. Umumnya buah melon di jual
Latar Belakang
dalam bentuk buah utuh maupun yang
Buah melon merupakan buah yang
sudah terolah minimal.
mudah dijumpai di Indonesia baik di
Sebagian besar masyarakat
pasar tradisional maupun di pasar modern.
Indonesia lebih menyukai buah melon
Melon sangat disukai oleh masyarakat
yang sudah terolah minimal dengan cara
karena rasanya yang manis dan
di kupas kulitnya dan di potong-potong
menyegarkan karena kandungan airnya
menjadi ukuran yang lebih kecil
yang tinggi yaitu sebanyak 93 mL/100
kemudian di kemas menggunakan plastik
gram buah.
wrap karena di nilai lebih praktis namun
Pada tahun 2014, produksi melon di
di sisi lain memiliki kekurangan yaitu
Indonesia mengalami peningkatan yaitu
umur simpan yang relatif singkat dan
dari 125.207 ton menjadi 150.347 ton
mengalami penuruan kualitas secara
yang artinya semakin meningkat pula
cepat.
tingkat konsumsi masyarakat terhadap
Suhu penyimpanan menjadi salah
buah melon ( Kementrian Pertanian,
satu faktor penting untuk
2014).
mempertahankan mutu suatu produk
Buah melon dengan varietas Sky
pangan terutama pada buah dan sayur
Rocket yang berasal dari Taiwan
agar tetap segar selama disimpan. Suhu
merupakan jenis melon yang paling
penyimpanan yang digunakan tergantung
banyak ditanam dan masih mendominasi

1
Meisy Christina ( 12.30.20.040 )
Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Lama Pencelupan Edible Coating Nata de Coco terhadap Karakteristik
Buah Potong Melon (Cucumis melo L)

dari jenis bahan pangan dalam hubungan Pada pembuatan edible coating
dengan jenis kerusakan yang ingin harus memenuhi persyaratan yaitu mudah
dicegah. Untuk beberapa jenis bahan menempel, mudah kering, tidak bersifat
pangan pengaturan suhu selama toksik, tidak mudah retak, tidak
penyimpanan sangat diperlukan. Bakteri mempengaruhi rasa dan warna buah,
patogenik tidak dapat tumbuh di luar mudah diperoleh dan harganya terjangkau
kisaran suhu antara 4-60oC sehingga (Baldwin, 1994). Selain itu, faktor yang
bahan pangan yang disimpan pada suhu dapat mempengaruhi efektivitas dari
dibawah 4o C atau diatas 60o C akan aman edible coating yaitu lama pencelupan
dari kontaminasi jasad renik tersebut (dipping) hal ini sebabkan karena semakin
(Syarief, 1993). lama buah dan sayur tersebut dicelupkan
Menurut Krochta (1992), untuk kedalam larutan edible coating maka akan
mempertahankan kesegaran dan umur semakin baik melapisi permukaan buah
simpan buah potong salah satunya dapat dengan lebih merata dan memiliki lapisan
dilakukan dengan memanfaatkan yang lebih permeable sehingga dapat
teknologi edible packaging yaitu bahan meminimalisir kontaminasi mikroba
pengemas yang dapat di makan dan dapat (Mulyadi, 2010).
menahan difusi oksigen, karbondioksida Menurut Indrarti, dkk (2008) Nata
dan uap air sehingga dapat menciptakan de coco merupakan hasil fermentasi
kondisi atmosfir internal yang sesuai bakteri Acetobacter xylinum dalam media
dengan kebutuhan produk yang dikemas. air kelapa yang mengandung glukosa
Edible packaging terdiri dari edible sebagai sumber karbonnya dan dapat
coating (berbentuk lapisan) dan edible dimanfaatkan sebagai bahan baku edible
film (berbentuk lembaran). Menurut film/coating karena mengandung
Gonzalez dalam Azarakhsh et al (2012) bioselulosa (bacterial cellulose) yang
edible coating merupakan suatu bahan memiliki sifat atau karakteristik yang unik
atau material yang dapat di makan yang dimana memiliki tingkat kemurnian yang
digunakan sebagai lapisan tipis di atas tinggi, derajat kristalinitasnya tinggi,
permukaan bahan atau produk pangan. kekuatan tarik yang tinggi dan bersifat
Beberapa keuntungan penggunaan edible elastis sehingga dapat menggantikan
coating yaitu dapat melindungi produk polimer sintetik yang saat ini banyak
segar yang bersifat mudah rusak dengan digunakan baik dalam industri pangan
menekan laju respirasi seperti pada buah maupun non-pangan.
dan sayur, dapat meningkatkan kualitas
tekstur, membantu mempertahankan
Identifikasi Masalah
senyawa volatile serta meminimalisir
Berdasarkan latar belakang
terjadinya kontaminasi mikroba (Lin dan
penelitian tadi maka dapat diidentifikasi
Zhao, 2007).
masalah sebagai berikut :
Bahan yang digunakan untuk
1. Apakah suhu penyimpanan
membuat edible film/coating yaitu terdiri
berpengaruh terhadap karakteristik
dari campuran beberapa bahan, seperti ;
buah potong melon ?
sumber karbohidrat ( pati, pektin, alginat
2. Apakah lama pencelupan edible
dan gom arab), sumber lipid (WAX,
coating berbasis nata de coco
GMS) dan sumber protein (gelatin, kasein
berpengaruh terhadap karakteristik
dan kolagen) serta sumber lainnya sebagai
buah potong melon ?
bahan penolong untuk meningkatkan
3. Apakah interaksi antara suhu
karakteristik kemasan edible yang
penyimpanan dan lama pencelupan
dihasilkan seperti Carboxy Methyl
edible coating berbasis nata de coco
Cellulose (CMC) yang berfungsi untuk
berpengaruh terhadap karakteristik
memperbaiki penampakan dan gliserol
buah potong melon ?
yang berfungsi sebagai plasticizer
(Krochta et al., 1994).

2
Meisy Christina ( 12.30.20.040 )
Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Lama Pencelupan Edible Coating Nata de Coco terhadap Karakteristik
Buah Potong Melon (Cucumis melo L)

Tujuan Penelitian Menurut Tawali (2004) dalam


Tujuan penelitian ini adalah untuk penelitiannya yang berjudul Pengaruh
mengetahui pengaruh suhu penyimpanan Suhu Penyimpanan Terhadap Mutu Buah-
dan lama pencelupan edible coating Buahan Impor yang Dipasarkan di
berbasis nata de coco serta interaksi Sulawesi Selatan menyatakan bahwa
keduanya terhadap karakteristik buah penyimpanan pada suhu rendah (dingin)
potong melon. yang dipertahankan konstan dapat
memperpanjang mutu fisik (warna dan
Manfaat Penelitian
penampilan/kesegaran, tekstur dan cita
Manfaat penelitian ini adalah
rasa) serta nilai gizi terutama kandungan
sebagai upaya untuk mempertahankan
vitamin C buah impor sedangkan
kualitas buah potong melon yang dilapisi
penyimpanan pada suhu ruang
edible coating nata de coco. Selain itu,
menyebabkan penurunan mutu fisik-
untuk mempertahankan kenampakan dan
organoleptik dan mutu nilai gizi sangat
umur simpan buah potong melon terutama
cepat yang diikuti dengan proses
di tingkat pedagang eceran agar dapat
pembusukan.
tetap menarik minat konsumen.
Suhu optimum untuk pematangan
Kerangka Pemikiran yang merata dan pembentukan bau dan
Menurut Pantastico (1997) bahwa rasa yang baik, rasa prima dan warna kulit
dengan mengetahui intensitas respirasi yang menarik bagi kebanyakan buah biasa
pada suatu bahan/produk pangan maka terletak diantara suhu 15o C dan 25o C
dapat diketahui ukuran laju jalannya (Pantastico, 1997).
metabolisme sehingga sering dianggap Menurut penelitian Safaryani
sebagai petunjuk mengenai potensi daya (2007) yang berjudul Pengaruh Suhu dan
simpan buah dan sayuran tersebut. Lama Penyimpanan terhadap Penurunan
Laju respirasi yang tinggi Kadar Vitamin C Brokoli (Brassica
menyebabkan umur simpan buah menjadi oleracea L) menyatakan bahwa pada
lebih singkat. Faktor-faktor yang umumnya turunnya asam askorbat lebih
mempengaruhi respirasi dapat dibedakan cepat pada suhu penyimpanan tinggi.
menjadi dua yaitu faktor internal seperti Asam-asam amino dengan cepat berkurang
komposisi kimia jaringan, tingkat selama penyimpanan suhu rendah yaitu
perkembangan organ, ukuran produk, antara 6-200C tetapi stabil pada suhu 200C.
adanya pelapisan alami pada permukaan Berdasarkan penelitian Hanani
kulitnya dan jenis jaringan; faktor (2012) waktu yang tepat pada proses
eksternal seperti suhu, penggunaan etilen, pencelupan edible coating berbasis
ketersediaan oksigen, karbondioksida, chitosan-palm stearin terhadap buah
terdapatnya senyawa pengatur belimbing yang disimpan pada suhu ruang
pertumbuhan dan adanya luka pada buah yaitu sebanyak 15 detik. Sedangkan
(Muchtadi, 2013). menurut penelitian Azarakhsh, et al
Menurut Muchtadi, R., Sugiyono (2012) waktu yang digunakan untuk
dan Fitriyono Ayustaningwarno (2013), mencelupkan buah potong melon yang di
suhu antara 0oC dan 35oC akan coating dengan bahan berbasis alginat dan
mempengaruhi laju respirasi buah-buahan gelatin yaitu selama 2 menit.
dan sayur-sayuran dengan peningkatan 2 Berdasarkan penelitian Mardiana
sampai 2,5 untuk tiap kenaikan suhu (2008) dengan menggunakan edible
10oC, yang memberi petunjuk bahwa baik coating berbahan dasar gel lidah buaya
proses biologi maupun kimiawi yang diaplikasikan pada buah belimbing
dipengaruhi oleh suhu. Penyimpanan pada manis menghasilkan susut bobot, total
suhu rendah dapat mengurangi laju padatan terlarut, total asam, kadar vitamin
respirasi sehingga dapat mempertahankan C, organoleptik warna, aroma dan
mutu buah segar karena aktivitas penampakan didapatkan perlakuan terbaik
metabolisme dan perubahan kimia dengan lama waktu pencelupan selama 5
berlangsung lebih lambat. menit.

3
Meisy Christina ( 12.30.20.040 )
Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Lama Pencelupan Edible Coating Nata de Coco terhadap Karakteristik
Buah Potong Melon (Cucumis melo L)

Menurut Dalal (1970) dalam nanas yang telah dilapisi edible yang
Pantastico (1997), pemberian bahan dicelupkan ke dalam larutan kalsium
pelapis seperti lilin atau edible coating klorida (CaCl2) selama 2 menit
pada buah dan sayur sangat penting menghasilkan tekstur buah yang lebih
terutama bila terdapat luka-luka atau tegar (firmness)..
goresan kecil pada permukaan Pembuatan edible film/coating
buah/sayuran. Di tempat dengan kondisi sering ditambahkan juga zat antimikroba,
tanpa adanya fasilitas penyimpanan zat perasa, zat pewarna, serta plasticizer
dingin, perlindungan dengan di larutan komponen utama. Hidrokoloid
menggunakan bahan pelapis pada buah merupakan polisakarida yang berfungsi
dan sayur merupakan salah satu cara yang sebagai zat pengikat, zat pengental, zat
dikembangkan untuk memperpanjang pengemulsi pada industri. Hidrokoloid
umur simpan buah dan sayur pada kondisi dapat dibuat dari rumput laut, tepung
suhu sekitar. jagung, tepung kanji, gelatin dan susu.
Menurut Cantwell (1992) dalam Lipid yang digunakan sebagai edible
Fisla (2010) terdapat beberapa perlakuan film/coating biasanya berasal dari lilin
untuk meminimalkan terjadinya alami maupun asam lemak. Komposit
kerusakan pada buah potong yaitu merupakan gabungan antara hidrokoloid
penyimpanan pada suhu rendah, maupun lipid sedangkan plasticizer
penggunaan bahan tambahan, adalah komponen yang paling penting
penyimpanan pada kondisi termodifikasi dalam membuat edible film/coating yang
dan penggunaan lapisan edible coating. berfungsi untuk mengurangi kekakuan
Penggunaan edible coating pada serta menambah kekuatan (elastisitas)
buah-buahan dan sayuran dapat pada edible film/coating. Plasticizer
memperpanjang umur simpan. Lapisan dibuat dari bahan organik dengan berat
edible akan memberikan lingkungan yang molekul yang rendah (Cahyana et al.,
berbeda pada buah dan sayuran yang 2012)
disimpan yang disebabkan karena Berdasarkan penelitian
terjadinya pertukaran antara O2 dan CO2 Nurpitriani et al., (2015) mengenai Studi
sebagai akibat kegiatan respirasi bahan Aplikasi Edible Coating dan Konsentrasi
masih terus berjalan (Krochta, 1994). CaCl2 pada French Fries Ubi Jalar Ungu (
Nata de coco merupakan hasil Ipomoea babatas L.) menyatakan bahwa
fermentasi bakteri Acetobacter xylinum penggunaan edible coating maltodekstrin
dalam media air kelapa yang mengandung dengan penambahan larutan CaCl2
glukosa sebagai sumber karbonnya dan dengan masing-masing konsentrasi 0%;
dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku 0,5%; 1%; dan 1,5% menunjukan bahwa
edible film/coating karena mengandung pada penggunaan larutan CaCl2 dengan
senyawa selulosa sehingga disebut konsentrasi 1,5% mendapatkan hasil
bioselulosa (bacterial cellulose). terbaik yang dinilai berdasarkan warna,
Bioselulosa merupakan bahan yang sangat tekstur, tingkat kesukaan, kadar air, kadar
unik karena selulosa yang dihasilkan abu, dan kadar lemak produk.
bebas lignin, memiliki sifat mekanis Menurut Haryanti., et al (2013)
tinggi dan tidak merusak lingkungan perendaman dalam larutan CaCl2 1,5%
(biodegradable) sehingga dapat mengakibatkan terbentuknya ikatan antara
menggantikan polimer sintetik yang saat kalsium dengan pektin dalam jaringan
ini banyak digunakan baik dalam industri kentang. Semakin tinggi konsentrasi
pangan maupun non-pangan (Indrarti, dkk CaCl2 akan mengakibatkan jumlah ikatan
2016). antara kalsium dengan pektin akan
Berdasarkan penelitian semakin banyak sehingga kentang
Azarakhsh, dkk (2012) mengenai mempunyai struktur jaringan yang lebih
optimalisasi formulasi edible coating kuat.
alginate-gelatin terhadap buah potong Menurut Hanani, dkk (2012)
nanas menyatakan bahwa buah potong menyatakan bahwa buah belimbing yang

4
Meisy Christina ( 12.30.20.040 )
Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Lama Pencelupan Edible Coating Nata de Coco terhadap Karakteristik
Buah Potong Melon (Cucumis melo L)

di coating menggunaan chitosan-palm Teknologi Bersih (LPTB) Lembaga Ilmu


stearin dapat mengurangi susut bobot, Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung.
mempertahankan kekerasan (firmness) Waktu Penelitian dimulai dari bulan
dan kenampakkannya, memperlambat September 2016.
produksi respirasi gas serta mengurangi
produksi ethilen sehingga dapat BAHAN, ALAT, DAN METODE
memperpanjang umur simpan buah PENELITIAN
belimbing selama 20 hari jika
dibandingkan dengan sampel kontrol yang Bahan dan Alat Penelitian
hanya bertahan selama 12 hari. Bahan yang Digunakan
Berdasarkan penelitian Faiqoh Bahan baku utama yang digunakan
(2014) yang berjudul Pengaruh dalam penelitian ini adalah buah melon
Konsentrasi dan Lama Perendaman dalam varietas sky rocket yang berumur 70 hari
Kalsium Klorida terhadap Kualitas dan yang di dapat dari Pasar Caringin,
Kuantitas Buah Naga Super Merah Bandung. Formulasi edible coating
(Hylocereus costaricensis) menyatakan berbasis nata de coco (CMC 30% dan
bahwa perendaman buah naga super Gliserol 30% yang dihitung berdasarkan
merah (Hylocereus costaricensis) pada berat serat nata de coco).
masing-masing konsentrasi larutan Bahan-bahan yang digunakan
kalsium klorida 0%; 2%; 4%; 6% dengan dalam analisis kimia adalah amilum,
lamanya waktu yang terdiri dari 60 menit; aquadest, Kalium Iodat (KIO3), Kalium
90 menit; dan 120 menit menunjukkan Iodida (KI) dan Kalsium Klorida (CaCl 2),
bahwa Konsentrasi kalsium klorida
NaOH 1%. Bahan yang digunakan
terbaik yaitu sebesar 6% dan lama
perendaman terbaik yaitu 120 menit dalam analisis mikrobiologi adalah air
karena mampu mempertahankan kualitas steril dan Plate Count Agar (PCA).
buah (tekstur, kandungan vitamin C dan Alat yang Digunakan
umur simpan) dan kuantitas buah (susut Alat-alat yang digunakan dalam
bobot) sampai hari ke-12. penelitian ini adalah beaker glass, hot
Menurut Baruna (2004) dalam plate, magnetic stirrer, vacuum bell jar,
Marlianita (2007) penambahan tuperware, sendok, tangkrus, pisau,
konsentrasi CMC dan gliserol pada edible styrofoam, plastik wrap, lemari pendingin
coating berbahan dasar ubi kayu (kulkas), dan tray. Alat-alat yang
memberikan pengaruh yang signifikan digunakan dalam analisis kimia adalah
terhadap warna, rasa dan kenampakan timbangan, erlenmeyer, lumpang dan alu,
pada penyimpanan hari ke-6 dan hari ke- pipet volume, buret, statif, gelas ukur, dan
9. Dengan formulasi terbaik yaitu botol semprot. Alat-alat yang
konsentrasi CMC 0,3% dan konsentrasi digunakan dalam analisis
gliserol 3%. Mikrobiologi adalah tabung reaksi,
Hipotesis Penelitian cawan petri, autoclave, Erlenmeyer,
Berdasarkan kerangka berpikir yang penjepit, penangas dan inkubator.
telah dipaparkan dapat diambil hipotesis Metode Penelitian
bahwa suhu penyimpanan, lama Penelitian ini terbagi menjadi dua
pencelupan serta interaksi antara suhu bagian yaitu penelitian pendahuluan dan
penyimpanan dan lama pencelupan penelitian utama.
diduga berpengaruh terhadap karakteristik
buah potong melon (Cucumis melo L). Penelitian Pendahuluan
Penelitian pendahuluan yang
Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan terhadap buah potong melon ini
Penelitian dilaksanakan di bertujuan untuk mengetahui pengaruh
Laboratorium Penelitian Teknologi konsentrasi CaCl2 terhadap karakteristik
Pangan Fakultas Teknik Universitas buah potong melon sehingga dapat dipilih
Pasundan, Bandung dan Loka Penelitian konsentrasi CaCl2 terbaik untuk

5
Meisy Christina ( 12.30.20.040 )
Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Lama Pencelupan Edible Coating Nata de Coco terhadap Karakteristik
Buah Potong Melon (Cucumis melo L)

digunakan pada penelitian utama. suhu 270C dan 50C selama 8 hari dan
Konsentrasi CaCl2 yang digunakan dalam dilakukan analisis tiap 2 hari sekali.
penelitian ini yaitu 0%, 0,5%, 1%, 1,5%,
dan 2%. HASIL DAN PEMBAHASAN
Respon yang digunakan dalam Penelitian Pendahuluan
penentuan konsentrasi CaCl2 terbaik yaitu Berdasarkan hasil pengujian yang
dengan uji organoleptik metode uji Mutu dilakukan terhadap buah potong melon,
Hedonik yang dilakukan terhadap 20 pemilihan perlakuan yang terbaik menurut
orang panelis agak terlatih dengan kriteria pengamatan terhadap tekstur dan after
penilaian dari segi tekstur dan after taste taste adalah perlakuan buah potong melon
buah potong melon. dengan penambahan konsentrasi CaCl2
Penelitian Utama sebanyak 1%.
Penelitian utama merupakan Hasil dari penelitian pendahuluan
lanjutan dari penelitian pendahuluan. ini selanjutnya akan digunakan pada
Penelitian utama bertujuan untuk penelitian utama. Hasil pengamatan
mengetahui pengaruh suhu penyimpanan terhadap tekstur dan after taste buah
dan lama pencelupan terhadap potong melon berlapis edible coating
karakteristik buah potong melon nata de coco.
(Cucumis melo L) yang di simpan selama 1. Tekstur
8 hari kemudian dilakukan analisis setiap Hasil pengamatan dari atribut
2 hari sekali. Analisis yang dilakukan tekstur menunjukan bahwa buah potong
diantaranya; umur simpan buah potong melon berlapis edible coating nata de
melon (metode TPC), analisis kimia yaitu coco yang dicelupkan ke dalam larutan
penentuan kadar vitamin C, analisis fisik CaCl2 1% memiliki tekstur yang lebih
(susut bobot) dan uji organoleptik dengan keras jika dibandingan dengan konsentrasi
metode uji hedonik. Selanjutnya data 1,5% dan 2% hal ini di duga karena
yang dihasilkan diolah dengan larutan CaCl2 pada konsentrasi 1,5% dan
menggunakan Rancangan Acak 2% sudah jenuh sehingga saat ion kalsium
Kelompok (RAK). berikatan dengan pektin membentuk
Deskripsi Percobaan kalsium pektinat pada dinding sel akan
Bahan baku buah melon di sortasi berkurang kemampuannya dari yang
terlebih dahulu untuk memisahkan buah sifatnya tidak larut menjadi larut dalam
melon yang berkualitas baik dengan yang air hal inilah yang menyebabkan
tidak baik. Selanjutnya buah melon di ketegaran/ kekerasan buah menjadi
trimming untuk menghilangkan bagian berkurang.
kulit terluarnya dan biji dari daging 2. After taste
buahnya sehingga diperoleh daging buah Buah potong melon dengan
melon yang utuh. Kemudian daging buah konsentrasi CaCl2 1% memiliki after taste
melon di potong-potong berbentuk kubus tidak pahit sementara pada konsentrasi
dengan ukuran 2 cm x 2 cm x 2 cm dan di 0%, 0,5% dan kontrol memiliki after
rendam mengunakan larutan CaCl2 selama taste agak tidak pahit dan pada
2 menit lalu ditiriskan selama ± 10 menit konsentrasi 1,5% dan 2% memiliki after
pada suhu 270C. Lalu buah melon taste pahit hal ini karena adanya ion
dicelupkan ke dalam larutan edible kalsium dalam larutan CaCl2. Semakin
coating nata de coco selama 15 detik, 60 banyak ion kalsium yang terkandung
detik dan 120 detik dan ditiriskan selama dalam suatu larutan maka sifatnya akan
10 menit. Hal ini dilakukan berulang semakin basa sehingga after taste pahit
sebanyak 2 kali agar buah melon dapat yang ditimbulkan akan semakin terasa.
terlapisi dengan lebih sempurna.
Selanjutnya buah melon yang sudah
telapisi edible coating di simpan pada

6
Meisy Christina ( 12.30.20.040 )
Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Lama Pencelupan Edible Coating Nata de Coco terhadap Karakteristik
Buah Potong Melon (Cucumis melo L)

Penelitian Utama
1. Umur Simpan Buah Potong Melon Gambar 3. Pengaruh Suhu Penyimpanan dan
Umur simpan buah potong melon Lama Pencelupan (270C,120”) Terhadap Rata-
dihitung berdasarkan rata-rata jumlah rata Jumlah Total Mikroba Selama
mikroba total yang disimpan selama 8 Penyimpanan
hari menunjukkan bahwa pada hari ke -0
suhu penyimpanan dan lama pencelupan
serta interaksinya tidak berpengaruh
terhadap rata-rata jumlah mikroba total
buah potong melon berlapis edible
coating nata de coco.
Pada penyimpanan hari ke-2, hari
ke-4, hari ke-6 dan hari ke-8 suhu
penyimpanan dan lama pencelupan serta
interaksinya berpengaruh terhadap rata-
Gambar 4. Pengaruh Suhu Penyimpanan dan
rata jumlah mikroba total buah potong Lama Pencelupan(50C,15”) Terhadap Rata-
melon berlapis edible coating nata de rata Jumlah Total Mikroba Selama
coco. Penyimpanan

Gambar 1. Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Gambar 5. Pengaruh Suhu Penyimpanan dan
Lama Pencelupan (270C, 15”) Terhadap Rata- Lama Pencelupan(50C,60”) Terhadap Rata-
rata Jumlah Total Mikroba Selama rata Jumlah Total Mikroba Selama
Penyimpanan Penyimpanan

Gambar 2. Pengaruh Suhu Penyimpanan dan


Lama Pencelupan(270C,60”) Terhadap Rata- Gambar 6. Pengaruh Suhu Penyimpanan dan
rata Jumlah Total Mikroba Selama Lama Pencelupan(50C,120”) Terhadap Rata-
Penyimpanan rata Jumlah Total Mikroba Selama
Penyimpanan

Berdasarkan pada Gambar 1, 2, 3,


4, 5 dan 6 menunjukkan bahwa pada buah
potong melon berlapis edible coating
nata de coco yang di simpan selama 8
hari pada masing-masing perlakuan yaitu
t1p1 (270C,15”), t1p2 (270C,60”), t1p3
(270C,120”), t2p1 (50C,15”), t2p2 (50C,60”),

7
Meisy Christina ( 12.30.20.040 )
Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Lama Pencelupan Edible Coating Nata de Coco terhadap Karakteristik
Buah Potong Melon (Cucumis melo L)

dan t2p3 (50C,120”) memiliki umur 2. Kadar Vitamin C


simpan yaitu 1,14 hari; 7,98 hari; 6,75 Hasil Analisis Variansi menyatakan
hari; 11,96 hari; 16,63 hari dan 16,07 hari. bahwa pada hari ke-0 suhu penyimpanan
Dari ke- enam grafik diatas (T), lama pencelupan (P) dan interaksinya
menyatakan bahwa pada buah potong tidak berpengaruh nyata terhadap kadar
melon berlapis edible coating nata de vitamin C buah potong melon sementara
coco yang di simpan pada suhu 50C pada hari ke- 2, hari ke-4, hari ke-6 dan
dengan lama pencelupan larutan edible hari ke-8 suhu penyimpanan (T)
selama 60 detik memiliki umur simpan berpengaruh nyata terhadap kadar vitamin
yang lebih lama yaitu selama 16,63 hari C sedangkan lama pencelupan (P) dan
jika dibandingkan dengan ke- lima interaksinya tidak berpengaruh nyata
perlakuan lainnya sementara pada buah terhadap kadar vitamin C buah potong
potong melon berlapis edible coating melon.
nata de coco yang di simpan pada suhu
270C dengan lama pencelupan 15 detik Tabel 1. Pengaruh Suhu Terhadap
memiliki umur simpan yang paling Kadar Vitamin C ( mg/ 100 gram
singkat yaitu selama 1,14 hari. Hal ini bahan ) Selama Penyimpanan
berkaitan dengan rata-rata jumlah Kadar
mikroba total yang tumbuh selama Lama Suhu Vitamin
penyimpanan dimana semakin banyak Penyimpanan Penyimpanan C(mg/100g
bahan)
jumlah mikroba yang tumbuh selama
270C 31,51 a
penyimpanan maka umur simpan dari 0
50C 31,51 a
suatu produk pangan akan semakin 270C 25,24 a
2
singkat. Penyimpanan produk pangan 50C 27,89 b
salah satunya dipengaruhi oleh suhu 4
270C 19,94 a
penyimpanan, Fardiaz (1992) menyatakan 50C 23,70 b
270C 15,20 a
bahwa suhu dimana suatu makanan di 6
50C 19,94 b
simpan memiliki pengaruh yang sangat 8,65 a
270C
besar terhadap jenis mikroba yang dapat 8
50C 15,90 b
tumbuh serta kecepatan pertumbuhannya. Keterangan : Nilai rata-rata perlakuan yang diikuti
Pada suhu 250C – 300C jenis mikroba oleh huruf yang berbeda,menyatakan berbeda nyata
yang umumnya dapat tumbuh dengan pada taraf nyata 5% menurut Uji Duncan.
baik yaitu Kapang dan Khamir yang
tergolong ke dalam mikroorganisme jenis Pada Tabel 12 dapat dilihat bahwa
mesofilik sedangkan jenis mikroba yang suhu penyimpanan dapat mempengaruhi
tumbuh pada suhu rendah masih mungkin kadar vitamin C sehingga mengalami
ditumbuhi oleh bakteri yang tergolong penurunan dari hari ke-0, hari ke-2, hari
psikrofilik. ke-4, hari ke-6 dan hari ke- 8 dimana pada
Selain itu lamanya pencelupan hari ke-0 terletak pada kisaran 31,51 mg;
berpengaruh terhadap jumlah mikroba hari ke-2 dengan kisaran antara 27,89 mg
total karena semakin lama buah melon dan 25,24 mg; hari ke-4 berkisar antara
yang dicelupkan kedalam larutan edible 23,70 mg dan 19,94 mg; hari ke-6
coating nata de coco maka lapisan edible berkisar antara 19,94 mg dan 15,20 mg;
yang terbentuk akan semakin tebal hal ini dan pada hari ke-8 berada pada kisaran
diduga dapat menyebabkan pertumbuhan antara 15,90 mg dan 8,65 mg. Hal ini
mikroba yang bersifat anaerob lebih menunjukkan bahwa semakin lama waktu
berkembang sehingga mengakibatkan penyimpanan maka kandungan vitamin C
jumlah total mikroba yang terdapat dalam pada buah potong melon berlapis edible
buah potong melon dengan lama coating nata de coco semakin kecil.
pencelupan 120 detik lebih banyak jika Kadar vitamin C pada buah
dibandingkan yang dicelup selama 15 potong melon yang disimpan di hari ke-8
detik dan 60 detik pada suhu 50C. dengan suhu 50C lebih tinggi jika
. dibandingkan dengan kelima perlakuan

8
Meisy Christina ( 12.30.20.040 )
Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Lama Pencelupan Edible Coating Nata de Coco terhadap Karakteristik
Buah Potong Melon (Cucumis melo L)

lainnya yaitu sebesar 17,15 mg hal ini dipengaruhi oleh tingginya suhu selama
diduga karena suhu yang digunakan penyimpanan sehingga dapat
adalah suhu 50C yang dapat menghambat mempercepat terjadinya proses respirasi
proses oksidasi sementara pada suhu 270C dan juga transpirasi yang mengubah gula
memiliki kadar vitamin C yang lebih menjadi CO2 dan O2. Hal ini
rendah diduga karena penyimpanan pada menunjukkan bahwa suhu dingin lebih
suhu ruang (270C) menyebabkan vitamin mampu menekan susut bobot buah selama
C mudah sekali terdegradasi baik oleh penyimpanan yaitu dengan
suhu, cahaya maupun udara sekitar memperlambat proses respirasi dan
(Helmiyesi, 2008). mengurangi laju transpirasi.

3. Susut Bobot 4. Respon Organoleptik


Hasil Analisis Variansi menyatakan a) Warna
bahwa pada penyimpanan hari ke-0, hari Hasil Analisis Variansi
ke-2, hari ke-4, hari ke-6 dan hari ke-8 menyatakan bahwa pada penyimpanan
suhu penyimpanan (T), lama pencelupan hari ke-0 suhu penyimpanan (T), lama
(P) dan interaksinya tidak berpengaruh pencelupan (P) dan interaksinya tidak
terhadap susut bobot buah potong melon. berpengaruh terhadap warna buah potong
melon.
Hasil Analisis Variansi hari ke-2,
hari ke-4, hari ke-6 dan hari ke- 8
menyatakan bahwa suhu penyimpanan (T)
berpengaruh terhadap warna sedangkan
lamanya pencelupan (P) dan interaksinya
tidak berpengaruh terhadap warna buah
potong melon.

Tabel 2. Pengaruh Suhu Penyimpanan


terhadap Warna Buah Potong Melon Berlapis
Edible Coating Nata de Coco
Gambar 7. Susut Bobot Buah Potong Melon Warna
Selama Penyimpanan Pada Suhu Berbeda Lama Suhu Buah
Penyimpanan Penyimpanan Potong
Melon
Pada Gambar 7 dapat dilihat
270C 4,49 a
terjadinya peningkatan susut bobot tiap 0
50C 4,61 a
perlakuan selama 8 hari. Pada tiap 270C 2,03 a
perlakuan susut bobot akan bertambah 2
50C 4,26 b
seiring dengan bertambahnya lama 270C 1,64 a
penyimpanan yang terjadi karena pada 4
50C 4.05 b
buah tersebut masih melakukan proses 270C 1,33 a
metabolisme yaitu proses respirasi dan 6
50C 3,34 b
transpirasi melalui permukaan jaringan. 270C 1,35 a
Pada hari ke- 2 susut bobot ke-enam 8
50C 3,13 b
perlakuan berkisar antara 14,58% sampai Keterangan : Nilai rata-rata perlakuan yang diikuti
21,68%; hari ke-4 berkisar antara 30,96% oleh huruf yang berbeda,menyatakan berbeda nyata
sampai sampai 43,60%; hari ke- 6 pada taraf nyata 5% menurut Uji Duncan.
berkisar antara 40,18% sampai 54, 82%;
Gambar 2 menunjukkan bahwa
dan pada hari ke-8 persentase susut bobot
semakin tinggi suhu penyimpanan maka
tersebut mencapai kisaran antara 51,33% -
warna buah potong melon yang dihasilkan
66,25%.
menjadi kecoklatan hal ini diduga karena
Silalahi (2007) berpendapat
semakin tinggi suhu penyimpanan maka
bahwa susut bobot pada suhu ruang
proses respirasi dan transpirasi

9
Meisy Christina ( 12.30.20.040 )
Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Lama Pencelupan Edible Coating Nata de Coco terhadap Karakteristik
Buah Potong Melon (Cucumis melo L)

berlangsung cepat dan terus menerus disimpan pada suhu dingin (50C)
sehingga warna yang semula hijau dibandingkan pada suhu ruang (270C).
kekuningan mengalami degradasi menjadi Hal ini terjadi karena senyawa volatile
kecoklatan sementara pada buah potong mengalami proses penguapan secara terus
melon yang disimpan pada suhu rendah menerus meskipun pada suhu ruang.
proses respirasi dan transpirasi Semakin tinggi suhu penyimpanan maka
diperlambat sehingga warna yang proses penguapan senyawa volatile akan
dihasilkan tidak banyak berubah semakin cepat sehingga aroma buah akan
(Siswanto, 2010). semakin berkurang.
Aroma dapat didefinisikan
b. Aroma sebagai sesuatu yang dapat diamati
Hasil Analisis Variansi dengan indera pembau. Didalam industri
menyatakan bahwa pada penyimpanan pangan pengujian terhadap terhadap bau
hari ke-0 suhu penyimpanan (T) dan atau aroma dianggap penting karena
lamanya pencelupan (P) tidak dengan cepat dapat memberikan hasil
penilaian terhadap produk tentang
berpengaruh nyata terhadap aroma
diterima atau tidaknya produk tersebut.
sehingga interaksi antara suhu selain itu dapat juga digunakan sebagai
penyimpanan dan lama pencelupan indikator terjadinya kerusakan pada
tidak memiliki pengaruh nyata. produk misalnya sebagai akibat cara
Hasil Analisis Variansi hari ke-2, pengemasan atau cara penyimpanan yang
hari ke-4, hari ke-6 dan hari ke-8 kurang baik (Kartika, 1988).
menyatakan bahwa suhu penyimpanan
(T) berpengaruh nyata terhadap aroma c. Tekstur
sedangkan lamanya pencelupan (P) Hasil Analisis Variansi menyatakan
dan interaksinya tidak berpengaruh bahwa pada penyimpanan hari ke-0 suhu
nyata terhadap aroma buah potong penyimpanan (T), lama pencelupan (P)
dan interaksinya tidak berpengaruh nyata
melon.
terhadap tekstur buah potong melon.
Hasil Analisis Variansi hari ke-2, hari
Tabel 3. Pengaruh Suhu Penyimpanan
ke-4, hari ke-6 dan hari ke- 8 menyatakan
terhadap Aroma Buah Potong Melon
bahwa suhu penyimpanan (T)
Berlapis Edible Coating Nata de Coco
Aroma
berpengaruh nyata terhadap tekstur
Lama Suhu Buah sedangkan lama pencelupan (P) dan
Penyimpanan Penyimpanan Potong interaksinya tidak berpengaruh nyata
Melon terhadap tekstur buah potong melon.
270C 4,72 a Pengaruh suhu penyimpanan (T) terhadap
0
50C 3,92 a tekstur buah potong melon dapat dilihat
270C 1,81 a pada Tabel 4.
2
50C 4,23 b Berdasarkan Tabel 4 menyatakan
270C 1,70 a bahwa pada penyimpanan hari ke-0 suhu
4
50C 3,87 b penyimpanan tidak berbeda nyata
270C 1,48 a terhadap tekstur buah potong melon
6
50C 3,49 b sementara pada penyimpanan hari ke-2,
270C 1,40 a hari ke-4, hari ke-6 dan hari ke-8 suhu
8
50C 3,13 b penyimpanan berbeda nyata terhadap
Keterangan : Nilai rata-rata perlakuan yang diikuti tekstur buah potong melon. Tekstur buah
oleh huruf yang berbeda,menyatakan berbeda nyata potong melon yang disimpan pada suhu
pada taraf nyata 5% menurut Uji Duncan.
50C lebih disukai karena memiliki tekstur
yang lebih keras jika dibandingkan
Berdasarkan Tabel 3 dapat
dengan buah potong melon yang disimpan
diketahui bahwa aroma khas buah melon
pada suhu 270C. Hal ini diduga karena
yang lebih disukai adalah buah yang
semakin rendah suhu penyimpanan maka

10
Meisy Christina ( 12.30.20.040 )
Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Lama Pencelupan Edible Coating Nata de Coco terhadap Karakteristik
Buah Potong Melon (Cucumis melo L)

kemampuan untuk memperlambat proses Pengaruh suhu penyimpanan (T) terhadap


metabolisme komoditi semakin besar rasa buah potong melon dapat dilihat pada
sehingga proses pelunakan buah ikut Tabel 5.
terhambat (Silalahi, 2007).
Tabel 5. Pengaruh Suhu Penyimpanan
Tabel 4. Pengaruh Suhu Penyimpanan terhadap Rasa Buah Potong Melon
terhadap Tekstur Buah Potong Melon Berlapis Edible Coating Nata de Coco
Berlapis Edible Coating Nata de Coco Rasa
Tekstur Lama Suhu Buah
Lama Suhu Buah Penyimpanan Penyimpanan Potong
Penyimpanan Penyimpanan Potong Melon
Melon 270C 4,53 a
0
0
27 C 4,41 a 50C 4,38 a
0
50C 4,60 a 270C 1,64 a
2
270C 1,85 a 50C 3,75 b
2
50C 4,12 b 270C 1,47 a
4
270C 1,57 a 50C 3,32 b
4
50C 3,59 b 270C 1,24 a
6
270C 1,31 a 50C 2,80 b
6
50C 2,89 b 270C 1,19 a
1,30 a 8
270C 50C 2,65 b
8 0
5C 2,95 b Keterangan : Nilai rata-rata perlakuan yang diikuti
oleh huruf yang berbeda,menyatakan berbeda nyata
Keterangan : Nilai rata-rata perlakuan yang diikuti
pada taraf nyata 5% menurut Uji Duncan.
oleh huruf yang berbeda,menyatakan berbeda nyata
pada taraf nyata 5% menurut Uji Duncan.
Berdasarkan Tabel 5 menyatakan
Menurut Muchtadi dan Sugiono bahwa pada penyimpanan hari ke-0 suhu
(1992) proses pelunakan pada buah terjadi penyimpanan tidak berbeda nyata
karena terhidrolisisnya zat pektin (bahan terhadap rasa buah potong melon. Pada
perekat) menjadi komponen-komponen penyimpanan hari ke-2, hari ke-4, hari ke-
yang larut air sehingga total zat pektin 6 dan hari ke-8 suhu penyimpanan
akan menurunkan kadarnya dan berbeda nyata terhadap rasa buah potong
kompenen yang larut dalam air akan melon. Rasa buah potong melon yang
meningkat jumlahnya yang disimpan pada suhu 50C lebih disukai
mengakibatkan buah menjadi lunak. daripada yang disimpan pada suhu 27 0C
Selain itu tekstur buah-buahan dan sayur- karena buah potong melon yang disimpan
sayuran bergantung pada ketegangan, pada suhu 50C diduga mampu
ukuran, bentuk, dan keterikatan sel-sel, mempertahankan rasa manis khas melon
adanya jaringan penunjang dan susuan selama penyimpanan. Hal ini berkaitan
tanamannnya (Pantastico, 1997). dengan pernyataan Kartika (1997) dimana
suhu merupakan salah satu faktor yang
d. Rasa dapat mempengaruhi rasa dari suatu
Hasil Analisis Variansi menyatakan bahan atau produk pangan.
bahwa pada penyimpanan hari ke-0 suhu Salah satu faktor yang dapat
penyimpanan (T), lama pencelupan (P) menentukan kualitas suatu produk adalah
dan interaksinya tidak berpengaruh nyata rasa. Pematangan biasanya meningkatkan
terhadap rasa buah potong melon. jumlah gula-gula sederhana yang
Hasil Analisis Variansi hari ke-2, memberikan rasa manis, penurunan asam-
hari ke-4, hari ke-6 dan hari ke- 8 asam organik dan senyawa-senyawa
menyatakan bahwa suhu penyimpanan (T) fenolik yang mengurangi rasa sepat dan
berpengaruh nyata terhadap rasa masam dan kenaikan zat-zat atsiri yang
sedangkan lamanya pencelupan (P) dan memberikan flavor khas pada buah
interaksinya tidak berpengaruh nyata (Pantastico, 1997).
terhadap rasa buah potong melon.

11
Meisy Christina ( 12.30.20.040 )
Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Lama Pencelupan Edible Coating Nata de Coco terhadap Karakteristik
Buah Potong Melon (Cucumis melo L)

5. Perlakuan Terpilih penelitian utama didapatkan


Perlakuan terpilih merupakan perlakuan terpilih yaitu t2p2 (suhu
perlakuan yang diambil dari uji hedonik penyimpanan 5 0C dan lama
yang dilakukan pada atribut warna, pencelupan 60 detik). Didapat umur
aroma, tekstur dan rasa. Hasil perlakuan simpan selama 16,63 hari, kadar
yang dipilih berdasarkan atribut warna, vitamin C 17,15 mg/100 g bahan dan
aroma, tekstur dan rasa adalah perlakuan susut bobot sebesar 58,55%.
t2p2 yang lebih disukai jika dibandingkan
Saran
dengan kelima perlakuan
Dari evaluasi yang telah dilakukan,
lainnya.Berdasarkan hasil penelitian
ada beberapa saran yang perlu
utama dapat disimpulkan bahwa
diperhatikan, antara lain:
perlakuan terpilih yang diperoleh dari
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
respon kimia yaitu kadar vitamin C
mengenai variasi formula edible
sebesar 17,15 mg/100g bahan, susut bobot
coating dalam aplikasinya pada buah
58,55% dan umur simpan selama 16,63
potong melon.
hari.
2. Dilakukan standar pengukuran
terhadap edible coating nata de coco
KESIMPULAN DAN SARAN
sebelum digunakan dalam penelitian,
Kesimpulan seperti pengukuran kadar pH,
Berdasarkan hasil penelitian yang viskositas larutan agar edible coating
telah dilakukan, maka dapat diambil yang dihasilkan lebih seragam.
kesimpulan sebagai berikut: 3. Ditetapkan suhu penyimpanan yang
1. Berdasarkan respon organoleptik uji paling tepat untuk setiap komoditi
mutu hedonik pada penelitian yang akan diteliti sesuai dengan
pendahuluan penggunaan konsentrasi karakteristiknya masing-masing
CaCl2 1% merupakan konsentrasi berdasarkan sumber atau literatur yang
terpilih didasarkan atas atribut tekstur ada.
keras dan after taste tidak pahit pada 4. Kekurangan dari penelitian ini yaitu
buah potong melon. tebal lapisan edible coating yang
2. Suhu penyimpanan berpengaruh dihasilkan berbeda-beda sehingga
terhadap respon warna, aroma, tektur, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
rasa, kadar vitamin C, dan umur agar diperoleh tebal lapisan edible
simpan buah potong melon, tetapi coating yang lebih seragam.
tidak berpengaruh terhadap susut
bobot.
3. Lama Pencelupan edible coating nata DAFTAR PUSTAKA
de coco berpengaruh terhadap umur Anonym. 2014. Manfaat Kalsium
simpan buah potong melon, tetapi Klorida untuk Pangan. http://
tidak berpengaruh terhadap respon doktermu.com. Di akses : 27-03-
warna, aroma, tekstur, rasa, kadar 2016.
vitamin C dan susut bobot.
4. Interaksi antara suhu penyimpanan Alsuhendra, Ridawati dan Agus Iman
dan lama pencelupan edible coating Santoso. Pengaruh penggunaan
nata de coco berpengaruh terhadap edible coating terhadap susut
umur simpan buah potong melon, bobot, pH, dan Karakteristik
tetapi tidak berpengaruh terhadap Organoleptik Buah Potong
respon warna, aroma, tekstur, rasa, pada Penyajian Hidangan
kadar vitamin C dan susut bobot. Dessert. Skripsi Teknik. Jurusan
5. Berdasarkan hasil pengujian IKK, Fakultas Teknik, Universitas
organoleptik, uji kadar vitamin C, Negeri Jakarta. Jakarta.
susut bobot, dan penentuan umur
simpan buah potong melon pada

12
Meisy Christina ( 12.30.20.040 )
Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Lama Pencelupan Edible Coating Nata de Coco terhadap Karakteristik
Buah Potong Melon (Cucumis melo L)

Azarakhsh, N., Osman, A., Ghazali, H. Coating on Quality and Shelf


M., Tan, C. P. and Mohd life of Sliced Mango Fruit.
Adzahan, N. 2012. Optimization Journal of Food Engineering 78 :
of Alginate and Gellan-Based 225-229.
Edible Coating Formulations
for Fresh-cut Pineapples. Dalal, V.B., dan Subramanyam, H. 1970.
International Food Research Refrigerated Storage of Fresh
Journal 19(1) : 279-285. fruits and vegetables. Climate
control 3 (3), 37.
Baldwin, E.A. 1994. Edible Coating for
Fresh Fruits and Vegetable : Danhowe, G. dan O. Fennema. 1994.
Past, Present and Future. In J. M. Edible Film and Coating :
Krochta, E. A. Baldwin and M.O. Characteristic, Formation,
Nispeperos – Carrie-do (ed.) Definitions and Testing
Edible Films to improve food Methode. Di dalam : Marlianita,
quality. Tecnomic Publishing Co, Rina. 2007. Pengaruh
Inc. Pennsylvania. Perlakuan Pelapisan Edible
Coating dan Kondisi
Baruna, W. 2004. Pengaruh Suhu dan Penyimpanan yang
Lama Penyimpanan Durian Diaplikasikan pada Buah
Pada Berbagai Suhu. Skripsi Stroberi (Fragaria chiloensis L./
Jurusan Teknologi Pangan F. vesca L.). Skripsi Jurusan
Universitas Pasundan. Bandung. Teknologi Pangan Universitas
Pasundan.
Bergonia H.A. 1982. Reverse Osmosis of
Coconut Water Troug Cellulose deMan, John M. 1989. Principles of
Acetat Membrane. Proceding of Food Chemistry. Van Nostrand
the Second ASEAN workshop Reinhold, A Division of
Membrane Technology. Wadsworth, Inc.

BPOM Republik Indonesia. Dhanapal, Aruna., Sasikala. P, Lavanya


2011.Gliserin. Sentra Informasi Rajamani, Kavitha. V, Yazhini. G,
Keracunan Nasional. Bidang M. Shakila Banu. 2012. Edible
Informasi Keracunan, Pusat Film From Polysaccharides.
Informasi Obat dan Makanan, Food Science and Quality
Badan POM RI. http:// Management. ISSN 2224-6088
ik.pom.go.id. Di akses : 25- 04- (Paper) ISSN 2225-0557
2016. (Online), Vol. 3. Departement of
Food Processing and Preservation
Cahyana, Heru., Marcelinus, Technology. Avinashilingam
Chriswardana dan Nur Rokhati. University for Women. Faculty of
2012. Pengaruh Coating Engineering. Coimbatore.
Alginate-Chitosan terhadap
Pertumbuhan Mikroba pada Dwiari, Sri. R. 2008. Teknologi Hasil
Buah Melon Kupasan. Jurnal Pangan. Pusat Pembukuan,
Teknologi Kimia dan Industri, Departemen Pendidikan Nasional.
Vol. 1, No. 1. Halaman 175-178. Jakarta.

Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar. Effendi, M. Suppli. 2012. Tekonologi


Penerbit Erlangga, Edisi Ketiga Pengolahan dan Pengawetan
Jilid 1. Jakarta. Pangan. Penerbit : Alfabeta.
Chien, P.J., Sheu, F. and Yang, F.H. 2007. Bandung.
Effects of Edible Chitosan

13
Meisy Christina ( 12.30.20.040 )
Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Lama Pencelupan Edible Coating Nata de Coco terhadap Karakteristik
Buah Potong Melon (Cucumis melo L)

Fachruddin, L. 1998. Memilih dan


Memanfaatkan Bahan Tambahan Gonzalez-Aguilar, G. A., Ayala- Zavala,
Makanan. Trubus Agriwidya. J.F., Olivas, G.I., de la Rosa, L.A.
Bogor and Alvarez-Parilla, E. 2010.
Preserving Quality of Fresh-cut
Faiqoh, Elmaulida N. 2014. Pengaruh Products using Safe
Konsentrasi dan Lama Techologies. Journal of
Perendaman dalam CaCl2 Consumer Protection an Food
terhadap Kualitas dan Safety 5: 65-72.
Kuantitas buah Naga Super
Merah. Skripsi Jurusan Biologi, Gustian, Irfan., Susanto, Dwi Teja, dan
Fakultas Sains dan Teknologi, Adfa, Morina. 2006. Efek
Universitas Islam Negeri Perendaman Larutan Alkali
Maulana Malik Ibrahim. Malang. Terhadap Perilaku Film Kertas
Dari Nata de Coco Yang
Faramade, O. 2007. Kinetics of Ascorbic Dimodifikasi. Jurnal Gradien,
Acid Degradation in Vol. 2 No. 1 Januari 126-129.
Commercial Orange Juice Jurusan Kimia, Fakultas
Produced Locally in Nigeria. Matematika dan Ilmu
African Crop Science Conference Pengetahuan Alam, Universitas
Proceedings. 8 : 1813-1816. Bengkulu, Indonesia.

Fardiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Hanani., Nurul, M.Z., Halimahton,


Pangan 1. Penerbit : PT. Zahrah, M.S. and Zaibunnisa, A.
Gramedia. Jakarta. H. 2012. Effect of Chitosan-
Palm Stearin edible coating on
Fardiaz, Srikandi, Ratih Dewanti, Slamet the Post Harvest life of Star
Budijanto. 1987. Risalah fruits (Averrhoa carambola L.)
Seminar ; Bahan Tambahan stored at room temperature.
Kimiawi (Food Additive). Institut International Food Research
Pertanian Bogor. Bogor. Journal 19 (4) : 1433-1438.

Fisla, I.D. 2010. Pengaruh Lapisan Haryanti, Pepita., Budi, Sutriawan., dan
Edible dan Kemasan Atmosfir Sujiman. 2013. Perendaman
Termodifikasi terhadap Umur dalam Kalsium Klorida dan
Simpan Mutu Buah Melon Penggunaan Edible Coating
Cantaloupe (Cucumis melo L) Untuk Meningkatkan Kualitas
Terolah Minimal. Skripsi French Fries dari Kentang
Fakultas Teknologi Pertanian, Varietas Tenggo dan Krespo.
Departemen Teknik Pertanian, Agritech, Vol.33, No. 1. Jurusan
Institut Pertanian Bogor. Teknologi Pertanian. Universitas
Jenderal Soedirman. Purwokerto.
Fennema, O.,R. 2000. Principal of Food
Chemistry. Marcel Dekker Inc. Hasibuan, Nia Nazrah. 2016. Pengaruh
New York. Edible Coating dari Pati Jagung
dan Lama Pencelupan
Gontard, N., Guilbert, S. dan J.L. Cuq. Terhadap Mutu Buah Nanas
1993. Water and Gliserol as Terolah Minimal. Skripsi
Plasticizer affect Mechanical Fakultas Pertanian, Program Studi
and water Vapour Bamer Ilmu dan Teknologi Pangan,
Properties of an edible Wheat Universitas Sumatra Utara,
Gluten Film. J. of Food Sci, S8. Medan.
(1): 206-210.

14
Meisy Christina ( 12.30.20.040 )
Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Lama Pencelupan Edible Coating Nata de Coco terhadap Karakteristik
Buah Potong Melon (Cucumis melo L)

Huse, Mochamad Anugerah., Wignyanto., Wirakartakusumah (Eds)


Ika, A.D. 2009. Aplikasi Edible Advences in food Engineering.
Coating dari Karagenan dan CRC Press : Boca Raton, F. L :
Gliserol untuk Mengurangi 517-538.
Penurunan Kerusakan Apel
Romebeauty. Jurnal Alumni dan Krochta, J. M., Baldwin , E.A. dan M.O.
Staf Pengajar Jurusan Teknologi Nisperos-Carriedo. 1994. Edible
Industri Pertanian, FTP. Coatings and Film to Improve
Universitas Brawijaya. Food Quality. Technomic,
Helmiyesi., Rini. B. 2008. Pengaruh Public. Co. Inc, USA.
Lama Penyimpanan Terhadap
Kadar Gula dan Vitamin C Lieberman, E.R. and S.G Gilbert. 1973.
pada Buah Jeruk Siam (Citrus Gas Permeation of Collagen
nobilis var. microcarpa). Buletin Film as Affected by Cross-
Anatomi dan Fisiologi Volume linkage moisture and Plasticizer
XVI, Nomor 2, Oktober 2008. content. Journal polymer
Science. Symp. 41-33-43.
Indrarti, L dan Yudianti, R. 2008. Effect
of Water Soluble Polymer on Lin, D. dan Y, Zhao. 2007. Innovations
Structure and Mechanical in the Development and
Properties of Bacterial Cellulose Application of Edible Coating
Composites. Journal of Applied for Fresh and Minimally
Sciences 8 (1) : 177-180, ISSN Proccesed Fruits and
1812-5654. Division of New Vegetables. Comprehensive
Material, Research Centre for Reviews in Foods Science and
Physics, Indonesian Institute of Food Safety. 6 : 60-75
Sciences, Bandung.
Luna-Guzman, I., M. Cantwell and D.M.
Indrarti, L. Indriyati, Anung Barrett. 1999. Fresh-cut
Syampurwadi, Sri Pujiastuti. Cantaloupe : effects of CaCl 2
2016. Physical and Mechanical dips and heat treatments on
Properties of Modified Bacterial firmness and metabolic activity.
Cellulose Composite Films. Postharvest Biology and
International Symposium on Technology. Vol. 17, PP. 201-213.
Frontier of Applied Pysics Mardiana, K. 2008. Pemanfaatan Gel
(ISFAP),2015. Research Center Lidah Buaya Sebagai Edible
for Physics, Indonesian Institute Coating Buah Belimbing Manis
of Sciences (LIPI). Bandung. (Averrhoa carambola L). Skripsi
Institut Pertanian Bogor.
Kartika, Bambang., Pudji, Hastuti.,
Wahyu, Supartono. 1988. Marlianita, Rina. 2007. Pengaruh
Pedoman Uji Inderawi Bahan Perlakuan Pelapisan Edible
Pangan. Universitas Gadjah Coating Dan Kondisi
Mada. Yogyakarta. Penyimpanan Yang
Diaplikasikan Pada Buah
Kertesz, Z. I. 1951. The Pectic Stroberi (Fragaria chiloensis
Substances. Interscience L. / F. vesca L.). Skripsi Jurusan
Publisher, Inc. New York. Teknologi Pangan. Universitas
Pasundan. Bandung.
Krochta, J. M. 1992. Control of Mass
Transfer in Food with Edible Marwati. 1995. Pembuatan Nata de
Coating and Film. Di dalam : Coco dengan Faktor yang
Singh, R. P. dan M. A. mempengaruhi hasilnya dalam

15
Meisy Christina ( 12.30.20.040 )
Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Lama Pencelupan Edible Coating Nata de Coco terhadap Karakteristik
Buah Potong Melon (Cucumis melo L)

media komunikasi Penelitian


dan Pengembangan tanaman Pujimulyani, Dwiyati. 2009. Teknologi
Industri. Balai Penelitian dan Pengolahan Sayur-sayuran dan
Pengembangan Pertanian. Bogor. Buah-buahan. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Muchtadi, D. 1992. Fisiologi Pasca Rizal, Mey Hardi., Dewi, Masria
Panen Sayuran Dan Buah- Pandiangan. dan Abdullah,
Buahan. Departemen Pendidikan Saleh. 2013. Pengaruh
dan Kebudayaan Direktorat Penambahan Gula, Asam
Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat Asetat dan Waktu Fermentasi
Antar Universitas IPB. Bogor. terhadap Kualitas Nata de
Corn. Jurnal Teknik Kimia No. 1,
Misgiyarta. 2007. Teknologi Pembuatan Vol. 19, Halaman 34-39.
Nata de Coco. Balai Besar Universitas Sriwijaya.
Penelitian dan Pengembangan Palembang.
Pascapanen Pertanian. Bogor.
Ribero Clara, A Antonio, Vicente, Texeira
Natrium Karboksi Metil Selulosa (SCMC) A. Jose, Miranda Candida. 2006.
Teknis. SII. 0674-82. Departemen Optimization Of Edible Coating
Peindustrian Republik Indonesia. Composition To Retard
Jakarta. Strawberry Fruit Senescence.
www.
Nurpitiriani., Bambang, Susilo. and Elsevier.com/locate/postharvbio.
Wahyunanto Agung Nugroho.
2015. Studi Aplikasi Edible Rukmana, Rahmat. 1994. Budidaya
Coating dan Konsentrasi CaCl2 Melon Hibrida. Penerbit :
pada French Fries Ubi Jalar Kanisius. Yogyakarta.
Ungu (Ipomoea batatas L.)
Jurnal Bioproses Komoditas Safaryani, Nurhayati., Sri. H dan Endah.
Tropis Vol. 3 No. 2. D. H. 2007. Pengaruh Suhu dan
Lama Penyimpanan terhadap
Oms-Oliu, G., Soliva-Fortuny, R. and Penurunan Kadar Vitamin C
Martin-Belloso, O. 2008. Edible Brokoli (Brassica oleracea L).
Coatings with Anti-browning Buletin Anatomi dan Fisiologi
agents to maintain sensory Vol. XV No. 2. Laboratorium
quality and antioxidant Biologi Struktur dan Fungsi
properties of fresh cut pear Tumbuhan Jurusan Biologi
Postharvest Biology and FMIPA UNDIP.
Technology. 50: 87-94.
Samadi, Budi. 1995. Usaha Tani Melon.
Pantastico, Er. B. 1997. Fisiologi Penerbit : Kanisius. Yogyakarta.
Pascapanen, Penanganan dan
Pemanfaatan Buah-buahan dan Silalahi, E. N. 2007. Pengaruh Suhu
Sayur-sayuran Tropika dan Dan Lama Penyimpanan
Subtropika. Gadjah Mada Terhadap Mutu Pepaya (Carica
University Press. Yogyakarta. papaya L) IPB 1 Setelah
Pemeraman. Skripsi Sarjana
Perretta, L. 2006. Makanan Untuk Otak. Teknologi Pertanian. Departemen
Jakarta: Erlangga. Teknik Pertanian, Fakultas
Teknologi Pertanian, Institut
Pomeranz, Y. 1985. Functional Pertanian Bogor.
Properties Of Food Component.
Academic Press. New York.

16
Meisy Christina ( 12.30.20.040 )
Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Lama Pencelupan Edible Coating Nata de Coco terhadap Karakteristik
Buah Potong Melon (Cucumis melo L)

Siswanto, 2010. Meningkatkan Kadar Besar Penelitian dan


Gula Buah Melon. Penerbit : Pengembangan Pascapanen
UPN “Veteran”, Jawa Timur. Pertanian. Bogor.
ISBN : 978-602-9372-00-7. .
Wijayani, Arum., Khoirul, Ummah and
Slamet, Agus. 2010. Optimasi Siti Tjahjani. 2005.
Perendaman dalam Larutan Characterization of carboxy
CaCl2 terhadap Sifat Fisik dan methyl cellulose from Eichornia
Tingkat Kesukaan Stik Pisang. crassipes (Mart solms).
Jurnal Agri-Sains Vol 1, No. 1, Chemistry Departement, Faculty
ISSN : 2086-7719. of Mathematics and Natural
Sciences State University of
Soekarto, S. T. 1985. Penilaian Surabaya. Surabaya.
Organoleptik untuk Industri
Pangan dan Hasil Pertanian. Winarno, F. G. 1991. Kimia Pangan dan
Penerbit : Bhratara Karya Aksara. Gizi. PT. Gramedia Pustaka
Jakarta. Utama. Jakarta.

Sudarmadji, Slamet., Bambang, Wong, D.W.S., S.J Tillin, J.S. Hudson and
Haryanto.,dan Suhardi. 2010. A.E. Pavlath. 1994. Gas
Analisis Bahan Makanan dan Exchange in Cut Apple with
Pertanian Edisi Kedua. Penerbit Bilayer Coatings, J. Agric. Food
: Liberty Yogyakarta. Yogykarta. Chem., 42 (10) : 2278-2285

Suryani, Ani., Erliza, Hambali dan Yahya, Fuad Surojuddin. 2007.


Prayoga, Suryadarma. 2007. Pendugaan Umur Simpan
Membuat Aneka Nata. Penebar Dodol yang Dilapisi Edible Film
Swadaya. Depok. dari Nata de coco Pada Suhu
yang Berbeda Dengan Metode
Syarief, R., dan Hariyadi Halid. 1993. Arrhenius. Skripsi Jurusan
Teknologi Penyimpanan Teknologi Pangan. Universitas
Pangan. Pusat Antar Universitas Pasundan. Bandung.
Pangan dan Gizi IPB. Penerbit :
Arcan. Jakarta.

Tapia, M.S., Rojas-Grau, M.A., Carmona,


A., Rodriguez F.J., Soliva-
Fortuny, R. and Martin-Belloso,
O. 2008. Use of Alginate- and
Gellan-based Coatings for
Imporving Barrier, Texture and
Nutritional Properties of Fresh-
cut Papaya. Food Hydrocolloids
22 : 1493-1503.

Widaningrum, Miskiyah dan Christina


Winarti. 2015. Edible Coating
Berbasis Pati Sagu Dengan
Penambahan Antimikroba
Minyak Sereh Pada Paprika :
Preferensi KOnsumen dan
Mutu Vitamin C. Jurnal
Agritech, Vol. 35, No. 1. Balai

17

You might also like