Professional Documents
Culture Documents
ARTIKEL
Oleh :
Meisy Christina
12.30.20.040
ABSTRACT
The purpose from this research is study of temperature storage, duration of immersion
edible coating nata de coco and interaction of both from sliced melon. Benefit from this research
is to maintain of quality (colour, taste, aroma and texture) and shelf life of sliced melon (Cucumis
melo, L) that be coating.
The research design use factorial pattern 2 x 3 in design random category with 4
replication times. First factor is temperature storage (T) such as 27 0C (t1) and 50C (t2), second
factor is duration of immersion edible coating nata de coco (P) such as 15 second (p 1), 60 second
(p2) and 120 second (p3).
Observation parameter is determaining the shelf life by Total Plate Count (TPC)
methode, chemical analysis is concentration of vitamin C, physical analysis of weight loss and
organoleptic test based a test colour, aroma, texture and taste.
Based on research result of preliminary organoleptic test, found best concentration CaCl 2
is 1%. The main result of the temperature storage affect the colour response, aroma, texture, taste,
vitamin C and shelf life of sliced melon but has no effect on weight loss.The duration of immersion
edible coating nata de coco affect the shelf life of sliced melon but hasn’t effect on colour
response, texture, taste, vitamin C and weight loss. Sample t2p2 (temperature storage 50C and
duration of immersion is 60 second) is the best effective treatment to maintain quality of sliced
melon, obtained shelf life for 16,63 days, vitamin C 17,15 mg/100 grams and weight loss is
58,55%.
1
Meisy Christina ( 12.30.20.040 )
Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Lama Pencelupan Edible Coating Nata de Coco terhadap Karakteristik
Buah Potong Melon (Cucumis melo L)
dari jenis bahan pangan dalam hubungan Pada pembuatan edible coating
dengan jenis kerusakan yang ingin harus memenuhi persyaratan yaitu mudah
dicegah. Untuk beberapa jenis bahan menempel, mudah kering, tidak bersifat
pangan pengaturan suhu selama toksik, tidak mudah retak, tidak
penyimpanan sangat diperlukan. Bakteri mempengaruhi rasa dan warna buah,
patogenik tidak dapat tumbuh di luar mudah diperoleh dan harganya terjangkau
kisaran suhu antara 4-60oC sehingga (Baldwin, 1994). Selain itu, faktor yang
bahan pangan yang disimpan pada suhu dapat mempengaruhi efektivitas dari
dibawah 4o C atau diatas 60o C akan aman edible coating yaitu lama pencelupan
dari kontaminasi jasad renik tersebut (dipping) hal ini sebabkan karena semakin
(Syarief, 1993). lama buah dan sayur tersebut dicelupkan
Menurut Krochta (1992), untuk kedalam larutan edible coating maka akan
mempertahankan kesegaran dan umur semakin baik melapisi permukaan buah
simpan buah potong salah satunya dapat dengan lebih merata dan memiliki lapisan
dilakukan dengan memanfaatkan yang lebih permeable sehingga dapat
teknologi edible packaging yaitu bahan meminimalisir kontaminasi mikroba
pengemas yang dapat di makan dan dapat (Mulyadi, 2010).
menahan difusi oksigen, karbondioksida Menurut Indrarti, dkk (2008) Nata
dan uap air sehingga dapat menciptakan de coco merupakan hasil fermentasi
kondisi atmosfir internal yang sesuai bakteri Acetobacter xylinum dalam media
dengan kebutuhan produk yang dikemas. air kelapa yang mengandung glukosa
Edible packaging terdiri dari edible sebagai sumber karbonnya dan dapat
coating (berbentuk lapisan) dan edible dimanfaatkan sebagai bahan baku edible
film (berbentuk lembaran). Menurut film/coating karena mengandung
Gonzalez dalam Azarakhsh et al (2012) bioselulosa (bacterial cellulose) yang
edible coating merupakan suatu bahan memiliki sifat atau karakteristik yang unik
atau material yang dapat di makan yang dimana memiliki tingkat kemurnian yang
digunakan sebagai lapisan tipis di atas tinggi, derajat kristalinitasnya tinggi,
permukaan bahan atau produk pangan. kekuatan tarik yang tinggi dan bersifat
Beberapa keuntungan penggunaan edible elastis sehingga dapat menggantikan
coating yaitu dapat melindungi produk polimer sintetik yang saat ini banyak
segar yang bersifat mudah rusak dengan digunakan baik dalam industri pangan
menekan laju respirasi seperti pada buah maupun non-pangan.
dan sayur, dapat meningkatkan kualitas
tekstur, membantu mempertahankan
Identifikasi Masalah
senyawa volatile serta meminimalisir
Berdasarkan latar belakang
terjadinya kontaminasi mikroba (Lin dan
penelitian tadi maka dapat diidentifikasi
Zhao, 2007).
masalah sebagai berikut :
Bahan yang digunakan untuk
1. Apakah suhu penyimpanan
membuat edible film/coating yaitu terdiri
berpengaruh terhadap karakteristik
dari campuran beberapa bahan, seperti ;
buah potong melon ?
sumber karbohidrat ( pati, pektin, alginat
2. Apakah lama pencelupan edible
dan gom arab), sumber lipid (WAX,
coating berbasis nata de coco
GMS) dan sumber protein (gelatin, kasein
berpengaruh terhadap karakteristik
dan kolagen) serta sumber lainnya sebagai
buah potong melon ?
bahan penolong untuk meningkatkan
3. Apakah interaksi antara suhu
karakteristik kemasan edible yang
penyimpanan dan lama pencelupan
dihasilkan seperti Carboxy Methyl
edible coating berbasis nata de coco
Cellulose (CMC) yang berfungsi untuk
berpengaruh terhadap karakteristik
memperbaiki penampakan dan gliserol
buah potong melon ?
yang berfungsi sebagai plasticizer
(Krochta et al., 1994).
2
Meisy Christina ( 12.30.20.040 )
Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Lama Pencelupan Edible Coating Nata de Coco terhadap Karakteristik
Buah Potong Melon (Cucumis melo L)
3
Meisy Christina ( 12.30.20.040 )
Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Lama Pencelupan Edible Coating Nata de Coco terhadap Karakteristik
Buah Potong Melon (Cucumis melo L)
Menurut Dalal (1970) dalam nanas yang telah dilapisi edible yang
Pantastico (1997), pemberian bahan dicelupkan ke dalam larutan kalsium
pelapis seperti lilin atau edible coating klorida (CaCl2) selama 2 menit
pada buah dan sayur sangat penting menghasilkan tekstur buah yang lebih
terutama bila terdapat luka-luka atau tegar (firmness)..
goresan kecil pada permukaan Pembuatan edible film/coating
buah/sayuran. Di tempat dengan kondisi sering ditambahkan juga zat antimikroba,
tanpa adanya fasilitas penyimpanan zat perasa, zat pewarna, serta plasticizer
dingin, perlindungan dengan di larutan komponen utama. Hidrokoloid
menggunakan bahan pelapis pada buah merupakan polisakarida yang berfungsi
dan sayur merupakan salah satu cara yang sebagai zat pengikat, zat pengental, zat
dikembangkan untuk memperpanjang pengemulsi pada industri. Hidrokoloid
umur simpan buah dan sayur pada kondisi dapat dibuat dari rumput laut, tepung
suhu sekitar. jagung, tepung kanji, gelatin dan susu.
Menurut Cantwell (1992) dalam Lipid yang digunakan sebagai edible
Fisla (2010) terdapat beberapa perlakuan film/coating biasanya berasal dari lilin
untuk meminimalkan terjadinya alami maupun asam lemak. Komposit
kerusakan pada buah potong yaitu merupakan gabungan antara hidrokoloid
penyimpanan pada suhu rendah, maupun lipid sedangkan plasticizer
penggunaan bahan tambahan, adalah komponen yang paling penting
penyimpanan pada kondisi termodifikasi dalam membuat edible film/coating yang
dan penggunaan lapisan edible coating. berfungsi untuk mengurangi kekakuan
Penggunaan edible coating pada serta menambah kekuatan (elastisitas)
buah-buahan dan sayuran dapat pada edible film/coating. Plasticizer
memperpanjang umur simpan. Lapisan dibuat dari bahan organik dengan berat
edible akan memberikan lingkungan yang molekul yang rendah (Cahyana et al.,
berbeda pada buah dan sayuran yang 2012)
disimpan yang disebabkan karena Berdasarkan penelitian
terjadinya pertukaran antara O2 dan CO2 Nurpitriani et al., (2015) mengenai Studi
sebagai akibat kegiatan respirasi bahan Aplikasi Edible Coating dan Konsentrasi
masih terus berjalan (Krochta, 1994). CaCl2 pada French Fries Ubi Jalar Ungu (
Nata de coco merupakan hasil Ipomoea babatas L.) menyatakan bahwa
fermentasi bakteri Acetobacter xylinum penggunaan edible coating maltodekstrin
dalam media air kelapa yang mengandung dengan penambahan larutan CaCl2
glukosa sebagai sumber karbonnya dan dengan masing-masing konsentrasi 0%;
dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku 0,5%; 1%; dan 1,5% menunjukan bahwa
edible film/coating karena mengandung pada penggunaan larutan CaCl2 dengan
senyawa selulosa sehingga disebut konsentrasi 1,5% mendapatkan hasil
bioselulosa (bacterial cellulose). terbaik yang dinilai berdasarkan warna,
Bioselulosa merupakan bahan yang sangat tekstur, tingkat kesukaan, kadar air, kadar
unik karena selulosa yang dihasilkan abu, dan kadar lemak produk.
bebas lignin, memiliki sifat mekanis Menurut Haryanti., et al (2013)
tinggi dan tidak merusak lingkungan perendaman dalam larutan CaCl2 1,5%
(biodegradable) sehingga dapat mengakibatkan terbentuknya ikatan antara
menggantikan polimer sintetik yang saat kalsium dengan pektin dalam jaringan
ini banyak digunakan baik dalam industri kentang. Semakin tinggi konsentrasi
pangan maupun non-pangan (Indrarti, dkk CaCl2 akan mengakibatkan jumlah ikatan
2016). antara kalsium dengan pektin akan
Berdasarkan penelitian semakin banyak sehingga kentang
Azarakhsh, dkk (2012) mengenai mempunyai struktur jaringan yang lebih
optimalisasi formulasi edible coating kuat.
alginate-gelatin terhadap buah potong Menurut Hanani, dkk (2012)
nanas menyatakan bahwa buah potong menyatakan bahwa buah belimbing yang
4
Meisy Christina ( 12.30.20.040 )
Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Lama Pencelupan Edible Coating Nata de Coco terhadap Karakteristik
Buah Potong Melon (Cucumis melo L)
5
Meisy Christina ( 12.30.20.040 )
Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Lama Pencelupan Edible Coating Nata de Coco terhadap Karakteristik
Buah Potong Melon (Cucumis melo L)
digunakan pada penelitian utama. suhu 270C dan 50C selama 8 hari dan
Konsentrasi CaCl2 yang digunakan dalam dilakukan analisis tiap 2 hari sekali.
penelitian ini yaitu 0%, 0,5%, 1%, 1,5%,
dan 2%. HASIL DAN PEMBAHASAN
Respon yang digunakan dalam Penelitian Pendahuluan
penentuan konsentrasi CaCl2 terbaik yaitu Berdasarkan hasil pengujian yang
dengan uji organoleptik metode uji Mutu dilakukan terhadap buah potong melon,
Hedonik yang dilakukan terhadap 20 pemilihan perlakuan yang terbaik menurut
orang panelis agak terlatih dengan kriteria pengamatan terhadap tekstur dan after
penilaian dari segi tekstur dan after taste taste adalah perlakuan buah potong melon
buah potong melon. dengan penambahan konsentrasi CaCl2
Penelitian Utama sebanyak 1%.
Penelitian utama merupakan Hasil dari penelitian pendahuluan
lanjutan dari penelitian pendahuluan. ini selanjutnya akan digunakan pada
Penelitian utama bertujuan untuk penelitian utama. Hasil pengamatan
mengetahui pengaruh suhu penyimpanan terhadap tekstur dan after taste buah
dan lama pencelupan terhadap potong melon berlapis edible coating
karakteristik buah potong melon nata de coco.
(Cucumis melo L) yang di simpan selama 1. Tekstur
8 hari kemudian dilakukan analisis setiap Hasil pengamatan dari atribut
2 hari sekali. Analisis yang dilakukan tekstur menunjukan bahwa buah potong
diantaranya; umur simpan buah potong melon berlapis edible coating nata de
melon (metode TPC), analisis kimia yaitu coco yang dicelupkan ke dalam larutan
penentuan kadar vitamin C, analisis fisik CaCl2 1% memiliki tekstur yang lebih
(susut bobot) dan uji organoleptik dengan keras jika dibandingan dengan konsentrasi
metode uji hedonik. Selanjutnya data 1,5% dan 2% hal ini di duga karena
yang dihasilkan diolah dengan larutan CaCl2 pada konsentrasi 1,5% dan
menggunakan Rancangan Acak 2% sudah jenuh sehingga saat ion kalsium
Kelompok (RAK). berikatan dengan pektin membentuk
Deskripsi Percobaan kalsium pektinat pada dinding sel akan
Bahan baku buah melon di sortasi berkurang kemampuannya dari yang
terlebih dahulu untuk memisahkan buah sifatnya tidak larut menjadi larut dalam
melon yang berkualitas baik dengan yang air hal inilah yang menyebabkan
tidak baik. Selanjutnya buah melon di ketegaran/ kekerasan buah menjadi
trimming untuk menghilangkan bagian berkurang.
kulit terluarnya dan biji dari daging 2. After taste
buahnya sehingga diperoleh daging buah Buah potong melon dengan
melon yang utuh. Kemudian daging buah konsentrasi CaCl2 1% memiliki after taste
melon di potong-potong berbentuk kubus tidak pahit sementara pada konsentrasi
dengan ukuran 2 cm x 2 cm x 2 cm dan di 0%, 0,5% dan kontrol memiliki after
rendam mengunakan larutan CaCl2 selama taste agak tidak pahit dan pada
2 menit lalu ditiriskan selama ± 10 menit konsentrasi 1,5% dan 2% memiliki after
pada suhu 270C. Lalu buah melon taste pahit hal ini karena adanya ion
dicelupkan ke dalam larutan edible kalsium dalam larutan CaCl2. Semakin
coating nata de coco selama 15 detik, 60 banyak ion kalsium yang terkandung
detik dan 120 detik dan ditiriskan selama dalam suatu larutan maka sifatnya akan
10 menit. Hal ini dilakukan berulang semakin basa sehingga after taste pahit
sebanyak 2 kali agar buah melon dapat yang ditimbulkan akan semakin terasa.
terlapisi dengan lebih sempurna.
Selanjutnya buah melon yang sudah
telapisi edible coating di simpan pada
6
Meisy Christina ( 12.30.20.040 )
Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Lama Pencelupan Edible Coating Nata de Coco terhadap Karakteristik
Buah Potong Melon (Cucumis melo L)
Penelitian Utama
1. Umur Simpan Buah Potong Melon Gambar 3. Pengaruh Suhu Penyimpanan dan
Umur simpan buah potong melon Lama Pencelupan (270C,120”) Terhadap Rata-
dihitung berdasarkan rata-rata jumlah rata Jumlah Total Mikroba Selama
mikroba total yang disimpan selama 8 Penyimpanan
hari menunjukkan bahwa pada hari ke -0
suhu penyimpanan dan lama pencelupan
serta interaksinya tidak berpengaruh
terhadap rata-rata jumlah mikroba total
buah potong melon berlapis edible
coating nata de coco.
Pada penyimpanan hari ke-2, hari
ke-4, hari ke-6 dan hari ke-8 suhu
penyimpanan dan lama pencelupan serta
interaksinya berpengaruh terhadap rata-
Gambar 4. Pengaruh Suhu Penyimpanan dan
rata jumlah mikroba total buah potong Lama Pencelupan(50C,15”) Terhadap Rata-
melon berlapis edible coating nata de rata Jumlah Total Mikroba Selama
coco. Penyimpanan
Gambar 1. Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Gambar 5. Pengaruh Suhu Penyimpanan dan
Lama Pencelupan (270C, 15”) Terhadap Rata- Lama Pencelupan(50C,60”) Terhadap Rata-
rata Jumlah Total Mikroba Selama rata Jumlah Total Mikroba Selama
Penyimpanan Penyimpanan
7
Meisy Christina ( 12.30.20.040 )
Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Lama Pencelupan Edible Coating Nata de Coco terhadap Karakteristik
Buah Potong Melon (Cucumis melo L)
8
Meisy Christina ( 12.30.20.040 )
Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Lama Pencelupan Edible Coating Nata de Coco terhadap Karakteristik
Buah Potong Melon (Cucumis melo L)
lainnya yaitu sebesar 17,15 mg hal ini dipengaruhi oleh tingginya suhu selama
diduga karena suhu yang digunakan penyimpanan sehingga dapat
adalah suhu 50C yang dapat menghambat mempercepat terjadinya proses respirasi
proses oksidasi sementara pada suhu 270C dan juga transpirasi yang mengubah gula
memiliki kadar vitamin C yang lebih menjadi CO2 dan O2. Hal ini
rendah diduga karena penyimpanan pada menunjukkan bahwa suhu dingin lebih
suhu ruang (270C) menyebabkan vitamin mampu menekan susut bobot buah selama
C mudah sekali terdegradasi baik oleh penyimpanan yaitu dengan
suhu, cahaya maupun udara sekitar memperlambat proses respirasi dan
(Helmiyesi, 2008). mengurangi laju transpirasi.
9
Meisy Christina ( 12.30.20.040 )
Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Lama Pencelupan Edible Coating Nata de Coco terhadap Karakteristik
Buah Potong Melon (Cucumis melo L)
berlangsung cepat dan terus menerus disimpan pada suhu dingin (50C)
sehingga warna yang semula hijau dibandingkan pada suhu ruang (270C).
kekuningan mengalami degradasi menjadi Hal ini terjadi karena senyawa volatile
kecoklatan sementara pada buah potong mengalami proses penguapan secara terus
melon yang disimpan pada suhu rendah menerus meskipun pada suhu ruang.
proses respirasi dan transpirasi Semakin tinggi suhu penyimpanan maka
diperlambat sehingga warna yang proses penguapan senyawa volatile akan
dihasilkan tidak banyak berubah semakin cepat sehingga aroma buah akan
(Siswanto, 2010). semakin berkurang.
Aroma dapat didefinisikan
b. Aroma sebagai sesuatu yang dapat diamati
Hasil Analisis Variansi dengan indera pembau. Didalam industri
menyatakan bahwa pada penyimpanan pangan pengujian terhadap terhadap bau
hari ke-0 suhu penyimpanan (T) dan atau aroma dianggap penting karena
lamanya pencelupan (P) tidak dengan cepat dapat memberikan hasil
penilaian terhadap produk tentang
berpengaruh nyata terhadap aroma
diterima atau tidaknya produk tersebut.
sehingga interaksi antara suhu selain itu dapat juga digunakan sebagai
penyimpanan dan lama pencelupan indikator terjadinya kerusakan pada
tidak memiliki pengaruh nyata. produk misalnya sebagai akibat cara
Hasil Analisis Variansi hari ke-2, pengemasan atau cara penyimpanan yang
hari ke-4, hari ke-6 dan hari ke-8 kurang baik (Kartika, 1988).
menyatakan bahwa suhu penyimpanan
(T) berpengaruh nyata terhadap aroma c. Tekstur
sedangkan lamanya pencelupan (P) Hasil Analisis Variansi menyatakan
dan interaksinya tidak berpengaruh bahwa pada penyimpanan hari ke-0 suhu
nyata terhadap aroma buah potong penyimpanan (T), lama pencelupan (P)
dan interaksinya tidak berpengaruh nyata
melon.
terhadap tekstur buah potong melon.
Hasil Analisis Variansi hari ke-2, hari
Tabel 3. Pengaruh Suhu Penyimpanan
ke-4, hari ke-6 dan hari ke- 8 menyatakan
terhadap Aroma Buah Potong Melon
bahwa suhu penyimpanan (T)
Berlapis Edible Coating Nata de Coco
Aroma
berpengaruh nyata terhadap tekstur
Lama Suhu Buah sedangkan lama pencelupan (P) dan
Penyimpanan Penyimpanan Potong interaksinya tidak berpengaruh nyata
Melon terhadap tekstur buah potong melon.
270C 4,72 a Pengaruh suhu penyimpanan (T) terhadap
0
50C 3,92 a tekstur buah potong melon dapat dilihat
270C 1,81 a pada Tabel 4.
2
50C 4,23 b Berdasarkan Tabel 4 menyatakan
270C 1,70 a bahwa pada penyimpanan hari ke-0 suhu
4
50C 3,87 b penyimpanan tidak berbeda nyata
270C 1,48 a terhadap tekstur buah potong melon
6
50C 3,49 b sementara pada penyimpanan hari ke-2,
270C 1,40 a hari ke-4, hari ke-6 dan hari ke-8 suhu
8
50C 3,13 b penyimpanan berbeda nyata terhadap
Keterangan : Nilai rata-rata perlakuan yang diikuti tekstur buah potong melon. Tekstur buah
oleh huruf yang berbeda,menyatakan berbeda nyata potong melon yang disimpan pada suhu
pada taraf nyata 5% menurut Uji Duncan.
50C lebih disukai karena memiliki tekstur
yang lebih keras jika dibandingkan
Berdasarkan Tabel 3 dapat
dengan buah potong melon yang disimpan
diketahui bahwa aroma khas buah melon
pada suhu 270C. Hal ini diduga karena
yang lebih disukai adalah buah yang
semakin rendah suhu penyimpanan maka
10
Meisy Christina ( 12.30.20.040 )
Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Lama Pencelupan Edible Coating Nata de Coco terhadap Karakteristik
Buah Potong Melon (Cucumis melo L)
11
Meisy Christina ( 12.30.20.040 )
Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Lama Pencelupan Edible Coating Nata de Coco terhadap Karakteristik
Buah Potong Melon (Cucumis melo L)
12
Meisy Christina ( 12.30.20.040 )
Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Lama Pencelupan Edible Coating Nata de Coco terhadap Karakteristik
Buah Potong Melon (Cucumis melo L)
13
Meisy Christina ( 12.30.20.040 )
Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Lama Pencelupan Edible Coating Nata de Coco terhadap Karakteristik
Buah Potong Melon (Cucumis melo L)
Fisla, I.D. 2010. Pengaruh Lapisan Haryanti, Pepita., Budi, Sutriawan., dan
Edible dan Kemasan Atmosfir Sujiman. 2013. Perendaman
Termodifikasi terhadap Umur dalam Kalsium Klorida dan
Simpan Mutu Buah Melon Penggunaan Edible Coating
Cantaloupe (Cucumis melo L) Untuk Meningkatkan Kualitas
Terolah Minimal. Skripsi French Fries dari Kentang
Fakultas Teknologi Pertanian, Varietas Tenggo dan Krespo.
Departemen Teknik Pertanian, Agritech, Vol.33, No. 1. Jurusan
Institut Pertanian Bogor. Teknologi Pertanian. Universitas
Jenderal Soedirman. Purwokerto.
Fennema, O.,R. 2000. Principal of Food
Chemistry. Marcel Dekker Inc. Hasibuan, Nia Nazrah. 2016. Pengaruh
New York. Edible Coating dari Pati Jagung
dan Lama Pencelupan
Gontard, N., Guilbert, S. dan J.L. Cuq. Terhadap Mutu Buah Nanas
1993. Water and Gliserol as Terolah Minimal. Skripsi
Plasticizer affect Mechanical Fakultas Pertanian, Program Studi
and water Vapour Bamer Ilmu dan Teknologi Pangan,
Properties of an edible Wheat Universitas Sumatra Utara,
Gluten Film. J. of Food Sci, S8. Medan.
(1): 206-210.
14
Meisy Christina ( 12.30.20.040 )
Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Lama Pencelupan Edible Coating Nata de Coco terhadap Karakteristik
Buah Potong Melon (Cucumis melo L)
15
Meisy Christina ( 12.30.20.040 )
Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Lama Pencelupan Edible Coating Nata de Coco terhadap Karakteristik
Buah Potong Melon (Cucumis melo L)
16
Meisy Christina ( 12.30.20.040 )
Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Lama Pencelupan Edible Coating Nata de Coco terhadap Karakteristik
Buah Potong Melon (Cucumis melo L)
Sudarmadji, Slamet., Bambang, Wong, D.W.S., S.J Tillin, J.S. Hudson and
Haryanto.,dan Suhardi. 2010. A.E. Pavlath. 1994. Gas
Analisis Bahan Makanan dan Exchange in Cut Apple with
Pertanian Edisi Kedua. Penerbit Bilayer Coatings, J. Agric. Food
: Liberty Yogyakarta. Yogykarta. Chem., 42 (10) : 2278-2285
17