You are on page 1of 8

1

Jurnal Skripsi Pendidikan Biologi, Agustus 2017

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING


(PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X
IPA SMAN 1 SUKAWANGI PADA MATERI PENCEMARAN
LINGKUNGAN

Siti Rahayu
Ara Hidayat
Pendidikan Biologi, MIPA, Universitas Islam Negeri Bandung

ABSTRACT
The results of research at SMAN 1 Sukawangi Bekasi showed that the learning
process using validation sheet showed very feasible to use because it has an
average value of 87.5%. The activity of the teacher is very good with the
percentage of 93.3% in the experimental class 1 and very good 100% in the
experimental class 2. Then for the results of the activity of student activity is very
good with 95% value in experiment class 1 and very good 96.6% in experiment
class 2. Then for the results of the implementation of student activity is very good
with the value of 95% in the experimental class 1 and very good 96.6% in the
experimental class 2. In the results of critical thinking skills of experimental class
1 class X IPA 1 obtained the average pretest value 34.35 and posttest 78.98, Then
for the results of students' critical thinking skills of experimental class 2 class X
IPA 2 obtained the average pretest value of 30.26 and posttest 77.59. If seen then
both showed a significant increase in the significant results of students' critical
thinking skills on the model of Problem Based Learning (PBL). The result of t-test
hypothesis in class X IPA 1 shows thitung (8.79)> ttable (2.06) and acceptable,
while in class X IPA 2 shows tcount (5.17)> ttable (2.06) and acceptable. Based
on the result of the research, it can be concluded that the application of Problem
Based Learning (PBL) model can help to the students' critical thinking ability
significantly on environmental pollution material.

Keywords: Problem Based Learning, Critical Thinking Ability

Jurnal Skripsi Pendidikan Biologi, Agustus 2017


2

ABSTRAK
Hasil penelitian di SMAN 1 Sukawangi Bekasi menunjukan bahwa proses
pembelajaran menggunakan lembar validasi menunjukan sangat layak untuk
digunakan karena memiliki nilai rata-rata sebesar 87.5%. Keterlaksanaan aktivitas
guru sangat baik dengan presentase 93.3% pada kelas eksperimen 1 dan sangat baik
100% pada kelas eksperimen 2. Kemudian untuk hasil keterlaksanaan aktivitas siswa
sangat baik dengan nilai 95% pada kelas eksperimen 1 dan sangat baik 96.6% pada
kelas eksperimen 2. Pada hasil kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen 1
kelas X IPA 1 memperoleh nilai rata-rata pretest 34.35 dan posttest 78.98,
selanjutnya untuk hasil kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen 2 kelas X
IPA 2 memperoleh nilai rata-rata pretest 30.26 dan posttest 77.59. Jika dilihat maka
keduanya menunjukan kenaikan yang baik yang signifikan dalam hasil kemampuan
berpikir kritis siswa pada model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Hasil
hipotesis uji-t di kelas X IPA 1 menunjukan thitung (8.79) > ttabel (2.06) dan dapat
diterima, sedangkan pada kelas X IPA 2 menunjukan thitung (5.17) > ttabel (2.06) dan
dapat diterima. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat membantu terhadap hasil
kemampuan berpikir kritis siswa secara signifikan pada materi pencemaran
lingkungan.

Kata kunci : Problem Based Learning, Kemampuan Berpikir Kritis

PENDAHULUAN hasil penemuannya dikembangkan


menjadi ilmu pengetahuan alam yang
Proses pembelajaran IPA yang baru dan dapat diterapkan dalam
menitikberatkan pada suatu proses kehidupan sehari-hari (Hidayat, 2011:
penelitian atau eksperimen, maka 7).
sangat diharapkan dalam proses
belajarnya mampu meningkatkan Pembelajaran berbasis masalah
proses berpikir peserta didik untuk (Problem Based Learning) sebagai
memahami fenomena-fenomena alam. pembelajaran yang diperoleh melalui
Selain itu, diharapkan juga dapat proses menuju pemahaman akan
membangkitkan minat manusia, IPA resolusi suatu masalah. Masalah
juga memberikan kemampuan dalam tersebut dipertemukan pertama-tama
mengembangkan ilmu pengetahuan dalam proses pembelajaran. Mereka
dan teknologi serta pemahaman menyatakan bahwa ada 3 elemen dasar
tentang alam semesta yang mempunyai yang seharusnya muncul dalam
banyak fakta yang belum terungkap pelaksanaan PBL, yaitu menginisiasi
dan masih bersifat rahasia, sehingga masalah awal, meneliti isu-isu yang

Jurnal Skripsi Pendidikan Biologi, Agustus 2017


3

diidentifikasi sebelumnya dan berpikir dengan baik (Fitriawati,


memanfaatkan pengetahuan dalam 2010:36).
memahami lebih jauh situasi masalah.
Proses PBL mereplikasi pendekatan Lingkungan secara umum
sistemik yang sudah banyak digunakan didefinisikan dengan segala sesuatu
dalam menyelesaikan masalah dalam yang berada diluar diri manusia yang
dunia kehidupan dan karier (Huda, berhubungan dengan kehidupan
2016: 271-273). manusia. Eksplorasi manusia terhadap
lingkungannya ini tentunya membawa
Problem Based Learning dampak pada diri manusia dan
(PBL) digunakan untuk mendukung lingkungan itu sendiri baik positif
pola berpikir tingkat tinggi dalam maupun negatif (Hidayat, 2015: 375-
situasi yang berorientasi masalah, 376).
termasuk belajar. Peran guru dalam
PBL adalah mengajukan masalah, Pencemaran lingkungan adalah
memberikan pertanyaan dan masuknya atau dimasukannya
memfasilitasi untuk penyelidikan dan makhluk hidup, zat, energi dan
dialog. Esensi dari PBL ini adalah komponen lain ke dalam lingkungan.
menyajikan suatu masalah yang sesuai Hal itu menyebabkan lingkungan
kenyataan dan bermakna kepada menjadi kurang atau tidak dapat lagi
peserta didik untuk diselidiki secara berfungsi sesuai dengan
terbuka dan ditemukan solusi peruntukannya (Tresna, 2009: 20).
penyelesaiannya. Problem Based Pencemaran lingkungan dapat
Learning (PBL) bertujuan untuk dikelompokkan menurut tempat
membantu peserta didik mempelajari terjadinya pencemaran dan menurut
konsep pengetahuan dan kemampuan penyebab pencemaran. Menurut
memecahkan masalah dengan tempat terjadinya pencemaran
menghubungkan situasi masalah yang dikelompokkan menjadi pencemaran
ada dalam dunia nyata (Wisudawati udara, pencemaran air, pencemaran
dan Sulistyowati, 2014: 88-93). tanah dan pencemaran suara.

Berpikir kritis adalah sebuah METODE


proses sistematis yang memungkinkan
Penelitian ini dilakukan di
siswa untuk merumuskan dan
SMAN 1 Sukawangi Bekasi. Populasi
mengevaluasi keyakinan dan pendapat
terdiri dari kelas X IPA 1 dan X IPA 2.
mereka sendiri. Berpikir kritis adalah
Sampel penelitian ini terdiri dari kelas
sebuah proses terorganisasi yang
X IPA 1 sebagai kelas eksperimen 1
memungkinkan siswa mengevaluasi
dan X IPA 2 sebagai kelas eksperimen
bukti, asumsi, logika dan bahasa yang
2 yang diambil secara purpose
mendasari pernyataan orang lain.
sampling. Instrument yang digunakan
Berpikir kritis juga merupakan berpikir
yaitu RPP, Lembar observasi guru dan
dengan baik, dan merenungkan tentang
siswa serta tes kemampuan berpikir
proses berpikir merupakan bagian dari
kritis siswa.

Jurnal Skripsi Pendidikan Biologi, Agustus 2017


4

HASIL DAN PEMBAHASAN tinggi, dan waktu 5 kategori sangat


tinggi.
1. Lembar Validasi RPP
Tabel 4.1 Hasil Validasi RPP Kesimpulan yang dapat
diambil dari hasil analisis validasi
No Indikator Jumlah Validator
perangkat pembelajaran yang telah
item
yang valid bahwa RPP dapat digunakan
dipilih dengan layak sebagai panduan dalam
Rata Kategori proses pembelajaran agar dapat
-rata menciptakan suasana pembelajaran
skor yang baik.
1 Perumusan 17 4.25 Tinggi
indikator
2. Lembar Observasi Guru dan
2 Perumusan 12 4 Tinggi
tujuan Siswa
pembelajara Keterlaksanaan penerapan Model
n Problem Based Learning (PBL) pada
3 Isi yang 24 4.8 Sangat materi Pencemaran Lingkungan dapat
disajikan tinggi diketahui dari hasil lembar observasi.
4 Metode 12 4 Tinggi
pembelajara
Lembar observasi terdiri dari lembar
n observasi guru dan siswa. Data
5 Pemilihan 20 5 Sangat observasi diperoleh melalui
sumber tinggi pengamatan langsung dengan cara
belajar mencatat dan mendokumentasikan
6 Skenario 20 4 Tinggi pada saat proses pembelajaran
pembelajara
n dan berlangsung dengan menggunakan
rancangan teknik ceklis.
penilaian
autentik
7 Bahasa 12 4 Tinggi 120%
8 Waktu 10 5 Sangat 100%
100% 90% 90%
tinggi
JUMLAH 4.5 Tinggi 80%
Berdasarkan Tabel 4.1
presentase rata-rata validasi RPP oleh 60%
Terlaksana
validator diperoleh rata-rata skor
40%
perumusan indikator 4.25 kategori
tinggi, perumusan tujuan pembelajaran Tidak
20% 10% 10% Terlaksana
4 kategori tinggi, isi yang disajikan 4.8 0
kategori sangat tinggi, metode 0% Grafik 4.2 Presentase
pembelajaran 4 kategori tinggi, Pertemuan Pertemuan Pertemuan
Keterlaksanaan
1 2
AktivitasPembelajaran Guru3 di
pemilihan sumber belajar 5 kategori
sangat tinggi, skenario pembelajaran Kelas X IPA 1
dan rancangan penilaian autentik 4
kategori tinggi, bahasa 4 kategori

Jurnal Skripsi Pendidikan Biologi, Agustus 2017


5

120%
120%
100% 100% 100%
100%
100% 95% 95%
100%

80%
80%

60%
60% Terlaksana Terlaksana

Tidak 40% Tidak


40%
Terlaksana Terlaksana
20%
20% 5% 5%
0%
0 0 0 0%
0% Pertemuan Pertemuan Pertemuan
Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertama Kedua Ketiga
1 2 3

Gambar 4.3 Grafik Presentase Gambar 4.4 Grafik Presentase


Keterlaksanaan Aktivitas Keterlaksanaan Aktivitas
Pembelajaran Guru di Kelas X IPA Pembelajaran Siswa di Kelas X IPA
2 1
120%
95% 100% Dari data yang diperoleh dari
100% 90%
observasi aktivitas guru dan siswa
80% kelas X IPA 1 dan X IPA 2 diperoleh
Pesentase

Terlaksana
60% hasil keterlaksanaan sangat baik.
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil
40% Tidak
Terlaksana analisis observasi aktivitas guru dan
20% 10% 5% aktivitas siswa dengan menggunakan
0%
0% model pembelajaran Problem Based
Pertemuan Pertemuan Pertemuan Learning (PBL) pada materi
Pertama Kedua Ketiga pencemaran lingkungan berlangsung
Gambar 4.5 Grafik Presentase dengan baik antara guru dan siswa
Keterlaksanaan Aktivitas sehingga terjadi komunikasi yang baik
Pembelajaran Siswa di Kelas X IPA dalam proses pembelajaran.
2

Jurnal Skripsi Pendidikan Biologi, Agustus 2017


7

3. Hasil Kemampuan Berpikir eksperimen 1 diperoleh bahwa thitung


Kritis Siswa (8.79) > ttabel (2.06) maka Ho ditolak,
artinya penerapan model Problem
Tabel 4.2 Hasil Kemampuan Based Learnig (PBL) dapat
Berpikir Kritis Siswa Kelas membantu terhadap kemampuan
Eksperimen 1 berpikir kritis siswa secara
Nilai Jumlah Rata- Kategori
signifikansi pada materi pencemaran
rata lingkungan. Sedangkan kelas
Tes awal 927.5 34.35 Cukup eksperimen 2 diperoleh bahwa thitung
(pretest) (5.17) > ttabel (2.06) maka Ho
Tes 2132.5 78.98 Baik ditolak, artinya penerapan model
akhir
(posttest)
Problem Based Learnig (PBL) dapat
Pada Tabel 4.2 menunjukan membantu terhadap kemampuan
bahwa hasil kemampuan berpikir berpikir kritis siswa secara
kritis siswa dengan menggunakan signifikansi pada materi pencemaran
model pembelajaran Problem Based lingkungan.
Learning (PBL) pada kelas X IPA 1
memperoleh rata-rata pretest 34.35 SIMPULAN
dengan kategori cukup dan posttest Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan mengenai penerapan
78.98 dengan kategori baik.
model pembelajaran Problem Based
Tabel 4.3 Hasil Kemampuan Learning (PBL) pada materi
Berpikir Kritis Siswa Kelas pencemaran lingkungan, maka dapat
Eksperimen 2 diambil kesimpulan sebagai berikut :

Nilai Jumlah Rata- Kategori 1. Proses penerapan model


rata pembelajaran Problem Based
Tes awal 877.5 30.26 Kurang Learning (PBL) pada materi
(pretest)
pencemaran lingkungan di kelas
Tes 2250 77.59 Baik
akhir X IPA SMAN 1 Sukawangi
(posttest) melalui validasi keabsahan
Pada Tabel 4.3 menunjukan perangkat pembelajaran berupa
bahwa hasil kemampuan berpikir RPP dikategorikan sangat layak
kritis siswa dengan menggunakan dengan presentase 87.5%
model pembelajaran Problem Based 2. Keterlaksanaan aktivitas guru
Learning (PBL) dari kelas X IPA 2 dan siswa dengan penerapan
memperoleh rata-rata pada pretest model Problem Based Learning
30.26 dengan kategori kurang dan (PBL) pada materi pencemaran
posttest 77.59 dengan kategori baik. lingkungan di kelas X IPA 1
kelas eksperimen 1 melalui hasil
Sebelum dilakukan analisis observasi aktivitas guru pada
terlebih dahulu dilakukan uji pertemuan pertama memperoleh
normalitas dan homogenitas. Hasil 90% terlaksana dengan kategori
menunjukkan bahwa data sangat baik, pertemuan kedua
berdistribusi normal dan homogen 90% terlaksana dengan kategori
kemudian dilakukan uji-t. sangat baik, sedangkan
Berdasarkan perhitungan kelas

Jurnal Skripsi Pendidikan Biologi, Agustus 2017


8

pertemuan ketiga 100% DAFTAR PUSTAKA


terlaksana dengan kategori sangat Hidayat, Ara dan Imam. 2011.
baik. Hasil observasi aktivitas Pengelolaan Pendidikan.
guru dikelas X IPA 2 kelas Bandung: Pustaka Educa
eksperimen 2 pada pertemuan Hidayat, Ara. 2015. Pendidikan
pertama 100% terlaksana dengan Islam dan Lingkungan
kategori sangat baik, pertemuan Hidup. Jurnal Pendidikan
kedua 100% terlaksana dengan Islam, UIN Sunan Gunung
kategori sangat baik, sedangkan Djati Bandung Vol. IV No. 2
pertemuan ketiga 100% Desember 2015 (diakses,
terlaksana dengan kategori sangat senin 07-08-2017)
baik. Huda, Miftahul. 2016. Model-Model
3. Hasil kemampuan berpikir kritis Pengajaran dan
siswa dengan menerapkan model Pembelajaran. Yogyakarta:
pembelajaran Problem Based Pustaka Pelajar
Learning (PBL) pada materi Fitriawati. 2010. Penerapan Model
pencemaran lingkungan kelas X Pembelajaran Problem
IPA 1 pada kelas eksperimen 1 Based Learning Dalam
memperoleh nilai rata-rata Meningkatkan Kemampuan
pretest 34.35 dengan kategori Berpikir Kritis Siswa pada
cukup dan hasil posttest Materi Pelajaran IPS
memperoleh nilai rata-rata 78.98 Terpadu Kelas VIII Di MTsN
dengan kategori baik. Pada kelas Selorejo Blitar. UIN Maulana
X IPA 2 kelas eksperimen 2 nilai Malik Ibrahim Malang Hal.
pretest memeroleh rata-rata 36
30.26 dengan kategori kurang Tresna, Sastrawijaya. 2009.
dan nilai posttest memperoleh Pencemaran Lingkungan.
rata-rata 77.59 dengan kategori Jakarta: PT. Rineka Cipta
baik. Sehingga hasil yang Wisudawati dan Sulistyowati. 2014.
diperoleh pada kelas X IPA 1 dan Metodologi Pembelajaran
X IPA 2 dengan diterapkannya IPA. Jakarta: Bumi Aksara
model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) dapat
membantu meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa.
Sehingga dapat disimpulkan
bahwa penerapan model
pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) dapat membantu
terhadap kemampuan berpikir
kritis siswa secara signifikansi
pada materi pencemaran
lingkungan.

Jurnal Skripsi Pendidikan Biologi, Agustus 2017


9

Jurnal Skripsi Pendidikan Biologi, Agustus 2017

You might also like