Professional Documents
Culture Documents
uk
Provided by Jurnal Online Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Lina Erviana
linaerviana_smpit@yahoo.co.id
STKIP PGRI Pacitan
Abstract. This research is motivated by lack of understanding of the concept of eighth grade in
Ar Rahmah Pacitan Islamic Integrated Junior High School on science subject. Many learning
methods found to improve students performance, but how does the teacher is able to choose the
appropriate learning method to gain optimal learning results. The purpose of this research is to
increase student’s understanding of concepts. For contextual learning or just rely on the books,
sometimes the students feel bored, so the student's understanding in learning is less and need a
help tool. This research uses a classroom action research method, which lasts for two cycles. The
chronology of this research, starting from planning, action, observation, and reflection. The
subjects are 30 students. Collecting data using tests, practicum, questionnaire, interviews,
observation, and documentation. The datas are analyzed by looking at the classical mastery
learning students ie 75% of students got a score ≥ 75. The results of this research showed that
the media environment based learning can increase student’s understanding of the concept.
This is evident from the enhancement in the average results of the first cycle test is 77.8 and the
second test is 84.5. The learning model that based on environment succeed in increasing
understanding of science concepts with the percentage of completeness initially increased by
48% to 70% in cycle 1 and 93% in cycle 2.
Keywords: science, learning results, student understanding, learning method based on
environment
Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya pemahaman konsep siswa kelas VIII SMP-IT
Ar Rahmah pada Mata Pelajaran IPA. Banyak metode pembelajaran yang ditemukan
untuk meningkatkan performance siswa. Akan tetapi bagaimana seorang pengajar
mampu memilih teknik pembelajaran yang tepat untuk memperoleh hasil belajar
optimal. Tujuan penelitian penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep
siswa. Untuk pembelajaran yang sifatnya konstektual atau hanya dengan mengandalkan alat
bantu buku, kadang siswa mengalam kejenuhan sehingga daya tangkap pemahaman siswa
terhadap pembelajaran kurang sehingga membutuhkan alat bantu atau alat peraga. Penelitian
ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research), yang
berlangsungselama dua siklus. Alur penelitian dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan
tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian berjumlah 30 siswa. Pengumpulan data
menggunakan tes, praktikum, kuosioner, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data
dianalisis dengan melihat ketuntasan belajar siswa secara klasikal yaitu 75% siswa mendapat
skor ≥ 75. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis lingkungan dapat
meningkatkan pemahaman konsep siswa. Hal ini terbukti dari adanya peningkatan rata-rata
hasil tes siklus I diketahui 77,8 dan hasil tes siklus II rata-rata 84,5. Model pembelajaran berbasis
lingkungan berhasil meningkatkan pemahaman konsep IPA dengan persentase ketuntasan
mula-mula sebesar 48% meningkat menjadi 70% pada siklus 1 dan 93% pada siklus 2.
Kata kunci: IPA, hasil belajar, pemahaman siswa, metode pembelajaran berbasis lingkungan.
71
JURNAL DINAMIKA PENDIDIKAN DASAR
VOLUME 7, NO 2, SEPTEMBER 2015: 71 - 77
72
JURNAL DINAMIKA PENDIDIKAN DASAR
VOLUME 7, NO 2, SEPTEMBER 2015: 71 - 77
has been collected relative to the problem. (2007:88) media pembelajaran adalah
Constantly endeavoring to be objective, (2) segala sesuatu yang dapat digunakan
Processes or methods: certainways of untuk menyalurkan pesan dan
investigating problems, for example, making merangsang terjadinya proses belajar
hypotheses, designing and carrying out pada si pembelajar(siswa). Menurut
experiments, evaluating data, measuring, Hamzah B.Uno (2007:114) pengertian
andsoon. (3) Products: facts, principles, media dalam pembelajaran adalah
laws, theories, for example, the scientific segala bentuk alat komunikasi yang
principle: metal swhen heatedexpand. Dapat dapat digunakan untuk menyampaikan
diartikan bahwa definisi sains adalah; informasi dari sumber ke peserta didik
(1) Sikap : suatu yang pasti, nilai, yang bertujuan merangsang mereka
pendapat, sebagai contoh menunda untuk mengikuti kegiatan
keputusan sebelum sejumlah data telah pembelajaran.
relatif stabil untuk suatu persoalan.
Dengan konstannya suatu percobaan Lingkungan Sebagai Media
maka menjadi objektif, (2) Proses atau Pembelajaran
metode: suatu jalan untuk memecahkan Berdasarkan Kamus Umum
permasalahan, sebagai contoh membuat Bahasa Indonesia (KUBI) lingkungan
hipotesis, merancang dan diartikan sebagai bulatan yang
menyelesaikan suatu eksperimen, melingkungi (melingkari). Pengertian
mengevaluasi data, menilai, dan lainnya yaitu sekalian yang terlingkung
sebagainya, (3) Produk; fakta, prinsip, di suatu daerah. Literatur lain
hukum, teori, sebagai contoh prinsip- menyebutkan bahwa lingkungan itu
prinsip sains. merupakan kesatuan ruang dengan
Menurut Collete & Chiappetta semua benda dan keadaan makhluk
(1994:33) memberikan definisi sains: hidup termasuk di dalamnya manusia
“Science is a human activity that can be dan perilakunya serta makhluk hidup
characterized by the thinking that occursin lainnya.
the minds of people who participateinit”. Keuntungan memanfaatkan media
Dapat diartikan bahwa sains adalah lingkungan antaralain; (1) Menghemat
aktivitas manusia yang mempunyai ciri biaya, karena memanfaatkan benda-
memikirkan apa yang terjadi melalui benda yang telah ada di lingkungan, (2)
pemikiran orang yang terlibat di Memberikan pengalaman yang riil
dalamnya. Menurut National Science kepada siswa, pelajaran menjadi lebih
Education Standards : “Learning science konkrit, tidak verbalistik, (3) Karena
is something student do, not something that benda-benda tersebut berasal dari
is done to them”. Dapat diartikan bahwa lingkungan siswa, maka benda- benda
belajar sains adalah sesuatu yang siswa tersebut akan sesuai dengan
lakukan dan bukan sesuatu yang karakteristik dan kebutuhan siswa. Hal
dilakukan untuk siswa. ini juga sesuai dengan konsep
pembelajaran kontekstual (contextual
Media Pembelajaran learning), (4) Pelajaran lebih aplikatif,
Media berasal dari bahasa latin, materi belajar yang diperoleh siswa
yaitu”medium”yang artinya perantara melalui media lingkungan
(between), yang bermakna apa saja yang kemungkinan besar akan dapat
dapat menyalurkan informasi dari diaplikasikan langsung, karena siswa
sumber informasi ke penerima akan sering menemui benda-
informasi. Menurut Zainal & Elham benda atau peristiwa serupa dalam
73
JURNAL DINAMIKA PENDIDIKAN DASAR
VOLUME 7, NO 2, SEPTEMBER 2015: 71 - 77
74
JURNAL DINAMIKA PENDIDIKAN DASAR
VOLUME 7, NO 2, SEPTEMBER 2015: 71 - 77
75
JURNAL DINAMIKA PENDIDIKAN DASAR
VOLUME 7, NO 2, SEPTEMBER 2015: 71 - 77
adalah guru mata pelajaran IPA dan Keberhasilan ini karena dapat
siswa–siswi SMPIT Desa Sumberharjo meningkatkan keaktifan siswa dan
yang menjadi objek penelitian. siswa praktik langsung dengan obyek
pembelajaran.
Dokumentasi Siklus 2
Dalam Kegiatan ini peneliti akan Berdasarkan hasil perhitungan data
mengambil data-data (foto, pada tindakan siklus 2 dapat diketahui
dokumentasi - dokumentasi dll). bahwa siswa yang memperoleh nilai
Disamping itu peneliti juga akan nilai ≥ 75 sebanyak28 siswa dari 30
mengambil data-data lain seperti : peran siswa. Hal ini berarti pada pembelajaran
siswa dalam pembelajaran di kelas, praktikum mengelompokkan sifat
peran guru dalam memberikan larutan asam, larutan basa, dan larutan
pengajaran di kelas dan aktivitas siswa garam melalui alat dan indikator yang
pada saat pembelajaran. tepat. Media dalam pembelajaran ini
menggunakan media berbasis
lingkungan. Hal ini berarti media
Teknik Analisis Data pembelajaran berbasis lingkungan
Untuk hasil praktikum akan dijabarkan mampu meningkatkan jumlah siswa
secara kualitatif mengenai hasil dari uji yang tuntas belajar sebanyak 93 %.
praktik yang menggunakan metode Maka kelas tersebut dapat dikatakan
pembelajaran berbasis lingkungan kelas tuntas.
terhadap materi atau objek yang
diteliti, untuk mengolah data nilai Data aktivitas siswa dalam kegiatan
berupa pemahaman dan peningkatan praktikum dapat dilihat pada tabel di
hasil belajar siswa akan dianalisis bawah ini:
dengan pencapaian persentase. Ketercapaian
Berdasarkan pedoman penskoran yang No Indikator Siklus I Siklus II
dibuat, dihitung jumlah skor tiap-tiap 1. Ketelitian 13,8 % 28 %
butir pertanyaan sesuai dengan aspek 2. Kerjasama 8,3 % 19,5 %
yang diukur. 3. Tanggung 16,6 % 21,27 %
jawab
Hasil Penelitian 4. Disiplin 15 % 25 %
Analisis Hasil Belajar Per Siklus Rata-rata
Siklus 1
Berdasarkan hasil perhitungan data Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa
pada tindakan siklus 1 dapat diketahui aktivitas siswa mengalami kenaikan
bahwa siswa yang dapat memperoleh pada siklus I ke siklus II.
nilai ≥ 75 sebanyak21 siswa dari 30
siswa.Hal ini berarti pada pembelajaran Kesimpulan dan Saran
praktikum mengelompokkan sifat Kesimpulan
larutan asam, larutan basa, dan larutan Melalui penelitian tindakan kelas yang
garam melalui alat dan indikator yang dilaksanakan dalam 2 siklus dan
tepat. Media dalam pembelajaran ini melalui hasil pengamatan aktivitas
menggunakan media berbasis siswa dapat meningkatkan hasil belajar
lingkungan. Hal ini berarti media siswa dengan menggunakan media
pembelajaran berbasis lingkungan pembelajaran berbasis lingkungan
mampu meningkatkan jumlah siswa dengan ketuntasan pada siklus I 70 %
yang tuntas belajar sebanyak 70 %. dan ketuntasan pada siklus II 93 %.
76
JURNAL DINAMIKA PENDIDIKAN DASAR
VOLUME 7, NO 2, SEPTEMBER 2015: 71 - 77
77