You are on page 1of 7

CORE Metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk
Provided by Jurnal Online Universitas Muhammadiyah Purwokerto

JURNAL DINAMIKA PENDIDIKAN DASAR


VOLUME 7, NO 2, SEPTEMBER 2015: 71 - 77

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN


SEBAGAI SARANA PRAKTIKUM IPA UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA
DI SMP-IT AR RAHMAH PACITAN

Lina Erviana
linaerviana_smpit@yahoo.co.id
STKIP PGRI Pacitan

Abstract. This research is motivated by lack of understanding of the concept of eighth grade in
Ar Rahmah Pacitan Islamic Integrated Junior High School on science subject. Many learning
methods found to improve students performance, but how does the teacher is able to choose the
appropriate learning method to gain optimal learning results. The purpose of this research is to
increase student’s understanding of concepts. For contextual learning or just rely on the books,
sometimes the students feel bored, so the student's understanding in learning is less and need a
help tool. This research uses a classroom action research method, which lasts for two cycles. The
chronology of this research, starting from planning, action, observation, and reflection. The
subjects are 30 students. Collecting data using tests, practicum, questionnaire, interviews,
observation, and documentation. The datas are analyzed by looking at the classical mastery
learning students ie 75% of students got a score ≥ 75. The results of this research showed that
the media environment based learning can increase student’s understanding of the concept.
This is evident from the enhancement in the average results of the first cycle test is 77.8 and the
second test is 84.5. The learning model that based on environment succeed in increasing
understanding of science concepts with the percentage of completeness initially increased by
48% to 70% in cycle 1 and 93% in cycle 2.
Keywords: science, learning results, student understanding, learning method based on
environment

Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya pemahaman konsep siswa kelas VIII SMP-IT
Ar Rahmah pada Mata Pelajaran IPA. Banyak metode pembelajaran yang ditemukan
untuk meningkatkan performance siswa. Akan tetapi bagaimana seorang pengajar
mampu memilih teknik pembelajaran yang tepat untuk memperoleh hasil belajar
optimal. Tujuan penelitian penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep
siswa. Untuk pembelajaran yang sifatnya konstektual atau hanya dengan mengandalkan alat
bantu buku, kadang siswa mengalam kejenuhan sehingga daya tangkap pemahaman siswa
terhadap pembelajaran kurang sehingga membutuhkan alat bantu atau alat peraga. Penelitian
ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research), yang
berlangsungselama dua siklus. Alur penelitian dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan
tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian berjumlah 30 siswa. Pengumpulan data
menggunakan tes, praktikum, kuosioner, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data
dianalisis dengan melihat ketuntasan belajar siswa secara klasikal yaitu 75% siswa mendapat
skor ≥ 75. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis lingkungan dapat
meningkatkan pemahaman konsep siswa. Hal ini terbukti dari adanya peningkatan rata-rata
hasil tes siklus I diketahui 77,8 dan hasil tes siklus II rata-rata 84,5. Model pembelajaran berbasis
lingkungan berhasil meningkatkan pemahaman konsep IPA dengan persentase ketuntasan
mula-mula sebesar 48% meningkat menjadi 70% pada siklus 1 dan 93% pada siklus 2.
Kata kunci: IPA, hasil belajar, pemahaman siswa, metode pembelajaran berbasis lingkungan.
71
JURNAL DINAMIKA PENDIDIKAN DASAR
VOLUME 7, NO 2, SEPTEMBER 2015: 71 - 77

Pendahuluan meningkatkan pemahaman siswa.


Karakteristik IPA SMP sesuai Contoh praktikum IPA dengan
dengan amanat Kurikulum 2013 adalah menggunakan alat dan bahan yang ada
IPA Terpadu. IPA Terpadu adalah di lingkungan sekitar antara lain:
pengintegrasian antara dua atau lebih struktur atom dan molekul, larutan
bidang kajian IPA(Fisika,Kimia,Biologi) asam-basa, tekanan osmosis, oksidasi,
secara tematik dalam satu pembelajaran. kandungan zat besi dalam buah-
Pelaksanaan pembelajaran IPA Terpadu buahan, koloid, uji amilum,dan bahan
dapat dilakukan oleh guru tunggal atau kimia dalam rumah tangga.
teamteaching. Pengalaman langsung Berdasarkan uraikan di atas, maka
merupakan suatu proses belajar sains dapat diidentifikasi berbagai
yang sangat bermanfaat, sebab dengan permasalahan sebagai berikut; (1)
mengalami secara langsung Pembelajaran IPA yang kurang berhasil
kemungkinan kesalahan persepsi dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, (1.a)
dihindari. Namun pada kenyataannya Cara penyampaian materi yang kurang
tidak semua bahan pelajaran dapat tepat, (1.b) Pemilihan media
disajikan secara langsung. Untuk pembelajaran yang kurang tepat, (1.c)
mempelajari bagaimana kehidupan Keterbatasan fasilitas alat dan bahan di
makhluk hidup di dasar laut, tidak laboratorium, (2) Media pembelajaran
mungkin guru membimbing siswa yang berada di sekolah belum
langsung menyelam ke dasar lautan dimanfaatkan secara optimal.
atau membelah dada manusia hanya Berdasar pada latar
untuk mempelajari organ tubuh belakang dan identifikasi masalah
manusia. tersebut dirumuskan permasalahan –
Salah satu faktor yang permasalahan sebagai berikut; (1)
menyebabkan hasil belajar kurang Apakah ada peningkatan pemahaman
memuaskan adalah parasiswa konsep siswa melalui media
mengalami kesulitan dalam mengingat pembelajaran berbasis lingkungan? (2)
dan memahami suatu materi. Ketiadaan Apakah ada peningkatan hasil belajar
alat dan bahan sering menjadi kendala siswa melalui media pembelajaran
tidak dilakukannya praktikum, berbasis lingkungan?(3) Apa hasil dari
meskipun guru pengampu memiliki penelitian terhadap objek-objek atau
buku petunjuk praktikumnya. Guru materi yang diteliti dengan
harus memiliki kreativitas dalam menggunakan media pembelajaran
mencari alternatif bahan dan alat yang berbasis lingkungan?
digunakan agar praktikum tetap dapat
dilaksanakan. Kajian Teori
Berdasarkan kenyataan, guru Konsep Sains
IPA masih jarang melakukan kegiatan Mc. Graw-Hill (2007:2)
praktikum karena masih bergantung memberikan definisi sains : “Science is
pada alat dan bahan yang berada di concerned with making sense out of
laboratorium. Berkaitan dengan hal itu, theenvironment”. Dapat diartikan
maka penting bagi guru IPA untuk bahwa sains berkonsentrasi pada
mengetahui bagaimana cara lingkungan sekitar. Carin&Sund(1985:2)
mengembangkan praktikum yang mendefinisikan sains sebagai berikut,
berbasis lingkungan untuk mengatasi Definition ofs cience; (1) Attitudes: certain
fasilitas laboratorium yang tidak beliefs, values, opinions, for example,
memadai, sehingga dapat suspending judgement until enough data

72
JURNAL DINAMIKA PENDIDIKAN DASAR
VOLUME 7, NO 2, SEPTEMBER 2015: 71 - 77

has been collected relative to the problem. (2007:88) media pembelajaran adalah
Constantly endeavoring to be objective, (2) segala sesuatu yang dapat digunakan
Processes or methods: certainways of untuk menyalurkan pesan dan
investigating problems, for example, making merangsang terjadinya proses belajar
hypotheses, designing and carrying out pada si pembelajar(siswa). Menurut
experiments, evaluating data, measuring, Hamzah B.Uno (2007:114) pengertian
andsoon. (3) Products: facts, principles, media dalam pembelajaran adalah
laws, theories, for example, the scientific segala bentuk alat komunikasi yang
principle: metal swhen heatedexpand. Dapat dapat digunakan untuk menyampaikan
diartikan bahwa definisi sains adalah; informasi dari sumber ke peserta didik
(1) Sikap : suatu yang pasti, nilai, yang bertujuan merangsang mereka
pendapat, sebagai contoh menunda untuk mengikuti kegiatan
keputusan sebelum sejumlah data telah pembelajaran.
relatif stabil untuk suatu persoalan.
Dengan konstannya suatu percobaan Lingkungan Sebagai Media
maka menjadi objektif, (2) Proses atau Pembelajaran
metode: suatu jalan untuk memecahkan Berdasarkan Kamus Umum
permasalahan, sebagai contoh membuat Bahasa Indonesia (KUBI) lingkungan
hipotesis, merancang dan diartikan sebagai bulatan yang
menyelesaikan suatu eksperimen, melingkungi (melingkari). Pengertian
mengevaluasi data, menilai, dan lainnya yaitu sekalian yang terlingkung
sebagainya, (3) Produk; fakta, prinsip, di suatu daerah. Literatur lain
hukum, teori, sebagai contoh prinsip- menyebutkan bahwa lingkungan itu
prinsip sains. merupakan kesatuan ruang dengan
Menurut Collete & Chiappetta semua benda dan keadaan makhluk
(1994:33) memberikan definisi sains: hidup termasuk di dalamnya manusia
“Science is a human activity that can be dan perilakunya serta makhluk hidup
characterized by the thinking that occursin lainnya.
the minds of people who participateinit”. Keuntungan memanfaatkan media
Dapat diartikan bahwa sains adalah lingkungan antaralain; (1) Menghemat
aktivitas manusia yang mempunyai ciri biaya, karena memanfaatkan benda-
memikirkan apa yang terjadi melalui benda yang telah ada di lingkungan, (2)
pemikiran orang yang terlibat di Memberikan pengalaman yang riil
dalamnya. Menurut National Science kepada siswa, pelajaran menjadi lebih
Education Standards : “Learning science konkrit, tidak verbalistik, (3) Karena
is something student do, not something that benda-benda tersebut berasal dari
is done to them”. Dapat diartikan bahwa lingkungan siswa, maka benda- benda
belajar sains adalah sesuatu yang siswa tersebut akan sesuai dengan
lakukan dan bukan sesuatu yang karakteristik dan kebutuhan siswa. Hal
dilakukan untuk siswa. ini juga sesuai dengan konsep
pembelajaran kontekstual (contextual
Media Pembelajaran learning), (4) Pelajaran lebih aplikatif,
Media berasal dari bahasa latin, materi belajar yang diperoleh siswa
yaitu”medium”yang artinya perantara melalui media lingkungan
(between), yang bermakna apa saja yang kemungkinan besar akan dapat
dapat menyalurkan informasi dari diaplikasikan langsung, karena siswa
sumber informasi ke penerima akan sering menemui benda-
informasi. Menurut Zainal & Elham benda atau peristiwa serupa dalam

73
JURNAL DINAMIKA PENDIDIKAN DASAR
VOLUME 7, NO 2, SEPTEMBER 2015: 71 - 77

kehidupannya sehari-hari, (5) Media Metodologi Penelitian


lingkungan memberikan pengalaman Penelitian ini adalah penelitian
langsung kepada siswa, (6) Dengan tindakan kelas dimana sekelompok
media lingkungan, siswa dapat pendidik dapat mengorganisasikan
berinteraksi secara langsung dengan kondisi praktek pembelajaran mereka,
benda, lokasi atau peristiwa dan belajar dari pengalaman mereka
sesungguhnya secara alamiah, (7) sendiri (Wiriaatmadja,2005:13).
Lebihkomunikatif,sebabbendadanperisti Berdasarkan model Kemmis & MC.
wayangadadilingkungansiswa biasanya Taggart, Penelitian Tindakan Kelas
mudah dicerna oleh siswa, (PTK) dibagi menjadi 4 komponen atau
dibandingkan dengan media yang tahap tindakan yaitu; (1)
dikemas (didesain). TahapPerencanaan
Dengan memahami berbagai Pada tahap ini dilakukan persiapan-
keuntungan tersebut, seharusnya kita persiapan sebagi berikut; (a) Menyusun
dapat tergugah untuk memanfaatkan RPP, (b) Menentukan bahan ajar, (c)
semaksimal mungkin lingkungan di Menyusun pendataan alat dan bahan
sekitar kita untuk menunjang kegiatan ajar yang akan digunakan dalam
pembelajaran kita. Lingkungan dapat praktek, (d) Menyusun alat evaluasi
kita manfaatkan sebagai sumber belajar berupa lembar angket untuk
untuk berbagai mata pelajaran. Contoh mengetahui konsep dan pemahanman
praktikum IPA dengan menggunakan siswa terhadap materi yang dipelajari,
alat dan bahan yang ada di lingkungan (e) Menyusun instrumen tes hasil
sekitar antara lain; (1) Struktur atom belajar siswa.
dan molekul, yakni dengan cara
menggosokkan balon ke rambut, (2) (2) ImplementasiTindakan
Larutan asam-basa, yakni dengan Deskripsi tindakan yang dilakukan
menggunakan indikator alami seperti sesuai dengan judul penelitian adalah
daun kubis ungu, bunga sepatu, kunyit, menerapkan model pembelajaran
dan secang, (3) Tekanan osmosis, yakni berbasis lingkungan, yaitu dengan
dengan mengisikan air yang diberi tindakan sebagai berikut; (a) Menyusun
garam dan air tawar kemudian skenario pembelajaran praktikum, (b)
memasukkan wortel ke dalam gelas, (4) Menyampaikan tahapan atau skenario
Oksidasi, yakni dengan mengisikan pembelajaran kepada siswa sebelum
kaleng dengan es batu yang ditambah praktik dilakukan, (c) Menyampaikan
garam kemudian didiamkan, (5) garis besar materi pembelajaran kepada
Kandungan zat besi dalam buah- siswa beserta teorinya, (d) Membentuk
buahan, menyiapkan jus buah-buahan kelompok yaitu dengan
padagelas bening dan menambahkan memperhitungkan banyaknya kelas dan
the kental kemudian didiamkan, (6) banyaknya jumlah siswa. Serta
Ujiamilum, yakni menggunakan larutan memperhitungkan ketersediaan alat dan
Iodin atau Lugol, (7) Bahan kimia alami bahan praktik. Kelompok tiap kelas
dalam rumah tangga, yakni dengan dibagi berdasarkan jumlah siswa yang
menyiapkan berbagai produk kimia ada dengan anggota kelompok sekitar
alami dalam rumah tangga baik 5-6 siswa, (e) Mendemonstrasikan
pembersih, pewangi, pemutih, pewarna praktik dan memberi penjelasan
makanan, pemanis, pengawet, dan terhadap materi atau obyek yang diteliti
penyedap. dengan mengikutsertakan siswa untuk
meniru, (f) Menggali motivasi siswa

74
JURNAL DINAMIKA PENDIDIKAN DASAR
VOLUME 7, NO 2, SEPTEMBER 2015: 71 - 77

terhadap materi yang diteliti, dengan dan direkapitulasi bagaimana


berbagai pertanyaan yang berkaitan pemahaman siswa terhadap materi, (c)
dengan materi, (g) Menginstruksikan Menggali permasalahan, jika ada, (d)
siswa untuk memeragakan, mengamati Menyusun upaya perbaikan untuk
dan mencatat hasil dari materi atau mengatasi permasalahan dalam bentuk
objek hasil penelitian. tindakan yang akan diterapkan pada
praktik berikutnya.
(3) Observasi dan Evaluasi
Kegiatan ini dilakukan oleh seorang Lokasi dan Waktu Penelitian
guru dengan melakukan pengamatan Penelitian tindakan kelas ini
sebagai berikut; (a) Keaktifan siswa dilaksanakan di SMPIT ArRahmah
selama proses pembelajaran Pacitan yang terletak di Desa
berlangsung, baik selaku individu atau Sumberharjo, Kabupaten Pacitan, Jawa
anggota kelompok, (b) Kerjasama siswa Timur.
dalam kerja tim, (c) Kedisiplinan siswa Instrumen dan Teknik Pengumpulan
mengikuti proses pembelajaran Data
meliputi etika berkomunikasi dalam Dalam penelitian ini yang digunakan
diskusi kelompok dan bagaimana peneliti dalam memperoleh data antara
penyelesaian terhadap tugas-tugas lain dengan menggunakan metode tes,
individu maupun kelompok sehingga metode praktikum, wawancara, dan
bisa diselesaikan tepat waktu, (d) dokumentasi.
Keseriusan dan kreatifitas siswa dalam Metode Tes
pendemonstrasian terhadap materi atau Berupa serangkaian pertanyaan yang
objek yang diteliti, serta menggali siswa dilakukan untuk mengukur
untuk menemukan gagasan lain dengan performansi hasil belajar siswa dari
metode pembelajaran berbasis aspek pengetahuan sebelum dan
lingkungan terhadap objek yang diteliti, sesudah proses pembelajaran.
(e) Tanggungjawab siswa secara
individu atau dalam kerja kelompok Metode Praktikum
dalam praktik maupun penyelesaian Berupa proses memperagakan,
terhadap pertanyaan atau tugas-tugas mendemonstrasikan, mengamati
yang diberikan. dengan menggunakan media berupa
Kegiatan evaluasi dilakukan dengan bahan dan alat peraga untuk
memberikan pertanyaan pada akhir menghasilkan suatu hasil dari objek
praktik berupa, menggali; (1) yang diteliti. Indikator dalam
Pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran ini adalah
pembelajaran setelah melakukan mengelompokkan sifat larutan asam,
praktik, (3) Tes perform dan hasil belajar larutan basa, dan larutan garam melalui
setelah mengikuti kegiatan praktik. alat dan indikator yang tepat.

(4) Analisis dan Refleksi Wawancara


Berdasarkan hasil kegiatan observasi Bertujuan untuk mengumpulkan
dan evaluasi, selanjutnya dianalisis informasi, metode ini dilakukan
dengan menggunakan pola sebagai dengan cara mewawancarai pihak–
berikut (a) Hasil observasi dan evaluasi pihak yang berwenang dan
pada tiap praktik dipandang sebagai berhubungan dengan pokok–pokok
output atau hasil dari proses permasalahan yang diteliti. Dalam
pembelajaran, (b) Selanjutnya dianalisis penelitian ini pihak yang diwawancarai

75
JURNAL DINAMIKA PENDIDIKAN DASAR
VOLUME 7, NO 2, SEPTEMBER 2015: 71 - 77

adalah guru mata pelajaran IPA dan Keberhasilan ini karena dapat
siswa–siswi SMPIT Desa Sumberharjo meningkatkan keaktifan siswa dan
yang menjadi objek penelitian. siswa praktik langsung dengan obyek
pembelajaran.
Dokumentasi Siklus 2
Dalam Kegiatan ini peneliti akan Berdasarkan hasil perhitungan data
mengambil data-data (foto, pada tindakan siklus 2 dapat diketahui
dokumentasi - dokumentasi dll). bahwa siswa yang memperoleh nilai
Disamping itu peneliti juga akan nilai ≥ 75 sebanyak28 siswa dari 30
mengambil data-data lain seperti : peran siswa. Hal ini berarti pada pembelajaran
siswa dalam pembelajaran di kelas, praktikum mengelompokkan sifat
peran guru dalam memberikan larutan asam, larutan basa, dan larutan
pengajaran di kelas dan aktivitas siswa garam melalui alat dan indikator yang
pada saat pembelajaran. tepat. Media dalam pembelajaran ini
menggunakan media berbasis
lingkungan. Hal ini berarti media
Teknik Analisis Data pembelajaran berbasis lingkungan
Untuk hasil praktikum akan dijabarkan mampu meningkatkan jumlah siswa
secara kualitatif mengenai hasil dari uji yang tuntas belajar sebanyak 93 %.
praktik yang menggunakan metode Maka kelas tersebut dapat dikatakan
pembelajaran berbasis lingkungan kelas tuntas.
terhadap materi atau objek yang
diteliti, untuk mengolah data nilai Data aktivitas siswa dalam kegiatan
berupa pemahaman dan peningkatan praktikum dapat dilihat pada tabel di
hasil belajar siswa akan dianalisis bawah ini:
dengan pencapaian persentase. Ketercapaian
Berdasarkan pedoman penskoran yang No Indikator Siklus I Siklus II
dibuat, dihitung jumlah skor tiap-tiap 1. Ketelitian 13,8 % 28 %
butir pertanyaan sesuai dengan aspek 2. Kerjasama 8,3 % 19,5 %
yang diukur. 3. Tanggung 16,6 % 21,27 %
jawab
Hasil Penelitian 4. Disiplin 15 % 25 %
Analisis Hasil Belajar Per Siklus Rata-rata
Siklus 1
Berdasarkan hasil perhitungan data Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa
pada tindakan siklus 1 dapat diketahui aktivitas siswa mengalami kenaikan
bahwa siswa yang dapat memperoleh pada siklus I ke siklus II.
nilai ≥ 75 sebanyak21 siswa dari 30
siswa.Hal ini berarti pada pembelajaran Kesimpulan dan Saran
praktikum mengelompokkan sifat Kesimpulan
larutan asam, larutan basa, dan larutan Melalui penelitian tindakan kelas yang
garam melalui alat dan indikator yang dilaksanakan dalam 2 siklus dan
tepat. Media dalam pembelajaran ini melalui hasil pengamatan aktivitas
menggunakan media berbasis siswa dapat meningkatkan hasil belajar
lingkungan. Hal ini berarti media siswa dengan menggunakan media
pembelajaran berbasis lingkungan pembelajaran berbasis lingkungan
mampu meningkatkan jumlah siswa dengan ketuntasan pada siklus I 70 %
yang tuntas belajar sebanyak 70 %. dan ketuntasan pada siklus II 93 %.
76
JURNAL DINAMIKA PENDIDIKAN DASAR
VOLUME 7, NO 2, SEPTEMBER 2015: 71 - 77

Collete, A.T. & Chiappetta, E.L. (1994).


Saran Science instruction in the middle
(1) Media pembelajaran berbasis and secondary schools third
lingkungan dapat diterapkan pada mata edition.New York: Macmillan.
pelajaran serupa pada indikator yang Gagne, R.M. (1977). The condition of
berbeda, (2) Penelitian tindakan kelas learning third edition. USA: Holt,
diharapkan dapat dilanjutkan untuk Rinehart and Winston.
siklus selanjutnya guna mendapatkan Hamzah B. Uno. (2007). Profesi
hasil yang signifikan. kependidikan problema, solusi, dan
reformasi pendidikan di Indonesia.
Jakarta: Bumi Aksara.
Daftar Pustaka McGraw-Hill. (2007). Integrated science
Azhar Arsyad. (2002). Media third edition. New York:
pembelajaran.Jakarta: PT Raja McGraw-Hill Companies.
Grafindo Persada. Nana Sudjana & Ahmad Rivai. (2001).
Badan Standar National Pendidikan. Media pengajaran. Bandung: Sinar
(2007). Standar proses untuk Baru Algensindo
satuan pendidikan dasar dan Paul Suparno. (1997). Filsafat
menengah. Jakarta: Badan Standar konstruktivisme dalam pendidikan.
National Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
Carin, A.A. & Sund, R.B. (1985).Teaching Sumaji, dkk. (1998). Pendidikan sains
science through discovery.USA: yang humanistis. Yogyakarta:
Merrill Publishing. Kanisius.
Chapman, N. & Chapman, J. (2004). Suparlan. (2008). Menjadi guru efektif.
Digital multimedia second edition. Yogyakarta: Hikayat.
England: John Wiley & Sons. Zainal Aqib & Elham Rohmanto. (2007).
Chomsin S. Widodo & Jasmadi.(2008). Membangun profesionalisme guru
Panduan menyusun bahan ajar dan pengawas sekolah. Bandung:
berbasis kompetensi. Jakarta: Elex Yrama Widya.
Media Komputindo.

77

You might also like