You are on page 1of 10

APRIL 2011, VOLUME 12 NOMOR 1

ANALISIS ABNORMAL RETURN SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM,


SEBELUM DAN SESUDAH PERISTIWA PEMECAHAN SAHAM (STUDI PADA
PERUSAHAAN YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

Ali Sadikin

Fakultas Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat


Jl. Brigjen H. Hasan Basry Kayu Tangi Banjarmasin

Abstract: Stock is one of several options to choose from to invest. By purchasing


shares in a company, means we have invested in the hope that the results will benefit
from the resale of the shares. Therefore, the author interested in conducting a study
entitled "Analysis of Abnormal Stock Return and Trading Volume of Shares, Before
and After the stock split events (Study on the Companies that go public in Indonesia
Stock Exchange Period 2007-2010"). This population there are 30 companies, is all
companies listed in Indonesia Stock Exchange that the stock-split in 2007-2010,
while the sample of 20 firms by using purposive sampling method. Based on the
analysis with a significance level of 5% can be seen that the abnormal return shows
the results of the p-value (0.773)> α (0.05) which means that Ho is accepted and Ha is
rejected, or there is no difference between before the stock split abnormal return and
abnormal return after the stock split. In stock trading volume (TVA), the result is a
value p-value (0.003) <α (0.05) which means that Ho refused and Ha is received, or
there is a difference between the volume of stock trading before the stock split and
trading volume after the stock split.

Kata Kunci: stock split, abnormal return, trading volume activity, event study

PENDAHULUAN dana, future dan produk derivatif lainnya.


Saham merupakan salah satu dari beberapa
Salah satu sarana untuk melakukan in- alternatif yang dapat dipilih untuk berinves-
vestasi adalah melalui pasar modal. Pasar tasi. Dengan membeli saham suatu perusa-
modal memungkinkan investor melakukan haan, berarti kita telah menginvestasikan dana
diversifikasi investasi, membentuk portofolio dengan harapan akan mendapatkan keun-
yang sesuai dengan risiko yang bersedia tungan dari hasil penjualan kembali saham
mereka tanggung dan tingkat pengembalian tersebut. Halim (2005, 12) menyatakan saham
(return) yang diharapkan. Bagi investor, sebagai bukti kepemilikan perusahaan meru-
tujuan investasi melalui pasar modal adalah pakan surat berharga atau efek yang diter-
untuk memperoleh tingkat pengembalian bitkan oleh perusahaan yang terdaftar di bursa
(return) yang lebih besar dibandingkan dana atau telah go public.
yang ditanamkannya. Return tersebut dapat Pasar modal juga memberikan banyak
berupa capital gain maupun deviden (Halim, sekali informasi yang dapat diperoleh investor,
2005). baik informasi yang tersedia dipublik maupun
Pada umumnya, ada dua aset investasi informasi pribadi (privat). Salah satu infor-
yang dapat dilakukan oleh investor yaitu masi yang ada adalah pengumuman stock split
pertama aset riil yaitu investasi yang dila- atau pemecahan saham. Informasi ini dapat
kukan investor pada aset seperti emas, tanah, memiliki makna atau nilai jika keberadaan
bangunan dan sebagainya. kedua aset finansial informasi tersebut menyebabkan investor
yaitu investasi yang dilakukan oleh investor melakukan transaksi di pasar modal, yang
pada aset-aset seperti obligasi, saham, reksa akan tercermin dalam perubahan harga saham,

25
JURNAL MANAJEMEN DAN AKUNTANSI

volume perdagangan, volatilitas harga saham peningkatan jumlah saham yang beredar
dan indikator atau karakteristik pasar lainnya. dengan cara memecah selembar saham men-
Stock split merupakan salah satu bentuk jadi n lembar saham, sedangkan pemecahan
informasi yang diberikan oleh emiten untuk turun adalah kebalikan dari pemecahan naik,
menaikkan jumlah saham yang beredar. Dis- yaitu peningkatan nilai nominal per lembar
tribusi saham sebagai akibat dari stock split saham dengan mengurangi jumlah saham yang
tersebut hanya mempengaruhi perusahaan beredar.
secara eksplisit yaitu hanya membagi corpo- Peristiwa stock split sampai sekarang ini
rate pee dalam jumlah yang lebih kecil. merupakan fenomena yang masih diperde-
Pemecahan saham sebenarnya merupakan batkan para ahli dibidang ekonomi, hal ini
tindakan perusahaan yang tidak memiliki nilai ditunjukkan dengan adanya ketidakcocokan
ekonomis (Jogiyanto, 2000, 398). Informasi antara teori dan praktek. Secara teoritis, stock
yang diberikan perusahaan tersebut lewat split hanya meningkatkan jumlah lembar
stock split tidak mempunyai nilai ekonomis, saham yang beredar dan tidak secara langsung
namun ternyata berdampak pada pasar. mempengaruhi cash flow perusahaan. Semen-
Stock split bertujuan agar perdagangan tara dalam prakteknya terdapat beberapa bukti
suatu saham menjadi lebih likuid, karena empiris yang menunjukkan bahwa pasar
jumlah saham yang beredar menjadi lebih memberikan reaksi terhadap peristiwa ini,
banyak dan harganya menjadi lebih murah. meskipun reaksi tersebut tidak sepenuhnya
Tujuan lainnya dilakukan stock split oleh disebabkan oleh pengumuman stock split,
emiten adalah supaya sahamnya berada pada tetapi juga disebabkan oleh kondisi efisiensi
rentang perdagangan yang optimal, sehingga dari pasar modal di negara bersangkutan.
distribusi saham menjadi lebih luas dan daya Baru-baru ini PT Intiland Development
beli investor meningkat terutama untuk Tbk (DILD) tepatnya tanggal 26 Juli 2010
investor kecil. Hal ini sangat efektif bila melakukan stock split 1:2. Jumlah lembar
dilakukan terhadap saham-saham yang harga- saham yang beredar sebelum stock split
nya tinggi. Beberapa alasan dibalik pelak- 5.182.926.805 dan sesudah melakukan stock
sanaan stock split menurut Rohana dalam split menjadi 10.365.853.610. Perusahaan ini
Hayat (2008, 241) adalah: melakukan stock split karena volume per-
a. Supaya harga saham tidak terlalu mahal dagangan sahamnya dinilai kurang likuid atau
sehingga dapat meningkatkan jumlah tidak aktif, Setelah melakukan stock split
pegang saham dan meningkatkan likuiditas volume perdagangannya menjadi lebih likuid
perdagangan saham. atau aktif.
b. Untuk mengembalikan harga dan perda- Berbeda dengan PT Panin Sekuritas Tbk
gangan rata-rata saham kepada kisaran (PANS) yang melakukan stock split 1:2 pada
yang ditargetkan. tanggal 21 Januari 2008. Jumlah lembar sa-
c. Untuk membawa informasi mengenai ham yang beredar sebelum stock split
kesempatan investasi yang berupa pening- 360.000.000 lembar dan sesudah melakukan
katan laba dan dividen kas. stock split menjadi 720,000,000 lembar.
Salah satu informasi yang penting untuk Sebelum dan setelah melakukan stock split,
diperhatikan oleh investor adalah peristiwa aktivitas volume perdagangan saham mereka
pemecahan saham (stock split). Pemecahan masih saja kurang likuid atau tidak aktif.
saham adalah suatu aktifitas yang dilakukan Penelitian terdahulu yang diteliti oleh
oleh perusahaan go public untuk mengubah Hayat (2008), Royana (2008) dan Diyana
jumlah saham yang beredar (Brigham dan (2008) menyatakan bahwa ada perbedaan pada
Gapenski dalam Fatmawati, et. al., 1999). harga saham yang diukur dengan abnormal
Pada dasarnya ada dua jenis pemecahan saham return dan volume perdagangan saham se-
yang dapat dilakukan, yaitu pemecahan naik belum dan sesudah peristiwa stock split.
(split up) dan pemecahan turun (split Sedangkan dalam penelitian Novyanor (2009)
down/reverse split). Pemecahan naik adalah menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan

ANALISIS ABNORMAL RETURN SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM, SEBELUM DAN
SESUDAH PERISTIWA PEMECAHAN SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIK DI BURSA
26 EFEK INDONESIA
Ali Sadikin
APRIL 2011, VOLUME 12 NOMOR 1

pada harga saham yang diukur dengan 2. Apakah terdapat perbedaaan volume per-
abnormal return dan volume perdagangan dagangan saham sebelum dan sesudah
saham sebelum dan sesudah peristiwa stock peristiwa pemecahaan saham (Studi pada
split. perusahaan yang go publik di BEI periode
Penelitian mengenai stock split ini meng- 2007-2010)?
hasilkan dua pendapat yang berbeda, pendapat
pertama menunjukkan bahwa stock split Hipotesis Penelitian
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Hipotesis 1: Diduga terdapat perbedaan
variabel yang diteliti dan pendapat lainnya abnormal return saham sebelum dan sesudah
stock split tidak memiliki pengaruh yang stock split.
signifikan terhadap variabel yang diteliti. Hipotesis 2: Diduga terdapat perbedaan
Karena hasil beberapa penelitian yang berbeda antara volume perdagangan saham sebelum
dan alasan fenomena teori dan praktek yang dan sesudah stock split.
sering bertolak belakang, maka peristiwa stock
split merupakan hal yang menarik untuk METODE PENELITIAN
diteliti.
Berdasarkan uraian singkat di atas maka Populasi dan Sampel
penulis tertarik untuk melakukan penelitian Penelitian ini ada 30 perusahaan, yaitu
yang berjudul “Analisis Abnormal Return semua perusahaan yang terdaftar di Bursa
Saham dan Volume Perdagangan Saham, Se- Efek Indonesia yang melakukan stock split
belum dan Sesudah peristiwa Pemecahan pada tahun 2007-2010. Teknik pengambilan
Saham (Studi pada Perusahaan yang go publik sampel dilakukan dengan cara purposive
di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2010”). sampling, yaitu pemilihan atau penarikan
Berdasarkan latar belakang masalah sampel berdasarkan penilaian terhadap karak-
yang telah disampaikan diatas, maka rumusan teristik anggota sampel yang disesuaikan
masalah dalam penelitian ini adalah: dengan tujuan penelitian (Suharyadi dan
1. Apakah terdapat perbedaan Abnormal re- Purwanto 2004, 332). Jadi sampel pada
turn saham sebelum dan sesudah peristiwa penelitian ini ada sekitar 20 perusahaan dapat
pemecahaan saham (Studi pada perusa- dilihat pada tabel 1.
haan yang go publik di BEI periode 2007-
2010)?

Perusahaan yang Terdaftar di BEI


Periode 2007 - 2010

Sebelum Sesudah
Abnormal Return Abnormal Return
Saham & Volume Stock Saham dan
Perdagangan Split Volume
Saham Perdagangan
Saham

Uji beda

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

27
JURNAL MANAJEMEN DAN AKUNTANSI

Kriteria untuk menentukan sampel penelitian Jenis dan Sumber Data


ini adalah: Jenis data yang digunakan adalah data
1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek kuantitatif yaitu data yang berupa kumpulan
Indonesia dari periode tahun 2007 sampai angka-angka dari penutupan harga saham dan
2010. volume perdagangan saham harian di Bursa
2. Perusahaan-perusahaan yang menjadi Efek Indonesia.
sampel hanya perusahaan yang melakukan Sumber data dalam penelitian ini berasal
kebijakan stock split berupa kebijakan dari data sekunder, yaitu data yang dikum-
pemecahan naik (split up) atas saham bere- pulkan oleh pihak lain (sudah tersedia).
darnya. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh
1. Kelengkapan data yang diperlukan dalam dari data base Bursa Efek Indonesia yang di
penelitian, ada 20 Perusahaan. 10 peru- download melalui situs www.idx.co.id ,dan
sahaan yang gugur karena tidak ada data www.yahoofinance.com, serta media lain yang
harga penutupan saham harian dan volume mendukung penelitian ini.
perdagangan saham harian.

Tabel 1. Daftar Perusahaan yang Melakukan Stock split di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-
2010
Kode Tanggal Split
No Nama Perusahaan Harga Split
Emiten Stock split Faktor
1 DAVO PT Davomas Abadi Tbk 28 Mei 2007 1:2 Rp100,00 : Rp50,00
2 ANTM PT Aneka Tambang Tbk 12 Jul 2007 1:5 Rp500,00 : Rp100,00
3 AKRA PT AKR Corporindo Tbk 27 Jul 2007 1:5 Rp500,00 : Rp100,00
4 SMGR PT Semen Gresik Tbk 7 Agt 2007 1 : 10 Rp1.000,00 : Rp100,00
PT Sorini Agro Asia
5 SOBI 22 Agt 2007 1:5 Rp500,00 : Rp100,00
Corporindo Tbk
6 PWON PT Pakuwon Jati Tbk 19 Sep 2007 1:5 Rp500,00 : Rp100,00
PT Charoen Pokphand IND
7 CPIN 1 Nov 2007 1:2 Rp100,00 : Rp50,00
Tbk
8 JPRS PT Jaya Pari Steel Tbk 12 Des 2007 1:5 Rp500,00 : Rp100,00
PT International Nickel
9 INCO 15 Jan 2008 1 : 10 Rp250,00 : Rp25,00
Indonesia Tbk
10 PANS PT Panin Sekuritas Tbk 21 Jan 2008 1:2 Rp250,00 : Rp125,00
11 BBCA PT Bank Central Asia Tbk 28 Jan 2008 1:2 Rp125,00 : Rp62,50
PT Panorama Sentrawisata
12 PANR 11 Feb 2008 1:3 Rp150,00 : Rp50,00
Tbk
PT Delta Dunia Petroindo
13 DOID 15 Apr 2008 1:2 Rp100,00 : Rp50,00
Tbk
14 TINS PT Timah Persero Tbk 8 Agt 2008 1 : 10 Rp500,00 : Rp50,00
15 CTBN PT Citra Tubindo Tbk 7 Jan 2009 1 : 10 Rp1.000,00 : Rp100,00
16 ARNA PT Arwana Citra Mulia Tbk 11 Sep 2009 1:2 Rp100,00 : Rp50,00
PT Resource Alam
17 KKGI 18 Mar 2010 1:4 Rp200,00 : Rp50,00
Indonesia Tbk
PT Ciputra Development
18 CTRA 15 Jun 2010 1:2 Rp500,00 : Rp250,00
Tbk
19 TURI PT Tunas Ridean Tbk 17 Jun 2010 1:4 Rp100,00 : Rp25,00
PT Intiland Development
20 DILD 26 Jul 2010 1:2 Rp500,00 : Rp250,00
Tbk
Sumber: data IDX tahun 2010

ANALISIS ABNORMAL RETURN SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM, SEBELUM DAN
SESUDAH PERISTIWA PEMECAHAN SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIK DI BURSA
28 EFEK INDONESIA
Ali Sadikin
APRIL 2011, VOLUME 12 NOMOR 1

Tabel 2. Rata-rata Abnormal Return (AAR) dan Rata-rata Trading Volume Activity (XTVA) 20
Perusahaan Sampel 10 Hari Sebelum dan Sesudah Stock split
Ket AAR XTVA Ket AAR XTVA
H-10 0,007374117 0,000769156 H+1 -0,0129459 0,001866253
H-9 0,000967255 0,000613475 H+2 0,004891793 0,001612713
H-8 0,005423341 0,000804376 H+3 0,003569512 0,001329946
H-7 0,009665449 0,000981325 H+4 -0,01179179 0,001692883
H-6 0,005277602 0,001148596 H+5 0,006383528 0,002109962
H-5 -0,00795444 0,000609359 H+6 0,012170973 0,002153453
H-4 0,016562385 0,001546565 H+7 0,040699516 0,002238738
H-3 0,010429276 0,001892293 H+8 -0,00497107 0,001842246
H-2 0,005199542 0,002436596 H+9 0,012220523 0,002066927
H-1 0,0022513 0,001013788 H+10 0,020596536 0,002378545
Sumber: data sekunder yang sudah diolah
Keterangan :
AAR = Average Abnormal Return
XTVA = Average Trading Volume Activity

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan Tabel 2 di atas juga dapat


dilihat perubahan-perubahan yang terjadi pada
Statistik Deskriptif rata-rata Trading Volume Activity 10 hari
Statistik deskriptif dilakukan untuk me- sebelum dan sesudah peristiwa stock split.
lihat rata-rata abnormal return (AAR) dan Dari tabel dapat dilihat bahwa pada saat H-10
rata-rata Trading Volume Activity (XTVA) (0,000769156) sampai dengan H-9
sebelum dan sesudah peristiwa stock split. (0,000613475) mengalami penurunan TVA
Hasil rata-rata tersebut dapat dilihat pada tabel dan terjadi kenaikan kembali pada saat H-9
2. sampai H-6 (0.001148596), kemudian meng-
Berdasarkan Tabel 2, dapat dilihat peru- alami penurunan TVA pada H-5
bahan rata-rata Abnormal Return 10 hari se- (0,000609359), kemudian mengalami kenai-
belum dan sesudah peristiwa stock split. Dari kan kembali sampai H-2 (0,002436596) dan
tabel tersebut dapat dilihat pada saat H-10 kembali mengalami penurunan pada H-1
(0,007374117) sampai H-9 (0,000967255) (0,001013788).
terjadi penurunan AAR dari hari sebelumnya, Sedangkan setelah peristiwa stock split,
kemudian mengalami kenaikan sampai H-7 sejak H+1 (0,001866253) sampai dengan H+3
(0,009665449), kemudian mengalami penu- (0,001329946) terjadi penurunan TVA tetapi
runan kembali sampai H-5 (-0,00795444), terjadi kenaikan dibandingkan pada saat H-1
terus mengalami kenaikan kembali pada H-4 (0,001013788) kemudian terjadi peningkatan
(0,016562385) dan mengalami penurunan lagi kembali pada H+3 sampai H+7
sampai H-1 (0,0022513). (0,002238738), kemudian H+7 sampai H+8
Setelah peristiwa stock split, sejak H+1 (0,001842246) mengalami penurunan. Namun
(-0,0129459) sampai dengan H+2 terjadi kenaikan TVA kembali pada H+8
(0,004891793) terus mengalami kenaikan sampai H+10 (0,002378545).
dibandingkan H-1 (0,0022513), kemudian dari Rata-rata abnormal return dan trading
H+3 sampai H+8 setiap hari selalu mengalami volume activity yang terdapat pada tabel 3
kenaikan dan penurunan AAR, dan kemudian diketahui dari hasil data-data pada tabel 2.
dari H+8 (-0,00497107) sampai H+10 Data dari tabel 2 adalah data yang diperoleh
(0,020596536) mengalami kenaikan tetapi dalam rata-rata harian.
kenaikan yang terjadi juga tidak terlalu besar.

29
JURNAL MANAJEMEN DAN AKUNTANSI

Tabel 3. Rata-rata Kumulatif Abnormal Return dan Trading Volume Activity 20 Perusahaan
Sampel 10 Hari Sebelum dan Sesudah Stock split
Variabel Sebelum Sesudah Perubahan
Stock split Stock split
CAAR 0,005519583 0,007082361 0,001562779
CXTVA 0,001181553 0,001929166 0,000747614
Sumber : data sekunder yang sudah diolah
Keterangan :
CAAR = Cumulative Average Abnormal Return
CXTVA = Cumulative Average Trading Volume Activity

Pada tabel 3 ini dihitung rata-rata secara abnormal return (CAAR) dan Trading Volu-
keseluruhan atau disebut juga rata-rata me Activity (CXTVA) sebelum dan sesudah
kumulatif, yaitu rata-rata harian dijumlahkan peristiwa stock split.
kemudian dibagi dengan periode pengamatan
pada penelitian ini. Sehingga diperoleh Uji Normalitas
perbandingan kumulatif rata-rata abnormal Uji normalitas data pada penelitian ini
return (CAAR) dan kumulatif rata-rata Tra- dilakukan dengan uji Kolmogrov Smirnov
ding Volume Activity (CXTVA). Dari tabel di dengan SPSS Ver. 15.00 for Windows. Rang-
atas terdapat perubahan yang terjadi terhadap kuman hasil analisis dapat dilihat pada tabel 4.
kumulatif rata-rata abnormal return (CAAR) Berdasarkan tabel 4, pada taraf sig-
dan kumulatif rata-rata Trading Volume Ac- nifikansi p = 0,05 dapat dilihat bahwa harga
tivity (CXTVA) sebelum peristiwa stock split signifikansi yang diperoleh untuk uji dua sisi
dan sesudah peristiwa stock split. Perubahan (two tailed test) > 0,025.
kumulatif rata-rata abnormal return (CAAR) Sehingga dapat disimpulkan bahwa se-
yang terjadi yaitu sebesar 0,001562779 dan luruh variabel yang terdiri dari Abnormal
perubahan Trading Volume Activity (CXTVA) Return (AR) dan Trading Volume Activity
yang terjadi sebesar 0,000747614. Sehingga (TVA) sebelum dan sesudah peristiwa stock
dapat dilihat dari perubahan ini bahwa split berasal dari populasi yang berdistribusi
terdapat perbedaan antara kumulatif rata-rata normal.

Tabel 4. Hasil Uji Kolmogrov Smirnov atas Abnormal Return (AR) dan Trading Volume
Activity (TVA) pada periode Sebelum dan Sesudah Stock split
AR TVA
Variabel Sebelum Stock Sesudah Sebelum Sesudah
split Stock split Stock split Stock split
Harga K-SZ 0,570 0,549 0,702 0,526
P (Uji dua Sisi) 0,901 0,924 0,708 0,945
Sumber: data sekunder yang sudah diolah

Tabel 5. Hasil Uji Paired Sample t-Test


Variabel df thitung ttabel Signifikan Hasil
AAR 9 0,298 1,833 0,773 Ho diterima
XTVA 9 3,974 1,833 0,003 Ho ditolak
Sumber: data sekunder yang sudah diolah (lampiran 4)
Keterangan :
AAR = Average Abnormal Return
XTVA = Average Trading Volume Activity

ANALISIS ABNORMAL RETURN SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM, SEBELUM DAN
SESUDAH PERISTIWA PEMECAHAN SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIK DI BURSA
30 EFEK INDONESIA
Ali Sadikin
APRIL 2011, VOLUME 12 NOMOR 1

Rangkuman dilakukan dengan tingkat kepercayaan


Hasil analisis dari uji hipotesis dapat 95% atau α = 5%.
dilihat pada tabel 5 Pengujian Hipotesis. Berdasarkan hasil uji t ternyata diperoleh
Hasil yang terlihat dari Tabel 5 dapat nilai t hitung sebesar 3,974 dengan nilai p
diuraikan melalui penjelasan sebagai berikut: sebesar 0,003. Jika digunakan tingkat sig-
a. Hipotesis 1 nifikansi α = 5% atau 0,05 : maka nilai p-
Hipotesis yang diuji adalah: value (0,003) < α (0,05) sehingga Ho
Ho : µ = µ1, berarti tidak terdapat per- ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat
bedaan return saham yang diukur dengan disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
Abnormal Return sebelum dan sesudah volume perdagangan saham yang diukur
stock split. dengan indikator trading volume activity
Ho : µ ≠ µ1, berarti terdapat perbedaan sebelum dan sesudah stock split.
return saham yang diukur dengan Abnor-
mal return sebelum dan sesudah stock Pembahasan Hasil Penelitian
split. Berdasarkan data yang diperoleh di atas,
Keputusan: maka didapat kesimpulan yaitu dari hasil
1. Jika probabilitas > 0,05, maka Ho dite- analisis deskriptif dapat dilihat rata-rata pada
rima dan Ha ditolak. abnormal return dan trading volume activity
2. Jika probabilitas < 0,05, maka Ho (volume perdagangan saham) terus mengalami
ditolak atau Ha diterima. Ditarik ke- kenaikan dan penurunan setiap hari dalam hal
simpulan berdasarkan uji statistik yang jumlah pada saat sebelum dan sesudah peris-
dilakukan dengan tingkat kepercayaan tiwa stock split. Kenaikan rata-rata abnormal
95% atau α = 5%. return terbesar sebelum terjadinya peristiwa
Berdasarkan hasil uji t ternyata diperoleh stock split terjadi pada H-4 (0.016562385)
nilai t hitung sebesar 0,298 dengan nilai p sedangkan sesudah terjadinya peristiwa stock
sebesar 0,773. Jika digunakan tingkat split terjadi pada H+7 (0.040699516).
signifikansi α = 5% atau 0,05 : maka nilai Hasil analisis tentang rata-rata abnormal
p-value (0,773) > α (0,05) sehingga Ho return pada periode sebelum dengan periode
diterima dan Ha ditolak. Sehingga dapat sesudah pengumuman stock split ini mem-
disimpulkan bahwa tidak terdapat per- berikan dugaan bahwa kemungkinan informasi
bedaan harga saham yang diukur dengan stock split belum mempunyai kandungan in-
Abnormal Return sebelum dan sesudah formasi yang cukup signifikan untuk dapat
stock split. mempengaruhi investor dalam pengambilan
b. Hipotesis 2 keputusannya, atau informasi mengenai kepu-
Hipotesis yang diuji adalah: tusan stock split sudah diketahui oleh para
Ho : µ = µ1, berarti tidak terdapat emiten sejak dari Rapat Umum Pemegang
perbedaan harga saham yang diukur Saham (RUPS) sehingga pasar secara kese-
dengan Trading Volume Activity sebelum luruhan sudah mengantisipasi saat listing
dan sesudah stock split. dengan nominal harga yang baru. Dengan
Ho : µ ≠ µ1, berarti terdapat perbedaan ditemukan hasil bahwa tidak adanya perbe-
harga saham yang diukur dengan Trading daan yang signifikan antara rata-rata abnormal
Volume Activity sebelum dan sesudah return sebelum pengumuman dengan sesudah
stock split. pengumuman.
Keputusan: Begitu juga dengan hasil statistik des-
1. Jika probabilitas > 0,05, maka Ho kriptif pada trading volume activity (volume
diterima dan Ha ditolak. perdagangan saham), dimana dinilai rata-
2. Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ratanya juga mengalami kenaikan dan penu-
dittolak atau Ha diterima. Ditarik ke- runan pada saat periode sebelum dan sesudah
simpulan berdasarkan uji statistik yang peristiwa stock split. Dari data analisis statistik
deskriptif dapat dilihat terjadi penurunan rata-

31
JURNAL MANAJEMEN DAN AKUNTANSI

rata trading volume activity sebelum periode volume perdagangan sesudah stock split. Hal
stock split, namun pada periode setelah stock ini berarti pengumuman stock split di Bursa
split rata-rata trading volume activity terus Efek Indonesia berpengaruh secara signifikan
mengalami peningkatan sampai dengan H+7 terhadap likuditas saham. Perusahaan emiten
(0.002238738) dan mengalami penurunan melakukan stock split supaya harga sahamnya
pada H+8 (0.001842246), dan kembali me- tidak terlalu tinggi sehingga volume perda-
ningkat sampai H+10 (0.002378545). Berarti gangan saham meningkat.
dapat dikatakan bahwa volume perdagangan Hasil penelitian ini juga telah membuk-
saham meningkat setelah peristiwa stock split. tikan akan Trading Range Theory menyatakan
Berdasarkan perhitungan manual hasil bahwa pemecahan saham akan meningkatkan
rata-rata kumulatif Abnormal Return dan likuiditas perdagangan saham. Teori ini
Trading Volume Activity memiliki perbedaaan menyatakan bahwa harga saham yang terlalu
antara sebelum dan sesudah peristiwa stock tinggi (overprice) menyebabkan kurang aktif-
split yaitu sebesar 0.001562779 untuk abnor- nya saham tersebut diperdagangkan. Tidak
mal return dan 0.000747614 untuk trading likuidnya saham-saham tersebut akan mem-
volume activity. Namun, perbedaan yang ter- persempit gerak investor dalam berinvestasi,
jadi tidak terlalu signifikan sehingga dapat selain itu saham tidak likuid akan merugikan
dikatakan perbedaan yang terjadi sangat kecil investor karena saham-saham tersebut tidak
dan tidak dapat mempengaruhi abnormal mudah diinvestasikan. Bagi emiten, likuiditas
return dan trading volume activity. saham sangat penting karena saham yang tidak
Berdasarkan hasil analisis dengan ting- likuid akan berakibat dikeluarkannya saham
kat signifikansi 5% dapat diketahui bahwa tersebut dari pasar modal (delisting). Peme-
abnormal return menunjukkan hasil nilai p- cahan saham menyebabkan harga saham
value (0,773) > α (0,05) yang artinya Ho dite- menjadi tidak terlalu tinggi, sehingga akan
rima dan Ha ditolak, atau tidak terdapat semakin banyak investor yang mampu ber-
perbedaan antara abnormal return sebelum transaksi.
stock split dan abnormal return sesudah stock Penelitian ini mendukung penelitian
split. yang dilakukan oleh Wang Sutrisno (2000),
Dengan hasil ini, dapat dikatakan tidak Ajeng (2008), Nurlaela (2009) yang menya-
terdapat perbedaan yang signifikan terhadap takan bahwa stock split tidak berpengaruh
abnormal return. Dengan tidak adanya per- secara signifikan terhadap abnormal return
bedaan yang signifikan untuk abnormal return maupun return saham baik secara individual
berarti juga tidak ada perubahan pada return maupun sebagai portofolio dan terdapat
saham. Dengan demikian, disimpulkan bahwa perbedaan antara volume perdagangan saham
aktivitas stock split tidak mempengaruhi sebelum dan sesudah peristiwa stock split.
return saham. Hasil penelitian ini tidak sesuai Mendukung penelitian Agus (2006),
dengan teori yang mendasari kebijakan pelak- Atma (2008), Ellysa (2008) dan Nana Diyana
sanaan stock split yakni signalling theory yang (2008) yang menyatakan bahwa terjadi pe-
menyatakan bahwa stock split memberikan ningkatan volume perdagangan saham setelah
sinyal yang positif, karena perusahaan meng- peristiwa stock split. Hal ini disebabkan
informasikan prospek yang baik sehingga karena transaksi saham menjadi lebih menarik,
menyebabkan investor lebih tertarik untuk setelah harga menjadi lebih rendah yang
memperdagangkan saham tersebut disamping ditunjukkan dengan nilai transaksi yang
untuk mendapatkan abnormal return dari aksi meningkat.
jual beli saham yang melakukan stock split. Hasil penelitian ini tidak mendukung
Pada volume perdagangan saham (TVA) penelitian yang dilakukan oleh Atma (2008),
hasilnya adalah nilai p-value (0,003) < α Ellysa (2008) dan Nana (2008) yang
(0,05) yang artinya Ho ditolak dan Ha dite- menyatakan bahwa ada perbedaan pada harga
rima, atau terdapat perbedaan antara volume saham yang diukur dengan abnormal return.
perdagangan saham sebelum stock split dan Sedangkan mengenai volume perdagangan

ANALISIS ABNORMAL RETURN SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM, SEBELUM DAN
SESUDAH PERISTIWA PEMECAHAN SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIK DI BURSA
32 EFEK INDONESIA
Ali Sadikin
APRIL 2011, VOLUME 12 NOMOR 1

saham, penelitian ini tidak mendukung dilakukan emiten. karena terbukti stock split
penelitian Indah (2006) yang menyatakan secara signifikan tidak menaikkan abnormal
Stock split secara statistika tidak menga- return.
kibatkan adanya perubahan volume perda- Bagi emiten yang melakukan stock split
gangan saham relatif yang signifikan dan hendaknya memperhatikan kondisi pasar mo-
penelitian Chandra (2009) yang menyatakan dal, karena secara teoritis stock split hanya
tidak ada perbedaan volume perdagangan meningkatkan lembar saham yang beredar dan
saham pada saat sebelum dan sesudah peris- tidak secara langsung mempengaruhi cashflow
tiwa stock split. perusahaan walaupun dalam prakteknya ber-
Secara umum penelitian tentang stock beda.
split ini menghasilkan dua pendapat yang
berbeda. Dari beberapa penelitian terdahulu DAFTAR PUSTAKA
menunjukkan bahwa peristiwa stock split tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan, vari- Abdul Halim, 2005. Analisis Investasi. Salem-
abel yang diteliti yaitu return maupun volume ba Empat, Jakarta
aktivitas saham, akan tetapi beberapa pene- Agus Setiyanto, 2006. Analisis Likuiditas Sa-
litian terdahulu juga menunjukkan bahwa ham Sebelum dan Sesudah Stock Split di
peristiwa stock split mempunyai pengaruh Bursa Efek Jakarta Periode 2003-2005.
yang cukup signifikan terhadap return mau- Universitas Islam Indonesia, Yogyakar-
pun volume aktivitas saham. ta.
Ajeng Widha Irfana, 2008. Analisis Pengaruh
PENUTUP Publikasi Stock Split terhadap Peruba-
han Harga Saham dan Likuiditas Saham
Simpulan si Bursa Efek Jakarta. Universitas Islam
Berdasarkan uji statistik terhadap rata Indonesia, Yogyakarta.
rata harga saham selama periode peristiwa, Atma Hayat, 2008. Kajian tentang Perbedaan
ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan Harga Saham dan Volume Perdagangan
rata rata harga saham yang signifikan pada Saham Sebelum dan Sesudah Peme-
periode sebelum dan sesudah pengumuman cahan Saham pada Perusahaan Ma-
pemecahan saham. Hal ini mengindikasikan nufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
bahwa peristiwa pemecahan saham tidak Jakarta. Universitas Lambung Mang-
mengakibatkan harga saham berubah secara kurat, Banjarmasin.
signifikan. Chandra Novyanor, 2009. Analisis Harga dan
Dari hasil uji beda terhadap rata rata Volume Perdagangan Saham Sebelum
Trading Volume Activity pada periode se- dan Sesudah Stock Split pada Perusa-
belum dan sesudah pengumuman pemecahan haan yang Melakukan Stock Split di
saham, secara statistik menunjukkan bahwa Bursa Efek Indonesia pada Periode
terdapat perbedaan antara TVA sebelum dan 2006-2008. Universitas Lambung Mang-
sesudah pemecahan saham. kurat, Banjarmasin.
Ellysa Royana, 2008. Analisis Harga dan Vo-
Saran lume Perdagangan Saham Sebelum dan
Bagi peneliti selanjutnya agar perlu Sesudah Stock Split (Event study pada
melakukan analisis secara lebih terperinci perusahaan yang melakukan Stock Split
terhadap sampel penelitian seperti ukuran di BEJ pada Periode 2004-2006). Uni-
perusahaan dan jenis industri agar terjadi versitas Lambung Mangkurat, Banjar-
keseragaman dalam pengolahan data. masin.
Bagi para investor yang akan mengambil Indah Retno Rahayu, 2006. Reaksi Pasar
keputusan jual atau beli saham di BEI, hen- terhadap Peristiwa Stock Split yang
daknya keputusan tidak hanya didasarkan terjadi di Bursa Efek Jakarta. Univer-
pada ada tidaknya peristiwa stock split yang sitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

33
JURNAL MANAJEMEN DAN AKUNTANSI

Jogiyanto, 2000. Teori Portofolio dan Analisis 2007). Universitas Lambung Mangkurat
Investasi. Edisi 2. BPFE, Yogyakarta. Banjarmasin.
Kamarudin Ahmad, 2004. Dasar-dasar Mana- Nurlaela Permata, 2009. Analisis Pengaruh
jemen Investasi dan Portofolio. Edisi Stock split pada Harga Saham terhadap
revisi. Rineka Cipta, Jakarta. Volume Perdagangan di Bursa Efek
Lani Salim, 2003. Analisa Teknikal dalam Indonesia. Universitas Gunadarma.
Perdagangan Saham. PT Elex Media Suharyadi dan Purwanto S.K, 2004. Statistika
Komputindo, Jakarta. untuk Ekonomi dan Keuangan Modern.
Nana Diyana, 2008. Analisis Harga dan Volu- Salemba Empat, Jakarta.
me Perdagangan Saham Sebelum dan Wang Sutrisno, 2000. Pengaruh Stock Split
Sesudah Stock Split (Event study pada terhadap Likuiditas dan Return Saham
perusahaan manufaktur yang melakukan di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Mana-
stock split di BEI pada periode 2004- jemen dan Kewirausahaan. Vol. 2. No.
2: 1-13.

ANALISIS ABNORMAL RETURN SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM, SEBELUM DAN
SESUDAH PERISTIWA PEMECAHAN SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIK DI BURSA
34 EFEK INDONESIA
Ali Sadikin

You might also like