You are on page 1of 6

e-ISSN : 2540-961

p-ISSN : 2087-8508
IN
GG
I ILM
U
K
Jurnal Medika Saintika Vol 8 (2)
T E

S
Jurnal Medika Saintika

EH
A
S EKO L

AT A N
SY E NT I K A
D Z A SA I

http://syedzasaintika.ac.id/jurnal
EFEKTIFITAS LATIHAN BRANDT DAROFF TERHADAP
KEJADIAN VERTIGO PADA SUBJEK PENDERITA
VERTIGO
Andika Herlina, Ibrahim, Vino Rika Nofia
STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG

ABSTRACT

Brandt daroff exercises is vestibular rehabilitation as a self-contained exercise at home


for sufferers of vertigo. Physiologically brandt daroff plays a role in the process of
adaptation of the vestibular system. The goal, to find out the effectiveness of exercise
therapy brandt daroff against repair impaired balance vertigo sufferers. Methods: the
study of the introduction to the design of a quasi experiment with the number of samples
28 people as sujek research obtained for consecutive sampling, men and women aged 20-
60 years. Random research subjects are divided into two groups, the control group
respondents and 14 persons group treatment 14 mealkukan respondents to practice
independently at each after the first demonstrated the technique training will be done.
Further data obtained after observation of pre and post therapy, the symptoms severity
score (SSS) were analyzed using t-test. results: meaningful differences obtained on a
given exercise brandt daroff to decrease interference vertigo sufferers with balance value
(p < 0.05) in 14 subjects researchers as a group treatment. no meaningful differences
were found (p 0.005 >) in 14 subjects researchers who are not given exercise brandt
daroff. Conclusion: there is a meaningful difference value of SSS who are faster on a
given exercise group brandt daroff compared to groups who are not given the treatment
of exercise therapy.
Key Word: Brandt daroff, vertigo,effect

ABSTRAK
Latihan brandt daroff merupakan rehabilitasi vestibular sebagai latihan mandiri dirumah
bagi penderita vertigo. Secara fisiologis brandt daroff berperan dalam proses adaptasi
sistem vestibular. Tujuan, untuk mengetahui efektifitas terapi latihan brandt daroff
terhadap perbaikan gangguan keseimbangan penderita vertigo. Metode: studi
pendahuluan dengan desain quasi eksperimen dengan jumlah sampel 28 orang sebagai
sujek penelitian yang diperoleh secara consecutive sampling, laki-laki dan perempuan
berusia 20-60 tahun. Secara random subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok
yaitu kelompok control 14 orang responden dan kelompok perlakuan 14 orang responden
untuk mealkukan latihan mandiri dirumah masing-masing setelah didemontrasikan
terlebih dahulu teknik latihan yang akan dilakukan. Selanjutnya data yang diperoleh
setelah observasi pre dan post terapi, nilai symptoms severity score (SSS) dianalisa dengan
menggunakan uji t. hasil : didapatkan perbedaan bermakna pada latihan brandt daroff
yang deberikan untuk menurunkan gangguan keseimbangan penderita vertigo dengan
nilai (p<0,05) pada 14 subjek peneliti sebagai kelompok perlakuan. Tidak ditemukan
perbedaan yang bermakna (p>0,005) pada 14 subjek peneliti yang tidak diberikan latihan
brandt daroff. Kesimpulan: terdapat perbedaan yang bermakna nilai SSS yang lebih cepat
pada kelompok yang diberi latihan brandt daroff dibandingkan dengan kelompok yang
yang tidak diberi perlakuan latihan terapi.
Kata Kunci :Braindt draoff, vertigo, effek

11
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
IN
GG
I ILM
U
K
Jurnal Medika Saintika Vol 8 (2)
T E

S
Jurnal Medika Saintika

EH
A
S EKO L

AT A N
SY E NT I K A
D Z A SA I

http://syedzasaintika.ac.id/jurnal
PENDAHULUAN kepala, dan stroke (Sumarilyah, 2010
cit., widiantoro, 2010). Umumnya
Vertigo merupakan salah satu vertigo ditemukan sebesar 15% dari
gangguan yang paling sering dialami keseluruhan populasi dan hanya 4% –
dan menyusahkan sebagian besar 7% yang diperiksakan ke dokter
manusia. Pada umumnya vertigo terjadi (Sumarilyah, 2010).
disebabkan oleh stress, mata lelah dan
Vertigo merupakan suatu gangguan
makanan dan minuman tertentu. Selain
orientasi atau Keseimbangan tubuh
itu vertigo bisa bersifat fungsional dan
terhadap suatu ruangan yang membuat
tidak ada hubunganya dengan
penderita merasa bergerak ataupun
perubahan-perubahan organ dalam otak.
berputar.Umur merupakan salah satu
Otak sendiri sebenarnya tidak peka
faktor risiko terjadinya vertigo perifer.
terhadap nyeri. Artinya pada umumnya
vertigo tidak disebabkan oleh kerusakan Hasil penelitian yang dilakukan oleh
yang terjadi didalam otak. Namun satu Abraham (2014) di India, yaitu dari 54
ketegangan atau tekana pada selaput penderita vertigo perifer didapatkan 20
otak atau pembuluh darah besar didalam orang dengan umur lebih dari 60
kepala dapat menimbulkan rasa sakit tahun.Hasil analisis deskriptif dapat
yang hebat pada kepala (Iskandar disimpulkan bahwa semakin
Junaidi 2013) bertambahnya usia seseorang maka
semakin berisiko terjadinya vertigo
Vertigo adalah keluhan yang sering
perifer.
dijumpai dalam praktek yang
digambarkan sebagai rasa berputar, Vertigo juga bisa disebabkan oleh
pening, tak stabil adanya gangguan keseimbangan pada
(giddiness,unsteadiness)atau pusing telinga bagian dalam atau bagian
(dizziness).Prevalensi vertigo di Jerman, vestibular dan kemungkinan disebabkan
berusia 18 tahun hingga 79 tahun adalah oleh gangguan pada otak. Vestibular
30%, 24% diasumsikan karena kelainan merupakan suatu sistem dari telinga
vestibuler. Penelitian di Prancis bagian dalam yang berfungsi sebagai
menemukan 12 bulan setelahnya alat keseimbangan.Menurut
prevalensi vertigo 48% (Grill et al.,2013 Neurologychannel (dalam buku
cit., Bissdorf, 2013). Prevalensi di menyayangi otak, 2011), sistem
Amerika, disfungsi vestibular sekitar vestibular Tersebut bertanggung jawab
35% populasi dengan umur 40 tahun ke untuk menghubungkan rangsangan
atas (Grill et al.,2013). Subjekyang terhadap indera dengan pergerakan
mengalami vertigo vestibular, 75% tubuh dan menjaga agar suatu objek
mendapatkan gangguan vertigo perifer tetap berada dalam fokus ketika tubuh
dan 25% mengalami vertigo sentral bergerak.Selain disebabkan oleh
(Chakeret al.,2012). gangguan pada sistem vestibular dan
gangguan pada otak, vertigo juga bisa
Di Indonesia angka kejadian vertigo
disebabkan oleh faktor idiopatik,
sangat tinggi, pada tahun 2010 dari usia
trauma, fisiologis, konsumsi obat dan
40 sampai 50 tahun sekitar 50% yang
penyakit atau sindrom lain seperti
merupakan keluhan nomor tiga paling
Meniere (Dewant,et al.2009).Menurut
sering dikeluhkan oleh penderita yang
Wratsongko (2006),Vertigo biasa terjadi
datang ke praktek umum, setelah nyeri
disertai dengan mual dan muntah,

12
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
IN
GG
I ILM
U
K
Jurnal Medika Saintika Vol 8 (2)
T E

S
Jurnal Medika Saintika

EH
A
S EKO L

AT A N
SY E NT I K A
D Z A SA I

http://syedzasaintika.ac.id/jurnal
bahkan ada juga bisa disertai dengan keseimbangan, saluran atau kanal
diare. Akibat selanjutnya vertigo dapat semisirkularis dan vestibula yang
menyebabkan dehidrasi dan jatuh. berfungsi sebagai alat keseimbangan dan
coklea yang berfungsi sebagai
Banyak tindakan atau terapi yang pendengaran terletak di telinga bagian
sering digunakan oleh seseorang yang dalam. Sistem-sistem ini bekerja dengan
mengalami vertigo.Salah satunya yaitu cara menghubungkan saraf
terapi farmakologi atau obat.Seperti vestibulococlear dengan pusat vestibular
halnya upaya yang sudah dilakukan di yang terletak di otak dan sistem
praktik mandiri dokter yang akan diteliti keseimbangan. Selain sistem vestibular,
yaitu memberikan obat untuk terdapat juga sistem propiosepsi yang
meringankan vertigo. Seseorang yang terdiri dari sensor-sensor gerakan, posisi
mengalami vertigo biasa mengkonsumsi dan tekanan yang berada pada otot, kulit
obat untuk mengurangi atau dan sendi yang berfungsi memberikan
menghilangkan gejala vertigo.Namun stimulus berupa sentuhan dan objek
obat yang di konsumsi tentu saja ruang yang sangat penting untuk
memiliki efek samping.Banyak terapi- menjaga posisi tetap seimbang.
terapi lain selain farmakologi.
Dalam penelitian yang sudah
Salah satunya terapi rehabilitasi dilakukan oleh Sumarliyah dkk (2011),
vestibular yaitu epleymanuver,semount senam vertigo dengan menggunakan
maneuver dan brandt daroff Atau brandt metode Brandt Daroff dapat
daroff exercise. Terapi rehabilitasi memaksimalkan kinerja tiga sistem yang
vestibular, suatu latihan atau berfungsi sebagai alat keseimbangan.
rehabilitasi pada subjekvertigo, yang Menurut informasi dari Cambridge
bertujuan untuk mengeluarkan debris University Hospital (2014), brandt
dari kanal semisirkularis yang daroff memiliki kelebihan yaitu
merupakan penyebab dari vertigo. mengurangi respon stimuli yang berupa
perasaan tidak nyaman dan sensasi
Metode latihan Brandt-Daroff berputar pada otak, dan juga membantu
adalah metode rehabilitasi untuk kasus mereposisi Kristal yang berada pada
vertigo yang dapat dilakukan di rumah, kanalis semisirkularis.
berbeda dengan metode latihan lain
yang harus dikerjakan dengan Vertigo ditemukan sebesar 5-8 %
pengawasan dokter atau tenaga medis. dari keseluruhan populasi dan hanya
Metode latihan Brandt-Daroff biasanya 15% yang diperiksa kedokter (
digunakan bila sisi vertigo tidak jelas. Widantoro 2010) di puskesmas lubuk
Senam vertigo ini memberikan efek buaya vertigo menempati posisi keempat
meningkatkan darah ke otak sehingga setelah nyeri, nyeri kepala, dan stroke.
dapat memperbaiki fungsi alat Jumlah subjekvertigo pada tahun 2015,
keseimbangan tubuh dan bulan Oktober 15 orang, November 20
memaksimalkan kerja dari sistem orang, Desember 30 orang. Kejadian
sensori. vertigo dipuskesmas lubuk buaya
padang dari bulan oktober 2014 –
Menurut Joesoef (2006) dalam Oktober 2015 sejumlah 235 kasus.
jurnal penelitian Sumarliyah, dkk (2011) Jumlah kasus vertigo meningkat disetiap
“Input visual memberikan objek berupa bulanya hingga kejadian kasus ini
orientasi ruang”. Pada anatomi sistem menempati 10 penyakit terbanyak yang

13
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
IN
GG
I ILM
U
K
Jurnal Medika Saintika Vol 8 (2)
T E

S
Jurnal Medika Saintika

EH
A
S EKO L

AT A N
SY E NT I K A
D Z A SA I

http://syedzasaintika.ac.id/jurnal
ada dipuskesmas lubuk buaya padang ( kadar esterogen mempengaruhi struktur
data diambil dari medical record interna otolit. Pengaruh hormone
puskesmas lubuk biaya). terhadap metabolism kalsium juga
berperan terhadap timbulna gejala
Dari uraian diatas dan berdasarkan gangguan keseimbangan vertigo.
fenomena dan tinggi nya angka kejadian Peningkatan kosentrasi kalsium dalam
vertigo di masyarakat maka penulis endolimf berhubungan dengan
tertarik untuk melakukan penelitian peningkatan resorpsi kalsium yang akan
yang berjudul “ efektifitas latihan brandt menurunkan kemampuan otolit yang
daroff terhadap kejadian vertigo pada terlepas.
subjekdengan vertigo”
Analisis data untuk
METODE PENELITIAN membandingkan rata-rata score sebelum
Desain penelitian ini adalah dan sesudah pemberian terapi latihan
penelitian quasi Eksperiment, Pada brandt daroff.
penelitian ini variabel penelitanya
adalah latihan beraindt daroff dan Table 1. perbandingan skor rerata
drajat klinis vertigo. Penelitian keluhan dan gejala klinis (SSS) vertigo
dilakukan di wilyah kerja puskesmas pre dan post terapi latihan brandt daroff.
lubuk buaya padang, mulai sejak bulan
april s.d bulan oktober 2017. Populasi Variable N SSS SSS P
dalam penelitian ini adalah seluruh Rerat Rerat
a pre a post
responden penderita veritigo yang
Kejadian 14 2,64 2,05 0,000
melakukan terapi latihan dirumah secara Vertigo
mandiri dengan jumlah responden 28
Menurut analisa perbandingan dari
orang. Dengan jumlah sampel 14 orang
rata-rata skor pemeriksaan awal sebelum
sebagai kelompok perlakukan dan 14
diberikan terapi latihan brandt daroff
orang sebagai kelompok control degan
selama empat minggu didapatkan rerat
member perlakuan selama 5 minggu.
derajat klinis keluhan vertigo yang
dialami subjek penelitian adalah 2,64.
HASIL PENELITIAN DAN Rerata hasil penilaian skor derajat klinis
PEMBAHASAN gangguan keseimbangan vertigo setelah
diberikan terapi latihan brandt daroff
Dari 28 responden sebagai subjek
dengan cara Subjek duduk tegak di tepi
penelitian peneliti tidak menemukan
tempat tidur dengan kedua tungkai
perbedaan yang bermakna ( p>0,005)
tergantung selanjutnya kedua mata
untuk variable jenis kelamin, usia,
tertutup, selanjutnya
pekerjaan, riwayat vertigo sebelumnya
subjekmembaringkan tubuh dengan
dan onset keluhan vertigo baik pada
cepat ke salah satu sisi,
kelompok control maupun pada
subjekmempertahankan selama 30 detik.
kelompok perlakuan. Hasil temuan
Setelah itu duduk kembali selama 30
membuktikan bahwa kedua kelompok
detik.Baringkan tubuh dengan cepat ke
intervensi dan kelompok control adalah
sisi yang lain, mempertahankan selama
homogen. Perempuan lebih banyak
30 detik lalu duduk kembali. Latihan ini
menderita vertigo dibandingkan laki-
dilakukan 2 set per hari (pagi dan sore )
laki, migraine adalah salah satu factor
yang dilaksanakan 3 kali dalam
predisposisi dari kejadian vertigo.
seminggu selama 5 minggu. Dalam
Pengaruh hormone, seperti penurunan

14
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
IN
GG
I ILM
U
K
Jurnal Medika Saintika Vol 8 (2)
T E

S
Jurnal Medika Saintika

EH
A
S EKO L

AT A N
SY E NT I K A
D Z A SA I

http://syedzasaintika.ac.id/jurnal
setiap set, dilakukan manuver seperti di gangguan keseimbagan vertigo untuk
jelaskan di atas sebanyak 5 kali. Pada melakukan latihan rutin dan secara
umumnya, perbaikan diperoleh setelah kontiniu serta melakukan latihan dengan
30 set. gerakan yang sesuai dan benar. Hal ini
berkaitan dengan perubahan posisiotolit
Setelah latihan brandt daroff didalam kanal, sehingga dapat direposisi
dilakukan selama lima minggu dan tidak menimbulkan gejala vertigo
didapatkan rerata hasil derajat klinis lagi .
yang dialami oleh subjek 2,05, hal ini
terjadi perubahan keseimbngan pada
kejadian vertigo dan meningkatkan DAFTAR PUSTAKA
aliran darah ke otak sehingga terjadi
perbaikan fungsi alat keseimbangan Abraham A., 2014. Peripheral Vertigo –
tubuh dan memaksimalkan kerja dari A Study Of 100 Cases: Our
system sensori dengan diberikan latihan Experience.Journal of Evolution of
maneuver ini. Hal ini juga dibuktikan Medical and Dental Science. Vol
dengan nilai secara statistic bermakna 3(27)
(p<0,005) yaitu 0,000.
A. Aziz Alimul Hidayat. (2007). Metode
Latihan brandt daroff berperan Penelitian Kebidanan & Teknik
meningkatkan efek adaptasi dan Analisis. Data. Jakarta: Salemba
habituasi sistem vestibular. Latihan Medika.
brandt daroff yang dilakukan berulang
dan teratur member pengaruh dalam Chaker Rahul T., Eklare, Nishikant.
proses adaptasi pada tingkat integrasi 2012. Vertigo in Cerebrovaskuler
sensorik. Integrasi sensorik juga bekerja Disease. Otolaryngology Clinics : An
dalam penataan kembali ketidak International Journal.4 (1): 46-53
seimbangan input antara sistem organ Junaidi, Iskandar. 2013.Stroke Waspadai
vestibular dan persepsi sensorik lainya. Ancamannya.Yogyakarta: ANDI
Gerakan latihan brandt daroff
mendispersikan gumpalan otolit menjadi Lumban Tobing sm. Vertigo. Jakarta :
partikel yang kecil sehingga balai penerbit Fakultas Kedokteran
menurunkan keluhan vertigo dan Universitas Indonesia: 2003
kejadian nistagmus.
Mamahit, Andy Ardhana. Pengaruh
latihan brandt daroff dan modifikasi
KESIMPULAN maneuver epley pada vertigo posisi
Setelah melakukan implementasi proksimal jinak (tesis) : universitas
selama 5 minggu kepada responden Indonesia;2012
Terdapat perbaiakn yang bermakna pada
kelompok perlakuan yag diberi terapi Nursalam. 2003. Konsep & Penerapan
latihan brandt daroff terhadap penurunan Metodologi Penelitian Ilmu
derajat klinis pada keajadian vertigo. Keperawatan: Pedoman Skripsi,
Untuk dapat menemukan nilai efektifitas Tesis, dan Instrumen Penelitian
yang bermakna lagi perlu meningkatkan Keperawatan.Jakarta. Salemba
motivasi anggota keluarga untuk Medika
mendisiplinkan dan mendampingi
anggota keluarga yang mengalami

15
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
IN
GG
I ILM
U
K
Jurnal Medika Saintika Vol 8 (2)
T E

S
Jurnal Medika Saintika

EH
A
S EKO L

AT A N
SY E NT I K A
D Z A SA I

http://syedzasaintika.ac.id/jurnal
Sumarilyah, E., 2010. Jurnal Penelitian
Pengaruh Senam Vertigo Terhadap
Keseimbangan Tubuh pada
SubjekVertigo di RS Siti Khodijah
Sepanjang.RS Siti Khodijah
Sepanjang: Jawa Timur

Price, S.A., & Wilson, L.M. (2006).


Patifisiologi: Konsep klinis proses-
proses penyakit.Vol.2. Jakarta: EGC.

Smeltzer, S.C., & Bare, B.G. (2002).


Buku ajar keperawatan medical-
bedah Brunner & Suddarth, vol:3.
Jakarta: EGC

16

You might also like