Professional Documents
Culture Documents
154 1 507 1 10 20170102 PDF
154 1 507 1 10 20170102 PDF
3, Desember 2016
175
3
Silvia Ari Agustina¹, Bhisma Murti², Argyo Demartoto
¹Program Studi Kebidanan, Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. Jl. Ringroad Barat Ambarketawang
Gamping Sleman, Telp. (0274) 4342000 Email: silvia_ari99@yahoo.com
2
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jl. Ir. Sutami 36 A, Kentingan, Surakarta, 57126,
Jawa Tengah, Indonesia
³Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jl. Ir. Sutami 36 A, Kentingan,
Surakarta, 57126, Jawa Tengah, Indonesia
ABSTRACT
Background: Sexual and reproductive health issues are increasingly of concern world wide among other
circumstances related to genital hygiene. Poor genital hygiene will increase the risk of Sexually Transmitted
Infections (STIs). Health Belief Model (HBM) is a set of self-perceptions that determines the health behavior
of an individual.
Objective: This study aimed to analyze the application of the health belief model with genital hygiene
practice of housewives in Cangkringan.
Method: This study employed mixed-methods with sequential explanatories strategy and cross sectional
design. A total of 101 housewives, including 2 housewives, 2 husbands, officers of clinics that serve STIs
screening and 1 non-governmental organization were recruited using quota sampling. Data were collected
with a questionnaire, interviews and were analyzed using linear regression. Triangulation was conducted to
achieve validity and reliability.
Results: Genital hygiene had a positive relationship with the perception of vulnerability (b:0.97; 95% CI: 0.87
to 1.06; p < 0.01), self-efficacy (b: 0.02; CI 95%: 0.00 to 0.05; p 0.05), and cues to genital hygiene action
(b:0,16; 95% CI: 0.08 up to 0.23; p < 0.01). There was a negative relationship between genital hygiene with
the perception of hygiene barriers (b:-0.13; 95% CI:-0.18 to 0.09-; p < 0.01). The linear regression model
showed that independent variables altogether contribute to 84.5% of genital hygiene. Housewives stated that
genital hygiene was important, but maintained inappropriate practices, such as frequently use of femininity
cleanser, wearing tight underwears, and using pentyliner.
Conclusion: There are four components of Health Belief Model associated with genital hygiene.
Perilaku yang kurang baik dalam dilakukan kajian validitas dan reliabilitas
menjaga kebersihan genitalia dapat instrumen/kuesioner yang akan digunakan
meningkatkan risiko terkena IMS dan untuk mengukur variabel-variabel yang
HIV.(17,18,3,19) Berdasarkan latar belakang diteliti. Sehingga kueisoner yang dihasilkan
tersebut, sangat perlu dilakukan penelitian memenuhi syarat minimal konsistensi internal
tentang hubungan penerapan Health Belief dan selanjutnya digunakan dalam penelitian.
Model dengan higiene genitalIbu Rumah Sedangkan untuk data kualitatif dengan
Tangga di Puskesmas Cangkringan Sleman menggunakan wawancara mendalam dengan
Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah responden terpilih sesuai dengan kriteria
untuk menganalisis penerapan Health Belief yang ditentukan. Analisis data yang
Model dengan higiene genital Ibu Rumah digunakan dalam penelitian ini adalah regresi
Tangga. linier ganda. Sebelum dilakukan uji regresi
linier, sebelumnya telah dilakukan uji asumsi
BAHAN DAN CARA PENELITIAN klasik sebagai prasyarat uji regresi linier.
Desain penelitian ini menggunakan
teknik lapangan (field research) dengan jenis HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian campuran (mixed methodology) Karakteristik objek penelitian mayoritas
dan menggunakan pendekatan cross dalam rentang usia 21-35 tahun (73,3%).
sectional study. Lokasi penelitian di Tingkat pendidikan sebagian besar tingkat
Puskesmas Cangkringan dengan objek menengah/SMA (59,3%) dan pendapatan
penelitian 101 IRT. Teknik sampling yang keluarga perbulan mayoritas > UMR Sleman
digunakan yaitu quota sampling. (57,4%).
Alat pengumpul data kuantitatif adalah
kuesioner. Sebelum pengumpulan data, telah
Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Linier Ganda
Koefisien CI 95%
Variabel Dependen Regresi Lower Upper P
B Bound Bound
Konstanta 1,70 1,54 1,85 < 0,001
Persepsi Kerentanan 0,97 0,87 1,06 < 0,001
Persepsi Keparahan -0,01 -0,02 0,01 0,349
Persepsi Manfaat Higiene Genital -0,01 -0,04 0,03 0,763
Persepsi Hambatan Higiene Genital -0,13 -0,18 -0,09 < 0,001
Efikasi Diri Higiene Genital 0,02 0,00 0,05 0,023
Cues to Action Higiene Genital 0,16 0,08 0,23 < 0,001
N Observasi = 101
Adjusted R² = 84,5%
p < 0,001
(Sumber : data primer 2015)
178 Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 3, Desember 2016
Indonesia karena terkesan tabu dan jorok. Menurut Conner (2010), persepsi
Perawatan kebersihan yang dibicarakan dalam HBM diyakini dapat menentukan
hanya menyangkut hal umum, sedangkan kemungkinan individu melakukan perilaku
untuk kesehatan alat reproduksi sangat kesehatan. Tindakan khusus yang diambil
jarang, karena kurang nyaman untuk ditentukan oleh evaluasi alternatif yang
dibicarakan. tersedia, fokus tentang manfa
Hasil penelitian multivariat regresi linier at dari perilaku kesehatan,` dan biaya
ganda, menunjukkan bahwa nilai p:0,000, yang dirasakan atau hambatan melakukan
Adjusted R² = 84,5%, CI 95% 1,54-1,85. perilaku. Oleh karena itu individu yang paling
Artinya persamaan yang diperoleh hanya mungkin untuk mengikuti tindakan kesehatan
mampu menjelaskan perilaku seksual tertentu jika mereka percaya diri mereka
sebesar 84,5%, dan 15,5% saja yang rentan terhadap kondisi tertentu dan mereka
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti juga mempertimbangkan bahwa keadaan
dalam penelitian ini. Hal ini menjelaskan yang dialami dapat menjadi serius dan
bahwa persepsi manfaat higiene genital, percaya bahwa manfaat lebih besar daripada
persepsi hambatan higiene genital, efikasi diri biaya dari tindakan yang diambil untuk
higiene genital, dan cues to action higiene melawan ancaman kesehatan.
genital terhadap higiene genital hampir Menurut Teori HBM, kemungkinan
sepenuhnya mengubah perilaku higiene individu akan melakukan tindakan
genital ibu rumah tangga karena hanya sisa pencegahan tergantung secara langsung
sebesar 15,5% yang dijelaskan oleh variabel pada hasil dari dua keyakinan atau penilaian
lain di luar variabel yang disebutkan. Hasil kesehatan (health beliefs) yaitu ancaman
wawancara dengan IRT mengatakan bahwa, yang dirasakan dari sakit atau luka
IRT masih sering menggunakan pembersih (perceived threat of injury or illness) dan
kewanitaan, menggunakan celana dalam pertimbangan tentang keuntungan dan
(12)
yang ketat, dan saat keputihan sering kerugian (benefits and costs).
menggunakan pentyliner. Padahal perilaku
tersebut dapat meningkatkan tumbuhnya KESIMPULAN
mikroorganisme dan jamur pada alat kelamin, Terdapat hubungan yang positif dan
sehingga dapat menyebabkan IMS yang secara statistik signifikan antara Higiene
diakibatkan oleh jamur. Persepsi yang kurang genital dengan 4 variabel independen yang
tepat, efikasi diri yang kurang, dan cues to diteliti meliputi persepsi kerentanan, persepsi
action yang rendah tentang higiene genital hambatan, efikasi diri dan cues to action
dapat memengaruhi higiene genital higene genital. Secara bersama-sama
seseorang. seluruh variabel independen di dalam model
182 Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 3, Desember 2016