You are on page 1of 8

PENGARUH MANAJEMEN TALENTA DAN MANAJEMEN PENGETAHUAN

TERHADAP KINERJA KARYAWAN


(Studi pada Karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, Surabaya)

Ridha Choirun Nisa


Endang Siti Astuti
Arik Prasetya
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
E-mail : ridhanissa@gmail.com

ABSTRACT

This research aims to determine the description of the implementation of talent management, knowledge
management, employee performance, and to analyze and explain the influence between variables together or
partially. The type of research is explanatory research with a quantitative approach. The sampling technique
used was proportional random sampling technique, the research instrument such as questionnaires and
documentation. The implementation of talent management and knowledge management at PT. PLN (persero)
Distribution of East Java, Surabaya has been running very well. Both of these variables also showed a
significant positive effect on employee performance variable when tested together, but take effect not
significant when tested partially. This is because the barriers in the implementation. The company should be
able to continue to improve the effectiveness of talent management and knowledge management to overcome
those barriers, so both of these variables can have a significant effect partially on employee performance.

Keywords : Talent Management, Knowledge Management, Employee Performance.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi penerapan manajemen talenta, manajemen pengetahuan,
dan kinerja karyawan, serta menganalisis dan menjelaskan pengaruh antar variabel secara bersama-sama
maupun secara parsial. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research dengan pendekatan
kuantitatif. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik proportional random
sampling, dengan instrument penelitian berupa kuesioner dan dokumentasi. Penerapan manajemen talenta dan
manajemen pengetahuan pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, Surabaya telah berjalan dengan
sangat baik. Kedua variabel tersebut juga menunjukan adanya pengaruh positif yang signifikan terhadap
variabel kinerja karyawan ketika diuji secara bersama-sama, namun berpengaruh tidak signifikan ketika diuji
secara parsial. Hal ini dikarenakan adanya hambatan-hambatan dalam penerapannya. Perusahaan sebaiknya
dapat terus meningkatkan efektifitas penerapan manajemen talenta dan manajemen pengetahuan dengan
mengatasi hambatan-hambatan tersebut, sehingga kedua variabel tersebut dapat berpengaruh signifikan secara
parsial terhadap kinerja karyawan.

Kata kunci : Manajemen Talenta, Manajemen Pengetahuan, Kinerja Karyawan.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 39 No.2 Oktober 2016| 141


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PENDAHULUAN memberikan jasa di bidang pengoprasian,
Perkembangan ilmu pengetahuan dan pemeliharaan dan pedistribusian listrik bagi
teknologi informasi pada era globalisasi saat ini, kepentingan umum di wilayah Jawa Timur. Alasan
mendorong organisasi untuk mampu menganalisis dari pemilihan lokasi penelitian, dikarenakan PT.
dan mengantispasi setiap perubahan lingkungan PLN merupakan salah satu perusahaan yang
atau iklim bisnis dengan memberikan respon yang mengimplementasikan manajemen talenta dan
tanggap secara cepat, tepat, efektif, dan efisien, manajemen pengetahuan untuk mengelola SDM
oleh karena itu setiap organisasi dituntut untuk agar mencapai kinerja yang maksimal. Tujuan dari
memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi
handal dan berkualitas untuk melakukan kegiatan dan menganalisa pengaruh manajemen taleta dan
operasional organisasi. SDM merupakan faktor manajemen pengetahuan terhadap kinerja
strategis dalam semua kegiatan organisasi yang karyawan, baik secara bersama-sama ataupun
berfungsi sebagai penentu arah kebijakan dan secara parsial.
kinerja organisasi dalam mencapai tujuan yang
diharapkan. Tujuan organisasi tentunya dapat KAJIAN PUSTAKA
tercapai apabila kinerja karyawan dapat Manajemen Talenta
dimaksimalkan. Mahmudi (2004:21) Armstrong (2008:168) mengartikan
mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor manajemen talenta sebagai proes mengidentifikasi,
yang mempengaruhi kinerja SDM yaitu faktor mengembangkan, merekrut, mempertahankan, dan
individu, faktor kepemimpinan, faktor tim, faktor menyebarkan orang-orang bertalenta. Sedangkan
sistem, dan faktor situasi. Faktor pertama yang menurut Cappelli (2008:1) dalam Febriani
mempengaruhi kinerja karyawan adalah faktor (2012:29) manajemen talenta adalah proses yang
individu yang didalamnya termasuk dilakukan oleh perusahaan untuk memenuhi dan
pengetahuan.dan talenta sebagai kemampuan yang mengantisipasi kebutuhan perusahaan akan SDM.
dimiliki individu sejak lahir. Pendapat lainnya diutarakan oleh Pella dan Afifah
Manajemen talenta adalah serangkaian proses (2011:81) dalam Febriani (2012:28) yang
yang dilakukan perusahaan untuk mengartikan manajemen talenta sebagai
mengidentifikasi, mengembangkan, manajemen strategis untuk mengelola aliran talent
mempertahankan, dan menempatkan orang yang dalam suatu perusahaan yang bertujuan untuk
tepat di tempat yang tepat. Selain talenta, memastikan tersedianya pasokan talent serta
pendidikan dan ilmu pengetahuan turut berperan menyelaraskan pegawai yang tepat dengan
penting dalam mempersiapkan SDM yang pekerjaan dan waktu yang tepat berdasarkan tujuan
berkualitas dan kompetitif. Ketatnya kompetisi strategis perusahaan serta prioritas kegiatan
secara global mendorong perusahaan untuk terus perusahaan atau bisnis perusahaan.
meningkatkan kinerja perusahaannya, oleh karena Berdasarkan pendapat para ahli tersebut,
itu SDM yang berkualitas dengan penguasaan dapat disimpulkan bahwa manajemen talenta
pengetahuannya adalah serangkaian inisiatif yang dilakukan
menjadi pilihan penting yang harus dilakukan perusahaan melalui proses mengidentifikasi,
untuk mencapai visi perusahaan. Pengetahuan telah mengembangkan, dan mempertahankan karyawan
menjadi sesuatu yang sangat menentukan, oleh yang bertalenta untuk menyelaraskan karyawan
karena itu perolehan dan pemanfaatannya perlu yang tepat dengan pekerjaan dan waktu yang tepat
dikelola dengan baik dalam konteks peningkatan berdasarkan tujuan strategis perusahaan dan
kinerja karyawan. prioritas kegiatan perusahaan dengan
Manajemen pengetahuan adalah serangkaian mengoptimalkan kinerja karyawan bertalenta
proses penciptaan, pengkomunikasian dan sehingga tercipta keunggulan bisnis dan
penerapan knowledge perusahaan sebagai tercapainya visi perusahaan.
pembelajaran untuk meningkatkan kinerja Terdapat 7 elemen yang dapat dianalisis
karyawan maupun organisasi. Proses sebagai bentuk investasi SDM sebagaimana
pengembangan talenta karyawan tidak lepas disebutkan oleh Stahl (2007:8) sebagai berikut :
kaitannya dengan pengelolaan pengetahuan yang
tepat. Sistem manajemen talenta yang dilaksanakan
secara terpadu dan selaras dengan menajemen
pengetahuan dapat meningkatkan kinerja karyawan
Penelitian dilakukan pada PT. PLN (Persero)
Distribusi Jawa Timur yaitu perusahaan yang
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 39 No.2 Oktober 2016| 142
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
mengasumsikan bahwa pengetahuan yang
Performance bermanfaat bagi individu dalam organisasi dapat
Management
diartikulasikan dan dibuat explicit. Explicit
Training and Compensation
Development knowledge dalam penelitian ini adalah job
Succession
procedure dan technology.
Planning Activities and Retention
Practices
Kinerja Karyawan
Recruitment TALENT
Employer Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang
Branding
and Selection MANAGEMENT mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis
organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan
Gambar 1. Activities and Practices Talent kontribusi ekonomi (Armstrong dan Baron,
Management 1998:15 dalam Wibowo, 2007:2). Menurut Rivai
Sumber : Global Talent Management (Stahl, 2007:8) (2004:309) kinerja merupakan suatu fungsi dari
motivasi dan kemampuan. Sedangkan menurut
Manajemen Pengetahuan Simanjuntak (2011:1) kinerja merupakan
Scarborough et al (1999) dalam Armstrong pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu.
(2008:149) mengartikan manajemen pengetahuan Panggabean (2000:94) mengartikan kinerja sebagai
sebagai setiap proses atau praktek membuat, suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
memperoleh, menangkap, berbagi, dan melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
menggunakan pengetahuan untuk meningkatkan kepadanya yang didasarkan atas ability
pembelajaran dan kinerja organisasi. Menurut (kecakapan, pengalaman) dan motivasi
Tiwana (2001) dalam Tobing (2007:23) (kesungguhan waktu).
manajemen pengetahuan adalah pengelolaan Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat
knowledge perusahaan dalam menciptakan nilai disimpulkan bahwa kinerja karyawan merupakan
bisnis dan menghasilkan keunggulan kompetitif pencapaian dari suatu hasil kerja dalam suatu
yang berkesinambungan dengan mengoptimlkan proses kerja yang didasarkan pada kemampuan
proses penciptaan, pengkomunikasian, dan alami atau kemampuan yang dperoleh dari proses
pengaplikasian semua konwledge yang dibutuhkan belajar serta motivasi untuk berprestasi dan untuk
dalam rangka pencapaian tujuan bisnis. American meningkatkan kinerja individu dan mencapai
Productivity and Quality Centre (APQC) dalam tujuan perusahaan.
Tobing (2007:23) mengartikan manajemen Bernardin dan Russel (1993:382) dalam
pengetahuan sebagai pendekatan-pedekatan Kosasih dan Budiana (2007:81) menentukan enam
sistemik yang membantu muncul dan mengalirnya standar pengukuran kinerja karyawan yaitu
informasi dan knowledge kepada orang yang tepat berdasarkan quality, quantity, timeliness, cost
pada saat yang tepat untuk menciptakan nilai. effectiveness, need for supervision,dan
Sedangkan Award dan Ghazari (2004) interpersonal impact. Sedangkan Dharma
mendefinisikan manajemen pengetahuan sebagai (2003:355) menetapkan tiga satndar pengukuran
proses memperoleh dan mendayagunakan kerja berdasarkan quality, quantity, dan ketepatan
sekumpulan keahlian perusahaan dimana pun waktu.
dalam bisnis, makalah, dokumen , database
(explicit knowledge) atau dalam pikiran seseorang
(tacit knowledge). Model Hipotesis
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut,
dapat disimpulkan bahwa manajemen pengetahuan H2
adalah serangkaian proses penciptaan, Manajemen
pengkomunikasian, dan penerapan knowledge Talenta (X1)
H1 Kinerja
perusahaan untuk menciptakan nilai bisnis serta
meningkatkan pembelajaran dan kinerja karyawan Karyawan (Y)
Manajemen
maupun organisasi.
Sanchez (2004) dalam Endriana (2014:62) Pengetahuan (X2)
H2
menjelaskan dua pendekatan fundamental
mengenai knowledge, yaitu tacit knowledge yang Gambar 2. Model Hipotesis Penelitian
pada dasarnya bersifat pribadi sehingga sulit untuk Sumber : Data diolah, 2016
diekstraksi dari kepala individu (personal
knowledge) dan explicit knowledge yang
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 39 No.2 Oktober 2016| 143
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
METODE PENELITIAN Implementasi Manajemen Pengetahuan
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Praktik manajemen pengetahuan pada PT. PLN
penjelasan atau explanatory research dengan (Persero) Distribusi Jawa Timur dilaksanakan oleh
pendekatan kuantitatif. Lokasi penelitian pada PT. satu bagian khusus yaitu Tim Knowledge
PLN (Pesrero) Distribusi Jawa Timur, yang Management (KM) yang berada langsung dibawah
terletak di Jln. Embong Trengguli No. 19-21, naungan bidang SDM dan Organisasi. Definisi
Surabaya. manajemen pengetahuan menurut perusahaan ialah
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh serangkaian langkah-langkah sistematik dalam
karyawan tetap pada PT. PLN (Persero) Distribusi pengelolaan aset pengetahuan yaitu
Jawa Timur, Surabaya sejumlah 169 karyawan yag mengumpulkan, menyimpulkan, menyimpan, dan
tersebar dalam 5 divisi yaitu SDM & Organisasi, menggunakan atau menyebarkan pengetahuan
Distribusi, Keuangan, Niaga, dan Perencanaan. untuk meningkatkan kinerja perusahaan secara
Dengan teknik pengambilan sampel proportional berkelanjutan.
random sampling, ditentukan bahwa jumlah Implementasi praktik manajemen pengetahuan
sampel dalam penelitian ini sejumlah 63 karyawan. pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur
terdiri dari beberapa tahapan dengan dua fungsi
HASIL ANALISIS DATA utama yaitu :
Implementasi Manajemen Talenta 1. Fungsi Collect
Praktik manajemen talenta pada PT. PLN Melalui fungsi collect, Tim KM bertugas untuk
(Persero) Distribusi Jawa Timur dilaksanakan oleh mengumpulkan pengetahuan yang bersifat tacit
satu bagian khusus yang berada langsung di bawah dan eksplisit dari karyawan dan perusahaan.
naungan bidang SDM dan Organisasi. Definisi Pengetahuan ini dikumpulkan melalui beberapa
manajemen talenta menurut perusahaan ialah aktifitas yang diadakan seperti Community of
pengelolaan aset SDM yang memiliki nilai tambah Practice, Knowledge Sharing, Knowledge
atau kontribusi untuk kinerja perusahaan. Program Capturing, dan Karya Inovasi.
ini bertujuan untuk memilih orang-orang yang 2. Fungsi Connect
dianggap tepat dan berpotensi untuk memberikan Melalui fungsi connect, Tim KM bertugas
kontribusi dalam upaya peningkatan kinerja untuk menyebarkan knowledge yang telah
perusahaan. dikumpulkan agar dapat diakses oleh karyawan
Adapun implementasi praktik manajemen sesuai keperluan dan otoritas yang dimilikinya.
talenta pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Pengetahuan ini disebarkan atau didistribusikan
Timur terdiri dari beberapa tahapan, meliputi : melalui beberapa aktifitas yang diadakan seperti
1. Pemetaan Talenta Karyawan Community of Practice, Knowledge Sharing,
Berfungsi untuk mengidentifikasi karyawan Knowledge Capturing, dan Karya Inovasi.
yang memiliki potensi dan kompetensi sesuai 3. Fungsi Documented
dengan kriteria yang telah ditetapkan Melalui fungsi documented, Tim KM bertugas
sebelumnya. untuk mendokumentasikan hasil dari aktifitas-
2. Pengembangan Karyawan Bertalenta aktifitas yang diadakan untuk mengumpulkan dan
Pengembangan dan pembinaan karyawan menyebarkan pengetahuan melalui aktifitas
bertalenta dilakukan agar karyawan sesuai Community of Practice, Knowledge Sharing,
dengan harapan perusahaan serta memiliki Knowledge Capturing, dan Karya Inovasi,
kesiapan untuk menduduki jabatan struktural kemudian menyimpannya di Ruang Knowledge
yang dicalonkan. Management.
3. Penempatan Karyawan Bertalenta
Karyawan ditempatkan sesuai talenta, potensi
dan kompetensi yang dimiliki sehingga Hasil Analisis Statistik Deskriptif
diharapkan dapat memberikan kontribusi yang Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk
maksimal untuk meningkatkan kinerja menganalisa data dengan cara mendeskripsikan
perusahaan. atau menggambarkan data yang telah terkumpul.
4. Mempertahankan Karyawan Bertalenta Skala Likert digunakan untuk mempermudah
Perusahaan memberikan penghargaan finansial penafsiran jawaban atau data.
dan non finansial berdasarkan kinerja sebagai
upaya untuk mempertahankan motivasi dan
loyalitas karyawan.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 39 No.2 Oktober 2016| 144


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Tabel 1. Interval Kelas Skala Likert 4 Menyebarkan pengetahuan 4.22
Skor Interval Jawaban sebagai pembelajaran untuk
Kelas meningkatkan kinerja
Sangat Baik / Sangat Setuju 5 Mengaplikasikan pengetahuan 4.23
5 > 4,2 – 5,0 / Sangat Tinggi / Sangat 6 Mengelola tacit knowledge 4.22
Besar melalui knowledge sharing
Baik / Setuju / Tinggi / 7 Mengelola tacit knowledge dengan 4.01
4 > 3,4 - 4,2
Besar mengkonversinya dalam bentuk
Cukup Baik / Ragu-ragu / dokumen atau laporan
3 > 2,6 - 3,4 Cukup Tinggi / Cukup 8 Memperkaya pengalaman sebagai 4.28
Besar personal knowledge
Buruk / Tidak Setuju / 9 Mengelola eksplisit knowledge 4.14
2 > 1,8 – 2,6
Rendah / Kecil melalui praktek secara langsung
Sangat Buruk / Sangat 10 Job procedur memenuhi standar 4.17
1 1 – 1,8 Tidak Setuju / Sangat untuk memaksimalkan
Rendah / Sangat Kecil pengetahuan
Sumber : Supranto (2000:64) 11 Technology yang memenuhi 4.23
standar untuk memaksimalkan
pengetahuan
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Variabel Manajemen Grand Mean 4.21
Talenta Sumber : Data primer diolah, 2016
No Item Rata-
rata
1 Merekrut orang-orang bertalenta 4.22 Tabel 4. Distibusi Frekuensi Variabel Kinerja
2 Menyeleksi orang-orang 4.20 Karyawan
bertalenta No Item Rata-
3 Mengembangkan orang-orang 4.44 rata
bertalenta 1 Kemampuan untuk mencapai hasil 4.22
4 Mempertahankan orang-orang 4.25 yang maksimal dalam melakukan
beralenta pekerjaan
5 Mendistribusikan orang-orang 4.03 2 Proses kerja berlangsung dengan 4.06
bertalenta dengan tepat sesuai baik
dengan talenta yang dimiliki 3 Memberikan kontribusi ekonomi 4.20
6 Memastikan kinerja organisasi 4.14 4 Motivasi untuk mencapai tujuan 4.22
dapat tetap terjaga dengan 5 Kualitas pekerjaan 3.90
melakukan investasi SDM 6 Kuantitas pekerjaan 4.06
7 Mengevaluasi kinerja karyawan 4.26 7 Ketepatan waktu dalam 4.01
bertalenta melakukan pekerjaan
8 Karyawan memiliki kebanggaan 4.47 8 Memahami job procedure 4.11
terhadap perusahaan 9 Mampu mengambil keputusan 4.00
Grand Mean 4.25 10 Mampu menyampaikan pendapat 4.11
Sumber : Data primer diolah, 2016 11 Mampu bekerja sama 4.31
Grand Mean 4.10
Sumber : Data primer diolah, 2016
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Variabel Manajemen
Pengetahuan Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
No Item Rata- Analisis regresi linear berganda berfungsi
rata untuk menganalisis hubungan dan pengaruh antara
1 Menciptakan pengetahuan sebagai 4.25
variabel Manajemen Talenta (X1) dan Manajemen
pembelajaran untuk meningkatkan
kinerja Pengetahuan (X2) terhadap variabel KInerja
2 Memperoleh pengetahuan sebagai 4.34 Karyawan (Y).
pembelajaran untuk meningkatkan Hasil perhitungan koefisien regresi dengan
kinerja menggunakan program software SPSS V.21
3 Menangkap pengetahuan sebagai 4.26 diperoleh persamaan model regresi yaitu
pembelajaran untuk meningkatkan Y’=15.254+ 0,461X1+0,308X2 .
kinerja

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 39 No.2 Oktober 2016| 145


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Koefisien Determinasi (R2) mmiliki talenta harus didukung dengan
Berdasarkan hasil perhitungan statistik pengetahuan agar terus berkembang dan dapat
diperoleh hasil adjustedR2 sebesar 0,249. Sehingga dikelola oleh perusahaan dengan sistem
dapat disimpulkan bahwa Manajemen Talenta (X1) manajemen yang tepat. Perusahaan yang
dan Manajemen Pengetahuan (X2) berpengaruh menerapkan manajemen talenta dan manajemen
sebesar 24,9 % terhadap variabel KInerja pengetahuan secara terpadu dan selaras dapat
Karyawan (Y). Sedangkan sisanya sebesar 75,1 % meningkatkan kinerja karyawan dengan signifikan.
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas Sedangkan hasil penelitian yang menunjukkan
dalam penelitian ini. bahwa Manajemen Talenta berpengaruh tidak
signifikan secara parsial terhadap Kinerja
Hasil Uji F Karyawan tidak mendukung penelitian terdahulu
Berdasarkan hasil perhitungan statistik uji F dari Febriani (2012) dan Venkateswaran (2012)
diperoleh nilai Fhitung > Ftabel (11,260 > 3,15) dan yang menunjukkan bahwa manajemen talenta
nilai Sig 0,000b < 0,05.Sehingga dapat berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
disimpulkan bahwa Manajemen Talenta (X1) dan Hasil penelitian ini juga bertolak belakang dengan
Manajemen Pengetahuan (X2) berpengaruh teori yang dikemukakan oleh Simamora (2004) dan
signifikan secara bersama-sama terhadap Kinerja Mahmudi (2004) bahwa talenta sebagai faktor
Karyawan (Y). individu merupakan salah satu faktor yang turut
mempengaruhi kinerja karyawan. Begitu pula
Hasil Uji Parsial (Uji t) dengan Hersey, Blanchard dan Johnson dalam
Berdasarkan hasil perhitungan statistik uji Wibowo (2007:100) yang turut merumuskan
parsial diperoleh hasil sebagai berikut : talenta sebagai bagian dari ability yang merupakan
1. Variabel Manajemen Talenta (X1) dengan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja
Variabel Kinerja Karyawan (Y) menunjukkan karyawan.
nilai thitung < ttabel (1,778 < 2,000) dan nilai Sig Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor,
0,08 > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan antara lain manajemen talenta memiliki beberapa
bahwa Manajemen Talenta berpengaruh tidak hambatan dalam pelaksanaannya, yaitu berkaitan
signifikan secara parsial terhadap Kinerja dengan komitmen manajemen, konsistensi
Karyawan. penerapan, serta pengembangan pegawai yang
2. Variabel Manajemen Pengetahuan (X2) acapkali belum sesuai denan sistem yang
dengan Variabel Kinerja Karyawan (Y) diterapkan oleh perusahaan. Selain itu, hal ini juga
menunjukkan nilai thitung < ttabel (1,714 < 2,000) dapat dipengaruhi oleh hal-hal yang berkaitan
dan nilai Sig 0,092 > 0,05. Sehingga dapat dengan karakteristik responden, seperti
disimpulkan bahwa Manajemen Pengetahuan pembatasan jenis kelamin dalam beberapa bidang
berpengaruh tidak signifikan secara parsial yang masih didominasi oleh pria, dalam hal ini jika
terhadap Kinerja Karyawan. perusahaan membuka peluang bagi wanita untuk
turut berkarya, bukan tidak mungkin justru wanita
Pembahasan juga memiliki talenta yang bisa diperhitungkan
Berdasarkan hasil analisis statistik diketahui sebagai investasi SDM untuk menduduki jabatan-
bahwa Manajemen Talenta dan Manajemen jabatan struktural dan menciptakan perubahan
Pengetahuan berpengaruh signifikan secara maupun peningkatan kinerja perusahaan.
bersama-sama terhadap Kinerja Karyawan. Hasil Sedangkan hasil penelitian yang menunjukkan
penelitian ini memperkuat teori Venkateswaran bahwa Manajemen Pengetahuan berpengaruh tidak
(2012) yang menyatakan bahwa idealnya signifikan terhadap Kinerja Karyawan mendukung
manajemen talenta harus dijalankan bersamaan sebagian dari hasil penelitian terdahulu yang
dengan empat strategi penting lainnya yang dilakukan Kosasih dan Budiani (2007) yang
menjadi kebutuhan dasar dan menjadi keuntungan menunjukkan bahwa pada pengaruh langsung
bagi perusahaan, yaitu manajemen talenta sebagai personal knowledge dan technology berpengaruh
sebuah strategi untuk mengelola serangkaian secara signifkan terhadap kinerja karyawan,
perencanaan, strategi untuk mendukung strategi sedangkan job procedure berpengaruh tidak
perusahaan, strategi untuk mengembangkan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil
karyawan dan strategi untuk mempertahankan penelitian ini juga bertolak belakang dengan teori
karyawan. Manajemen Pengetahuan berperan yang dikemukakan oleh Simamora (2004) dan
sebagai salah satu strategi perusahaan untuk Mahmudi (2004) bahwa pengetahuan sebagai
mengembangkan karyawan. Karyawan yang faktor individu merupakan salah satu faktor yang
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 39 No.2 Oktober 2016| 146
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
turut mempengaruhi kinerja karyawan. Begitu pula Saran
dengan Hersey, Blanchard dan Johnson dalam Adapun saran yang dapat diberikan kepada
Wibowo (2007:100) yang turut merumuskan perusahaan dan pihak lain, yaitu :
knowldge sebagai bagian dari ability yang 1. Bagi perusahaan, diharapkan dapat terus
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi meningkatkan efektivitas penerapan
kinerja karyawan. Manajemen Talenta berkaitan dengan item X1.5
Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, dengan mean terendah yang menyatakan bahwa
antara lain manajemen pengetahuan memiliki karyawan ditempatkan di bidang yang sesuai
beberapa hambatan dalam pelaksanaannya, yaitu dengan talenta yang dimiliki, dan item X1.8
berkaitan dengan komitmen Tim KM yang juga dengan mean tertinggi yang menyatakan bahwa
memiliki kesibukan dalam melakukan pekerjaan karyawan memiliki kebanggaan terhadap
dibidanganya masing-masing sehinggankesulitan perusahaan, karena walaupun telah berada
untuk berkumpul dan membhasa rencanan dalam kategori baik dan sangat baik, namun
manajemen pengetahuan kedepannya, selain itu hasil penelitian menunjukkan bahwa
hambatan lain berkaitan dengan knowledge sharing manajemen talenta berpengaruh tidak signifikan
muncul dari karyawan yang terkadang merasa terhadap kinerja karyawan.
bahwa ilmunya tidak cukup istimewa untuk 2. Bagi perusahaan, diharapkan dapat terus
disebarkan, adapula karyawan yang memang tidak meningkatkan efektivitas penerapan
mau membagi ilmunyaagar tidak tersaingi oleh Manajemen Pengetahuan berkaitan dengan item
karyawan lainnya, kemudian berkaitan dengan X2.7 dengan mean terendah yang menyatakan
konsistensi penerapan knowledge sharing yang bahwa karyawan mengelola tacit knowledge
dahulu merupakan kewajiban untuk dilaksanakan dengan mengkonversinya dalam bentuk
oleh setiap karyawan yang telah melaksanakan dokumen atau laporan dan item X2.2 dengan
diklat, namun kini belum diaktifkan kembali. mean tertinggi yang menyatakan bahwa
Selain itu hal ini juga dapat dipengaruhi oleh hal- karyawan memperoleh pengetahuan sebagai
hal yang berkaitan dengan karakteristik responden, pembelajaran untuk meningkatkan kinerja,
seperti jenjang pendidikan karyawan yang karena walaupun telah berada dalam kategori
didominasi S1 sebesar 66,7 % sebaiknya juga baik dan sangat baik, namun hasil penelitian
diimbangi dengan pemahaman akan praktik selain menunjukkan bahwa manajemen pengetahuan
pemahaman akan teori yang telah didapatkan berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja
selama perkuliahan. Walaupun sebagian besar karyawan.
pekerjaan terdapat diperkantoran, namun 3. Bagi perusahaan, diharapkan dapat terus
pemahaman akan hal-hal teknis di lapangan juga meningkatkan efektivitas penerapan
dibutuhkan, mengingat perusahaan ini merupakan Manajemen Talenta dan Manajemen
perusahaan yang bertanggung jawab atas Pengetahuan dengan mengatasi hambatan-
pengelolaan listrik negara. hambatan yang terdapat dalam implementasinya
sehingga dapat
KESIMPULAN DAN SARAN 4. Bagi perusahaan lain sebaiknya dapat
Kesimpulan menerapkan Manajemen Talenta dan
Berdasarkan hasil perhitungan analisis Manajemen Pengetahuan secara bersama-sama
deskriptif dan analisis regresi linear berganda, karena penerapan kedua variabel tersebut saling
dapat disimpulkan bahwa : mendukung dan berkaitan untuk meningkatkan
1. Implementasi Manajemen Talenta dan kinerja karyawan.
Manajemen Pengetahuan berada pada interval 5. Bagi peneliti selanjutnya, berkaitan dengan hasil
yang menunjukkan sangat baik, dan Kinerja penelitian ini yang menunjukkan bahwa
Karyawan berada pada interval yang manajemen talenta dan manajemen pengetahuan
menunjukkan baik. berpengaruh tidak signifikan secara parsial
2. Berdasarkan hasil Uji F diperoleh hasil bahwa terhadap kinerja karyawan, peneliti selanjutnya
Manajemen Talenta dan Manajemen dapat mengkaji pengaruh kedua variabel bebas
Pengetahuan berpengaruh signifikan secara tersebut terhadap kinerja perusahaan atau
bersama-sama terhadap Kinerja Karyawan. organisasi, karena berdasarkan hasil wawancara
3. Berdasarkan hasi Uji t diperoleh hasil bahwa terbuka dengan narasumber dari PT. PLN
Manajemen Talenta dan Manajemen (Persero) Disribusi Jawa Timur, diketahui
Pengetahuan berpengaruh tidak signifikan bahwa tujuan penerapan manajemen talenta dan
secara parsial terhadap Kinerja Karyawan. manajemen pengetahuan dalam perusahaan ini
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 39 No.2 Oktober 2016| 147
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
ialah untuk meningkatkan kinerja perusahaan Panggabean, Mutiara S. 2000. Manajemen Sumber
secara berkelanjutan. Daya Manusia. Bogor : Ghalia Indonesia.
6. Berdasarkan hasil adjusted R2 , diketahui Rivai, Veitzhal, dkk. 2004. Manajemen Sumber
bahwa Manajemen Talenta dan Manajemen Daya Manusia untuk Perusahaan dari
Pengetahuan mempengaruhi Kinerja Karyawan Teori ke Praktik. Jakarta : PT. Raja
sebesar 24,9 %. Oleh karena itu, peneliti Grafindo Persada.
selanjutnya dapat meneliti variabel lain yang
berpengaruh sebesar 75.1 % namun tidak Sekaran, Uma. 2006. Research Mehods For
dibahas dalam penelitian ini. Business : Metodologi Penelitian Untuk
7. Peneliti selanjutnya dapat mencantumkan Bisnis. Buku 2 Edisi 4. Jakarta : Salemba
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Empat.
karyawan sebagai item-item pertanyaan dalam Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber daya
kuesioner sehingga hasil yang diperoleh dapat Manusia. Edisi III. Jakarta : STIE
menjadi lebih maksimal. YKPN.
DAFTAR PUSTAKA Simanjuntak, Payaman J. 2011. Manajemen dan
Armstrong, Michael. 2008. Strategic Human Evaluasi Kinerja. Jakarta : Lembaga
Resource Management : a Guide to Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Action. 4th Edition. United Kingdom : Indonesia.
Kogan Page. Stahl, Gunter K. 2007. Global Talent
Award, Elias M. dan Hasan M. Ghazari. 2004. Management: How Leading
Knowledge Management. International Multinationals Build and Sustain Their
Edition. New Jersey : Pearson Education. Talent Pipeline. Insead Business School
for the World. Fontainebleau.
Dharma, Agus. 2003. Manajemen Supervisi.
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Supranto, J. 2000. Statistik Teori dan Aplikasi.
Edisi keenam.Jilid 1.Jakarta:Erlangga.
Endriana, Yuni. 2014. Pengaruh Knowledge
Management dan Strategic Partner _________ . 2009. Statistik Teori dan Aplikasi.
Human Resources terhadap Edisi ketujuh.Jilid 2.Jakarta:Erlangga.
Perencanaan Strategik dan Kinerja Tobing, Paul L. 2007. Knowledge Management :
Organisasi. Tesis Fakultas Ilmu Konsep, Arsitektur dan Implementasi.
Administrasi Universitas Brawijaya. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Febriani, Ambia Dhinnar. 2012. Pengaruh Talent Venkateswaran, N. 2012. Strategies for Adopting
Management terhadap Kinerja Pegawai Talent Management Issues in Software
pada Kantor Pusat PT. Bank X. Skripsi Companies. International Journal of
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Management, Economics and Social
Universitas Indonesia Depok. Sciences 2012, Vol. 1 (2), pp. 33-41.
Khan, Muhammad Zeeshan Ahmad., et al. 2013. Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta :
Importance of Talent Management in Rajawali Pers.
Business Strategy : A Critical Literature
Review. Abasyn Journal of Social www.pln-jatim.co.id
Sciences Vol. 6 No. 1.
Kosasih, Natalia dan Sri Budiani. 2007. Pengaruh
Knowledge Management terhadap
Kinerja Karyawan : Studi Kasus
Departemen Front Office Surabaya Plaza
Hotel. Jurnal Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Petra Surabaya.
Mahmudi. 2004. Manajemen Kinerja Sektor
Publik. Yogyakarta : Akademi
Manajemen Perusahaan YKPN.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 39 No.2 Oktober 2016| 148


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

You might also like