Professional Documents
Culture Documents
net/publication/320977412
CITATIONS READS
0 2,277
4 authors, including:
Yosritzal Yosritzal
Universitas Andalas
36 PUBLICATIONS 32 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Correction of the Value of Travel Time Due to Productive Activity Whilst Travelling on Public Transport View project
Evaluation of Tsunami Evacuation Plans in Padang, West Sumatera, Indonesia View project
All content following this page was uploaded by Yosritzal Yosritzal on 07 May 2018.
ABSTRACT
This paper presents an investigation of road problems at road segment of Suliki-Simpang
Sungai Dadok which has been suffering from some repetitive damage and lower user
satisfaction. The objective of the study has been to identify the road problems, to develop
assessment criteria and to recommend the order of problems to be solved. Visual survey
was sued to identify the source of the problems, and Multicriteria Analysis was used in
setting the order of problem to be solved. It was identified that three major problems was
existed such as drainage problems, landslide problems and pavement problems. The
results of multicriteria analysis suggested some types of handling to the drainage
problems, landslide problems and pavement problems.
ABSTRAK
Makalah ini menampilkan hasil investigasi terhadap Ruas Jalan Suliki-Simpang Sungai
Dadok yang kerap mengalami kerusakan rendahnya kepuasan pengguna. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi di sepanjang
ruas jalan ini, menyusun kriteria penilaian dan menentukan urutan prioritas masalah untuk
diselesaikan. Survei dengan pengamatan visual digunakan untuk mengidentifikasi
permasalah utama pada ruas jalan dan analisis multi kriteria digunakan untuk menentukan
urutan prioritas masalah yang akan diselesaikan. Studi ini menemukan bahwa terdapat tiga
masalah pokok pada ruas jalan yang ditinjau, yakni masalah drainase, masalah longsor
badan jalan dan masalah kerusakan perkerasan jalan. Analisis multikriteria
merekomendasikan urutan dan jenis penanganan yang sesuai untuk masalah drainase,
longsor badan jalan dan perkerasan.
Arta, Y, Yosritzal, Y and Yuliet, R (2017) Identifikasi Jenis Masalah dan Jenis Penanganan Kerusakan
Jalan Suliki-Simpang Sungai Dadok Kabupaten Lima Puluh Kota. In: Hidayat, B and Purnawan, P (Eds.)
Prosiding 4th Andalas Civil Engineering (ACE) Conference 2017, 9 November 2017, Universitas
Andalas, Padang. Jurusan Teknik Sipil Unand, 543-552
4th ACE Conference. 9 November 2017, Padang, Sumatra Barat
1. PENDAHULUAN
Jalan merupakan prasarana yang sangat menunjang dalam memenuhi kebutuhan hidup
masyarakat. Berdasarkan Keputusan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 66 Tahun 2012
tentang Penetapan Ruas Jalan Kabupaten, ruas jalan Suliki – Simpang Sungai Dadok
merupakan jalan kabupaten. Ruas jalan ini kerap mengalami kerusakan dan kepuasan
pengguna sangat rendah. Salah satu penyebab kerusakan perkerasan adalah faktor
keberadaan air yang tidak didukung oleh faktor sistem drainase yang memadai. Tujuan
studi ini adalah untuk mengidentifikasi permasalahan utama pada ruas jalan ini serta
menentukan prioritas masalah yang harus diselesaikan terlebih dahulu.
2. STUDI PUSTAKA
Menurut Departemen Pekerjaan Umum (2007) kerusakan pada konstruksi jalan (demikian
juga dengan bahu beraspal) dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
a) Air, yang dapat berasal dari hujan, sistem drainase jalan yang tidak baik, atau
naiknya air berdasarkan sifat kapilaritas air bawah tanah.
b) Iklim, di Indonesia yang termasuk beriklim tropis dimana suhu dan curah hujan
yang umumnya tinggi.
c) Lalu lintas, yang diakibatkan dari peningkatan beban (sumbu kendaraan) yang
melebihi beban rencana, atau juga repetisi beban (volume kendaraan) yang
melebihi volume rencana sehingga umur rencana jalan tersebut tidak tercapai.
d) Material konstruksi perkerasan, yang dapat disebabkan baik oleh sifat/ mutu
material yang digunakan ataupun dapat juga akibat cara pelaksanaan yang tidak
sesuai.
Umumnya kerusakan-kerusakan yang timbul itu tidak disebabkan oleh satu faktor saja,
tetapi dapat merupakan gabungan dari penyebab yang saling kait-mengait. Sebagai
contoh adalah retak pinggir, pada awalnya dapat diakibatkan oleh tidak baiknya
sokongan dari samping. Dengan terjadinya retak pinggir, memungkinkan air meresap
masuk ke lapis di lubang-lubang disamping melemahkan daya dukung lapisan
dibawahnya (Departemen Pekerjaan Umum, 2007).
Jenis kerusakan perkerasan jalan yang biasanya terjadi adalah retak memanjang, retak
melintang, retak kulit buaya, retak pinggir, retak berkelok-kelok, retak blok,
bergelombang, kegemukan, pengeluasan, lubang, tambalan, pelepasan butiran, sungkur,
dan amblas. Penelitian untuk mengetahui berbagai faktor penyebab terjadinya kerusakan
jalan telah dilakukan banyak peneliti. Faktor-faktor penyebab kerusakan jalan secara
umum adalah peningkatan beban volume lalu lintas, sistem drainase yang tidak baik,
sifat material konstruksi perkerasan yang kurang baik, cuaca, kondisi tanah yang tidak
544
4th ACE Conference. 9 November 2017, Padang, Sumatra Barat
stabil, perencanaan lapis perkerasan yang sangat tipis, proses pelaksanaan pekerjaan
yang kurang sesuai dengan spesifikasi (Okigbo 2012 ;Udiana et al. ,2014;
Mardianus,2013).
Menurut Sulistiyatno, dkk. (2012), genangan air menyebabkan dasar perkerasan jalan
jenuh sempurna atau sebagian. Air yang meresap masuk ke dalam perkerasan jalan
dapat mengakibatkan retakan pada struktur perkerasan jalan. Hal ini diakibatkan karena
lemahnya daya dukung tanah dasar akibat fluktuasi kadar air tanah di lokasi tersebut.
Lemahnya daya dukung tanah ini terjadi akibat pengembangan volume tanah pada tanah
dasar perkerasan. Upaya penanganan dan pencegahan kerusakan jalan yang ideal tidak
hanya sebatas pada perencanaan overlay atau rekontruksi permukaan jalan dengan
menggunakan kualitas material yang lebih baik saja, akan tetapi juga perlu direncanakan
perbaikan sistem drainase yang ideal sehingga dapat mencegah adanya air yang
menggenangi permukaan jalan. Selain juga perlu direncanakan upaya untuk mengurangi
kejenuhan air yang terdapat dibawah lapisan aspal, yakni dengan cara mengalirkan air
bawah tanah, yakni dengan merencanakan saluran drainase bawah tanah atau yang lebih
dikenal dengan nama saluran Subsurface Drainage.
545
4th ACE Conference. 9 November 2017, Padang, Sumatra Barat
3. METODOLOGI PENELITIAN
Setelah diidentifikasi masalah kerusakan jalan, drainase dan longsornya badan jalan di
sepanjang ruas jalan Suliki – Simpang Sungai dadok maka dilakukan pemilihan
prioritas masalah yang perlu diselesaikan dengan cara memberikan nilai kondisi
perkerasan dan drainase sesuai dengan tata cara penyusunan program pemeliharaan
jalan kota Nomor 018/T/BNKT/1990. Pemilihan prioritas masalah yang perlu
diselesaikan juga dengan memperhatikan tanggapan Pemerintah Kabupaten Lima Puluh
Kota terhadap permasalahan pada ruas jalan ini.
Identifikasi permasalahan yang dilakukan pada ruas jalan Suliki-Simpang Sungai Dadok
dibagi menjadi 27 segmen, setiap segmen berjarak 1 kilometer. Setiap segmen akan
diberikan penilaian kondisi perkerasan dan drainase berdasarkan tata cara penyusunan
program pemeliharaan jalan kota nomor 018/T/BNKT/1990 yang dikeluarkan oleh
Direktorat Jenderal Bina Marga.
Untuk penilaian kondisi perkerasan dilakukan survai kondisi permukaan jalan dengan
berjalan kaki sepanjang jalan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan survai
adalah sebagai berikut: kekasaran permukaan (surface texture), lubang-lubang (pot
holes), tambalan (patching), retak-retak (cracking), alur (ruting), amblas (depression).
Penentuan angka dan nilai untuk masing-masing keadaan dapat dilihat pada tabel 4 pada
tata cara penyusunan program pemeliharaan jalan kota nomor 018/T/BNKT/1990.
546
4th ACE Conference. 9 November 2017, Padang, Sumatra Barat
Dengan menjumlahkan nilai- nilai keseluruhan keadaan maka didapatkan nilai kondisi
jalan. Urutan prioritas dihitung dengan memakai rumus sebagai berikut :
Kelas LHR merupakan kelas lalu-lintas untuk pekerjaan pemeliharaan (lihat tabel 3
pada tata cara penyusunan program pemeliharaan jalan kota nomor 018/T/BNKT/1990)
Urutan prioritas 0 – 3 : jalan-jalan yang terletak pada urutan prioritas ini dimasukkan ke
dalam program peningkatan. Urutan prioritas 4 – 6 : jalan-jalan yang berada pada urutan
prioritas ini dimasukkan ke dalam program Pemeliharaan Berkala. Urutan prioritas 7 :
jalan-jalan yang berada pada urutan prioritas ini dimasukkan ke dalam program
Pemeliharaan Rutin.
Untuk penilaian kondisi drainase hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat survai
kondisi drainase adalah seperti terlihat pada Tabel 1.
Masing-masing kondisi mempunyai nilai (lihat tabel 5 pada tata cara penyusunan
program pemeliharaan jalan kota nomor 018/T/BNKT/1990)
547
4th ACE Conference. 9 November 2017, Padang, Sumatra Barat
Dari hasil survey kerusakan perkerasan diatas dapat diketahui bahwa ruas jalan Suliki-
Simpang Sungai Dadok mengalami kerusakan perkerasan yang cukup signifikan. Pada
STA 0+000 sampai STA 6+000 kondisi perkerasan jalan dalam keadaan baik, hanya
saja terdapat beberapa retak halus. Mulai dari STA 6+000 sampai dengan STA 15+000
perkerasan banyak yang rusak, mulai dari retak halus, retak kulit buaya, pelepasan butir
perkerasan, lubang, keriting, dan amblas. Pada STA 15+000 sampai STA 27+000
semakin banyak kerusakan perkerasan, terdapat lubang-lubang dalam ukuran yang besar
dan digenangi air. Adanya kerusakan berupa lubang, retak, pengelupasan butir
perkerasan mengakibatkan penurunan tingkat pelayanan jalan. Kerusakan-kerusakan
kecil yang tidak segera diantisipasi penanganannya menyebabkan kerusakan yang
semakin parah, pengaruhnya semakin luas serta mengurangi kapasitas jalan itu sendiri.
Sistem saluran drainase di ruas Jalan Suliki-Simpang Sungai Dadok merupakan sistem
saluran drainase terbuka. Tidak sepanjang jalan Suliki-Simpang Sungai Dadok memiliki
saluran drainase. Sistem drainase sebagian besar berupa saluran tanah dengan kondisi
tersumbat dan ditumbuhi oleh rerumputan. Dengan kondisi yang demikian sistem
drainase ini tidak mampu menampung air hujan sehingga air hujan melimpas ke jalan.
Kondisi drainase sangat berpengaruh terhadap umur perkerasan jalan. Sistem drainase
yang buruk akan mengakibatkan air meluap ke badan jalan. Apabila air meluap ke
badan jalan mengakibatkan rusaknya perkerasan.
Lokasi yang mengalami kelongsoran baik bahu ataupun badan jalan pada ruas jalan
Suliki-Simpang Sungai Dadok berdasarkan hasil survey terjadi pada 6 (enam) titik bahu
jalan dan satu titik badan jalan yaitu pada STA 15+500 yang menyisakan 2,5 meter
badan jalan saja. Lokasi longsor terparah berada pada STA 15 + 500 Jorong Aie Masin
Nagari Sungai Naniang. Longsor besar terjadi pada bulan November 2015, Februari
2016, dan November 2016. Detailnya diperlihatkan pada Table 2.
548
4th ACE Conference. 9 November 2017, Padang, Sumatra Barat
STA 25 + 750 100 % bahu kanan jalan longsor dan 20% badan
jalan longsor
Dari hasil identifikasi masalah dilakukan pemilihan prioritas masalah yang akan
diselesaikan. Untuk kondisi perkerasan dan drainase dilakukan penilaian kondisi
menurut tata cara penyusunan program pemeliharaan jalan kota nomor
018/T/BNKT/1990. Berikut penilaian kondisi perkerasan jalan Suliki-Simpang Sungai
Dadok serta program penanganannya pada Tabel 2.
Angka Urutan
STA Program
Kondisi Nilai Prioritas
1 2 3 4 5
0+000 s/d 1+000 3 1 14 Pemeliharaan rutin
1+000 s/d 2+000 3 1 14 Pemeliharaan rutin
2+000 s/d 3+000 3 1 14 Pemeliharaan rutin
3+000 s/d 4+000 3 1 14 Pemeliharaan rutin
4+000 s/d 5+000 3 1 14 Pemeliharaan rutin
5+000 s/d 6+000 3 1 14 Pemeliharaan rutin
6+000 s/d 7+000 11 4 11 Pemeliharaan rutin
7+000 s/d 8+000 8 3 12 Pemeliharaan rutin
8+000 s/d 9+000 5 2 13 Pemeliharaan rutin
9+000 s/d 10+000 7 3 12 Pemeliharaan rutin
10+000 s/d 11+000 12 4 11 Pemeliharaan rutin
11+000 s/d 12+000 11 4 11 Pemeliharaan rutin
12+000 s/d 13+000 13 5 10 Pemeliharaan rutin
13+000 s/d 14+000 11 4 11 Pemeliharaan rutin
14+000 s/d 15+000 10 4 11 Pemeliharaan rutin
15+000 s/d 16+000 11 4 11 Pemeliharaan rutin
16+000 s/d 17+000 15 5 10 Pemeliharaan rutin
17+000 s/d 18+000 11 4 11 Pemeliharaan rutin
18+000 s/d 19+000 6 2 13 Pemeliharaan rutin
19+000 s/d 20+000 13 5 10 Pemeliharaan rutin
20+000 s/d 21+000 14 5 10 Pemeliharaan rutin
21+000 s/d 22+000 12 4 11 Pemeliharaan rutin
22+000 s/d 23+000 27 9 6 Pemeliharaan berkala
23+000 s/d 24+000 27 9 6 Pemeliharaan berkala
24+000 s/d 25+000 27 9 6 Pemeliharaan berkala
25+000 s/d 26+000 27 9 6 Pemeliharaan berkala
26+000 s/d 27+000 27 9 6 Pemeliharaan berkala
549
4th ACE Conference. 9 November 2017, Padang, Sumatra Barat
Pada ruas jalan Suliki-Simpang Sungai Dadok 81,5 % penanganan yang harus dilakukan
adalah dengan pemeliharaan rutin sedangkan 18,5% penanganan dilakukan dengan
pemeliharaan berkala.
Berikut penilaian kondisi drainase jalan Suliki-Simpang Sungai Dadok serta program
penanganannya pada Tabel 3.
STA Program
Angka Kondisi
1 2 3
0+000 s/d 1+000 8 Pemeliharaan rutin
1+000 s/d 2+000 10 Pemeliharaan berkala
2+000 s/d 3+000 8 Pemeliharaan rutin
3+000 s/d 4+000 7 Pemeliharaan rutin
4+000 s/d 5+000 10 Pemeliharaan berkala
5+000 s/d 6+000 8 Pemeliharaan rutin
6+000 s/d 7+000 7 Pemeliharaan rutin
7+000 s/d 8+000 10 Pemeliharaan berkala
8+000 s/d 9+000 12 Pemeliharaan berkala
9+000 s/d 10+000 7 Pemeliharaan rutin
10+000 s/d 11+000 10 Pemeliharaan berkala
11+000 s/d 12+000 10 Pemeliharaan berkala
12+000 s/d 13+000 10 Pemeliharaan berkala
13+000 s/d 14+000 10 Pemeliharaan berkala
14+000 s/d 15+000 10 Pemeliharaan berkala
15+000 s/d 16+000 10 Pemeliharaan berkala
16+000 s/d 17+000 12 Pemeliharaan berkala
17+000 s/d 18+000 10 Pemeliharaan berkala
18+000 s/d 19+000 10 Pemeliharaan berkala
19+000 s/d 20+000 17 Peningkatan
20+000 s/d 21+000 17 Peningkatan
21+000 s/d 22+000 10 Pemeliharaan berkala
22+000 s/d 23+000 17 Peningkatan
23+000 s/d 24+000 17 Peningkatan
24+000 s/d 25+000 17 Peningkatan
25+000 s/d 26+000 17 Peningkatan
26+000 s/d 27+000 17 Peningkatan
550
4th ACE Conference. 9 November 2017, Padang, Sumatra Barat
Drainase pada ruas jalan Suliki-Simpang Sungai Dadok 22,2 % penanganan yang harus
dilakukan adalah dengan pemeliharaan rutin sedangkan 51,8% penanganan dilakukan
dengan pemeliharaan berkala dan program peningkatan sebanyak 25,9%.
Dapat disimpulkan bahwa lebih dari 50% drainase jalan harus dilakukan pemeliharaan
berkala dan lebih dari 25% harus dilakukan program peningkatan. Maka pada penelitian
ini akan dilakukan penanganan drainase dengan perencanaan dimensi saluran drainase.
Sedangkan menurut Tanggapan Pemerintah Kab.Lima Puluh Kota Longsor merupakan
masalah prioritas. Dapat disimpulkan masalah yang akan diselesaikan pada penelitian
ini adalah perencanaan saluran drainase jalan, dan penanganan longsor dengan analisa
stabilitas lereng serta memberikan rekomendasi alternatif penanganannya.
5. KESIMPULAN
Dari hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan jenis penanganan perkerasan
jalan Suliki-Simpang Sungai Dadok yaitu 81,5 % dengan pemeliharaan rutin, 18,5%
pemeliharaan berkala. Sedangkan untuk kerusakan drainase penanganan yang harus
dilakukan yaitu 22,2 % dengan pemeliharaan rutin, 51,8% pemeliharaan berkala dan
program peningkatan sebanyak 25,9%. Longsor pada ruas jalan Suliki-Simpang Sungai
Dadok terjadi pada 6 (enam) titik bahu jalan dan satu titik badan jalan. Pemilihan
masalah yang akan ditangani adalah masalah drainase dan penanganan longsor.
6. DAFTAR PUSTAKA
551
4th ACE Conference. 9 November 2017, Padang, Sumatra Barat
Udiana I. M., Saudale A.R, Pah. J.J.S., 2014, Analisa Faktor Penyebab Kerusakan
Jalan (Studi Kasus Ruas Jalan W. J. Lalamentik dan Ruas Jalan Gor
Flobamora), Jurnal Teknik Sipil Vol. III, No. 1, April 2014
552