You are on page 1of 8

PENYELIDIKAN GEOLOGI TEKNIK UNTUK PEMBANGUNAN TANGGUL KALI

LOROK PACITAN JAWA TIMUR

Oleh :
Setiono*, Dwiyanto Joko Suprapto*, Wahju Krisna Hidajat*
(cooresponding e-mail : tyo_geologist09@yahooo.co.id)

*Program Studi Teknik Geologi Universitas Diponegoro, Semarang

ABSTRACT

Lorok river, Pacitan, East Java is one of the river is located in the south eastern part
Pacitan. In this area often flooded due to overflow of river water discharge during the rainy
season and at high tide the sea water so that it can be detrimental to the public around the area
of research which is along the river flow Lorok. Therefore, the government will undertake the
construction of a dike to overcome these problems.
In the present study, namely on engineering geology investigation for the
construction of levees on the river wall, which aims to determine the condition of the surface
geology and subsurface engineering research sites, determine the feasibility of levee, giving
advice and know the location, quantity and quality of borrow. So as to provide development
planning parameters embankment at the study site.
To carry out the construction of the embankment should be known geological
conditions of the surface and subsurface techniques. The method used in this study is the
investigation of the surface engineering geological and engineering geological mapping
subsurface geothecnical investigation with core drilling methods, sondir test and test pit.
Mapping of engineering geology carried out in the vicinity of the study. Core drilling carried
out by 10 points the BH - 1, BH - 2, BH - 3, BH - 4, BH - 5, BH - 6, BH - 7, BH - 8, BH - 9,
BH - 10 with the depth of each point 10 meters. Sondir test conducted by 10 points the SD - 1,
SD - 2, SD - 3, SD - 4, SD - 5, SD - 6, SD - 7, SD - 8, SD - 9, SD - 10 with varying depths . In
this research, the search pile material in a way to make a well test ( test pit ) by 2 points the
TP - 1 and TP - 2. In this investigation will produce approximately engineering geology maps
and cross sections of the river flow subsurface engineering geology around the flow of the
river.
Based on the results of the analysis of the data that had been collected earlier, the
recommended embankment foundation planning on hard ground or on rocks. Engineering
geology cross-section can show the bedrock or rock beneath the surface as well as the
physical and mechanical properties of soil or rock that is on site research.

Keywords : Flood, Levee, Engineering geology, Planning parameters

1
I. PENDAHULUAN dengan pemboran tangan. Berbagai
parameter yang diselidiki dalam
Penyelidikan geologi teknik yang penyelidikan pemboran inti diantaranya
dilakukan untuk membantu dalam adalah sifat dan kualitas batuan. Berbagai
pembuatan tanggul kali lorok merupakan parameter tersebut dapat diperoleh dengan
suatu langkah yang bagus dalam menganalisa sampel.
perencanaan yang akan dilakukan. Karena 4.2 Uji Sondir
pada daerah sekitar sungai Lorok tersebut Alat Sondir adalah alat statis yang
belum diketahui kondisi geologi teknik digunakan untuk mengetahui daya dukung
baik dipermukaan maupun bawah tanah terhadap penetrasi, perlawanan
permukaan. Dalam penyelidikan ini penetrasi conus adalah perlawanan geser
penyusun melakukan penyelidikan geologi tanah terhadap selubung bikonus dalam
teknik dipermukaan yang berupa pemetaan gaya persatuan panjang. Uji sondir ini
geologi teknik sepanjang aliran sungai dan dilakukan untuk mengetahui atau
melakukan penyelidikan geologi teknik menentukan adanaya berbagai lapisan
bawah permukaan yang berupa uji SPT, tanah yang berbeda dan mendapatkan
bor inti, dan sondir. Selain itu, dilakukan indikasi mengenai kekuatannya. Biasanya
juga uji laboratorium untuk mengetahui digunakan untuk jenis tanah liat lunak,
properties dari sampel tanah yang daiambil tanah pasir halus sampai tanah pasir kasar
dari lokasi penyelidikan. sedang.
4.3 Uji SPT
Uji Standart Penetration Test ini
II. MAKSUD DAN TUJUAN dilakukan setelah pengambilan sampel pada
bor inti. Uji penetrasi lapangan dengan SPT,
PENELITIAN untuk memperoleh parameter perlawanan
 Melakukan penyelidikan geologi penetrasi lapisan tanah di lapangan dengan
teknik, baik penyelidikan yang SPT. Parameter tersebut diperoleh dari
dilakukan di permukaan maupun jumlah pukulan terhadap penetrasi konus,
penyelidikan yang dilaukan di yang dapat dipergunakan untuk
bawah permukaan. mengidentifikasi perlapisan tanah yang
 Mengetahui kondisi geologi teknik merupakan bagian dari desain pondasi.
permukaan dan bawah permukaan. Untuk mendapatkan nilai N dengan cara
 Mengetahui keterdapatan material memukul rangkaian split spoon dan stang
urugan. bor tadi dengan menggunakan hummer
 Merekomendasikan tanah pondasi seberat 140 pon (63kg) tinggi jatuh 30 inci
pada pembangunan tanggul. (75cm). Harga N adalah jumlah pukulan
yang dibutuhkan untuk split spoon masuk
sedalam 30 cm (Humaryono, 2001).
III. LOKASI PENELITIAN 4.4 Uji Laboratorium
Lokasi penelitian pada yaitu Uji laboratorium pada penelitian ini
sepanjang aliran sungai Lorok yang yaitu dilakukan uji berupa uji Water Content
terletak di Kabupaten Pacitan Jawa Timur. uji yang dilakukan untuk mengetahui kadar
air dalam tanah, uji Atteberg Limit yaitu uji
IV. TINJAUAN PUSTAKAN yang dilakukan untuk mengetahui tingkat
4.1 Bor Inti elastisitas suatu tanah, uji Compaction uji
Menurut Suharyadi (2004) pemboran yang dilakukan untuk mengetahuitingkat
inti adalah suatu pengeboran yang dilakukan dari kepadatan suatu tanah, uji Triaxial UU
untuk mengetahui jenis tanah atau batuan yaitu untuk mengetahui kekuatan geser dan
yang ada dibawah permukaan. Pemboran inti kohesi dari tanah, uji Spesific Grafity uji
dapat menjangkau kondisi bawah permukaan yang dilakukan untuk mengetahu berat jenis
tanah yang relatif dalam dibandingkan dari tanah, dan yang terakhir yaitu

2
melakukan uji Grain Size Analysis yaitu uji 33 Dukuh 1. Lempung 2
yang dilakukan untuk mengetahui besarnya Taman, 2. Lempung 3
butiran dari tanah. Desa kepasir 5
V. GEOLOGI REGIONAL Hadiwarno, 3. Batupasir
Pacitan
5.1 Kondisi Umum Geologi Sungai
44 Dukuh 1. Lempung 3,5
Lorok
4 Kebon 2. Pasir 3,5
Kondisi geologi sungai Lorok dalem, Desa 3. Batupasir 3
yaitu berupa endapan aluvium yang berada Hadiwarno,
disepanjang aliran sungai Lorok. Disekitar Pacitan
sungai Lorok juga terdapat beberapa 5 Dukuh 1. Pasir 3
formasi batuan yaitu berupa formasi Tanjung, Kerakal 3
arjosari, formasi wonosari, dan formasi Desa 2. Pasir 4
batuan terobosan. Untuk endapan aluvium Tanjungpur 3. Pasir
disepanjang aliran sungai Lorok terdapat o, Pacitan Kelempung
beberapa jenis tanah yaitu berupa pasir an
dengan ukuran halus sampai kasar, pasir 65 Dukuh Kali 1. Lempung 8,80
kerakal, pasir kelempungan, dan lempung 6 atas, Desa 2. batulempu 1,20
Wiyoro, ng
kepasiran.
Pacitan
77 Dukuh 1. Lempung 1
VI. METODOLOGI Dadapan, 2. Pasir 4
PENELITIAN Desa Kerakalan 1,5
Metode yang digunakan dalam Ngadirojo, 3. Pasir 2,5
penelitian ini yaitu melakukan Pacitan 4. Batupasir 2
penyelidikan geologi teknik. Penyelidikan 5. Batulempu
ng
geologi teknik dibagi menjadi dua tahap,
88 Dukuh 1. Lempung 1
yaitu penyelidikan geologi teknik yang
Nglodro, 2. Lempung 3
dilakukan di lapangan dan penyelidikan Desa Kepasir 6
geologi teknik yang dilakukan di Bogoharjo, 3. Batupasir
laboratorium. Pacitan
VII. PEMBAHASAN 99 Dukuh 1. Lempung 2,5
7.1 Bor Inti Punjul, Kepasiran 7,5
Pada palaksanaan bor inti Desa 2. Batupasir
dilakukan untuk mengetahui jenis tanah Bogoharjo,
yang ada dibawah permukaan, didapatkan Pacitan
10 Dukuh 1. Lempung 1
data yaitu sebagai berikut :
B Lokasi Litologi atau Ketebala
Pucung, 2. Lempung 2
H Jenis Tanah n (m) Desa Kepasiran 2
V Dukuh 1. Lempung 2 Hadiwarno, 3. Pasir 4
V Kangkung, 2. Lempung 5 Pacitan 4. Batupasir
V1 Desa Kepasiran 5 7.2 Uji Sondir
Hadiwarno, 3. Pasir 5 Uji ini dilakukan untuk mengetahui
Pacitan, 4. Batupasir daya dukung tanah pada suatu kedalaman,
1 Muara Kali dengan hasil sebagai berikut :
Lorok SD Lokasi Kedala qc Keteranga
man (kg/cm n
2
(m) )
2 Dukuh 1. Lempung 2 1 Dsn. 210 - Sangat
6,80 -
Kangkung, 2. Lempung 7 Kangkun, 230 Padat
7,40
Desa Kepasiran 6 Ds
Hadiwarno, 3. Lempung Hadiwarn
Pacitan
3
o (Muara 7.3.2 Unit Weight
Kali Jenis Tanah Unit Weight
Lorok) atau
2 Dsn. 6,60 225 Sangat Batuan
Kangkung Padat γwet γdry
, Ds Batupasir 1.742 - 1,83 1.31 - 1,353
Hadiwarn Batulempung 1,839 1,304
o Pasir 1,78 1,311
3 Dsn. 6,80 - 210 - Sangat kelempungan
Taman, 7,20 220 Padat
Ds 7.3.3 Grain Size
Hadiwarn Jenis Tanah Grain Size Analysis
o atau Sand Silt + clay
4 Dsn. 11,20- 215 - Sangat Batuan
Kebon 11,40 225 padat Batupasir 91,83 - 95,22 4.78 - 8.17
Dalem, Batulempung 90,74 9.26
Ds
Pasir 57,96 11,48-30,57
Hadiwarn
kelempungan
o
5 Dsn. 7,60 - 210 - Sangat
Tanjung, 7,80 220 Padat 7.3.4 Spesific Gravity
Ds Jenis Tanah Spesific
Tanjungp atau Gravity
uro Batuan Gs
6 Dsn. Kali 5,00 215 Sangat Batupasir 2.66 - 2,71
Atas, Ds Padat Batulempung 2,72
Wiyoro Pasir 2,69
7 Dsn. 6,40 - 200 - Sangat kelempungan
Dadapan, 7,60 230 Padat
Ds
7.3.5 Direct Shear Test
Ngadirojo
Jenis Tanah Direct Shear
8 Dsn. 6,60 - 205 - Sangat
Nglondro, 225 Padat
atau c (kg/cm2) Φ (derajat)
7,20 Batuan
Ds.Bogoh
Batupasir 0.125 - 0,175 44.269 - 49.84
arjo
Batulempung 0,520 24,228
9 Dsn. 8,20 - 210 - Sangat
Punjul, 225 Padat Pasir 0,038 29,085
8,80
Ds.Bogoh kelempungan
arjo
10 Dsn. 9,40 220 Sangat
Pucung, Padat 7.4 Pemetaan Geologi Teknik
Ds.Hadiw Pada pemetaan geologi teknik
arno didapatkan beberapa jenis tanah dan
batuan yang berapa disepanjang sungai
7.3 Uji Laboratorium Lorok. Jenis tanah dan batuan tersebut
yaitu:
7.3.1 Water Content
Jenis Tanah atau Batuan Water Content 7.4.1 Aluvium
% Pada lokasi penelitian terdapat
Batupasir 32,22 - 35,1 endapan aluvium sepanjang sungai dan
Batulempung 40.98 terdapat litologi berupa lempung, material
Pasir kelempungan 35,81 pasir lepas dan material kerikil sampai
kerakal.
4
lempung pasiran, dan lempung
7.4.2 Pasir Kelempungan kerakalan.
Pasir kelempungan dengan 2. Kondisi geologi teknik bawah
kenampakan fisik berwarna coklat muda, permukaan lokasi penelitian adalah
bersifat teguh. Tingkat pelapukan rendah lempung yang bersifat lunak
sampai tinggi dengan kepadatan rendah. sampai kaku, lempung kepasiran
Sortasi jelek dengan bentuk butir rounded. yang bersifat kaku, pasir kerakal
yang memiliki sifat setengah padat,
7.4.3 Pasir Kerakalan pasir kelempungan yang bersifat
Pasir kerakal memeiliki setengah padat, pasir yang bersifat
kenampakan warna coklat keabu-abuan setengah padat sampai padat,
dengan kepadatan sedang, terdapat batupasir yang bersifat sangat padat
fragmen kerakal dengan bentuk butir sampai padat, batulempung yang
rounded. Sortasi jelek dengan tingkat bersifat sangat kaku, batupasir
kepadatan rendah. Butiran kerakal terdiri kerakalanyang bersifat sangat padat
dari pecahan batuan. dan batulempung kerakalan yang
. bersifat sangat kaku.
7.4.4 Lempung Kepasiran 3. Kondisi geologi teknik bawah
Lempung kepasiran yang permukaan lokasi penelitian
memiliki kenampakan fisik berwarna berdasarkan hasil uji SPT
coklat keputihan yang bersifat teguh, diantaranya, BH -1 lapisan tanah
terdapat material kerikil dan pasir yang paling atas memiliki nilai N-SPT
berasal dari endapan sungai. Tingkat 11 dengan jenis tanah lempung,
pelapukan sedang sampai tinggi dengan sedangkan batuan dasarnya
kepadatan buruk sehingga tampak memiliki nilai N-SPT >60 dengan
runtuhan-runtuhan dari material tersebut litologi batupasir. BH-2 lapisan
disekitar singkapan. Sortasi jelek karena tanah paling atas memiliki nilai N-
terdapat material pasir. SPT 22 dengan jenis tanah lempung
kepasiran, sedangkan batuan
7.4.5 Lempung Kerakalan dasarnya memiliki nilai N-SPT >60
Lempung kerakalan dengan dengan litologi batupasir. BH-3
kenampakan fisik berwarna coklat keabu- lapisan tanah paling atas memiliki
abuan, bersifat teguh sampai kaku, terdapat nilai N-SPT 11 dengan jenis tanah
material pasir dan fragmen-fragmen lempung, sedangkan batuan
dengan ukuran kerakal. Sortasi jelek dasarnya memiliki nilai N-SPT >60
dengan tingkat kepadatan rendah. Butiran dengan litologi batupasir. BH-4
kerakal terdiri dari pecahan batuan hasil lapisan tanah paling atas memiliki
endapan sungai dengan bentuk butir nilai N-SPT 8 dengan jenis tanah
rounded. lempung, sedangkan batuan
dasarnya memiliki nilai N-SPT 38
dengan litologi batupasir. BH-5
VIII. KESIMPULAN DAN lapisan tanah paling atas memiliki
SARAN nilai N-SPT >60 dengan jenis tanah
pasir kerakalan, sedangkan batuan
8.1 Kesimpulan dasarnya memiliki nilai N-SPT 40
1. Peta geologi teknik sepanjang dengan litologi pasir kelempungan.
aliran sungai Lorok mendapatkan BH-6 lapisan tanah paling atas
litologi berupa endapan aluvial, memiliki nilai N-SPT 12 dengan
pasir kelempungan, pasir kerakalan, jenis tanah lempung, sedangkan
batuan dasarnya memiliki nilai N-
5
SPT >60 dengan litologi batulempung kerakalan yang
batulempung. BH-7 lapisan tanah memiliki nilai N-SPT > 60 yang
paling atas memiliki nilai N-SPT rata-rata terletak pada kedalaman ≥
>60 dengan jenis tanah pasir 6 meter dan nilai perlawanan konus
kerakalan, sedangkan batuan terhadap tanah rata-rata > 125
dasarnya memiliki nilai N-SPT >60 kg/cm2.
dengan litologi batulempung. BH-8
lapisan tanah paling atas memiliki 8.2 Saran
nilai N-SPT 50 dengan jenis tanah Rekomendasi tanggul yang dapat dibangun
lempung kepasiran, sedangkan di lokasi penelitian, untuk pembangunan
batuan dasarnya memiliki nilai N- tanggul tanah, kondisi tanah atau batuan
SPT >60 dengan litologi batupasir. pada lokasi penelitian sudah sangat
BH-9 lapisan tanah paling atas memadai atau mendukung untuk
memiliki nilai N-SPT 11 dengan pembangunan tipe tanggul ini. Sementara
jenis tanah lempung, sedangkan untuk pembangunan tanggul dengan tipe
batuan dasarnya memiliki nilai N- parapet seperti pasangan batu atau beton
SPT >60 dengan litologi batupasir. pemasangan pondasi dapat dilakukan pada
BH-10 lapisan tanah paling atas kedalaman 1 meter. Berdasarkan data
memiliki nilai N-SPT 10 dengan geologi teknik, lokasi penelitian juga sudah
jenis tanah lempung, sedangkan ideal untuk pembangunan pintuair atau
batuan dasarnya memiliki nilai N- bahkan pembangunan sebuah jembatan
SPT >60 dengan litologi batupasir. dengan pondasi tiang pancang, hal tersebut
4. Kondisi geologi teknik bawah dikarenakan nilai SPT yang diperoleh di
permukaan pada lokasi penelitian lokasi penelitian sudah memadai untuk
layak untuk dilakukan pembangunan pintuair atau pembangunan
pembangunan pondasi tanggul, hal sebuah jembatan yang hanya memerluhkan
tersebut dikarenakan terdapatnya nilai SPT ≥ 30, sementara nilai SPT yang
batuan dasar yang sangat keras diperoleh di lokasi penelitian mencapai >
yakni batupasir, batulempung, 60.
batupasir kerakalan dan

DAFTAR PUSTAKA
Bemmelen R.W., Van. 1949. The Geology of Indonesia. Netherlands : Vol IA
Hardiyatmo, Dr. Ir Harry C.M. Eng, 2006, Mekanika Tanah 1. Yogyakarta : Gajah Mada
University Press.
Hunt, E.R, 2007, Geotechnical Investigation Methods, A Field Guilde for Geotechnical
Engineers, London : Taylor & Francis.
Mual. M, 2009 Sejarah Geologi Zona Pegunungan Kidul. [online] (URL :
http://wingmanarrows.wordpress.com/2009/10/07/sejarah-geologi-zona-
pegunungan-selatan-jawa-timur/, diakses 7 November 2013.
Reza, M.F, 2010, Laporan Praktikum Mekanika Tanah II. Semarang : Universitas
Diponegoro.
Soetoto, Ir, 1980, Mekanika Tanah, Bandung : Reamadja Karya.
Suharyadi. 2004. Pengantar Geologi Teknik Edisi 4. Yogjakarta: Gadjah University Press.
Wesley, L.D, 1977, Mekanika Tanah, Jakarta : Badan Penerbit Pekerjaan Umum.
Zaenurrohman, J.A, 2013, Soil Test Pada Perencanaan Pembangunnan GArdu Induk
Perusahaan Listrik Negara (PLN) Daerah Ulee Kareng Aceh. Semarang :
Universitas Diponegoro.
6
LAMPIRAN

18.00 19.00 20.00 21.00


U

W id o d a d i
S a la m r e jo
G a m p in g a n B T
S id o re jo
99

1 2 .0 0
S

1 2 .0 0
P u n ju l

J a y a n

B a ra n 8
D E S A C O K R O K E M B A N G 8
N G L O D R O

D E S A
KETERANGAN
B O G O H A R J O
P in g g irs a ri
Sungai
L o ro k
P ra n c a k

D E S A N G A D IR O J O Jalan
7
7

Sondir

1 3 .0 0
1 3 .0 0

Singgahan Mojo

Ketro
6
6 Bor
D E S A W IY O R O
Kengser

Tanjung
Test Pit
D E S A T A N J U N G P U R O
5
5 Lempung
Gareng
Pasir
Satrian

Hadiluwih
Pasir Kerakal

Kontur
1 4 .0 0

1 4 .0 0
4
D E S A H A D IW A R N O
10
10
P u c u n g

3
3
D a m a s
K E C A M A T A N N G A D IR O J O
K a n g k u n g
D E S A H A D IW A R N O 2 W a tu r o n d o

2 1
SKALA PETA
K e m ir i

1 1

T l. T a m a n 0 500 1000 1500 2000 m


M u a ra L o ro k

T g . K e ta b a n

1 5 .0 0
1 5 .0 0

Tg . Tu m p a kka n d a n g

T g . G u n tu r

PETA GEOLOGI TEKNIK


T g . U ju n g lo r o n g SEPANJANGSUNGAI LOROK
PACITAN JAWA TIMUR
18.00 19.00 20.00 21.00

Gambar Peta Geologi Teknik Sepanjang Aliran Sungai Lorok

7
c=0,038 kg/cm 3 c=0,150 kg/cm 3
0 0
F =29,065 F =49,840

Gambar Penampang Geologi Teknik Bagian Kiri Sungai Lorok Dari Hilir Sungai

You might also like