Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
2
inokulum tersebut ditambahkan ragi Volume Produk Akhir = Bioetanol hasil destilasi
(l)
(Saccharomyces cerevisiae) 2 g/l dan Volume Produk Awal = Bahan baku fermentasi
pupuk urea 7 g/l serta pupuk NPK 1 (nira + pupuk + ragi) (l)
g/l yang telah dihaluskan. Pupuk ini
sebagai nutrisi bagi Saccharomyces HASIL DAN PEMBAHASAN
cerevisiae selama proses fermentasi. A. Kadar Gula
Inokulum yang telah dibuat Umumnya suatu produk atau
dicampurkan dengan sisa volume bahan baku yang disimpan akan
nira dari unit perlakuan dan diaduk cenderung mengalami penurunan
sekitar 5–10 menit hingga berbuih. kualitas. Demikian halnya dengan
Kemudian nira yang telah dicampur penyimpanan nira nipah. Lempang
dengan inokulum dibagi sesuai (2013) menyatakan bahwa dari
ulangan yang telah ditetapkan dan asalnya nira nipah sudah
dimasukkan ke dalam wadah terkontaminasi mikroorganisme yang
fermentor masing-masing. menyebabkan terjadinya fermentasi
Fermentasi dilakukan dalam secara alami sehingga kadar gula nira
keadaaan anaerob, sirkulasi tertutup, nipah menurun dengan cepat akibat
dan bersuhu kamar (250C–300C). berubah manjadi alkohol atau asam
Fermentasi dilakukan selama 72 jam, asetat. Padahal dalam pembuatan
3) Hasil fermentasi selanjutnya bioetanol dari nira sangat erat
didestilasi dari setiap unit percobaan kaitannya dengan kadar gula yang
untuk menghasilkan etanol. Destilasi terkandung dalam nira. Bila nira
dilakukan untuk memisahkan cairan disimpan lagi maka nira akan
yang lebih mudah menguap (volatil) semakin asam.
dari zat-zat yang sukar menguap Grafik 1 menunjukkan
(non volatil). Titik didih etanol adanya penurunan kadar gula ketika
murni adalah 780C sedangkan air nira disimpan. Nira yang semakin
adalah 1000C (kondisi standar). lama disimpan kadar gulanya
Pemanasan larutan pada rentang semakin menurun. Tren penurunan
suhu 780C–1000C akan tersebut mengikuti garis linier turun.
mengakibatkan sebagian besar etanol Multiple R (r) menunjukkan keeratan
menguap. Untuk mengubah bentuk hubungan antara lama penyimpanan
etanol yang telah menguap menjadi nira dengan kadar gula nira sebesar
cair, digunakan kondensor yang 0,99. R Square (R2) sebesar 0,99
dihubungkan dengan termostat. Hasil menunjukkan bahwa 99% dari kadar
destilasi akan mengalir ke tempat gula nira dipengaruhi oleh lama
penampungan yang telah penyimpanan nira. Selanjutnya, nilai
disambungkan dengan kondensor Significance F 0,00 < (p= 0,05)
menggunakan selang kecil, 4) menunjukkan bahwa lama
Penghitungan rendemen dari masing- penyimpanan nira berpengaruh nyata
masing percobaan menggunakan terhadap kadar gula nira.
rumus (Suastini, 1994 dalam Hadi,
2013), yaitu Rendemen %:
Volume Produk Akhir
x 100%
Volume Produk Awal
Keterangan :
Rendemen % = Persentase rendemen (%)
3
aerobik mempunyai fungsi yang
16,00 16,5
4
Berdasarkan penghitungan selama 36 jam. Hal ini diduga ketika
persentase rendemen bioetanol nira nipah disimpan, yang awalnya
didapatkan hasil yang berbeda-beda. nira segar memiliki kadar gula yang
Hasil analisis regresi tinggi, akan terjadi penurunan kadar
memperlihatkan bahwa lama gula yang akan berpengaruh terhadap
penyimpanan nira nipah berpengaruh hasil bioetanol. Menurut Lempang
nyata terhadap rendemen bioetanol (2013), dari asalnya nira nipah sudah
yang dihasilkan. Hasil uji lanjut terkontaminasi mikroorganisme yang
DNMRT pada taraf 5% dapat dilihat menyebabkan terjadinya fermentasi
pada Tabel 2. secara alami sehingga kadar gula nira
Tabel 2. Persentase Rendemen nipah menurun dengan cepat akibat
Bioetanol berubah menjadi alkohol atau asam
Perlakuan % Rendemen asetat.
P1 7,58 a C. Korelasi Lama Penyimpanan
P2 4,05 ab Nira Nipah Terhadap
P3 2,53 b Rendemen Bioetanol
P4 1,52 b
P5 0,76 b Rendemen merupakan salah
Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama satu parameter yang penting untuk
pada kolom berbeda tidak nyata menurut DNMRT pada
taraf 5 %
mengetahui hasil dari suatu proses
Keterangan: (Sutrisno, 2013). Rendemen
P1= lama penyimpanan nira selama 24 jam bioetanol merupakan salah satu
P2= lama penyimpanan nira selama 36 jam
P3= lama penyimpanan nira selama 48 jam pertimbangan dalam proses produksi
P4= lama penyimpanan nira selama 60 jam bioetanol dari nira nipah. Kadar gula
P5= lama penyimpanan nira selama 72 jam nira nipah yang tinggi dimungkinkan
menghasilkan rendemen yang tinggi.
Berdasarkan Tabel 2, setiap Supriyanto dan Wahyudi (2010)
perlakuan menghasilkan rendemen menyatakan semakin naik
yang berbeda-beda. Semakin lama konsentrasi gula akan menghasilkan
nira disimpan, semakin sedikit produktivitas etanol yang makin
bioetanol yang dihasilkan. tinggi. Hal ini disebabkan semakin
Penyimpanan nira selama 24 jam banyaknya substrat yang tersedia
menghasilkan bioetanol yang lebih untuk digunakan dalam metabolisme
banyak persentase 7,58%. Sedangkan yeast (ragi) sehingga akan
yang paling sedikit dihasilkan pada menghasilkan metabolit yaitu etanol
penyimpanan selama 72 jam, yaitu yang semakin banyak pula.
0,76%. Kemudian hasil penyimpanan
selama 36, 48, dan 60 jam masing- 8,00 7,58
Rendemen Bioetanol (%)
5
mempengaruhi hasil rendemen menurun dan mempengaruhi hasil
bioetanol. Tren penurunan tersebut rendemen bioetanol.
mengikuti garis linier turun. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih
Berdasarkan analisis regresi Multiple lanjut untuk menemukan bahan
R (r) menunjukkan keeratan yang efektif untuk menjaga atau
hubungan antara lama penyimpanan meminimalisir penurunan kadar
nira dengan rendemen bioetanol gula nira nipah saat nira mulai di
sebesar 0,94. R Square (R2) sebesar tampung di tempat penyadapan.
0,89 menunjukkan bahwa 89% dari
rendemen bioetanol dipengaruhi oleh DAFTAR PUSTAKA
lama penyimpanan nira. Selanjutnya, Astuti, Pebtri. 2010. Pengaruh
nilai Significance F 0,01 < (p= 0,05) Variasi Starter Antara Nira
menunjukkan bahwa lama Kelapa Dan Air Kelapa
penyimpanan nira berpengaruh nyata TerhadapKualitas Nata De
terhadap rendemen bioetanol. Ketika Coco.[Skripsi]. Departemen
nira nipah disimpan akan Kimia. Fakultas Matematika
menurunkan kadar gula. Kadar gula dan Ilmu Pengetahuan Alam.
sebagai faktor penting dalam Universitas Sumatera Utara.
membuat bioetanol yang akan diubah [Terpublikasi].
menjadi etanol tinggal sedikit Dahlan., Muhammad H., Sari., Dewi
kadarnya. Sehingga hasil akhirnya D, Ismadyar. 2009.
yaitu rendemen bioetanol yang Pemekatan Nira Nipah
dihasilkan akan sedikit. Menggunakan Membran
Berdasarkan uraian diatas Selulosa Asetat. Jurnal
dapat diketahui bahwa terdapat Teknik Kimia Universitas
korelasi antara lama penyimpanan Sriwijaya: Palembang.
nira nipah terhadap rendemen Hadi, Sopyan. 2013. Karakteristik
bioetanol. Terdapat hubungan linier dan Potensi Bioetanol dari
yang nyata antara lama penyimpanan Nira Nipah (Nypa
nira terhadap rendemen bioetanol. fruticans) untuk Penerapan
Semakin lama nira disimpan akan Skala Teknologi Tepat
menghasilkan rendemen yang Guna. Jurnal Ilmu
semakin sedikit. Lingkungan. ISSN 1978-
5283.
______. 2013. Potensi Nipah (Nypa
KESIMPULAN DAN SARAN fruticans Wurmb) sebagai
Kesimpulan Energi Mix Biofuel
Lama penyimpanan nira yang
nipah berpengaruh nyata terhadap Berkelanjutan.[Disertasi].
rendemen bioetanol yang dihasilkan. Program Pascasarjana.
Rendemen yang dihasilkan semakin Universitas Riau. Pekanbaru.
sedikit bila nira disimpan semakin [Tidak Terpublikasi].
lama.
Saran
1. Nira yang sudah diambil dari
tempat penyadapan sebaiknya
langsung diolah. Apabila nira
disimpan, kadar gula akan
6
Irnawati, Yuli., Ana Andiana. 2016. Yeni, Laili Fitri., Adi Hidayat., Reni
Laporan Praktikum Marlina. 2011. Isolasi dan
Pengetahuan Bahan Aktivitas Fermentasi
Pangan. Bakteri Asam Asetat Pada
https://www.academia.edu/29 Nira Nipah (Nypa
118005/Laporan_Praktikum_ fruticans). Jurnal Pendidikan
Nira. Diakses pada tanggal 17 Matematika dan IPA Volume
Januari 2017. 2 No. 1.
Lempang, Mody. 2013. Produksi
Nata Fruticans dari Nira
Nipah (Production of
Nata Fruticans from Sap of
Nypa fruticans Warmb.).
Jurnal Penelitian Hasil
Hutan. 31:2 (110-119).
Nurfiana, Fifi., Umi M., Vicki C J.,
Sugili P. 2009. Pembuatan
Bioethanol dari Biji
Durian Sebagai
Sumber Energi Alternatif.
Seminar Nasional V, SDM
Teknologi Nuklir,
Yogyakarta. ISSN 1978–
0176.
Supriyanto, Tri., Wahyudi. 2010.
Proses Produksi Etanol
Oleh Saccharomyces
cereviceae dengan Operasi
Kontinu Pada Kondisi
Vakum. Jurnal Jurusan
Teknik Kimia Fakultas
Teknik Universitas
Diponegoro: Semarang.
Sutrisno, Lis. 2013. Pemanfaatan
Limbah Kayu Mahang
(Macaranga sp.) dari
Industri Penggergajian
Kayu Sebagai Bahan
Pembuatan Cuka Kayu
(Wood Vinegar). [Skripsi].
Program Studi Kehutanan.
Jurusan Kehutanan. Fakultas
Pertanian. Universitas Riau.
[Terpublikasi].
Waluyo, Iud. 2007. Mikrobiologi
Umum. UMM Press.
Malang.