You are on page 1of 14

Pengaruh Komunikasi Asertif Terhadap 74.

5%meaning that the changing variation of conflict


management influenced by assertive
Pengelolaan Konflik communication
Tri Widyastuti skill
Akademi as much as
P 74.5
ariwisata %
BSI Bandung and the rest 25.5% influenced by other factors
Jl. Sekolah . The evident from the results
Internasional No. 1 obtained
- from the calculation showed that there is a significant
6 Antapani influence partially and simultaneously of assertive
Bandung communications towards conflict management.
tri.twt@bsi.ac.id It concluded that the organization should have the skill
Abstract of assertive
- communication, improve and implem
In all organizations some problems arises due to ent it to attain the best way in dealing with management
differences in purposes, interest, experiences, levels of conflict.
education, personalities, perceptions, and motivation Towards
among individuals or groups in the organization. Those assertive communication, leaders get highest
problems can cause conflicts, internal and external, that opportunity to manage and solve conflicts in their
lead to negative implications for their organizations. organizations.
Therefore, leaders have to apply conflict management to Keywords
overcome the conflictsand find the best solution to : Conflict, Conflict Management,
undermi Assertiveness,
ne the spirit of organization. Through assertive Assertive Co
communication, leaders mmunication
can build sincere communication Skill
between individuals and look for .
win I.
- PENDAHULUAN
win solution for all parties. Leaders Konflik sering terjadi dalam kehidupan berorganisasi
are dan bisnis. Konflik dapat timbul karena adanya
also perbedaan
expected to apply conflict kepribadian, persepsi,
managem kepentingan dan
ent in accordance with the circu tujuan dari setiap anggota organisasi atau bisnis.
ms (Gaol
tances in the organization. and L)
This study uses descriptive qualitative mengartikan konflik sebagai perbedaan,
method. pertentangan dan perselisihan, proses yang bila satu
The research proves that there is an influence bet pihak merasakan pihak lain telah mengetahui secara
ween assertive communications towards nega
conflict tif sesuatu yang diperhatikan pihak pertama.
management in PT. Indonesia Power Konflik, baik internal maupun eksternal, dapat
– mengakibatkan tidak hanya terganggunya kegiatan
U organisasi dan membuat lingkungan organisasi
nit menjadi tidak nyaman, namun juga dapat memberikan
B tantangan dan persain
isnis Pemeliharaan gan yang bias meningkatkan
in kinerja organisasi.
Jakarta Konflik mutlak diperlukan agar dapat meningkatkan
. The kinerja secara efektif
calc (Robbins and Judge)
ulation of . Konflik
determination dalam organisasi dapat memberikan dampak negatif
coefficient is ataupun positif. Oleh karena itu sangat diperlukan
0.745 adanya pengelolaan konflik yang baik agar setiap
organisasi dapat menangani konflik
yang berlebihan Konflik adalah suatu proses yang dimulai
untuk menghindari kerugian. ketika individu atau kelompok merasa ada perbedaan
Conflict managem dan oposisi antara dirinya sendiri dan orang lain atau
ent (CM) is an applied skill best kelompok tentang kepentingannya dan sumber daya,
managed with leaders who possess interpersonal p
leadership qualities -
(Turnley) ISSN
. 2550
Manajemen Konflik -
merupakan cara mengelola konflik yang harus 0805
dimiliki oleh seorang pemimpin yang memiliki e
kualita -
s kepemimpinan interpersonal dalam ISSN 2550
menangani dan mencari resolusi konflik y -
uai 0791
ang 1
dialamiya. Widya Cipta
Kemampuan berkomunikasi Vol I
adalah No. 1 Maret
salah 2017
satu keterampilan interpersonal yang harus dimiliki kepercayaan, nilai
oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin harus -
memiliki kemampuan nilai, atau kebiasaan itu
komunikasi yang baik agar berarti bagi
dapat menerima dan menyampaikan pesan. Salahsatu mereka. Untuk itu seorang pemimpin harus
prilaku komunikasi yang baik untuk mengelola memahami perbedaan di antara anggota dan
konflik yang dimiliki oleh seseorang adalah memahami bahwa konflik dapat menimbulkan akibat
kemampuan komunikasi asertif positif dan negatif terhadap pihak yang berkonflik dan
. organisasi yang dipimpin
A (Wirawan
ssertive skills are )
the best way to manage conflict .
. Melalui K
komunikasi onflik
asertif pemimpin memiliki sifat positif yang dapat dapat
mengurangi tingkat konflik yang mungkin terjadi dikelompokkan berdasarkan
dalam organisasi karena pemimpin tersebut lebih berbagai kriteria diantaranya adalah berdasarkan latar
terbuka terhadap konflik dan kritik belakang terjadinya konflik, pihak yang terlibat dalam
(Garner) konflik, dan substansi konflik
. (Wirawan)
Berdasarkan uraian di a , yaitu:
tas, maka peneliti 1. Konflik Personal
ingin mengarahkan penelitian lebih jauh dengan dan Interpersonal
melihat analisis pengaruh pengelolaan konflik ditinjau a. Konflik Personal adalah konflik yang terjadi dalam
dari kemampuan komunikasi assertive pemimpin diri seseorang karena harus memilih dari beberapa
organisasi. pilihan berbeda. Konflik personal terdiri dari:
1 1)
.1 Pengertian Konflik Konflik pendekatan ke pendekatan
Konflik , yaitu
adalah konflik yang terjadi karena harus memilih dua
perselisihan antar individu, alternatif yang berbeda yang sama menarik
kelompok, organisasi atau negara atau sama baik kualitasnya.
yang tidak dapat 2)
dihindari dan Konflik menghindar ke menghindar
akan selalu timbul karena setiap individu , yaitu
ataupun kelompok memiliki kekhasan tersendiri, konflik yang terjadi karena harus memilih
perbedaan nilai, budaya, lingkungan, pendidikan, alternatif yang sama
karakteristik, pengalama -
n dan lainnya. sama harus dihindari.
3) win and win solution
Konfl yang memuaskan pihak
ik pendekatan ke menghindar -
, yaitu pihak yang berkonflik.
konflik yang terjadi karena seseorang b. Konflik Destruktif adalah konflik yang
mempunyai perasaan positif dan negatif menghasilkan solusi konflik yang
terhadap sesuatu yang sama. win and lose
b. Konflik interpersonal adalah konflik y –
ang terjadi di ada pihak yang menang dan ada pihak yang kalah.
dalam organisasi, seperti konflik kepemimpinan Pihak
atau b
konflik erkonflik tidak memiliki kesadaran
yang terjadi dalam organisasi di antara pihak untuk
- be
pihak yang terlibat dan saling tergantung dalam k
melaksanakan pekerjaan untuk mencapai tujuan erjasama dalam menyelesaikan konflik,
organisasi. bersikap konfrontasi dan saling mengancam,
2. Konflik sehingga perbedaan semakin luas. Hal ini
Interest menimbulkan kompetisi dan saling menjatuhkan
yaitu suatu konflik dimana seorang lawan, dan menciptakan
individu mempunyai win and lose solution
kepentingan pribadi .
lebih besar 1
dari pada .2
kepentingannya Pengelolaan Konflik
sebagai pejabat Conflict management (CM) is an applied
organisasi, skill best managed with leaders who possess
sehingga mempen interpersonal leadership qualities
garuhi pelaksanaan kewajibannya. (Turnley)
3. Konflik Realistis dan Non Realistis .
a. Konflik Realistis adalah konflik yang terjadi Manajemen konflik
karena perbedaan dan ketidaksepahaman harus dimiliki oleh setiap
mengenai cara p pemimpin agar dapat
encapaian tujuan atau mengenai mengarahkan perselisihan ke
tujuan yang akan dicapai. arah
b. Konflik Nonrealistis adalah konflik yang tidak hasil berupa penyelesaian konflik dan
ada kaitannya dengan isu substansi penyebab ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat, atau
konflik. Konflik ini dipicu oleh kebencian dan agresif.
prasangka buruk terhadap lawan konfliknya dan Pengelolaan konflik bertujuan
mendorong me mengembangkan dan memberikan serangkaian
lakukan agresi untuk mengalahkan pendekatan, alternatif untuk membatasi dan
lawan konfliknya. menghindari kekerasan dengan mendorong perub
4. Konflik Konstruktif dan Destruktif ahan
a. Konflik Konstruktif adalah konflik yang perilaku yang positif bagi pihak
mengarah pada pencarian solusi mengenai -
substansi konflik yang memuaskan kedua belah pihak yang terlibat
pihak berkonflik. Konflik ini membangun (Fisher, 2000). Manajemen konflik merupakan
sesuatu serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun
yang baru dengan memperkuat hubungan baik pihak luar dalam suatu konflik yang bertujuan untuk
antara kedua menghindari pertikaian internal dan eksternal di dala
pihak yang berkonflik, m
menyadari perusahaan. Manajemen konflik dapat melibatkan
terjadinya konflik dan bantuan diri sendiri, kerjasama dalam memecahkan
mengklarifikasi masalah masalah (dengan atau tanpa bantuan pihak ketiga) atau
dengan teknik negosiasi dan strategi pengambilan keputusan oleh pihak ketiga.
give and take. Gottman dan Korkoff
Kedua belah pihak berkolaborasi dan dikutip oleh
berkompromi untuk mencar (Mard
i ianto and Purnamaningsih)
menyebutkan ISSN 2550
bahwa secara garis besar ada dua manajemen konflik, -
yaitu : 0791
1) Manajemen konflik destruktif Widya Cipta
terdiri atas Vol
menyerang dan lepas kontrol I
( No.
c 1 Maret
onflict engagement) 2017
, b.
menarik diri ( Menghormati orang lain dan memahami
withdrawl) keberagaman
dari situasi tertentu yang c.
kadang Meningkatkan kreativitas.
- d.
kadang sangat menakutkan hingga Meningkatkan ke
menjauhkan diri ketika menghadapi konflik dengan putusan melalui pertimbangan
cara menggunakan mekanisme pertahanan diri, dan sesuai
menyerah dan tidak membela diri informasi dan sudut pandang
(compliance yang ada
). .
2) Manajemen konflik konstruktif yaitu e.
positive Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan melalui
problem solving peran
yang terdiri dari kompromi dan serta, pemahaman bersama
negosiasi. Kompromi adalah suatu bentuk akomodasi dan kerjasama.
dimana pihak f.
- Menciptakan prosedur dan mekanisme
pihak yang terlibat mengurangi penyelesaian konflik.
tuntutannya agar tercapai spiritualitas suatu Thomas dan Kilmann dalam
penyelesaian terhadap perselisihan yang ada. Sikap (McPheat)
dasar untuk melak mengemukakan lima jenis pengelolaan konflik:
sanakan kompromi adalah bahwa 1.
salah satu pihak bersedia untuk merasakan dan Accommodating
memahami keadaan pihak lainnya dan sebaliknya; : Gaya akomodasi merupakan
sedangkan negosiasi yaitu suatu cara untuk cara pengelolaan konflik dengan pendekatan
menetapkan keputusan yang dapat disepakati dan kalah
diterima oleh dua pihak dan menyetujui apa -
dan menang (
bagaimana tindakan yang akan dilakukan di masa lose
mendatang. -
T win approach
ujuan pengelolaan konflik ). Gaya
(Wirawan) akomodasi mengabaikan kepentingan sendiri dan
adalah: berusaha memuaskan kepentingan orang lain
a. untuk memberi kesan mudah menyetujui ide
Mencegah gangguan orang lain dan ingin bekerjasama. Gaya ini sangat
terhadap bermanfaat dan efektif jika sebuah konf
anggota untuk lik
memfokuskan diri pada visi, misi dan tujuan bersifat lebih penting untuk menjaga hubungan
organisasi. dengan pihak lain. Tindakan yang dilakukan
2 untuk gaya pengelolaan akomodasi adalah
p pemberian jalan keluar dan kepatuhan atau
- kerelaan
ISSN (Veithzal and Mulyadi)
2550 .
- 2.
0805 e Avoiding
- : Gaya meng
hindar win
yaitu -
cara win solution
pengelolaan konflik dengan pendekatan kalah , dan memandang
- konflik sebagai sebuah tantangan
kalah ( (Veithzal and
lose Mulyadi)
– .
lose approach 4.
). Bentuk menghindar Competing
berarti menarik diri dari masalah, tidak membantu : Gaya kompetisi
pihak lain mencapai tujuannya adalah
karena konflik cara
yang timbul sangat kompleks, tidak ada peluang pengelolaan konflik dengan pendekatan menang
untuk –
menang, dan mahal. Gaya ini ditempuh kalah (
jika win
hubungan dengan pihak lain dianggap tidak –
penting. lose approach
Tindakan ).
menghindar G
adalah aya
mengabaikan konflik, meletakkan masalah ini
dengan mementingkan kekuasaan dan tidak
pertimbangan, mementingkan pihak lain
bersifat , dan dilakukan jika
rahasia, waktu
menggunakan prosedur yang lambat, dan menarik sangat mendesak dan keputusan harus
konflik da diambil secepatnya. Bentuk kompetisi ditempuh
lam aturan birokrasi sebagai sebuah jika tujuan lebih penting daripada hubungan
resolusi konflik dengan pihak lain. Tindakan yang dilakukan
(Veithzal and Mulyadi) adalah menciptakan
. win
3. -
Collaborating lose solution
: Gaya kolaborasi ,
yaitu menggunakan persaingan
cara dan
pengelolaan konflik deng kekuasaan,
an pendekatan menang serta
– menekankan kepatuhan
menang ( (Veithzal and Mulyadi)
win .
– 5.
win approach Compromising
). :
K Gaya kompromi adalah gaya
edua pihak pengelolaan konflik dengan pendekatan kalah
bekerjasama dan beru –
saha menyelesaikan konflik kalah (
untuk mencapai tujuan dan memenuhi lose
kepentingan bersama. Bentuk kolaborasi –
ditempuh jika tujuan dan hubungan dengan pihak lose approach
lain dianggap amat penting. Tindakan yang ) dimana kedua belah
dilakukan adalah pemecahan masalah, pihak tidak ada yang menang atau kalah. Gaya ini
menghadapi perbedaan dan berba berada di antara kolaborasi dan kompromi, yaitu
gi ide dan kedua pihak membagi perbedaan dalam d
informasi, mencari solusi yang integrative, ua
menciptakan kategori untuk mencari sebuah titik tengan
, dan an pihak lain.
dilakukan untuk m Menjadi asertif bukanlah hal yang mudah. Seseorang
endapatkan solusi sementara dituntut untuk jujur terhadap diri sendiri. Jujur pula
atas konflik yang terjadi dalam mengekspresikan perasaan, pendapat dan
untuk kebutuhan secara proposional, tanpa ada maksud
mencapai tujuan untuk memanipulasi, memanfaatkan ataupun
yang sama. Bentuk kompromi ini ditempuh jika m
konflik dan hubungan erugikan pihak lainnya
dan kedudukan (Irsyadi)
dengan .
pihak lain Individu yang memiliki kemampuan dalam
sama berkomunikasi asertif memandang bahwa pendapat
. Tindakan dan ide orang lain sama pentingnya dengan pendapat
yang dilakukan adalah dan idenya sendiri. Biasanya orang asertif bertindak
melakukan negosiasi, mencari persetujuan dan le
menjual ide, dan menemu bih terbuka dan jujur, dan berpikir lebih positif
k mengenai dirinya tanpa memandang rendah orang
an solusi yang menarik lain. Oleh karena itu, memiliki kemampuan
dan dapat diterima komunikasi asertif dapat memberikan manfaat, antara
(Veithzal and Mulyadi) lain meningkatkan kesempatan terpenuhinya
. p
1 -
. ISSN
3 2550
Komunikasi Asertif -
Mempertahankan sikap positif dalam 0805
berkomunik e
asi adalah hal penting yang harus -
diperhatikan bagi siapa saja yang menginginkan ISSN 2550
terjadinya komunikasi dua arah yang baik, tanpa ada -
satu pihak yang salah menginterpretasikan pesan yang 0791
kita maksud. Keterampilan berkomunikasi asertif 3
sangatlah diperlukan d Widya Cipta
alam hal ini karena komunikasi Vol I
asertif berguna untuk meningkatkan efektifitas No. 1 Maret
individu (Irsyadi, 2009). 2017
Assertiveness describes as a kebutuhan, tercapainya t
form of communication in which needs or wishes are ujuan terutama dalam situasi
stated clearly with respect of oneself and the other yang
person in the commu sulit, menciptakan kondisi dimana setiap anggota
nication dapat mempengaruhi anggota
(Simpson) yang
. lain, mengurangi
Komunikasi a frustasi dan stress, dan meningkatkan kepercayaan diri
sertif merupakan salahsatu tingkah laku (Apex LeadershipLltd;)
yang ditunjukkan oleh individu melalui tindakan, .
bahasa tubuh dan ekspresi wajah untuk Perilaku
memperlihatkan gambaran emosi, pikiran, dan a
perasaan secara ekternal. sertif adalah contoh komunikasi
Kemampuan komunikasi asertif merupakan efektif yang berguna dalam pengembangan diri dan
kemampuan komunikas potensi. Dalam berperilaku asertif individu tidak
i yang berdiri pada titik tengah mengorbankan individu lain demi kepentingan
antara komunikasi pasif dan agresif. Asertivitas adalah pribadi, tidak semena
suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa -
yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada mena menahan diri dari
orang lain namun dengan tetap menjaga dan intervensi individu lain. Orang yang
menghargai hak melakukan
- komunikasi secara asertif selalu mengajak lawan
hak serta perasa bicara untuk menemukan kemenangan bersama atau
mencari Kompromi dan negosiasi : seorang assertive
win berusaha un
- tuk melakuan kompromi dan
win solution negosiasi dalam menyelesaikan masalah dan
. Menurut mengambil keputusan
(Garner) 5.
, manfaat Bersikap gigih (
berperilaku asertif dalam komunikasi adalah persistent
menghilangkan rasa takut ) dan sabar : seorang
dan kecemasan, asertif
memberikan pengawasan pribadi dalam bertindak dan tetap bersikap memegang pendirian dan
melihat secara personal bagaimana orang lain bersikap sabar dalam situasi dan kondisi apapun
terhadap orang lain, dan meningkatkan kepercayaan 6.
diri dan penghargaan terhadap orang lain. Sikap Memberikan kritik yang efektif dan
Asertif adalah pilihan perilaku komunik membangun
asi yang : seorang assertive selalu memberikan masukan
efektif dalam jangka pendek dan tanggapan atau kritikan positif yang
dan membangun untuk memecahkan masalah atau
jangka panjang konflik.
sehingga dapat menjadi dasar keberhasilan dan Menurut
keberlangsungan hubungan dengan rekan kerja, (Irsyadi)
kolega, atasan dan bawahan, teman dan sahabat. dengan berkomunikasi
Perilaku assertive tidak dibawa sejak lahir, asertif setiap individu makin mudah membin
melainkan a
merupakan perilaku hasil belajar dan hubungan kerja yang komunikatif dan kondusif.
bersifat situasional, yaitu perilaku ini berkembang Sebab, seorang asertif memiliki taktik dan strategi
sejak kecil dan bergantung pada lingkungan sosial pengelolaan konflik
dimana individu belajar tingkah laku win
(Garner) -
. win solution
Tingkah laku assertif mempunyai jangkauan dan melihat
positif masalah dari dua arah secara bijaksana sehingga akan
terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungannya. meningkatkan moral kerja, kinerja,
Tingkah laku asertif juga mencakup aspek seseorang produktivitas kita,
menghadapi konflik dan permasalahan dalam dan
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. membentuk kerja sama tim yang solid dalam
Menurut Doris Hulbert dalam organisasi.
(Gar 1
ner) .4
, ada Penelitian Yang Relevan
enam Pengelolaan konflik merupakan suatu bentuk
tehnik dalam komunikasi asertif: pendekatan proses yang bertujuan untuk
1. mengatur
Mendengar : seorang assertive harus perselisihan atau sengketa yang muncul di dalam
mendengarkan apa yang dibicarakan agar organisasi agar dapat terselesaikan dengan cepat dan
mengerti dan memahami akar permasalahan yang lebih baik. Untuk membina hubungan yang lebih baik
terjadi diperlukan sebuah komunikasi yang dapat
2. mendekatkan setiap individu dalam bekerjasama.
Menyatakan harapan dengan jelas : seorang Komunika
assertive harus mengatakan apa si asertif merupakan komunikasi yang
yang diinginkan mengarah kepada kedua belah pihak sehingga tidak
dengan lugas, jujur dan jelas agar dapat dipahami akan timbul perselisihan.
pihak lain (Honeya, Arif and Gusty)
3. melakukan
Memperhatikan : seorang assertive selalu penelitian mengenai “
berusaha memberi perhatian dan focus pada hal Pengaruh Pelatihan Komunikasi
- Asertif pada Perawat
hal yang terjadi dan masalah yang ada Pelaksa
4. na yang Mengalami
Konflik Interpersonal terhadap 0805 e
Kinerja dalam -
Memberikan Asuhan Keperawatan ISSN 2550
.” -
Penelitian ini 0791
bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan Widya Cipta
komunikasi a Vol
s I
ertif pada No.
perawat pelaksana yang 1 Maret
mengalami konflik interpersonal terhadap kinerjanya 2017
dalam Metode yang digunakan dalam penelitian ini
melaksanakan asuhan keperawatan di IRNA adalah metode survey dengan pendekatan kuantitatif
RSUD Solok. Hasil penelitian menunjukkan terdapat dengan teknik deskriptif kausalitas. Pengambilan
penurunan kejadian konflik interpersonal dan sampel menggunakan metode
peningkatan random sampling
kinerja pada responden dengan p =0,00 dengan jumlah sampel 100 karyawan PT. Indonesia
(p < 0,05 ), Power
hal –
ini menunjukkan terdapat pengaruh Unit Bisnis Pem
dari eliharaan di Jakarta
pelatihan . Model
komunikasi asertif terhadap kinerjanya empiris berupa analisis regresi sederhana dilakukan
dalam memberikan asuhan keperawatan untuk mengetahui pengaruh secara parsial maupun
diruangan simultan seperangkat variabel independen terhadap
rawat inap. variabel dependen dengan pendekatan SPSS.
1 III.
.5 Kerangka Pemikiran HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengelolaan konflik yang efektif dan efisien 3
sangat diperlukan dalam sebuah organisasi. Ada .1 Hasil Uji
beberapa faktor yang mempengaruhi pengelolaan Validitas dan Reliabilitas
konflik, diantaranya adalah tipe kepemimpinan, tipe Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian
komunikasi, budaya organisasi, tipe kepribadian dan ini dilakukan pada masing
sosio -
- masing variabel
ekonomi. menggunakan SPSS 17.0, yaitu apabila
K Cronbach’s
omunikasi asertif adalah salah satu Alpha
tipe komunikasi yang dapat diterapkan pemimpin > 0,600, maka dinyatakan
dalam pengelolaan konflik. Reliabel
Melalui penerapan sedangkan
komunikasi asertif yang baik, seorang pemimpin dapat data dinyatakan valid jika nilai rhitung
mengelola konflik dengan memandang masalah dari > rtabel . Hasil
dua arah secara bijaksana pengujian reliabilitas dibawah ini:
dan menjadikan masalah Tabel
sebagai hal yang dapat membangun dan 1
mengembangkan organisasi di masa depan. Hipotesa .
penelitian ini Uji Realiabilitas
adalah untuk mencari Variabel
pengaruh Cronbach
Komunikasi Asertif terhadap Pengelolaan Konflik. Alpha
II. Ket
METODOLOGI PENELITIAN Pengelolaan Konflik
4 0,879
p Reliabel
- Kemampuan
ISSN Komunikasi Asertif
2550 0,883
- Reliabel
Sumber: Data hasil pengolahan 2016 Hasil Uji Normalitas
Pengujian validitas (P
dengan -
menggunakan P Plot)
korelasi Pearson (two tailed) taraf signifikansi 1% atau Gambar
0,01 dan df = n 2
- .
2 (30 Hasil Uji Normalitas (Histogram)
- Berdasarkan hasil uji terlihat grafik Normal
2=28) menunjukkan bahwa : P
a. -
Kemampuan Komunikasi Asertif pada P Plot menunjukkan bahwa data mengikuti garis
pertanyaan butir 2 dan butir 13 tidak valid karena diagonal sehingga dinyatakan bahwa data
r hitung < r table (B2 = 0,280<0,478; B13 = berdistribusi normal , sedangkan Grafik Histogram
0,176< memperlihatkan sebaran data menyebar ke seluruh
0,478). Dengan demikian untuk butir daerah kurva normal, sehi
pertanyaan ngga dapat dinyatakan
lainnya bahwa data mempunyai distribusi normal.
dinyatakan valid karena r 3
hitung .3
lebih besar dari Analisis Regresi Linier Sederhana
r table. Hasil perhitungan Tabel
koefisien korelasi antara indikator yang valid juga 2
menunjukkan hasil perhitungan koefisiennya .
lebih kecil dari 0,05. Hasil Koefisien Determinasi
b. p
Pengel -
olaan Konflik dengan butir 6, 10, 11, 15 ISSN
dan 19 mendapatkan r hitung lebih kecil dari r 2550
table, yakni B6 (0,393 < 0,478); B10 (0,207 < -
0,478); B11 (0,376 < 0,478); B15 (0,379 < 0,478); 0805
dan B19 (0,452 < 0,478). Dengan demikian untuk e
butir pertanyaan -
lainnya ISSN 2550
dinyatakan valid karena -
r hitung 0791
lebih besar dari 5
r table. Hasil perhitungan Widya Cipta
koefisien korelasi antara indikator yang valid juga Vol I
menunjukkan hasil perhitungan koefisiennya No. 1 Maret
lebih kecil dari 0,05. 2017
Untuk mengetahui ada atau tidak adanya Berdasarkan hasil analisis yang ditampilkan
pengaruh variable ind tabel di atas diketahui bahwa korelasi parsial antara
ependen terhadap variable kepuasan kerja dan kinerja pegawai dengan korelasi
dependen, penelitian ini menggunakan teknik analisa product moment by Pearson.
dengan hasil sebagai berikut: Hasil korelasi parsial
3.2. didapat nilai r hitung sebesar 0,865. Nilai korelasi ini
Uji Normalitas Data tergolong kuat (> 0,600) dan memiliki nilai positif
Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui sehingga dapat dikatakan pola hubungan antara
apakah data yang terkumpul dari setiap variabel komunikasi asertif dan pengelolaan konflik
dependen dan independen atau adalah
keduanya mempunyai searah
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik , artinya, semakin baik kemampuan komunikasi
adalah yang mendekati normal asertif
(Ghozali) maka
. pengelolaan konflik
Gambar pun akan semakin
1 baik
. ,b
egitu pula sebaliknya, semakin rendah Berdasarkan hasil perhitungan
kemampuan komunikasi asertif table di atas didapat
maka diperoleh nilai Sig. = 0,000
pengelolaan dengan demikian model persamaan regresi
konflik berdasarkan data penelitian adalah signifikan artinya,
- model regresi l
pun akan semakin rendah. inier memenuhi kriteria linieritas.
Hasil k Tabel 4.5 Hasil Uji t
oefisien determinasi H
(KD) asil perhitungan
menunjukkan nilai sebesar 0, table 4.5 di atas
745 men
atau sebesar unjukkan
74,5 h
% asil uji t (Tabel Coefficients) diperol
, eh
a nilai t hitung sebesar 7
rtinya variasi perubahan ,
pengelolaan konflik 194
dipeng > nilai t tabel 2,364;
aruhi kemampuan komunikasi asertif dan
sebesar sejalan dengan
74,5 taraf
% dan sisanya sig 0
25,5% dipengaruhi faktor lain ,
. 000 yan
Tabel g jauh lebih
3 kecil
. dari alpha 0,
Hasil Regresi 05; s
Berdasarkan table ehingga dapat
3 di atas diperoleh persamaan disimpulkan bahwa
sebagai berikut: variabel bebas
Y = 12.310 + kemampuan komunikasi asertif
0,837 X (X)
+Ɛ secara parsial memiliki
Konstanta sebesar 12.310 menyatakan bahwa pengaruh yang
jika signifikan
variabel kemampuan komunikasi asertif bernilai nol, terhadap
maka pengelolaan konflik adalah sebesar 12.310 pengelolaan konflik
satuan. Koefisien regresi sebesar 0,837 pada variabel (Y).
kemampuan komunikasi asertif, maka akan Berdasarkan hasil perhitungan yang didapat
me dalam penelitian ini, komunikasi asertif perlu
nyebabkan kenaikan sebesar 0,837 diterapkan dalam pengelolaan konflik di setiap
satuan pada organisasi. Melalui penerapan komunikasi asertif,
pengelolaan pemimpin dapat membangun sebuah komunikasi dua
konflik. arah yang lebih mengut
Tabel amakan kepentingan
.4 publik
. daripada kepentingan pribadinya sehingga akan
Hasil Uji F tercipta sebuah sinergi organisasi yang lebih solid
Tabel .
4 di atas digunakan untuk menentukan Perusahaan dapat memberikan suatu pelatihan yang
taraf signifikansi atau linieritas dari regresi. dapat meningkatkan kemampuan komunikasi asertif
Kriterianya dapat ditentukan berdasarkan uji F atau uji agar setiap pemimpin dan individu
nilai Signifikansi (Sig.), dengan ketentuan, jika Nilai perusahaan bias
Sig. < bekerjasama dengan lebih baik sehingga
0,05, maka model regresi adalah linier, dan dapat
berlaku sebaliknya. mengurangi konflik yang timbul dan meningkatkan
produktifitas setiap individu yang ada di organisasi Stand Out. Apex Leadership
tersebut. Ltd. &
IV. bookboon.com (Ventus Publishing ApS),
KESIMPULAN 2013.
Berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis Gaol, CHR and Jimmy L. A to Z Human Capital,
penelitian, maka dapat ditar Manajemen SDM: Konsep, Teori dan
ik kesimpulan dari hasil Pengembangan dalam Konteks Organisasi
uji hipotesis menunjukkan bahwa hipotesis terbukti Publik dan Bisnis. Jakarta: PT. Grasindo
benar, yaitu variabel Anggota Ikapi, 2014.
kemampuan komunikasi asertif Garner, Eric. Assertiveness
berpengaruh : Reclaim your assertive
secara birthright. Denmark: Ventus Publishing
signifikan terhadap Aps, 2012.
pengelolaan Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate
konflik dengan Program SPSS. Semarang: BP
. Sehingga semakin baik kemampuan -
komunikasi asertif maka UNDIP, 2009.
pengelolaan k Honeya, Allfar, Yulastri Arif and Reni Prima Gusty.
onflik "Pengaruh Pelatihan Komunikasi Asert
yang if
diterapkan di dalam pada Perawat Pelaksana yang Mengalami
organisasi tersebut juga akan Konflik Interpersonal terhadap Kinerjanya
semakin baik. dalam Memberikan Asuhan Keperawatan di
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh Ruang Rawat Inap RSUD Solok." Jurnal
pengambil keputusan di lingkungan organisasi terkait Keperawatan Volume 8, No. 2 (Desember
untuk membuat kebijakan yang lebih baik dalam 2012): 147
meningkatkan kemampuan k -
omunikasi asertif melalui 153.
pelaksanaan program pelatihan internal maupun Irsyadi, Abdur Rahman. "Meningkatkan Komuni
eksternal mengenai komunikasi asertif dan kasi
manajemen konflik agar pemimpin dan karyawan PT. Asertif." GEMA Jamsostek Media Internal
Indonesia Power Vol.2 Edisi 6 2009: 12
– -
UBH memiliki keterampilan 13.
komunikasi yang lebih baik dan personal, serta Mardianto, A and E. H. Purnamaningsih.
mam "Penggunaan Manajemen Konflik ditinjau
pu mengorganisasi dan memilih manajemen dari Status Keikutsertaan dalam Mengikuti
konflik yang sesuai dengan situasi dan kondisi Kegiatan Pencinta Alam Di Universitas
perusahaan. Gajah Mada." Jurnal Psikol
6 ogi UGM Vol 5
p No. 2 (2000): 111
- -
ISSN 119.
2550 McPheat, Sean. Dealing with Conflict and
- Complaints. Denmark: Ventus Publishing
0805 e Company, 2010.
- Robbins, Stephen P. and Timothy A. Judge.
ISSN 2550 Organization Behavior 15th edition. New
- Jersey: Prentice Hall International Inc.,
0791 2013.
Widya Cipta Simpson, Sarah. The Styles, Models & Philosophy of
Vol Leadership. Denmark: Ventus Publishing
I Aps, 2012.
No. Turnley, Cheron.
1 Maret A Leaders' Obligation in Conflict
2017 Management.
REFERENSI University of Phoenix, 2009.
Apex LeadershipLltd;. Hidden Communication Skills Veithzal, Rivai and Deddy Mulyadi.
Revealed! The Career Skill That Make You Kepemimpinan
dan 2550
Perilaku Organisasi (Edisi KEtiga) -
. 0805
Jakarta: Rajawali Pers, 2009. e
Wirawan. -
Kepemimpinan: Teori, Psikologi, Perilaku ISSN 2550
Organisasi, Aplikasi dan Penelitian. Edisi -
Pertama Cetakan Pertama 079
. Jakarta: Rajawali
Pers, 2013.
PROFIL
PENULIS
Tri Widyastuti, S.Pd.,
MM.,
dilahirkan di
Jakarta, 10 Mei 1976. Pada tahun 1995
-
2001
menempuh pendidikan di jurusan Pendidikan Bahasa
Inggris, FPBS, Universitas Negeri Jakarta, IPK 2.90;
judul skripsi “Correlation of Self
-
regulated Learning
and English Language Achievement of
High School
Students.” Kemudian melanjutkan pendidikan pada
tahun 2013

2015 di Program Pasca Sarjana Magister
Management, Universitas “BSI” Bandung, IPK 3,65;
judul tesis “Pengaruh Kepemimpinan Pelayan,
Budaya Organisasi, dan Kemampuan Komunikasi
Asertif
terhadap Pengelolaan Konflik.” Mulai
mengajar pada tahun 1997 sebagai Guru B. Inggris
pada kursus B. Inggris di SMK Shandy Putra, Jakarta
Barat selama 2 tahun, dan selain itu aktif mengajar
prifat Calistung, Bahasa Inggris dan Matematika
untuk TK, SD dan
SMP. Pada tahun 2001
-
2005
bekerja di PT. Indonesia Power sebagai Penerjemah
dan Instruktur Bahasa Inggris pada Program In
-
house
Training. Pekerjaan tersebut memberikan banyak
pengalaman bukan hanya dalam bidang mengajar,
tetapi juga dalam bidang penerjem
ahan, interpreting
dan administrasi. Pada tahun 2010 sampai sekarang
mulai aktif mengajar sebagai tenaga dosen di
akademi
-
akademi yang ada di Bina Sarana
Informatika.
p
-
ISSN
On Being Assertive. How to · treating our values and
communicate with authenticity
by Maike Stolte | Articles, FREE
persons with decent
Worksheets, Reduce Conflict respect in social contexts
1 September 2018
· refusing to fake the
“Every time we speak, we choose reality of who we are or
and use one of four basic what we esteem in order to
communication styles: assertive, avoid disapproval
aggressive, passive and passive- · the willingness to stand
aggressive.” Jim Ron up for ourselves and our
Communication is literally at the
ideas in appropriate ways
core of our daily interventions.
When it works, things flow magically
in appropriate contexts.”
Nathaniel Branden
and we feel productive, understood
**Quick peek into our
and part of a team. The reality is WORKSHEET**
however that most of us find it
difficult to be assertive in certain
situations. It’s easier to be passive Putting it into practice
aggressive or just to avoid conflict in _Quickies
general than to speak your mind and 5min
express your opinion. Also, being Recipe to be more assertive
assertive is at times being associated In reality, assertiveness is a mix of
with being dominant or rude. communication (choosing the right
Technically, it’s about expressing words) and inner attitude (choosing
your own point of view whilst feeling your perspective and emotional
confident. Becoming a master of stance consciously). Part of not
communicating authentically will being assertive is the belief that
not only foster your leadership skills there is an inner belief that goes
but allow for thriving team dynamics something like this: “the other
that will propel in performance. should know that his/her behaviour
is not normal, so why would “I” have
“The practice of to say something?”
assertiveness: But the reality is: “No one can read
· being authentic in our your mind, nor can they read yours.”
So here is the recipe to be more
dealings with others
assertive:
1. Be clear about what you want to
achieve.
2. Use “I” language. (I need, I want, I
believe, etc)
3. Use your body language
consciously. (open chest, uncrossed
legs, looking straight ahead)
4. Rehearse. (to the extent that you
imagine how the other person will
react)
_Take it
Further
15min
….take it further and deepen the
learning by doing the exercises
suggested on our worksheet related
to being more assertive, here.

You might also like