Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Oleh :
LINDA PUSPITASARI
NIM. 100511778
UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
SURABAYA
2009
i
Skripsi Stres pada perawat wanita di instalasi ... Linda Puspitasri
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
PENGESAHAN
Mengesahkan
Universitas Airlangga
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Dekan,
Tim Penguji :
ii
Skripsi Stres pada perawat wanita di instalasi ... Linda Puspitasri
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
SKRIPSI
Oleh :
LINDA PUSPITASARI
NIM 100511778
Mengetahui, Menyetujui,
iii
Skripsi Stres pada perawat wanita di instalasi ... Linda Puspitasri
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
ABSTRACT
vi
Skripsi Stres pada perawat wanita di instalasi ... Linda Puspitasri
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
ABSTRAK
vii
Skripsi Stres pada perawat wanita di instalasi ... Linda Puspitasri
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR ISI
viii
Skripsi Stres pada perawat wanita di instalasi ... Linda Puspitasri
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
5.5.2
Definisi Operasional, Cara Pengukuran, Kategori, dan
Skala Data ........................................................................ 32
5.6 Jenis Data, Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ................ 33
5.6.1 Jenis Data ......................................................................... 33
5.6.2 Teknik Pengumpulan Data ............................................... 33
5.6.3 Instrumen Pengumpulan Data .......................................... 33
5.7 Teknik Analisis Data .................................................................... 34
BAB VI HASIL PENELITIAN
6.1 Gambaran Umum RSUD Jombang .............................................. 35
6.1.1 Sejarah RSUD Jombang ................................................... 35
6.1.2 Risalah Pimpinan RSUD Jombang .................................. 36
6.1.3 Visi, Misi dan Moto ......................................................... 37
6.1.4 Prestasi yang Pernah Dicapai RSUD Jombang ................ 38
6.1.5 Fasilitas RSUD Jombang ................................................. 38
6.2 Gambaran Karakteristik Individu pada Responden ..................... 41
6.2.1 Distribusi Responden berdasarkan Umur ......................... 41
6.2.2 Distribusi Responden berdasarkan Masa Kerja ............... 41
6.2.3 Distribusi Responden berdasarkan Status Perkawinan .... 42
6.2.4 Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan ................ 43
6.3 Tugas dan Tanggung Jawab Perawat di Instalasi Rawat Inap ..... 43
6.3.1 Tugas Perawat di Instalasi Rawat Inap ............................ 43
6.3.2 Tanggungjawab Perawat di Instalasi Rawat Inap ............ 45
6.4 Tingkat Stres Pada Perawat Wanita ............................................. 45
6.5 Analisis Hubungan Umur, Masa Kerja, Status Perkawinan dan
Pendidikan dengan Stres pada Perawat Wanita di IRNA (Instalasi
Rawat Inap) RSUD Jombang ....................................................... 47
BAB VII PEMBAHASAN
7.1 Karakteristik Individu .................................................................. 51
7.1.1 Umur Responden .............................................................. 51
7.1.2 Masa Kerja Responden .................................................... 52
7.1.3 Status Perkawinan Responden ......................................... 53
7.1.4 Pendidikan Responden ..................................................... 53
7.2 Tugas dan Tanggung Jawab Perawat ........................................... 54
7.3 Tingkat Stres ................................................................................ 56
7.4 Hubungan Antara Karakteristik Individu dengan Stres ............... 59
7.4.1 Hubungan Antara Umur dengan Stres ............................. 59
7.4.2 Hubungan Antara Masa Kerja dengan Stres .................... 60
7.4.3 Hubungan Antara Status Perkawinan dengan Stres ......... 61
7.4.4 Hubungan Antara Pendidikan dengan Stres ..................... 62
BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN
7.5 Kesimpulan .................................................................................. 64
7.6 Saran ............................................................................................. 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
Skripsi Stres pada perawat wanita di instalasi ... Linda Puspitasri
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR TABEL
xii
Skripsi Stres pada perawat wanita di instalasi ... Linda Puspitasri
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Lampiran
xiii
Skripsi Stres pada perawat wanita di instalasi ... Linda Puspitasri
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Daftar Singkatan
D3 = Diploma Tiga
IRNA = Instalasi Rawat Inap
Jl. = Jalan
No = Nomor
RSUD = Rumah Sakit Umum Daerah
SPK = Sekolah Pendidikan Keperawatan
xiv
Skripsi Stres pada perawat wanita di instalasi ... Linda Puspitasri
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB I
PENDAHULUAN
ekonomi dapat dilihat dari adanya persaingan kerja dan usaha yang semakin
tajam, baik secara local maupun global yang dilaksanakan di berbagai tempat
kerja baik di perusahaan, industri, instansi maupun institusi. Salah satu dari
berbagai institusi yang bergerak di pelayanan jasa adalah rumah sakit. Rumah
sakit adalah institusi pelayanan masyarakat yang padat modal, padat teknologi
dalam mencapai Indonesia Sehat 2010, oleh karena itu pekerja rumah sakit
merupakan sumberdaya potensial yang harus dibina agar menjadi produktif dan
1996).
1
Skripsi Stres pada perawat wanita di instalasi ... Linda Puspitasri
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2
mulai poli kesehatan, instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap dan instalasi
penunjang lainnya. Setiap instalasi terdapat tenaga medis terutama perawat yang
kondisi tubuh yang baik, sehat, dan mempunyai energi yang cukup. Kondisi
Dari satu sisi, seorang perawat harus menjalankan tugas yang menyangkut
perawat sendiri juga harus tetap terjaga. Kondisi seperti inilah yang dapat
tuntutan yang berasal dari situasi dengan sumber-sumber daya sistem biologis,
psikologis dan sosial dari sesorang (Sarafino dalam Smet,1994). Menurut Losyk
(2005) stress kerja terjadi ketika sesorang tidak dapat memenuhi tuntutan atau
Stress bukan hanya merugikan para tenaga kerja, tapi juga mengganggu
kesehatan seluruh organisasi, baik itu organisasi yang mencari maupun yang
peran ganda sebagai seorang istri, ibu rumah tangga ,pendididik, menjalankan
tugas reproduksi, anggota masyarakat dan bahkan juga sebagai pencari nafkah.
berupa stres. Biasanya stres yang sering dihadapi perempuan berkaitan rumah
tangga seperti merasa tertekan hidup bersama mertua, hidup diikuti saudara,
stres. Misalnya saat menstruasi, hamil, menopause. Pada lingkunga kerja nya
juga mungkin timbul stres akibat hubungan yang tidak harmonis dengan
Wanita cenderung cepat lelah daripada laki-laki, siklus biologis atau siklus haid
tapi lebih banyak bersifat social dan kulturil yang dapat mempengaruhi kondisi
FKUI, “dibanding pria, prevalensi depresi pada wanita 2 kali lebih tinggi dan
upaya percobaan bunuh diri pada wanita 4 kali lebih tinggi, namun tingkat
keberhasilan laki-laki bunuh diri 2 kali lebih tinggi dari wanita sehingga
faktor biologis dan psikologis dibalik semua itu. Selain itu, menurut Hendrata
(2006), Para wanita yang bekerja dikabarkan sebagai pihak yang mengalami
stress lebih tinggi dibandingkan dengan pria. Masalahnya, wanita bekerja ini
menghadapi konflik peran sebagai wanita karir sekaligus ibu rumah tangga.
sebagai ibu rumah tangga yang baik dan benar sehingga banyak wanita karir
yang merasa bersalah ketika harus bekerja. Perasaan bersalah ditambah dengan
tuntutan dari dua sisi, yaitu pekerjaan dan ekonomi rumah tangga, sangat
Selain itu berdasarkan hasil survey oleh Kenexa Research Institute yang
bahwa level stress mereka masih berada pada level yang wajar. Sementara itu
sekitar ¼ responden wanita, tepatnya 26% merasa bahwa level stress mereka
oleh pre-menstrual stress, dimana hal ini tidak diketahui oleh pekerja,
supervisor dan ahli keselamatan kerja (menurut King, 1982 dalam Winarsunu).
menyebabkan kecelakaan kerja. Interaksi yang penting dalam hal ini adalah
factor stress yang tidak saja menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja tetapi
Winarsunu).
sering merasa pusing, lelah, tidak ada istirahat karena beban kerja terlalu tinggi
dari 10 orang keluar dari tempat kerja karena stress akibat factor non kerja; 46
persen mengatakan bahwa kerja mereka sangat penuh dengan stress. Bahkan
kehilangan sekitar 22,8 juta hari kerja akibat gangguan mental, ketakutan dan
sakit kepala yang semua ini merupakan karakteristik dari stress (Dwiyanti,
2001).
perawat wanita yang bekerja di IRNA (Instalasi Rawat Inap) RSUD Jombang.
IRNA (Instalasi Rawat Inap) adalah instalasi rawat inap yang terdapat di
RSUD Jombang yang bertugas memberikan pelayanan secara tepat dan continue
terhadap pasien. Beban kerja di instalasi rawat inap rumah sakit dirasa cukup
berat karena kegiatan yang dilakukan di unit rawat inap sangatlah banyak, misal
merawat pasien setiap saat sehingga perawat harus terjaga dan siap sedia bila
hari, apalagi jika jumlah pasien terlalu banyak sedangkan jumlah tenaga medis
tidak sesuai dengan kebutuahn. Untuk itu perawat harus dalam kondisi yang
sehat baik fisik maupun mental. Setiap orang termasuk perawat dapat terkena
stress dalam bekerja. Stress merupakan tahap awal terjadinya Penyakit Akibat
dilakukannya ketika bekerja dan faktor individunya. Oleh karena itu peneliti
ingin mempelajari stress pada perawat wanita di IRNA (Instalasi Rawat Inap)
RSUD Jombang.
BAB II
RSUD Jombang.
perkawinan dan pendidikan pada perawat wanita di IRNA (Instalasi Rawat Inap)
RSUD Jombang.
3. Mengukur tingkat stress pada perawat wanita di IRNA (Instalasi Rawat Inap)
RSUD Jombang.
kerja, status perkawinan dan pendidikan dengan stress pada perawat wanita di
7
Skripsi Stres pada perawat wanita di instalasi ... Linda Puspitasri
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
8
RSUD Jombang.
2. Bagi Peneliti :
penelitian ilmiah.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Sarafino (dalam Smet, 1995) Stress adalah suatu kondisi yang
persepsi jarak antara tuntutan-tuntutan yang berasal dari situasi dengan sumber-
konsekuensi dari tindakan dukungan, situasi atau peristiwa yang terlalu banyak
Menurut Ivancevich dan Matteson (1980) seperti yang dikutip Miner (1992),
(demands) yang dikaitkan dengan apa yang sangat diinginkannya dan yang hasilnya
aksi dari tubuh manusia baik yang berasal dari luar maupun dari dalam tubuh itu
9
Skripsi Stres pada perawat wanita di instalasi ... Linda Puspitasri
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
10
efisiensi dan produktifitas kerja yang bersangkutan. Ada 2 istilah yang berkaitan
dengan stress, yang oleh para ahli diberi nama sama yaitu stressors dan strain.
Stimulus yang menjadi sumber stress yang dipersepsikan sebagai suatu ancaman
yang dapat meningkatkan perasaan negative, dan reaksi-reaksi yang muncul akibat
Lawton).
Sedangkan menurut Mendelson (1990) Stress akibat kerja adalah suatu ketidak
ketidaknyamanan dalam kerja. Menurut Losyk ( 2005 ) stress kerja terjadi ketika
Menurut Bohl N.Nauman (dalam Isnabah, 2002), stress kerja adalah kondisi
yang timbul akibat interaksi manusia dan pekerjaanya ditandai perubahan dalam
Menurut Quick dan Quick (1984) mengkategorikan jenis stres menjadi dua, yaitu:
1. Eustress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif,
2. Distress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat,
1. Kerentanan perseorangan
2. Usia
Menurut Anoraga (1992) semakin tua umur seseorang, maka besar kemungkinan
Makin tua usia maka sukar seseorang untuk beradaptasi dan makin cepat menjadi
lelah, bahkan terdapat kecenderungan bahwa kecelakaan lebih sering terjadi pada
pekerja lanjut usia. Selain itu, makin tua usia makin pendek waktu tidur,
sehingga keluhan mentalpun lebih banyak dialami pekerja tua daripada pekerja
muda.
3. Jenis Kelamin
Jenis kelamin berpengaruh terhadap kondisi pekerja laki-laki dan wanita berbeda
dalam kemampuan fisik ( kekuatan kerja ototnya ). Wanita cenderung cepat lelah
daripada laki-laki. Siklus biologi atau siklus haid pada wanita berdasarkan
dapat dipastikan bahwa salah satu jenis kelamin ( pria atau wanita ) mempunyai
tingkat stres yang lebih tinggi daripada lainnya. Tetapi hal ini dipengaruhi
4. Pendidikan
(Soekidjo, Notoatmojo, 1990). Hal ini berarti individu diberi kesempatan dan
ketrampilan kerja. Bila ketrampilan kerja tinggi maka semakin efisien badan dan
jiwa dalam bekerja, sehingga beban kerja menjadi relatif lebih ringan. Tidak
heran, bila keluhan selama bekerja sangat kurang pada mereka yang memiliki
ketrampilan tinggi, lebih-lebih bila mereka memiliki cukup motivasi dan dedikasi
( Suma’mur, 1994 )
5. Masa Kerja
gangguan tidur yang dialami pekerja naik signifikan dengan lamanya masa kerja.
6. Tipe Kepribadian
Menurut Friedman dan Roseman ada 2 macam tipe kepribadian pada individu
kedua tipe tersebut tipe A lebih rentan terhadap stres kerja daripada individu
kalimat dengan cepat) serta suka interupsi pada omongan orang lain.
yang sama
e. Cenderung berkompetisi dengan orang lain, meskipun dalam situasi yang non
kompetetif
f. Selalu bekerja dibawah tekanan waktu bahkan membawa topik tentang kerja
disetiap percakapannya.
j. Hidupnya selalu terlihat menjadi seseorang pejuang dengan orang sesuatu dan
kejadian
d. Tidak kompetetif
f. Merasa rileks karena tidak mempunyai konflik yang berarti dengan orang lain
7. Perkawinan
Status seseorang sudah menikah atau belum juga mempengaruhi timbulnya stres.
Menurut pendapat Holmes yang dikuti Smet (1994), berdasarkan skala yang
stres. Pendapat Holmes didukung oleh Muhadjar (1994) yang menyatakan bahwa
penyebab timbulnya stres pada tenaga kerja wanita yang berstatus sudah
menikah kemungkinan tenaga kerja wanita yang sudah kawin sebagai ibu rumah
Banyak kasus menunjukkan bahwa tingkat stres paling tinggi terjadi pada
aspek keintiman adalah solidaritas. Jika keintiman gagal dicapai, individu cenderung
menutup diri.
gagal,terjadi stagnasi.
Kadang-kadang sumber stress itu ada di dalam diri seseorang. Salah satunya
melalui kesakitan. Tingkatan stress yang muncul tergantung pada keadaan rasa sakit
dan umur individu (Sarafino,1990). Stress juga akan muncul dalam seseorang
Stress di sini dapat bersumber dari interaksi di antara para anggota keluarga,
Selain itu, menurut Smet (1995), tuntutan pekerjaan yang dapat menimbulkan
mungkin alasan uang atau alasan lainnya, misal untuk mengambil hati atasan.
mengakibatkan stress, contoh tenaga medis mempunyai beban kerja yang berat dan
Artinya, stress akan cendcrung muncul pada para karyawan yang tidak mendapat
dukungan dari lingkungan social mereka. Dukungan sosial di sini bisa berupa
menunjukkan bahwa, para karyawan yang mengalami stress kerja adalah mercka
yang tidak mendapat dukungan (khususny amoril) dari keluarga, seperti orang tua,
mertua, anak, teman dan semacamnya. Begitu juga ketika seseorang tidak
memperoleh dukungan dari rekan sekerjanya (baik pimpinan maupun bawahan) akan
cenderung lebih mudah terkena stres. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya dukungan
Hal ini berkaitan dengan hak dan kewenangan seseorang dalam menjalankan
tugas dan pekerjaannya. Banyak orang mengalami stress kerja ketika mereka tidak
Stres kerja juga bisa terjadi ketika seorang karyawan tidak dilibatkan dalam
c. Pelecehan seksual.
berkaitan dengan seks yang tidak diinginkan. Pelecehan seksual ini bisa dimulai dart
yang paling kasar seperti memegang bagian badan yang sensitif, mengajak kencan
dan semacamnya sampai yang paling halus berupa rayuan,pujian bahkan senyuman
yang tidak pada konteksnya. Dari banyak kasus pelecehan seksual yang sering
menyebabkan stress kerja adalah perlakuan kasar atau pengamayaan fisik dari lawan
jenis dan janji promosi jabatan namun tak kunjung terwujud hanya karena wanita.
Stres akibat pelecehan seksual banyak terjadi pada negara yang tingkat kesadaran
warga (khususnya wanita) terhadap persamaan jenis kclamin cukup tinggi, namun
Kondisi lingkungan kerja fisik ini bisa berupa suhu yang terlalu panas, terlalu
dingin, tcrlalu sesak, kurang cahaya, dan semacamnya. Ruangan yang terlalu panas
juga ruangan yang terlalu dingin. Panas tidak hanya dalam pengertian temperatur
udara tetapi juga sirkulasi atau arus udara. Di samping itu, kebisingan juga memberi
andil tidak kecil munculnya stress kerja, sebab beberapa orang sangat sensitive pada
Banyak orang yang stress dalam pekerjaan ketika gaya kepemimpinan para
manajernya cenderung neurotis, yakni seorang pemimpin yang sangat sensitif, tidak
yang semestinya sepele dan semacamnya, seseorang akan tidak leluasa menjalankan
f. Tipe kepribadian.
kepribadian tipe B. Bcbcrapa ciri kepribadian tipe A ini adalah sering merasa diburu-
buru dalam menjalankan pekerjaannya, tidak sabaran, konsentrasi pada lebih dan
satu pekerjaan pada waktu yang sama, cenderung tidak puas terhadap hidup (apa
yang diraihnya), cenderung berkompetisi dengan orang lain meskipun dalam situasi
atau peristiwa yang non kompetitif. Denganbegitu,bagi pihak perusahaan akan selalu
di satu sisi akan memperoleh hasil yang bagus dan pekerjaan mereka, namun di sisi
g. Peristiwa/pengalaman pribadi.
pasangan, perceraian, sekolah, anak sakit atau gagal sekolah, kehamilan tidak
Banyak kasus menunjukkan bahwa tingkat stress paling tinggi terjadi pada seseorang
yang ditinggal mati pasangannya, sementara yang paling rendah disebabkan oleh
Menurut Dewe (1989) dalam Niven, terdapat lima sumber utama stress pada perawat
yaitu
tuntutan untuk tindakan segera, mengoperasikan alat yang tidak dikenal dan bekerja
Tidak diketahui kapan dan seberapa banyak untuk memberi tahu pasien tentang
kondisi mereka merupakan faktor keempat dalam daftar factor stress. Juga dalam
kategori ini adalah bekerja dengan dokter yang tidak memahami kebutuhan pasien.
5. Kondisi pesien
pasien yang gagal untuk membaik, seperti pasien dengan nyeri kronis dan sakit
terminal.
Menurut Mathews (1989) dalam Tarwaka (2004), ada empat macam reaksi dari
1. Reaksi Psikologis
kegelisahan, dan depresi. Reaksi psikologis kepada stress dapat dievaluasi dalam
2. Respon Sosial
Setelah beberapa lama mengalami kegelisahan, depresi, konflik dan stress di tempat
kerja, maka pengaruhnya akan dibawa ke dalam lingkungan keluarga dan lingkungan
social.
Bila tubuh mengalami stress, maka akan terjadi perubahan fisiologis swbagai
jawaban atas terjadinya stress. Adapun system di dalam tubuh yang mengadakan
tubuh seperti system kardiovaskuler, system gastro intestinal dan gangguan penyakit
lainnya.
4. Respon Individu
negative dan menderita ketegangan lebih besar dibandingkan dengan mereka yang
mengalami ketegangan yang lebih besar dalam suatu konflik dibandingkan dengan
Menurut Terry Beehr dan John Newman (dalam Rice, 1999) yang dikutip oleh
1. Gejala Psikologis
Berikut ini adalah gejala-gejala psikologi yang sering ditemui pada hasil penelitian
2. Gejala Fisilogis :
a. meningkatnya sekresi dan hormon stres ( contoh : adrenalin dan non adrenalin )\
penyakit radiovaskuler
g. gangguan tidur
3. Gejala Perilaku :
Sauter, et a.l (1990) dikuip dari National Institute for Occupational Safety
1. Beban kerja baik fisik maupun mental harus disesuaikan dengan kemampuan
2. Jam kerja harus disesuaikan baik terhadap tuntutan tugas maupun tanggung
4. Membentuk lingkungan social yang sehat, hubungan antara tenaga kerja yang
satu dengan yang lain, tenaga kerja-supervisor yang baik dan sehat dalam
seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun diluar sesuai
Tenaga perawat merupakan tenaga yang relatif besar di Rumah Sakit dan
paling banyak berinteraksi dengan pasien maupun keluarganya. ( Gillies Dailan, Fa,
1989).
pengetahuan, dan konsentrasi yang tinggi. Selain itu pula, seorang perawat selalu
dihadapkan pada tuntutan idealisme profesi dan sering menghadapi berbagai macam
persoalan baik dari pasien maupun teman sekerja. Itu semua menimbulkan rasa
dikelompokkan menjadi 4 kategori sesuai dengan jumlah nilai yang telah diskoring,
yaitu :
Nilai 51-68 : Tingkat stress anda rendah. Anda hanya menunjukkan sangat sedikit
beberapa stress. Anda bukanlah orang yang gila kerja ( gila kerja )
tipe A ringan dan secara umum bisa menangani stress dengan baik
Nilai 16-32 : Tingkat stress anda tinggi. Anda menunjukkan banyak tanda-tanda
Nilai 0-15 : Tingkat stress anda tinggi. Anda menunjukkan tanda-tanda stress
BAB IV
Faktor individu :
1. umur
2. masa kerja
3. status Stress :
perkawinan
1. Ringan
4. pendidikan
2. Sedang
Keterangan :
= diteliti
27
Skripsi Stres pada perawat wanita di instalasi ... Linda Puspitasri
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
28
Stres dapat menyerang semua tenaga kerja termasuk perawat. Dalam penelitian ini
yang diambil untuk penelitian adalah perawat yang berjenis kelamin wanita saja, hal
ini dikarenakan wanita mempunyai peran ganda dan siklus kehidupan reproduksi
yaitu stress ringan, stress sedang, stress berat dan stress sangat berat. Stress dapat
dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu faktor individu yang terdiri dari umur, masa kerja,
status perkawinan dan pendidikan responden. Yang kedua adalah faktor pekerjaan
yaitu tugas dan tanggung jawab seorang perawat. Kemudian yang ketiga adalah
faktor diluar pekerjaan seperti tentang keluarga, krisis kehidupan, keuangan, dll.
Yang diteliti oleh peneliti adalah faktor individu dan faktor pekerjaan. Pada faktor
diluar pekerjaan ini tidak diteliti karena dianggap terlalu luas dan keterbatasan tenaga
dan waktu.
4.2 Hipotesis
Skripsi Stres pada perawat wanita di instalasi ... Linda Puspitasri
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
29
BAB V
METODE PENELITIAN
Ditinjau dari sifat dasar penelitian, maka penelitian ini adalah penelitian yang
bersifat ”analitik”, jika dilihat dari segi waktu pelaksanaannya merupakan penelitian
”cross sectional” karena variabel yang diteliti pada satu waktu dan dilaksanakan
Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat wanita yang bekerja di IRNA
5.3.1 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yaitu sebagian perawat wanita yang
bekerja di IRNA (Instalasi Rawat Inap) RSUD Jombang. Sampel ini dianggap
N ( Notoatmodjo, 2002 )
n=
1+ N (d)2
Keterangan :
N = Besar populasi
n = Besar sampel
n = 74,79 ~ 75 orang
perawat wanita.
sampling yaitu dengan menuliskan semua nama populasi pada secarik kertas pada
gelas kemudian mengundi nama responden yang ada pada gelas tersebut kemudian
mencatat nama yang sudah didapat dari hasil undian sebagai responden.
1. Ruang instalasi rawat inap adalah ruang rawat menginap untuk pasien
penelitian dimulai dengan pembuatan proposal pada bulan Desember 2008 dan
5.5.1 Variabel
Pendidikan
sifatnya bila diberi perlakuan tertentu. Dalam penelitian ini yang dimaksud
Definisi Operasional, cara pengukuran, kategori dan skala data yang dipakai
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Rumah Sakit meliputi
Sakit
(2007)
Data yang telah dikumpulkan selama penelitian seperti data primer, data
sekunder, observasi, hasil pengukuran dan wawancara akan diolah. Untuk data
primer karakteristik responden meliputi umur, masa kerja, status perkawinan dan
untuk melihat hubungan antara umur, masa kerja, status pernikahan dan
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Pandji., Suyati, Sri. 1995. Psikologi Industri dan Sosial. Jakarta : PT Dunia
Pustaka Jaya.
Aditama, Candra Yoga., Hastuti, Sri. 2002. Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta:
Universitas Indonesia.
Andarika, Rita, 2004. Burnout Pada Perawat Putri RS S,t. Elizabeth Semarang Ditinjau
Baskoro, Rosdarmawan Tri Wahyu. (2008). Perbedaan Stres Kerja Perawat Antar Kerja
Gilir Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Haji Surabaya. Skripsi,
Cendikia, Graha. Gambaran Stres Kerja Perawat Instalasi Rawat Darurat RS XX.
http://grahacendikia.wordpress.com/2009/04/02/gambaran-stres-kerja-perawat-instalasi-
Farida, Novitri Susan. (2007). Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Stres Kerja Pada
Isnabah. (2002). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Stres Kerja Pada
Tenaga Kerja Wanita Yang Bekerja Pada Gilir Malam Di Bagian Produksi PT.
Losyk, Bob. 2007. Kendalikan Stres Anda. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Universitas Airlangga
Niven, Neil. 2002. Psikologi Kesehatan : Pengantar Untuk Perawat dan Profesional
Peraturan Pemerintah No.32 tahun 1996 mengenai tenaga kesehatan yang ada di Rumah
Sakit.
Purwadi, I Nengah. 2004. Perbedaan Tingkat Stres Kerja Perawat Antar Shift Kerja.
Sundari,Riyanti/StresPadaWanita.http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/riyanti/2007/05/
Tarwaka, Solichul H.A. Bakri, Lilik Sudiajeng. 2004. ERGONOMI Untuk Keselamatan ,
Muhammadiyah Malang.
Widjaja, Maria, 1994. Mutu Dan Biaya Perawatan. Cermin Dunia Kedokteran, No.91:39-
41.