You are on page 1of 7

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415

Vol. 5 No. 2 Februari 2013

PROSES PEMBUATAN BATU BATA BERPORI


DARI TANAH LIAT DAN KACA

Sri Hastutiningrum1
1
Jurusan Teknik Lingkungan, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Masuk: 8 Nopember 2012, revisi masuk: 9 Januari 2013, diterima: 24 Januari 2013

ABSTRACT
Brick is one of the ingredients of making buildings that currently needs increased
mainly due to the porous bricks are stronger and lighter than ordinary bricks, making it
great for the foundation of the building. Making bricks porous can use material stuffing
form of foam, paper, a rice husk and organic materials. In this research are tried making
bricks porous by the use of stuffing form of paper, where these materials are so easily we
get. Raw materials used for the manufacture of a porous bricks is glass, clay and water.
The purpose of this study was to determine the influence of glass to powerful press of
porous brick. Generally, making of porous brick is mixing by powder paper, clay, glass
and a little water and then made of dough. Printed and dried dough until weighs constant,
then burned in muffle with temperature and time that given. Bricks which has been so
then tested strong complained bitterly. The variables used are variable of ratio of clay and
glass 1: 1, 1: 1,5, 1: 2, 1: 2.5, and 1: 3, variable of burning time 60 minutes, 90 minutes,
120 minutes, 150 minutes, and 180 minutes and variable of burning temperature 600 oC,
650 oC, 700 oC, 750 oC, and 800 oC. Based on the results of the research that has
been done, press optimum strength obtained is 35,26 kg/cm2 with clay and glass ratio 1:
2, while the combustion time 60 minutes, gained strong press optimum of 35,26 kg/cm2
and burning temperatures 700 oC obtained strong press optimum of 36,58 kg/cm2.

Keywords: porous brick, glass, muffle, strong press

INTISARI
Batu bata merupakan salah satu bahan pembuatan bangunan yang saat ini
kebutuhannya semakin meningkat terutama batu bata berpori karena lebih kuat dan
ringan dari pada batu bata biasa, sehingga lebih bagus untuk pondasi bangunan.
Pembuatan batu bata berpori dapat menggunakan bahan isian berupa busa, kertas,
sekam padi dan bahan-bahan organik. Pada penelitian ini akan dicoba pembuatan batu
bata berpori dengan menggunakan bahan isian berupa kertas, dimana bahan ini sangat
mudah kita dapatkan. Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan batu bata berpori
adalah kaca, tanah liat dan air. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
kaca terhadap kuat tekan batu bata berpori. Secara garis besar pembuatan batu bata
berpori adalah dengan mencampurkan bubuk kertas, tanah liat, kaca dan sedikit air dan
kemudian dibuat adonan. Adonan dicetak dan dikeringkan sampai beratnya konstan,
kemudian dibakar dalam muffle dengan suhu serta waktu tertentu. Batu bata yang sudah
jadi kemudian diuji kuat tekannya. Variabel yang digunakan adalah variabel
perbandingan tanah liat dan kaca 1:1, 1:1.5, 1:2, 1:2.5, dan 1:3, variabel waktu
pembakaran 60 menit, 90 menit, 120 menit, 150 menit, dan 180 menit dan variabel suhu
pembakaran 600 oC, 650 oC, 700 oC, 750 oC, dan 800 oC. Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan, kuat tekan optimum yang didapat adalah 35,26 kg/cm2 dengan
perbandingan tanah liat dan kaca 1:2, sedangkan waktu pembakaran 60 menit, didapat
kuat tekan optimum sebesar 35,26 kg/cm2 serta suhu pembakaran 700 oC diperoleh kuat
tekan optimum sebesar 36,58 kg/cm2.

Kata kunci: Batu bata berpori, kaca, muffle, kuat tekan


1
hastuti19@yahoo.com

200
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 5 No. 2 Februari 2013

PENDAHULUAN atas, penulis menjelaskan definisi batu


Akhir-akhir ini kebutuhan dari bata menurut NI-10, SII-0021-78, dan
berbagai keramik meningkat, salah Soejoto,D. Adapun definisi tersebut,
satunya adalahbatu bata. Batu bata sebagai berikut:
adalah salah satu dari keramik karena Batu bata adalah suatu unsur
batu bata terbuat dari tanah liat dan bangunan yang diperuntukkan pembuatan
melalui proses pembakaran terlebih konstruksi bangunan dan yang dibuat dari
dahulu. Tetapi akhir-akhir ini konsumen tanah dengan atau tanpa campuran
tertarik dengan batu bata berpori, bahan-bahan lain, dibakar cukup tinggi,
sehingga produk ini sangat potensial hingga tidak dapat hancur lagi bila
untuk dikembangkan sesuai dengan direndam dalam air. (NI-10, 1978). Batu
kebutuhan. bata adalah unsur bangunan yang
Dewasa ini pembuatan batu bata digunakan untuk membuat suatu
berpori menggunakan bahan isian bangunan. Bahan bangunan untuk
berupa busa, sekam padi, kertas, dan membuat batu bata berasal dari tanah liat
serbuk gergaji. Pada penelitian ini akan dengan atau tanpa campuran bahan-
dicoba pembuatan batu bata berpori bahan lain yang kemudian dibakar pada
dengan menggunakan bahan isian suhu tinggi hingga tidak dapat hancur lagi
berupa kertas. Bahan yang digunakan apabila direndam dalam air. (SII-0021-
adalah kaca, tanah liat dan air. Dengan 78).
penelitian ini diharapkan mendapatkan Batu bata adalah batu buatan yang
batu bata yang berkualitas, yaitu batu terbuat dari suatu bahan yang dibuat oleh
bata yang kuat serta ringan, sehingga manusia supaya mempunyai sifat-sifat
tidak diperlukan pondasi yang dalam seperti batu. Hal tersebut hanya dapat
pada pembuatan bangunan. Adapun dicapai dengan memanasi (membakar)
variabel yang diubah adalah atau dengan pengerjaan-pengerjaan
perbandingan bahan, waktu kimia. (Soejoto,1954).
pembakaran dan suhu pembakaran. Pembakaran batu bata sebenarnya
Analisis yang diamati adalah kuat tekan. memegang peranan yang sangat penting,
Dari uraian latar belakang diatas, sama pentingnya dengan pengulatan atau
maka dapat diambil rumusan masalah pengadukan. Kalau pengulatan dimaksud
sebagai berikut; berapa perbandingan supaya tanah dengan pasir menjadi
optimum antara tanah liat dan kaca, homogen, sedangkan pembakaran
berapa waktu pembakaran yang mengubah tanah yang lunak menjadi batu
optimum, berapa suhu pembakaran yang keras. Suhu pembakaran antara
optimum, sehingga mendapatkan kuat 500-700ºC kekuatan naik, air yang terikat
tekan yang optimum. secara kimiawi sudah menguap. Pada
Penelitian ini bertujuan untuk saat ini terjadi susut bakar sehingga letak
mengamati kuat tekan batu bata berpori butiran-butiran saling berdekatan yang
dengan variasi perbandingan bahan dan menimbulkan kekuatan. Juga terjadi
waktu pembakaran serta suhu perubahan kristal lempung dan mulai
pembakaran. terbentuk bahan gelas yang mengisi pori-
Batu bata adalah salah satu unsur pori sehingga benda uji menjadi padat
bangunan dalam pembuatan konstruksi dan kuat. Suhu pembakaran 700-900ºC
bangunan yang terbuat dari tanah liat sebagian silika melebur sehingga butiran
ditambah air dengan atau tanpa bahan yang satu dengan yang lain merenggang
campuran lain melalui beberapa tahap menyebabkan kekuatan turun. Suhu
pengerjaan, seperti menggali, pembakaran di atas 900ºC kekuatan naik
mengolah, mencetak, mengeringkan, karena silika yang melebur tadi mulai
dan membakar pada temperature tinggi membentuk gelas sehingga merekat dan
hingga matang dan berubah warna, mempersatukan butir-butir lebih erat.
serta akan mengeras seperti batu jika (Sutton and Matson, 1956)
didinginkan hingga tidak dapat hancur Persyaratan batu bata berpori
lagi bila direndam dalam air. Untuk berdasarkan Standar Nasional nomor
menguatkan definisi batu bata merah di 0553-1989 A, yaitu: (a). Batu bata harus

201
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 5 No. 2 Februari 2013

berbentuk prisma segi empat panjang, sebuah tanah ini terdapat akar-akar dan
mempunyai rusuk yang siku-siku dan sisa-sisa tumbuh-tumbuhan dan bahan-
tajam. Bidang-bidang datar yang rata bahan organik lainnya yang membusuk,
dan tidak menunjukkan retak-retak. (b). sehingga memberikan warna abu-abu
Kebongkahan pada arah panjang dan sampai hitam pada tubuh tanah. Tubuh
kebongkahan pada arah diagonal serta tanah ini merupakan bagian yang sangat
penyimpangan kesikuann pada arah penting bagi pertanian. Tebal tubuh tanah
lebar masing-masing tidak lebih dari 4 ini 0.25 – 0.50 meter.
mm. (c). Kuat tekan 25 kg/cm2. Dalam tanah liat alam yang paling
murni pun tanah ini masih mengandung
METODE butiran-butiran bebas dari bahan-bahan
Tanah liat adalah bahan utama yang dapat dinamakan dengan pasir atau
untuk pembuatan batu bata. Tanah liat debu. Umumnya unsur-unsur tambahan
suatu zat yang terbentuk dari kristal- ini terdiri dari kuarsa dalam bermacam-
kristal yang sedemikian kecilnya hingga macam ukuran, feldspar, besi dan
tidak dapat dilihat walaupun telah sebagainya. Banyaknya unsur tambahan
menggunakan mikroskop. Kristal-kristal ini bersama unsur organik lainnya
ini terbentuk terutama terdiri dari menentukan sifat-sifat khas dari
mineral-mineral yang disebut kaolonit. bermacam-macam tanah liat dan
Bentuknya seperti lempengan kecil-kecil penggunaannya untuk tujuan tertentu.
hampir berbentuk segi enam dengan Sifat-sifat ini seperti, kemungkinan
permukaan yang datar. Bentuk kristal mencair, warna setelah dibakar, dan taraf
seperti ini menyebabkan tanah liat bila padat dari suatu macam tanah liat sangat
dicampur dengan air mempunyai sifat dipengaruhi unsur-unsur mineral yang
liat (plastis), mudah dibentuk karena ada padanya. Sedangkan unsur organik
kristal-kristal ini meluncur diatas satu biasanya membuat tanah itu plastis jika
sama lain dengan air sebagai belum dibakar. Jadi semua tanah liat
pelumasnya. bagaimanapun mempunyai sifat-sifat
Dilihat dari ilmu kimia, tanah liat plastis, bila dalam keadaan kering akan
termasuk hidrosilikat alumunia dan menjadi keras, sedang bila dibakar akan
dalam keadaan murni mempunyai menjadi padat dan kuat.
rumus: Al2O3 2SiO2 2H2O dengan Beberapa jenis tanah liat
perbandingan berat dari unsur-unsurnya terutama yang disebut Ball Clay
: 47% oksida silinium (SiO2), 39% oksida mengandung zat organik dalam bentuk
alumunium (Al2O3), dan 14% air (H2O). Lignite (sejenis arang abu) dan lilin. Zat-
Batu bata dibuat dari bahan zat ini biasanya hilang dalam
dasar lempung (tanah liat) ditambah pembakaran, tetapi memberikan
dengan bahan penolong. Lempung pengaruh pada keplastisitasan dan
adalah tanah hasil pelapukan batuan kekuatan kering dari tanah tersebut.
keras, seperti : basalt (batuan dasar), Tanah liat dapat terdiri dari
andesit, dan granit (batu besi). Lempung bermacam warna diantaranya abu-abu,
adalah suatu produk dari tanah liat yang kuning kecoklatan, merah, coklat,
diolah, maka lempung akan tergantung kehijauan, merah muda, coklat hitam,
pada batuan asalnya. Umumnya batuan hitam dan putih. Dalam banyak hal,
keras akan memberikan pengaruh warna-warna dalam tanah alami terjadi
warna pada lempung menjadi putih. karena adanya unsur oksida besi dan
Lempung disebut juga batuan sedimen unsur organik, yang biasanya akan
(endapan) karena pada umumnya berwarna bakar kuning kecoklatan, coklat
setelah terbentuk dari batuan keras. merah, warna karat atau coklat tua,
Lempung terangkat oleh air atau angin tergantung dari oksida besi dan kotoran-
dan diendapkan di suatu tempat yang kotoran yang terkandung. Biasanya
lebih rendah. kandungan oksida besi sekitar 2-5%.
Tanah liat (lempung) adalah Tanah berwarna lebih gelap biasanya
bahan alam yang sangat penting bagi matang pada suhu yang lebih rendah,
manusia. Bagian luar dari lempung di

202
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 5 No. 2 Februari 2013

kebalikannya adalah tanah berwarna keseluruhan dan mencegah lengkung.


lebih terang atau pun putih. SiO2 untuk mengurangi susut kering,
Pembakaran batu bata susut bakar, dan mempertinggi kualitas.
sebenarnya memegang peranan yang Bubur kertas digunakan sebagai
sangat penting, sama pentingnya bahan campuran pembuatan batu bata
dengan pengulatan dan pengadukan. berpori. Kertas merupakan bahan organik
Kalau pengulatan dimaksudkan supaya yang terbakar menjadi abu bila di bakar
tanah dengan pasir menjadi homogen, pada suhu tinggi. Apabila bahan ini
sedangkan pembakaran mengubah dicampur pada batu bata, maka dalam
tanah yang lunak menjadi batu bata pembakaran suhu tinggi akan
yang keras. Batu bata yang sudah menghasilkan gas yang membentuk
kering disusun dalam tungku rongga-ronga dan akhirnya menimbulkan
pembakaran dengan susunan yang rapi pori-pori pada batu bata tersebut.
sehingga sirkulasi api atau panas tidak Air berfungsi dari air adalah
tersumbat akan tetapi lancar. Jenis sebagai media untuk memudahkan dalam
tungku yang dipergunakan pun proses mencampur bahan dan
memegang peranan penting. pencetakannya. Hal yang perlu
Batu bata dibuat dari tanah liat diperhatikan dalam pemberian air adalah
dengan campuran bahan-bahan lain banyaknya air yang ditambahkan harus
yang kemudian dibakar pada suhu tinggi sesuai dengan jumlah campuran atau
agar badan batu bata tidak hancur komposisi yang akan dicetak. Jika
apabila direndam dalam air. pemberian air terlalu banyak akan
pembakaran dilakukan dalam tungku berakibat adonan menjadi lembek
pembakaran pada temperatur 700oC. sehingga sukar dicetak. Demikian pula
Sifat yang terpenting dari tanah bila pemberian air terlalu sedikit maka
liat (lempung) untuk pemakaian bahan yang terjadi tanah liat akan menjadi keras
baku batu bata adalah plastisitas, yaitu dan sukar dibentuk, akibatnya akan
kemampuan dibentuk tanpa mudah menjadi retak-retak.
menjadi retak. Sifat ini berbeda-beda Kaca adalah salah satu produk
untuk tiap jenis lempung, tergantung industri kimia yang paling akrab dengan
pada tingkat hidrasi kandungan bahan kehidupan kita sehari-hari. Kaca sudah
organik dan ukuran partikel-partikelnya. mulai dibuat orang sejak 6.000 tahun
Tanah liat (Lempung). Lempung silam. Ia dihasilkan dengan memanasi
adalah suatu zat yang terbentuk dari pasir dengan soda dan batu kapur. Kaca
kristal-kristal yang sangat kecil dan zaman sekarang mengandung unsur lain
merupakan kumpulan mineral dari untuk meningkatkan mutu warna dan
bahan koloid yang senyawanya sangat memberikan ciri khusus seperti tahan
halus (ukuran butirannya di bawah 0.1 panas. Kaca tampak seperti benda padat,
mikro).. Krista-kristal ini terbentuk dari tetapi sebenarnya adalah zat cair yang
mineral-mineral yang disebut kaolinit. bergerak secara lamban. Jika kaca
Dilihat dari sudut kimia, tanah liat dipanaskan sampai berwarna merah, ia
termasuk hidrosilika alumunia dan mulai meleeleh dan bergerak lebih cepat
dalam keadaan murni mempunyai dan dapat dibentuk menjadi bangun-
rumus Al2O3 2SiO2 2H2O. Pengaruh bangun rumit dengan cara meniup,
bahan dasar lempung ditentukan oleh mencetak, atau gabungan antara
kandungan senyawa yang terdapat keduanya.
didalamnya antara lain Al2O3 untuk Dipandang dari segi fisika, kaca
mempertinggi daya tahan terhadap api merupakan zat cair yang sangat dingin.
dan menambah daya plastisitas, Fe2O Disebut demikian karena struktur partikel-
untuk menurunkan ketahanan terhadap partikel penyusunnya yang saling
panas, mempengaruhi warna, dan berjauhan seperti dalam zat cair namun
menimbulkan bintik berwarna merah dia sendiri berwujud padat. Ini terjadi
bata pada permukaan benda. MgO akibat proses pendingan (cooling) yang
untuk menurunkan titik lebur lempung. sangat cepat, sehingga partikel-partikel
CaO untuk menurunkan titik leleh dari

203
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 5 No. 2 Februari 2013

silika tidak sempat menyusun diri secara


teratur. PEMBAHASAN
Dari segi kimia, kaca adalah Pengaruh Perbandingan Bahan terhadap
gabungan dari berbagai oksida kuat tekan dalam suhu pembakaran
anorganik yang tidak mudah menguap, 700oC dan lama waktu pembakaran 60
yang dihasilkan dari dekomposisi dan menit dapat dilihat pada Tabel 1
peleburan senyawa alkali dan alkali
tanah, pasir serta berbagai penyusun Tabel 1.Pengaruh Perbandingan Bahan
lainnya. Kaca memiliki sifat-sifat yang Terhadap Kuat Tekan (suhu pembakaran
khas dibanding dengan golongan 700oC waktu pembakaran 60 menit )
keramik lainnya. Kekhasan sifat kaca ini
terutama dipengaruhi oleh keunikan Dimensi Kuat
silika (SiO2) dan proses-proses Tekan
Samp Beban
pembentukannya. Leba (
el Panjan (Kg)
Langkag-langkah yang telah r Kg/cm
g (cm) 2
(cm) )
dilakukan dalam proses tersebut adalah
1:1 8.4 3.2 559.37 20.81
kertas dipotong kecil-kecil, kemudian 1 : 1.5 8.3 3.5 811.07 27.92
direndam dalam air selama 3-4 jam. 1:2 8.5 3.4 1019.0
Kertas yang sudah direndam 35.26
1
dimasukkan ke dalam blender. Tanah 1 : 2.5 8.2 3.3 914.90 33.81
liat dicampur dengan kaca dan kertas 1:3 8.4 3.4 883.65 30.94
dengan perbandingan bahan (1:1, 1:1.5,
1:2, 1:2.5, dan 1:3), kemudian
dipadatkan dengan tenaga manusia Dari Tabel 1, dapat digambarkan grafik
sampai homogen. Tanah liat yang telah hubungan antara perbandingan bahan
homogen kemudian dimasukkan ke terhadap hasil kuat tekan batu bata.
dalam extruder, agar mendapatkan hasil
yang lebih homogen lagi. Benda uji
dibuat dengan menggunakan cetakan.
Benda uji yang telah dicetak kemudian
dijemur selama 2-3 hari sampai berat uji
konstan. Benda uji dibakar dalam muffle
dengan suhu 600oC ,650 oC, 700oC, 750
o
C, 800 oC, setelah suhu yang diinginkan
dicapai, suhu tersebut dipertahankan
selama selang waktu 60 menit,
kemudian muffle dimatikan dan lalu diuji
kuat tekan untuk variabel waktu Gambar 2.Grafik hubungan perbandingan
pembakaran cara pengerjaannya sama bahan terhadap kuat tekan
tetapi di dalam variabel ini yang
diperhitungkan adalah lama waktu Pada Gambar 2, terlihat bahwa
pembakaran dari batu bata itu sendiri. kuat tekan batu bata berpori mencapai
Dengan waktu 60 menit, 90 menit, 120 optimum pada perbandingan 1:2.
menit, 150 menit, dan 180 menit. Semakin banyak komposisi tanah liat
sebagai bahan dasar pembuatan batu
Proving Ring bata berpori, hasil uji kuat tekan akan
semakin rendah dikarenakan kaca yang
komposisinya terlalu sedikit akan
membuat kandungan silika di dalam kaca
tidak bisa bekerja secara maksimal.
Setelah menguji pengaruh
Perbandingan Bahan terhadap kuat
tekan, maka selanjutnya dilakukan
pengujian Pengaruh Waktu Pembakaran
Gambar 1. Alat uji kuat tekan

204
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 5 No. 2 Februari 2013

terhadap kuat tekan. Hasil perbandingan grafik hubungan antara suhu pembakaran
tersebut dapat dilihat pada Tabel 2. terhadap hasil kuat tekan batu bata.
Tabel 2.Pengaruh Waktu Pembakaran
Terhadap Kuat Tekan (suhu Tabel 3. Pengaruh suhu pembakaran
pembakaran 7000C, perbandingan tehadap hasil uji kuat tekan (waktu
bahan 1 : 2 ) pembakaran 60 menit, perbandingan
Kuat bahan 1 : 2 )
Waktu Dimensi
Beba Tekan Kuat
pembaka Dimensi
Panja Leb n ( o Beba Tekan
ran Suhu(
ng ar (Kg) Kg/c n (
(menit) C) Leba
(cm) (cm) m2) Panjan (Kg) Kg/cm
r 2
g (cm) )
1019 (cm)
60 8.5 3.4 35.26
14 600 8.6 3.5 730.5 24.27
90 8.3 3.5 748.0 25.75 650 8.5 3.4 850.2 29.42
120 8.2 3.4 524.7 18.82 700 8.5 3.6 1119. 36.58
150 8.4 3.3 385.5 13.91 750 8.6 3.4 998.5 34.15
180 8.6 3.6 326.3 10.54 800 8.4 3.7 982.7 31.62

Dari tabel 2 di atas dapat digambarkan Dari tabel 3, dapat digambarkan grafik
grafik hubungan antara waktu hubungan antara suhu pembakaran
pembakaran terhadap hasil kuat tekan terhadap hasil kuat tekan batu bata.
batu bata.

Gambar 3.Grafik hubungan waktu


pembakaran terhadap kuat tekan Gambar 4. Grafik hubungan antara suhu
pembakaran terhadap kuat tekan bata.
Dari gambar 3, terlihat bahwa
setelah waktu pembakaran 60 menit, Dari Gambar 4, terlihat bahwa
kuat tekan turun karena sebagian silika semakin tinggi suhu pembakaran kuat
dalam kaca melebur sehingga butiran tekan semakin naik dan mencapai
yang satu dengan yang lain optimum pada suhu 700OC, hal ini terjadi
merenggang menyebabkan kekuatan karena air yang terikat secara kimiawi
turun. Dan kuat tekan batu bata berpori sudah menguap. Pada saat ini terjadi
mencapai optimum pada waktu susut bakar sehingga letak butiran-butiran
pembakaran 60 menit, hal ini terjadi saling berdekatan yang menimbulkan
karena terjadi susut bakar sehingga kekuatan dan terjadi perubahan kristal
letak butiran-butiran saling berdekatan lempung sehingga benda uji menjadi
yang menimbulkan kekuatan dan terjadi padat dan kuat. Dan setelah suhu 700OC
perubahan kristal lempung sehingga kuat tekan turun karena sebagian silica
benda uji menjadi padat dan kuat. melebur sehingga butiran yang satu
Pengaruh Suhu Pembakaran dengan yang lain merenggang
terhadap uji kuat tekan dapat dilihat menyebabkan kekuatan turun.
pada tabel 3. Pengujian tersebut
dikerjakan dengan perbandingan bahan KESIMPULAN
1:2 dan lama waktu pembakaran 60 Dari hasil penelitian yang kami
menit. Dari tabel 3, dapat digambarkan lakukan dapat diambil kesimpulan bahwa

205
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: 1979-8415
Vol. 5 No. 2 Februari 2013

kaca dapat dijadikan bahan campuran


untuk pembuatan batu bata dan dapat
meningkatkan kuat tekan. Perbandingan
antara kaca dan tanah liat optimum
adalah 1:2 diperoleh kuat tekan 35,26
kg/cm2. Waktu pembakaran yang
optimum adalah 60 menit diperoleh kuat
tekan 35.26 kg/cm2 . Suhu pembakaran
optimum 700 oC, diperoleh kuat tekan
36,58 kg/cm2. Data hasil penelitian
menunjukkan bahwa penelitian yang
telah dilakukan telah memenuhi Standar
Nasional Indonesia mengenai mutu batu
bata yaitu kuat tekan sebesar 25 kg/cm2.

DAFTAR PUSTAKA
Soejoto, D., 1954. Bahan-bahan
Bangunan. Rineka Cipta Jakarta:
Sutton, W.H., Matson, F.R., 1956,
“Factor Afflening Strength of Clay
in the Temperature Range 110 –
800 ºC”, Jour.Am.Ceramic Soc.
39

206

You might also like