You are on page 1of 14

PENGARUH MEDIA MASSA TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA DAN

MODERNISASI DALAM PEMBANGUNAN

WAWAN HERNAWAN1

Abstract

Culture is the creation of a society devoted to the interests of society in order to


continue to exist and thrive. Culture reflects human responses to life's basic needs. In terms
of content or komponenya, culture can be identified into five principal, the ideas, norms of
ideology, technology, and materials. The components of culture is always changing,
whether the changes are slow and rapid changes in the nature. Socio-cultural changes
occur because of pressure from a variety of factors, whether originating from within the
community itself, as well as from outside the community. Change is a condition that we
experience in every aspect of life.
Like it or not, the change tends to take place every turn. In the era of information
technology, a rapid change of pace. Although it seems every change promises many
benefits, but it is quite clear that the promise would be realized if all the people in charge of
the work was trying hard to realize that promise. communication through the mass media
both print and electronic media, providing a crucial role in the political culture of social
change. In line with the modernization of its speed of movement, means of communication,
in this case the mass media communication needs serious attention. Planning well in the
field of communications relating to software and hardware should be in line with the
development of motion.
This can be understood as a means of communication other than to express opinions
in connection with the ideas of renewal, as well as an effective mediator in bridging the
government by the people. At least three ways that can be taken by the mass media to
influence cultural norms. First, mass communication messages can reinforce cultural
patterns prevailing and guiding the public to believe that these patterns are still in effect
and adhered to the public. Second, the media can create a new cultural patterns that do not
conflict with the existing culture, and even improve it. Third, the mass media can change the
cultural norms that apply to the behavior of individuals in society changed at all. These
messages are not a bit of development which is distributed to the public through various
media, so that people accept and support the development of movement in every aspect of
life that has been programmed by the government.

Key word: media & social change

1
Staf pengajar di Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Bandar Lampung.

83
PENDAHULUAN ataupun kedudukan seseorang didalam
1. Latar Belakang Penelitian masyarakatnya. Heterogenitas dan kelas
Dalam tulisan ini dibahas masalah sosial warga masyarakat inilah yang
komunikasi massa dalam hubungannya cenderung menjadi kriteria atau ukuran
dengan perubahan sosial budaya, dalam menilai tingkat modernitas
modernisasi dalam konteks pembangunan masyarakat yang bersangkutan. Dengan
nasional. Sebagaimana diketahui bahwa kata lain, realita heterogenitas ini
dalam proses komunikasi disebarkan merupakan perwujudan tingkat
suatu ide (lama ataupun baru) yang kebudayaan.
diharapkan dapat diterima oleh Konsep awal tentang kebudayaan
komunikan untuk dapat dilaksanakan berasal dari E.B.Taylor, yang
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh mengemukakan bahwa culture atau
komunikator. Bagi suatu ide lama civilization itu ialah “complex whole
dapatlah dipahami bahwa selama ide which includes knowledge, belief, art,
tersebut dapat dihayati oleh kelompok morals, law, custom, and any other
yang bersangkutan, maka tidak akan capabilities and habits aquired by man as
menimbulkan masalah. Sebaliknya, suatu a member of society”. Batasan tentang
ide baru; seperti ide-ide pembangunan kebudayaan ini diartikan sebagai
yang mengarah kepada modernisasi akan keseluruhan yang mencakup aspek
mengakibatkan perbedaan interpretasi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral,
yang dapat menimbulkan kesenjangan- hukum, adat serta kemampuan dan
kesenjangan dalam kehidupan sosial kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia
masyarakat. Hal tersebut menunjukkan sebagai anggota masyarakat. Kemudian
bahwa ide pembaharuan dalam konsep Ralph Linton memberikan sebuah batasan
pembangunan tidak mudah menggantikan budaya yang lebih spesifik, yaitu “A
atau menggeser ide/nilai lama yang sudah culture is the configuration of learned
tertanam di dalam masyarakat. Dalam hal behavior and results of whose components
ini maka media massa sangat diharapkan elements are shared and transmitted by
kehadirannya untuk menempati posisi the members of a particular society”.
strategis dan menjalankan peranannya Pernyataan ini mengandung makna
memberikan pemahaman kepada bahwasanya kebudayaan atau budaya
masyarakat luas tentang ide pembaharuan. dianggap sebagai milik khas dari manusia,
Melalui pemahaman ide pembaharuan walaupun berbagai studi yang dilakukan
tersebut, setidaknya dapat mencegah kemudian tentang ‘non human primate’
terjadinya konflik-konflik di dalam mempersoalkan pernyataan ini.
kehidupan sosial masyarakat. Sedangkan A.L. Kroeber
Masyarakat adalah suatu menganggap bahwa kebudayaan itu
perwujudan kehidupan bersama yang di memiliki sifat-sifat yang superorganik,
dalamnya berlangsung proses kehidupan yaitu keberadaannya telah mengatasi
sosial. Istilah masyarakat dapat diartikan keberadaan dari setiap individu atau
sebagai suatu kelompok manusia yang organik, yang artinya walaupun
hidup bersama dalam suatu wilayah kebudayaan itu dilakukan oleh semua
dengan tatacara berpikir dan bertindak orang tetapi wujud atau keberadaannya
yang relatif sama yang membuat warga bebas dari individu tertentu. Dalam
masyarakat tersebut menyadari diri konteks manajemen Leslie White
mereka sebagai satu kesatuan kelompok. mengajukan batasan tentang kebudayaan
Heterogenitas dalam suatu masyarakat bahwa kebudayaan itu merupakan simbol-
menunjukkan adanya kelas-kelas sosial simbol yang bergantung kepada
yang ada di dalam masyarakat sebagai pemakaiannya, yaitu suatu organisasi
suatu konsekuensi dari posisi, status, gejala-gejala (pola tingkah laku), obyek

84
(alat pertukangan dan produksinya), ide- ilmiah), ekonomi (mencakup kegunaan
ide (kepercayaan dan ilmu pengetahuan, dari berbagai benda dalam memenuhi
dan sentimen (sikap dan nilai). Dengan kebutuhan manusia), nilai estetika
demikian menurut White kebudayaan itu (berhubungan dengan keindahan dan segi-
bermula dari wujudnya manusia dan segi artistik), nilai sosial (berorientasi
diturunkan dari satu generasi ke generasi kepada hubungan antar manusia dan
lainnya yang diakibatkan oleh hakekat penekanan segi-segi kemanusiaan yang
kebudayaan yang simbolik itu. Sedangkan luhur), nilai politik (berpusat pada
Cliffort Geertz memandang kebudayaan kekuasaan dan pengaruh baik dalam
sebagai perangkat mekanisme kendali kehidupan bermasyarakat maupun dunia
untuk mengatur kelakuan, karena itu politik), dan nilai agama (penghayatan
manusia sangat bergantung kepada yang bersifat mistik dan transendental
kebudayaannya untuk dapat mewujudkan dalam usaha manusia untuk mengerti dan
dan mengatur kelakuannya. Kebudayaan memberi arti bagi kehadirannya di muka
adalah hasil kreasi suatu masyarakat yang bumi).
ditujukan pada kepentingan kehidupan Dilihat dari segi isi atau
masyarakat tersebut agar tetap eksis dan komponenya, kebudayaan dapat
berkembang. Kebudayaan mencerminkan diidentifikasi menjadi lima pokok, yaitu
tanggapan manusia terhadap kebutuhan gagasan, norma ideologi, teknologi, dan
dasar hidupnya. materi. Komponen-komponen
Secara lebih terperinci kebudayaan tersebut selalu mengalami
Kuntjaraningrat (1974) membagi ruang perubahan, baik perubahan yang bersifat
lingkup kebudayaan menjadi unsur-unsur lambat maupun perubahan yang bersifat
yang terdiri dari sistem religi dan upacara cepat. Dengan kata lain, perubahan
keagamaan, sistem dan organisasi tersebut ada yang bersifat evolusioner dan
kemasyarakatan, sistem pengetahuan, ada yang bersifat revolusioner. Dalam arti
bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian sosial budaya perubahan yang bersifat
serta sistem teknologi dan peralatan. evolusioner tercermin dalam perubahan
Nilai-nilai budaya ini merupakan jiwa dari sosial, politik, ekonomi yang bersifat
kebudayaan dan menjadi dasar dari gradual dan relatif damai. Sedangkan
segenap wujud kebudayaan. Disamping perubahan yang bersifat revolusioner
nilai-nilai budaya ini, kebudayaan mencerminkan perubahan dalam bidang
diwujudkan dalam bentuk tata hidup yang sosial, politik, ekonomi yang relatif cepat,
merupakan kegiatan manusia dalam fundamental dan relatif menggegerkan.
mencerminkan nilai budaya yang
dikandungnya. Pada dasarnya tata hidup 2. Perubahan Sosial Budaya
merupakan pencerminan yang konkrit dari Organisasi sosial masyarakat
nilai budaya yang bersifat abstrak. Di manusia secara evolusioner telah tumbuh
samping itu nilai budaya dan tata hidup dari bentuk organisasi sosial kelompok
manusia ditopang oleh perwujudan seketurunan yang hidup sebagai pemburu
kebudayaan yang berupa sarana dan pengumpul hasil hutan, berkembang
kebudayaan. Sarana kebudayaan ini menjadi organisasi sosial kelompok
merupakan alat yang memberikan sesuku atau serumpun yang hidup secara
kemudahan dalam berkehidupan. egaliter, komunal, dan berladang
Allport, Vernon, dan Lindzey berpindah-pindah. Semakin bertambah
(1951) mengemukakan ruang lingkup jumlah penduduk, maka semakin
kebudayaan terbagi kedalam enam nilai kompleks organisasi sosialnya, tempat
dasar, yakni nilai teori (hakekat penemuan tinggal mulai menetap, stratifikasi sosial
kebenaran lewat berbagai metode seperti mulai menajam dan berkembanglah
rasionalisme, empirisme dan metode organisasi sosial kehidupan

85
kemasyarakatan dalam bentuk kerajaan- kebudayaan itu sendiri. Interaksi dari
kerajaan kecil. Dari bentuk kehidupan berbagai komponen tersebut digambarkan
sosial tersebut, maka berkembang menjadi oleh panah yang menuju ke kedua arah.
bentuk organisasi sosial kenegaraan yang Kontak langsung antara dua sistem
didalamnya terdiri dari kelas-kelas sosial budaya akan menimbulkan
penguasa, kelas-kelas yang berdasarkan perubahan pada keduanya. Berapa besar
keagamaan, ekonomi, dan birokrasi. perubahan yang terjadi masing-masingnya
Perubahan sosial budaya terjadi akan sangat tergantung pada ukuran dan
karena adanya dorongan dari berbagai prestise relatif dari kedua kebudayaan
faktor, baik yang berasal dari dalam yang berhubungan. Proses perubahan
masyarakat itu sendiri, maupun yang dengan cara ini akan dinamakan
berasal dari luar masyarakat. Menurut akulturasi. Kontak budaya ini telah
Murdock (1960), faktor-faktor yang menyebabkan terdapatnya berbagai
menyebabkan timbulnya perubahan sosial persamaan diantara berbagai kebudayaan.
budaya adalah: (1) pertambahan atau Berhubungan erat dengan akulturasi
pengurangan penduduk, (2) perubahan ini adalah difusi atau peminjaman unsur-
lingkungan geografis, (3) perpindahan ke unsur budaya. Proses peminjaman tidak
lingkungan baru, (4) kontak antar memerlukan kontak langsung antara
kebudayaan, (5) malapetaka alam dan orang-orang dari kedua kebudayaan yang
sosial, seperti banjir, kegagalan panen, berlainan. Berbagai saluran komunikasi
epidemi, perang, dan depresi ekonomi, (6) dapat jadi perantara penyebaran gagasan-
kelahiran atau kematian seorang gagasan dari berbagai sumber. Perubahan
pemimpin, dan (7) penemuan (inovasi). lingkungan fisik seperti adanya banjir,
Dalam memandang faktor-faktor epidemi, pertambahan penduduk,
yang merupakan penyebab terjadinya perubahan iklim dapat mendorong
perubahan sosial budaya, Spindler (1975) terjadinya perubahan sosial budaya. Hal
mengemukakan model sebagai berikut: yang sebaliknya dapat pula terjadi; yaitu
kemajuan sosial budaya dapat membawa
perubahan pola lingkungan fisik sebuah
Environment
Floocs sistem sosial budaya.
Epidemics B Bentuk interaksi sosial tertentu yang
Areal population Acculturati
on
diciptakan sebuah kelompok kecil dalam
increase
Climate change sebuah sistem sosial budaya dapat
A Other membawa perubahan bilamana pola
social
cultural
interaksi kelompok kecil tersebut
system dijadikan model atau pola umum bagi
kegiatan sejenis dalam masyarakat yang
Diffusi C
on
bersangkutan. Umpamanya cara
pengorganisasian sistem pengairan sebuah
masyarakat desa diadopsi oleh masyarakat
Model Spindler di atas secara keseluruhan.
memperlihatkan secara analitis berbagai Penemuan (inovasi) yang diciptakan
faktor yang berinteraksi dalam proses oleh seseorang dapat menjadi sumber
perubahan sosial budaya. Pada gambar di perubahan interaksi sosial dan perubahan
atas terlihat sebuah sistem sosial budaya sistem sosial budaya. Menurut Woods
yang berhubungan dengan beberapa (1975), ada empat bentuk inovasi dalam
sistem sosial budaya lainnya. Dalam perubahan sosial budaya, yaitu: (1) variasi
sistem sosial budaya itu sendiri terdapat jangka panjang, (2) penemuan/discovery,
empat komponen yang berinteraksi, yaitu: (3) penciptaan/invention, (4) diffusi.
individu, interaksi sosial, lingkungan dan Variasi jangka panjang merupakan

86
perubahan-perubahan kecil yang perlahan belum pernah terjadi sebelumnya, yang
dan menumpuk dalam pola berpikir dan telah memungkinkan orang mengontrol
pola prilaku yang ada yang menghasilkan lingkungannya, yang menyertai revolusi
sesuatu yang secara kualitatif akan ilmu pengetahuan. Menurut J.W. Schoor
mengambil bentuk baru. Penemuan (1981) merumuskan modernisasi
mencakup adanya kesadaran akan adanya masyarakat sebagai penerapan
sesuatu yang baru yang sebelumnya telah pengetahuan ilmiah yang ada kepada
ada. Sedangkan penciptaan/invention semua aktivitas, semua bidang kehidupan
merupakan sistesa baru dari benda-benda, atau kepada semua aspek-aspek
kondisi-kondisi dan praktek-praktek. masyarakat.
Diffusi/peminjaman merupakan bentuk Secara struktural, setiap revolusi
inovasi yang paling umum. Peminjaman besar ditandai oleh suatu hubungan yang
berbagai elemen baik material maupun erat antara heterodoksi, pemberontakan,
non-material telah berlangsung sejak lama perjuangan politik dan pembangunan
dalam kehidupan masyarakat antar- kelembagaan. Gerakan revolusi ini
bangsa. berkaitan erat dengan penyusunan
Inovasi merupakan proses mental sejumlah simbol-simbol dan batas-batas
yang timbul karena dirasakan adanya kolektivitas politik dan kebudayaan. Dari
dorongan tertentu oleh seseorang untuk proses revolusi tersebut berkembang
berbuat sesuatu sebagai akibat adanya beberapa tipe transformasi masyarakat
tantangan dari perubahan lingkunan, atau yang unik dan pada akhirnya suatu
dirasakan adanya kebutuhan yang perlu peradaban: peradaban modernitas.
dipenuhi. Kondisi demikian mendorong Revolusi modern mendorong masyarakat
seseorang untuk menemukan sesuatu yang ke arah modernisasi dalam aspek-aspek
baru dengan cara mengubah apa yang organisasi dan simbolis. Seluruh
telah ada, mengadakan kombinasi baru masyarakat pasca revolusioner mengalami
atau menciptakan sama sekali yang baru. pertumbuhan diferensiasi struktural dan
spesialisasi dengan berdirinya kerangka
keorganisasian universalistis;
3. Modernisasi dan Pembangunan perkembangan ekonomi pasar industrial
Sosial Politik Ekonomi atau semi industrial; perkembangan sistem
stratifikasi non-tradisional dan mobilitas
Sebagaimana dikemukakan di atas yang relatif terbuka dimana kriteria
bahwa perubahan sosial budaya ada yang achievment secara umum dan kriteria
bersifat evolusioner dan ada yang bersifat ekonomi, pekerjaan dan pendidikan
revolusioner. Gerakan perubahan secara khususnya, menjadi unsur yang dominan;
revolusioner pertama kali tampil dalam dan timbulnya sistem polittik terpusat dan
dalam revolusi-revolusi besar di Eropa; sangat birokratis.
sebagai contoh: pemberontakan besar dan Trasnsformasi sosial dalam hal ini
revolusi di Inggris (1688), revolusi memang terjadi pada seluruh masyarakat
Amerika (1761-1766), revolusi Perancis modern dan masyarakat yang sedang
(1787-1799). Revolusi-revolusi tersebut menjalani modernisasi; yang
telah mempengaruhi gambaran diri (self membedakan proses transformasi sosial
image) masyarakat modern. Black (1966) dalam masyarakat revolusioner tidak
mendefinisikan modernisasi sebagai hanya karena mereka berlangsung melalui
proses yang menggambarkan institusi- pergolakan kekerasan, melainkan juga
institusi yang lahir secara historis karena perubahan ini dan transformasinya
disesuaikan dengan fungsi-fungsinya yang berjalan dalam suatu konstelasi khusus.
berobah dengan cepat yang merefleksikan Terdapat titik temu perubahan-perubahan,
pertambahan pengetahuan orang yang setidaknya dalam aturan-aturan dasar

87
interaksi sosial (prinsip keadilan tuntutan politik dari sistem politik
distributif; makna kegiatan kelembagaan; modern. Kandungan konkrit dari tuntutan
keabsahan tatanan sosial) dan terutama tersebut memang sangat beragam sesuai
sekali perpaduan perubahan tersebut dengan kondisi strukturalnya, seperti
dengan perubahan dalam penataan urbanisasi, perubahan sektor pertanian,
kembali akses kekuasaan dan dalam maupun perluasan sektor pendidikan.
perbaikan pusat, baik simbol-simbolnya Namun masyarakat modern cenderung
maupun pola keabsahannya. Perubahan mengembangkan pola-pola tuntutan
dalam bidang politik itu sendiri terbentuk umum yang lebih sistematis. Satu pola
dalam pola tertentu; yakni: dalam yang mudah ditemukan ialah
kombinasi perubahan simbol dan pola meningkatnya kuantitas tuntutan. Hal ini
keabsahan suatu rezim; dalam komposisi erat kaitannya dengan peningkatan dalam
kelas yang berkuasa; dalam basis akses ke sejumlah saluran yang memungkinkan
pusat; dan dalam hubungan pusat dengan bagi akses sumber-sumber (misalnya
pinggiran. penekanan yang umum terhadap saluran-
Kombinasi dimensi-dimensi saluran pendidikan bagi akses ke posisi-
simbolis dan struktural dari modernitas posisi politik atau birokratis) dan
menyebabkan lahirnya satu ciri yang jangkauan kelompok-kelompok dan strata
terpenting; yaitu peradaban modern yang masyarakat yang lebih luas dalam
jauh berbeda dengan sistem tradisional. mengartikulasikan tuntutan-tuntutan ke
Masyarakat modern seringkali berhadapan pusat secara politis. Selain perbedaan
dengan berbagai masalah yang kuantitatif ini, kelompok-kelompok yang
menyangkut kemampuannya untuk luas dalam masyarakat modern tidak
mengembangkan kerangka sentral hanya memisahkan permintaan
peradaban modern. Tuntutan atau harapan keuntungan konkrit yang didasarkan pada
pengembangan seperti itu, meskipun perbedaan keanggotaan dengan berbagai
nantinya saling berbeda arah, tetapi askriptif, yairtu sub-kolektivitas tertutup
sesungguhnya saling berkaitan. juga membutuhkan akses ke pusat
Diantaranya, pertama, berupa aspirasi berdasarkan keanggotaan dalam
biasanya dari kalangan elit – bagi masyarakat. Tuntutan ke pusat ini
penciptaan atau pemeliharaan kerangka berdasarkan keikutsertaan dan orientasi
politik baru yang lebih luas. Kedua, ialah konsensus yang inheren dalam premis-
aspirasi atau tuntutan bagi pembangunan premis modernitas dan yang merupakan
ekonomi dan administratif atau yang bagian dari proses politik. Maksudnya
disebut modernisasi. Ketiga, berupa tuntutan kepada pusat-pusat tatanan sosial
harapan agar pusat menanggapi berbagai dan politik ini kelihatan jelas dalam
tuntutan kelompok sosial baru – terutama penataan kembali tipe-tipe utama
tuntutan dari kelompok tersebut – organisasi politik dalam masyarakat
kalangan elit khususnya agar bisa terlibat modern dan dalam kecenderungan ke
ke pusat. Hal ini dimaksudkan untuk arah perpaduan diantaranya (perpaduan
merumuskan kembali batas-batas dan yang meningkatkan kepada, dan
simbol-simbol kolektivitas dan supaya berhubungan dengan pembangunan
lebih aktif berpartisipasi dalam proses sebagai gerakan pemberontakan,
politik maupun akses langsung ke pusat. heterodoksi intelektual, gerakan-gerakan
Erat kaitannya dengan protes, serta perjuangan politik sentral
kecenderungan di atas adalah perubahan yang terbentuk dalam revolusi-revolusi
format perjuangan politik yang besar).
berlangsung dalam kerangka kelembagaan Diantara sejumlah tipe khusus
politik modern – suatu aspek yang paling organisasi yang mengartikulasikan
sanggup merembes ke dalam struktur tuntutan-tuntutan politik dalam

88
masyarakat modern adalah kelompok- pengembangan segenap masyarakat atau
kelompok kepentingan, gerakan-gerakan pemerintahan yang benar-benar baru.
nasional, opini publik dan parta-partai Gerakan ini berusaha menanamkan nilai-
politik. Tiga yang pertama sampai tahap nilai atau tujuan yang inklusif dan
tertentu dianggap sebagai komponen dari menyebarkan kedalam struktur
yang terakhir; yakni, bahwa partai kelembagaan tertentu atau untuk
merupakan bentuk yang paling artikulatif mengubah struktur tersebut sesuai dengan
dari organisasi politik modern. Namun nilai-nilai atau tujuan tersebut. Gerakan
juga terdapat tumpang tindih diantara ini biasanya memiliki orientasi ke masa
keempat tipe tersebut. depan yang sangat kuat dan cenderung
Kelompok kepentingan atau melukiskan masa datang sebagai sesuatu
kelompok penekan biasanya berorientasi yang sangat berbeda dari yang ada
untuk mencapai tujuan-tujuan konkrit sekarang dan selalu berjuang untuk
(ekonomi, agama, kebudayaan atau merealisasikan perubahan yang dicita-
politik) dan tertarik kepada perangkat citakannya. Kerapkali gerakan ini bersifat
politik yang lebih luas dari suatu partai apokaliptis atau millenarian. Tegasnya ia
atau negara, sepanjang yang terakhir ini cenderung menuntut suatu ketaatan total
dapat mendukung tujuan-tujuannya. atau kesetiaan total pihak anggotanya
Memang terdapat tipe kelompok- dengan membedakan secara tegas-tegas
kelompok kepentingan, demikian pula antara teman dengan musuh.
kepentingan-kepentingan khusus mereka Saluran ketiga yang
bisanya sangat beragam dari situasi yang mengartikulasikan tuntutan politik
satu ke situasi lainnya. modern dapat dikenali sebagai bersifat
Tipe kedua organisasi dalam umum menyebar, dan mempunyai
sistem politik modern ialah gerakan- kepentingan-kepentingan kuat terhadap
gerakan sosial. Ada beberapa tipe gerakan isu-isu publik dan barang-barang milik
sosial yang dapat dibedakan. Pertama umum. Ini merupakan orang-orang atau
ialah, gerakan yang berorientasi pada kelompok yang mempunyai sifat lebih
pencapaian tujuan umum yang tidak fleksibel, baik terhadap kepentingan-
secara langsung berhubungan dengan kepentingan yang khusus maupun
kepentingan konkrit suatu kelompok terhadap tuntutan-tuntutan dan gagasanm-
artikulasi tertentu, melainkan gagasan yang menyeluruh, yang tidak ada
mengetengahkan diterapkannya prinsip di dalam kelompok-kelompok
keadilan yang lebih luas; misalnya kepentingan, gerakan atau organisasi
gerakan yang menentang perlakuan modal lainnya, dan yang semata-mata diodorong
(capital punishment), untuk membenahi oleh kepentingannya akan barang milik
sejumlah kelompok yang tercerabut dari umum, serta mengevaluasi program-
masyarakatnya (ibu-ibu yang tidak kawin, progarm politik atas dasar nilai-nilai yang
para penjahat), atau untuk menghapus lebih luas maupun kemungkinan-
perbudakan. Tipe yang kedua ialah kemungkinan konkritnya.
gerakan pembaharuan, yang bertujuan Bentuk-bentuk dari artikulasi,
mengubah kelembagaan politik sentral. kepentingan politik dan orientasi politik
Misalnya perluasan hak pilih pada ini telah ada dalam sistem tradisional.
kelompok khusus (Tipe kedua gerakan Namun dengan pengecualian parsial
sosial ini seringkali merupakan unsur terhadap permohonan-permohonan dari
yang penting dalam opini publik). Yang kelompok kepentingan, representasi
ketiga dan merupakan tipe yang sangat kegiatan-kegiatan politik dan orientasi
ekstrim dalam gerakan sosial adalah kelompok-kelompok sosial masyarakat
gerakan ideologis. Suatu gerakan totalitas tersebut tidaklah sepenuhnya di absahkan
yang biasanya mengarah pada di dalam kelembagaan politik sentral,

89
sementara gerakan-gerakan sosial atau Pembangunan ekonomi dalam arti
gerakan sosial keagamaan sebagian besar luas adalah proses peningkatan perkapita
bersikap apolitis atau tidak absah di lihat suatu masyarakat dalam jangka waktu
dari sudut pandang lembaga-lembaga yang panjang. Pengalaman negara-negara
politik yang ada. maju dalam hal ini adalah negara-negara
Kemajuan-kemajuan yang telah barat terutama negara-negara bekas
dicapai Bangsa Barat telah membawa penjajah menunjukkan bahwa tingkat
bangsa-bangsa Barat untuk melakukan pendapatan perkapita yang tinggi,
penjelajahan dunia, pembukaan dan menunjukkan pula kesejahteraan yang
pendudukan serta penjajahan daerah- tinggi yang telah mereka capai adalah
daerah di Amerika, Australia, Afrika, dan hasil transformasi masyarakat tradisional
Asia. Penguasaan dan kontak budaya, menjadi masyarakat modern, yang
selain telah memperkaya bangsa-bangsa didalamnya revolusi intelektual
penjajah dan mempermiskin bangsa- merupakan titik kunci. Revolusi dalam
bangsa terjajah, juga memperkenalkan ilmu pengetahuan menghasilkan teknologi
secara terbatas kepada penduduk setempat yang mendorong terjadinya revolusi
ilmu pengetahuan yang menjadi sumber industri dan disusul dengan revolusi
kekuatan mereka. Bermodalkan semangat dalam bidang politik. Hasil akhir dari
untuk merdeka kembali dan dibekali kesemuanya adalah pendapatan perkapita
dengan ilmu-ilmu Barat, pemimpin- yang tinggi, sistem politik berdasarkan
pemimpin bangsa terjajah bersama demokrasi dengan tingkat kesejahteraan
masyarakat melakukan perjuangan sosial mayoritas, memiliki sarana
kemerdekaan. pendidikan dan kesehatan serta sarana
Kemerdekaan politik yang komunikasi yang berkualitas
diperoleh bangsa-bangsa di dunia ketiga Pengalaman pembangunan
membawa tanggung jawab pembangunan ekonomi Amerika Selatan
yang luas. Penjajah telah membuat memperlihatkan bahwa perdagangan
mereka miskin dan terbelakang dalam internasional tidak pernah memberikan
semua aspek kehidupan. Eksploitasi yang keuntungan pembangunan bagi negara-
berlangsung berabad-abad lamanya telah negara bekas terjajah. Hubungan ekonomi
membunuh citra mereka sebagai bangsa antara negara bekas penjajah dengan
dan kreativitas mereka sebagai manusia. negara bekas terjajah melahirkan
Selain itu, institusi-institusi politik ketergantungan ekonomi, sehingga kunci-
sebagai alat untuk menggerakkan usaha kunci perekonomian tetap dipegang dan
pembangunan bangsa merupakan masalah dikendalikan oleh mereka (negara bekas
tersendiri yang cukup memerlukan waktu penjajah). Perimbangan harga barang
untuk membangunnya. Kemiskinan dan yang diekspor oleh negara bekas terjajah
keterbelakangan mewarnai semua aspek dalam bentuk hasil pertanian, dengan
kehidupan lainnya, seperti kehidupan harga barang-barang industri yang
ekonomi, sosial, intelektual, dan diimpor dari negara bekas penjajah selalu
psikologis. Kemiskinan dan merugikan negara bekas jajahan. Kondisi
keterbelakangan yang paling dirasakan demikian akan lebih memperlebar dan
adalah dalam bidang ekonomi. Jurang memperparah jurang antara negara kaya
kesejahteraan antara masyarakat bekas dengan negara miskin. Karenanya,
penjajah dengan masyarakat bekas sebagai upaya melepaskan dari keadaan
terjajah, sangat kontras terlihat. Negara ketergantungan tersebut, kebijaksanaan
bekas penjajah disebut negara maju, dalam pembangunan politik sosial
sedangkan negara bekas terjajah disebut ekonomi harus dirubah. Pengalaman-
negara yang belum berkembang atau pengalaman negara-negara barat dalam
terbelakang. pembangunan politik sosial ekonomi

90
budaya dapat dijadikan sebagai bahan Dalam kenyataannya, nyaris tidak ada
pelajaran dengan paradigma jalan pintas. Sebuah organisasi
modernisasinya. Namun, paradigma mana menghendaki agar para karyawannya
pun yang digunakan oleh negara-negara memahami apa yang mereka lakukan,
berkembang dalam pembangunan sosial mengapa mereka melakukannya, dan
politik ekonominya, hal yang paling bagaimana hubungan pekerjaan mereka
pokok harus dilakukan adalah dengan pekerjaan orang lain. Nampaknya
pembangunan manusia-manusianya sangat jujur, tetapi berat untuk
sebagai sumber daya pokok pelaksana menerimanya dan orang harus belajar dari
pembangunan. Kondisi tersebut pengalaman mereka sendiri, bukan dari
menunjukkan betapa pentingnya orang lain. Mereka harus diberi
perencanaan pembangunan sumber daya kesempatan untuk memperoleh
manusia. pengalaman mereka sendiri dan
Pembangunan dalam seluruh menemukan untuk diri mereka sendiri.
aspek kehidupan memerlukan tenaga- Dalam mengembangkan dan
tenaga ahli dan terampil guna melahirkan menerapkan strategi kompleks teknologi
dan menggunakan teknologi modern. informasi, harus diperhatikan secara
Pemerintahan yang stabil dan birokrasi memadai mengenai pengaruh perubahan
yang berkualitas pun sangat diperlukan besar yang diberlakukan terhadap sumber
sebagai tenaga pendorong bagi percepatan daya manusia yang merupakan investasi
pembangunan dalam seluruh aspek utama. Setiap perencanaan yang
kehidupan tersebut. Maka tantangan besar bermaksud mengembangkan teknologi
dalam perencanaan pembangunan adalah informasi, harus dapat mengarahkan
menerjemahkan konsep kedalam perhatian manajemen dan end- user
tindakan; dengan demikian analisis kepada tujuan-tujuan baru. Jika
tentang perubahan adalah faktor yang perencanaan jangka panjang teknologi
terpenting. Penguatan kapasitas informasi dilakukan oleh manajemen,
kelembagaan dan penghematan anggaran maka keterbukaan untuk menerima ide
belanja telah memicu masalah yang dan pemikiran baru haruslah
berkaitan dengan perubahan teknologi. dilembagakan. Teknologi informasi yang
Perubahan adalah kondisi yang kita alami efektif akan membutuhkan perubahan-
dalam setiap aspek kehidupan. Suka atau perubahan besar dalam struktur fungsi
tidak suka, perubahan cenderung yang ada, sehingga pemahaman terhadap
berlangsung setiap menoleh. Dalam era perubahan dan cara bagaimana orang
teknologi informasi, derap perubahan bereaksi terhadap perubahan itu adalah
menjadi cepat. Walaupun kelihatannya komponen strategis yang amat penting.
setiap perubahan menjanjikan berbagai Sumber daya manusia adalah
keuntungan, tetapi cukup jelas bahwa janji kunci keberhasilan atau kegagalan dalan
itu akan terwujud jika semua orang yang penerapan teknologi informasi. Teknologi
bertanggung jawab atas pekerjaan itu informasi memerlukan spesialis yang
berusaha keras untuk mewujudkan janji melahirkan dan merawatnya. Hal ini
tersebut. Terdapat bukti yang merupakan suatu kebenaran yang tidak
menunjukkan bahwa orang cenderung perlu dibuktikan lagi. Manusia adalah
mendukung perubahan yang telah investasi dari mana keuntungan yang
dirancang dan dipengaruhi oleh dirinya memadai harus diperoleh. Tujuan dari
sendiri. Setiap perubahan yang dirancang perencanaan tenaga kerja yang efektif
oleh orang lain, cenderung dilihat sebagai bagi lingkungan teknologi informasi
perubahan yang dipaksakan. Perubahan adalah untuk menjaga teknik dan
yang dipaksakan cenderung menimbulkan pengetahuan guna pelaksanaan
pembangkangan daripada komitmen. pembangunan sosial ekonomin yang

91
memadai, meskipun dalam peran-peran struktural dan spesialisasi dengan
baru dan untuk meramalkan kebutuhan berdirinya kerangka keorganisasian
serta keahlian baru lebih banyak sektor- universalistis; perkembangan ekonomi
sektor usaha yang perlu menerapkan pasar industrial atau semi industrial;
aspek manajemen sumber daya manusia perkembangan sistem stratifikasi non-
ini. tradisional dan mobilitas yang relatif
Efektivitas manajemen sumber terbuka dimana kriteria achievment secara
daya manusia dan pengelolaan sumber umum dan kriteria ekonomi, pekerjaan
daya manusia dalam lingkungan teknologi dan pendidikan khususnya, menjadi unsur
informasi yang timbul dan ada sekarang, yang dominan; dan timbulnya sistem
sangat ditentukan oleh kualitas ide-ide. politik terpusat dan sangat birokratis.
Kreativitas merupakan kata kunci para Dalam pada itu, komunikasi melalui
spesialis teknologi informasi end - user media massa baik media cetak maupun
dan manajemen teknologi informasi elektronik, memberikan peranan yang
pembangunan sosial ekonomi harus cukup penting dalam suatu perubahan
menciptakan suatu lingkungan dimana sosial budaya politik.
ide-ide baru itu dapat didiskusikan secara Naisbitt (1984) dan Alfin Toffler
bebas. Meminjam apa yang dikatakan (1987) mempopulerkan istilah masyarakat
oleh Anthony Jay, “Perubahan bukanlah informasi (Information society) sebagai
merupakan pekerjaan sampingan bagi masyarakat modern produk dari
para pemimpin, tetapi merupakan bagian modernisasi. Menurutnya, masyarakat
integral dari ide keseluruhan, informasi adalah masyarakat dengan
menggambarkan seseorang yang tidak peradaban yang dicirikan oleh
pernah melakukan sesuatu sebagai penggunaan elekttronika, komputer, robot,
pemimpin besar adalah suatu gambaran optik, komunikasi dan informasi sampai
kontradiktif. Seorang pemimpin dapat ke genetika, energi alternatif, dan
mengubah peta Eropa, atau kebiasaan manufakture ruang angkasa serta
sarapan pagi suatu bangsa, atau struktur perekayasaan ekologis; yang kesemuanya
modal suatu perusahaan rekayasa; tetapi itu merefleksikan loncatan kualitatif
mengubah sesuatu adalah sentral bagi pengetahuan manusia yang dewasa ini
kepemimpinan, dan mengubah sesuatu sedang diterjemahkan ke dalam penerapan
sebelum orang lain mengubahnya adalah sistem perekonomian.
kreativitas”. Sejalan dengan gerak lajunya
Pilihan-pilihan dengan cara yang modernisasi, sarana komunikasi; dalam
tidak berdisiplin tentang sumber daya hal ini komunikasi media massa perlu
manusia di dalam lingkungan teknologi mendapat perhatian yang serius.
informasi akan mengakibatkan rendahnya Perencanaan dalam bidang komunikasi
pendayagunaan dan produktivitas. baik yang menyangkut software maupun
Pendayagunaan yang lebih tinggi dari hardware harus sejalan dengan gerak
sumber daya manusia memerlukan pembangunan. Hal tersebut dapat
pendekatan yang terpadu. difahami karena komunikasi selain
merupakan sarana untuk mengemukakan
4. Pengaruh Media Massa Dalam pendapat sehubungan dengan ide-ide
Pembangunan pembaharuan, juga sebagai mediator yang
Sebagaimana dikemukakan di atas efektif dalam menjembatani pemerintahan
bahwa revolusi modern mendorong dengan masyarakatnya. Sehubungan
masyarakat ke arah modernisasi dalam dengan hal tersebut, teori norma budaya
aspek-aspek organisasi dan simbolis. melihat cara-cara media massa
Seluruh masyarakat pasca revolusioner mempengaruhi perilaku sebagai suatu
mengalami pertumbuhan diferensiasi produk budaya. Pada hakekatnya, teori

92
norma-norma budaya menganggap bahwa penampilan televisi memberikan suasana
media massa melalui pesan-pesan yang baru bagi interaksi keluarga yang
disampaikannya dengan cara-cara tertentu memanfaatkannya sebagai sarana hiburan
dapat menumbuhkan kesan-kesan yang di dalam keluarga. Persoalan yang muncul
oleh audience disesuaikan dengan norma- kemudian, apakah media massa
norma budayanya. Perilaku individu mempunyai pengaruh terhadap perubahan
umumnya didasarkan pada norma-norma perilaku yang telah mapan? Hal tersebut
budaya yang disesuaikan dengan situasi merupakan persoalan yang tidak
yang dihadapinya, dalam hal ini media sederhana. Banyak anggapan yang
akan bekerja secara tidak langsung untuk menyangkal kenyataan bahwa media
mempengaruhi sikap individu tersebut. massa cukup potensial dalam merubah
Paling sedikit tiga cara yang dapat perilaku yang telah mapan. Misalnya,
ditempuh oleh media massa untuk kampanye imunisasi bebas polio melalui
mempengaruhi norma-norma budaya. media televisi yang dilakukan oleh Rano
Pertama, pesan-pesan komunikasi massa Karno dan kawan-kawan cukup efektif
dapat memperkokoh pola-pola budaya menyentuh masyarakat dalam
yang berlaku serta membimbing mensukseskan gerakan imunisasi bebas
masyarakat agar yakin bahwa pola-pola polio dari pemerintah. Kampanye-
tersebut masih tetap berlaku dan dipatuhi kampanye gerakan cinta damai yang
masyarakat. Kedua, media dapat dilakukan oleh kelompok anak bangsa,
menciptakan pola-pola budaya baru yang memberikan pengaruh psikologis terhadap
tidak bertentangan dengan budaya yang masyarakat. Kondisi demikian
ada, bahkan menyempurnakannya. Ketiga, menunjukkan bahwa media massa dapat
media massa dapat mengubah norma- mengukuhkan norma-norma budaya
norma budaya yang berlaku dengan dengan informasi-informasi yang
perilaku individu-individu dalam disampaikan setiap hari. Selain itu, media
masyarakat diubah sama sekali. Mengenai massa dapat mengaktifkan perilaku
besarnya pengaruh media terhadap norma- tertentu apabila informasi yang
norma budaya memang masih harus lebih disampaikannya sesuai dengan kebutuhan
banyak dibuktikan lewat penulisan- individu serta tidak bertentangan dengan
penelitianyang intensif. Menurut budaya yang ada di masyarakat. Media
Lazarsfeld dan Merton, media sebenarnya massa bahkan dapat menumbuhkan norma
hanya berpengaruh dalam memperkokoh budaya baru dalam perilaku selama norma
norma-norma yang berlaku, tetapi tidak tersebut tidak dihalangi oleh hambatan-
membentuk norma budaya baru. Mereka hambatan sosial budaya. Sebagai contoh,
beranggapan bahwa media bekerja secara penayangan berbagai iklan dengan
konservasif dan hanya menyesuaikan diri berbagai bentuknya mendorong
dengan norma budaya masyarakat seperti masyarakat ke arah konsumtif. Namun
selera atau nilai-nilai, sehingga mereka ketika media massa menyuguhkan
tidak membentuk norma budaya baru informasi yang bertentangan dengan
melainkan memperkuat “status quo” norma-norma yang ada di masyarakat,
belaka. maka masyarakat akan segera
Dalam keadaan tertentu media memberikan berbagai reaksi yang
massa memang mampu menumbuhkan membawa kepada konflik antara pro dan
norma-norma budaya baru. Misalnya kontra. Sebagai contoh, dewasa ini media
kebiasaan membaca yang berkembang massa cetak sedang dihebohkan oleh
dengan pesat akibat penyebaran surat masalah penayangan fornografi. Hal
kabar, minat menikmati siaran radio tersebut cukup menghebohkan
bertambah besar akibat perluasan jaringan masyarakat, walaupun dengan dalih
radio sampai ke pelosok desa. Selain itu, kebebasan apa pun penayangan fornografi

93
belum dapat diterima oleh masyarakat manipulasi informasi sedemikian rupa
Indonesia. untuk meraih simpati masyarakatnya agar
Keraguan yang masih timbul masyarakat dapat memilih atau membeli
dikalangan para ahli adalah yang apa yang ditawarkan. Demikian pula
menyangkut persoalan benarkah bahwa halnya dengan pembangunan. Pesan-
tanpa bantuan atau dukungan faktor-faktor pesan pembangunan tidak sedikit yang
lain media massa mampu merangsang disalurkan kepada masyarakat melalui
perubahan? Dengan perkataan lain media berbagai media massa, agar masyarakat
massa tidak mempengaruhi secara menerima dan mendukung gerak
mendalam norma-norma yang telah pembangunan dalam setiap aspek
melembaga. Kesimpulan ini, sebagaimana kehidupan yang telah diprogramkan oleh
persoalaan-persoalaan lainnya mengenai pemerintah.
pengaruh media bersifat tentatif dan dapat
berubah sesuai dengan pembuktian- KESIMPULAN
pembuktian data.
Menurut teori persuasi, cara-cara Dalam proses komunikasi
komunikasi massa dalam mempengaruhi disebarkan suatu ide (lama ataupun baru)
perilaku individu telah menumbuhkan yang diharapkan dapat diterima oleh
usaha-usaha lain untuk menyusun konsep komunikan untuk dapat dilaksanakan
yang berhubungan dengan manipulasi sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
informasi melalui pesan-pesan komunikator. Ide pembaharuan dalam
komunikasi. Berdasarkan teori ini, pesan- konsep pembangunan tidak mudah
pesan komunikasi akan efektif dalam menggantikan atau menggeser ide/nilai
persuasi apabila memiliki kemampuan lama yang sudah tertanam di dalam
berubah secara psikologis minat atau masyarakat. Dalam hal ini maka media
perhatian individu dengan cara massa sangat diharapkan kehadirannya
sedemikian rupa sehingga individu untuk menempati posisi strategis dan
menanggapi pesan-pesan komunikasi menjalankan peranannya untuk dapat
sesuai dengan kehendak komunikator. mencegah terjadinya konflik-konflik di
Dengan kata lain, kunci keberhasilan dalam kehidupan sosial masyarakat.
persuasif terletak pada kemampuan Masyarakat adalah suatu
memodifikasi sttruktur psikologis internal perwujudan kehidupan bersama yang
dari individu sehingga hubungan didalamnya berlangsung proses kehidupan
psikodinamik antara proses internal sosial. Heterogenitas dalam suatu
dengan prilaku yang diwujudkan akan masyarakat menunjukkan adanya kelas-
sesuai dengan kehendak komunikator. kelas sosial. Heterogenitas dan kelas
Sebagai contoh, dalam kampanye partai sosial warga masyarakat inilah yang
politik yang belakangan ini marak, dapat cenderung menjadi kriteria atau ukuran
kita lihat dan rasakan dengan jelas dalam menilai tingkat modernitas
bagaimana upaya para elit politik dari masyarakat yang bersangkutan. Realita
berbagai partai berlomba-lomba meraih heterogenitas ini merupakan perwujudan
perhatian masyarakat melalui berbagai tingkat kebudayaan.
saluran media massa, baik media Kebudayaan adalah hasil kreasi
elektronik maupun media cetak. Selain suatu masyarakat yang ditujukan pada
itu, dunia periklanan dengan berbagai kepentingan kehidupan masyarakat
bentuk dan coraknya menawarkan tersebut agar tetap eksis dan berkembang.
produknya kepada masyarakat yang Kebudayaan selalu mengalami perubahan,
dibarengi dengan hadiah-hadiah yang baik perubahan yang bersifat lambat
cukup menggiurkan. Kesemuanya itu (evolusi) maupun perubahan yang bersifat
merupakan upaya-upaya persuasif melalui cepat (revolusi). Perubahan sosial budaya

94
terjadi karena adanya dorongan dari menerima dan mendukung gerak
berbagai faktor, baik yang berasal dari pembangunan dalam setiap aspek
dalam masyarakat itu sendiri, maupun kehidupan yang telah diprogramkan oleh
yang berasal dari luar masyarakat. pemerintah.
Gerakan perubahan secara revolusioner Dalam mengembangkan dan
pertama kali tampil dalam revolusi- menerapkan strategi kompleks teknologi
revolusi besar di Eropa. Revolusi-revolusi informasi, harus diperhatikan secara
tersebut telah mempengaruhi gambaran memadai mengenai pengaruh perubahan
diri (self image) masyarakat modern. besar yang diberlakukan terhadap sumber
Kemajuan-kemajuan yang telah dicapai daya manusia yang merupakan investasi
Bangsa Barat telah membawa bangsa- utama.
bangsa Barat untuk melakukan
penjelajahan dunia, pembukaan dan
pendudukan serta penjajahan daerah-
daerah di Amerika, Australia, Afrika, dan
Asia. Penguasaan dan kontak budaya,
selain telah memperkaya bangsa-bangsa
penjajah dan mempermiskin bangsa-
bangsa terjajah, juga memperkenalkan
secara terbatas kepada penduduk setempat
ilmu pengetahuan yang menjadi sumber
kekuatan mereka.
Komunikasi melalui media massa
baik media cetak maupun elektronik,
memberikan peranan yang cukup penting
dalam suatu perubahan sosial budaya
politik. Sejalan dengan gerak lajunya
modernisasi, sarana komunikasi; dalam
hal ini komunikasi media massa perlu
mendapat perhatian yang serius.
Perencanaan dalam bidang komunikasi
baik yang menyangkut software maupun
hardware harus sejalan dengan gerak
pembangunan.
Media massa dapat mengukuhkan
norma-norma budaya dengan informasi-
informasi yang disampaikan setiap hari.
Selain itu, media massa dapat
mengaktifkan perilaku tertentu apabila
informasi yang disampaikannya sesuai
dengan kebutuhan individu serta tidak
bertentangan dengan budaya yang ada di
masyarakat. Media massa bahkan dapat
menumbuhkan norma budaya baru dalam
perilaku selama norma tersebut tidak
dihalangi oleh hambatan-hambatan sosial
budaya. Selain itu, Pesan-pesan
pembangunan tidak sedikit yang
disalurkan kepada masyarakat melalui
berbagai media massa, agar masyarakat

95
Daftar Pustaka Naisbitt. J.. 1984. Megatrends. Warner
Books. New York.
Abizar. 1988. Komunikasi Organisasi.
Departemen Pendidikan dan Nelson, Richard dan Jones. Human
Kebudayaan. P2LPTK. Jakarta. Relations Skills. Alih Bahasa
Prihatono R Bagio. 1992. Cara
Black, C.E.. 1966. The dynamics of Membina Hubungan yang Baik
Modernization. Harper and Row dengan Orang Lain. Bumi Aksara.
Publishers. New York. Jakarta.

Depari, Eduard dan MacAndrews Colin. Newcomb, Theodore. M. et. All. Social
1991. Peranan Komunikasi Massa Psychology: The Study of Human
Dalam Pembangunan. Gadjah Mada Interaction.
University Press. Yogyakarta
Holt Rinehart and Winston Inc. New
Effendi, Onong Uchjana. 1993. Ilmu Teori York, Chicago. San Francisco,
dan Filsafat Komunikasi. Ctra Toronto, London. Alih Bahasa
Aditya Bakti. Bandung. Noesjirwan Joesoef, dkk. 1985.
Psikologi Sosial. Diponegoro.
Eisenstadt, S.N., 1986. Revolusi dan Bandung.
Transformasi Masyarakat.
Rajawali. Jakarta. Rahmat, Jalaluddin. 1984. Psikologi
Komunikasi. Karya Remaja.
Garna, Judistira K. 1996. Ilmu-Ilmu Bandung.
Sosial: Dasar – Konsep – Posisi.
Program Pascasarjana Universitas Schoorl.J.W.. 1981. Modernisasi.
Padjadjaran. Bandung. Gramedia. Jakarta.

Koentjaraningrat. 1974. Kebudayaan, Spindler.L.. 1975. Culture Change and


Mentalitet dan Pembangunan. Modernization. Holt Rinehart and
Gramedia. Jakarta. Winston. New York.

Kreeps, G.L. 1986. Organizational Toffler, Alfin. 1987. Kejutan dan


Communication: Theory and Gelombang. Panca Simpati. Jakarta.
Practice. New York & London Inc.
Uday, Parek. 1984. Perilaku Organisasi:
Manan, Imran. 1989. Dasar-Dasar Sosial Pedoman ke Arah Pemahaman
Budaya Pendidikan. Departemen Proses Komunikasi Antarpribadi
Pendidikan dan Kebudayaan. dan Motivasi Kerja. Pustaka
P2LPTK. Jakarta. Binama Pressindo. Jakarta.

Mulyana, Deddy (ed). 1998. Komunikasi Woods,C.M.. 1975. Culture Change.


Organisasi. Remaja Rosdakarya. W.C.B. Dubuque.
Bandung.

96

You might also like