You are on page 1of 12

Pengaruh media tanam organik terhadap pertumbuhan dan perakaran....

(Salwa Lubnan Dalimoenthe)

Pengaruh media tanam organik terhadap pertumbuhan


dan perakaran pada fase awal benih teh di pembibitan
The effects of organic planting medium on growth
and root formation of tea seedling at early stage of tea nursery

Salwa Lubnan Dalimoenthe

Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung


Pasirjambu, Kabupaten Bandung; Kotak Pos 1013 Bandung 40010
Telepon 022 5928780, Faks. 022 5928186

Diajukan: 14 Januari 2013; diterima: 27 Februari 2013

Abstract
Tea plants commonly propagated through vegetative propagation using single node leaf
cutting and planting on mixed of topsoil and subsoil. From time to time, it is difficult to
get suitable soil for nursery and the activity could disturb ecosystem. In addition, the
medium weight would become a constraint in transporation of tea seedling. To overcome
these problems, an alternative planting medium of tea seedling has to be explored to
reduce the use of soil. In this research, various organic materials have been tested to
know their effect on growth and root formation of tea seedling at early stage of tea
nursery. The experiment arranged in a complete randomized design with nine treatments,
replicated three times. Treatments tested were combination of organic matter (cocopith,
rice husk, sawdust, and peat soil) with top soil (15% and 25%). Cow dung, as organic
fertilizer, was added to enrich planting medium. Results shows that cocopith, rice husk,
sawdust, and peat soil enriched with cow dung resulted the same with top soil medium
(convensional planting medium) on growth and root formation of tea seedlings at early
stage of tea nursery.
Keywords: tea, nursery, organic-planting medium

Abstrak
Secara umum, tanaman teh diperbanyak melalui setek satu daun menggunakan media
tanah yang terdiri atas tanah lapisan atas (topsoil) dan tanah lapisan bawah (subsoil). Dari
waktu ke waktu, untuk mendapatkan media tanah tersebut mulai terasa kesulitannya. Di
samping itu, untuk menjaga kelestarian lingkungan, pemanfaatan tanah sebagai media
tumbuh harus hati-hati. Selain itu, berat bobot media tumbuh bibit tanaman teh
merupakan kendala tersendiri dalam transportasi bibit. Guna mengatasi masalah tersebut,
perlu dicari alternatif media tanam benih untuk mengurangi penggunaan tanah. Untuk
mengatasi masalah tersebut, dibuat percobaan yang disusun dengan menggunakan
rancangan acak lengkap yang diulang tiga kali dengan perlakuan menggunakan bahan
yang akan digunakan sebagai pengganti tanah, yaitu sabut kelapa, serbuk gergaji, dan
gambut yang dikombinasikan dengan tanah lapisan atas sebanyak 15% dan 25%. Untuk
memperkaya media tumbuh tersebut, ditambahkan pupuk kandang sapi sebagai pupuk
organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media tanam jenis sabut

1
Jurnal Penelitian Teh dan Kina, Vol. 16 No. 1, 2013: 1-11

kelapa, sekam padi, serbuk gergaji, dan gambut yang diperkaya dengan pupuk kandang
sapi memberikan hasil yang sama baiknya untuk persentase tanaman hidup, tinggi
tanaman, diameter batang, serta jumlah daun bibit tanaman teh dibandingkan penggunaan
media tanah.
Kata kunci: tanaman teh, pesemaian, media tanam organik

PENDAHULUAN antaranya adalah arang, cacahan pakis,


kompos, moss, sabut kelapa, pupuk kan-
Pembibitan teh dilakukan dengan dang, dan humus.
menggunakan media tanah yang terdiri atas Media tanam berbahan dasar organik
topsoil dan subsoil. Akan tetapi, penggu- mempunyai banyak keuntungan dibanding-
naan media tanah tersebut menimbulkan kan media tanah, yaitu kualitasnya tidak
masalah pada saat benih akan diangkut ke bervariasi, bobot lebih ringan, tidak me-
lokasi yang jauh karena bobot benih yang ngandung inokulum penyakit, dan lebih
berat (Kartawijaya et al., 1997) dan juga bersih. Penggunaan bahan organik sebagai
akan merusak kelestarian lingkungan. Aki- media tanam jauh lebih unggul dibanding
batnya, jumlah benih yang dapat diangkut dengan bahan anorganik. Hal itu disebab-
menjadi sangat terbatas. Oleh karena itu, kan bahan organik mampu menyediakan
perlu dicari alternatif lain untuk mengatasi unsur-unsur hara bagi tanaman. Selain itu,
masalah tersebut, antara lain dengan meng- bahan organik juga memiliki pori-pori
gunakan media tumbuh berbahan dasar makro dan mikro yang hampir seimbang
material/bahan organik. sehingga sirkulasi udara yang dihasilkan
Media tanam merupakan komponen cukup baik serta memiliki daya serap air
utama ketika akan bercocok tanam. Media yang tinggi.
tanam yang akan digunakan harus disesuai- Bahan organik sebagai media tumbuh
kan dengan jenis tanaman yang akan di- akan mengalami proses pelapukan atau de-
tanam. Secara umum, dalam menentukan komposisi yang dilakukan mikroorganisme
media tanam yang tepat media tanam harus membentuk kompos. Melalui proses terse-
dapat menjaga kelembapan daerah sekitar but, akan dihasilkan karbondioksida (CO2),
akar, menyediakan cukup udara, dan dapat air (H2O), dan mineral. Mineral yang diha-
menahan ketersediaan unsur hara. silkan merupakan sumber unsur hara yang
Ketersediaan hara dapat diberikan be- dapat diserap tanaman sebagai zat makan-
rupa pupuk organik dan atau diberi campur- an. Selain itu, kelebihan dari penggunaan
an pupuk anorganik. Media tanam yang pupuk organik yang berasal dari pupuk kan-
termasuk dalam kategori bahan organik dang pada media tanam mampu mengem-
umumnya berasal dari komponen organis- balikan kesuburan tanah melalui perbaikan
me hidup, misalnya bagian dari tanaman sifat-sifat tanah, baik fisik, kimiawi, mau-
seperti daun, batang, bunga, buah, atau kulit pun biologis.
kayu. Indonesia merupakan negara peng-
Beberapa jenis bahan organik yang hasil kelapa sehingga mudah untuk mem-
dapat dijadikan sebagai media tanam di peroleh hasil samping berupa sabut kelapa.

2
Pengaruh media tanam organik terhadap pertumbuhan dan perakaran.... (Salwa Lubnan Dalimoenthe)

Selain itu, di Indonesia juga sangat mudah media organik lebih memperkuat pertum-
diperoleh limbah gergaji berupa serbuk ger- buhan bibit tanaman. Struktur maupun
gaji serta gambut. Bahan-bahan tersebut tekstur media organik juga lebih dapat men-
merupakan limbah yang bisa dimanfaatkan jaga keseimbangan aerasi.
untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Pemanfaatan bahan-bahan tersebut
Untuk memperkaya bahan-bahan tadi, diharapkan memberikan dampak positif
dapat ditambahkan bahan pengkaya (soil terhadap pembibitan tanaman teh. Manfaat
enrichment), misalnya pupuk organik beru- positif yang diharapkan adalah bobotnya
pa pupuk kandang. Diharapkan, penggu- menjadi lebih ringan sehingga memudah-
naan bahan-bahan ini dapat membantu ke- kan pengangkutan, pemanfaatan limbah,
sulitan mendapatkan tanah sebagai media dan pelestarian lingkungan.
tumbuh dan dapat membantu melestarikan
lingkungan.
Media tanam yang ideal untuk ta-
BAHAN DAN METODE
naman adalah bersifat subur, gembur,
beraerasi cukup baik, dan berdrainase baik. Waktu dan tempat penelitian
Pada tahun 1996 telah dilakukan penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bu-
penggunaan sekam padi sebagai media
lan Juni 2012 sampai dengan November
pembibitan setek teh. Hasil percobaan me-
2012 di pembibitan Kebun Percobaan Gam-
nunjukkan bahwa campuran yang baik
bung, Pusat Penelitian Teh dan Kina,
sebagai media tumbuh untuk setek teh
Bandung.
adalah 85% sekam padi dicampur dengan
Penelitian ini disusun dalam rancang-
15% topsoil atau 75% sekam padi dicampur
an acak lengkap dengan tiga ulangan.
25% topsoil (Dalimoenthe, 1996).
Setiap perlakuan yang diuji disajikan
Media tanam merupakan komponen
pada Tabel 1. Setiap unit percobaan terdiri
utama ketika akan bercocok tanam serta ha-
atas 200 polybag. Klon yang digunakan
rus disesuaikan dengan jenis tanaman yang
adalah klon GMB 1.
akan ditanam. Cara umum menentukan me-
dia tanam yang tepat adalah harus dapat
menjaga kelembapan daerah sekitar akar, TABEL 1
Perlakuan yang diuji
menyediakan cukup udara, dan dapat mena-
Perlakuan
han ketersediaan unsur hara. Ketersediaan No. Top Sabut Sekam Serbuk Pupuk
hara dapat berupa penambahan pupuk Gambut
soil kelapa padi gergaji kandang
organik dan atau diberi campuran pupuk 1. 15% 85% 0% 0% 0% 5%
anorganik. 2. 25% 75% 0% 0% 0% 5%

Sabut kelapa, serbuk gergaji, dan 3. 15% 0% 85% 0% 0% 5%


4. 25% 0% 75% 0% 0% 5%
gambut merupakan bahan-bahan berupa
5. 15% 0% 0% 85% 0% 5%
limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai
6. 25% 0% 0% 75% 0% 0%
media tumbuh dalam pembibitan. Akan 7. 15% 0% 0% 0% 85% 5%
tetapi, harus ditambahi bahan lain untuk 8. 25% 0% 0% 0% 75% 5%
memperkaya atau meningkatkan kandungan 9. 75% subsoil 25% + topsoil 75% (kontrol)
nutrisi yang ada di dalamnya. Sifat fisik

3
Jurnal Penelitian Teh dan Kina, Vol. 16 No. 1, 2013: 1-11

Parameter pengamatan lihat persentase keberhasilan benih. Keber-


Parameter pengamatan yang dilaku- hasilan benih meliputi tanaman yang sudah
kan meliputi persentase benih yang hidup, berakar serta kelas benih berdasarkan kua-
tinggi tanaman (diukur mulai dari permu- litas benih. Dua parameter ini merupakan
kaan tanah hingga daun tertinggi), jumlah paramater penting untuk menentukan ke-
daun (dihitung semua daun yang sudah berhasilan benih teh.
membuka sempurna), diameter batang (di- Persentase tanaman yang hidup ber-
ukur pada ketinggian 0,5 cm di atas per- kisar 94-99% (Tabel 2). Hasil pengujian
mukaan tanah), volume akar (diukur de- secara statistik tidak menunjukkan adanya
ngan mencelupkan bagian akar ke dalam perbedaan perlakuan terhadap persentase
gelas ukur berisi air; kenaikan air dalam benih hidup. Jumlah tanaman yang hidup
gelas ukur merupakan volume akar), pan- berkaitan dengan keberhasilan pembibitan.
jang akar (panjang akar diukur dengan Kematian setek kurang dari 10 persen.
menggunakan kertas milimeter dengan Persentase benih yang hidup dalam bentuk
mengukur akar terpanjang), persentase be- histogram disajikan pada Gambar 1.
nih berakar (dari contoh tanaman yang
TABEL 2
diukur, dihitung berapa banyak tanaman Persentase benih teh hidup pada berbagai media tanam
yang berakar), analisis hara media tanam organik pada umur 4 bulan setelah tanam
(pengamatan mulai dilakukan tiga dan em- Persentase
benih hidup (%)
pat bulan setelah tanam; periode ini meru- Perlakuan Rata-rata
ulangan
pakan fase kritis pada pembibitan tanaman 1 2 3
teh). Sabut kelapa (85%) 97,5 97,0 98,5 97,67
Sabut kelapa (75%) 96,0 96,5 97,5 96,67
Untuk pengamatan tinggi tanaman, Sekam padi (85%) 94,5 95,0 98,0 95,83
jumlah daun, serta diameter batang dilaku- Sekam padi (75%) 96,5 92,0 99,0 93,83
kan secara destruktif terhadap lima tanaman Serbuk gergaji (85%) 94,0 97,0 96,0 95,67
Serbuk gergaji (75%) 98,0 98,0 98,0 98,00
contoh untuk tiap perlakuan. Sedangkan pe- Gambut (85%) 98,5 98,0 97,5 96,00
ngamatan jumlah tanaman yang hidup dila- Gambut (75%) 95,0 96,5 97,0 96,17
Pembanding (subsoil/topsoil) 99,0 99,0 99,5 99,17
kukan pada seluruh bahan percobaan. Pe- NS NS NS
ngukuran diameter batang serta jumlah
NS = tidak berbeda nyata secara statistik
daun mulai dilakukan pada saat benih ber-
umur empat bulan.
Tinggi tanaman
Pengukuran tinggi tanaman dimak-
HASIL DAN PEMBAHASAN sudkan untuk melihat perlakuan yang dico-
bakan terhadap pertumbuhan benih teh. Ta-
Persentase benih hidup bel 3 menunjukkan parameter rata-rata ting-
Pada pembibitan tanaman teh, para- gi tanaman pada saat tanaman berumur tiga
meter persentase tanaman hidup merupakan dan empat bulan sejak tanam. Berdasarkan
parameter awal yang diperlukan untuk me- analisis statististik, tidak berbeda nyata an-
lihat jumlah setek yang tetap tumbuh. tarperlakuan bahan organik yang diuji dan
Sebelum benih teh dipindahkan ke lapang- semuanya sebanding dengan perlakuan
an, dilakukan lagi penghitungan untuk me- pembanding media tanam konvensional.

4
Pengaruh media tanam organik terhadap pertumbuhan dan perakaran.... (Salwa Lubnan Dalimoenthe)

GAMBAR 1
Histogram persentase benih hidup pada berbagai media tanam organik pada umur 4 bulan
setelah tanam

GAMBAR 2
Tinggi benih teh pada berbagai media tanam organik

Tinggi tanaman pada pembibitan teh naman menunjukkan bahwa media tanam
sangat penting terutama untuk menentukan tersebut cocok digunakan sebagai alternatif
saat yang tepat untuk dipindahkan ke la- media tanam untuk pembibitan tanaman
pangan. teh.
Penggunaan sabut kelapa, sekam pa- Gambut merupakan media tanam de-
di, serbuk gergaji, dan gambut merupakan ngan C-organik tertinggi jika dibanding
alternatif yang dapat digunakan sebagai me- dengan media tanam lainnya. Akan tetapi,
dia tanam pada pembibitan tanaman teh. jika dilihat dari pertambahan tinggi setek
Keempat bahan organik ini memberikan teh yang ditanam pada media gambut,
dampak positif terhadap pertambahan tinggi pertambahannya lebih rendah jika diban-
tanaman teh di pembibitan. Dukungan me- ding dengan media tanam yang lain terma-
dia tanam terhadap pertambahan tinggi ta- suk media tanam pembanding. Dengan de-

5
Jurnal Penelitian Teh dan Kina, Vol. 16 No. 1, 2013: 1-11

mikian, dapat dikatakan bahwa Diameter batang


pembibitan tanaman teh tidak membu- Dalam menentukan benih tanaman
tuhkan kandungan C-organik yang tinggi teh siap salur, parameter diameter batang
pada media tanam. Tampaknya, hal ini juga tidak digunakan. Namun, diameter batang
berkaitan dengan struktur media tanam perlu diamati untuk melihat kesehatan serta
yang terbentuk. Tanaman teh di pembibitan kejaguran tanaman. Pengaruh media tanam
membutuhkan media tanam yang cukup organik yang dicobakan tidak berbeda nyata
subur serta mempunyai aerasi dan pada diameter batang. Sabut kelapa, sekam
kemampuan menahan air yang cukup baik. padi, serbuk gergaji, dan gambut memberi-
Pencampuran 15-25% topsoil pada kan pengaruh yang sama baik terhadap
media tumbuh yang digunakan tidak me- perkembangan diameter batang benih ta-
nyebabkan adanya perbedaan terhadap naman teh di pembibitan (lihat Tabel 4).
tinggi tanaman benih teh di pembibitan. Selama ini, media tanam di pembibit-
Penambahan topsoil pada media tumbuh an teh hanya menggunakan dua macam la-
semata-mata untuk memperbaiki struktur pisan tanah, yaitu topsoil dan subsoil. Ter-
tanah dan menambah kemampuan media nyata, pemanfaatan limbah berupa bahan
dalam menahan air serta meningkatkan organik seperti serbuk gergaji, sekam padi,
kesuburan tanah. gambut, dan sabut kelapa bisa dipertim-
bangkan sebagai campuran media tanam di
TABEL 3
Pengaruh perlakuan media tanam organik terhadap tinggi pesemaian tanaman teh.
benih teh
TABEL 4
Tinggi tanaman (cm)
Perlakuan Pengaruh perlakuan media tanam organik terhadap
3 bulan ST 4 bulan ST
diameter batang benih teh umur 4 bulan setelah tanam
Sabut kelapa (85%) 8,63 11,70
Sabut kelapa (75%) 8,26 12,00 Diameter batang
Perlakuan
Sekam padi (85%) 8,23 10,03 (mm)
Sekam padi (75%) 8,28 11,20 Sabut kelapa (85%) 2,53
Serbuk gergaji (85%) 8,40 9,57 Sabut kelapa (75%) 2,67
Serbuk gergaji (75%) 8,76 11,60 Sekam padi (85%) 2,67
Gambut (85%) 9,26 11,13 Sekam padi (75%) 2,67
Gambut (75%) 9,23 10,87 Serbuk gergaji (85%) 2,57
Pembanding (subsoil/topsoil) 8,76 12,47 Serbuk gergaji (75%) 2,57
NS NS Gambut (85%) 2,77
Gambut (75%) 2,53
ST = setelah tanam
NS = tidak berbeda nyata secara statistik Pembanding (subsoil/topsoil) 2,50
NS
NS = tidak berbeda nyata secara statistik
Gambar 2 merupakan histogram ting-
gi tanaman pada saat benih berumur tiga Sabut kelapa atau cocopeat merupa-
dan empat bulan setelah tanam. Hasil peng- kan bahan organik alternatif yang dapat di-
ujian secara statistik tidak menunjukkan gunakan sebagai media tanam. Serbuk ter-
adanya perbedaan nyata akibat perlakuan sebut sangat baik digunakan sebagai media
yang dicobakan. Hal ini menunjukkan bah- tanam karena dapat menyerap air dan
wa terhadap tinggi tanaman penggunaan ba- menggemburkan tanah. Kelebihan sabut ke-
han organik sebagai media tanam meng- lapa sebagai media tanam karena karak-
hasilkan tinggi benih teh yang sama dengan teristiknya yang mampu mengikat dan me-
media tanam berbahan dasar tanah. nyimpan air dengan kuat, sesuai untuk

6
Pengaruh media tanam organik terhadap pertumbuhan dan perakaran.... (Salwa Lubnan Dalimoenthe)

daerah panas, dan mengandung unsur-unsur tanam. Hal ini mengindikasikan bahwa me-
hara esensial seperti kalsium (Ca), mag- dia tanam gambut+tanah akan mempunyai
nesium (Mg), kalium (K), natrium (N), dan kemampuan untuk menyimpan air dan
fosfor (P). udara untuk pertumbuhan tanaman paling
Serbuk gergaji merupakan bahan tinggi dibandingkan media tanam lain.
yang mengandung ligno selulosa dan lignin. Media tanam yang berbeda ternyata juga
Bahan ini memiliki porositas yang cukup mempunyai sifat kimia tanah yang berbeda.
tinggi namun bisa diatur kepadatannya Media tanam gambut+tanah mineral
hingga mencapai tingkat porositas dengan menghasilkan tinggi bibit, diameter batang,
mengatur rasio pemberian air. dan jumlah daun yang lebih tinggi di-
Sifat fisik media organik lebih mem- banding dengan media tanam yang lain.
perkuat pertumbuhan bibit tanaman, struk- Kemampuan media tanam gambut+tanah
tur, maupun tekstur media organik juga mineral yang lebih baik ini berhubungan
lebih dapat menjaga keseimbangan aerasi dengan kemampuan media gambut+tanah
(Alexander, 1976). Sesuai dengan tujuan dalam menyimpan air dan menyediakan
pada penelitian ini dan dengan hasil yang hara (Fitriani, 2011).
menunjukkan tidak adanya perbedaan mutu
antara media organik dengan media tanah, Jumlah daun
dapat dikatakan bahwa bahan organik dapat
Tabel 5 memperlihatkan bahwa pe-
digunakan sebagai media tanam sebaik
ngaruh perlakuan media tanam organik
tanah. Bobot persatuan bibit tiga hingga yang dicobakan tidak berbeda nyata untuk
empat kali lebih rendah dibandingkan me- jumlah daun. Artinya, keempat jenis bahan
dia tanah sehingga mempermudah pengang-
organik yang digunakan sebagai media ta-
kutan dan menghemat biaya transportasi.
nam, yaitu sabut kelapa, sekam padi, serbuk
Tanah gambut miskin Ca, P, K, pH
gergaji, dan gambut memberikan dampak
rendah, KTK tinggi, basa rendah, dan me- yang sama terhadap jumlah daun benih ta-
miliki daya pegang air yang cukup tinggi. naman teh di pesemaian dibandingkan me-
Sifat ini sangat sesuai untuk digunakan
dia tanam berbahan tanah (Tabel 5).
sebagai media tanam di pesemaian benih
teh. Media tanam untuk pesemaian benih TABEL 5
teh menghendaki pH rendah serta daya pe- Pengaruh perlakuan media tanam organik terhadap
jumlah daun benih teh umur 4 bulan setelah tanam
gang air yang cukup tinggi. Tanaman teh
itu sendiri tidak menghendaki Ca yang ting- Jumlah daun
Perlakuan
(helai)
gi atau kalsipob. Dengan demikian, di masa Sabut kelapa (85%) 3,67
datang gambut diharapkan bisa digunakan Sabut kelapa (75%) 3,67
sebagai media tanam untuk pembibitan Sekam padi (85%) 3,67
Sekam padi (75%) 2,83
tanaman teh. Serbuk gergaji (85%) 2,67
Dengan berat butiran yang berkisar Serbuk gergaji (75%) 3,33
Gambut (85%) 3,17
antara 1,42 g.cm-3 dan 1,50 g.cm-3 untuk Gambut (75%) 3,17
semua media tanam, maka media tanam Pembanding (subsoil/topsoil) 3,67
gambut+tanah mempunyai total porositas NS

yang tertinggi di antara semua media NS = tidak berbeda nyata secara statistik

7
Jurnal Penelitian Teh dan Kina, Vol. 16 No. 1, 2013: 1-11

Sabut kelapa Gambut

Sekam padi Bibit teh dengan media tanah

GAMBAR 3
Pertumbuhan benih teh pada berbagai macam media
tanam

Diharapkan selama dalam pembibitan


benih tanaman teh dapat tumbuh dan ber-
kembang dengan baik dan memiliki jumlah
daun yang cukup serta kondisinya sehat se-
hingga pada saat dipindahkan ke lapangan
daun-daun tersebut dapat berfungsi dengan
baik.

Serbuk gergaji

8
Pengaruh media tanam organik terhadap pertumbuhan dan perakaran.... (Salwa Lubnan Dalimoenthe)

Sabut kelapa
Gambut

GAMBAR 4
Kondisi perakaran benih tanaman teh pada berbagai
media tanam

Jumlah daun juga merupakan parame-


ter yang penting sebagai syarat bibit tanam-
an teh sudah bisa dipindahkan ke lapangan.
Pada saat dipindah ke lapangan, minimal
bibit tanaman teh harus mempunyai daun
sebanyak lima helai. Kondisi ini menanda-
kan bahwa bibit sudah cukup umur untuk
ditanam di lapangan. Gambar 3 menun-
Sekam padi
jukkan pertumbuhan benih teh di pesemaian
pada berbagai jenis media tanam yang diuji.
Jika dilihat pada Gambar 3 di atas,
secara fisik pertumbuhan benih teh yang di-
tanam pada media tumbuh yang berasal dari
sabut kelapa, sekam padi, serbuk gergaji,
dan gambut terlihat cukup baik. Dengan
demikian, diharapkan di masa depan pem-
bibitan tanaman teh dapat memanfaatkan
limbah berupa bahan organik sebagai media
tanam di pembibitan. Selain itu, pada saat
benih dipindahkan ke lapangan, media
tanam yang digunakan dapat menambah
Serbuk gergaji kadar bahan organik pada lubang tanam.

9
Jurnal Penelitian Teh dan Kina, Vol. 16 No. 1, 2013: 1-11

Bahan-bahan organik terutama yang Dengan demikian, bisa dipilih salah satu
bersifat limbah yang ketersediaannya me- dari kedua konsentrasi yang dianjurkan ini.
limpah dan murah dapat dimanfaatkan un- Akan tetapi, penambahan topsoil tetap ha-
tuk alternatif media tanah atasan yang rus dilakukan untuk mendapatkan media ta-
sulit/lambat tergantikan. nam yang padat serta mampu memperta-
hankan kelembapan tanah. Sabut kelapa
Panjang akar mempunyai prospek yang baik untuk dapat
dikembangkan sebagai media tanam alter-
Parameter panjang akar utama tidak
natif pada pembibitan teh.
berbeda nyata akibat perlakuan media ta-
nam organik yang diujikan. Semuanya tidak
berbeda nyata dengan media tanam konven- Volume akar
sional (lihat Tabel 6). Selain panjang akar utama, volume
Tampaknya, sekam padi kurang akar juga memegang perananan penting un-
memberikan dorongan tumbuh-kembang tuk tumbuh-kembang setek tanaman teh.
perakaran setek teh. Sementara itu, peng- Volume akar memberikan gambaran sebar-
gunaan media tanam berbahan dasar sabut an akar di dalam media tanam. Media ta-
kelapa dan pupuk kandang mampu menum- nam yang baik mampu menyebabkan per-
buhkembangkan perakaran bibit teh dengan tumbuhan dan perkembangan perakaran
baik. yang baik.
Penggunaan bahan organik sebagai
TABEL 6 media tanam ternyata memberikan penga-
Rata-rata panjang akar benih teh umur 4 bulan
setelah tanam ruh yang tidak berbeda nyata untuk para-
Panjang akar
meter volume akar (Tabel 7). Semua media
Perlakuan
(cm) tanam yang diuji mempunyai volume akar
Sabut kelapa/pupuk kandang (85%) 16,17 yang sebanding dengan media tanam kon-
Sabut kelapa/pupuk kandang (75%) 17,13
vensional, yaitu tanah.
Sekam padi/pupuk kandang (85%) 11,13
Sekam padi/pupuk kandang (75%) 8,10
TABEL 7
Serbuk gergaji/pupuk kandang (85%) 10,80 Rata-rata volume akar benih teh umur 4 bulan
Serbuk gergaji/pupuk kandang (75%) 13,47 setelah tanam
Gambut/pupuk kandang (85%) 11,27 Volume akar
Perlakuan
Gambut/pupuk kandang (75%) 12,33 (ml)
Pembanding (subsoil/topsoil) 11,97 Sabut kelapa/pupuk kandang (85%) 115,00
NS Sabut kelapa/pupuk kandang (75%) 113,33
Sekam padi/pupuk kandang (85%) 110,83
NS = tidak berbeda nyata secara statistik
Sekam padi/pupuk kandang (75%) 108,33
Serbuk gergaji/pupuk kandang (85%) 107,50
Penggunaan media tanam sabut kela- Serbuk gergaji/pupuk kandang (75%) 109,17
pa, sekam padi, serbuk gergaji, dan gambut Gambut/pupuk kandang (85%) 110,00
Gambut/pupuk kandang (75%) 109,17
sebanyak 75-85% dari media tanam ber- Pembanding (subsoil/topsoil) 110,00
fungsi dengan baik dan tidak berbeda nyata NS
dalam menumbuhkan perakaran benih teh. NS = tidak berbeda nyata secara statistik

10
Pengaruh media tanam organik terhadap pertumbuhan dan perakaran.... (Salwa Lubnan Dalimoenthe)

Persentase benih berakar sebagai penambah bahan organik.


Hasil pengamatan terhadap persentase Hasil analisis hara beberapa bahan
benih berakar menunjukkan bahwa media yang digunakan sebagai media dan pupuk
tanam organik yang diujikan tidak berbeda ditunjukkan pada Tabel 9 berikut ini.
nyata (Tabel 8). Media tanam organik yang
TABEL 9
diujikan sebanding dengan media tanam Hasil analisis kadar hara berbagai media tanam organik
pembanding, yaitu media tanah. Persentase
Jenis N P K Mg C-org pH
benih berakar berkisar 76,29-97,64%.
media (%) (%) (%) (%) (%) H2O KCl
Harapan setek berakar pada pembibitan teh
Sekam
berkisar antara 70-85%. Suatu pembibitan 0,296 0,040 0,192 0,0306 22,0 6,4 5,9
padi
dapat dikatakan berhasil dengan baik jika Sabut
0,295 0,058 0,178 0,1250 26,8 5,9 5,4
kelapa
persentase berakar setek yang ditanam ber- Serbuk
0,122 0,032 0,164 0,0477 26,2 6,0 5,5
ada pada kisaran tersebut. gergaji
Gambut 0,501 0,011 0,016 0,0867 23,4 4,8 4,7
Gambar 4 memperlihatkan kondisi
perakaran dari setiap media tanam yang
diuji.
KESIMPULAN
TABEL 8
Rata-rata persentase benih berakar umur 4 bulan Berdasarkan parameter pertumbuhan
setelah tanam tanaman, tinggi tanaman, diameter batang,
Perlakuan
Persentase benih jumlah daun, dan persentase hidup benih,
berakar (%)
media tanam berupa bahan sabut kelapa,
Sabut kelapa/pupuk kandang (85%) 76,29 sekam padi, serbuk gergaji, dan gambut
Sabut kelapa/pupuk kandang (75%) 76,80
menghasilkan pertumbuhan yang tidak ber-
Sekam padi/pupuk kandang (85%) 82,83
beda nyata dibanding dengan tanah.
Sekam padi/pupuk kandang (75%) 79,23
Serbuk gergaji/pupuk kandang (85%) 84,49
Pada umur empat bulan, persentase
Serbuk gergaji/pupuk kandang (75%) 94,63 hidup rata-rata mencapai 99,17%. Rata-rata
Gambut/pupuk kandang (85%) 93,21 tinggi tanaman 8,65 cm (tiga bulan sesudah
Gambut/pupuk kandang (75%) 91,24 tanam) dan 11,17 cm (tiga sesudah tanam),
Pembanding (subsoil/topsoil) 97,64 rata-rata diameter batang 2,61 mm dan rata-
NS rata jumlah daun 3,32 helai.
NS = tidak berbeda nyata secara statistik Berdasarkan parameter panjang akar,
volume akar, dan persentase benih berakar,
Kandungan hara media organik media tanam berupa sabut kelapa, sekam
Hasil analisis hara secara simplo dari padi, serbuk gergaji, dan gambut tidak ber-
beberapa bahan yang digunakan sebagai beda nyata dibanding dengan tanah.
media dan pupuk ditunjukkan pada Tabel 9. Pada umur empat bulan setelah
Sabut kelapa serta serbuk gergaji mempu- tanam, persentase tanaman berakar rata-rata
nyai C-organik sekitar 26%. Hal ini sangat mencapai 86,46%. Rata-rata panjang akar
menunjang peningkatan kandungan bahan 12,49 cm dan rata-rata volume akar 110,37
organik pada saat benih teh ditanam. Media ml pada saat benih teh berumur empat
tanam berbahan organik ini berfungsi pula bulan setelah tanam.

11
Jurnal Penelitian Teh dan Kina, Vol. 16 No. 1, 2013: 1-11

DAFTAR PUSTAKA Fitriani, A. 2011. Pengaruh jenis bahan


organik yang berbeda sebagai media
Alexander, M. 1976. Introduction to Soil tanam terhadap pertumbuhan bibit
Microbiology. Second ed. New York: jelutung. Agroscientiae 18(1): 7-11.
John Wiley & Sons.
Kartawijaya, W.S., S.L. Dalimoenthe, dan
Dalimoenthe, S.L. 1996. Sekam padi seba- R. Wargadipura. 1997. Penanganan
gai media pembibitan setek teh. bibit teh tanpa bekong dan pertum-
Warta Teh dan Kina 7(4): 115-122. buhannya di lapangan. Risalah Pene-
Djajadi, H. B. dan N. Hidayah. 2010. litian: 35-52.
Pengaruh media tanam dan frekuensi Wanitaningsih, S.K. 2012. Pemanfaatan se-
pemberian air terhadap sifat fisik, rabut kelapa dan sekam padi sebagai
kimia dan biologi tanah serta pertum- media tanam pada pembibitan tanam-
buhan jarak pagar. Jurnal Littri. 16: an nyamplung menggunakan potrays.
64-69. Jurnal Media Bina Ilmiah 6(1).
Ernawati, E. 2008. Pengaruh media tanam Tobroni dan S. Tarlan. 1989. Pedoman
kompos, serbuk gergaji dan arang pembuatan bibit setek teh. Pusat Pe-
sekam terhadap pertumbuhan gelom- nelitian Perkebunan Gambung. 17h.
bang cinta. Skripsi thesis. Universitas
Muhammadiyah, Surakarta.

12

You might also like