You are on page 1of 13

4.

Data Hasil Percobaan

a. Lebar penyempitan (b) = 0,030 m

b. Lebar saluran (B) = 0,050 m

Tabel 3.B.1 Data hasil percobaan uji venturi flume.

t1 t2 t3 H h Hc h' v
3,61 3,59 3 0,03 0,026 0,016 0,008 0,001
2,01 2,34 2,18 0,039 0,035 0,025 0,011 0,001
1,8 1,46 1,23 0,052 0,048 0,035 0,017 0,001

5. Perhitungan

a. Bilangan froude sebelum penyempitan

1. Luas penyempitan

a =bxh

a1 = 0,030 x 0,026 = 8,0 x 10-4 m2

a2 = 0,030 x 0,035 = 11,0 x 10-4 m2

a3 = 0,030 x 0,048 = 14,0 x 10-4 m2

2. Luas bagian hulu

A =BXH

A1 = 0,05 x 0,030 = 15 x 10-4 m2

A2 = 0,05 x 0,039 = 20 x 10-4 m2

A3 = 0,05 x 0,520 = 26 x 10-4 m2


3. Mencari nilai m
a
m =
A

8 x 10−4
m1 = = 0,5200
15 x 10−4

11 𝑋 10−4
m2 = = 0,5385
20 𝑋 10−4

14 𝑋 10−4
m3 = = 0,5538
26 𝑋 10−4

4. Mencari nilai C

𝑄
C =
𝑎 𝑥 (2𝑔(ℎ−ℎ′ ))0,5

0,3 𝑋 10−3
C1 = = 0,6345
8 𝑋 10−4 (2 𝑥 9,81(0,008))0,5

0,5 𝑋 10−3
C2 = = 0,6376
11 𝑋 10−4 (2 𝑥 9,81(0,011))0,5

0,7 𝑋 10−3
C3 = = 0,5950
14 𝑋 10−4 (2 𝑥 9,81(0,017))0,5

5. Mencari nilai koefisien debit

𝐶
Cd = 1
( )0,5
1−𝑚2

0,6345
Cd1 = 1 = 0,5420
( )0,5
1−0,522

0,6376
Cd2 = 1 = 0,5373
( )0,5
1−0,53852

0,5950
Cd3 = 1 = 0,4954
( )0,5
1−0,55382
6. Mencari nilai kecepatan

𝑄
V =
𝐴

0,3 𝑋 10−3
V1 = = 0,1961 m/s
15 𝑋 10−4

0,5 𝑋 10−3
V2 = = 0,2356 m/s
20 𝑋 10−4

0,7 𝑋 10−3
V3 = = 0,2570 m/s
26 𝑋 10−4

7. Mencari nilai Fr
𝑣
Fr =
(𝑔 𝑥 ℎ)0,5

0,1961
Fr1 = = 0,3882
(9,81 𝑥 0,026)0,5

0,2356
Fr2 = = 0,4021
(9,81 𝑥 0,035)0,5

0,2570
Fr3 = = 0,3745
(9,81 𝑥 0,48)0,5

Fr1, Fr2, Fr3, < 1 merupakan aliran sub kritis

b. Bilangan Froude pada penyempitan

1. Luas penyempitan

ac = b x hc

ac1 = 0,030 x 0,016 = 5,0 x 10-4 m2

ac2 = 0,030 x 0,025 = 8,0 x 10-4 m2

ac3 = 0,030 x 0,035 = 11,0 x 10-4 m2


2. Mencari nilai kecepatan

𝑄
V =
𝑎𝑐

0,3 𝑋 10−3
V1 = = 0,6127 m/s
5 𝑋 10−4

0,5 𝑋 10−3
V2 = = 0,6126 m/s
8 𝑋 10−4

0,7 𝑋 10−3
V3 = = 0,6363 m/s
11 𝑋 10−4

3. Mencari nilai Fr
𝑣
Fr =
(𝑔 𝑥 ℎ𝑐)0,5

0,6127
Fr1 = = 1,5466
(9,81 𝑥 0,016)0,5

0,6126
Fr2 = = 1,2369
(9,81 𝑥 0,025)0,5

0,6363
Fr3 = = 1,0860
(9,81 𝑥 0,035)0,5

Fr1, Fr2, Fr3 > 1 merupakan aliran super kritis

c. Bilangan Froude sebelum venturi flume

1. Luas bagian hulu

A =BXH

A1 = 0,05 x 0,030 = 15 x 10-4 m2

A2 = 0,05 x 0,039 = 20 x 10-4 m2

A3 = 0,05 x 0,520 = 26 x 10-4 m2


2. Luas penyempitan

a =bxh

a1 = 0,030 x 0,026 = 8,0 x 10-4 m2

a2 = 0,030 x 0,035 = 11,0 x 10-4 m2

a3 = 0,030 x 0,048 = 14,0 x 10-4 m2

3. Mencari nilai m
a
m =
A

8 x 10−4
m1 = = 0,5200
15 x 10−4

11 𝑋 10−4
m2 = = 0,5385
20 𝑋 10−4

14 𝑋 10−4
m3 = = 0,5538
26 𝑋 10−4

4. Mencari nilai C

𝑄
C =
𝑎 𝑥 (2𝑔(ℎ−ℎ′ ))0,5

0,3 𝑋 10−3
C1 = = 0,6345
8 𝑋 10−4 (2 𝑥 9,81(0,018))0,5

0,5 𝑋 10−3
C2 = = 0,6376
11 𝑋 10−4 (2 𝑥 9,81(0,024))0,5

0,7 𝑋 10−3
C3 = = 0,5950
14 𝑋 10−4 (2 𝑥 9,81(0,031))0,5
5. Mencari nilai koefisien debit

𝐶
Cd = 1
( )0,5
1−𝑚2

0,6345
Cd1 = 1 = 0,5420
( )0,5
1−0,522

0,6376
Cd2 = 1 = 0,5373
( )0,5
1−0,53852

0,5950
Cd3 = 1 = 0,4954
( )0,5
1−0,55382

8. Mencari nilai kecepatan

𝑄
V =
𝐴

0,3 𝑋 10−3
V1 = = 0,1961 m/s
15 𝑋 10−4

0,5 𝑋 10−3
V2 = = 0,2356 m/s
20 𝑋 10−4

0,7 𝑋 10−3
V3 = = 0,2570 m/s
26 𝑋 10−4

9. Mencari nilai Fr
𝑣
Fr =
(𝑔 𝑥 ℎ)0,5

0,1961
Fr1 = = 0,3882
(9,81 𝑥 0,026)0,5

0,2356
Fr2 = = 0,4021
(9,81 𝑥 0,035)0,5

0,2570
Fr3 = = 0,3745
(9,81 𝑥 0,48)0,5

Fr1, Fr2, Fr3, < 1 merupakan aliran sub kritis


d. Bilangan Froude setelah penyempitan

1. Luas penyempitan

a = b x h’

a1 = 0,030 x 0,008 = 2 x 10-4 m2

a2 = 0,030 x 0,011 = 3 x 10-4 m2

a3 = 0,030 x 0,017 = 5 x 10-4 m2

2. Mencari nilai kecepatan

𝑄
V =
𝑎

0,3 𝑋 10−3
V1 = = 1,2255 m/s
2 𝑋 10−4

0,5 𝑋 10−3
V2 = = 1,3922 m/s
3 𝑋 10−4

0,7 𝑋 10−3
V3 = = 1,3101 m/s
5 𝑋 10−4

3. Mencari nilai Fr
𝑣
Fr =
(𝑔 𝑥 ℎ′)0,5

1,2255
Fr1 = = 4,3745
(9,81 𝑥 0,008)0,5

1,3922
Fr2 = = 4,2380
(9,81 𝑥 0,011)0,5

1,3101
Fr3 = = 3,2081
(9,81 𝑥 0,017)0,5

Fr1, Fr2, Fr3 > 1 merupakan aliran super kritis


Hubungan Antara Q dan H
0.06

0.05

0.04
H (m)

0.03

0.02

0.01

0
0.0003 0.0005 0.0007
Q (m3/s)

Gambar 3.B.6. Grafik hubungan antara Q dan H

Hubungan Antara Q dan hc


0.04
0.035
0.03
0.025
hc (m)

0.02
0.015
0.01
0.005
0
0.0003 0.0005 0.0007
Q (m3/s)

Gambar 3.B.7. Grafik hubungan antara Q dan hc


Hubungan Antara Q dan h
0.06

0.05

0.04
h (m)

0.03

0.02

0.01

0
0.0003 0.0005 0.0007
Q (m3/s)

Gambar 3.B.8. Grafik hubungan antara Q dan h

Hubungan Antara Q dan h'


0.018
0.016
0.014
0.012
0.01
h' (m)

0.008
0.006
0.004
0.002
0
0.0003 0.0005 0.0007
Q (m3/s)

Gambar 3.B.9. Grafik hubungan antara Q dan h’


Hubungan Antara Q dan h-h'
0.035

0.03

0.025
h-h' (m)

0.02

0.015

0.01

0.005

0
0.0003 0.0005 0.0007
Q (m3/s)

Gambar 3.B.10. Grafik hubungan antara Q dan h-h’

Hubungan Antara Q dan H-h'


0.04
0.035
0.03
0.025
H-h' (m)

0.02
0.015
0.01
0.005
0
0.0003 0.0005 0.0007
Q (m3/s)

Gambar 3.B.11. Grafik hubungan antara Q dan H


6. Kesimpulan dan Saran

a. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dan data yang diperoleh

maka dapat disimpulkan bahwa :

a) Dari percobaan dan perhitungan didapatkan hasil sebagai berikut :

1) Debit aliran (Q)

Q1 = 0,3 x 10-3 m3/s

Q2 = 0,5 x 10-3 m3/s

Q3 = 0,7 x 10-3 m3/s

2) Bilangan froude sebelum penyempitan (Fr)

Fr1 = 0,3882

Fr2 = 0,4021

Fr3 = 0,3745

3) Bilangan froude pada penyempitan (Fr)

Fr1 = 1,5466

Fr2 = 1,2369

Fr3 = 1,0860

4) Bilangan froude setelah penyempitan (Fr)

Fr1 = 4,3745

Fr2 = 4,2380

Fr3 = 3,2081

5) Bilangan froude sebelum venturi flume (Fr)

Fr1 = 0,3882
Fr2 = 0,4021

Fr3 = 0,3745

b) Semakin besar nilai debit aliran maka semakin besar juga nilai H.

c) Kondisi aliran berubah karena adanya penyempitan saluran

sebelum areal penyempitan, pada saat penyempitan, dan sebelum

venturi flume, maka aliran bersifat subkritis, namun pada saat

melewati penyempitan aliran bersifat superkritis. Hal ini dapat

dilihat dari perhitungan, bilangan froude pada saat sebelum

penyempitan, saat penyempitan, dan sebelum venturi flume, Fr < 1

maka aliran bersifat subkritis, dan setelah melewati penyempitan

bilangan froude Fr > 1 maka aliran bersifat superkritis.

d) Semakin besar luas penyempitan, maka tinggi air di bagian hulu

pada bagian penyempitan dan di hilir akan semakin tinggi, hal ini

dipengaruhi oleh lebar saluran.

e) Aplikasi venturi flume biasanya ada pada proses pengerjaan suatu

pekerjaan atau proyek seperti bendungan, saluran irigasi,

sedangkan dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat pada selokan-

selokan, parit atau sungai.

b. Saran

a) Untuk praktikan agar lebih disiplin pada saat pelaksanaan

praktikum.

b) Untuk laboratorium agar penataan alat - alat lebih diperhatikan

sehingga ruangan lebih terlihat rapi.


c) Sebaiknya dalam melaksanakan praktikum dilakukan dengan

teliti dan dengan koordinasi yang baik dengan asisten dan

teman sekelompok.

d) Diharapkan untuk praktikan selanjutnya agar datang tepat

waktu supaya praktikum berjalan dengan baik.

e) Diharapkan setelah melakukan praktikum, praktikan

membersihkan dan mengembalikan peralatan yang digunakan

ke tempat semula.

You might also like