Professional Documents
Culture Documents
Riono P Salep Mata PDF
Riono P Salep Mata PDF
ABSTRACT
Neonatal mortality rate in Indonesia, namely 19 per 1000 live births, is 55,9% ofthe infant
mortality rate.Eventhough there are numbers of Maternal Care Health (MCH) program
implemented, declining neonatal mortality is still slow. Current efforts todecreaseneonatal
mortalityare designed through the provision ofneonatalcarevisits. Theyincludes vitamin
Kinjection, administration ofeye ointment, early detection ofdanger signs, and HB0
immunization. This research aims to examinethe effect of neonatal care, particularly neonatal
visit, in relation toreduce neonatal mortality rate in Indonesia (Analisis Data Riskesdas
2010). This research employedcross sectional design with total number of sample13.859
children those born alive, aged 0-59 months.. Data was analyzed using multiple logistic
regression based on the Directed Acyclic Graph (DAG). The result shows that the risk of
neonatal death is higher among neonatal who received less than 3 neonatal visitservices
withORadj=12.77 (95%CI1,82 - 89,56) than their counter part who did not receive neonatal
visit ORadj=28.32 (95%CI 3,86 - 208,26). Neonateswith novitamin Kat the time of1st
neonatal visit has higherrisk ofneonatal death, with p value < 0,001 and OR adj 34,5
(95%CI 4,90 - 243,34). This study shows that a high quality of neonatal health services
could prevent neonatal death in Indonesia.
Key words: neonatal death, neonatal visits and administration of vitaminK
ABSTRAK
Angka kematian neonatal di Indonesia sebesar 19 per 1000 kelahiran hidup menempati
55,9%dari angka kematian bayi. Meskipun berbagai pelayanan kesehatan ibu dan anak
sudah banyak dikembangkan, penurunan kematian neonatal masih lambat. Upaya menurunkan
kematian neonatal saat ini dilakukan melalui pemberian pelayanan kunjungan neonatal
yang meliputi pemberian vitamin K injeksi, pemberian salep mata, deteksi dini tanda bahaya,
dan pemberian imunisasi HB0.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelayanan
kesehatan neonatal khususnya pelayanan kunjungan neonatal (KN) terhadap kematian
neonatal di Indonesia.Metode penelitian menggunakan rancangan cross sectional dengan
sample penelitian berjumlah 13,859 anak lahir hidup usia 0 - 59 bulan.Analisis data
menggunakan Regresi logistik ganda berdasarkan Directed Acyclic Graph (DAG).Hasil
didapatkan bahwa risiko kematian neonatal lebih tinggi pada anak yang KN1 kurang
berkualitas dengan p value 0,01; ORadj=12,77(95%CI 1,82 - 89,56) dan anak yang tidak
KN1 dengan p value 0,001; ORadj=28,32 (95%CI 3,86 - 208,26). Neonatus yang tidak
mendapatkan vitamin K memiliki risiko kematian neonatal dengan p value < 0,001;
ORadj34,5 (95%CI 4,90 - 243,34). Penelitian menunjukan bahwa hanya pelayanan kesehatan
neonatal yang berkualitas yang dapat mencegah kematian neonatal di Indonesia.
Kata kunci: kematian neonatal, kunjungan neonatal, pemberian vitamin K
11
12 Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Vol. 2, Nomor 2, Maret 2015, hlm : 11 - 19
Sebagian besar (59,9%) kunjungan neonatal Vit K terdapat sebagian besar (76,9%) tidak
pertama dan mendapatkan kurang dari 3 jenis mendapat Vit K atau tidak KN .
pelayanan. Berdasarkan KN dan pemberian
Sri Sukamti , Pengaruh Pelayanan Kesehatan Neonatal Terhadap Kematian Neonatal Di Indonesia 15
lain yang menangani pertolongan persalinan. vitamin K pada bayi baru lahir merupakan
Hal ini sesuai dengan program safe usaha untuk mencegah terjadinya perdarahan
motherhood yang menekankan persalinan pada bayi beberapa hari setelah lahir karena
yang aman di fasilitas kesehatan (Depkes, belum sempurnanya sistem pembekuan darah.
2008). Hal ini dapat meningkatkan kematian neonatal.
Pada saat kunjungan neonatal pertama perlu
Kunjungan neonatal merupakan sarana untuk diyakinkan apakah bayi sudah mendapatkan
mendapatkan asuhan bayi baru lahir esensial suntikan vitamin K, sehingga dapat diberikan
sehingga bayi dapat beradaptasi dengan apabila bayi belum mendapat vitamin K. Pada
perubahan lingkungan dari dalam rahim ke penelitian ini persentase KN1 dengan
luar rahim. Adaptasi lingkungan luar rahim pemberian vitamin K sebesar 22,45%,
perlu difasilitasi oleh orang terdekat dengan persentase KN1 tidak diberi vitamin K dan
bayi, biasanya orang tua dan tenaga kesehatan tidak KN sebesar 77,45%. Kejadian kematian
yang menolong proses persalinan dan pada bayi yang KN1 dengan pemberian
pemeriksa bayi baru lahir. Kunjungan neonatal vitamin K sebesar 0,04% sedangkan pada
dapat dilakukan melalui kunjungan ibu ke bayi yang KN1 tidak diberi vitamin K dan
tenaga kesehatan atau sebaliknya kunjungan tidak KN1 1,2%.
tenaga kesehatan ke rumah ibu.
Hasil analisis multivariat, menunjukkan
Kunjungan neonatal pertama yang dilakukan hubungan KN dengan kematian neonatal
pada umur 6 jam - 48 jam didapatkan 69,9%. setelah dikontrol variabel ANC, komplikasi
Tempat kunjungan neonatal di rumah sebesar kehamilan, penghasilan, komplikasi
27,8% dan di praktik nakes sebesar 23,2%. persalinan, penolong persalinan, tempat
Persentase ini selaras dengan data tentang persalinan dan berat lahir didapatkan bayi
pertolongan persalinan persentase terbesar di yang dibawa oleh ibu untuk KN1 dengan
rumah dan di bidan praktik. Sedangkan mendapatkan pelayanan kurang dari 3 jenis
persentase KN ke-2 sebesar 60,0%, KN ke- kemungkinan lebih memiliki risiko kematian
3 sebesar 37%. Persentase KN ke-1 dan KN neonatal 12 kali dibandingkan bayi yang KN1
ke-2 lebih tinggi dibandingkan KN ke-1 dan mendapatkan pelayanan 3 jenis.
berdasarkan Riskesdas 2007 (Riskesdas, Sedangkan bayi yang tidak KN1 kemungkinan
2007). Jenis pelayanan yang diberikan selama lebih memiliki risiko kematian neonatal 28
KN1 yang diukur pada Riskesdas 2010 kali dibandingkan bayi yang KN1 dan
meliputi Immuninasi HB-0 72,3%, pemberian mendapat pelayanan 3 jenis. Penelitian ini
salep mata 32,2% dan vitamin K injeksi selaras dengan penelitian sebelumnya (Titaley,
33,3%. Jenis pelayanan ini belum mewakili 2008; Afifah, 2009).
asuhan bayi baru lahir esensial yang harus
diberikan pada saat kunjungan neonatal (Beck, Hasil analisis regresi logistic sederhana
2004; Depkes, 2009; Ronoatmodjo, 2009). didapatkan bayi yang KN1 yang tidak diberi
Berdasarkan KN1 dan jenis pelayanan yang vitamin K dan tidak KN1 kemungkinan
diberikan didapatkan KN1 dengan 3 jenis memiliki risko kematian neonatal 32 kali
pelayanan hanya sebesar 13,1%, KN1 dengan daripada bayi yang KN1 dengan pemberian
jenis pelayanan < 3 jenis sebesar 59,9% vitamin K. Sedangkan hasil analisis logistik
sedangkan yang tidak KN sebesar 27%. ganda didapatkan bayi yang KN1 tidak diberi
Persetase ini sedikit menggambarkan kualitas vitamin K dan tidak KN1 kemungkinan
pelayanan KN yang berhubungan dengan memiliki risiko kematian neonatal 34 kali dari
asuhan penting bayi baru lahir. Pemberian pada bayi yang KN1 dengan pemberian
Sri Sukamti , Pengaruh Pelayanan Kesehatan Neonatal Terhadap Kematian Neonatal Di Indonesia 17
kebersihan dan mengenali tanda bahaya pada Afifah, T. 2009. Determinan Kematian
bayi serta memberikan asuhan yang tepat, Neonatal Dini, Neonatal Lanjut, dan Post
stimulasi pertumbuhan perkembangan dan Neonatal di Indonesia (Analisa Data
imunisasi). Pelayanan kesehatan neonatal ini Sekunder SDKI 2007). Tesis tidak
sangat penting untuk memberikan asuhan diterbitkan. Depok. FKM-UI.
pada bayi, mendeteksi bahaya pada bayi dan
Beck, D., Ganges, F., Goldman, S. & Long,
melakukan penangan secara efektif sehingga
P. 2004. Care of the Newborn References
memfasilitasi kelangsungan hidup bayi yang
Manual. Washingtons: KINETIK.
sehat optimal.
Black, R. E. et. al. 2010. Global, regional,
SIMPULAN and national causes of child mortality in
Pelayanan kesehatan neonatal khusunya 2008: A systematic analysis. Lancet.
kunjungan neonatal (KN) dan pemberian Departemen Kesehatan RI. 2008. Panduan
injeksi vitamin K pada bayi baru lahir secara Pelaksanaan Strategi making Pregnancy
statistik terdapat hubungan bermakna dengan Safer dan Child Survival. Jakarta: Depkes
kematian neonatal di Indonesia. Kunjungan RI.
neonatal yang tidak sesuai standar atau
perilaku tidak melakukan kunjungan neonatal , 2009. Pedoman Pemantauan Wilayah
serta tidak mendapatkan pelayanan pemberian Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-
injeksi vitamin K secara statistic memiliki KIA). Jakarta: Depkes.
risiko kematian neonatal yang besar.
2008. Rencana Strategi Nasional
Hasil peneltian ini mengisyaratkan agar tenaga Making Pregnancy Safer (MPS) di
kesehatan dapat memperbaiki pelayanan Indonesia 2001 - 2010. Jakarta : Depkes.
kesehatan Ibu dan Anak dengan
memperhatikan aspek pelayanan yang , 2008. Profil Kesehatan Indonesia
berkualitas sehingga dapat memberikan 2008. Jakarta: Depkes.
kontribusi dalam menurunkan kesakitan dan Dewi, R. 2010. Faktor - faktor yang
kematian neonatal. Pelaksanaan program berhubungan dengan kematian neonatal
kunjungan neonatal yang optimal dengan di Indonesia Analisis Data SDKI 2007.
memberikan asuhan bayi baru lahir melalui Skripsi tidak diterbitkan. Depok. FKMUI.
pemberian pelayanan; deteksi dini tanda
bahaya, menjaga kehangatan, pemberian ASI, IBI. 2006. Standar Pelayanan Kebidanan.
pencegahan infeksi, pencegahan perdarahan Jakarta.
dengan memberikan vitamin K injeksi untuk Iswarati & Oesman, H. 2007. Kematian
menurunkan risiko kesakitan dan kematian Neonatal, Bayi dan Balita di Indonesia.
pada masa neonatus. Jurnal Ilmiah Keluarga Berencana dan
Kesehatan Reproduksi, tahun I, no.1.
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan RI. 2010. Buku Saku
Acuin, C. S.et. al. 2011. Health in Southeast Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial
Asia 2 Maternal, neonatal, and child Pedoman Teknis Pelayanan Kesehatan
health in southeast Asia: towards greater Dasar. Jakarta: Kemkes.
regional collaboration. (online),
www.thelancet.com Vol 377 February 5, Lawn. J. E, et. al. 2004. Why are 4 million
2011 newborn babies dieying each years? Vol
364 July 31, 2004. www.thelancet.com.
Diunduh tanggal 1/3/2011.
Sri Sukamti , Pengaruh Pelayanan Kesehatan Neonatal Terhadap Kematian Neonatal Di Indonesia 19
Mosley & Chen. 2003. An Analitical Shrier, I. & Platt, R. W. 2008. Reducing Bias
Framework for the Study of Child Through Directed Acyclic Graphs. BMC
Survival in Developing Countries. Medical Research.
Bulletin of WHO.
Soemantri, S. dkk. 2011. Uncertain DMGS
Ronoatmodjo, S. 2009. Kunjungan Rumah Target Achievement and Current Gaps
Pasca Persalinan Sebuah Strategi in the Continum of Care. Evidence from
Meningkatkan Kelangsungan Hidup Household Surveys. Presented in informal
Neonatal. Jurnal Kesehatan Masyarakat meeting at WHO office. April 2011.
Nasional Vol.4 No.2 Oktober 2009.
Titaley, et.al. 2008. Determinants Of Neonatal
S a i f u d d i n , A . B , A d r i a a n s z , G, Mortality In Indonesia. BMC Public
Wiknjosastro,G.H, & Waspodo, J. 2006. Health 2008, diunduh dari
Buku Acuan Nasional Pelayanan http://www.biomedcentral.com/1471-
Maternal Neonatal. Jakarta:YB-PSP. 2458/8/232, tanggal 27/12/2010