You are on page 1of 13

PENGOPTIMALAN PROSES BALANCING PADA BLADE

INDUCED DRAFT (ID) FAN


(Studi Kasus ID Fan Pabrik Indarung V PT Semen Padang)

Fajra Ahmed
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
E-mail : fajraahmed@yahoo.co.id

ABSTRACT
In the prevalent industrial machines with rotary motion (rotating machinery). Each of the
machines rotating movement will always experience vibration. ID fan is one example of a
rotating machine movement. Vibration is always associated with unbalance. ID fan serves to
suck the hot air from the cooler grid is then compressed to heat the raw material mix before
entering into high kitchen (kiln). Because the air is sucked by the ID fan mixes with the
common attachment material (coating) on the fan impeller ID. The impact of the resulting
unbalance attachment and high vibration on the impeller bearing. This study aimed to find a
way to manually balance the weight determination which does not require the operation of
the equipment so that the risk of error correction mass (mass trial) to ensure the equipment is
very small and the method used can be applied in any balancing process. The method used in
this study is the method of balancing Static and Dynamic balancing. Based on the results of
research conducted on balancing the ID fan speed measurement data obtained in the form of
graphs and time waveform measurements were performed radial direction (horizontal and
vertical) and the axial direction. Initial vibration on the fan ID is 6.91 mm / s in the direction
of the horizontal bearing 2. After static balancing method and followed the method of
dynamic balancing of vibration can be reduced to 2.60 mm / s. From these data the vibrations
can be categorized into normal vibrations in accordance with ISO 10816-3 (Mobius Institute.
2005) is in Zone B (Unrestricted Long Term Operation). After balancing the balancer weight
gain (mass) on each impeller are obtained center of gravity closer to the point of rotation.
Key Word : ID Fan, Vibration, Balancing.

I. Pendahuluan kritis sehingga gaya unbalance tersebut akan


A. Latar Belakang mengakibatkan resonansi saat kecepatan fan
Proses balancing biasanya dilakukan berada pada kecepatan kritis (proses start
dengan metoda insitu balancing namun up). Oleh karena itu penambahan berat
metoda ini cukup berbahaya pada saat start penyeimbang secara manual diperlukan agar
up karena penambahan berat (massa) pada amplitudo vibrasi sebelum balancing tidak
awal proses balancing merupakan massa terlalu tinggi sehingga resonansi yang
percobaan yang berpotensi meningkatkan mungkin terjadi saat proses insitu balancing
gaya unbalance. Dengan meningkatnya gaya tidak membahayakan. Dengan demikian
unbalance akan meningkatkan amplitudo perlu dilakukan penelitian untuk
vibrasi. ID fan beroperasi diatas kecepatan
Pengoptimalan proses balancing pada blade II. Teori Dasar
ID Fan secara manual. A. Pengertian Getaran
B. Tujuan Penelitian Getaran adalah gerakan bolak-balik
Berdasarkan atas perumusan masalah dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran
yang telah dijelaskan di atas, maka tujuan berhubungan dengan gerak osilasi benda dan
dari penelitian ini adalah : gaya yang berhubungan dengan gerak
1. Menemukan cara penentuan berat tersebut. Semua benda yang mempunyai
penyeimbang secara manual yang tidak massa dan elastisitas mampu bergetar. Jadi
memerlukan pengoperasian peralatan kebanyakan mesin dan struktur rekayasa
sehingga resiko kesalahan massa koreksi (engineering) mengalami getaran sampai
(trial mass) terhadap peralatan sangat derajat tertentu dan rancangannya biasanya
kecil. memerlukan pertimbangan sifat osilasinya.
2. Memastikan metoda yang digunakan
mampu mengoptimalkan proses B. Karakteristik Getaran
balancing pada blade ID fan. Kondisi suatu mesin dan masalah-
3. Memastikan metoda pengoptimalan yang masalah mekanik yang terjadi dapat
digunakan dapat diterapkan dalam setiap diketahui dengan mengukur karakteristik
proses balancing. getaran pada mesin tersebut. Karakteristik-
karakteristik getaran yang penting antara lain
C. Manfaat Penelitian adalah :
Penelitian ini diharapkan menghasilkan 1. Frekuensi Getaran
sebuah metode yang dapat digunakan untuk Gerakan periodik atau getaran selalu
mencegah terjadinya kegagalan pada berhubungan dengan frekuensi yang
sentrifugal fan yang diakibatkan oleh kasus menyatakan banyaknya gerakan bolak-
yang sama. Selain itu hasil penelitian ini balik (satu siklus penuh) tiap satuan
dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan waktu. Hubungan antara frekuensi dan
sistem perawatan prediktif. periode suatu getaran dapat dinyatakan
dengan rumus sederhana: frekuensi =
D. Batasan Masalah 1/periode. (Practical Machinery
Penelitian ini dibatasi hanya pada Vibration Analysis dan Predictive
pengukuran data vibrasi dan dilanjutkan Maintenance, Scheffer Cornelius
dengan proses balance ID Fan melalui Girdhar Paresh. 2004 ). Frekuensi dari
metoda static dan dynamic balancing. getaran tersebut biasanya dinyatakan
sebagai jumlah siklus getaran yang
terjadi tiap menit (CPM = Cycles per percepatan adalah laju perubahan dari
minute). Sebagai contoh sebuah mesin kecepatan. Percepatan getaran pada
bergetar 60 kali (siklus : dalam 1 menit umumnya dinyatakan dalam, satuan
maka frekuensi getaran mesin tersebut “g’s’ peak, dimana satu “g” adalah
adalah 60 CPM. Frekuensi bisa juga percepatan yang disebabkan oleh gaya
dinyatakan dalam CPS (cycles per gravitasi pada permukaan bumi.
second) atau Hertz dan putaran
dinyatakan dalam revolution per minute C. Unbalance (Ketidakseimbangan
(RPM). Massa Berputar)
2. Perpindahan Getaran ( Vibration Gaya getar dan sesaat dapat
Displacement ) diminimalkan dengan menyeimbangkan
Jarak yang ditempuh dari suatu puncak sedemikian rupa sehingga resultants gaya
ke puncak yang lain disebut perpindahan inersia dan momen inersia yang terjadi sama
dari puncak ke puncak (peak to peak dengan nol. Proses meminimalkan atau
displacement). Perpindahan tersebut menghilangkan gaya dinamik ini disebut
pada umumnya dinyatakan dalam satuan sebagai penyeimbangan dinamik. Masalah-
mikron (μm) atau mils. masalah yang sering menyebabkan getaran
1 μm 0.001 mm pada suatu mesin antara lain :
1 mils 0.001 inch ketidakseimbangan (unbalance) elemen
3. Kecepatan Getaran ( Vibration Velocity ) rotasi, ketidaklurusan (mis-alignment) pada
Karena getaran merupakan suatu kopling dan bearing, eksentritas
gerakan, maka getaran tersebut pasti (Eccentricity), cacat pada bantalan, antifriksi
mempunyai kecepatan. (faulty antifriction bearing), kerusakan pada
Kecepatan getaran biasanya dalam bantalan sleeve (sleeve bearing), kelonggaran
satuan mm/det (peak). Karena kecepatan mekanik (mechanical looseness), buruknya
selalu berubah secara sinusoida, maka sabuk penggerak (faulty drive belt),
seringkali digunakan pula satuan mm/sec kerusakan roda gigi (gear problem), masalah
(rms), nilai peak = 1,414 x nilai rms. listrik (electrical problem), resonansi
Kadang-kadang digunakan juga satuan (resonance), gaya aerodinamika
inch/sec (peak) atau inch/sec (rms) (aerodynamic and hydraulic forces), gaya
1 inch = 25,4 mm reciprocating (reciprocating forces) dan
4. Percepatan Getaran ( Acceleration ) gesekan.
Karakteristik getaran lain dan juga Suatu poros dapat mengalami unbalance,
penting adalah percepatan. Secara teknis yang disebabkan oleh sifat bahan yang tidak
homogeny (lubang/void yang terjadi pada yang rendah (low vibration) pada mesin
saat pembuatan poros), Eksentrisitas poros, akan:
penambahan alur dan pasak pada poros, serta a. Mengurangi kebisingan.
distorsi yang dapat berupa retakan (crack), b. Menyebabkan bantalan lebih awet
bekas pengelasan atau perubahan bentuk dipakai.
pada poros. Unbalance ini menyebabkan c. Mengurangi kelelahan (fatigue) pada
distribusi massa yang tidak seragam struktur rangka mesin.
disepanjang poros atau lebih dikenal sebagai d. Mengurangi kelelahan dan stress
massa unbalance. Jika suatu poros disebut pada operator mesin.
dalam keseimbangan statik maka akan tetap e. Menaikkan efisiensi mesin.
dalam posisi sudut tanpa berputar (yaitu f. Mengurangi biaya perawatan mesin.
hanya gaya getar akan menjadi nol). Jika Metode balancing yang sering dilakukan
suatu poros disebut dalam keseimbangan didalam laboratorium adalah single-plane
dinamik, yang dapat diputar pada kecepatan balancing dan two-plane balancing. Tiap
apapun tanpa terjadi getaran (yaitu baik metode ini menggunakan beban uji (trial
memaksa getar dan saat akan menjadi nol). weight) dan pengukuran beda phase.
Jika poros dalam keseimbangan dinamik Balancing biasanya dilakukan untuk putaran
maka secara otomatis berada dalam poros tertentu. Untuk poros kaku, balancing
keseimbangan statis, tetapi sebaliknya belum yang dilakukan dibawah putaran kritis I
tentu benar. (bending) dapat efektif untuk setiap putaran
Prosedur perawatan untuk mengurangi poros. Sedangkan untuk poros flexible yakni
unbalance pada mesin disebut balancing. poros dengan perbandingan panjang terhadap
Balancing terdiri dari prosedur pengukuran diameter poros yang besar, maka balancing
getaran dan menambahkan atau mengurangi hanya akan efektif pada putaran poros yang
beban untuk mengatur (adjust) distribusi tertentu saat dilakukan balancing. Balancing
massa. Tujuan balancing adalah yang dilakukan dekat dengan putaran kritis
menyeimbangkan mesin putar, yang pada kebanyakan dihindari. Meskipun balancing
akhirnya akan mengurangi getaran. yang dilakukan jauh dari putaran kritis akan
menghasilkan respon getaran yang kecil
D. Metoda Balancing sehingga lebih sulit diukur, akan tetapi ketika
Tujuan balancing adalah balancing dilakukan dekat dengan putaran
menyeimbangkan mesin putar yang pada kritis akan menghasilkan respon getaran yang
akhirnya akan mengurangi getaran. Getaran besar sehingga lebih mudah diukur, namun
dengan perubahan putaran sedikit saja dapat
mempengaruhi pembacaan amplitudo dan B. Perangkat Penelitian
phase. 1. Spesifikasi Teknis ID Fan dan Motor
Pada proses balancing yang dilakukan Listrik
mendekati putaran kritis sistem akan sering
muncul ’harmonik’, yaitu ketika sistem
diputar mendekati putaran kritis akan terjadi
getaran yang besar, akibatnya sistem
berperilaku sebagai sistem tak linier sehingga
respon yang terjadi tidak lagi sinusoidal. Hal
ini berarti selain frekuensi dasarnya, akan
muncul frekuensi-frekuensi lain yang lebih
tinggi.

Gambar 2. Impeller sebelum dipasangkan


III. Metodologi Penelitian
A. Diagram Alur Penelitian Spesifikasi motor listrik dan ID fan yang
digunakan dalam penelitian adalah :
Power motor penggerak : AC 2900 KW
Rpm : 990 rpm
Pressure : 695 mmAg
Capacity :12720 M3/min
Blade : 10 pcs
Impeller Radius : 1.285 mm
Impeller weight : 11.000 kg
Unbalance allowance : 464065,9 g*mm
Balancing method Dynamic dan static
Correction method : removed / added

2. Jenis Bearing ID Fan 5J1T01


Pada penelitian ini jenis Bearing yang
digunakan pada ID Fan 5J1T01 adalah :
Bearing B1 : SKF 22332 CC/W33
Bearing B2 : SKF 22332 CC/C5W33
Housing bearing B1 : SOFN 332 BF
Gambar 1. Diagram alir Metodologi Penelitian Housing bearing B2 : SOFN 332 BL
Gambar 4. Accelerometer Tranduser
Sumber : Mobius Institute. 2005

Gambar diatas adalah diagram sederhana


dari tipe accelerometer dengan sebuah
penguat didalamnya. Apabila tranduser
ini ditempelkan pada bagian mesin yang
Gambar 3. Housing bearing dan bearing bergetar, maka getaran mekanis tersebut
diteruskan melalui Case insulator ke
3. Sensor Percepatan
bahan piezoeletric, sehingga bahan
Sensor percepatan dipilih karena
tersebut mengalami tekanan sebanding
memiliki massa yang relatif kecil
dengan getarannya.
sehingga tidak mempengaruhi
karakteristik dinamik sistem ketika
4. Vibration Analyzer
dilakukan pengujian. Acceleration juga
Alat ini mempunyai kemampuan untuk
memiliki kemampuan yang baik untuk
mengukur amplitudo dan frekuensi
mendeteksi sinyal geteran dengan
getaran yang akan dianalisa. Karena
frekuensi tinggi dan menengah. Selain
biasanya sebuah mesin mempunyai lebih
itu acceleration memiliki bentuk yang
dari satu frekuensi getaran yang
kecil dan ringkas sehingga memudahkan
ditimbulkan, frekuensi getaran yang
dalam pemasangan baik ketika
timbul tersebut akan sesuai dengan
melakukan pengukuran arah vertikal
kerusakan yang terjadi pada mesin
maupun arah horizontal.
tersebut. Alat ini biasanya dilengkapi
dengan meter untuk membaca amplitudo
getaran yang biasanya juga menyediakan
beberapa pilihan skala. Alat ini juga
memberikan informasi mengenai data
spektrum dari getaran yang terjadi, yaitu
data amplitudo terhadap frekuensinya, secara manual tidak memerlukan
data ini sangat berguna untuk analisa pengoperasian peralatan sehingga resiko
kerusakan suatu mesin. Dalam kesalahan trial mass terhadap peralatan
pengoperasiannya vibration analyzer ini sangat kecil. Balancing dilakukan
membutuhkan seorang operator yang dengan dua metode :
mengerti mengenai analisa vibrasi. a. Static balancing adalah balancing
dengan cara manual (pengurangan
atau penambahan massa pada
impeller). Pengurangan massa
balance dilakukan dengan cara
membersihkan bagian impeller yang
mengalami berat berlebih atau
penambahan massa dilakukan
Gambar 5. Vibration analyzer (vibexpert I) dengan cara menambahkan massa
Sumber : Mobius Institute. 2005
pada lawannya untuk mengurangi
massa yang tidak seimbang pada fan.
5. Personal Komputer
b. Single plane balancing merupakan
Personal Komputer digunakan untuk
proses balancing dengan cara
menampilkan data sekaligus
menghitung berat dari trial mass dan
menganalisanya. Program bantu yang
melakukan pengetesan dengan cara
digunakan adalah sebagai berikut :
mengoperasikan peralatan sehingga
a. Omnitrend
hasil lebih akurat.
Untuk program bantu mengumpulkan
dan trending data serta menampilkan
IV. Pembahasan dan Analisa
hasil rekaman data untuk selanjutnya
A. Teknik Pengukuran
dilakukan analisa getaran.
Teknik pengukuran merupakan hal yang
b. Auto Cad
sangat penting diperhatikan karena
Untuk menggambar desain mesin.
berhubungan dengan keabsahan data dan
c. Microsoft Word
safety dalam melakukan pengukuran.
Untuk mengetikkan hasil analisa dan
Kesalahan dalam melakukan pengukuran
tugas akhir.
akan menyebabkan kesalahan dalam
6. Prosedur Balancing
menganalisa data dan akan berlanjut dengan
Proses balancing ini dilakukan untuk
kesalahan tindakan perbaikan.
dapat menentukan berat penyeimbang
Pengukuran getaran pada suatu mesin accelometer 6.142 pada posisi V, H, A
secara normal diambil pada bearing dari bearing dengan ilustrasi sebagai berikut :
mesin tersebut. Tranduser sebaiknya harus
ditempatkan sedekat mungkin dengan
bearing mesin karena melalui bearing
tersebut gaya getaran dari mesin
ditransmisikan. Gerakan bearing adalah
merupakan hasil reaksi gaya dari mesin
tersebut.
Disamping karakteristik getaran seperti :
Amplitudo, frekuensi dan phase, ada
karakteristik lain dari getaran yang juga Gambar 6. Layout posisi peletakan sensor
mempunyai arti yang sangat penting yaitu pada bearing fan 5J1T01
arah dari gerakan getaran, hingga perlu bagi Sumber : Mobius Institute. 2005
kita untuk mengukur getaran dari berbagai
Vertikal
arah. Pengalaman menunjukkan bahwa ada
tiga arah pengukuran yang sangat penting
yaitu horizontal, vertikal, dan axial. Arah
horizontal dan vertikal bearing disebut
dengan arah radial. Arah pengukuran ini Axial
biasanya didasarkan pada posisi sumbu
Horizontal
tranduser terhadap sumbu putaran dari shaft
mesin. Arah ini juga sangat penting artinya
dalam analisa suatu getaran.
Langkah awal pengukuran vibrasi pada
Gambar 7. Posisi peletakan sensor pada
mesin-mesin industri pada umumnya adalah bearing fan 5J1T01
melakukan pengukuran “overall” yaitu
pengukuran yang tidak difilter pada daerah Pada pengambilan data vibrasi secara
frekuensi tertentu. Tujuannya adalah umum kita melakukan pengukuran pada tiga
memperoleh gambaran kondisi mesin secara posisi yaitu :
umum. Data vibrasi diambil menggunakan a. Arah Vertikal
vibXpert dan akan di upload ke software Pengambilan data dilakukan pada
omnitrend pada PC. Pengambilan dilapangan posisi tegak lurus terhadap sumbu
dilakukan dengan meletakkan sensor putar.
b. Arah Horizontal reference, Mobius Institute. 2005) dengan
Pengambilan data dilakukan pada 300 kW < Power < 50 MW dan pondasi
posisi mendatar (sudut 900) terhadap rigid, karena power dari ID Fan ini diatas
sumbu putar. 300 kW dengan pondasi rigid / kaku (tanpa
c. Arah Axial peredam karet).
Pengambilan data dilakukan pada
posisi searah (sejajar) terhadap
sumbu putar.

Gambar 9. Standar Vibrasi (displacement)


ISO 1086-3
Sumber : Mobius Institute. 2005

Gambar 8. Pengambilan data vibrasi arah Keterangan : Tanda dilingkari garis merah
axial bearing fan 5J1T01 adalah acuan yang digunakan

Dalam membicarakan getaran kita harus


mengetahui batasan – batasan level getaran
yang menunjukkan kondisi suatu mesin,
apakah mesin tersebut masih baik (layak
beroperasi) ataukah mesin tersebut sudah
mengalami suatu masalah sehingga
memerlukan perbaikan. Dalam sub bab ini Gambar 10. Standar Vibrasi (velocity) ISO
disajikan beberapa macam standar mengenai 1086-3
batasan-batasan level getaran yang umum Sumber : Mobius Institute. 2005
digunakan.
Untuk ID Fan 5J1T01 kita mengacu
pada ISO 1086-3 (Vibration training quick
v [mm/ s] 5J1T 01\ 5J1T 01\ IA\ 102 Ov erall v eloc ity >120

B. Data Pengukuran Getaran Bearing 10.0

9.5

9.0

8.5

Fan 8.0

7.5

7.0

Pengukuran amplitudo vibrasi dibawah 6.5

6.0

5.5

5.0

ini merupakan hasil pengukuran kecepatan 4.5

4.0

3.5

3.0

(mm/s) yang dilakukan secara rutin setiap 2.5

2.0

1.5

bulan dan dihubungkan menjadi sebuah 1.0

0.5

0.0

3/ 30/ 2012 7/ 6/ 2012 10/ 12/ 2012 1/ 18/ 2013 4/ 26/ 2013 8/ 2/ 2013 11/ 8/ 2013 2/ 14/ 2014 5/ 23/ 2014 8/ 29/ 2014 12/ 5/ 2014

grafik (tanggal pengukuran versus date

amplitudo) sehingga terbentuk sebuah Gambar 4.8 Data pengukuran amplitudo


trending vibrasi yang berguna untuk melihat vibrasi pada arah axial bearing I
kondisi peralatan secara umum. Amplitudo v [mm/ s] 5J1T 01\ 5J1T 01\ OV\ 102 Ov erall v eloc ity >120
8.0

vibrasi yang berada pada zona C dan D 7.5

7.0

6.5

menunjukkan adanya masalah pada peralatan 6.0

5.5

5.0

dan harus dilakukan analisa lebih lanjut. 4.5

4.0

3.5

3.0
v [mm/ s] 5J1T 01\ 5J1T 01\ IV\ 102 Ov erall v eloc ity >120
8.0 2.5

7.5 2.0

7.0 1.5

6.5 1.0

6.0
0.5

5.5
0.0

5.0 3/ 30/ 2012 7/ 6/ 2012 10/ 12/ 2012 1/ 18/ 2013 4/ 26/ 2013 8/ 2/ 2013 11/ 8/ 2013 2/ 14/ 2014 5/ 23/ 2014 8/ 29/ 2014 12/ 5/ 2014
date
4.5

4.0

3.5

3.0

2.5
Gambar 13. Data pengukuran amplitudo
2.0

1.5 vibrasi pada arah vertical bearing II


1.0

0.5

0.0

3/ 30/ 2012 7/ 6/ 2012 10/ 12/ 2012 1/ 18/ 2013 4/ 26/ 2013 8/ 2/ 2013 11/ 8/ 2013 2/ 14/ 2014 5/ 23/ 2014 8/ 29/ 2014 12/ 5/ 2014
v [mm/ s]
8.0
5J1T 01\ 5J1T 01\ OH\ 102 Ov erall v eloc ity >120 Acuan data
date
7.5 sebelum
7.0

6.5
balancing
Gambar 11. Data pengukuran amplitudo 6.0

5.5

5.0

vibrasi pada arah vertical bearing I 4.5

4.0

3.5

3.0
v [mm/ s] 5J1T 01\ 5J1T 01\ IH\ 102 Ov erall v eloc ity >120
8.0
2.5

7.5
2.0

7.0
1.5

6.5
1.0

6.0
0.5

5.5
0.0

5.0 3/ 30/ 2012 7/ 6/ 2012 10/ 12/ 2012 1/ 18/ 2013 4/ 26/ 2013 8/ 2/ 2013 11/ 8/ 2013 2/ 14/ 2014 5/ 23/ 2014 8/ 29/ 2014 12/ 5/ 2014
date
4.5

4.0

3.5

3.0

2.5
Gambar 14. Data pengukuran amplitudo
2.0

1.5 vibrasi pada arah horizontal bearing II


1.0

0.5

0.0

3/ 30/ 2012 7/ 6/ 2012 10/ 12/ 2012 1/ 18/ 2013 4/ 26/ 2013 8/ 2/ 2013 11/ 8/ 2013 2/ 14/ 2014 5/ 23/ 2014 8/ 29/ 2014 12/ 5/ 2014
date

Gambar 12. Data pengukuran amplitudo


vibrasi pada arah horizontal bearing I

v [mm/ s] 5J1T 01\ 5J1T 01\ OA\ 102 Ov erall v eloc ity >120

2.3 – 4.5 mm/s


8.0

7.5 : Zona B
7.0

6.5

6.0
(Peralatan beroperasi tidak dapat
5.5

5.0

4.5
diprediksi untuk waktu lama)
4.0

3.5

3.0
 4.5 – 7.1 mm/s : Zona C
2.5

2.0

1.5
(Pengoperasian peralatan jangka
1.0

0.5

0.0
panjang dibatasi)
3/ 30/ 2012 7/ 6/ 2012 10/ 12/ 2012 1/ 18/ 2013 4/ 26/ 2013 8/ 2/ 2013 11/ 8/ 2013 2/ 14/ 2014 5/ 23/ 2014 8/ 29/ 2014 12/ 5/ 2014


date

> 7.1 mm/s : Zona D


Gambar 15. Data pengukuran amplitudo (Getaran menyebabkan
vibrasi pada arah axial bearing II kerusakan)
Dari data diatas terlihat amplitudo
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa
tertinggi (6.91 mm/s) pada arah horizontal
vibrasi pada arah horizontal selalu
bearing , vibrasi berdasarkan ISO 10816-3
berfluktuatif mengindikasikan adanya
(Vibration training quick reference, Mobius
unbalance pada Fan.
Institute. 2005) berada pada Zona C
Tabel 1. Hasil pengukuran Bearing Fan (Restricted Long Term Operation).
5J1T01 sebelum balancing mm/s2
.
a [m/ s²] 5J1T 01\ 5J1T 01\ Outboard\ 214 VXP Bearing time signal >120 1/ 29/ 2014 10:20:38 AM
100

B1 B2 90

80
RPM : 990 (16.50Hz)

70
60
Impac
50
t
Vertikal 1.76 mm/s 2.41 mm/s 40

30

20
Beari
10

0 ng
Horizontal 6.28 mm/s 6.91 mm/s -10
-20

-30

-40

-50

Aksial 4.90 mm/s 3.82 mm/s -60

-70

-80
-90

-100

Sumber : Data Pengukuran dengan -110

-120

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120


t [ms]

Vipexpert, 2014
Tabel 1 merupakan hasil pengukuran Gambar 16. Time waveform Bearing II
kecepatan vibrasi secara umum (sebelum
Dari data rekaman sinyal waveform
dilakukan balancing). Data ini dibandingkan
bearing II terlihat adanya lonjakan amplitudo
dengan ISO 10816-3 Standar Vibrasi untuk
percepatan vibrasi pada saat-saat tertentu
5J1T01 (Vibration training quick reference,
yang menunjukkan adanya gaya impact yang
Mobius Institute. 2005) :
diterima bearing.
 0 – 2.3 mm/s : Zona A
Setelah dilakukan balancing dengan dua
(Peralatan beroperasi seperti baru)
metoda yaitu static dan dynamic balancing
maka didapatkan :
v op [mm/ s] 5J1T01\ 5J1T01\ Inboard\ 104 Mach. spectr >120 11/ 28/ 2011 9:24:21 PM
Tabel 2. Hasil pengukuran Bearing Fan RPM : 990 (16.50Hz)

5J1T01 setelah balancing 9.0


RPM Fan sebelum balancing
8.5

8.0

B1 B2 7.5

7.0

6.5

Vertikal 0.49 mm/s 1.01 mm/s 6.0

5.5

5.0

Horizontal 1.65mm/s 2.60 mm/s 4.5


RPM Fan sesudah balancing
4.0

3.5

Aksial 1.42 mm/s 0.83 mm/s 3.0

2.5

2.0

1.5

1.0 11/ 28/ 2011


0.5
Tabel 2 merupakan hasil pengukuran 0.0 11/ 28/ 2011
0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000 20000 22000 24000
f [cpm]
kecepatan vibrasi secara umum (setelah
Gambar 17. Spektrum Vibrasi Bearing B2
dilakukan balancing). Data ini dibandingkan
dengan ISO 10816-3 Standar Vibrasi untuk V. Kesimpulan dan Saran
5J1T01 (Vibration training quick reference, A. Kesimpulan
Mobius Institute. 2005) :
Dari hasil pengujian dan analisa
 0 – 2.3 mm/s : Zona A (Newly terhadap pengoptimalan proses balancing
Commissione Machines) pada blade ID fan pabrik indarung V PT
 2.3 – 4.5 mm/s : Zona B semen padang, maka dapat disimpulkan
(Unrestricted Long Term Operation) sebagai berikut :
 4.5 – 7.1 mm/s : Zona C (Restricted
1. Melakukan balancing fan dengan
Long Term Operation)
metoda static balancing (penambahan
 > 7.1 mm/s : Zona D (Vibration
plat pada blade 3 seberat 400 gr)
Causing Damage)
dapat mengurangi gaya unbalance

Dari data diatas terlihat amplitudo sebelum proses dynamic balancing

tertinggi (2.60 mm/s) pada arah horizontal (penambahan plat pada blade 10

bearing, vibrasi normal dan berdasarkan ISO seberat 100 gr, blade 2 seberat 200 gr,

10816-3 (Mobius Institute. 2005) berada blade 3 seberat 120 gr dan blade 4

pada Zona B (Unrestricted Long Term seberat 460 gr). Hal ini dibuktikan

Operation). dengan adanya permintaan


penambahan pada blade yang sama
Berikut adalah perbandingan grafik vibrasi saat proses dynamic balancing.
pada saat sesudah dan sebelum balancing. 2. Pentingnya melakukan static
balancing untuk keselamatan
peralatan karena penentuan berat DAFTAR PUSTAKA
penyeimbang secara manual tidak
Chan Yefri. 2010. Diktat getaran mekanik.
memerlukan pengoperasian peralatan Dari
sehingga resiko kesalahan massa https://yefrichan.files.wordpress.com/2010/0
5/diktat-getaran- ekanik1.pdf, 3 Mei 2014
koreksi terhadap peralatan sangat
kecil dan mempermudah proses single Ebara Hamada Blower. 2006. General
explanation. Penerbit Ebara Hamada Co. Ltd.
plane balancing. Jerman
3. Setelah dilakukan balancing dengan Girdhar Paresh, Scheffer Cornelius. 2004.
Practical Machinery Vibration Analysis and
penambahan berat penyeimbang Predictive Maintenance. Penerbit Elsevier.
(massa) pada masing-masing impeller Philadelphia
ISBI. 2004. Balancing. Penerbit ISBI.
maka didapatkan titik berat mendekati Jakarta
titik pusat putaran. Karyasa, Tungga Bhimadi. 2010. Dasar-
dasar getaran mekanis. Penerbit Andi.
4. Dengan optimalnya proses balancing Surabaya
yang dilakukan maka dapat Laboraturium Dinamika ITB. 2012.
Pengukuran pada poros rotasi. Penerbit ITB.
menghindari terjadinya kerusakan Bandung
yang lebih besar pada peralatan. Mobius Institute. 2005. Vibration training
course book. Penerbit Mobius institute.
Jerman
B. Saran Mobius Institute. 2005. Vibration training
quick reference. Penerbit Mobius institute.
1. Karena vibrasi yang fluktuatif pada Jerman
ID Fan 5J1T01 maka sebaiknya Mobius Institute. 2005. Vibexpert I manual
book. Penerbit Mobius institute. Jerman
dilakukan penambahan automatic Shalahuddin, Arief. 2006. Introduction to
balancing. balancing. Dari https://
Arief,S.com/2006/09/Introduction-to-
2. Untuk melakukan penelitian lebih balancing.pdf, 15 September 2006
mendalam tentang penambahan Taylor, James l. 2003. The Vibration
Analysis Handbook. Penerbit Vibration
peralatan automatic balancing. Consultans. New York
Technical Associates. 1997. Technical
Associates Level II. Penerbit Technical
Associates Of Charlotte, P.C. Jerman

You might also like