Professional Documents
Culture Documents
Jurnal
Jurnal
Abstract: Benzene is one of the hazardous substances contained in fuel oil and the population at high
risk of exposure is the operator of fuel oil (BBM) filling in the General Fuel Filling Station (SPBU).
From the research report on benzene will have an impact on the center of blood cell production which
will disrupt the hematopoietic process which inhibits the growth and maturation of erythrocyte cells
resulting in a decrease in hemoglobin levels. This study aims to determine the relationship between
the duration of exposure to air pollutants (benzene) and hemoglobin levels in gas station employees
in Blitar District. The research method used is cross sectional. Research subjects were gas station
employees who worked for more than 1 year as fuel filling operators using purposive sampling as
many as 30 respondents. Respondents carried out complete blood sampling to determine the amount
of hemoglobin levels, with an average hemoglobin level (52.6%) 10 male respondents had normal
hemoglobin values and 4 female respondents (36.3%) had normal hemoglobin values.Spearman
statistical test showed no correlation between the duration of benzene exposure with hemoglobin
levels of male respondents (p = 0.194), as well as hemoglobin levels of female respondents (p =
0.937). Suggestions for further research are to examine the level of benzene concentration in the air
to determine the level of air pollution and location in place with more intense exposure.
Abstrak: Benzena merupakan salah satu zat berbahaya yang terdapat pada bahan bakar minyak dan
populasi yang beresiko tinggi terpapar adalah operator pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) di
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Dari laporan penelitian paparan benzena akan
berdampak pada pusat produksi sel darah yang akan menganggu proses hematopoietik yang
menghambat pertumbuhan dan pematangan sel eritrosit sehingga terjadi penurunan kadar
hemoglobin. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan lama paparan polutan udara (benzena)
dengan kadar hemoglobin pada karyawan SPBU di Wilayah Kabupaten Blitar. Metode penelitian
yang digunakan adalah cross sectional. Subjek penelitian adalah karyawan SPBU yang bekerja telah
bekerja lebih dari 1 tahun sebagai operator pengisian BBM dengan teknik sampling purposive
sampling sebanyak 30 responden. Responden dilakukan pengambilan darah lengkap untuk
mengetahui jumlah kadar hemoglobin, dengan rata-rata kadar hemoglobin (52.6%) 10 responden
laki-laki memiliki nilai hemoglobin yang normal dan responden berjenis kelamin perempuan (36.3%)
4 orang memiliki nilai hemoglobin normal. Uji statistik spearman menunjukkan tidak ada hubungan
antara lama paparan benzena dengan kadar hemoglobin responden laki-laki (p=0.194), begitu juga
dengan kadar hemoglobin responden perempuan (p=0.937). Saran bagi penelitian selanjutnya
dilakukan pemeriksaan tingkat kosentrasi benzena di udara untuk mengetahui tingkat polusi udara
dan lokasi ditempat dengan paparan yang lebih intens.
PENDAHULUAN
Polusi udara adalah masuknya zat lain merupakan zat kimia paling berbahaya dari
ke udara, baik disengaja ataupun secara keenam zat yang terdapat dalam bensin.
alamiah sehingga kualitas udara menjadi turun Benzena atau dikenal juga dengan benzol
pada tingkat tertentu yang mengakibatkan adalah cairan berwarna dan memiliki bau yang
adanya gangguan dan atau kerugian pada manis, mudah menguap dan mudah larut
makhluk hidup atau benda lain disekitarnya dalam air serta merupakan zat karsinogen.
(Arifin & Sukoco, 2009). Salah satu sumber Salah satu sumber benzena berasal dari
pencemaran udara yang paling dominan saat penguapan benzena di Stasiun Pengisian
ini berasal dari transportasi. Seiring dengan Bahan Bakar Umum (SPBU) (ATSDR, 2007).
jumlah penduduk yang semakin meningkat, Dari penelitian yang dilakukan oleh Hayat
jumlah kendaraan bermotor pun semakin (2013) menunjukkan bahwa nilai kosenstrasi
bertambah Basri (2010). Asap kendaraan benzena di udara di SPBU adalah sebesar 0,23
bermotor menyumbang hampir 100% timbal ppm atau 0,73 mg/M3. Nilai ambang batas
(Pb) , 13-44% adalah Suspended Particulate benzena yang telah ditetapkan di Indonesia
Matter (SPM), 71%-89% hidrokarbon, 34- adalah sebesar 0,5 ppm, sesuai dengan
73% Nitrogen Oksida (NOx), dan hampir Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
seluruh karbon monoksida (CO) ke udara Transmigrasi Nomor PER.13/MEN/X/2011
Jakarta (BPLH DKI Jakarta, 2013 dalam Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas
Ismiyati 2014). Selain menyebabkan polusi Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat
udara, peningkatan jumlah kendaraan Kerja. Benzena yang menguap diudara dan
bermotor juga akan meningkatkan konsumsi kemudian terhirup dapat menyebabkan kanker,
bahan bakar minyak. gangguan pada sistem saraf pusat, hematologi
dan sistem imun (ATSDR, 2006).
Bahan bakar minyak mengandung
benzena, toluene, and xylenes, ethylene, TPH Polusi udara maupun paparan
(Total Petroleum Hydrocarbon), Polycuclic benzena, keduanya berdampak pada perubahan
Aromatic Hydrocarbon (PAHs). Benzena profil darah. Penelitian yang dilakukan oleh
Ramon (2007) didapatkan hubungan yang menggunakan APD (Alat Pelindung Diri)
signifikan antara paparan benzena dengan seperti masker dan sarung tangan. Petugas
profil darah, seperti red blood cel, hemoglobin, pengisian BBM di SPBU wilayah kabupaten
dan mean cospulat hemoglobin. Sejalan Blitar rata-rata memiliki jumlah jam kerja 7
dengan penelitian yang dilakukan (Ray et.al jam dalam sehari, dan jumlah hari libur 1-2
2007 dalam Mistry. A Hardik et.al 2015) hari dalam satu minggu. Pemilihan SPBU di
terjadi penurunan jumlah RBC dan konsentrasi wilayah Kabupaten Blitar bertujuan untuk
Hb bersamaan dengan peningkatan MCV. meminimalisir asap kendaraan bermotor,
Hemoglobin adalah metalloprotein pemindah dikarenakan jumlah kendaraan bermotor di
oksigen yang mengandung besi di dalam sel wilayah Kabupaten Blitar lebih sedikit.
darah merah. Hemoglobin mentranspor
Berdasarkan latar belakang, peneliti
oksigen dari paru-paru ke sel seluruh tubuh.
tertarik untuk melakukan penelitian tentang
Hemoglobin juga mempunyai peran lain dalam
hubungan paparan polutan udara dengan kadar
transpor gas dan efek modulasi yang bervariasi
hemoglobin pada karyawan SPBU di wilayah
(Saryono, 2009). Nilai hemoglobin yang
Kabupaten Blitar. Tujuan umum penelitian ini
normal pada laki-laki adalah 13.5-17.5 g/dL
adalah mengetahui hubungan antara lama
atau 13=16 g/dL dan pada wanita 12-15 g/dL
paparan polutan benzena dengan kadar
(Desmawati, 2013). Seseorang yang
hemoglobin pada karyawan SPBU di wilayah
menghirup benzena dalam waktu lama dapat
Kabupaten Blitar. Sedangkan tujuan khusus
mengalami efek berbahaya pada jaringan yang
penelitian ini adalah mengidentifikasi: lama
membentuk sel darah, terutama sumsum
paparan polutan benzena pada karyawan
tulang. Efek ini bisa mengganggu produksi
SPBU, kadar hemoglobin, karyawan SPBU,
darah normal dan menyebabkan penurunan
dan menganalisis hubungan antara lama
komponen darah penting. Penurunan sel darah
paparan polutan benzena dengan kadar
merah bisa menyebabkan anemia.
hemoglobin pada karyawan SPBU di wilayah
Pengurangan komponen lain dalam darah bisa
Kabupaten Blitar.
menyebabkan pendarahan yang berlebihan
(ASTDR, 2007). METODE PENELITIAN
Jumlah 30 100
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Usia Responden
di SPBU Wilayah Kabupaten
Blitar Tahun 2018
No. Umur P %
1. Remaja Akhir 13 44
2. Dewasa Awal 10 33
3. Dewasa Akhir 4 13
4. Lansia Awal 3 10
Jumlah 30 100
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Jumlah Kadar Hemoglobin Karyawan Laki-laki di SPBU Wilayah
Kabupaten Blitar Tahun 2018
Frekuensi
No Jumlah Kadar Hemoglobin Persentase (%)
(Orang)
1 Sangat rendah (<13 gr/dL) 2 10.5
2 Rendah (13-<13.8 gr/dL) 2 10.5
3 Sedang (13.8-<14.5 gr/dL) 2 10.5
4 Tinggi (14.5-<15.3 gr/dL) 10 52.6
5 Sangat tinggi (>16 gr/dL) 3 15.8
Total 19 100
Frekuensi
No Jumlah Kadar Hemoglobin Persentase (%)
(Orang)
1 Sangat rendah (<12 gr/dL) 1 9.09
2 Rendah (12-<12.8 gr/dL) 4 36.3
3 Sedang (12.8-<13.6 gr/dL) 2 18.1
4 Tinggi (13.6-<14.3 gr/dL) 4 36.3
5 Sangat tinggi (>15 gr/dL) 0 0
Total 11 100
Tabel 7. Tabulasi Silang Lama Paparan Polutan Benzena dengan Kadar Hemoglobin
Lama
Jenis Paparan P
Rendah Sedang Tinggi Total
Kelamin Polutan Value
Benzena
1 – <2 tahun 0 0 1 1
2 – <3 tahun 0 0 6 6
3 – <5 tahun 2 1 2 5
Laki-laki 0.194
5 – <7 tahun 0 0 0 0
>7 tahun 2 1 4 7
Total 4 2 13 19
1 – <2 tahun 1 1 1 3
2 – <3 tahun 0 0 0 0
3 – <5 tahun 2 1 1 4
Perempuan 0.937
5 – <7 tahun 1 0 1 2
>7 tahun 1 0 1 2
Total 5 2 4 11
Pada penelitian ini digunakan uji penelitian ini juga didapatkan hasil bahwa 30
Spearman untuk mengetahui ada tidaknya orang yang menjadi responden terdiri dari laki-
hubungan antara lama paparan polutan udara laki dan perempuan, sebanyak 19 orang
dengan kadar hemoglobin pada karyawan responden berjenis kelamin laki-laki dan 10
terpapar benzena selama lebih dari satu tahun orang responden sebagian besar dalam