You are on page 1of 12

Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018

Politeknik Negeri Banjarmasin

POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN DESTINASI


WISATA SUNGAI SEBAGAI DAYA TARIK PARIWISATA
KOTA BANJARMASIN
Rasyida Nur Hafidha 1 , Lea Emilia Farida 2
Politeknik Negeri Banjarmasin 1
rasyidanurhafidha@gmail.com1
Politeknik Negeri Banjarmasin 2
leaemilia@akuntansipoliban.ac.id 2

ABSTRACT
The city of Banjarmasin is a city that is famous for its nickname the City of a Thousand
Rivers. As one of the regions in Indonesia that has a lot of river flow, Banjarmasin is also
known as a city with the attraction of its river tourism destinations. The river tourism
potential is a tourism asset for the city of Banjarmasin. This research is descriptive
qualitative research. Information about research is obtained from observation as a data
collection technique that has been carried out on river attractions in Banjarmasin. The
data analysis method used is descriptive-qualitative technique. The results of this study
were obtained several river tourism destinations in the city of Banjarmasin, such as Siring
Martapura Park and Siring View Tower, Bekantan Maskot Monument, Anno 1925 House,
Floating Market, Kembang Island, and Bakut Island. From the results of the data that has
been obtained, domestic and foreign tourist visitors have increased significantly each year
despite a slight decrease, but it is predicted to increase. The strategy to develop the river
destination is to manage existing social networks, update information on tourism website
content, improve the creative economy by involving the community, the government that
collaborates with other parties that support river tourism, create impressive appeal for
tourists, hold cultural festival events, and improving the facilities and infrastructure in the
river tourism area.
Keywords: strategy, development, river tourism destination

ABSTRAK
Kota Banjarmasin merupakan kota yang terkenal dengan julukan Kota Seribu Sungai.
Sebagai salah satu daerah di Indonesia yang memiliki aliran sungai yang banyak, membuat
Banjarmasin juga dikenal sebagai kota dengan daya tarik destinasi wisata sungainya.
Potensi-potensi wisata sungai itulah yang menjadi aset wisata bagi kota Banjarmasin.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Informasi tentang penelitian
diperoleh dari observasi sebagai teknik pengumpulan data yang telah dilakukan terhadap
objek wisata sungai yang ada di Banjarmasin. Metode analisis data yang digunakan adalah
teknik deskriptif kualitatif. Obyek penelitian ini adalah beberapa destinasi wisata sungai
yang ada di kota Banjarmasin, seperti Taman Siring Martapura dan Menara Pandang Siring,
Tugu Maskot Bekantan, Rumah Anno 1925, Pasar Terapung, Pulau Kembang, dan Pulau
Bakut. Dari data yang telah diperoleh, jumlah pengunjung wisatawan nusantara maupun
mancanegara mengalami kenaikan di setiap tahunnya secara signifikan. Strategi untuk
mengembangkan destinasi sungai tersebut adalah mengelola jejaring sosial yang telah ada,
melakukan update informasi dalam konten website pariwisata, meningkatkan ekonomi
kreatif dengan melibatkan masyarakat, pemerintah yang melakukan kerjasama dengan
pihak lain yang mendukung pariwisata sungai, menciptakan daya tarik yang berkesan bagi
ISSN 2541-6014 (Cetak)
ISSN 2541-6022 (Online)
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

447
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin

wisatawan, menggelar event festival budaya, dan melakukan perbaikan sarana dan
prasarana yang ada di kawasan wisata sungai tersebut.
Kata Kunci: strategi, pengembangan, destinasi wisata sungai

PENDAHULUAN
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor primadona bagi negara di
berbagai di belahan dunia maupun di berbagai daerah di bawahnya. Indonesia yang
memiliki keragaman budaya dan tempat wisata yang banyak merupakan salah satu
aset untuk mengatasi masalah-masalah mendasar ekonomi di suatu daerah dengan
menerima pendapatan dari sektor pariwisata itu. Karena Indonesia memilik i
keragaman budaya dan wisata itulah membuat Indonesia dapat mengembangka n
potensinya di bidang pariwisata, misalnya dari banyaknya para turis mancanegara
yang datang ke Indonesia hanya untuk berlibur menikmati keindahan pesona wisata
yang ada di daerah-daerah Indonesia. Hal ini akan memberikan dampak yang sangat
besar terhadap negara Indonesia yakni negara Indonesia semakin dikenal orang luas
dan negara kita akan mendapat devisa yang berguna untuk menambah pendapatan
negara.
Pariwisata memiliki peran yang besar dalam pembangunan nasional. Karena
selain menghasilkan pendapatan dan penghasil devisa, sektor pariwisata juga
berkaitan erat dengan penanaman modal asing. Contohnya adalah turis-turis yang
datang ke Indonesia, termasuk mereka yang berhubungan bisnis dengan Indonesia.
Usaha pariwisata adalah suatu kegiatan yang mempunyai tujuan untuk
mengusahakan objek dan daya tarik wisata yang ada di suatu daerah tersebut. Hal
ini juga berkaitan dengan usaha ekonomi kreatif dan industri pariwisata yang ada
di daerah tersebut. Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang
saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan/ atau jasa bagi pemenuhan
kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata (Undang-Unda ng
Pariwisata Nomor 10 Tahun 2009).
Pariwisata yang dimiliki oleh tiap-tiap daerah di Indonesia sangat banyak.
Potensi-potensi pariwisata tersebut jika dikelola dengan baik oleh pemerintah dan
masyarakat akan mampu memperbaiki dan mengangkat sektor perekonomian.
Sektor pariwisata mampu mengatasi masalah kesejahteraan jika dikembangka n
secara profesional.
Pengembangan potensi suatu daerah dapat disesuaikan dengan pemerinta h
daerah dengan memperhatikan potensi dan kekhasan masing- masing daerah. Ini
menjadi suatu kesempatan bagi setiap daerah untuk membuktikan kemampuannya
dalam melaksanakan hak dan wewenang daerah. Maju atau tidaknya suatu daerah
sangat ditentukan oleh adanya kemauan untuk melakukan perubahan pada daerah
tersebut dari pemerintah maupun masyarakatnya. Pemerintah daerah dan
masyarakat bebas berkreasi, berekspresi, dan berinovasi untuk membangun
daerahnya sendiri dengan tidak melanggar ketentuan hukum yang berlaku.
Penyelenggaraan sistem pariwisata dapat berjalan dengan sempurna bila
komponen-komponen tersebut melebur menjadi satu dan saling mendukung satu
dengan lainnya, seperti kewajiban pemerintah adalah bersama-sama merencanakan,
pembangunan, pengorganisasian, pemeliharaan, dan pengawasan dengan

ISSN 2541-6014 (Cetak)


ISSN 2541-6022 (Online)
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

448
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin

pemerintah daerah lainnya dalam segala sektor yang mendukung kegiatan


pariwisata.
Kondisi geografis Banjarmasin yang berada pada daerah rawa dengan ketinggia n
0.16 meter dibawah permukaan laut menjadikan kota ini dialiri ratusan sungai besar
maupun kecil. Sejarah kota memperlihatkan sungai merupakan pusat pertumbuha n,
jalur pergerakan dan transportasi utama. Kegiatan dan kehidupan berorientasi ke
sungai, sehingga sungai mempunyai peranan dan arti yang sangat penting bagi
masyarakat Banjar. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui potensi dan strategi pengembangan destinasi wisata
sungai sebagai daya tarik pariwisata Kota Banjarmasin.

METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah penelitia n
deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu
untuk menjelaskan tentang potensi dan strategi pengembangan destinasi wisata
sungai Kota Banjarmasin yang diteliti.
Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah potensi wisata sungai yang ada
di kota Banjarmasin dan strategi yang diterapkan untuk dapat mengembangka n
wisata sungai tersebut.
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui kegiatan observasi secara langsung
ke tempat-tempat destinasi wisata sungai tersebut dan didapat dari kegiatan
dokumentasi dari beberapa situs resmi yang relevan, seperti
https://banjarmasinkota.bps.go.id, www.ppk-kp3k.kkp.go.id, dan web resmi
lainnya.
Selanjutnya, data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data berupa
analisis statistik deskriptif berupa rata-rata pengunjung wisatawan nusantara dan
mancanegara yang datang berkunjung destinasi wisata sungai Kota Banjarmas in
dari tahun 2015 sampai tahun 2019 dan prediksinya untuk tahun 2020.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kota Banjarmasin adalah ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan yang memilik i
wilayah seluas 98,46 km² yang wilayahnya merupakan delta atau kepulauan yang
terdiri dari sekitar 25 buah pulau kecil (delta) yang dipisahkan oleh sungai-sunga i,
di antaranya yakni pulau Tatas, pulau Kelayan, Pulau Rantauan Keliling, Pulau
Insan, dan lain-lain. Berdasarkan data BPS Kota Banjarmasin tahun 2016,
Banjarmasin memiliki penduduk sebanyak 675.440 jiwa dengan kepadatan 9.381
jiwa per km².
Kota Banjarmasin mempunyai julukan sebagai Kota Seribu Sungai. Salah satu
sungai terbesar yang mengaliri dan membelah kota Banjarmasin adalah sungai
Martapura. Untuk menyusuri Sungai Martapura diperlukan waktu kurang lebih
selama 2 jam untuk mengelilinginya. Kota Banjarmasin adalah kota yang pasang
surut air lautnya sangat dipengaruhi oleh Laut Jawa, sehingga hal tersebut
mempengaruhi drainase-drainase kota Banjarmasin dan memberikan ciri khas
tersendiri terhadap kehidupan masyarakat yang tak dapat dipisahkan dengan sungai.
ISSN 2541-6014 (Cetak)
ISSN 2541-6022 (Online)
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

449
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin

Misalnya, sungai dimanfaatkan untuk tempat bermain, mencuci pakaian, diambil


airnya untuk keperluan memasak, untuk mandi, mencari ikan, melakukan kegiatan
perdagangan diatas sungai, menjadikan sungai sebagai sarana transportasi, dan
lainnya.
Kota Banjarmasin mempunyai beberapa objek wisata yang bermacam-maca m,
seperti yang terdapat pada tabel 1 berikut ini :

Tabel 1. Nama-nama Objek Wisata di Kota Banjarmasin


No. Nama Objek Wisata Jenis Obyek Wisata
1. Pasar Terapung Wisata Budaya
2. Pasar Terapung Tandean Wisata Buatan
3. Masjid Sultan Suriansyah Wisata Religi
4. Makam Sultan Suriansyah Wisata Religi
5. Masjid Jami Sungai Jingah Wisata Religi
6. Masjid Raya Sabilal Muhtadin Wisata Religi
7. Siring Sungai Martapura Wisata Buatan
8. Museum Wasaka Wisata Buatan
9. Klenteng dan Pecinaan Wisata Religi
10. Rumah Anno 1925 Wisata Budaya
11. Kampung Rumah Banjar Wisata Budaya
12. Menara Pandang Wisata Buatan
13. Maskot Bekantan Wisata Buatan
14. Kubah Basirih Wisata Religi
15. Kampung Sasirangan Wisata Buatan
16. Taman Maskot Wisata Buatan
17. Makam Pangeran Antarasi Wisata Religi
18. Makam Anggah Amin Wisata Religi
19. Makam Surgi Mufti Wisata Religi
Sumber: Dinas Pariwisata Seni dan Kebudayaan, 2015

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa kota Banjarmasin mempunyai potensi
pariwisata yang lumayan banyak. Selain itu terdapat pula wisata kuliner yang
menambah potensi kepariwisataan kota Banjarmasin, seperti wisata kuliner
Lontong Orari dan Soto Banjar.
1. Potensi Destinasi Wisata Sungai di Kota Banjarmasin
Dalam pengembangan potensinya, kota Banjarmasin mempunyai banyak faktor
yang mempengaruhi kesuksesan pengembangannya. Kota Banjarmasin mempunya i
banyak potensi wisata sebagaimana yang telah disebutkan tabel 1 yaitu wisata
budaya, wisata religi, wisata buatan, dan juga wisata kuliner.
Pemerintah Kota Banjarmasin pada saat ini terus melakukan promosi wisata
daerah kota Banjarmasin untuk mengenalkan pariwisata yang ada di kota
Banjarmasin kepada masyarakat luas Selain itu, pemerintah kota Banjarmasin pun
juga melakukan pengembangan di bidang sarana dan prasarana pariwisata yang ada
di kota Banjarmasin. Hal ini dilakukan agar para wisatawan nusantara maupun
ISSN 2541-6014 (Cetak)
ISSN 2541-6022 (Online)
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

450
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin

mancanegara dapat menikmati keindahan wisata yang ada di Kota Banjarmas in


sehingga pemerintah pun memperoleh sumber pendapatan daerah dari sektor
pariwisata yang harus diimbangi dengan pengembangan dan promosi-promos i.
Dalam melakukan hal tersebut, pemerintah juga bekerjasama dengan media-media
untuk mempromosikan destinasi wisata yang ada di kota Banjarmasin. Misalnya,
bertepatan dengan hari jadi Kota Banjarmasin melalui berbagai kegiatan dan acara
yang diselenggarakan di tempat-tempat destinasi wisata tersebut.
Seperti yang dijelaskan di awal, kota Banjarmasin adalah kota yang dijuluk i
sebagai Kota Seribu Sungai. Maka, sungai adalah potensi yang sangat besar untuk
dijadikan suatu potensi kepariwisataan kota Banjarmasin. Beberapa potensi wisata
sungai yang ada di kota Banjarmasin yakni :

1. Siring Sungai Martapura dan Menara Pandang Siring


Siring Sungai Martapura atau disebut juga Taman Siring adalah salah satu objek
wisata sungai yang berada di tepian sungai Martapura. Taman siring terletak di
seberang Kompleks Masjid Raya Sabilal Muhtadin.Taman siring memilik i
keistimewaan tersendiri yakni memiliki tempat yang nyaman untuk kegiatan
bersantai, nongkrong, bermain, menikmati pemandangan, serta melakukan kegiatan
yang lain, seperti menikmati jajanan kuliner khas Banjar.
Selain Taman Siring, di kawasan yang sama juga terdapat Menara Pandang
Siring. Menara Pandang Siring Banjarmasin saat ini telah menjadi salah satu tempat
wisata di kota Banjarmasin yang sebagian besar pengunjungnya adalah warga kota
Banjarmasin itu, para wisatawan dari luar daerah maupun para wisatawan
mancanegara yang berkunjung ke kota Banjarmasin. Posisinya yang strategis
karena dekat dengan Pasar Terapung buatan Pemerintah Kota Banjarmasin di tepian
sungai Martapura ini membuat Menara Pandang Siring ini tidak pernah sepi
pengunjung. Pengunjungnya pun terdiri dari semua kalangan usia, dari anak kecil,
remaja bahkan hingga orang tua.
Salah satu ikon wisata yang menjadi salah satu pesona pariwisata sungai kota
Banjarmasin ini sering dipenuhi warga setiap harinya, terutama saat hari Sabtu dan
Minggu dari pagi hari sampai sore hari bahkan malam hari. Menara Pandang ini
berlantai tiga, dibagian atas atau lantai tiga menara ini adalah area terbuka. Jadi,
para pengunjung bisa naik ke atas dan menikmati pemandangan kota Banjarmas in
dari atas, ditambah lagi jika cuaca sedang cerah maka pemandangannya pun akan
terlihat semakin indah.
Di lantai atas menara, kita bisa melihat sekeliling kota Banjarmasin, melihat
luasnya aliran sungai Martapura, melihat kubah Masjid Raya Sabilal Muhtadin, dan
pemandangan sekitarnya yang sangat indah jika dilihat dari atas Menara Pandang.
Dengan angin yang sepoi-sepoi , area ini merupakan area yang menjadi favorit para
warga.
Menara Pandang dikelola oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan
Olahraga Kota Banjarmasin. Di sekitar kawasan Menara ini kerap dijadikan tempat
pelaksanaan berbagai lomba atau perayaan-perayaan acara-acara (event) seperti
Banjarmasin Expo, acara bakti sosial, kegiatan/ event suatu lembaga/instansi,da n
lainnya.

ISSN 2541-6014 (Cetak)


ISSN 2541-6022 (Online)
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

451
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin

2. Tugu Maskot Bekantan


Di kota Banjarmasin juga terdapat destinasi wisata baru yang masih satu
kawasan dengan Siring Menara Pandang. Yakni patung hewan endemik dari kota
Banjarmasin yaitu Bekantan. Patung yang dibangun oleh Pemerintah Kota
Banjarmasin ini diletakkan di tepian sungai Martapura di Jalan Kapten Piere
Tendean dan posisinya menghadap ke arah sungai Martapura.
3. Rumah Anno 1925
Rumah Anno pada awalnya adalah sebuah rumah peninggalan zaman Belanda
yang berdiri sejak tahun 1925 M. Rumah Anno berada di kawasan yang sama
dengan Siring Martapura dan Menara Pandang. Rumah Anno memiliki ciri khas
pada ornamennya dan juga termasuk tipologi bangunan rumah Banjar bertipe
Palimasan 2 lantai yang masih tersisa hingga saat ini dan sudah jarang ditemukan
di kota Banjarmasin. Rumah Anno merupakan suatu cagar budaya yang dirawat dan
dipertahankan oleh Pemerintah Kota Banjarmasin dengan merehabnya pada tahun
2010. Bentuk bangunan rumah di pertahankan meski dengan meninggika n
bangunan rumah karena yang ada terlalu rendah. Hal tersebut bertujuan agar
menjaga keaslian bangunan tersebut yang umurnya sudah hampir satu abad
tersebut. Sekarang rumah tersebut dimanfaatkan sebagai pusat kerajinan daerah
oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Banjarmasin, yang
didalamnya terdapat berbagai macam kerajinan khas daerah.
4. Pasar Terapung
Pasar Terapung (floating market) adalah salah satu destinasi wisata sungai yang
harus dikunjungi jika berkunjung ke kota Banjarmasin. Pada awalnya Pasar
Terapung terletak di dua lokasi yakni di Kuin Utara dan Lok Baintan, namun
sekarang lebih di pusatkan ke lokasi Siring Martapura. Pasar Terapung Kuin
terletak di atas muara sungai Barito, yang lokasinya berada di kelurahan Kuin
Utara, kota Banjarmasin. Sedangkan Pasar Terapung Lok Baintan berlokasi di
Sungai Pinang, kecamatan Sungai Tabuk, kabupaten Banjar.
Para pedagang di Pasar Terapung ini berasal dari berbagai daerah yang ada di
sekitaran Kota Banjarmasin. Para pedagang pun didominasi oleh kaum perempuan.
Para pedagang perempuan tersebut menjual berbagai macam dagangan di Pasar
Terapung. Misalnya berbagai hasil bumi,, seperti buah-buahan, sayur-sayuran,
berbagai macam hasil tangkapan ikan, jajanan tradisional atau wadai tradisiona l
Banjar, dan berbagai jenis makanan untuk sarapan pagi.
Namun sekarang kedua Pasar Terapung tersebut telah dipindahkan lokasinya ke
kawasan Siring Martapura dengan tujuan agar wisata sungai Pasar Terapung tidak
punah tergerus zaman karena banyak pedagangnya berpindah berjualan ke darat,
meskipun masih ada beberapa pedagang yang masih berjualan di kedua lokasi
tersebut.
5. Pulau Kembang dan Pulau Bakut
Pulau Kembang sebetulnya adalah delta yang ada ditengah Sungai Barito. Pulau
ini terletak di Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan.
Pulau Kembang merupakan tempat habitat dari kera ekor panjang. Kawasan ini
ditetapkan sebagai hutan wisata Dan pada tahun 1976. Pulau ini ditetapkan sebagai
hutan wisata berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor

ISSN 2541-6014 (Cetak)


ISSN 2541-6022 (Online)
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

452
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin

788/KPTSUM12/1976. Selain ada kera ekor panjang, juga terdapat beberapa


spesies burung. Juga terdapat flora yang tumbuh dikawasan hutan ini, seperti pohon
nipah yang berjajar rapi dikawasan tersebut. Untuk menuju pulau kembang
biasanya menyewa perahu kelotok atau perahu bermesin yang hanya membutuhka n
waktu sekitar 15 menit dengan jarak sekitar 1,5km dari kota Banjarmasin dan dapat
ditempuh dengan menggunakan perahu kelotok sewaan dengan harga sekitar Rp
200.000/jam.
Pulau Bakut merupakan sebuah habitat asli dari Bekantan. Pulau ini menjadi
bagian dari Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Posisi pulau ini berada di
bawah Jembatan Barito. Hewan Bekantan biasanya bergelantungan di pepohonan
di pulau tersebut. Jika cuaca cerah, mereka kerap bertebaran di bawah pohon.
Namun jika cuaca mendung atau hujan, mereka tak tampak. Walau begitu, tetap ada
saja beberapa ekor yang masih tampak bergelantungan di pohon. Para wisatawan
bisa dengan bebas menyaksikan mereka di pulau ini. Pulau ini dijadikan daerah
konservasi bekantan dan cocok pula bagi wisatawan yang memiliki minat khusus,
yaitu menanam untuk turut menjaga kelestarian alam dan fotografi alam liar. Cara
menuju ke Pulau Bakut ialah dengan menyewa kelotok-kelotok yang ada di
dermaga-dermaga seperti yang ada di Siring Sungai Martapura, dermaga pasar
terapung, dan sekitar Jembatan Barito.
Data wisatawan nusantara yang berkunjung ke Kota Banjarmasin dari tahun
2015 sampai tahun 2016 dan prediksi jumlah wisatawan nusantara yang berkunjung
ke Kota Banjarmasin untuk tahun 2017 sampai dengan tahun 2020 disajikan pada
tabel 2.
Tabel 2. Data Wisatawan Nusantara
Tahun 2015 sampai tahun 2017
(dan prediksi tahun 2018 sampai tahun 2020)

No Daerah Tahun No Daerah Tahun


Asal 2015 Asal 2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
(orang) (orang) (orang) (orang) (orang (orang
1 DKI Jakarta 139.487 1 Jakarta 147.462 162.208 178.429 196.272 215.899
2 Kalteng 137.349 2 Kalteng 144.626 159.089 174.998 192.498 211.748
3 Kaltara 101.786 3 Kaltim 122.611 134.872 148.359 163.195 179.514
4 Jabar 93.457 4 Jabar 106.165 116.781 128.459 141.305 155.435
5 Jatim 92.876 5 Jatim 98.120 107.932 118.725 130.597 143.657
6 Jateng 20.990 6 Jateng 23.949 26.344 28.978 31.876 35.064
7 Yogyakarta 5.067 7 Yogyakarta 6.559 7.215 7.936 8.730 9.603
8 Kalbar 5.001 8 Kalbar 6.230 6.853 7.538 8.292 9.121
9 Banten 4.662 9 Banten 5.879 6.467 7.114 7.825 8.607
10 Daerah 4.572 10 Sumut 5.879 6.467 7.114 7.825 8.607
Lainnya
Sumber : Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan

Berdasarkan data diatas dapat diketahui rata-rata pengunjung wisatawan


nusantara per tahun yang dihitung dengan pengukuran rata-rata. Pengukuran rata-
rata merupakan cara yang paling umum digunakan untuk mengukur nilai sentral
suatu distribusi data berdasarkan nilai rata-rata yang dihitung dengan cara membagi
ISSN 2541-6014 (Cetak)
ISSN 2541-6022 (Online)
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

453
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin

jumlah pengunjung yang datang pertahun dari berbagai daerah dengan jumlah
daerah asal.
Rata-rata pengunjung wisatawan nusantara sebesar 60.525 orang pada tahun
2015 dan sebesar 66.571 orang pada tahun 2016. Sedangkan prediksi rata-rata
pengunjung wisatawan nusantara sebanyak 73.230 orang pada tahun 2017,
sebanyak 80.551 orang pada tahun 2018, sebanyak 88.608 orang pada tahun 2019,
dan sebanyak 97.467 orang pada tahun 2020. Dari rata-rata tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa wisatawan nusantara yang datang dari berbagai daerah di
Indonesia mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Hal itu dapat dilihat dari
angka pada tahun 2015 yang menunjukkan jumlah wisatawan nusantara sebanyak
60.525 orang, sedangkan prediksi tahun 2020 jumlah wisatawan nusantara
meningkat menjadi sebanyak 97.467 orang. Diprediksikan terjadi peningkata n
wisatawan nusantara yang signifikan sebanyak 36.942 orang atau sebesar
37,90206%.
Data wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kota Banjarmasin dari tahun
2015 sampai tahun 2016 dan prediksi jumlah wisatawan nusantara yang berkunjung
ke Kota Banjarmasin untuk tahun 2017 sampai dengan tahun 2020 disajikan pada
tabel 3.

Tabel 3. Data Wisatawan Mancanegara


Tahun 2015 sampai tahun 2016
(dan prediksi tahun 2017 sampai tahun 2020)

No Negara Asal Tahun No Negara Tahun


2015 Asal 2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
(orang) (orang) (orang) (orang) (orang (orang
1 Malaysia 2.930 1 Malaysia 4.271 4.484 4.708 5.179 5.438
2 Jepang 2.908 2 China 2.989 3.138 3.295 3.460 3.633
3 China 2.432 3 Eropa 2.542 2.669 2.802 2.942 3.089
Lainnya
4 Singapura 2.032 4 Belanda 2.053 2.156 2.264 2.377 2.454
5 Australia 1.796 5 Jepang 1.812 1.903 1.998 2.098 2.203
6 Belanda 1.102 6 Spanyol 1.802 1.892 1.987 2.086 2.190
7 Selandia Baru 900 7 Asia 1.327 1.393 1.463 1.536 1.613
Lainnya
8 Eropa 862 8 Perancis 1.090 1.144 1.201 1.261 1.324
Lainnya
9 India 853 9 India 1.076 1.130 1.186 1.245 1.307
10 Perancis 784 10 Jerman 1.048 1.100 1.155 1.213 1.274
Sumber : Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan

Berdasarkan data diatas dapat diketahui rata-rata pengunjung wisatawan


mancanegara per tahun yang dihitung dengan pengukuran rata-rata. Pengukuran
rata-rata merupakan cara yang paling umum digunakan untuk mengukur nilai
sentral suatu distribusi data berdasarkan nilai rata-rata yang dihitung dengan cara
membagi jumlah pengunjung yang datang pertahun dari berbagai negara dengan
jumlah negara asal.
ISSN 2541-6014 (Cetak)
ISSN 2541-6022 (Online)
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

454
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin

Rata-rata pengunjung wisatawan mancanegara sebanyak 1.660 orang pada tahun


2015 dan sebanyak 2.001 orang pada tahun 2016. Sedangkan prediksi rata-rata
pengunjung wisatawan mancanegara sebanyak 2.101 orang pada tahun 2017,
sebanyak 2.206 orang pada tahun 2018, sebanyak 2.130 orang pada tahun 2019, dan
sebanyak 2.453 orang pada tahun 2020. Dari rata-rata tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa wisatawan mancanegara yang datang dari berbagai daerah di
Indonesia mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Hal itu dapat dilihat dari
jumlah wisatawan mancanegara pada tahun 2015 yang menunjukkan jumlah 1.660
orang, sedangkan prediksi jumlah wisatawan mancanegara tahun 2020 meningkat
menjadi sebanyak 2.453 orang. Diprediksikan terjadi peningkatan jumlah
wisatawan mancanegara sebanyak 793 orang atau sebesar 32,32776%.

2. Strategi Pengembangan Wisata Sungai di Kota Banjarmasin


Beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk mengembangkan potensi wisata
sungai yang ada di Kota Banjarmasin, yaitu :
1. Mengelola jejaring social, seperti Facebook, Twitter, Instagram, Youtube,
dan yang lainnya sebagai wadah untuk melakukan promosi pariwisata. Selain
itu juga dapat menggunakan teknik promosi mouth to mouth atau dari mulut
ke mulut.
2. Meningkatkan jumlah website pariwisata Kota Banjarmasin dan melakuka n
update informasi dan konten yang ada di dalam website tersebut. Selain itu,
website tersebut juga ditambahkan dengan beberapa fitur, seperti informas i
detail jadwal dibukanya tempat wisata setiap hari, informasi profil wisata, dan
review tempat wisata agar memudahkan para wisatawan yang ingin
berkunjung. Seperti, website yang telah dibuat oleh Pemerintah Kota
Banjarmasin yakni https://banjarmasintourism.com/ yang telah
menambahkan kolom fasilitas-fasilitas sehingga memudahkan para
wisatawan yang hendak mencari informasi tentang destinasi wisata sungai
maupun wisata yang lainnya di Kota Banjarmasin.
3. Meningkatkan ekonomi kreatif dengan melibatkan masyarakat setempat.
Dengan cara membuat produk yang menjadi ciri khas dari masing- mas ing
destinasi wisata tersebut. Misalnya, dengan membuat gantungan kunci,
hiasan dinding, sandal, dan souvenir lainnya yang berlogo masing- mas ing
destinasi wisata. Misalnya, tempat wisata Tugu Maskot Bekantan, para warga
membuat kerajinan yang menjadi ciri khas dari wisata Tugu Maskot Bekantan
tersebut dengan membuat sandal yang bermotif bekantan, dengan membuat
ukiran kayu berbentuk bekantan, atau dengan membuat baju kaos bergambar
hewan bekantan. Hal tersebut akan berdampak pada sisi perekonomia n
masyarakat setempat yang meningkatkan pendapatan masyarakat yang telah
menjalankan industri ekonomi kreatif tersebut.

ISSN 2541-6014 (Cetak)


ISSN 2541-6022 (Online)
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

455
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin

4. Pemerintah Kota Banjarmasin membangun kerjasama dengan sistem yang


jujur, terbuka, dan adil untuk kepentingan lancarnya pengelolaan secara
profesional dengan mutu pelayanan yang memadai. Kerjasama antar
penyelenggara,, seperti agen biro perjalanan, penyelenggara tempat wisata,
pengusaha jasa akomodasi, dan komponen-komponen yang terkait lainnya
merupakan hal yang sangat penting bagi keamanan, kelancaran, dan
kesuksesan pariwisata.
5. Menciptakan daya tarik yang berkesan bagi wisatawan. Misalnya, atraksi
yang lebih interaktif dapat memberikan pengalaman yang mengesankan bagi
wisatawan. Misalnya, di kawasan Taman Siring Martapura terdapat atraksi
penari Dayak dan atraksi Kai Api yang dapat dijadikan aset atraksi yang
berkesan bagi wisatawan.
6. Perlu ditetapkannya beberapa peraturan yang berpihak pada peningkata n
mutu pelayanan pariwisata dan kelestarian lingkungan wisata, bukan
berpihak pada kepentingan pihak-pihak tertentu. Selain itu, perlu diambil
tindakan yang tegas bagi pihak-pihak yang melakukan pelanggaran terhadap
aturan yang telah ditetapkan.
7. Dengan menggelar event “Festival Budaya Pasar Terapung” untuk
melestarikan eksistensi Pasar Terapung dan untuk menarik kedatangan
wisatawan lokal maupun mancanegara ke Banjarmasin . Di dalam festiva l
tersebut menampilkan lomba jukung hias, kampung banjar, lomba perahu
naga,lomba baloko, pawai budaya, bazar kuliner, dan lain-lain.
8. Menggalakkan gerakan wisata “Susur Sungai”. Bagi para biro perjalanan
wisata maupun pengelola-pengelola kelotok yang ada di dermaga siring
dengan menawarkan rute wisata susur sungai yang tersistematis.
9. Perbaikan sarana dan prasarana yang menunjang di kawasan wisata tersebut
demi kenyamanan para wisatawan. Misalnya, perbaikan toilet wisata dan
penertiban PKL yang berjualan di sepanjang kawasan Taman Siring.

KESIMPULAN
Kota Banjarmasin merupakan kota yang terkenal dengan sungainya, hampir
semua aktifitas masyarakatnya dilakukan di sungai. Sungai juga menjadi sarana
pariwisata bagi Kota Banjarmasin. Beberapa destinasi objek wisata sungai yang ada
di Kota Banjarmasin yaitu seperti Siring Sungai Martapura dan Menara Pandang
Siring, Tugu Maskot Bekantan, Rumah Anno 1925, Pasar Terapung, Pulau
Kembang, dan Pulau Bakut.
Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh informasi dapat disimpulkan bahwa
rata-rata pengunjung yang datang ke kota Banjarmasin mengalami peningkata n
yang signifikan. Jumlah wisatawan nusantara sebanyak 60.525 orang pada tahun
2015 dan prediksi tahun 2020 jumlah wisatawan nusantara meningkat menjadi
sebanyak 97.467 orang. Diprediksikan terjadi peningkatan wisatawan nusantara

ISSN 2541-6014 (Cetak)


ISSN 2541-6022 (Online)
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

456
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin

sebanyak 36.942 orang atau sebanyak 37,90206%. Dilihat dari jumlah wisatawan
mancanegara, menunjukkan jumlah 1.660 orang pada tahun 2015. Jumlah
wisatawan mancanegara diprediksikan meningkat menjadi sebanyak 2.453 orang
pada tahun 2020, terjadi peningkatan jumlah wisatawan mancanegara sebanyak 793
orang atau sebesar 32,32776%.
Strategi pengembangan wisata Kota Banjarmasin secara umum dilakukan
dengan promosi wisata ke berbagai wisatawan lokal maupun mancanegara dengan
memanfaatkan media sosial maupun website. Selain itu juga membuat agenda
tentang event-event festival budaya tahunan seperti “Festival Budaya Pasar
Terapung”.
Upaya promosi pariwisata ke luar negeri harus dimbangi dengan pembenahan
dalam pembangunan pariwisata agar memberikan hasil yang optimal. Selain itu,
culture dan heritage merupakan suatu nyawa dari kegiatan pariwisata. Tanpa
adanya budaya maka pariwisata akan terasa hambar dan kering dan tidak akan
memiliki daya tarik untuk dikunjungi. Oleh karena itu, usaha pemerinta h
memindahkan Pasar Terapung ke Siring Sungai Martapura adalah sebagai salah
satu cara untuk mempertahankan wisata sungai yang masih mempertaha nka n
budaya asli Banjarmasin yakni Pasar Terapung.
Berdasarkan potensi dan strategi pengembangan Wisata Sungai di Kota
Banjarmasin, dapat dikatakan bahwa peluang pengembangan wisata sungai yang
masih tradisional (tetap mempertahankan nilai kebudayaan) dan alami perlu
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Selain itu, keamanan dan kenyamanan serta
sarana dan prasarana fasilitas umum penunjang wisata tersebut harus diperhatikan.

DAFTAR PUSTAKA
Basyuni, M., Bimantara, Y., Selamet, B., & Thoha, A. S. (2016). Identifikas i
potensi dan strategi pengembangan ekowisata mangrove di Desa Lubuk
Kertang, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat Sumatera Utara.
Abdimas Talenta, 1(1), 31–38.
Devy, H. A., & Soemanto, R. B. (2017). Pengembangan Obyek Dan Daya Tarik
Wisata Alam Sebagai Daerah Tujuan Wisata Di Kabupaten Karanganyar.
Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 32, No. 1 Tahun 2017, 32(1), 34–44.
Ferdinan, Y., Makmur, M., Ribawanto Jurusan Administrasi Publik, H., Ilmu
Administrasi, F., & Brawijaya, U. (2013). PENGEMBANGAN WISATA
ALAM BERBASIS EKOWISATA DALAM PERSPEKTIF
PELAYANAN PUBLIK (Studi pada Disparbud Kabupaten Nganjuk).
Jurnal Administrasi Publik (JAP), 3(12), 2123–2127.
Indriantoro Nur dan Bambang Supomo, 1999, Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi & Manajemen, Analisis Data, Statistik Deskriptif, Edisi
Pertama, 170-173.
Irfan, P., & Apriani. (2017). Analisa Strategi Pengembangan E-Tourism Sebagai
Promosi Pariwisata di Pulau Lombok. Jurnal Ilmiah, 9(22), 325–330.
Ketut, N., Larasati, R., Perencanaan, D., Teknik, F., & Sepuluh, I. T. (2017).
Strategi Pengembangan Pariwisata Budaya yang Surabaya, 6(2), 183–187.

ISSN 2541-6014 (Cetak)


ISSN 2541-6022 (Online)
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

457
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin

Rumengan, S., Achmad, A., & Oka, N. P. (2013). Strategi Pengambanga n


Ekowisata di Kelurahan Lemo dan Sarira Kec. Makale Utara Kab. Tana
Toraja, 1–15.
Ritchi, H., Zulkarnaen, R. M., Dewantara, Z., Akuntansi, D., Ekonomi, F., &
Padjadjaran, U. (2018). Pemanfaatan Teknologi Informasi Dalam Upaya
Peningkatan Aksesibilitas Ukm (Desa Wisata) Kepada Pasar Di Lokasi
Wisata Pangandaran Dan Sekitarnya. Pengabdian Kepada Masyarakat,
2(1), 36–40.
Search, I., Suhartadi, K., Nugraha, W., & Kunci, K. (2013). Strategi Pengembanga n
Wisata Agro Wonosari. In Search.
Sekaran, Uma, 2006, Reseacrh Methods for Business, Tujuan Studi : Eksploratif,
Deskriptif, Pengujian Hipotesis (Analitis dan Prediktif), Analisi Studi
Kasus, Edisi 4, 158-160.
Sugianti, D. (2016). Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Pasar Terapung
Berbasis Kearifan Lokal di Kota Banjarmasin, 2(2), 21–35.

ISSN 2541-6014 (Cetak)


ISSN 2541-6022 (Online)
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin

458

You might also like