Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
The city of Banjarmasin is a city that is famous for its nickname the City of a Thousand
Rivers. As one of the regions in Indonesia that has a lot of river flow, Banjarmasin is also
known as a city with the attraction of its river tourism destinations. The river tourism
potential is a tourism asset for the city of Banjarmasin. This research is descriptive
qualitative research. Information about research is obtained from observation as a data
collection technique that has been carried out on river attractions in Banjarmasin. The
data analysis method used is descriptive-qualitative technique. The results of this study
were obtained several river tourism destinations in the city of Banjarmasin, such as Siring
Martapura Park and Siring View Tower, Bekantan Maskot Monument, Anno 1925 House,
Floating Market, Kembang Island, and Bakut Island. From the results of the data that has
been obtained, domestic and foreign tourist visitors have increased significantly each year
despite a slight decrease, but it is predicted to increase. The strategy to develop the river
destination is to manage existing social networks, update information on tourism website
content, improve the creative economy by involving the community, the government that
collaborates with other parties that support river tourism, create impressive appeal for
tourists, hold cultural festival events, and improving the facilities and infrastructure in the
river tourism area.
Keywords: strategy, development, river tourism destination
ABSTRAK
Kota Banjarmasin merupakan kota yang terkenal dengan julukan Kota Seribu Sungai.
Sebagai salah satu daerah di Indonesia yang memiliki aliran sungai yang banyak, membuat
Banjarmasin juga dikenal sebagai kota dengan daya tarik destinasi wisata sungainya.
Potensi-potensi wisata sungai itulah yang menjadi aset wisata bagi kota Banjarmasin.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Informasi tentang penelitian
diperoleh dari observasi sebagai teknik pengumpulan data yang telah dilakukan terhadap
objek wisata sungai yang ada di Banjarmasin. Metode analisis data yang digunakan adalah
teknik deskriptif kualitatif. Obyek penelitian ini adalah beberapa destinasi wisata sungai
yang ada di kota Banjarmasin, seperti Taman Siring Martapura dan Menara Pandang Siring,
Tugu Maskot Bekantan, Rumah Anno 1925, Pasar Terapung, Pulau Kembang, dan Pulau
Bakut. Dari data yang telah diperoleh, jumlah pengunjung wisatawan nusantara maupun
mancanegara mengalami kenaikan di setiap tahunnya secara signifikan. Strategi untuk
mengembangkan destinasi sungai tersebut adalah mengelola jejaring sosial yang telah ada,
melakukan update informasi dalam konten website pariwisata, meningkatkan ekonomi
kreatif dengan melibatkan masyarakat, pemerintah yang melakukan kerjasama dengan
pihak lain yang mendukung pariwisata sungai, menciptakan daya tarik yang berkesan bagi
ISSN 2541-6014 (Cetak)
ISSN 2541-6022 (Online)
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
447
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin
wisatawan, menggelar event festival budaya, dan melakukan perbaikan sarana dan
prasarana yang ada di kawasan wisata sungai tersebut.
Kata Kunci: strategi, pengembangan, destinasi wisata sungai
PENDAHULUAN
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor primadona bagi negara di
berbagai di belahan dunia maupun di berbagai daerah di bawahnya. Indonesia yang
memiliki keragaman budaya dan tempat wisata yang banyak merupakan salah satu
aset untuk mengatasi masalah-masalah mendasar ekonomi di suatu daerah dengan
menerima pendapatan dari sektor pariwisata itu. Karena Indonesia memilik i
keragaman budaya dan wisata itulah membuat Indonesia dapat mengembangka n
potensinya di bidang pariwisata, misalnya dari banyaknya para turis mancanegara
yang datang ke Indonesia hanya untuk berlibur menikmati keindahan pesona wisata
yang ada di daerah-daerah Indonesia. Hal ini akan memberikan dampak yang sangat
besar terhadap negara Indonesia yakni negara Indonesia semakin dikenal orang luas
dan negara kita akan mendapat devisa yang berguna untuk menambah pendapatan
negara.
Pariwisata memiliki peran yang besar dalam pembangunan nasional. Karena
selain menghasilkan pendapatan dan penghasil devisa, sektor pariwisata juga
berkaitan erat dengan penanaman modal asing. Contohnya adalah turis-turis yang
datang ke Indonesia, termasuk mereka yang berhubungan bisnis dengan Indonesia.
Usaha pariwisata adalah suatu kegiatan yang mempunyai tujuan untuk
mengusahakan objek dan daya tarik wisata yang ada di suatu daerah tersebut. Hal
ini juga berkaitan dengan usaha ekonomi kreatif dan industri pariwisata yang ada
di daerah tersebut. Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang
saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan/ atau jasa bagi pemenuhan
kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata (Undang-Unda ng
Pariwisata Nomor 10 Tahun 2009).
Pariwisata yang dimiliki oleh tiap-tiap daerah di Indonesia sangat banyak.
Potensi-potensi pariwisata tersebut jika dikelola dengan baik oleh pemerintah dan
masyarakat akan mampu memperbaiki dan mengangkat sektor perekonomian.
Sektor pariwisata mampu mengatasi masalah kesejahteraan jika dikembangka n
secara profesional.
Pengembangan potensi suatu daerah dapat disesuaikan dengan pemerinta h
daerah dengan memperhatikan potensi dan kekhasan masing- masing daerah. Ini
menjadi suatu kesempatan bagi setiap daerah untuk membuktikan kemampuannya
dalam melaksanakan hak dan wewenang daerah. Maju atau tidaknya suatu daerah
sangat ditentukan oleh adanya kemauan untuk melakukan perubahan pada daerah
tersebut dari pemerintah maupun masyarakatnya. Pemerintah daerah dan
masyarakat bebas berkreasi, berekspresi, dan berinovasi untuk membangun
daerahnya sendiri dengan tidak melanggar ketentuan hukum yang berlaku.
Penyelenggaraan sistem pariwisata dapat berjalan dengan sempurna bila
komponen-komponen tersebut melebur menjadi satu dan saling mendukung satu
dengan lainnya, seperti kewajiban pemerintah adalah bersama-sama merencanakan,
pembangunan, pengorganisasian, pemeliharaan, dan pengawasan dengan
448
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah penelitia n
deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu
untuk menjelaskan tentang potensi dan strategi pengembangan destinasi wisata
sungai Kota Banjarmasin yang diteliti.
Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah potensi wisata sungai yang ada
di kota Banjarmasin dan strategi yang diterapkan untuk dapat mengembangka n
wisata sungai tersebut.
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui kegiatan observasi secara langsung
ke tempat-tempat destinasi wisata sungai tersebut dan didapat dari kegiatan
dokumentasi dari beberapa situs resmi yang relevan, seperti
https://banjarmasinkota.bps.go.id, www.ppk-kp3k.kkp.go.id, dan web resmi
lainnya.
Selanjutnya, data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data berupa
analisis statistik deskriptif berupa rata-rata pengunjung wisatawan nusantara dan
mancanegara yang datang berkunjung destinasi wisata sungai Kota Banjarmas in
dari tahun 2015 sampai tahun 2019 dan prediksinya untuk tahun 2020.
449
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa kota Banjarmasin mempunyai potensi
pariwisata yang lumayan banyak. Selain itu terdapat pula wisata kuliner yang
menambah potensi kepariwisataan kota Banjarmasin, seperti wisata kuliner
Lontong Orari dan Soto Banjar.
1. Potensi Destinasi Wisata Sungai di Kota Banjarmasin
Dalam pengembangan potensinya, kota Banjarmasin mempunyai banyak faktor
yang mempengaruhi kesuksesan pengembangannya. Kota Banjarmasin mempunya i
banyak potensi wisata sebagaimana yang telah disebutkan tabel 1 yaitu wisata
budaya, wisata religi, wisata buatan, dan juga wisata kuliner.
Pemerintah Kota Banjarmasin pada saat ini terus melakukan promosi wisata
daerah kota Banjarmasin untuk mengenalkan pariwisata yang ada di kota
Banjarmasin kepada masyarakat luas Selain itu, pemerintah kota Banjarmasin pun
juga melakukan pengembangan di bidang sarana dan prasarana pariwisata yang ada
di kota Banjarmasin. Hal ini dilakukan agar para wisatawan nusantara maupun
ISSN 2541-6014 (Cetak)
ISSN 2541-6022 (Online)
Hak Penerbitan Politeknik Negeri Banjarmasin
450
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin
451
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin
452
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin
453
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin
jumlah pengunjung yang datang pertahun dari berbagai daerah dengan jumlah
daerah asal.
Rata-rata pengunjung wisatawan nusantara sebesar 60.525 orang pada tahun
2015 dan sebesar 66.571 orang pada tahun 2016. Sedangkan prediksi rata-rata
pengunjung wisatawan nusantara sebanyak 73.230 orang pada tahun 2017,
sebanyak 80.551 orang pada tahun 2018, sebanyak 88.608 orang pada tahun 2019,
dan sebanyak 97.467 orang pada tahun 2020. Dari rata-rata tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa wisatawan nusantara yang datang dari berbagai daerah di
Indonesia mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Hal itu dapat dilihat dari
angka pada tahun 2015 yang menunjukkan jumlah wisatawan nusantara sebanyak
60.525 orang, sedangkan prediksi tahun 2020 jumlah wisatawan nusantara
meningkat menjadi sebanyak 97.467 orang. Diprediksikan terjadi peningkata n
wisatawan nusantara yang signifikan sebanyak 36.942 orang atau sebesar
37,90206%.
Data wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kota Banjarmasin dari tahun
2015 sampai tahun 2016 dan prediksi jumlah wisatawan nusantara yang berkunjung
ke Kota Banjarmasin untuk tahun 2017 sampai dengan tahun 2020 disajikan pada
tabel 3.
454
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin
455
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin
KESIMPULAN
Kota Banjarmasin merupakan kota yang terkenal dengan sungainya, hampir
semua aktifitas masyarakatnya dilakukan di sungai. Sungai juga menjadi sarana
pariwisata bagi Kota Banjarmasin. Beberapa destinasi objek wisata sungai yang ada
di Kota Banjarmasin yaitu seperti Siring Sungai Martapura dan Menara Pandang
Siring, Tugu Maskot Bekantan, Rumah Anno 1925, Pasar Terapung, Pulau
Kembang, dan Pulau Bakut.
Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh informasi dapat disimpulkan bahwa
rata-rata pengunjung yang datang ke kota Banjarmasin mengalami peningkata n
yang signifikan. Jumlah wisatawan nusantara sebanyak 60.525 orang pada tahun
2015 dan prediksi tahun 2020 jumlah wisatawan nusantara meningkat menjadi
sebanyak 97.467 orang. Diprediksikan terjadi peningkatan wisatawan nusantara
456
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin
sebanyak 36.942 orang atau sebanyak 37,90206%. Dilihat dari jumlah wisatawan
mancanegara, menunjukkan jumlah 1.660 orang pada tahun 2015. Jumlah
wisatawan mancanegara diprediksikan meningkat menjadi sebanyak 2.453 orang
pada tahun 2020, terjadi peningkatan jumlah wisatawan mancanegara sebanyak 793
orang atau sebesar 32,32776%.
Strategi pengembangan wisata Kota Banjarmasin secara umum dilakukan
dengan promosi wisata ke berbagai wisatawan lokal maupun mancanegara dengan
memanfaatkan media sosial maupun website. Selain itu juga membuat agenda
tentang event-event festival budaya tahunan seperti “Festival Budaya Pasar
Terapung”.
Upaya promosi pariwisata ke luar negeri harus dimbangi dengan pembenahan
dalam pembangunan pariwisata agar memberikan hasil yang optimal. Selain itu,
culture dan heritage merupakan suatu nyawa dari kegiatan pariwisata. Tanpa
adanya budaya maka pariwisata akan terasa hambar dan kering dan tidak akan
memiliki daya tarik untuk dikunjungi. Oleh karena itu, usaha pemerinta h
memindahkan Pasar Terapung ke Siring Sungai Martapura adalah sebagai salah
satu cara untuk mempertahankan wisata sungai yang masih mempertaha nka n
budaya asli Banjarmasin yakni Pasar Terapung.
Berdasarkan potensi dan strategi pengembangan Wisata Sungai di Kota
Banjarmasin, dapat dikatakan bahwa peluang pengembangan wisata sungai yang
masih tradisional (tetap mempertahankan nilai kebudayaan) dan alami perlu
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Selain itu, keamanan dan kenyamanan serta
sarana dan prasarana fasilitas umum penunjang wisata tersebut harus diperhatikan.
DAFTAR PUSTAKA
Basyuni, M., Bimantara, Y., Selamet, B., & Thoha, A. S. (2016). Identifikas i
potensi dan strategi pengembangan ekowisata mangrove di Desa Lubuk
Kertang, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat Sumatera Utara.
Abdimas Talenta, 1(1), 31–38.
Devy, H. A., & Soemanto, R. B. (2017). Pengembangan Obyek Dan Daya Tarik
Wisata Alam Sebagai Daerah Tujuan Wisata Di Kabupaten Karanganyar.
Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 32, No. 1 Tahun 2017, 32(1), 34–44.
Ferdinan, Y., Makmur, M., Ribawanto Jurusan Administrasi Publik, H., Ilmu
Administrasi, F., & Brawijaya, U. (2013). PENGEMBANGAN WISATA
ALAM BERBASIS EKOWISATA DALAM PERSPEKTIF
PELAYANAN PUBLIK (Studi pada Disparbud Kabupaten Nganjuk).
Jurnal Administrasi Publik (JAP), 3(12), 2123–2127.
Indriantoro Nur dan Bambang Supomo, 1999, Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi & Manajemen, Analisis Data, Statistik Deskriptif, Edisi
Pertama, 170-173.
Irfan, P., & Apriani. (2017). Analisa Strategi Pengembangan E-Tourism Sebagai
Promosi Pariwisata di Pulau Lombok. Jurnal Ilmiah, 9(22), 325–330.
Ketut, N., Larasati, R., Perencanaan, D., Teknik, F., & Sepuluh, I. T. (2017).
Strategi Pengembangan Pariwisata Budaya yang Surabaya, 6(2), 183–187.
457
Prosiding Seminar Nasional ASBIS 2018
Politeknik Negeri Banjarmasin
458