Professional Documents
Culture Documents
(Received: Februari 2020; Reviewed: Februari 2020; Accepted: Februari 2020; Published: Maret 2020)
Ini adalah artikel dengan akses terbuka dibawah license CC BY-NC-4.0 ©2020 oleh
penulis (https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/ ).
ABSTRACT
This study aims to determine: 1) What is the role of local governments in the
development of facilities and infrastructure. 2) What are the government's
obstacles in developing tourism objects. 3) How is the management of natural
tourism objects on Camba-cambang Island. The informants in this study were the
Pangkep Regency Tourism Office, tourism object managers, workers, and the
community around the tourist attraction. Data collection is done by using
observation, interview, and documentation techniques. Data were analyzed
descriptively qualitatively. The results showed that the development of facilities
and infrastructure built by the government such as villas, gasebos, toilets,
children's games, prayer rooms, places of sale, and infrastructure such as
accessibility, generators, security infrastructure. 2) the obstacles experienced by
the government in development are funds in the development of Camba Island
tourism objects, the amount of which is uncertain, every year depending on
regional income every year and plus the current covid-19 virus outbreak. 3) The
management of the Camba-cambang Island tourist attraction is managed by the
Pangkep Regency Tourism Office and its workforce, namely the people around
Camba-cambang Island who come from Saugi Island who work in the Pangkep
Regency government and are assigned as Camba-cambang Island workers.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Bagaimana peran pemerintah
daerah dalam pengembangan sarana dan prasarana. 2) Apa hambatan pemerintah
dalam melakukan pengembangan objek wisata 3) Bagaimana pengelolaan objek
wisata alam Pulau Camba-cambang. Adapun Informan pada penelitian ini adalah
Dinas Parawisata Kabupaten Pangkep, pengelola objek wisata, tenaga kerja, dan
masyarakat sekitar objek wisata. Pengumpulan data yang dilakukan dengan
menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis
secara deskriptif kualitatif. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Pengembangan
sarana dan prasarana yang dibangun oleh pemerintah seperti villa, gasebo, toilet,
permainan anak-anak, musollah, tempat jualan, dan prasarana seperti
167
UNM Geographic Journal, Volume 1 Nomor 3 Maret 2019 168
Total 7,150,000,000
1 Villa 14
2 Gazebo 20
3 Tempat jualan 9
4 Restoran Terapung 1
5 Musahalla 1
6 Permainan anak-anak 3
7 Wc 7
pengembangan objek wisata Pulau Camba- dikarenakan ditambah lagi di masa pandemi
cambang karena setiap tahun dana untuk sekarang. Adapun peran Pemerintah
pengembangan Pulau Camba-cambang tidak Kabupaten Pangkep dalam pengembangan
menentu jumlahnya tergantung dari prasarana di Pulau Camba-cambang
Pendapatan daerah setiap tahun jika Kabupaten Pangkep sudah banyak yang
pendapatan daerah meningkat dana yang terlaksana seperti akses utuk ke Pulau sudah
untuk pegembangan objek wisata Pulau sangat baik dermaga begitupun trasportasi,
Camba-cambang juga lebih meningkat jadi listrik yang digunakan di Pulau Camba-
dana yang di gunakan setiap tahun untuk cambang menggunakan genset, prasarana
pengembangan objek wisata tetap ada namun yang paling kurang yaitu air bersih belum ada
tidak menentu jumlahnya jaringan air bersih di Pulau Camba-cambang
Pengelolaan objek wisata Pulau sehingga air bersih hanya ada di Pulau sebelah
Camba-cambang biasanya masyarakat mengambil air bersih
Dikelolah oleh Pemerintah Dinas dari Pulau saugi kemudian di jual di Pulau
Parawisata Kabupaten Pangkep adapun tenaga Camba-cambang kendala Pemerintah dalam
kerja yang bertugas di Pulau Camba-cambang hal air bersih yaitu sudah 3 kali mencoba
terbagai atas 3 tenaga kerja ada yang bertugas membuat jaringan air bersih namun hasilnya
menjaga kebersihan, menjaga keamanan dan masih gagal air yang didapatkan masih asin
bertugas menjaga loket, adapun tenaga kerja jadi sementara waktu, air bersih yang
Pulau Camba-cambang berasal dari digunakan di Pulau Camba-cambang berasal
masyarakat Pulau sendiri beraal dari Pulau dari Pulau Saugi.
Saugi yang bekerja di pemerintahan yang di Salah satu cara untuk meningkatkan
tugaskan oleh pemerintah untuk menjadi tingkat kunjungan wisatawan pada objek
tenaga kerja di Pulau Camba-cambang alasan wisata mancanegara adalah dengan
pemerintah menugaskan di Pulau Camba- membangun dan memperbaiki sarana
cambang agar muda dalam hal trasportasi dan prasarana Parawisata yang sudah ada melalui
lebih mengetauhui keadaan Kepulauan karena inovasi-inovasi (Ghani, 2017). Sasaran
mereka sendiri berasal dari kepulauan. pembangunan parawisata pada dasarnya untuk
meningkatkan status parawisata dari subsector
Pembahasan pembangunan menjadi sector pembangunan
Peran Pemerintah dalam Pengembangan andalan. Objek wisata Pulau Camba-cambang
Sarana dan Prasarana merupakan objek wisata andalan yang di
Sarana objek wisata alam Pulau meliki oleh pemerintah karena berbeda
Camba-cambang Kabupaten Pangkep dengan objek wisata lainnya karena berada di
khusunya Dinas Parawisata Kabupaten kepulauan yang pasti memiliki nilai plus yaitu
Pangkep yang setiap tahunnya memiliki pemandagan yang indah (Hasim, 2020).
program-program kerja dalam pengembangan Sangat diperlukan pengelolaan dan
dan pemeliharaan objek wisata, namun ada pemeliharaan parawisata dengan cara
beberapa kendala yaitu faktor kebersihan menggabungkan kerjasama antara pemerintah
sarana objek wisata sehingga tidak layak setempat dan swasta dan dengan melibatkan
untuk digunakan di karenakan tidak masyaraka serta elemen ini harus bersinergi
terawatnya dengan baik sehingga sarana tidak agar tidak pincang dan menimbulkan masalah
layak untuk digunakan karena rusak seperti di generasi selanjutnya. Hal ini tugas bagi
permainan anak-anak karena juga masa pemerintah terutama berupa pengembangan
pandemi covid-19 seperti sekarang ini jadi daerah yang berkaitan dengan sarana dan
permainan anak-anak tidak pernah digunakan prasarana dan partisipasi masyarakat dalam
dikarenakan untuk sementara waktu objek proses pelaksanaannya untuk menjaga
wisata alam Pulau camba-cambang di tutup kelestarian kawasan wisata (Dina, 2014).
dan musollah yang tidak digunakan lagi
dikarenakan faktor kurangnya air bersih Hambatan yang di alami Pemerintah
sehingga wisatawan jarang menggunakan daerah dalam melalukan pengembangan
musollah tersebut dan keadaan musollah objek wisata Pulau Camba-Cambang
hingga sekarang sudah sangat tidak layak Kabupaten Pangkep.