You are on page 1of 17

PENGAWASAN BEA DAN CUKAI TERHADAP PEREDARAN ROKOK

ILEGAL DI KOTA PEKANBARU

Oleh :
Edo Puja Pradana
Pembimbing : Dra.Ernawati, M.Si

Jurusan Ilmu Administrasi – Program Studi Administrasi Negara


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28293 -
Telp/Fax. 0761 – 63277

Abstract

EDO PUJA PRADANA. 1201134959. Monitoring Illegal distribution of


cigarettes byControl and Service Office of Customs and Excise Medium Type B
Pekanbaru. Guided by Dra. Ernawati., M.Si

Supervision is the process in setting performance measures and taking


actions that can support the achievement of the expected results in accordance
with set performance tersebut.Sehubungan thereto Control and Service Office of
Customs and Excise Medium Type B Pekanbaru is one of the agencies that are
authorized to perform control the circulation of illegal cigarettes that circulate in
the city of Pekanbaru. The phenomena that researchers have encountered are:
there are still many outstanding non
This study aims to illegal fre zone from other areas in the city
Pekanbaru.mengetahui and analyze how to control the circulation of illegal
cigarettes by the Office of Supervision and Customs Service Medium Type B
Pekanbaru, and the factors that affect oversight. This research is descriptive
qualitative where data collection is used with observation and interview methods.
The study found that the supervision of the circulation of illegal cigarettes
by the Office of Supervision and Customs Service Medium Type B Pekanbaru still
less than optimal in overseeing the circulation of illegal cigarettes. It can be seen
from the phenomenon of the problem and the fact supervision that occurred in the
field. Because it can be seen much of her in circulation of illegal cigarettes that
circulate in the city of Pekanbaru. Factors that influence the control of illegal
cigarettes by the Office of Supervision and Customs Service Medium Type B
Pekanbaru among other factors that influence the control of illegal cigarettes by
the Office of Supervision and Customs Service Medium Type B Pekanbaru include
internal factors (HR), division a task that is not maximized and satandar or
benchmark to perform an oversight is not appropriate, and external factors here
occurs on the part of traders or shopkeepers who are still free to sell the products
of illegal cigarettes would not obey the rules.

Keywords: Monitoring, Illegal Cigarettes.

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 1


PENDAHULUAN kebocoran penerimaan negara dapat
Dalam berkehidupan ditekan sekecil mungkin. Sementara
berbangsa dan bernegara perlu itu penerimaan cukai yang terbesar
adanya kerjasama yang baik antara adalah bersumber dari cukai hasil
pemerintah dan rakyat. Peran dan tembakau. Namun seiring dengan
partisipasi rakyat sangat besar perkembangan zaman diperlukan
peranannya didalam mewujudkan usaha-usaha untuk meningkatkan
cita-cita pembangunan. Dengan penerimaan negara melalui
adanya kerjasama yang baik antara ekstensifikasi. Upaya ekstensifikasi
pemerintah dan rakyat dapat ini minimal didorong oleh hal-hal
diharapkan agar tujuan dan sasaran sebagai berikut :
pembangunan itu akan tercapai a. Semakin kuatnya dorongan
sehingga dapat mewujudkan suatu untuk menerapkan
masyarakat yang adil dan makmur. pengendalian tembakau
Untuk mewujudkan suatu keadaan sesuai dengan FCTC
tersebut, bangsa Indonesia masih (Framework Convention on
menghadapi berbagai masalah yang Tobacco Control).
kurang mendukung, bahkan dapat b. Pemberlakuan ketentuan dan
menjadi hambatan serta rintangan peringatan kesehatan sesuai
untuk pembangunan nasional yang Peraturan Pemerintah nomor
dimana pembangunan nasional 109 tahun 2012.
tersebut memiliki dampak positif dan c. Penurunan produksi hasil
negatif. tembakau jenis SKT (Sigaret
Dampak positif dari Kretek Tangan).
pembangunan nasional itu adalah Ketiga hal tersebut di atas
terwujudnya peningkatan dapat berdampak kontra produktif
kesejahteraan dan kemakmuran terhadap upaya peningkatan
rakyat Indonesia. Sedangkan salah penerimaan cukai dari hasil
satu dampak negatifnya adalah tembakau. Indonesia yang belum ikut
terjadinya peningkatan kriminalitas meratifikasi FCTC dianggap tidak
dalam berbagai cara dan bentuk. mempunyai komitmen terhadap
Dampak negatif tersebut sangat besar pengendalian tembakau oleh dunia
pengaruhnya dan dapat menghambat internasional. Demikian juga dengan
kelancaran serta keberhasilan pemberlakuan peringatan kesehatan
pembangunan. yang mewajibkan pencantuman
Objek penerimaan peringatan dan gambar-gambar
Pemerintah salah satunya yaitu cukai tentang bahaya merokok tentu dapat
penerimaan Direktorat Jendral Bea mempengaruhi peningkatan
dan cukai dari sektor cukai sangat konsumsi hasil tembakau di
jauh melebihi penerimaan dari sektor kemudian hari. Di sisi lain kesadaran
bea masuk dan bea keluar. akan bahaya merokok yang semakin
Penerimaan cukai yang selalu baik oleh masyarakat telah
dominan ini karena didukung oleh mengakibatkan bergesernya pilihan
keunggulan karakteristik dasar cukai, jenis rokok, sehingga konsumsi
yaitu adanya administrasi yang rokok jenis Sigaret Kretek Tangan
relatif mudah dan sistem pengawasan (SKT) mengalami penurunan..
yang efektif pengawasan secara fisik Berdasarkan trend produksi hasil
dan audit atas pembukuan, sehingga tembakau, memang terdapat

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 2


kecenderungan nyata penurunan GAMBARAN UMUM LOKASI
konsumsi hasil tembakau jenis PENELITIAN
SKT.Cukai secara umum
didefinisikan sebagai pajak khusus 2.1. Gambaran Umum Kota
yang dikenakan terhadap penjualan Pekanbaru
atau penggunaan barang dan jasa 2.1.1. Keadaan Geografis
tertentu yang diproduksi di dalam Letak dan luas kota Pekanbaru
negeri atau impor, dihitung berdasar terletak antara 101°- 14’- 101° 34’
unit barang (spesifik) atau persentase bujur timur dan 0° 25’- 0° 45’
(advolorum) atau kombinasi dari Lintang Utara serta diapit oleh
keduanya. Dalam pengertian ini Kabupaten Siak, Kampar dan
cukai bersifat diskriminatif karena Pelalawan. Berdasarkan peraturan
hanya dikenakan atas barang atau Pemerintah no 19 tahun 1987 tanggal
jasa tertentu dan pengenaannya dapat 7 September 1987. Daerah Kota
sebagai tambahan atas pajak lainnya Pekanbaru mempunyai luas kurang
yang telah dipungut, misalnya Pajak lebih 632,26 km² atau 0,71 % dari
Pertambahan Nilai (PPN). luas provinsi Riau. Pekanbaru terdiri
Selain melakukan pelayanan, dari 8 Kecamatan dan 45
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Kelurahan/Desa. Dari hasil
Bea dan Cuka juga melakukan pengukuran/pematokan di lapangan
penegakan hukum di bidang oleh BPN Tk.I Riau maka ditetapkan
kepabeanan dan cukai dalam dengan luas wilayah Kota Pekanbaru adalah
cara pengawasan dan penindakan 632,26 km².
atas berbagai pelanggaran yang Dengan meningkatnya kegiatan
melakukan kegiatan kepabeanan dan pembangunan menyebabkan
cukai yang berada di wilayahKantor meningkatnya kegiatan penduduk di
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan segala bidang yang pada akhirnya
Cuka, pengawasan dilakukan meningkatkan pula tuntutan dan
dikarenakan maraknya terjadinya kebutuhan masyarakat terhadap
rokok illegal yang beredar yang penyediaan fasilitas dan utilitas
disebabkan oleh kenaikan harga tarif perkotaan serta kebutuhan lainnya.
cukai dari sebelumnya. Untuk lebih terciptanya tertib
Sementara dilihat dari hasil Pemerintahan dan pembinaan
yang ada dilapangan dalam hal wilayah yang cukup luas, maka
pengawasan masih kurang efektif dibentuklah Kecamatan baru dengan
dalam pelaksanaan melakukan Perda Kota Pekanbaru No. 3 tahun
pembinaan, pemantauan pengawasan 2003 menjadi 12 Kecamatan dan
terhadap usaha Karena dilihat dari Kelurahan Baru dengan Perda Kota
fenomena yang ada masih banyak Pekanbaru No. 4
perdagang yang menjual rokok ilegal Kota Pekanbaru berbatasan
atau tanpa pita cukai. dengan sebelah utara Kabupaten
Dari permasalahan diatas Siak, sebelah selatan Kabupaten
penulis tertarik mengangkat judul Kampar, sebelah Timur
dalam penelitian ini yaitu, KabupatenBengkalisdan
”Pengawasan Bea dan Cukai sebelahBarat Kabupaten Pelalawan .
terhadap peredaran Rokok Ilegal di Sementara untuk keadaan geologinya
Kota Pekanbaru.” sendiri Kota Pekanbaru relatif daerah
datar dengan struktur tanah yang

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 3


pada umumnya terdiri dari jenis b. Pekanbaru – Rengat
aluvial dengan pasir dan pinggiran : 159 km
kota yang pada umumnya terdiri dari c. Pekanbaru – Tembilahan
jenis tanah organosol serta humus : 213,5 km
yang merupakan rawa-rawa yang d. Pekanbaru – Kerinci
bersifat asam, sangat korosif untuk : 33,5 km
besi. e. Pekanbaru – Siak
Kota Pekanbaru sendiri dibelah : 74,5 km
oleh Sungai Siak yang mengalir dari f. Pekanbaru – Bangkinang
Barat ke Timur, memiliki beberapa : 51 km
anak sungai antara lain Sungai g. Pekanbaru – Ps Pangaraian
Umban Sari, Air Hitam, Sibam, : 132,5 km
Setukul, Pengambang, Ukai, Sago, h. Pekanbaru – Bengkalis
Senapelan, Mintan dan Tampan. : 128 km
Sungai Siak juga merupakan jalur i. Pekanbaru – Bagan
perhubungan lalu lintas : 192,5 km
perekonomian rakyat pedalaman ke j. Pekanbaru – Dumai
kota serta dari daerah lainnya. :125 km
2.1.2. Kondisi Iklim dan Jarak k. Pekanbaru – S Panjang
Tempuh : 141 km
Kota Pekanbaru pada 2.1.3. Pemerintahan
umumnya beriklim tropis dengan Kota Pekanbaru sebagai
suhu udara maximum berkisar antara Ibukota Provinsi Riau telah
32,4° Celcius – 33,8° Celcius dan berkembang dengan pesat seiring
suhu minimum berkisar antara 23,0° dengan kemajuan
Celcius – 24,2° Celcius. Curah hujan pembangunannya.Secara
antara 66,3-392,4 mm per tahun administrasi Kota Pekanbaru
dengan curah hujan dan hari hujan dipimpin oleh Walikota dan
tertinggi jatuh pada November. bertanggung jawab langsung kepada
Kelembapan rata-rata berkisar antara Gubernur Kepala Daerah tingkat I
68% - 83%. Pada tahun 2013, Riau. Sejak January 2012,
tercatat suhu udara di Kota Pemerintahan Kota Pekanbaru
Pekanbaru berkisar antara dipimpin oleh H. Firdaus,ST,MT,
22,60Celcius sampai 34,6° Celcius sebagai walikota dan Ayat
dengan kelembapan udara rata-rata Cahyadi,S.Si sebagai wakil walikota.
79,14%. Sedangkan curah hujan rata- Kota Pekanbaru resmi menjadi
rata sebesar 256,45 mm dengan Ibukota Provinsi Riau pada tanggal
curah hujan tertinggi pada bulan 20Januari 1959 berdasarkan
Desember yang mencapai 614,00 kepmendagri nomor Desember
mm. 52/1/44-25.Untuk jumlah pegawai
Kota Pekanbaru merupakan negeri sipilnya (PNS) sendiri,
Ibukota Provinsi Riau yang Pemerintah Kota Pekanbaru pada
mempunyai jarak lurus dengan kota- tahun 2013 tercatat sebanyak 8.980
kota lain sebagai Ibukota Tk.II orang.Dari jumlah tersebut sebagian
lainnya sebagai berikut. besar adalah golongan III yaitu 44.48
a. Pekanbaru – Taluk %.
: 118 km Sejak otonomi daerah
diberlakukan pada tahun 2001,

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 4


jumlah kecamatan dan kelurahan dari investasi di sektor kesehatan dan
Pekanbaru telah mengalami pendidikan khususnya terhadap
perubahan pada tahun peningkatan indikator penyusun IPM
2003.Pemekaran terjadi tidak hanya terlihat secara nyata dalam jangka
pada kecamatan tapi juga jumlah panjang.
kelurahan.Kecamatan yang semula Bila dilihat dari komponen
hanya 8 mekar menjadi 12 pembentuk IPM tahun 2013, angka
kecamatan dan 58 kelurahan. Hal ini melek huruf dan rata-rata lama
juga terjadi dengan pemekaran pada sekolah yang mencerminkan
jumlah Rukun Warga dan Rukun pencapaian di bidang pendidikan
Tetangga, dimana pada tahun 2013 tercatat masing-masing sebesar
terdapat 617 Rukun Warga dan 99,90% da 11,42 tahun, sedangkan
Rukun Tetangga, dimana pada tahun angka harapan hidup yang
2013 terdapat 617 Rukun Warga dan merupakan pencapaian di bidang
2643 Rukun Tetangga. kesehatan tercatat sebesar 71,94 dan
Dalam roda Pemerintahan kota pengeluaran Per Kapita sebagai
Pekanbaru dalam melaksanakan indikator kemampuan daya beli
pembangunan menjadi harapan untuk masyarakat tercatat sebesar Rp.
dapat menjawab setiap permasalahan 655.068 per bulan.
dan tantangan yang muncul sesuai 2.1.5. Kegiatan Perekonomian
dengan perkembangan sosial, Salah satu fungsi Pekanbaru
ekonomi, politik dan lainnya dalam adalah sebagai pusat perdagangan
masyarakat. Keberadaan Kota atau pusat perekonomian, baik untuk
Pekanbaru merupakan dasar kota Pekanbaru maupun untuk
dekonsentrasi sebagaimana Provinsi Riau pada umumnya,
dimaksud dalam Perda Kota dengan adanya bidang usaha atau
Pekanbaru No. 3 Tahun 2003.Kota sektor usaha yang beraneka ragam
Pekanbaru dibagi atas 12 kecamatan telah menyebabkan komposisi mata
dan 58 kelurahan. pencaharian masyarakat Kota
2.1.4. Pembangunan Manusia Pekanbaru yang heterogen, terpancar
Kemajuan pembangunan dalam berbagai sektor pekerjaan.
manusia secara umum dapat Dibawah ini dapat dilihat mata
ditunjukkan dengan melihat pencaharian yang banyak digeluti
perkembangan indeks pembangunan penduduk Kota Pekanbaru.
manusia (IPM) yang mencerminkan 1. Sektor Pertanian :
pencapaian kemajuan di bidang 23.431 (6,45%)
pendidikan, kesehatan dan 2. Industri :
ekonomi.Dengan melihat 50.229 (14,45%)
perkembangan angka IPM tiap tahun, 3. Sektor Perdagangan :
kemajuan yang dicapai Kota 109.476 (31,79%)
Pekanbaru dalam Pembangunan 4. Sektor Jasa :
manusia meningkat perlahan namun 26.851 (7,73%)
pasti. Angka IPM Pekanbaru 5. PNS/TNI dan POLRI :
mengalami sedikit peningkatan dari 31.184 (8,79%)
79,79,16 pada tahun 2012 menjadi 6. Wiraswasta :
79,47 pada tahun 2013. Kurang 28.556 (8,21%)
signifikannya kenaikan IPM ini 7. Buruh/Tukang :
dapat dipahami, mengingat dampak 36.358 (10,46%)

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 5


8. Lain-lain : Menurut catatan PT. Pelabuhan
41.487 (11,9%) Indonesia I Cabang Pekanbaru, pada
Jumlah : tahun 2013 terdapat 10.772
347.487 (100%) kunjungan kapal dalam negeri dan
Berdasarkan data diatas dapat 1.340 kunjungan kapal luar negeri.
dilihat sebagian besar penduduk Untuk angkutan udara, tercatat
Kota Pekanbaru bermata pencaharian sebanyak 16.045 pesawat datang dan
dibidang perdagangan, baik 16.026 pesawat berangkat melalui
perdagangan besar maupun kecil, Bandar Udara Sultan Syarif Kasim
termasuk juga akomodasi (hotel, II.
wisma, dan penginapan) yang Lalu lintas surat melalui PT.
berjumlah 109.476 orang (31,79%), Pos Indonesia wilayah Pekanbaru
sementara sektor pertanian mengalami peningkatan, diantaranya
menempati urutan yang terakhir, pada layanan, surat biasa, kilat
yaitu 23.431 orang (6,45%). (Badan khusus, pos tercatat, dan paket pos
Pusat Statistik Kota Pekanbaru). Rumah tangga yang memiliki akses
2.1.6. Transportasi dan laptop/notebook mengalami
Komunikasi peningkatan. Pada tahun 2012
Kondisi geografis Kota persentase sebesar 28,55% kemudian
Pekanbaru yang berupa daratan meningkat menjadi 39,49% pada
rendah menjadikan sarana tahun 2013.
transportasi utama. Pada tahun 2013 Seperti pada tahun sebelumnya
tercatat total panjang jalan di Kota pada sektor komunikasi
Pekanbaru sebesar 2.818.,82 km perkembangan yang cukup pesat
yang terbagi menjadi jalan tingkat adalah pengguna telepon
nasional, provinsi, dan kota masing- seluler.Beragam fitur dan fasilitas
masing sepanjang 84,72 km, 75,60 mengakibatkan jumlah pengguna
km dan 2.726,31 km. Dari 2.726,31 telepon seluler mengalami
km jalan tingkat kota tersebut, pertumbuhan pesat.Berdasarkan data
sekitar 54,13% telah diaspal. survei sosial ekonomi nasional
Berdasarkan data dari Dinas (Susenas) tahun 2009-2013,
Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru, persentase rumah tangga yang
pada tahun 2013 terdapat 465.982 menggunakan telepon seluler terus
kendaraan yang terdaftar. Sementara mengalami pertumbuhan. Pada tahun
itu jumlah Surat Izin Mengemudi 2013, sebanyak 99,06% rumah
(SIM) yang dikeluarkan tahun 2013 tangga sudah menguasai telepon
sebanyak 70.215 terdiri dari 30.273 seluler. Kebalikannya pada pengguna
SIM A, 2,968 SIM B.II, dan 36.035 telepon kabel yang selalu mengalami
SIM C.30.273 SIM A, 2,968 SIM penurunan setiap tahunnya.
B.I, 939 SIM B.II, dan 36.035 SIM Profil Kantor Pengawasan
C. A.Sejarah KPPBC Tipe Madya
Sarana transportasi publik Pabean B Pekanbaru
berupa angkutan darat, air dan udara Bea dan Cukai merupakan institusi
tersedia di kota Pekanbaru global yang hampir semua negara di
Transportasi Publik berupa angkutan dunia memilikinya. Bea Cukai
darat yang tersedia terdiri dari 812 merupakan perangkat negara
oplet dan 19 bus Trans Metro yang “konvensional” sepertihalnya
melayani total 32 trayek /rute. kepolisian, kejaksaan, pengadilan,

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 6


ataupun angkatan bersenjata, dari bahasa India) inilah yang
yangeksistensinya telah ada kemudian memunculkan istilah Bea
sepanjang masa sejarah negara itu dan Cukai di Indonesia. Lembaga
sendiri. Bea Cukai setelah Indonesia
Istilah paling populer untuk merdeka, dibentuk pada tanggal 01
Bea Cukai di dunia adalah Customs Oktober 1945 dengan nama
(bahasa Inggris) dan Douane (bahasa Pejabatan Bea dan Cukai, yang
Perancis). Istilah customs muncul kemudian pada tahun 1948 berubah
merujuk pada kegiatan pemungutan menjadi Jawatan Bea dan Cukai
biaya atas barang-barang dagang sampai tahun 1965. Setelah tahun
yang masuk dan keluardaratan 1965 hingga sekarang menjadi
Inggris pada zaman dahulu. Karena Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
pungutan itu telah menjadi semacam (DJBC). DJBC merupakan unit
“kebiasaan” maka istilah customs- eselon I di bawah Departemen
lah yang muncul. Sedangkan istilah Keuangan, yang dipimpin oleh
douane berasal dari bahasa Persia, seorang Direktur Jenderal.
divan, yang artinya register, atau Visi : menjadi kantor
orang yang memegang pengawasan dan pelayanan bea
register.Kedua istilah ini kemudian dan cukai terbaik di lingkungan
mempengaruhi istilah-istilah untuk direktorat jenderal bea dan cukai
Bea Cukai di banyak negara. Misi : Kami memberikan
Fungsi Bea Cukai di pelayanan yang terbaik kepada
Indonesia diyakini juga sudah ada pengguna jasa untuk
sejak zaman kerajaan dahulu, namun mendukung fasilitas
belum ditemukan bukti-bukti tertulis perdagangan dan industri Kami
yang menguatkan. Kelembagaannya melakukan pengawasan yang
pada waktu itu masih bersifat “lokal” efektif untuk melindungi
sesuai wilayah kerajaannya.2 Sejak masyarakat dari keluar
VOC masuk, barulah Bea Cukai masuknya barang impor / ekspor
mulai terlembagakan secara ilegal dan beredarnya barang
“nasional”. Pada masa Hindia kena cukai ilegal kami
Belanda tersebut, masuk pula istilah optimalkan penerimaan Negara
douane untuk menyebut petugas Bea dari sektor kepabeanan dan
Cukai (istilah ini acapkali masih cukai.
melekat sampai saat ini). Nama Motto : WAI wibawa, amanah,
resmi Bea Cukai pada masa Hindia integritas
Belanda tersebut adalah De Dienst 1. Tugas Kantor Pengawasan dan
der Invoer en Uitvoerrechten en Pelayanan Bea dan Cuka
Accijnzen (I. U & A) atau dalam Melaksanakan pengawasan dan
terjemah bebasnya berarti “Jawatan pelayanan kepabeanan dan cukai
Bea Impor dan Ekspor serta Cukai”. di Provinsi Riau .
Tugasnya adalah memungut 2. Fungsi Kantor Pengawasan dan
invoerrechten (bea impor/masuk), Pelayanan Bea dan Cuka
uitvoererechten (bea ekspor/keluar), a. Pelaksanaan intelijen, patrol,
dan accijnzen (excise/ cukai). Tugas penindakan, dan penyidikan
memungut bea (“bea” berasal dari di bidang kepabeanan dan
bahasa Sansekerta), baik impor cukai
maupun ekspor, serta cukai (berasal

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 7


b. Pengelolaan dan dan Pelayanan Tipe Madya
pemeliharaan saran operasi, Pabean B Pekanbaru
sarana komunikasi, dan Adapun uraian tugas dari masing-
senjata api masing tingkat jabatan yang ada di
c. Pelaksanaan pelayanan teknis Kantor
di bidang kepabeanan dan Pengawasan dan Pelayanan Tipe
cukai Madya Pabean B Pekanbaru, yaitu :
d. Pelaksanaan pemberian a. Kepala Kantor
perizinan dan fasilitas di Mempunyai tugas mengelola
bidang kepabeanan dan cukai pelaksanaan penyuluhan, pelayanan,
e. Pelaksanaan pungutan dan danpengawasan dalam wilayah
pengadministrasian bea wewenangnya berdasarkan peraturan
masuk, bea keluar, cukai, dan perundangundang yang berlaku.
pungutan Negara lainya yang b. Sub Bagian Umum
dipungut oleh Direktorat Subbagian Umum mempunyai tugas
Jendral melakukan urusan tata usaha,
f. Penerimaan, penyimpanan, kepegawaian, keuangan dan rumah
pemeliharaan, dan tangga Kantor Pengawasan dan
pendistribusian dokumen Pelayanan, sertapenyusunan rencana
kepabeanan dan cukai kerja dan laporan akuntabilitas.
g. Pengawasan pengolahan Subbagian Umum terdiri atas:
data, penyajian informasi, Urusan Tata Usaha dan
dan laporan kepabeanan dan Kepegawaian mempunyai tugas
cukai melakukan urusan tata usaha dan
h. Pengawasan pelaksanaan kepegawaian, serta penyusunan
tugas dan evaluasi kerja rencana kerja dan laporan
i. Pengadministrasian kantor. akuntabilitas.
Urusan Rumah Tangga mempunyai
tugas melakukan urusan rumah
STRATEGI : Profesionalisme tangga dan
sunber daya manusia, efesiensi perlengkapan.
dalam organisasi dan Urusan Keuangan mempunyai tugas
pelayanan. Untuk mencapai visi misi melakukan urusan keuangan,
dan strategi tersebut melalui 5 anggaran, dan
komitmen : kesejahteraan pegawai.
a. Tingkat pelayanan c. Seksi Penindakan dan
b. Tingkatkan transparansi keadilan Penyidikan
dan konsistensi Seksi Penindakan dan Penyidikan
c. Pastikan pengguna jasa bekerja mempunyai tugas melakukan
sesuai ketentuan intelijen, patrol dan operasi
d. Hentikan perdagangan illegal pencegahan dan penindakan
Sumber: Kantor Pengawasan dan pelanggaran peraturan perundang
Pelayanan Bea dan Cukai Tipe undangan di bidang kepabeanan dan
Madya B cukai, penyidikan tindak pidana
Pekanbaru kepabeanan dan cukai, serta
C. Struktur Organisasi dan pengelolaan dan pengadministrasian
Uraian Tugas Kantor Pengawasan sarana operasi, sarana komunikasi,
dan senjata api.

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 8


Seksi Penindakan dan Penyidikan cukai, pengumpulan data
terdiri atas:. pelanggaran peraturan
1. Subseksi Intelijen mempunyai perundang-undangan,serta
tugas melakukan penatausahaan dan
pengumpulan pengurusan barang hasil
pengolahan,penyajian,dan penindakan dan barang
penyampaian informasi dan bukti.
hasil intelijen, analisis d. Seksi Perbendaharaan
laporanpemeriksaan sarana Seksi Perbendaharaan mempunyai
pengangkut, laporan tugas melakukan pemungutan dan
pembongkaran dan pengadministrasian bea masuk,
penimbunan barang,dan bea keluar, cukai, dan pungutan
laporan pengawasan lainnya Negara lainnya yang dipungut oleh
serta pengelolaan pangkalan Direktorat Jenderal. Seksi
data intelijen. Perbendaharaan terdiri atas:
2. Subseksi Penindakan dan 1. Subseksi Administrasi
Sarana Operasi mempunyai Penerimaan dan Jaminan
tugas melakukan pelayanan mempunyai tugas melakukan
pemeriksaan sarana pengadministrasian
pengangkut, patroli dan penerimaan bea masuk, bea
operasi pencegahan dan keluar, cukai, denda
penindakan pelanggaran administrasi, bunga, sewa
peraturan perundang- tempat penimbunan
undangan di pabean, dan pungutan
bidangkepabeanan dan cukai negara. Lainnya yang
serta pengawasan dipungut oleh Direktorat
pembongkaran barang, Jenderal, penerimaan,
pengelolaandan penatausahaan, penyimpanan,
pengadministrasian sarana dan pengurusan permintaan
operasi, sarana komunikasi, pita cukai,
dan senjata api Kantor pengadministrasian dan
Pengawasan dan Pelayanan. penyelesaian surat
3. Subseksi Penyidikan dan Barang keterangan impor kendaraan
Hasil Penindakan bermotor, penyajian
mempunyai tugas melakukan laporan realisasi penerimaan
penyidikan tindak pidana bea masuk, bea keluar,
dibidang kepabeanan dan cukai, dan pungutan negara
cukai, penghitungan bea lainnya, pelayanan fasilitas
masuk, pajak dalam rangka pembebasan, penangguhan
impor dan denda administrasi bea masuk, penundaan
terhadap kekurangan atau pembayaran cukai,
kelebihan bongkar dan pengadministrasian jaminan
denda administrasi atas dan pemprosesan jaminan
pelanggaran lainnya, penangguhan bea masuk,
pemantauan tindak lanjut jaminan PPJK, jaminan
hasil penindakan dan dalam rangka keberatan dan
penyidikan tindak pidana banding serta jaminan
di bidang kepabeanan dan lainnya.

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 9


2. Subseksi Administrasi penghitungan bea masuk, bea
Penagihan dan Pengembalian keluar, cukai, pajak dalam
mempunyai tugas melakukan rangka impor dan, pungutan
penagihan kekurangan negara lainnya;
pembayaran bea masuk, bea e. penetapan klasifikasi barang,
keluar, cukai, denda tarif bea masuk, tarif bea keluar
administrasi, bunga, sewa dan nilai
Tempat Penimbunan Pabean pabean;
dan pungutan negara lainnya f. pelayanan dan pengawasan
yang dipungut oleh Direktorat pengeluaran barang impor dari
Jenderal, penerbitan dan kawasan pabean;
pengadministrasian surat g. Pengawasan pemasukan dan
teguran, surat paksa, pengeluaran barang di Tempat
penyitaan dan PenimbunanBerikat dan Tempat
pengadministrasian Penimbunan Pabean;
pe1elangan, h. pelayanan dan pengawasan
pengadministrasian dan pemasukan, penimbunan dan
penyelesaian premi, serta pemuatan barang
pengadministrasian ekspor ke sarana pengangkut;
pengembalian bea masuk, i. pelaksanaan urusan pembukuan
bea keluar, cukai, denda dokumen cukai;
administrasi, bunga, sewa j. pelaksanaan urusan pemusnahan
tempat penimbunan pabean, dan penukaran pita cukai;
pita cukai, dan pungutan k. pemeriksaan Pengusaha Barang
negara lainnya yang Kena Cukai, buku daftar dan
dipungut oleh Direktorat dokumen yang
Jenderal. berhubungan dengan barang
e. Seksi Kepabeanan dan Cukai kena cukai;
Seksi Pelayanan Kepabeanan dan l. pelaksanaan pengawasan dan
Cukai mempunyai tugas melakukan pemantauan produksi, harga dan
pelayanan teknis dan fasilitas kadar barang
dibidang kepabeanan dan cukai. kena cukai;
Seksi Pelayanan Kepabeanan dan m. pengelolaan tempat penimbunan
Cukai menyelenggarakan fungsi: pabean;
a. pelayanan fasilitas dan perijinan n. penatausahaan penimbunan,
di bidang kepabeanan dan pemasukan dan pengeluaran
cukai; barang di Tempat Penimbunan
b. penelitian pemberitahuan impor, Berikat dan Tempat Penimbunan
ekspor, dan dokumen cukai; Pabean;
c. Pemeriksaan dan pencacahan o. pelaksanaan urusan penyelesaian
barang, pemeriksaan badan dan barang yang dinyatakan tidak
pengoperasian dikuasai, barang yang dikuasai
sarana deteksi; negara, dan barang yang
d. penelitian pernberitahuan menjadi milik negara;
klasifikasi barang, tarif bea p. penyiapan pelelangan atas
masuk, tarif bea keluar, nilai barang yang dinyatakan tidak
pabean dan fasilitas impor serta dikuasai, barang yang dikuasai
penelitian kebenaran

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 10


negara, dan barang yang 1. Subseksi Kepatuhan Pelaksanaan
menjadi milik negara; Tugas Pelayanan dan Administrasi
q. pelaksanaan urusan pemusnahan mempunyai tugas melakukan
barang yang dinyatakan tidak pengawasan pelaksanaan tugas,
dikuasai, pemantauan pengendalian intern,
barang yang dikuasai negara, pengelolaan risiko, pengelolaan
dan barang yang menjadi milik kinerja, kepatuhan terhadap kode
negara dan atau etik dan disiplin, dan tindak
busuk; lanjut hasil pengawasan, penyiapan
f. Seksi Penyuluhan dan Layanan bahan rekomendasi perbaikan
Informasi proses bisnis di bidang pelayanan
Seksi Penyuluhan dan Layanan kepabeanan, cukai, dan
Informasi mempunyai tugas administrasi, serta pelaporan dan
melakukan pemantauan tindak lanjut hasil
bimbingan kepatuhan, konsultasi, pemeriksaan aparat pengawasan
dan layanan informasi di bidang fungsional dan pengawasan
kepabeanan masyarakat.
dan cukai. 2. Subseksi Kepatuhan
Seksi Penyuluhan dan Layanan Pelaksanaan Tugas Pengawasan
Informasi terdiri atas: mempunyai tugas melakukan
1. Subseksi Penyuluhan mempunyai pengawasan pelaksanaan tugas,
tugas penyuluhan dan publikasi pemantauan pengendalian intern,
peraturan pengelolaan risiko, pengelolaan
undangan di bidang kepabeanan kinerja, kepatuhan terhadap kode
dan cukai melakukan perundang- etik dan disiplin, dan tindak lanjut
undangan. hasil pengawasan, serta penyiapan
2. Subseksi Layanan Informasi bahan rekomendasi perbaikan
mempunyai tugas melakukan proses bisnis di bidang intelijen,
pelayanan penindakan, penyidikan tindak
informasi, bimbingan dan pidana di bidang kepabeanan dan
konsultasi kepatuhan pengguna jasa cukai.
di bidang h. Seksi Pengolahan Data dan
kepabeanan dan cukai. Administrasi Dokumen
g. Seksi Kepatuhan Internal Seksi Pengolahan Data dan
Seksi Kepatuhan Internal Administrasi Dokumen mempunyai
mempunyai tugas melakukan tugas melakukan 'pengoperasian
pengawasan pelaksanaan tugas, komputer dan sarana penunjangnya,
pemantauan pengendalian intern, pengelolaan dan penyimpanan data
pengelolaan risiko, pengelolaan dan file, pelayanan dukungan teknis
kinerja, kepatuhan terhadap kode komunikasi data, pertukaran data
etik dan disiplin, dan tindak elektronik, pengolahan data,
lanjut hasil pengawasan, serta kepabeanan dan cukai, penerimaan,
perumusan rekomendasi perbaikan penelitian kelengkapan dan
proses bisnis di lingkungan Kantor pendistribusian dokumen.
Pengawasan dan Pelayanan Bea kepabeanan dan cukai, serta
dan Cukai. penyajian data kepabeanan dan
i.Seksi Kepatuhan Internal terdiri cukai. Seksi Pengolahan Data dan
atas:.

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 11


Administrasi Dokumen memiliki pendidikan yang sesuai
menyelenggarakan fungsi dengan keahlian yang dimiliki oleh
a. Pengoperasian komputer dan para pegawai.
penyelenggaraan pengelolaan Dalam hal ini, pendidikan
dan juga sangat menentukan dalam
penyimpanan data; menyelesaikan tugas-tugas yang
b. Pelayanan dukungan teknis pada Kantor Pengawasan dan
komunikasi data dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe
Pertukaran data elektronik, Madya B Pekanbaru
c. pengumpulan,pengolahan tersebut.Terwujudnya visi dan misi
data, dan penyajian laporan yang diharapkan oleh Kantor
kepabeanan dan Pengawasan dan Pelayanan Bea dan
cukai; Cukai Tipe Madya B Pekanbaru
d. Penerimaan dan penelitian tergantung kepada orang yang
kelengkapan dokumen menjadi pelaksananya, yaitu pegawai
kepabeanan dan cukai; organisasi itu sendiri.Begitu juga
e. Pendistribusian dokumen pegawai yang ada di Kantor
kepabeanan dan cukai; dan Pengawasan dan Pelayanan Bea dan
f. Penyimpanan dan Cukai Tipe Madya B
pemeliharaan dokumen Pekanbaru.Dengan demikian
kepabeanan dan cukai yang pegawai Kantor Pengawasan dan
telah diselesaikan; Pelayanan Bea dan Cukai Tipe
Madya B Pekanbaru mampu
A. Keadaan Pegawai Kantor melaksanakan fungsi dan tugasnya
Pengawasan dan Pelayanan sebagaimana yang diharapkan.
Bea dan Cukai Tipe Madya B Golongan dan Kepangkatan Pegawai
Pekanbaru Kantor Pengawasan dan Pelayanan
Setiap organisasi pasti Bea dan Cukai Tipe Madya B
membutuhkan orang-orang yang Pekanbaru
duduk di dalamnya untuk Kepangkatan seseorang atau
menjalankan organisasi golongan ditentukan oleh kondisi
tersebut.Begitu juga dengan Kantor tingkat pendidikan seseorang
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan pegawai dalam ketentuan masuk
Cukai Tipe Madya B Pekanbaru, kerja sebagai seorang pegawai pada
yang mana ini disebut dengan Kantor organisasi itu.Kepangkatan seorang
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan pegawai juga dapat melambangkan
Cukai Tipe Madya B Pekanbaru. pengalaman pegawai itu sendiri dan
Jumlah pegawai di dinas juga dapat dijadikan acuan dalam
Perindustrian Dan Perdagangan pengembangan karir pegawai
Kabupaten Rokan Hilir yaitu disamping dalam penentuan sistem
sebanyak 92 orang pegawai yang penggajian atau standar seseorang.
terdiri dari unsur pimpinan serta Begitu juga pada Kantor Pengawasan
pegawai yang kesemuanya terbagi dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe
dalam beberapa bagian kerja. Untuk Madya B Pekanbaru
menjalankan tugas-tugas yang ada di
Kantor Pengawasan dan Pelayanan
Bea dan Cukai Tipe Madya B
Pekanbaru diperlukan pegawai yang

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 12


Tabel II.3 : Golongan Kepangkatan Pegawai Kantor Pengawasan dan
Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya B Pekanbaru

No. Pangkat/Golongan Jumlah


1. IIa 25 orang
2. IIb 6 orang
3. IIc 13 orang
4. IId 1Orang
5. IIIa 4orang
6. IIIb 34orang
7. IIIc 2orang
8. IIId 8orang
9. Iva 4orang
Jumlah 97orang
Sumber : Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya B
Pekanbaru
Dari tabel diatas dapat dilihat dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe
golongan kepangkatan yang ada di Madya B Pekanbaru dalam
Kantor Pengawasan dan Pelayanan membantu dan memecahakan semua
Bea dan Cukai Tipe Madya B persoalan yang ada.Jumlah Kantor
Pekanbaru rata-rata berada pada Pengawasan dan Pelayanan Bea dan
golongan III, yang menandakan Cukai Tipe Madya B Pekanbaru.
senioritas dari pegawai di Kantor Untuk lebih jelasnya jumlah
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan bagian dari pegawai pada Dinas
Cukai Tipe Madya B Pekanbaru. Hal Perindustrian Dan Perdagangan
ini tentunya dapat memberikan dapat dilihat dari tabel berikut :
konstribusi bagi Kantor Pengawasan
Tabel II.4 : Jumlah Pegawai Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan
Cukai Tipe Madya B Pekanbaru

No. Penempatan Pegawai Jumlah Pegawai


1. Kepala Kantor 1 orang
2. Kepala Seksi 11 orang
3. Kepala Subbagian Umum 1 orang
4. Kaur 3 orang
5. Kasubsi 23 orang
6. Pelaksana Pemeriksa 50 orang
7. Pelaksana Administrasi 3 orang
8. Pelaksana 5 orang
Jumlah 97 orang
Sumber : Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya B
Pekanbaru

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 13


Dari tabel diatas dapat
dijelaskan bahwa Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan
Cukai Tipe Madya B Pekanbaru,
jabatan tertinggi dipegang oleh
Kepala Kantor yang jumlahnya 1
orang, kemudian dibantu oleh 11
orang Kepala Seksi, Kepala
Subbagian Umum 1 orang, Kaur
sebanyak 3 orang, kasubsi sebanyak
23, Pelaksana Pemeriksa sebayak 50
orang, Pelaksana Administrasi
Sebanyak 3 orang, Pelaksana 5orang
sehingga para pegawai jumlahnya
sebanyak 97 orang.

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016 Page 14


Gambar II.1
Bagan Struktur Organisasi Dinas Perindustrian Dan
Perdagangan Kabupaten Rokan Hilir
KEPALA KANTOR PENGAWASAN DAN
PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE
MADYA PABEAN B PEKANBARU

SUB BAGIAN UMUM

URUSAN TATA USAHA URUSAN KEUANGAN URUSAN RUMAH


DAN KEPEGAWAIAN TANGGA

SEKSI PENINDAKAN DAN PENYIDIKAN SEKSI PEMBENDAHARAAN BIDANG SARANA & USAHA BIDANG PERDAGANGAN
INDUSTRI RAFIZAL S.Pi
WESDE. SH NIP. 197109072 000031001
NIP. 195909911 1985031008

SUBSEKSI INTELIJEN SUBSEKSI ADMINISTRASI DAN SEKSI PENYULUHAN SEKSI PEMBINAAN & DISTRIBUSI
PENERIMAAN IRWAN. SH NASRULLAH ANATA. ST
NIP. 19701214 199303 1003 NIP. 19790311 20502 1002

SEKSI BIMBINGAN USAHA &


SUBSEKSI PENINDAKAN DAN SARANA SUBSEKSI ADMINISTRASI MANIFEST SEKSI KERJASAMA & IKLIM USAHA
PERDAGANGAN
OPERASI HJ.ROSIDA. S.Pd
SELAMAT. S.Sos
NIP. 196305101985 002
NIP. 197701282 0212 1004

SUBSEKSI PENYIDIKAN DAN BARANG SUBSEKSI ADMINISTRASI PENAGIHAN SEKSI PENGENDALIAN SEKSI METROLOGI
HASIL PENINDAKAN DAN PENGEMBALIAN LINGKUNGAN YUSITA ANIEK ERVANYANTI. SE
MELIYANI. S.Sos NIP. 19770602 006042001
NIP. 19791127 200012 2001

UNIT PELAKSANAAN TEKNIS DINAS 15


(UPTD)
DAFTAR PUSTAKA Manullang, M. 2008. Dasar-Dasar
Manajemen.Yogyakarta: UGM
Admosudirdjo. 2015. Press.
PengantarManajemen (3 In 1).
Yogyakarta: Mediatera. . 2012. Dasar-Dasar
Manajemen.Yogyakarta:
Badrudin. 2014. Dasar- GadjahMada University
DasarManajemen. Bandung: Press.
Alfabeta.
Nurcolis, Hanif. 2005. Teori dan
Brantas. 2009. Dasar- Praktek Pemerintahan dan Otonomi
DasarManajemen. Bandung: Daerah.
Alfabeta. Jakarta: Grasindo.
Relawati, Rahayu. 2012.
Darma.2004. Manajemen DasarManajemen
Pemerintahan Indonesia. "pendekatan aplikasi bidang
Jakarta: Raja pertanian". Malang:
GrasindoPersada. Universitas Muhamadiyah.
Darwis, dkk. 2009. Dasar-Dasar Sarundajang, H. 2005. Babak Baru
Manajemen. Pekanbaru: CV. Sistem Pemerintahan
WitraIrzami. Daerah. Jakarta:
David, Berry. 2003. Pokok-Pokok Katahasta Pustaka
Pikiran dalam Sosiologi. Siswanto. 2005.
Jakarta: Raja PengantarManajemen. Bandung:
GrasindoPersada. MandarMaju
Fhatoni, Abdurahmat. 2006. Soeharyo, SalamoendanNasri
Manajemen Sumber Daya Effendi. 2003. Sistem
Manusia, Jakarta : PT. Rineka Penyelenggaraan Pemerintah
Cipta Negara Kesatuan RI. Jakarta:
Handoko, T, Hani. 2003. Manajemen Bumi Aksara.
Edisi 2. Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta. SoejitoIrawan. 2000. Pengawasan
Terhadap Perdadan Kepala
Hasibuan. 2005. Manajemen. Daerah di Indonesia. Jakarta
Jakarta: BumiAksara. : Bina Aksara.
Sofyan, Harahap. S. 2004. Sistem
Herlambang, Susatyo. 2013.
Pengawasan Manajemen.
Pengantar Manajemen(cara
Jakarta:
mudah memahami
PT. Pustaka Quantum.
manajemen). Yogyakarta:
Gosyen Publishing. Sugiyono. 2012. Memahami
Penelitian Kualitatif.
Lubis, Ibrahim. 1984. Pengendalian Bandung: Alfabeta.
dan Pengawasan dalam
Manajemen. Jakarta: Sukanto. 2002. Perencanaandan
GhaliaIndpnesia. Pembangunan Sistem
Informasi. Yogyakarta: Andi.

16
Sujatmo. 2002. Beberapa pengertian
di bidang pengawasan.
Jakarta:Ghalia Indonesia.
Widjaja. Tunggal, Amin. 2002.
Manajemen Suatu Pengantar.
Jakarta:
PT.RinekaCipta.
Winardi, Gunawan. 2000.
Kepemimpinan Dalam
Manajemen. Jakarta:
PT.RinekaCipta.
Dokumen:
Undang-undang (UU) Nomor 39
Tahun 2007 tentang Perubahan Atas
Undang-undang Nomor 11 Tahun
1995 tentang Cukai
PMK 47/ tahun 2012 pasal 108

17

You might also like