You are on page 1of 15

5.

Data Pengamatan
5.1 Manometer Digital
- Pipa (P1-P2)
Laju alir volume/ 500 1000 1500
debit (L/jam)
Nilai Pengukuran
Kehilangan Tekanan 10 8 5
(mbar)

- Pipa (P18-P19)
Laju alir volume/ 500 1000 1500
debit (L/jam)
Nilai Pengukuran
Kehilangan Tekanan 1 17 39
(mbar)

- Pipa (P20-P21)
Laju alir volume/ 500 1000 1500
debit (L/jam)
Nilai Pengukuran
Kehilangan Tekanan 1 20 47
(mbar)

5.2 Manometer Manual


- Pipa (P18-P19)
Laju alir volume/ 500 1000 1500
debit (L/jam)
Nilai Pengukuran
Kehilangan Tekanan 10,9 28,4 51,4
(mbar)

- Pipa (P20-P21)
Laju alir volume/ 500 1000 1500
debit (L/jam)
Nilai Pengukuran
Kehilangan Tekanan -11,4 31,1 58,5
(mbar)
6. Perhitungan
b. Manometer manual
1) Pipa (P18-P19)
- Debit air 500 L/h
 Kehilangan tekanan ( )
= 10,9 X 100 Pa = 1090 Pa
 Volume (m3/s)

Q= m3/s

 Kecepatan (v)

V= = = 5,9

 Bilangan Reynolds (Re)

Re = = = 10,207

 Koefisien kehilangan tekanan ( )

= = = 7,2

 Kehilangan tekanan teoritis ( )

. .P. .l= 7,2 1000

= 1086,555 Pa
 Kehilangan tekanan langsung (J)

J= = = 724,37 Pa/m

 Persentase kesalahan
%kesalahan = 100%

= 100%

=0,317%
- Debit air 1000 L/h
 Kehilangan tekanan ( )
= 28,4 X 100 Pa = 2840 Pa
 Volume (m3/s)

Q= = m3/s

 Kecepatan (v)

= = 1,182

 Bilangan Reynolds (Re)

Re = = = 20.448,6

 Koefisien kehilangan tekanan ( )

= = = 4,69

 Kehilangan tekanan teoritis ( )

. .P. .l= 4,69 1000

= 2840,684 Pa

 Kehilangan tekanan langsung (J)

J= = = 1893,789 Pa/m

 Persentase kesalahan
%kesalahan = 100%

= 100%

=0,024%

- Debit air 1500 L/h


 Kehilangan tekanan ( )
= 51,4 X 100 Pa = 5140 Pa
 Volume (m3/s)

= m3/s

 Kecepatan (v)

= = 1,774

 Bilangan Reynolds (Re)

Re = = = 30.690,2

 Koefisien kehilangan tekanan ( )

= = = 3,767

 Kehilangan tekanan teoritis ( )


. .P. .l= 3,767 1000

= 5139,47 Pa

 Kehilangan tekanan langsung (J)

J= = = 3426,31 Pa/m

 Persentase kesalahan

%kesalahan = 100%

= 100%

=0,0104%

2) Pipa (P20-P21)
- Debit air 500 L/h
 Kehilangan tekanan ( )
= 11,4 X 100 Pa = 1140 Pa
 Volume (m3/s)

Q= m3/s

 Kecepatan (v)

V= = = 5,9

 Bilangan Reynolds (Re)

Re = = = 10,207

 Koefisien kehilangan tekanan ( )


= = = 7,53

 Kehilangan tekanan teoritis ( )

. .P. .l= 7,53 1000

= 1136,36 Pa

 Kehilangan tekanan langsung (J)

J= = = 757,57 Pa/m

 Persentase kesalahan

%kesalahan = 100%

= 100%

=0,32%

- Debit air 1000 L/h


 Kehilangan tekanan ( )
= 31,1X 100 Pa = 3110 Pa
 Volume (m3/s)

Q= = m3/s

 Kecepatan (v)

= = 1,182
 Bilangan Reynolds (Re)

Re = = = 20.448,6

 Koefisien kehilangan tekanan ( )

= = = 5,136

 Kehilangan tekanan teoritis ( )

. .P. .l= 5,136 1000

= 3110,82 Pa

 Kehilangan tekanan langsung (J)

J= = = 2073,88 Pa/m

 Persentase kesalahan

%kesalahan = 100%

= 100%

=0,263%

- Debit air 1500 L/h


 Kehilangan tekanan ( )
= 51,4 X 100 Pa = 5140 Pa
 Volume (m3/s)

= m3/s

 Kecepatan (v)

= = 1,774

 Bilangan Reynolds (Re)

Re = = = 30.690,2

 Koefisien kehilangan tekanan ( )

= = = 4,288

 Kehilangan tekanan teoritis ( )

. .P. .l= 4,288 1000

= 5850,287 Pa

 Kehilangan tekanan langsung (J)

J= = = 3900,191 Pa/m

 Persentase kesalahan

%kesalahan = 100%
= 100%

=0,0049%

7. Tabel Data Perhitungan


b. Manometer Manual
- Pipa (P18-P19)
Laju alir volume/ 500 1000 1500
debit (L/h)
Nilai Pengukuran
Kehilangan tekanan 1 20 47
(mbar)
Perhitungan
3 -4
Volume aliran (m /s) 1,389 x 10 2,778 x 10-4 4,17 x 10-4
-1
Kecepatan (m/s) 5,9 x 10 1,182 1,774
Bilangan Reynolds 10.207 20.448,6 30.690,2
Koefisien tehilangan 7,2 x 10-2 4,69 x 10-2 3,767 x 10-2
tekanan
Kehilangan tekanan 1090 2840 5140
(Pa)
Kehilangan tekanan 724,37 1893,789 3426,31
langsung (Pa/m)

- Pipa (P20-P21)
Laju alir volume/ 500 1000 1500
debit (L/h)
Nilai Pengukuran
Kehilangan tekanan 1 20 47
(mbar)
Perhitungan
3 -4
Volume aliran (m /s) 1,389 x 10 2,778 x 10-4 4,17 x 10-4
-1
Kecepatan (m/s) 5,9 x 10 1,182 1,774
Bilangan Reynolds 10.207 20.448,6 30,690,2
Koefisien tehilangan 7,53 x 10-2 5,136 x 10-2 4, 288 x 10-2
tekanan
Kehilangan tekanan 840 3110 5850
(Pa)
Kehilangan tekanan 757,57 2073,88 3900,191
langsung (Pa/m)

8. Analisa Percobaan
Pada percobaan kali ini bertujuan untuk membandingkan kerugian tekanan secara
praktek dan secara teoritis pada pipa lurus. Penurunan tekanan disebabkan oleh gaya gesek
pada fluida ketika fluida tersebut mengalir di bagian dalam pipa tersebut.
Pada percobaan ini digunakan variasi debit air yaitu 500, 1000 dan 1500 liter
air/jam. Dapat dianalida bahwa semakin besar volume debit air yang diberikan maka
semakin besar semakin besar pula kecepatan aliran fluida yang mengalir. Hal ini dibuktikan
dari hasil perhitungan melalui persamaan kontinuitas fluida yang menyatakan "Semakin
besar volume laju alir maka semakin besar pula kecepatan alirnya".
Pada percobaan ini kamu melakukan percobaan terhadap penurunan tekanan pada
pipa (P1-P2), pipa (P18-P19) dan pipa (P20-P21) dengan 2 cara yaitu digital dan manual.
Pada percobaan ini didapat bahwa untuk menentukan nilai penurunan tekanan lebih mudah
dengan mengguankan cara digital daripada cara manual. Hala ini dikarenakan nilai
penurunan tekanan yang diperoleh lebih akurat dengan cara digital dibandingkan manual.
Selain itu, manometer digital dapat mengukur tekanan pipa diameter kecil maupun besar,
sedangakan manometer manual hanya dapat mengukur pipa yang diameternya kecil saja.
Juga terdapat perbedaan pada kehilangan tekanan pada pengukuran tekanan dengan
menggunakan alat manometer manual dan meanometer digital.
Persen kesalahan yang didapatkan dari setiap pipa, baik menggunakan manometer
digital maupun manometer manual nilainya tidak sampai 1%.

9. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, didapat kesimpulan:
1. Semakin besar volume air/ debit yang diberikan, maka semakin cepat aliran fluida
yang mengalir
2. Perbedaan jenis pipa berpengaruh terhadap besarnya bilangan Reynolds sehingga
didapat hasil yang bervariasi
3. Volume yang didapatkan secara berturut adalah 1,3889 x 10-4 m-3/s, 2,778 x 10-4 m-
3
/s dan 4,17 x 10-4 m-3/s
4. Kecepatan yang didapatkan secara urut ialah
 Pipa (P1-P2) = 2,4628 m/s, 4,925 m/s, 7,39

 Pipa (P18-P19) = 5,9 m/s, 1,182 m/s, 1,774 m/s

 Pipa (P20-P21) = 5,9 m/s, 1,182 m/s, 1,774 m/s

10. Tugas
1. Untuk pipa (P1-P2) bandingkan hasil percobaan, hasil perhitungan dan berikan alasan!

2. Untuk pipa (P1-P2) bandingkan hasil percobaan, hasil perhitungan koefisien kehilangan
tekanan!

3. Dengan menggunakan diagram moody dan diameter rata-rata 17,3 mm, hitung kekerasan
equivalent!
Jawab:

1. Pada pipa lurus (P1-P2) diperoleh hasil percobaan/ pengukuran kehilangan tekanan lebih
besar daripada kehilangan tekanan hasil perhitungan untuk debit 500 L/h, kehilangan
tekanan percobaan ialah 1000 Pa, sedangkan untuk perhitungannya (teoritis)adalah 999,77
Pa. Terjadinya perbedaan kehilangan tekanan antara percobaan dan perhitungan ialah
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya: koefisien kehilangan tekanan, kecepatan
aliran, panjang pipa, diameter pipa. Selain itu pembulatan angka dibelakang koma juga
dapat mempengaruhi.

2. Pada pipa (P18-P19) diperoleh hasil bahwa baik secara perhitungan maupun percobaan,
sama- sama menunjukkan hubungan bahwa semakin besar laju alir volume yang dialirkan
maka semakin besar pula koefisien kehilangan tekanannya.

3. Friction factor = .

= 3,4

Bilangan Reynolds= 30.690,2

Berdasar diagram Moody didapat, kekasaran relatif sebesar 0,0055


Daftar Pustaka

 Yuniar. 2019. Penuntun Praktikum Instrumen dan Teknik Pengukuran. Palembang.


Politeknik Negeri Sriwijaya.

 https://www.scribd.com/document/288062722/PENURUNAN-TEKANAN-
DALAM-PIPA-LURUS-1-docx (Diakses pada tanggal 26 Mei 2019)
Gambar Alat

You might also like