You are on page 1of 4

Nama : Alda Risgianti

NIM : F181500363

PHOTOGRAMMETRY

Introduction :

Is the art and science of making measurements from photoghraphs, especially for
recovering the exact positions of surface points, since it is applied in determining spatial
information including distances, elevations, areas, volumes cross sections, and data for
compiling topoghraphic maps from measurements made on photograph.

Interpretative photogrammetry involves recognizing objects from their photographic


images and judging their significance, this are of photogrammetry was traditionally called
photographic interpretation because initially it relied on aerial photos. They are often
carried in aircraft as remote as satellites; hence the term, remote sensing, is now generally
applied to the interpretative area of photogrammetry.

Metrical photogrammetry is accomplished in different ways depending upon project


requirements and the type of equipment available. These methods produce results of
lower order, but they are suitable for a variety of applications. The analytical method is
based upon precise measurements of the photographic positions of the images of objects
of interest.
Uses photogrammetry :

Photogrammetry is now the principal method employed in topographic mapping and


compiling other forms of spatial data. The U.S. Geological Survey, for example uses the
procedures almost exclusively in compiling its maps, other advantages of this method are
the (1) speed of collecting spatial data in an area (2) relatively low cost (3) ease of
obtaining topographic details, especially in inaccessible areas, and (4) reduced like hood
of omitting details in spatial data collection.

Photogrammetry presently has many applications in surveying and engineering.


Photogrammetry is used to map shorelines in hydrographic surveying, to determine
precise ground coordinates of points in control surveying, to develop maps and cross
sections for route and engineering.

FOTOGRAMETRI

Pengantar :

Adalah seni dan ilmu membuat pengukuran dari photoghraphs, terutama untuk
memulihkan posisi tepat dari titik permukaan, karena diterapkan dalam menentukan
informasi spasial termasuk jarak, ketinggian, luas, volume penampang, dan data untuk
menyusun peta topografi dari pengukuran yang dilakukan pada foto.

Fotogrametri interpretatif melibatkan mengenali objek dari gambar fotografinya dan


menilai signifikansinya, fotogrametri ini secara tradisional disebut interpretasi fotografis
karena pada awalnya ia mengandalkan foto udara. Mereka sering dibawa dalam pesawat
terbang yang jauh seperti satelit; maka istilah itu, penginderaan jauh, sekarang umumnya
diterapkan pada bidang interpretatif fotogrametri.
Fotogrametri metrik dilakukan dengan berbagai cara tergantung pada persyaratan proyek
dan jenis peralatan yang tersedia. Metode-metode ini menghasilkan hasil urutan yang
lebih rendah, tetapi mereka cocok untuk berbagai aplikasi. Metode analitik didasarkan
pada pengukuran yang tepat dari posisi fotografi dari gambar objek yang menarik.

Menggunakan fotogrametri:

Fotogrametri sekarang menjadi metode utama yang digunakan dalam pemetaan topografi
dan menyusun bentuk data spasial lainnya. Survei Geologi AS, misalnya menggunakan
prosedur yang hampir secara eksklusif dalam menyusun petanya, keuntungan lain dari
metode ini adalah (1) kecepatan pengumpulan data spasial di suatu wilayah (2) biaya
yang relatif rendah (3) kemudahan untuk memperoleh rincian topografi, terutama di
daerah-daerah yang tidak dapat diakses, dan (4) berkurang seperti tudung penghilangan
detail dalam pengumpulan data spasial.
Fotogrametri saat ini memiliki banyak aplikasi dalam survei dan rekayasa. Fotogrametri
digunakan untuk memetakan garis pantai dalam survei hidrografi, untuk menentukan titik
koordinat tanah yang tepat dalam survei kontrol, untuk mengembangkan peta dan
penampang melintang untuk rute dan rekayasa.

You might also like