Professional Documents
Culture Documents
RCA Belajar Dari Pengalaman DGN RCA DR Arjaty RSJ PDF
RCA Belajar Dari Pengalaman DGN RCA DR Arjaty RSJ PDF
SISTIMATIKA
arjaty/RCA/IMRK/2008 2
Penyebab
(Faktor Kontributor) Solusi
Investigasi
Analisis
Immediate Cause Pembelajaran
Root Cause Improve (PDCA)
(Data) Rekomendasi
arjaty/RCA/IMRK/2008 3
( POA )
Sentinel Event
January 1995 - December 2005:
Experience to Date Of 3548 sentinel events reviewed by the Joint Commission,
Communication
Orientation/training
Patient assessment
Staffing
Availability of info
Competency/credentialing
Procedural compliance
Environ. safety / security
Leadership
Continuum of care
Care planning
Percent of 3548 events
Organization culture
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
arjaty/RCA/IMRK/2008 5
Root Cause:
The underlying source of an error, failure, or accident
Most errors, faliure, or accidents have multiple causes, but fewer (often
one) root cause.
Metode proses analisis yang dapat digunakan secara retrospektif untuk mengidentifikasi
faktor2 yang menyebabkan kejadian tidak diharapkan (KTD)
arjaty/RCA/IMRK/2008 6
RCA dapat digunakan untuk Analisa
“Unexpected Performance and Incident”
Proximate
7
arjaty/RCA/IMRK/2008 8
Type of Variation
n Masalah Proses (Common Cause):
Proses berjalan secara normal namun tidak
mencapai ekspektasi/ harapan.
9
Common
Cause
Special Cause
arjaty/RCA/IMRK/2008 11
arjaty/RCA/IMRK/2008 12
arjaty/RCA/IMRK/2008 13
Analisis Data ketika terjadi Variasi data / Trend
tidak sesuai yang diharapkan -à RCA
1. All confirmed transfusion reactions, if applicable to the
organization
2. All serious adverse drug events, if applicable and as defined
by the organization
3. All significant medication errors, if applicable and as defined
by the organization
4. All major discrepancies between preoperative and
postoperative diagnoses
5. Adverse events or patterns of adverse events during
moderate or deep sedation and anesthesia use
6. Other events, such as infectious disease outbreaks
arjaty/RCA/IMRK/2008 14
RCA
Proses RCARCA
The process merupakan gambaran
is a critical feature of any safetykritis darimanagement
and quality sistem manajemen
system because it
finds answers to the questions posed by high risk, high impact events notably :
safety •
dan quality
What happened, (norms)
karena • dapat
What menjawab
should have happened? pertanyaan2
(policies) untuk hal2 yg berisiko tinggi,
Why it occurred and what can be done to prevent it from happening again. (actions/
seperti:
•
outcomes)
• Apan yang terjadi
How will we know(aktual)
that our actions improved patient safety? (measures/tracking)
• Apa yang harusnya terjadi (kebijakan)
• Mengapa terjadi dan apa yang dapat dilakukan untuk
mencegahnya agar tidak terjadi kembali (tindakan/outcome?
• Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa tindakn kita dapat
meningkatkan keselamatan pasien? (ukuran)
arjaty/RCA/IMRK/2008 15
INVESTIGASI
1. Mengkaji ulang laporan kasus insiden
n Mencatat ringkasan kejadian sec kronologis & identifikasi
masalah / CMP
n Catat staf yg terlibat
n Tentukan siapa yg akan diinterview
2. Batasi masalah
Bagian mana dalam proses pelayanan yang akan diteliti
tergantung kondisi pasien, kapan dan dimana insiden terjadi.
Mis. Insiden perdarahan post operasi -à pasien meninggal 2 minggu
kmdn.
Investigasi difokuskan pada :
- Persiapan operasi
- Durante operasi
- Pengawasan pasca operasi
arjaty/RCA/IMRK/2008 16
Contoh LAPORAN KASUS
Jam Keterangan Tindakan
11/9/06 : Pasien datang ke IGD dengan keluhan sudah 1 1. Ukur TD
21.26 wib minggu ini kurang makan, sakit perut 3 hari,
demam (-), muntah 1 hari ini 1 kali, badan
lemas, pusing, sudah terlambat haid 1 bulan ini.
21.30 wib : Setelah ditegakkan diagnosa kerja oleh dr Jaga IGD Instruksi terapi yang diberikan :
(dr umum) sebagai Syok Hipovolemik dengan 1. Infus RL guyur
disertai nyeri tekan abdomen seluruh perut dan 2. pasang kateter
Defans Muskuler . diberikan terapi sesuai 3. pantozol 1 ampul i.v.
kronologis pertama 4. Seftrikason 1 gram i.v.
Dilakukan pemeriksaan fisik : Permintaan pemeriksaan :
Tanda vital : 1. Pem.darah Emergency 5
Pasien Sadar 2. Pem.Ureum-kreatinin
TD = ..........mmHg ( tidak dilakukan ) 3. Test Kehamilan
Nadi = … x/menit
Napas = 20 x/menit
Suhu = afebris
Mata = anemis +/+, ikterus -/-
Jantung/Paru = Tak ada kelainan
Abdomen = Nyeri tekan seluruh perut +, Defans
muskuler +
Di diagnosa sementara (awal) :
Syok Hipovolemik
arjaty/RCA/IMRK/2008 17
21.40 wib : TD = tidak terukur 1. Infus RL guyur
22.00 wib : Keluarga pasien masih belum ada 1. Infus RL kolf ke-2
2. EKG
3. D.catheter
22.30 wib : TD = 50/palpasi
22.40 wib : Infus RL kolf ke-3
23.00 wib : TD = 70/palpasi
23.40 wib : Infus RL kolf ke-4
01.15 wib : TD = 80/50 mmHg Infus RL kolf ke-5
02.05 wib : TD = 90/50 mmHg Infus RL kolf ke-6
02.30 wib : TD = 90/60 mmHg 1. Seftriakson 2 gram i.v. (test
negatif)
2. Infus RL kolf ke-7
03.00 wib : Pasien dikabarkan oleh dokter PPDS
Anesthesi di D/KET dan sudah di
pegang oleh dr. Jaga PPDS
kebidanan.
TD = 90/60 mmHg
arjaty/RCA/IMRK/2008 18
Contoh
HASIL INVESTIGASI
n 31 Januari 2002 pk 14.00
Pasien ke klinik pre-admission untuk re-revisi total lutut kanan (right total knee
replacement) oleh Residen 1. Persetujuan tindakan medis tertulis sudah diisi.
Risiko telah secara jelas diinformasikan dan didokumentasi dalam catatan.
arjaty/RCA/IMRK/2008 19
18 Maret pk 17.00
n Pasien dirawat sebagai pasien elektif untuk tindakan operasi revisi total
lutut kanan. Pasien masuk terlalu sore untuk diperiksa oleh dokter
konsultan bedah dalam rondenya, (biasanya ronde selesai pada pk
Hsl 16.30).
review
n SOP ruang OK menyatakan bahwa “dokter bedah harus melihat dan
dokume memeriksa semua pasien dan dokumen terkait sebelum melakukan
n operasi, termasuk memberi tanda (mark site) pada lokasi yang akan
dibedah. Dia dapat mendelegasikannya kepada asistennya”.
n Pedoman tersebut tidak merinci kapan pemeriksaan tsb harus dilakukan.
Dokter Bedah mengatakan bahwa kebiasaannya menemui pasien
prabedah adalah di ruangan saat ia ronde sehari sebelum operasi. Ia juga
biasanya mengecek sendiri lokasi yang akan dibedah, tetapi pada kasus
ini pasien masuk RS terlalu sore. Dokter bedah mengatakan bahwa
ketidaktersediaan tempat tidur sering mengakibatkan pasien masuk RS
terlalu sore, sehingga mengakibatkan pasien kadang-kadang tidak
ditemuinya pra-bedah. Dokter bedah memang melakukan ronde tidak
pada waktu yang sama setiap harinya.
Intervie
w n 18 Maret 2002 pk 19.15
n Pasien divisit oleh Dokter anestesi di ruang rawat. Pasien menolak
tawaran anestesi regional. Catatan di anestesi bertanggal 19 Maret 2002.
n Klarifikasi ke dr SpAn: “Sudah kebiasaan anestesi dan kebiasaan di RS
untuk mencatat pre-assessment dalam log-book dan kemudian
menyalinnya ke catatan anestesi pada hari operasi. Cara kerja seperti ini
banyak dilakukan oleh para anestesi, karena catatan seringkali hilang.
Pada saat menyalin informasi / pre assessment tersebut, tindakan yang
direncanakan tidak terdokumentasi / tidak diisi pada kolom yang tersedia.
arjaty/RCA/IMRK/2008 20
PENYEBAB INSIDEN
1. Immediate Cause / Proximate Cause
(Penyebab Langsung)
The event (s) that occurred,including any condition (s) that existed immediatly before the
n
Kejadian2 termasuk
undesired kondisi2
outcome, directly yang
resulted terjadi sebelum
in its occurrence terjadi
and, if eliminated suatu
or modified,
dampakwould
yg have
tidak diharapkan
prevented / KTD,
the undesired outcome.yang
Also secara
known as thelangsung
direct cause (s)
Examples of undesired outcomes : failure, anomaly, schedule delay, broken equipment,
menyebabkan
n
kejadian tersebut , juga dikenal sebagai penyebab
product defect, problem, close call, mishap, etc
langsung
arjaty/RCA/IMRK/2008 21
FLOW CHART INSIDEN
arjaty/RCA/IMRK/2008 22
ADVERSE EVENT (KTD)
Vs
IMMEDIATE CAUSE & ROOT CAUSE
KTD
KTD
Adverse KTD
Event / KTD KTD
KTD
KTD
KTD
Treat Symptom KTD
Symptomatik
KTD
arjaty/RCA/IMRK/2008 24
Differentiating root cause and contributing cause
Penyebab …………………
1 Akankah masalah timbul jika penyebab tersebut tidak ada?
Tidak = akar masalah Ya : faktor kontributor
2. Akankah masalah timbul jika penyebab tersebut dikoreksi atau
dieliminasi?
Tidak = akar masalah Yes : faktor kontributor
3. Akankah koreksi atau eliminasi penyebab menimbulkan insiden
serupa?
Tidak = akar masalah Yes : faktor kontributor
arjaty/RCA/IMRK/2008 25
Proximate causes vs Root causes
Example : Medication error.
arjaty/RCA/IMRK/2008 26
arjaty/RCA/IMRK/2008 27
LANGKAH ROOT CAUSE ANALYSIS I
N
1. Identifikasi insiden yg akan diinvestigasi V
E
S
2. Tentukan Tim Investigator T
I
G
3. Kumpulkan data A
S
(Observasi, Dokumentasi, Interview)
I
arjaty/RCA/IMRK/2008 29
2. Pilih Tim Investigator
n Perlu orang yg expert untuk melakukan investigasi suatu insiden serius.
(Terlatih dengan AAM) Idealnya Tim terdiri dari 3-4 orang.
n Tim ideal untuk investigasi insiden serius / Sentinel Event dapat terdiri dari:
1. Org yg expert dalam investigasi insiden dan analisis
2. External expert, (mis. seorang yg tidak berlatar blkg medis)
3. Senior Management expert (mis: Direktur Medis, Direktur Keperawatan)
4. Senior Clinical expertise (contoh: Direktur Medis atau Konsultan senior)
5. Seseorang yang mengetahui unit atau departeman dengan baik, walau
orang tersebut tidak langsung terlibat insiden.
arjaty/RCA/IMRK/2008 30
3. Kumpulkan data
n Observasi langsung
Kunjungan langsung untuk mengetahui keadaan,
posisi, hal2 yg berhubungan dengan insiden.
n Dokumentasi
Untuk mengetahui apa yang terjadi sesuai data,
observasi dan inspeksi
n Interviews
Untuk mengetahui kejadian secara langsung untuk
pengecekan pada hasil observasi dan data
dokumentasi
arjaty/RCA/IMRK/2008 31
Observasi - Site
- –DTake
ifotophotographs
– Sketch the layout
- – buat gambaran layout
Where were the people and equipment
- – dimana orang dan alat
Do a reconstruction
- lakukan rekonstruksi
The way we do things around here
arjaty/RCA/IMRK/2008 32
UGD
q Tata Ulang Admission / area triage sehingga mudah untuk berkomunikasi 2
arah, dan memastikan pasien atau pengunjung aman untuk Staff
q Rancang ketinggian Counter / Nurse station untuk meminimalisasi
kemungkinan pasien melompat atau menyerang Staff
q Letakkan obat-obatan & benda tajam jauh dari pasien atau pengunjung
q Gunakan CCTV untuk memantau area utama UGD, Nurse station
q Pastikan CCTV selalu termonitor
q Tambahkan Staff untuk Area dengan beban kerja yang tinggi. Jangan
biarkan Staff bekerja sendiri
q Modifikasi area ruang tunggu pasien sehingga tidak bising & jauh dari
keramaian
q Gunakan Furniture yang tidak dapat digunakan sebagai Senjata yang dapat
melukai pasien / petugas
arjaty/RCA/IMRK/2008 33
arjaty/RCA/IMRK/2008 34
DOKUMENTASI
n Tujuan pengumpulan informasi pada tahap ini:
1. Mengamankan informasi untuk memastikan dapat digunakan selama investigasi
dan jika kasus disidangkan di pengadilan
2. Identifikasi kebijakan dan prosedur yang relevan
3. Menggambarkan insiden secara akurat
4. Mengorganisasi informasi
5. Memberikan petunjuk pada Tim Investigasi
35
4. Petakan Informasi Kronologi Insiden
Sangat membantu bila kronologi insiden dipetakan dalam sebuah bagan.
Ada berbagai macam cara :
2. Timeline
Metode untuk menelusuri rantai insiden secara kronologis.
Memungkinkan Investigator untuk menemukan bagian dalam proses
dimana masalah terjadi
3. Tabular Timeline
Sama dengan Timeline tetapi lebih detail menginformasikan Good
practice, CMP
arjaty/RCA/IMRK/2008 36
KRONOLOGI CERITA / NARASI
n Suatu penulisan cerita apa yang terjadi berdasarkan tanggal dan waktu.
Kronologi cerita dibangun berdasarkan kumpulan data saat investigasi yang
kemudian di dipadatkan dalam suatu cerita.
Nilai positif
n Format tersebut baik untuk presentasi informasi
Nilai negatif
n Sulit untuk menemukan titik cerita dengan cepat
n Sulit untuk mengerti jalannya cerita dengan cepat bila terlibat dengan banyak
pihak.
arjaty/RCA/IMRK/2008 37
CONTOH TIME LINE
arjaty/RCA/IMRK/2008 38
TABULAR TIMELINE
n Merupakan pengembangan Timeline yang berisi 3 data dasar : tanggal, waktu,
cerita kejadian asal dan dilengkapi 3 data lain yaitu : informasi tambahan, praktek yg
baik (good practice) dan masalah / CMP (care management problem)
Nilai Positif :
n Membantu pemeriksaan dengan memetakan kronologi dalam bentuk diagram
sehingga mudah dibaca.
n Teknik ini memudahkan identifikasi kekurangan secara cepat.
n Tambahan informasi dapat dimasukkan tanpa perlu merubah format.
Nilai Negatif :
n Beberapa orang lebih suka pada pemetaan kasus karena lebih fleksibel dan
dinamis.
arjaty/RCA/IMRK/2008 39
TABULAR TIME LINE
Pasien pulang
INFORMASI karena tempat
TAMBAHAN penuh, pasien diberi
tahu pembatalan
Good Practice Risiko tindakan telah dijelaskan dan Risiko tindakan telah
Terdokumentasi dijelaskan dan
terdokumentasi
MASALAH
PELAYANAN
arjaty/RCA/IMRK/2008 40
FORM TABULAR TIMELINE
Perawat sedang sibuk karena ada Pasien masuk Pasien menolak untuk
INFORMASI keadaan daurat. Pasien tidak terlalu sore anastesi regional.
TAMBAHAN dilihat sehingga tdk Penilaian anastesi dicatat
dipeiksa oleh di log book. Kemudian
konsultan bedah dipindahkan dicatatan
anastesi saat hari
operasi.
Tetapi kadang tidak
dipindahkan
Good Practice
arjaty/RCA/IMRK/2008 41
FORM TABULAR TIMELINE
Good Practice
arjaty/RCA/IMRK/2008 42
FORM TABULAR TIMELINE
arjaty/RCA/IMRK/2008 43
FORM TABULAR TIMELINE
Good Practice
arjaty/RCA/IMRK/2008 44
Examples Good practices
n as soon as the error was identified, all staff involved immediately took steps to ensure that
- Segera setelah error teridentifikasi, semua staf
appropriate post incident action was taken.
the surgeon discussed the mistake with the patient and offered to have another consultant
segera dilibatkan untuk mengambil langkah agar
n
take over the patient s care. The patient was happy to continue under the existing
consultant s care. The mistake was also discussed with the patient s relatives.
n
dapat diambil tindakan yang tepat setelah terjadi
the procedure on the correct leg was arranged and carried out uneventfully two weeks later.
insiden
- Dokter bedah mendiskusikan kesalahan dengan
pasien dan menawarkan konsultan lain untuk
mengambil alih perawatan. Kesalahan juga
didiskusikan dengan keluarga pasien
- Prosedur pada kaki yang benar direncanakan dan
dikerjakan 2 minggu kemudian
arjaty/RCA/IMRK/2008 45
TIME PERSON GRID
n Alat pemetaan tabular yang dapat membantu pencatatan pergerakan orang (Staf,
Dokter, pengunjung, pasien dll) sebelum, selama dan sesudah kejadian.
n Membantu investigator mengetahui keberadaan seseorang pada saat kejadian /
insiden.
Kapan menggunakan Time Person Grid ?
n Jika dalam suatu Insiden terdapat keterlibatan banyak orang dalam kejadian tersebut dan
Investigator ingin memastikan keberadaan mereka dalam insiden
n Berguna pada keadaan jangka pendek
n Dapat dipetakan ke dalam garis waktu sehingga dapat dipakai untuk mengetahui kerangka
waktu spesifik yang lebih detil
n Bagaimana melengkapi Time Person Grid?
n Buatlah tabel yang berisi beberapa baris dan kolom
n Dari tabel tersebut, kolom sebelah kiri berisi daftar staf yang terlibat
n Kolom berikutnya berisi perjalanan waktu (jam, menit) pada baris atasnya
n Kemudian pada baris dibawah waktu berisi keterangan tempat atau kegiatan staf yang terlibat
n Masalah yang terjadi dalam pelayanan baik itu melakukan tindakan (commision) atau
tidak melakukan tindakan yang seharusnya (ommission)
n Suatu insiden bisa terdiri dari beberapa CMP
n Identifikasi CMP untuk mengetahui serangkaian kejadian yang mengakibatkan insiden.
n Adverse event yang berdampak pada pasien baik langsung / tidak langsung
Mis. - Kegagalan dalam observasi / tindakan
- Penanganan yang tidak tepat
- Tidak mencari bantuan saat dibutuhkan
- Kesalahan dalam menggunakan peralatan
- Tidak mengikuti SOP
- Kesalahan memberikan pengobatan
n Beberapa tehnik / instrumen untuk mengungkapkan CMP :
Brainstorming, Brainwriting, NGT
arjaty/RCA/IMRK/2008 48
CONTOH CMP /CDP/CSP
CMP TOOLS
Pasien tiba di ruang operasi diterima oleh staf yang tidak Fishbone
semestinya
Tourniket yang digunakan pada tungkai kiri oleh konsultan Analisa
bedah dan asistennya Penghalang
Salah tungkai yang ditandai karena tersembunyi oleh kaus Analisa
kaki Perubahan
Penanggungjawab OK tidak ada saat pasien masuk Analisa
Perubahan
CDP : care delivery problem
CSP : care service problem arjaty/RCA/IMRK/2008 49
CMP : care management problem
Contoh CMP
n Delay in diagnosis
n Incorrect risk assessment (for example, of suicide or self harm)
n Inadequate handover
n Failure to note faulty equipment
n Failure to carry out preoperative checks
n Not following an agreed protocol (without clinical justification)
n Not seeking help when necessary
n Failure to supervise adequately a junior member of staff
n Incorrect protocol applied
n Treatment given to incorrect body site
n Wrong treatment given
arjaty/RCA/IMRK/2008 50
6. ANALISIS INFORMASI
Tools untuk Identifikasi Proximate & Underlying Cause
n 5 Why
n Change Analysis
n Barrier Analysis
n Fish bone
n Flow chart
n Cause and Effect
analysis
arjaty/RCA/IMRK/2008 51
5 WHY
n Dikenal juga sebagai why-why chart (Ammerman, 1998), lebih
difokuskan pada pendalaman AAM / RCA sehingga investigator
yang menggunakan teknik ini dapat mencari penyebab insiden
keselamatan pasien lebih mendalam.
n Tujuan :
Untuk secara konstan bertanya mengapa? Melalui lapisan
penyebab sehingga mengarah ke akar permasalahan dari problem
yang teridentifikasi.
arjaty/RCA/IMRK/2008 52
5 WHY
• Why – Why chart lebih difokuskan pada Investigasi RCA yang tidak dapat
digali lebih dalam penyebab insiden keselamatan pasiennya.
• Sangat mudah untuk dimengerti dan simpel untuk dipelajari
Contoh mencari akar masalah :
arjaty/RCA/IMRK/2008 53
FORM TEHNIK (5) MENGAPA
Form G
Mengapa Sibuk ? Karena sedang menangani 2 pasien gawat yg lain yi perdarahan dan
cardiac arrest
Mengapa tidak ada Karena tenaga hanya 2 orang dan Beban kerja yang tinggi dan
Perawat yang lain masalah seperti ini sudah sering terjadi
dalam Shift itu ?
arjaty/RCA/IMRK/2008 54
ANALISIS PERUBAHAN /
CHANGE ANALYSIS
n Dikembangkan oleh Kepnev Treque (1976)
n Digunakan untuk menganalisa proses yang tidak bekerja sesuai
rencana
(Apa dan mengapa berubah ?)
n Metode sederhana yg dapat membantu membandingkan proses
yg berjalan efektif atau gagal.
n Analisis komparativ
n Apa yang berubah sehingga menimbulkan kejadian / event
n Mencari dampak dari perubahan (potential dan aktual)
n Kapan digunakan ?
1. Bila suatu sistem / tugas yg awalnya berjalan efektif kemudian
terjadi kegagalan / terdapat sesuatu yg menyebabkan
perubahan situasi
2. Mencurigai suatu perubahan yg menyebabkan
ketidaksesuaian tindakan atau kerusakan alat.
arjaty/RCA/IMRK/2008 55
Analisis perubahan / change analysis
baseline
comparison
impact
arjaty/RCA/IMRK/2008 56
ANALISIS PERUBAHAN /
CHANGE ANALYSIS
Langkah2 Analisis Perubahan :
arjaty/RCA/IMRK/2008 57
FORM ANALISIS PERUBAHAN
Persiapan di OK
dilakukan oleh ODP Sudah dilakukan persiapan
dan perawat OK oleh ODP & perawat OK Tidak -
Kolom Dokumentasi
anestesi dan rencana
operasiharus diisi
sebelum operasi Tidak diisi ya Masalah
arjaty/RCA/IMRK/2008 58
ANALISIS PENGHALANG /
BARRIER ANALYSIS
arjaty/RCA/IMRK/2008 59
arjaty/RCA/IMRK/2008 60
ANALISIS PENGHALANG /
BARRIER ANALYSIS
Hazard Barrier Target
Pasien
Sumber potensial Melindungi target
menyebabkan dari hazard
harm / kerugian
Giving ECT to
Wrong patient • Checks
patient
No consent • Protocols
arjaty/RCA/IMRK/2008 61
BARRIER ANALYSIS (WRONG SITE SURGERY CASE)
Masalah: torniket dilakukan pada kaki yang salah oleh dokter bedah konsultan dan
asistennya
P e n g h a l a n g / K o n t r o l A p a k a h Mengapa penghalang/kontrol terabaikan dan
sudah ada? penghalan apa dampaknya?
g/ kontrol
berfungsi?
SOP menyatakan bahwa Tidak 1. SOP tidak menerangkan kapan dan siapa
dokter bedah atau asisten yang melakukan. Tugas tersebut dilakukan
melihat pasien dan cek oleh SpR2 dan konsultan, tetapi komunikasi
identitas dan semua hal dan informasi transfer tidak lengkap.
yang berkaitan dengan 2. Konsultan lebih senang melihat pasiennya
operasi termasuk sebelum tanda operasi diberikan. Akibat
memeriksa tanda operasi terlambat waktu admission maka tanda
operasi dilakukan oleh SHO
Benar dan tepat tanda Tidak 1. SHO menandai tanda operasi dengan
operasi pensil kulit pada sisi yang tidak biasa,
yang tidak mudah dilihat oleh dokter
bedah. SHO tidak pernah mendapat
training mengenai hal ini.
2. Kaos kompresi menghalangi tanda
operasi
arjaty/RCA/IMRK/2008 62
Push or Pull, Right or left?
arjaty/RCA/IMRK/2008 63
ANALISIS FISH BONE /
FAKTOR KONTRIBUSI
arjaty/RCA/IMRK/2008 64
FISHBONE DIAGRAM
ISHIKAWA TOOL
Ketersediaan
Kondisi
Kompetensi SOP
Komunikasi ,
Komunikasi verbal
tertulis
Personal
Ketersediaan
Kesehatan
Pengobatan & akurasi test
Fisik Desain Supervisi &
Kepemim
dan mental tugas Konsultasi
pinan &
Riwayat
Fc Penunjang TJ
dlm
Hub Staf & validasi
Pasien alat medis
• Org &
Adm
Perlengkpn • Manjmn
Desain &
Staf Bgnan Kebijakan
Stndr &
Lingk
TUjuan
Diklat
Waktu” Budaya
Beban
“safety”
Kerja
arjaty/RCA/IMRK/2008 65
MATRIX INSTRUMEN ANALISIS INFORMASI
INSTRUMEN KAPAN DESKRIPSI KEUNTUNGAN KERUGIAN
DIGUNAKAN
(5) Untuk Pertanyaan Sederhana & efektif. Sebagian tidak setuju
mengidentifikasi mendalam untuk Dapat digunakan dgn 5 x. Karena Akar
Mengapa gejala / faktor yg mengidentifikasi untuk individu / masalah bisa > 5, atau <
(5 Why) mempengaruhi / akar masalah kelompok 5 tapi umumnya, dgn 5 x
penyebab yg bertanya sudah dapat
sederhana menemukan akar
masalah.
arjaty/RCA/IMRK/2008 68
arjaty/RCA/IMRK/2008 69
RCA – REPORT FORMAT
WHAT HAPPENED?
RCA-Format Laporan
Apa yang terjadi?
(Including the role of all individuals directly and indirectly involved, the setting
for the event, and any impact or potential impact of the event that is relevant to
patient care or the conduct of the practice)
(termasuk peran
(Including description and discussion of the main and underlying reasons for
the event occurring, where this is possible)
Investigation number………..
Date
arjaty/RCA/IMRK/2008 71
EXECUTIVE SUMMARY
...........................................
.........................................
.......................................
CONCLUSIONS
n ...........................................
n ...........................................
n ...........................................
RECOMMENDATIONS
1.
2.
3.
arjaty/RCA/IMRK/2008 72
arjaty/RCA/IMRK/2008 73
Appendices
– lists of documentary evidence
– copies of relevant documentation
– methodology used and relevant diagrams;
fishbone, cause
and effect chart,
– chronology/timelines etc
arjaty/RCA/IMRK/2008 74
arjaty/RCA/IMRK/2008 75
DIFFERENCES FMEA & RCA
FMEA RCA
n Proactive
n Specific Process n Reactive
n Specific Event
n Diagram process flow
n Diagram chronological
n “What could occur?” steps
Focusing on a processes
n
potential system failures
n “What occurred?”
n Focus on an event’s
n Prevents failures before system failures
they occur n Prevents failures
from reoccurring
arjaty/RCA/IMRK/2008 76
KEY
TAKE HOME MESSAGE
Rekomendasi &
Insiden
Action Plan
Investigasi Sederhana :
• Penyebab langsung
• Penyebab melatarbelakangi
arjaty/RCA/IMRK/2008 77
KEY TAKE HOME MESSAGES
Analisa
CMP
POA
Peta
Data
Insiden Tim
arjaty/RCA/IMRK/2008 78
arjaty/RCA/IMRK/2008 79