You are on page 1of 7

GAMBARAN PENINGKATAN JUMLAH LEUKOSIT PADA PENDERITA

DIABETES MELLITUS TIPE-2 DENGAN KOMPLIKASI DI RS BUDI


KEMULIAAN BATAM PERIODE JANUARI-DESEMBER 2017
Yogiswara Wiwardhana Ana Suyanto1, Sari Mariyati Dewi2
1
Kandidat Skripsi Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
2
Departemen Histologi Fakultas Kedokteran
Universitas Tarumanagara
E-mail: warayogis246@gmail.com

Abstract : Diabetes Mellitus (DM) is one of the once of metabolic diseases with the highest numbers patients
in the world that characterized by chronic hyperglycemia. This disease is caused by insulin secretion
disorders with or without insulin function disorder . In the circulation, hyperglycaemia can induced
glycosylation that results Advanced Glycation End Product's (AGE's). If these glycosylation results conduct
with RAGE (Receptor Advanced Glycation End Product’s) this reaction can increase inflammation process
dan and leukocytes recrutment so can disturb the function of vascular inflammatory cells such as
monocytes and neutrophils. Batam is the cities with high level of increase the people with DM and Budi
Kemuliaan hospital is one of the referral hospital in that city. The purpose of this study is to describe the
leucocyte number amount in every increased level of fasting blood glucose in diabetes mellitus type 2 with
complication in RS Budi Kemuliaan Batam Period January to December 2017. This study method is an
descriptive study with research design cross sectional using with 22 samples that taken with consecutive
sampling
Conclusion : Result of this study found that DM case more in males than female. Conclusion of this study
is known increase in the number of leukocytes tend to increase with increasing in each increase in fasting
blood glucose levels in patients with type 2 diabetes with complications.
Keywords: Fasting blood glucose, Leucocyte, Inflammation

Abstrak : Diabetes Mellitus (DM) adalah salah satu penyakit metabolik dengan jumlah penderita
terbanyak di dunia yang dikarakteristik dengan kondisi hiperglikemia kronis. Penyakit ini disebabkan oleh
gangguan sekresi insulin yang disertai atau tanpa disertai gangguan fungsi insulin. Kondisi hiperglikemia
pada sirkulasi mengakibatkan terjadinya proses glikosilasi pada endotel yang menghasilkan Advanced
Glycation End Product’s (AGE’s). Bila hasil glikosilasi ini bereaksi dengan RAGE (Receptor Advanced
Glycation End Product’s) dapat meningkatkan inflamasi dan rekrutmen sel-sel inflamasi seperti monosit
dan neutrofil leukosit sehingga mengganggu vaskular. Batam adalah salah satu kota dengan peningkatan
jumlah penderita DM cukup tinggi dan RS Budi Kemuliaan merupakan salah satu RS rujukan di kota
tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran jumlah leukosit pada peningkatan
kadar glukosa darah puasa pada penderita diabetes mellitus tipe-2 dengan komplikasi di RS Budi
Kemuliaan Batam Periode Januari-Desember 2017. Penelitian ini merupakan penelitiandilakukan dengan
metode deskriptif dengan desain cross sectional dengan menggunakan terhadap 22 sampel yang diambil
secara consecutive sampling Kesimpulan: Hasil penelitian didapatkan kasus DM lebih banyak pada laki-
laki dari pada perempuan. Kesimpulan penelitian ini adalah didapatkan adanya kecenderungan
peningkatan jumlah leukosit pada setiap seiring dengan peningkatan kadar glukosa darah puasa pada
penderita DM tipe 2 dengan komplikasi. Kata kunci : Glukosa Darah Puasa, Leukosit, Inflamasi

Universitas Tarumanagara 1
. Diabetes Mellitus (DM) adalah salah Diabetes Mellitus (DM) merupakan
satu penyakit yang cukup mengkhawatirkan kelompok kelainan metabolik yang
karena meningkatkan angka mortalitas dan dikarakteristik dengan kondisi hiperglikemia
morbiditas khususnya Indonesia. Kejadian DM di kronis yang disebabkan oleh gangguan pada
Indonesia menempati urutan ke 4 terbesar di sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya.5 Hal
dunia setelah India, China, dan Amerika Serikat. ini dikarenakan pankreas tidak mampu
1
Pada tahun 2014, World Health Organization memproduksi insulin atau tubuh tidak mampu
(WHO) memperkirakan terdapat 422 juta orang menggunakan insulin secara efektif.5 Insulin
dewasa penderita diabetes mellitus di dunia. merupakan hormon yang dihasilkan oleh sel beta
Prevalensi global ini meningkat dua kali lipat dari pulau Langerhans pankreas dan berfungsi untuk
4,7% pada tahun 1980 menjadi 8,5% tahun 2014.1 mengatur kadar glukosa darah.6 Gangguan
2
Hal ini juga dinyatakan oleh International produksi dan atau penggunaan insulin
Diabetes Federation (IDF) yang memperkirakan mengakibatkan kurangnya penggunaan glukosa
jumlah penderita diabetes di dunia akan oleh jaringan sehingga kadar glukosa dalam
meningkat dari 382 juta jiwa (2013) menjadi 592 darah meningkat (hiperglikemia).67 Kondisi ini
juta jiwa (2035). Pada 382 juta orang tersebut, menyebabkan meningkatnya proses glikosilasi
diperkirakan 175 juta diantaranya belum pada vaskular semua jaringan, salah satunya
terdiagnosis DM, sehingga terancam adalah endotel.6-88,9 Proses tersebut akan
berkembangnya komplikasi secara progresif menghasilkan suatu molekul bioaktif disebut
tanpa disadari dan pencegahan.23 Peningkatan molekul Advance Glycation End Products
jumlah DM juga terjadi di Indonesia dari 5,7% (AGE’s). Molekul AGE’s akan bereaksi RAGE
pada tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun 2013 (Receptor for Advanced Glycation End Products)
(Riskesdas).34 Berdasarkan data RISKESDAS di permukaan sel dan mengaktivasi jalur NFκ-b.
tahun 2013, kejadian DM di Kepulauan Riau Mekanisme ini menghasilkan berbagai molekul
menempati peringkat ke-12 (0,8%) dari kejadian seperti molekul adhesi dan sitokin proinflamasi
DM pada seluruh daerah di Indonesia. Angka ini (IL-6 dan TNF-α). Terjadinya reaksi tersebut juga
meningkat tujuh peringkat dari posisi sebelumnya dapat mengganggu fungsi endotel sehingga dapat
sehingga memungkinkan meningkatnya resiko memungkinkan terjadinya penyusupan atau
terjadinya berbagai penyakit komplikasi seperti masuknya molekul lipid pada lapisan endotel.
stroke, penyakit jantung koroner, dan sebagainya, Adanya disfungsi endotel dan berbagai molekul
meningkat.34 Pada tahun 2007, Batam , sebagai proinflamasi meningkatkan terjadinya proses
salah satu daerah kepulauan Riau didapatkan inflamasi pada vaskular sehingga jumlah leukosit
prevalensi 0,5% dari seluruh prevalensi DM pun meningkat. Leukosit sebagai komponen
kepulauan Riau (0,8%).4* seluler sistem imun aktivasi dan perekrutannya
Rumah Sakit Budi Kemuliaan dipengaruhi oleh sitokin proinflamasi serta
merupakan rumah sakit tipe B yaitu rumah sakit molekul adhesi permukaan endotel. Hal ini
yang mampu memberikan pelayanan kedokteran meningkatkan proses inflamasi dan rekrutmen
medik spesialis luas dan subspesialis terbatas. leukosit ke pada Mekanisme inflamasi ini
Rumah sakit tipe ini direncanakan akan didirikan merupakan dasar terjadinya gangguan vaskular
di setiap ibukota provinsi yang dapat menampung sehingga memungkinkan terjadinya gangguan
pelayanan rujukan dari rumah sakit kabupaten. pada vaskular pada penderita DMseperti
Rumah sakit ini beralamat di Jl. Budi Kemuliaan terjadinya aterosklerosis.8,99,10 Pada penelitian
No.1 Kampung Seraya Batam Kepulauan Riau. sebelumnya yang dilakukan oleh Hatanaka dkk di
Rumah sakit ini memiliki fasilitas IGD 24 jam, Iran, didapatkan adanya peningkatan jumlah
laboratorium klinik, apotik, dan 8 poliklinik leukosit pada pasien DM yang telah mengalami
spesialis.5 komplikasi vaskular.11

Universitas Tarumanagara 2
Pada penelitian yang dilakukan oleh Penelitian ini merupakan penelitian
MoradiHatanaka et aldkk di Iran, didapatkan deskriptif dengan pendekatan cross sectional.
adanya peningkatan jumlah leukosit pada Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 22
penderita DM yang telah mengalami komplikasi pasien DM tipe 2 dengan komplikasi.
vaskular.10 Selain itu tingginya peningkatan Pengambilan sampel dilakukan dengan
kejadian penderita DM di Batam membuat menggunakan metode Consecutive Non Random
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Sampling.
mengenai gambaran jumlah leukosit pada Variabel tergantung yaitu jumlah leukosit
penderita DM dengan komplikasi di RS Budi pasien DM tipe 2 yang didapat dari data rekam
Kemuliaan yang menjadi salah satu RS rujukan di medis. Variabel berupa variabel dengan skala
kota Batam.5 numerik dengan satuan sel/µl.
Tujuan penelitian ini adalah untuk Variabel bebas yaitu kadar glukosa darah
mengetahui gambaran jumlah leukosit pada puasa pada pasien DM tipe 2 yang didapat dari
peningkatan kadar glukosa darah puasa pada data rekam medis. Variabel berupa variabel
penderita diabetes mellitus tipe-2 dengan dengan skala numerik dengan satuan mg/dl
komplikasi Data diolah dengan software komputer
SPSS dan disajikan berdasarkan distribusi
BAHAN DAN METODE PENELITIAN frekuensi dalam bentuk tabel.

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2017. Besar sampel sebanyak 22 orang
sampai dengan Desember 2017. Sampel Karakteristik responden penelitian ini dapat
penelitian ini diambil dari RS Budi Kemuliaan dilihat di tabel 1.
dari bulan Januari 2017 sampai dengan Desember
Tabel 1 Tabel Karakteristik Pasien
N=22(100%) Mean Min Max

Jenis Kelamin

Pria 13 (59,09%)
Wanita 9 (40,90%)
Usia (tahun) 54 34 81

Glukosa Darah Puasa (mg/dl) 187 130 357

Glukosa Darah Sewaktu (mg.dl) 267 113 595

Leukosit (sel/µl) 7.767 5.500 9.800

Dari tabel 1 diatas menunjukkan bahwa


total responden sebanyak 22 orang. Jenis kelamin

Universitas Tarumanagara 3
laki-laki sebanyak 13 orang dan perempuan 9 Pada analisis gambaran jumlah leukosit pada
orang dengan rerata nilai GDP 187 mg/dl dan peningkatan kadar glukosa darah puasa
rerata nilai leukosit 7.767 sel/µl. didapatkan gambaran jumlah leukosit yang
Berdasarkan hasil perhitungan jumlah cenderung meningkat, namun bervariasi atau
leukosit didapatkan jumlah leukosit tertinggi fluktuatif. Gambaran jumlah leukosit pada pasien
adalah 9.800 sel/µl pada sampel dengan kadar DM tipe 2 dengan komplikasi dapat dilihat di
glukosa darah puasa 152mg/dl. Jumlah leukosit grafik 1.
terendah, 5.500 sel/µl didapatkan pada sampel
dengan kadar glukosa darah puasa 137 mg/dl.

Grafik 1 Gambaran jumlah leukosit


pada pasien DM tipe 2 dengan komplikasi

minuman alkohol dan BMI overweight hingga


obesitas disertai dengan kebiasaan minum-
minuman alkohol yang merupakan faktor resiko
terjadinya DM. 32 Hasil penelitian ini bBerbeda
dengan penelitian yang dilakukan oleh Thomas
Reinehr et al (2013)32 dan Borne-Yen et al
(2016)33 di Jerman...... yang mendapatkan
dengan sampel perempuan lebih banyak
daripada laki-laki. Hal ini dikarenakan skala
aktivitas pada perempuan di daerah tersebut
yang cenderung rendah disertai kadar lemak
lebih banyak sehingga cenderung terjadi
BAHASAN obesitas. dan beresiko mengalami DM. Obesitas
berkaitan erat hubungannya dengan sindrom
Penelitian ini dilakukan terhadap 22 metabolik baik itu obesitas sentral maupun
data pasien diabetes mellitus (DM) tipe 2 dengan obesitas perifer. Sindrom metabolik adalah
komplikasi vaskular yang berobat di RS Budi kumpulan abnormalitas metabolik yang
Kemuliaan periode Januari-Desember 2017. mengarah pada peningkatan resiko penyakit
Berdasarkan jenis kelamin, didapatkan jumlah kardiovaskular dan diabetes mellitus (DM).4,33,34
sampel laki-laki lebih banyak daripada BBerdasarkan gambaran grafikhasil
perempuan. Hasil ini sejalan dengan penelitian perhitungan jumlah leukosit pada pasien
Jin-Kyu-Him et al di Korea Selatan (2017)30 dan penderita DM tipe 2 dengan komplikasi
Hoang Van Tong et al di Vietnam (2016)31 yang didapatkan jumlah leukosit yang
mendapatkan jumlah sampel laki-laki lebih cenderung meningkat seiring dengan
banyak daripada perempuan.31,32 Hal ini peningkatan kadar glukosa darah
disebabkan di wilayah penelitiannya (Asia) puasa.ditemukan peningkatan leukosit pada
mayoritas laki-laki memiliki kebiasaan minum- setiap peningkatan GDP.Hal ini sejalan dengan

Universitas Tarumanagara 4
penelitian yang dilakukan oleh Wei Xu et al yang lebih besar, melakukan pengambilan sampel
(2013)34 di China di China yang menyatakan secara serial, menambahkan data meneliti faktor-
penderita DM tipe 2 dengan kadar glukosa darah faktor lain yang mempengaruhi seperti jenis obat,
puasa tinggi dan memiliki komplikasi KAD lama pengobatan, kebiasaan dan
vaskular memiliki jumlah leukosit yang sebagainya.menyebabkan proses inflamasi pada
meningkat dibandingkan dengan penderita tanpa penderita DM. Selain itu disarankan untuk
komplikasi KAD. Kondisi ini menunjukan menggunakan data primer dengan desain
adanya adanya peningkatan leukosit pada pasien penelitian yang bersifat kohort atau case-control
DM tipe-2 yang memiliki komplikasi dengan data yang berpasangan untuk penelitian
ketoasidosis diabetikum. Hal ini dikarenakan selanjutnya
ketoasidosis diabetikum berhubungan dengan
kadar Ph arteri, tingginya kadar H+ dapat
menyebabkan leukosit diproduksi berlebihan DAFTAR PUSTAKA
dimana jenis yang banyak diproduksi adalah 1. Global report on diabetes [Internet].
neutrofil........ H. Hasil penelitian ini berbeda Geneva: World Health Organization
dengan yang dilakukan oleh Chodijah et al (WHO); 2016 [cited 30 June 2018].
(2013)35 di Indonesia yang menyatakan bahwa Available from:
makin tinggi kadar glukosa darah puasa, maka http://www.who.int/diabetes/global-
makin rendah kadar leukosit. Hal ini report/en/
dikarenakan jumlah leukosit pada penderita 2. Diabetes Atlas. USA: International
dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor Diabetes Federation (IDF); 2013 [cited
tersebut adalah penggunaan insulin sebelumnya, 30 June 2018]. Available from:
konsumsi obat-obatan selain obat diabetes https://www.idf.org/e-
antibiotik, lamanya dirawat dan menderita DM, library/epidemiology-research/diabetes-
kepatuhan pasien, serta gaya hidup/kebiasaan atlas.html
pasien seperti merokok, yang tidak dicantumkan 3. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan
adanya kemungkinan terjadinya infeksi, dan Penelitian Dan Pengembangan
lain-lain. Pada penelitian tersebut, dikatakan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI;
bahwa terapi insulin memiliki sifat antiinflamasi 2013.
dan menekan produksi berbagai proinflamasi 4. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar
sehingga jumlah leukosit tidak meningkat. (RISKESDAS) Provinsi Kepulauan
Riau. Kepulauan Riau: Badan
SIMPULAN Penelitian Dan Pengembangan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Kesehatan Departemen Kesehatan RI;
dilakukan di Rumah Sakit Budi Kemuliaan 2009
Batam, Kepulauan Riau selama periode Januari – 5. Ozougwu JC, Obimba KC, Belonwu
Desember 2017 terhadap 22 pasien didapatkan: CD, Unakalamba CB. The pathogenesis
Jumlah penderita DM tipe 2 yang mengalami and pathophysiology of type 1 and type
komplikasi non infeksi dalam penelitian ini 2 diabetes mellitus. Journal of
sebanyak 22 orang. Didapatkan adanya Physiology and Pathophysiology.
kecenderungan peningkatan jumlah leukosit 2013:Nigeria; 4(4):46-57.
seiring meningkatnya jumlah glukosa darah 6. Piero MN, Nzaro GM, Njagi JM.
puasa pada setiap peningkatan kadar glukosa Diabetes mellitus – a devastating
darah puasa pada penderita DM tipe 2 dengan metabolic disorder. Asian Journal of
komplikasi. Biomedical and Pharmaceutical
Sciences. 2015:Nairobi; 4(40):1-7.
7. Siracuse JJ, Chaikof EL. The
pathogenesis of diabetic atherosclerosis.
SARAN Diabetes and Peripheral Vascular
Bagi peneliti lain disarankan untuk Disease. 2012:USA; 13-26.
melakukan penelitian ini dengan jumlah sampel

Universitas Tarumanagara 5
8. Goldin A, Beckman JA, Schmidt AM, 16. Lauralee Sherwood. In: Sherwood L.
Creager MA. Advanced glycation end Human physiology. 8th ed. Belmont,
products: sparking the development of CA: Brooks/Cole, Cengage Learning;
diabetic vascular injury. Circulation. 2013. p. 704-721
2006:Boston; 114(6):597-605. 17. Gelling R. Diabetic hyperphagia—
9. Jin X, Yao T, Zhou Z, Zhu J, Zhang S, ghrelin in the driver’s seat.
Hu W, et al. Advanced glycation end Endocrinology. 2006:USA;147(6):2631-
products enhance macrophages 2633.
polarization into m1 phenotype through 18. Yu JH, Kim MS. Molecular mechanisms
activating rage/NF-κB pathway. BioMed of appetite regulation. Diabetes &
Research International. 2015:Cairo; 1- Metabolism Journal.
12. 2012:Korea;36(6):391-398.
10. Moradi S, Jafarian-Kerman SR, Rohani 19. Fritschi C, Quinn L. Fatigue in patients
F, Salari F. Association between with diabetes: A review. Journal of
diabetes complications and leukocyte Psychosomatic Research.
counts in Iranian patients. Journal of 2010;69(1):33-41.
Inflammation Research. 2015:Iran;5:7- 20. Yagihashi S, Mizukami H, Sugimoto K.
11. Mechanism of diabetic neuropathy:
11. Cefalu Wt. Standards of medical care in Where are we now and where to go.
diabetes - 2017 [Internet]. 4 Suppl 1:11- Journal of Diabetes Investigation.
24. Danvers: American Diabetes 2010:Japan;2(1):18-32.
Association; 2017 [cited 30 June 2018]. 21. Tarr JM, Kaul K, Chopra M, Kohner
Available from: EM, Chibber R. Pathophysiology of
http://www.amidacareny.org/wp- diabetic retinopathy. ISRN
content/uploads/dc_40_s1_final.pdf Ophthalmology. 2013:England;1-13
12. Baynest H. Classification, 22. Moore CR, Wang R. Pathophysiology
pathophysiology, diagnosis and and treatment of diabetic erectile
management of diabetes mellitus. dysfunction. Asian Journal of
Journal of Diabetes & Metabolism. Andrology. 2006;8(6):675-684.
2015:Ethopia;6(5):1-9. 23. Maiorino MI, Bellastella G, Esposito K.
13. Powers AC. Diabetes mellitus: Diabetes and sexual dysfunction: current
diagnosis, classification, and perspectives. Diabetes, Metabolic
pathophysiology. In: Kasper DL, Fauci Syndrome and Obesity: Targets and
AS, Hauser SL, Longo DL, Jameson JL, Therapy. 2014;7:95-105.
Loscalzo J. Harrison's principles of 24. Hiatt James L, Gartner LP. Darah dan
internal medicine. 19th ed. New York: Hemopoesis. Buku Ajar Berwarna
McGraw-Hill Education.; 2015. p. 2399- Histologi ln: Suryono IAS Ed 3.
2407. Elsevier Inc:; 2007: Jakarta;215-245
14. Matsuzawa Y, Shimomura I, Nakamura 25. Abbas AK, Lichtman AH, Pillai S.
T, Keno Y, Kotani K, Tokunaga K. Basic Immunology Function and
Pathophysiology and pathogenesis and Disorders of the Immune System. Ed 5.
visceral fat obesity. Pathophysiology. Elsevier inc; 2016: Singapore
1995;3 Suppl 2:187-194. 26. Rilley KL, Rupert J. Evaluation of
15. Soelistijo SA, Novida H, Rudijanto A, Patients with Leukocytosis. The
Soewondo P, Suastika K, Manaf A. American Family Physician. 2015:USA;
Konsensus pengelolaan dan pencegahan 92(11) 1004-1011
diabetes mellitus tipe 2 di indonesia 27. Paxton S, Adele, Peckham M. White
2015. Jakarta: Pengurus Besar blood cells [Internet]. The Leeds
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia; Histology Guide. [cited 2018 June 30].
2015. Available from:

Universitas Tarumanagara 6
https://www.histology.leeds.ac.uk/blood
/blood_wbc.php
28. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. Menkes: mari kita cegah
diabetes dengan cerdik [Internet].
Jakarta: Depkes.go.id; 2016 [cited 2018
June 30]. Available from:
http://www.depkes.go.id/article/view/16
040700002/menkes-mari-kita-cegah-
diabetes-dengan-cerdik.html
29. Mahode AA. Pedoman Teknik Dasar
Untuk Laboratorium Kesehatan.: EGC,
2015: Jakarta
30. Kim KJ, Lee YA, Kang HJ, et al.
Association of Fasting Glucose Level
with Neutrophil-Lymphocyte Ratio
Compared to Leukocyte Count and
Serum C-Reactive Protein. Korean
Journal of Family Medicine. 2018:
Korean;39:42-50
31. Tong HV, Luu NK, Son HA et al.
Adiponectin and Pro-Inflammatory
Cytokines Are Modulated in Vietnamese
Patients With Type 2 Diabetes Mellitus.
Journal of Diabetes Investigation. 2017:
Vietnam; 8:295-305
32. Reinehr T. Type 2 diabetes mellitus in
children and adolescents. World Journal
of Diabetes. 2013;4(6):270-281
33. Borné Y, Smith JG, Nilsson PM,
Melander O, Hedblad B, Engström G.
Total and differential leukocyte counts
in relation to incidence of diabetes
mellitus: a prospective population-based
cohort study. PLOS ONE.
2016:USA;11(2):1-13.
34. Xu W, Wu HF, Ma SG, Bai F, Hu W,
Jin Y, et al. Correlation between
peripheral white blood cell counts and
hyperglycemic emergencies.
International Journal of Medical
Sciences. 2013:China;10(6):758-765.
35. Chodijah S, Nugroho A, Pandelaki K.
Hubungan kadar gula darah puasa
dengan jumlah leukosit pada pasien
diabetes mellitus dengan sepsis. Jurnal
eBM. 2013:Manado;1(1):602-606.

Universitas Tarumanagara 7

You might also like