Professional Documents
Culture Documents
net/publication/336950169
CITATIONS READS
0 1,253
2 authors, including:
Mesa Rusdi
Universitas Dharma Andalas
6 PUBLICATIONS 2 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Mesa Rusdi on 10 September 2020.
ABSTRACT
Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disorder disease characterized by increasing blood sugar due to
depletion insulin secretion and/or insulin resistance. The main risks associated with DM are hypoglycemia,
hyperglycemia, diabetic ketoacidosis, dehydration, and thrombosis. Acute and chronic complications of
hypoglycemia can control life, such as social interaction, sleep, sexual activity, driving, sports, and other
activities. The aim of this study was to study hypoglycemia in type 2 DM patients on therapy adherence and
quality of life. The design of this study was cross-sectional study with Type 2 DM patients who used Oral Anti
Diabetes medication for more than 6 months. Patients were divided into 3 groups, namely: those who had
experienced hypoglycemia within the previous 3 months; those who had experienced hypoglycemia in the
past, but not in the previous 3 months; and those who had never experienced hypoglycemia. Measurement
of adherence using the Morisky Modified Adherence Scale (MMAS), quality of life measurements using
Diabetes Quality of Life, Brief Clinical Inventory (DQoL-BCI). The data obtained will be processed with
statistics using Chi-Square Test. In this study, it had not been able to prove the relationship of hypoglycemia
to adherence therapy (p=0,756;p>0,05) and the quality of life (p=0,143;p>0,05)..
ABSTRAK
Diabetes melitus (DM) adalah penyakit gangguan metabolik yang ditandai oleh kenaikan gula darah akibat
penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin). Risiko
utama terkait penyakit DM adalah hipoglikemia, hiperglikemia, ketoasidosis diabetik, dehidrasi dan trombosis.
Komplikasi akut dan kronis dari hipoglikemia dapat mengganggu kehidupan, seperti interaksi sosial, tidur,
aktivitas seks, mengemudi, olahraga, dan aktivitas lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh hipoglikemia pada pasien DM tipe 2 terhadap kepatuhan terapi dan kualitas hidup. Desain
penelitian ini adalah studi potong lintang dengan subjek penelitian pasien DM Tipe 2 dewasa yang
menggunakan obat Anti Diabetes Oral (ADO) lebih dari 6 bulan.
Homepage : https://www.journal-jps.com
Effects of Hypoglycemia on Patients with …… Mesa Sukmadani Rusdi et. al.
Pasien dibagi menjadi 3 grup, yaitu: Mengalami hipoglikemia 3 bulan terakhir; Tidak mengalami hipoglikemia
dalam 3 bulan terakhir; Tidak pernah mengalami kejadian hipoglikemia. Pengukuran kepatuhan
menggunakan Morisky Modified Adherence Scale (MMAS), pengukuran kualitas hidup dengan Diabetes
Quality of Life Brief Clinical Inventory (DQoL- BCI). Data yang diperoleh akan diolah secara statistik dengan
menggunakan Uji Chi Square. Pada penelitian ini belum bisa membuktikan hubungan hipoglikemia terhadap
kepatuhan terapi (p = 0,756; p>0,05) dan kualitas hidup pasien (p=0,143; p> 0,05)..
Homepage : https://www.journal-jps.com
Effects of Hypoglycemia on Patients with …… Mesa Sukmadani Rusdi et. al.
B. Alat Penelitian (2010) menemukan prevalensi DM tipe 2 di
Alat yang digunakan pada penelitian ini Indonesia pada perempuan lebih tinggi (53,6%)
adalah alat perekam, surat izin penelitian dibandingkan pada laki - laki (46,4%). Jenis
kepada masing – masing puskesmas atau kelamin merupakan faktor biologi fundamental yang
klinik pratama yang berada di Padang. menjadi kunci homeostasis kesehatan, namun
dapat juga menjadi salah satu faktor risiko dalam
C. Bahan Penelitian penyakit DM, kardiovaskular dan renal (Kautzky-
Bahan yang digunakan pada penelitian Willer, Harreiter, dan Pacini, 2015).
adalah kuesioner Morisky Medication Pasien yang termasuk dalam kriteria inklusi
Adherence Scale (MMAS), Diabetes Quality of adalah pasien DM Tipe 2 yang berobat ke
Life Brief Clinical Inventory (DQoL- BCI). puskesmas dengan rentang umur 18 – 70 tahun
dan mendapatkan obat Anti Diabetik Oral (ADO).
D. Prosedur Penelitian Sebanyak 4 pasien (4%) dalam rentang umur 18 –
Desain penelitian ini adalah cross 44 tahun , 21 pasien (21%) dalam rentang umur 45
sectional study atau studi potong lintang – 54 tahun pasien, 44 pasien (44%) dalam rentang
dengan subyek penelitian pasien DM Tipe 2 umur 55 - 64 dan 31 pasien (31%) dengan umur
dewasa yang memiliki riwayat hipoglikemia lebih dari 65 tahun. Secara umum, prevalensi DM
dan menggunakan obat Anti Diabetes Oral meningkat seiring bertambahnya umur (Kautzky-
(ADO) lebih dari 6 bulan. Pasien tersebut Willer, Harreiter, dan Pacini, 2015). Pasien dengan
dibagi menjadi 3 grup, yaitu umur lebih tua memiliki risiko lebih besar terhadap
i. Mengalami hipoglikemia 3 bulan kejadian hiperglikemia. Hal ini disebabkan
terakhir; seiringnya bertambahnya umur, semakin berkurang
ii. Tidak mengalami hipoglikemia fungsi pankreas dalam mensekresikan insulin.
dalam 3 bulan terakhir; Insulin merupakan hormon yang dibutuhkan tubuh
iii. Tidak pernah mengalami kejadian untuk mengendalikan kadar glukosa darah yang
hipoglikemia. berlebih dan mengubahnya menjadi glikogen (Min
dkk, 2010).
Gambaran karakteristik pasien berdasarkan
HASIL DAN PEMBAHASAN pekerjaan menyatakan bahwa sebanyak 54 pasien
(54%) adalah ibu rumah tangga, diikuti oleh
A. Deskripsi Pasien
wiraswasta 24 pasien (24%), PNS dan pensiunan
Penelitian ini dilakukan pada beberapa
sebanyak 11 pasien (11%). Tingkat pendidikan
puskesmas yang berada di Padang, yaitu
pasien pada penelitian ini bervariasi dari rendah
Puskesmas alai, Puskesmas Seberang Padang,
hingga tinggi. Kelompok pendidikan yang paling
Puskesmas Andalas, Puskesmas Padang Pasir,
banyak menderita DM tipe 2 adalah kelompok SMA
Puskesmas Pauh, Puskesmas Kuranji, Puskesmas
sebanyak 53 pasien (53%), diikuti oleh kekompok
Belimbing, Puskesmas Lubuk Begalung, dan
SMP sebanyak 18 (18%), kelompok S1/D3
Puskesmas Ulak Karang selama periode Desember
sebanyak 15 pasien (15%) dan kelompok SD 14
2017 – Maret 2018. Teknik penarikan sampel pada
pasien (14%).
penelitian ini adalah dengan cara consecutive
Gambaran karakteristik penyakit DM tipe 2
sampling, yaitu proses penarikan sampel
yang dapat dimodifikasi dikategorikan ke dalam
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh
beberapa faktor risiko, seperti obesitas, riwayat
peneliti sampai pada kurun waktu tertentu. Selama
hipertensi dan riwayat hiperkolesterolemia. Pada
periode tersebut, terdapat 100 sampel pasien yang
penelitian ini, presentase pasien DM tipe 2 dengan
masuk ke dalam kriteria inklusi.
berat badan ideal adalah 72% (72 pasien), pada
Data karakteristik pasien dalam penelitian
berat badan berlebih sebanyak 25% (25 pasien)
ini dapat dilihat pada tabel I. Karakteristik pasien
dan pada obesitas I sebanyak 3% (3 pasien).
meliputi jenis kelamin, umur, pendidikan, status
Penemuan ini tidak sesuai dengan hasil penelitian
pekerjaan, komorbid, dan kejadian hipoglikemia.
Mihardja dkk (2014), yang menemukan prevalensi
Karakteristik sosio-demografi pasien DM tipe 2
kelebihan berat badan dan obesitas pada pasien
berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa
DM tipe 2 meningkat sebanyak 1,7 - 2,6 kali lipat
sebagian besar adalah berjenis kelamin perempuan
sebanyak 73 pasien (73%). Pramono dan Aswin
Kejadian Hipoglikemia
Tidak pernah Pernah, tidak dalam 3 bulan Pernah dalam 3 bulan
Skor MMAS p
(n = 56) terakhir (n = 17) terakhir
(n = 27)
Kepatuhan Tinggi 8 2 4
(8) (n=14) (14%) (12%) (15%)
Kepatuhan Sedang (6 - 11 14
26 (47%) 0,756a
7) (n=51) (64%) (52%)
Kepatuhan Rendah 4 9
22 (39%)
(< 6) (n=35) (24%) (33%)
aChi square;*Signifikansi = p<0,05
Pasien dengan riwayat hipoglikemia akan sama juga terjadi pada kelompok yang mengalami
cenderung makan secara berlebihan dan hipoglikemia dalam 3 bulan terakhir (52%). Jika hal
menggunakan lebih sedikit insulin (atau obat ADO) dihubungkan, didapatkan nilai p = 0,756 (p>0,05).
dari dosis yang seharusnya (Erol dan Enc, 2011). Pasien DM tipe 2 yang patuh menggunakan obat
Untuk menilai kepatuhan pasien, digunakan ADO dan mengikuti saran dari dokter dalam
kuesioner Morisky Medication Adherence Scale pengontrolan makanan dan aktivitas fisik dapat
(MMAS) yang terdiri dari 8 pertanyaan. MMAS menurunkan kejadian hipoglikemia.
merupakan kuesioner yang terstruktur dengan skor Ketidakpatuhan pasien dapat terjadi karena adanya
yang tinggi menunjukkan tingkat kepatuhan yang ketakutan meminum obat ADO karena pernah
baik (Morisky dkk, 2008). Sebelum kuesioner mengalami efek samping obat, yang salah satunya
digunakan, dilakukan uji pendahuluan untuk adalah hipoglikemia. Pasien yang mengalami
menentukan validitas dan reliabilitas. Hasilnya gejala hipoglikemia sedang dan berat dilaporkan
adalah semua item kuesioner dinyatakan valid dan memiliki kepatuhan terapi yang rendah. Mereka
memiliki nilai Alpha Cronbach’s (r) = 0,780. menyatakan terganggu dengan adanya efek
Pada tabel III, terlihat sebaran kejadian samping ADO (Walz dkk, 2014).
hipoglikemia terhadap kepatuhan minum obat.
Pada kelompok yang belum pernah mengalami C. Kualitas Hidup
kejadian hipoglikemia, sebanyak 8 pasien (14%) Tujuan terapi diabetes melitus adalah untuk
memiliki kepatuhan yang tinggi, diikuti 26 pasien mendapatkan kontrol glikemik yang baik. Kontrol
(47%) dengan kepatuhan sedang dan sebanyak 22 glikemik yang ketat dengan menggunakan ADO
pasien (39%) dengan kepatuhan rendah. dan insulin dapat menurunkan risiko jangka panjang
Sedangkan, pada kelompok yang pernah komplikasi mikrovaskuler dan makrovaskuler
mengalami kejadian hipoglikemia namun tidak sehingga meningkatkan kualitas hidup dan
dalam 3 bulan terakhir, paling banyak pasien penurunan biaya kesehatan (Fidler dkk, 2011).
dengan kepatuhan sedang (64%) dan hal yang
Homepage : https://www.journal-jps.com
Effects of Hypoglycemia on Patients with …… Mesa Sukmadani Rusdi et. al.
Hipoglikemia sering dikaitkan dengan kuesionner Diabetes Quality of Life Brief Clinical
rendahnya kualitas hidup, rendahnya kepatuhan Inventory (DQoL- BCI). DQoL-BCI ini merupakan
terapi dan terdapatnya risiko yang lebih tinggi kuesioner dengan 15 pertanyaan dengan skala
terhadap diskontinuasi terapi ADO yang dapat likert terbalik. Artinya semakin rendah skor, maka
memperburuk luaran terapi DM tipe 2 (Walz, 2014). semakin tinggi kualitas hidup (Burroughs dkk,
Untuk mengukur kualitas hidup pasien, digunakan 2004).
Tabel IVV. Skor Diabetes Quality of Life Brief Clinical Inventory (DQoL- BCI) pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 pada
Beberapa Puskesmas Di Padang
Kejadian Hipoglikemia
Tidak pernah Pernah, tidak dalam 3 Pernah dalam 3 bulan
Skor DQoL p
n = 56 bulan terakhir n = 17 terakhir
n = 27
Kualitas Hidup Tinggi 7 14
37 (66%)
(15 - 34) (42%) (51%)
Kualitas Hidup Sedang 10 13
19 (34%) 0,143a
(35 - 54) (58%) (49%)
Kualitas Hidup Rendah 0 0 0
(55 - 75) (0%) (0%) (0%)
aChi square;*Signifikansi = p<0,05
Pada Tabel IV, sebanyak 37 pasien (66%) sampel yang sesuai dalam kriteria inklusi
pada kelompok yang tidak pernah mengalami terbatas selama penelitian berlangsung.
hipoglikemia memiliki kualitas hidup tinggi, 2. Dikarenakan penelitian ini merupakan potong
sebanyak 19 pasien (34%) dengan kualitas hidup lintang (cross sectional study), jadi kepatuhan
sedang. Begitu juga pada kelompok pasien yang pasien dalam menggunakan obat tidak bisa
pernah mengalami hipoglikemia tapi tidak dalam 3 dilakukan penelitian, sehingga pada pengisian
bulan terakhir, yaitu sebanyak 7 pasien (42%) kuesioner kepatuhan hanya berdasarkan
memiliki kualitas hidup tinggi dan 10 pasien (58%) kejujuran pasien.
memiliki kualitas hidup sedang. Hal ini juga sejalan 3. Pengukuran tingkat kontrol glikemik lebih
dengan kelompok pasien yang pernah mengalami akurat jika menggunakan kadar HbA1C.
kejadian hipoglikemia dalam 3 bulan terakhir, yaitu Namun, pemeriksaan ini tidak bisa dilakukan
sebanyak 14 pasien (51%) dengan kualitas hidup disebabkan keterbatasan alat yang terdapat di
tinggi diikuti sebanyak 13 pasien (49%) pasien puskesmas.
dengan kualitas hidup sedang. Dari data tersebut,
dapat di simpulkan bahwa kualitas hidup antar KESIMPULAN
masing – masing kelompok tidak berbeda secara Pada penelitian ini belum bisa membuktikan
signifikan (p=0,143). Pada pasien DM baik tipe 1 hubungan hipoglikemia terhadap kepatuhan terapi
maupun tipe 2, kejadian hipoglikemia berhubungan (p = 0,756; p>0,05) dan kualitas hidup pasien
langsung dengan penurunan kualitas hidup, (p=0.143; p> 0,05). Ketakutan terhadap kejadian
penurunan produktivitas, peningkatan ketakutan hipoglikemia bisa berpengaruh terhadap
dan ansietas, serta peningkatan biaya kesehatan. kepatuhan terapi, dan kualitas hidup, serta
Ketakutan terhadap hipoglikemia dapat membuat komplikasi DM di masa datang.
pasien menurunkan dosis obat sehingga
meningkatkan risiko kesehatan yang serius (Fidler UCAPAN TERIMAKASIH
dkk, 2011)
Peneliti mengucapkan terimakasih kepada
D. Keterbatasan Penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Penelitian ini mempunyai keterbatasan, yaitu: Universitas Dharma Andalas yang telah
memberikan dana hibah dalam program Penelitian
1. Penelitian ini dilaksanakan dalam periode yang
relatif singkat, mengakibatkan pencarian Dosen.