You are on page 1of 6

Jurnal Keperawatan GSH Vol 10 No 1 Januari 2021 ISSN 2088-2734

PENGARUH JUS TOMAT TERHADAP PENURUNAN GULA DARAH


SEWAKTU PADA PENDERITA DIABTES MELLITUS TIPE 2 DI DUSUN
GEMANTAR KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI.

Yohanes Wahyu Nugroho


Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri
ywnugroho1986@gmail.com

ABSTRACT

Diabetes mellitus (DM) type 2 is a disease of excess blood sugar levels in the body
resulting in increased blood sugar levels due to lack of insulin. DM type 2 is a chronic
disease, not infrequently patients with DM depends on drugs throughout life. Drug
consumption brings economic impact besides side effects of course. Therefore it is
necessary alternative treatment in preventing the occurrence of DM type 2 disease by using
vegetables and fruits. Tomato juice is a drink that is associated with the decrease of blood
glucose levels. This study were designed to prove the effect of tomato juice on blood
glucose levels in Patients Diabetes Mellitus type 2. The study design used was quasy-
experimetal by using the draft of pre-test post-test control group design. The populations of
DM type 2 patient were in the village of Gemantar, Wonogiri. the total sample of them
were 38 respondents. The sampling tehnique used was purposive sampling. Statistical
analysis used was paired t-test and independent t-test, with the significance of p <0.05
which means that H0 is rejected. The statistical test result of treatment group showed that
there was effect of tomato juice to decrease before-meal blood glucose level. with the value
of p = 0.000, while the statistical results of Unpaired t-test for comparison between two
groups obtained blood glucose level (GDS) of p value <0.05 which means significant
decrease of blood glucose level (GDS). The conclusion of this study is the statistical test
showed there are significant differences on blood glucose levels decrease before and after
being given tomato juice. Objective : To find out the effectiveness significant results that
tomato juice can be an alternative choice in decreasing blood sugar levels (GDS) in
diabetics mellitus type 2.

Keywords : Diabetes Mellitus type 2, Tomato Juice, Blood Sugar Level.

juta jiwa menderita DM dan


PENDAHULUAN diperkirakan akan mengalami
Diabetes Melitus adalah penyakit yang peningkatan menjadi 642 juta pada
ditandai dengan hiperglikemia dan tahun 2040. Jumlah penderita Diabetus
gangguan metabolisme karbohidrat, Melitus di Indonesia pada tahun 2014
lemak, dan protein yang dihubungkan sekitar 9,1 juta dan akan mengalami
dengan kekurangan secara absolut atau peningkatan menjadi 14,1 juta pada
relatif dari kerja atau sekresi insulin. tahun 2035. Dengan data tersebut
Gejala yang terjadi pada penderita DM Indonesia menduduki peringkat ke-5 di
antara lain adalah polidipsia, poliuria, dunia dengan penderita DM.(Arifah,
polifagia, penurunan berat badan, dan 2018).
kesemutan (Bhatt, Saklani and Pravalensi penderita Diabetes tertinggi
Upadhayay, 2016). Menurut terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta
Kementrian Kesehatan Nasional (2018) sebanyak 2,6 %, sedangkan DKI
Diabetus Melitus termasuk kedalam Jakarta menempati urutan ke-2 yaitu
salah satu isu strategis yang menjadi sebanyak 2,5% dan jumlah penderita
prioritas dalam pembangunan kesehatan DM yang terendah terdapat di
yang perlu ditangani di Indonesia. DM propinsi Lampung sebanyak
menyebabkan angka kesakitan dan 0,7%.(Boasberg et al., 2019). Kasus
kematian yang terus meningkat di DM yang ditemukan di Provinsi Jawa
seluruh dunia. Data Diabetus Melitus Tengah khususnya sebanyak
dunia pada tahun 2015 sebanyak 450
Pengaruh pemberian jus tomat terhadap nilai GDS pada penderita diabetus melitus tipe 2 di Gemantar Kabupaten Wonogiri, Nugroho Page 62
Jurnal Keperawatan GSH Vol 10 No 1 Januari 2021 ISSN 2088-2734
151.075. Rata-rata kejadian kasus sebanyak 4,6 mg. Kandungan likopen
DMpertahun di Jawa Tengah adalah tomat yang diolah menjadi jus
4.316,42 kasus (Sumarwati, Sejati meningkat menjadi 9,5 mg/100 gram.
and Pramitasari, 2008). Menurut Kandungan likopen pada tomat yang telah
Data Kesehatan Kabupaten Wonogiri melalui proses pemanasan akan lebih
prevalensi kasusu baru DM tahun banyak dan lebih mudah diserap tubuh
2015 sebanyak 28% dan mengalami dibandingkan dengan tomat segar. Pada
kenaikan di tahun 2016 sebanyak pembentukan likopen, suhu mempunyai
31,9%. Beberapa pencegahan peranan yang penting, jika suhu naik maka
penyakit DM telah dilakukan oleh likopen yang terbentuk akan semakin
pemerintah Kabupaten Wonogiri, banyak (Maulida, Zulkarnaen, 2010).
namun prevalensi penderita baru DM
terus mengalami peningkatan. Berdasarkan uraian di atas peneliti
tertarik untuk membuat penelitian
Peningkatan jumlah kasus penderita tentang “Pengaruh jus tomat terhadap
DM tipe 2 berdampak pada penurunan gula darah sewaktu pada
peningkatan komplikasi yang dialami penderita diabetes mellitus tipe 2 di
pada pasien DM tipe 2. Komplikasi dusun gemantar kecamatan selogiri
yang sering dialami pasien DM tipe 2 kabupaten wonogiri”.
adalah neuropati perifer (10-60%) yang
akan menyebabkan terjadinya ulkus METODE
diabetik. Komplikasi kaki yang sering Desain penelitian menggunakan
terjadi pada pasien diabetes mellitus Quasy Experimental dengan
selain dengan luka kaki juga terjadi pendekatan Pretest- postest control
kelainan dan perubahan bentuk kaki, group design. Populasinya penelitian
peredaran darah yang kurang akan adalah pasien Diabetes Melitus di
mempengaruhi pergerakan sendi kaki. gemantar kecamatan selogiri
Gangguan aliran darah perifer kabupaten wonogiri sejumlah 92
merupakan dampak yang sering orang. Besar sampel sebanyak 38
terjadinya stenosis, penumpukan orang, yang terbagi 10 responden
trombosis atau plak dalam pembuluh kelompok control dan 10 responden
darah, salah satunya adalah PAD kelompok perlakuan. Tehnik sampling
(pheriperal arteri desease) (Black, menggunakan purposive Sampling.
2014). Instrument yang digunakan cek list,
Likopen merupakan salah satu jus tomat dan alat hitung GDS.
antioksidan, karena kemampuan Tempat penelitian di gemantar
likopen untuk melawan radikal bebas. kecamatan selogiri kabupaten
Likopen mempengaruhi resistensi wonogiri. Waktu penelitian mulai
hormon insulin sehingga toleransi bulan Januari s/d Maret 2020.
tubuh terhadap glukosa menjadi Sebelum dilakukan pengumpulan data,
meningkat, dengan meningkatkan responden di bagi menjadi 2
konsumsi likopen, maka kelebihan kelompok dengan cara acak. Satu
kadar gula darah lebih mudah kelompok yang terdiri dari 18 orang
ditanggulangi. Mekanisme likopen merupakan kelompok kontrol dan 20
mencegah penyakit kronik yaitu orang lainnya sebagai kelompok
likopen dapat meningkatkan status perlakuan.
likopen dalam tubuh dan bertindak Prosedur pengumpulan dilakukan
sebagai antioksidan, likopen mengikat dengan cara kedua kelompok
oksigen reaktif dan meningkatkan dilakukan pengukuran GDS, kemudian
potensi antioksidan atau mengurangi diberikan minum air putih dan untuk
kerusakan oksidatif pada lipid kelompok perlakuan setelah dilakukan
(termasuk lipid membran dan pengukuran GDS di lanjutkan dengan
lipoprotein), protein, dan DNA minum jus tomat 180 gr dalam 300 ml
sehingga menurunkan stres oksidatif. air. Setelah data terkumpul dianalisa
Tomat memiliki kandungan senyawa menggunakan paired t-test untuk
karotenoid yang bernama likopen. mengetahui perbedaan sebelum dan
Likopen dalam 100 gram tomat segar
Pengaruh pemberian jus tomat terhadap nilai GDS pada penderita diabetus melitus tipe 2 di Gemantar Kabupaten Wonogiri, Nugroho Page 63
Jurnal Keperawatan GSH Vol 10 No 1 Januari 2021 ISSN 2088-2734
setelah diberikan perlakukan dan uji seperti TBC, Stroke, Jantung, dsb.
statistik t-test independent untuk Hasil penelitian disajikan berdasarkan
mengetahui perbedaan pemberian jus karakteristik responden, dimana
tomat terhadap nilai GDS pada didalamnya mencakup umur,
kelompok perlakuan dan kelompok pendidikan, dan kadar GDS
kontrol, dengan angka kemaknaan p ≤
0.05 artinya ada pengaruh pemberian Berdasarkan penelitian yang
jus tomat dengan nilai GDS pada dilakukan pada tanggal 1 – 22
pasien DM tipe 2 di Gemantar Februari 2020 di gemantar kecamatan
Wonogiri. selogiri kabupaten wonogiri
diperoleh data sebagai berikut :
HASIL
Tabel 1. Distribusi frekuensi
Data Umum responden berdasarkan umur
1. Deskripsi wilayah
Sumber : Data Primer 2020
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah
Tabel 1. menunjukkan bahwa umur
Dusun Singo Dutan, Desa Singodutan,
subjek pada kelompok perlakuan rata-
Kecamatan Selogiri dengan jumlah
rata adalah 50 tahun dengan umur
responden sebanyak 5 orang. Dengan
luas wilayah Desa Singodutan : termuda 42 tahun dan umur tertua 60
508.1270 Ha, batasan sebelah selatan : tahun, sedangkan umur pada kelompok
Desa Keloran, sebelah utara : Desa
Pule, sebelah barat : Desa Kepatihan,
sebelah timur : Desa Singodutan.
Wilayah kerja UPT Puskesmas
Selogiri meliputi satu kecamatan atau
kontrol rata-rata 51 tahun dengan umur
sebagian dari kecamatan. Faktor
termuda 40 tahun dan umur tertua 58
kepadatan penduduk, luas daerah,
tahun. Wanita usia 40 tahun ke atas
keadaan geografik dan keadaan
memasuki masa perimenopause atau
infrastruktur lainnya merupakan bahan
mendekati menopause biasanya terjadi
pertimbangan dalam menentukan
pada usia 45 – 55 tahun. Estrogen dan
wilayah kerja Puskesmas. Puskesmas
progesteron pada usia tersebut
merupakan perangkat Pemerintahan
biasanya naik turun tidak teratur,
Daerah, sehingga pembagian
wilayahkerja Puskesmas ditetapkan sehingga glukosa darah menjadi tidak
oleh Bupati, dengan saran teknis dari menentu. Ovarium membentuk sel
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten telur lebih sedikit. Estrogen berkurang
Wonogiri. Sasaran penduduk yang dan resistensi insulin mulai timbul
dilayani oleh sebuah Puskesmas rata- sehingga glukosa darah meningkat,
rata 30.000 penduduk setiap terkadang terjadi penurunan
Puskesmas. Untuk perluasan progesteron yang membuat sel lebih
jangkauan pelayanan kesehatan maka sensitif terhadap insulin sehingga
Puskesmas perlu ditunjang dengan glukosa darah menurun.
Unit Pelayanan Kesehatan yang lebih Tabel 2. Distribusi frekuensi
sederhana yang disebut Puskesmas responden berdasarkan
Pembantu dan Puskesmas Keliling. pendidikan
Dengan adanya Otonomi Daerah,
setiap daerah Kabupaten/Kota
mempunyai kesempatan
mengembangkan Puskesmas sesuai
Rencana Strategis (Renstra) Kesehatan
Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Sumber : Data Primer 2018
Dari beberapa jumlah pasien yang ada
di Puskesmas ±150 pasien yang terdiri Tabel 2. menunjukkan bahwa
38 pasien riwayat hipertensi dan yang sebagian besar subjek tamat SD/MI
lainnya penderita penyakit lainnya dengan persentase lebih banyak pada

Pengaruh pemberian jus tomat terhadap nilai GDS pada penderita diabetus melitus tipe 2 di Gemantar Kabupaten Wonogiri, Nugroho Page 64
Jurnal Keperawatan GSH Vol 10 No 1 Januari 2021 ISSN 2088-2734
kelompok perlakuan sebesar 40% dan intervensi diperoleh rata-rata selisih
kelompok kontrol 27,8%. Tidak GDS sebelum dan sesudah pemberian
tamat SD pada kelompok perlakuan jus tomat nilai p=0,000. Nilai p < 0,05
lebih sedikit (15%) dibanding yang berarti jus tomat dapat
kelompok kontrol (22,2%). Tamat menurunkan GDS pada kelompok
SMP/MTS pada kelompok perlakuan intervensi secara signifikan.
lebih sedikit (15%) dibanding Selanjutnya hasil analisis untuk
kelompok kontrol (22,2%). Tamat membandingkan kedua kelompok
SMA/sederajat pada kelompok dengan uji Unpired t-test diperoleh
perlakuan lebih sedikit (25%) nilai p=0,006 < α=0,05. Hal ini
dibanding kelompok kontrol menunjukan bahwa terdapat
(27,8%).Tamat D1/D2/D3 pada perbedaan penurunan GDS antara
kelompok perlakuan yaitu 5%, kelompok kontrol dan kelompok
sedangkan kelompok kontrol 0% intervensi secara signifikan.
dibanding kelompok perlakuan
Hal ini terjadi karena fungsi likopen
(25%).berumur 60-74 tahun,
dalam tomat yang berfungsi sebagai
sebanyak 7 responden (30 %).
penurun gula darah sewaktu pada
Tabel 3. Karakteristik Kadar penderita diabetes. Likopen akan
Glukosa Darah Subjek Sebelum melindungi kerja pankreas dari
Penelitian Pada Kelompok radikal bebas sehingga pankreas
Perlakuan dan Kelompok akan menghasilkan hormon insulin
Kontrol dengan baik untuk menurunkan
resistensi insulin yang menyebabkan
toleransi glukosa meningkat
(Yusharman, 2008).
Kandungan likopen pada tomat
mampu mengurangi kerusakan
Tabel 3. menunjukkan bahwa kadar oksidatif pada DNA seluler dan
glukosa darah subjek sebelum mengurangi lemak peroksidasi yang
penelitian pada kelompok perlakuan disebabkan oleh penyakit diabetes.
rata-rata adalah 102,40 mg/dl dengan
Likopen juga dapat meningkatkan
kadar terendah 75 mg/dl dan kadar
konsentrasi insulin, penurunan H202
tertinggi 234 mg/dl, sedangkan kadar
sehingga dapat berfungsi sebagai
glukosa darah subjek pada kelompok
antidiabetik (Sari M I. 2007)
kontrol rata-rata adalah 95,61 mg/dl
dengan kadar terendah 78 mg/dl dan Tomat merupakan salah satu jenis
kadar tertinggi 131 mg/dl. makanan kaya serat. Serat pada
tomat merupakan serat tidak larut
Analisa Bivariat (insoluble dietary fiber) yaitu
Hasil yang diperoleh dari hemiselulosa (Nainggolan O,
pengukuran nilai GDS pada Adimunca C, 2007). Menurut
kelompok perlakuan dan kelompok berbagai hasil penelitian
kontrol sebelum dan setelah menunjukkan adanya keterkaitan
perlakuan. antara serat pangan dengan
Uji Paired Samples T-Test : Selisih penurunan kadar glukosa darah.
kadar GDS Sebelum dan sesudah Serat dapat memperlambat
pemberian jus tomat terhadap penyerapan glukosa dari usus kecil.
penurunan kadar gula darah sewaktu Serat tidak larut mengurangi proses
Berdasarkan hasil uji statistik Paired t- glukoneogenesis yang berpengaruh
test pada kelompok kontrol di peroleh terhadap peningkatan sekresi insulin
rata-rata selisih GDS dengan nilai sehingga dapat mengurangi kenaikan
p=0,225. Nilai p > 0,05 yang berarti kadar glukosa (PERKENI,2006)
tidak terjadi penurunan GDS pada Semua pasien dalam penelitian ini
kelompok kontrol secara signifikan. mendapatkan therapi obat
Hasil uji Paired t-test pada kelompok glibenclamide 2 x 1 (5 mg).

Pengaruh pemberian jus tomat terhadap nilai GDS pada penderita diabetus melitus tipe 2 di Gemantar Kabupaten Wonogiri, Nugroho Page 65
Jurnal Keperawatan GSH Vol 10 No 1 Januari 2021 ISSN 2088-2734
Glibenlamide merupakan obat perawat dapat berkoordinasi dengan
antihiperglikemi. Efek dokter yang merawat dan unit
antihiperglikemi glibenclamide pelayanan terkait untuk pemberian
adalah dengan bekerja merangsang jus tomat pada pasien diabetes,
pankreas untuk menghasilkan insulin sehingga akan menurunkan risiko
lebih banyak agar gula diluar tubuh komplikasi dari peningkatan kadar
dapat dibagikan ke sel – sel tubuh gula darah. Selain itu, terapi
lainnya. komplementer dengan jus tomat akan
meningkatkan kesempatan perawat
Pada penelitian ini pengaruh terapi
kombinasi likopen bersama dengan dalam menunjukan caring pada
pasien (Snyder & Lindquist, 2002).
obat glibenclamide akan bersinergi
dalam menurunkan kadar gula darah.
Likopen bekerja menurunkan kadar DAFTAR PUSTAKA
gula darah dengan meningkatkan 1. Muchid A. Pharmaceutical Care untuk
kerja pankreas dalam memproduksi Penyakit Diabetes Mellitus. Direktorat
insulin untuk menurunkan resistensi Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik,
insulin yang menyebabkan toleransi Departemen Kesehatan RI. 2005. Tersedia dari
glukosa meningkat (Yusharman, 2. Manaf A. Prediabetes. Bagian Ilmu
2008). Dengan melihat cara kerja Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
likopen dan glibenclamide yang Universitas Andalas [serial online][dikutip
mampu meningkatkan produksi 22 Agustus 2011]. Tersedia dari: URL:
http://www.repository.unand.ac.id.
insulin, maka likopen bisa
3. Codario AR. Type 2 diabetes, pre-
bermanfaat sebagai terapi diabetes, and the metabolic syndrome.
komplementer pada pasien diabetes. Second Edition. Philadelphia,
Peran yang dapat diberikan perawat Pennsylvani, USA; 2010. Tersedia dari
dalam terapi komplementer dapat :URL: http://www.springer.com.
4. Skolnik NS. Insulin Resistance and Pre-
disesuaikan dengan peran perawat
diabetes.
yang ada, sesuai dengan batas U.S. Department of Health and Human
kemampuannya. Sebagai contoh Services; National Institutes of Health.
peran perawat komplementer yang 2008; 09–4893.
sudah ada organisasinya antara lain 5. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia.
American Holistic Nursing Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan
Association (AHNA), National Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia.
Center for Jakarta : PB. PERKENI; 2006. Hal 3-14,
Complementary/Alternative 30-31.
Medicine (NCCAM), yang 6. Whitney E, Rolfes SR, Pinna K. Nutrition
and Diabetes Mellitus. Dalam :
mengidentifikasi terapi
Understanding Normal and Clinical
komplementer berdasar natural Nutrition 7th edition. Belmont :
(alamiah) dan biological seperti jus Wadsworth; 2002. Hal 790-816.
tomat. Pemberian jus tomat termasuk 7. Hastuti RT. Faktor-Faktor Risiko Ulkus
nutraceutical yaitu gabungan dari Diabetika pada Penderita Diabetes
nutrisi dan farmasi (Snyder & Mellitus; Studi Kasus Di Rsud Dr.
Lindquist, 2002). Pemberian jus Moewardi Surakarta [Tesis]. Program
tomat adalah modalitas atau Magister Epidemiologi Universitas
intervensi yang dapat digunakan oleh Diponegoro Semarang; 2008.
pasien untuk meningkatkan 8. Kurnia IA. Manfaat Buah-buahan dan
Sayur- sayuran. Politeknik Kesehatan
kesehatannya dan sudah menjadi
Departemen Kesehatan Denpasar Jurusan
bagian dari intervensi keperawatan Gizi.
(Nursing BC, 2006). 9. Lu W, Simin L, Manson JE, Gaziano JM,
Perawat lebih banyak berinteraksi Buring JE, Sesso HD. The Consumption of
dengan klien sehingga peran Lycopene and Tomato-Based Food
Products Is Associated with the Risk of
koordinator dalam pemberian jus
Type 2 Diabetes in Women. J. Nutr 2006;
tomat sebagai terapi komplementer 136: 620–625.
juga sangat penting. Dalam hal ini 10. Gartner C, Stahl W, Sies H. Lycopen is

Pengaruh pemberian jus tomat terhadap nilai GDS pada penderita diabetus melitus tipe 2 di Gemantar Kabupaten Wonogiri, Nugroho Page 66
Jurnal Keperawatan GSH Vol 10 No 1 Januari 2021 ISSN 2088-2734
More Bioavailable from Tomato Paste Penderita Diabetes Melitus di Wilayah
than from Fresh Tomatoes. Am J Clin Nutr Kerja Puskesmas Sukoharjo I Kabupaten
2007;66:116–22 Sukoharjo [Skripsi]. Fakultas Ilmu
11. Maulida D, Zulkarnaen N. Ektraksi Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Antoiksidan ( Likopen ) dari Buah Tomat Surakarta. 2010.
dengan Menggunakan Solven Campuran, 19. Idamarie L. Nutrition for Weight
n – Heksana, Aseton, dan Etanol [Skripsi]. Management. Dalam : Mahan LK, Stump
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, ES. Krause's Food, Nutrition, and Diet
Universitas Diponegoro. 2010. Theraphy 11th edition. Pensylvania :
12. Marsetyo H, Kartosaputra G. Ilmu Gizi Saunders; 2004. Hal 558-593.
(Korelasi Gizi, Kesehatan, dan 20. Ramachandran A, Snehalatha C. Diabetes
Produktivitas Kerja). Jakarta Melitus. Dalam : Michael JG, Barrie
: Rhineka Cipta; 2003. Hal 34-43. MM, John MK, Lenore A. Gizi
13. Dahlan MS. Statistik untuk Kedokteran Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC;
dan Kesehatan: Statistik untuk 2005. Hal 407-419.
Kedokteran dan Kesehatan: Diskriptif, 21. Yusharmen. Petunjuk Teknis Pengukuran
Bivariat, dan Multivariat, dilengkapi Faktor Risiko Diabetes Melitus.
aplikasi dengan menggunakan metode Direktorat Jenderal Pengendalian
SPSS Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika: Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
2008. Hal 10-13. Departemen Kesehatan RI Jakarta. 2008.
14. Rimbawan, Albiner S. Indeks Glikemik Hal 7-11.
Pangan. Jakarta : Penebar Swadaya; 22. Hadisaputro S, Setyawan H.
2004. Hal 23-70. Epidemiologi dan Faktor-Faktor Risiko
15. Meyes PA. Glukoneogenesis dan terjadinya Diabetes Melitus Tipe 2.
Pengontrolan Kadar Glukosa Darah. Dalam : Diabetes Melitus Ditinjau dari
Dalam: Murray RK, Granner DK, Mayes Berbagai Aspek Penyakit Dalam.
PA, Rodwell VW. Biokimia Harper 25th Semarang : Badan Penerbit UNDIP
edition. Jakarta: EGC; 2003. Hal. 178- (PERKENI) : 2007. Hal 133-154.
216. 23. Sari MI. Reaksi-reaksi Biokimia sebagai
16. Arthur C, Guyton. Insulin, Glukagon, dan Sumber Glukosa Darah [Skripsi].
Diabetes Melitus. Dalam : Buku Ajar Fakultas Kedokteran Sumatera
Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC; Utara.2007.
1997. Hal 1010-28. 24. Kailaku SI, Sunarmani. Potensi Likopen
17. WHO. Asia-Pacific Perspective : dalam Tomat untuk Kesehatan. Balai
Redefining Obesity and its Treatment. Besar Penelitian dan Pengembangan
International Association for the Study of Pascapanen Pertanian: Buletin Teknologi
Obesity. Sydney: Health Pascapanen Pertanian 2007 Vol.3
Communications Australia Pty Ltd; 2000. 25. Nainggolan O, Adimunca C. Diet Sehat
18. Nugroho SA. Hubungan Antara Tingkat dengan Serat. Cermin Dunia Kedokteran.
Stress Terhadap Kadar Gula Darah 2005 Vol. 51 No. 147

Pengaruh pemberian jus tomat terhadap nilai GDS pada penderita diabetus melitus tipe 2 di Gemantar Kabupaten Wonogiri, Nugroho Page 67

You might also like