You are on page 1of 5

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI SILASE JERAMI PADI

Oleh:
Golongan D/Kelompok 6B
1. Dwi Wahyudi Latif (171510501042)
2. Irma Roshdiana Agustin (171510501121)
3. Lana Yunita (171510501122)

LABORATORIUM AGROTEKNOLOGI
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
1 Yunita et al., Teknologi Silase Jerami Padi

PERTANIAN

TEKNOLOGI SILASE JERAMI PADI


Rice Straw Silage Technology

Lana Yunita1, Irma Roshdiana Agustin2, Dwi Wahyudi Latif3


Fakultas Pertanian Universitas Jember
Jl. Kalimantan No.37 Kampus Tegalboto Kotak Pos 159 Jember 68121
irmagustin533@gmail.com

ABSTRACT
Silage is one technique to preserve the forage of cattle food in the form of straw that is done through the fermentation process in damp and wet or
anaerobic. Silage making must also pay attention to several factors to succeed. These factors include carbohydrates, microbial populations and forage
harvest conditions. Laboratory practice of livestock Production Management Event 3 "Rice straw silage Technology" was held at the Faculty of
Agriculture University of Jember on Friday, 3 May 2019, at 13.00-15.00 WIB. The purpose of practicum is to determine the production of agricultural
waste silage in the form of rice straw and to know how to decide the quality of good silage. The tools and materials used in the practicum are: Scales, 90 x
200 plastic, machetes, raffia, small buckets, rice straw, sugarcane drops, rice bran, salt, and moles. Practical work step in the practice of rice straw silage
technology weighing the ingredients Rice straw into a smaller size. Adding rice bran, molasses, moles, and salt on forage material. Stir and mix evenly and
then put it in a plastic bag. Compresses the silage in the plastic and binds the plastic tightly with the rafia strap. Put silage in a safe place and splash for 14-
30 days. If the process goes well, it is characterized by the absence of mushrooms and odorless acid. Based on the results of observations that have been
done in the process of making silage for 13 days There are some changes that occur. The changes in the form of discoloration, texture, smell, and there is
no fungus in the silage. The texture of the silage produced by our group is not sticky, soft and wet and not overgrown mushrooms. So we can say that Rice
straw silage succeeded but in terms of quality silage produced has a quality that is not very high.

Keywords: Feed, Silage, Straw

ABSTRAK
Silase merupakan salah satu teknik untuk mengawetkan hijauan makanan ternak berupa jerami yang dilakukan melalui proses fermentasi dalam keadaan
lembap dan basah atau anaerob. Pembuatan silase juga harus memperhatikan beberapa faktor agar berhasil. Faktor-faktor tersebut meliputi karbohidrat,
populasi mikroba dan kondisi panen hijauan. Praktikum mata kuliah Manajemen Produksi Ternak acara 3 “Teknologi Silase Jerami Padi” dilaksanakan
di Fakultas Pertanian Universitas Jember pada hari Jumat, tanggal 3 Mei 2019, pukul 13.00-15.00 WIB. Tujuan dari praktikum ialah untuk mengetahui
pembuatan silase limbah pertanian berupa jerami padi dan untuk mengetahui cara menentukan kualitas silase yang baik. Alat dan bahan yang digunakan
pada praktikum antara lain yaitu, timbangan, plastik 90 x 200, parang, tali rafia, ember kecil, jerami padi, tetes tebu, dedak padi, garam, dan mol. Langkah
kerja praktikum teknologi silase jerami padi yaitu menimbang bahan-bahan yang diperlukan kemudian mencacah jerami padi menjadi ukuran yang lebih
kecil. Menambahkan dedak padi, tetes tebu, mol, dan garam pada bahan hijauan. Mengaduk dan mencampurkan secara merata kemudian
memasukkannya ke dalam kantong plastik. Memadatkan silase yang ada di dalam plastik dan mengikat plastik dengan rapat menggunakan tali rafia.
Meletakkan silase pada tempat yang aman serta memeram selama 14-30 hari. Apabila proses berjalan baik, ditandai dengan tidak adanya jamur dan
berbau asam. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dalam proses pembuatan silase selama 13 hari terdapat beberapa perubahan yang
terjadi. Perubahan tersebut berupa perubahan warna, tekstur, bau, dan ada tidaknya jamur yang terdapat pada silase. Tekstur silase yang dihasilkan
kelompok kami yaitu tidak lengket, lunak dan basah serta tidak ditumbuhi jamur. Jadi dapat kita katakan bahwa silase jerami padi berhasil namun dari
segi kualitas silase yang dihasilkan memiliki kualitas yang tidak terlalu tinggi.

Keywords: Jerami, Pakan, Silase

How to citate : Yunita, L. I. R. Agustin, dan D. W. Latif. 2019. Teknologi Silase Jerami Padi. Manajemen Produksi Ternak. 3 (3) : 1-3

PENDAHULUAN digunakan juga harus segar sehingga nutrisinya masih banyak (Khanday et
al, 2018).
Silase merupakan salah satu teknik untuk mengawetkan hijauan Jerami padi merupakan salah satu hijauan yang dapat digunakan untuk
makanan ternak berupa jerami yang dilakukan melalui proses fermentasi bahan silase. Penggunaan tersebut dikarenakan jerami padi mudah didapat
dalam keadaan lembap dan basah atau anaerob. Silase dapat dibedakan dan sangat melimpah jumlahnya. Kriteria jerami padi yang digunakan yaitu
menjadi 2 macam yaitu silase yang berkadar air tinggi dan silase berkadar jerami padi tersebut harus sudah dikeringkan selama satu hari sehingga
air rendah. Silase berkadar air itnggi biasanya dilakukan dengan kadar airnya berkurang (Ilham dkk, 2018).
penambahan air atau dedak padi sedangkan silase dengan kadar air rendah Pemilihan jerami padi juga harus diperhatikan dalam pembuatan
dilakukan dengan melakukan pelayuan rumput terlebih dahulu dalam silase. Pemilihan tersebut berdasarkan varietas padi dan hal tersebut
waktu agak lama sehingga kadar airnya menurun. Tempat yang digunakan berkaitan dengan kandungan WSC (water soluble carbohydrate) nya.
untuk membuat silase bisa menggunakan kantong plastik, bangunan Kandungan WSC yang tinggi pada jerami padi akan meningkatkan
silinder dari tembok, bangunan memanjang yang dilengkapi pintu, parit, keberhasilan proses fermertasi pada silase. Jerami padi yang rendah WSC
atau pada bak besar yang terbuat dari kayu (Rukmana, 2005). tetap dapat digunakan untuk pembuatan silase namun harus ditambah
Pembuatan silase juga harus memperhatikan beberapa faktor agar nutrisi lain yang banyak mengandung gula (Li et al, 2015).
berhasil. Faktor-faktor tersebut meliputi karbohidrat, populasi mikroba dan Pembuatan silase dengan jerami padi melalui fermentasi pastinya
kondisi panen hijauan. Karbohidrat pada silase harus tercukupi sehingga menggunakan bakteri yaitu salah satunya bakteri asam laktat. Keberadaan
populasi mikroba semakin meningkat. Peningkatan populasi mikroba akan bakteri ini membuat proses fermentasi berhasil. Tanda banyaknya bakteri
berdampak pada keberhasilan proses fermentasi. Kondisi hijauan yang asam laktat yaitu pH yang dihasilkan pada silase rendah, hal tersebut terjadi

Manajemen Produksi Ternak – Pengenalan Jenis dan Karakteristik Ternak


2 Yunita et al., Teknologi Silase Jerami Padi

karena cukupnya ketersediaan kandungan substrat sehingga bakteri asam yaitu kuning kecoklatan menjadi orange kecoklatan, kelompok 2 warna
laktat dapat tumbuh baik (Harahap, 2017). kuning kecoklatan mejadi coklat, kelompok 3 warna kuning kecoklatan
Penambahan dedak padi pada pembuatan silase selain digunakan menjadi coklat tua, kelompok 4 warna kuning kecoklatan menjadi coklat
sebagai nutrisi bakteri yang membantu proses fermentasi juga berpengaruh orange, kelompok 5 warna kuning kecoklatan menjadi coklat muda,
pada tekstur silase. Tekstur silase yang ditambahkan dedak padi akan utuh, kelompok 6 warna kuning kecoklatan menjadi orange. Pada perlakuan
halus dan tidak berlendir, hal tersebut karena kandungan water soluble kontrol mengalami perubahan warna dari kuning kecoklatan menjadi
carbohydrate pada dedak padi yang tinggi. Tekstur silase yang tidak kuning. Perubahan warna yang terjadi pada jerami padi yang mengalami
lembek merupakan salah satu contoh silase yang berhasil (Kojo dkk, proses ensilase disebabkan oleh proses respirasi aerobic yang berlangsung
2015). selama persediaan oksigen masih ada, sampai gula tanaman habis. Gula
Beberapa pembuatan silase menggunakan kantong plastik sebagai akan teroksidasi menjadi CO2, air, dan panas sehingga temperatur naik.
wadah yang kemudian diikat rapat. Pengikatan secara rapat tersebut Temperatur yang tidak dapat terkendali akan menyebabkan silase berwarna
berfungsi agar tidak ada oksigen yang masuk, kemudian juga bisa coklat tua sampai hitam. Warna coklat pada silase disebabkan karena
ditambahkan ragi untuk menambah bakteri pada proses fermentasi. adanya pigmen phatophytin suatu derivat chlorophil yang tidak terdapat
Penambahan ragi dapat membuat panas yang berlebihan pada silase magnesium (Kojo dkk., 2015).
sehingga berpengaruh pada kualitas silase, maka untuk mengatasi hal itu Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan terdapat
dapat dengan memotong panjang hijauan secara benar dan struktur perubahan bau pada silase. Aroma silase yang dihasilkan pada setiap
penyimpanan yang benar sehingga silase bisa berhasil (Oladosu et al, perlakuan mendekati aroma khas silase seperti bau masam tapai. Bau asam
2016). yang dihasilkan oleh silase berasal dari asam laktat yang dihasilkan selama
ensilase. Bau asam dapat dijadikan sebagai indikator untuk melihat
keberhasilan proses silase, sebab untuk keberhasilan proses silase harus
dalam suasana asam. Semakin banyak molasses yang diberikan dan
BAHAN DAN METODE semakin cepat pemeramannya maka bau silase semakin asam (Asngad,
Praktikum mata kuliah Manajemen Produksi Ternak acara 3 2015).
“Teknologi Silase Jerami Padi” dilaksanakan di Fakultas Pertanian Tekstur silase yang dihasilkan yaitu tidak lengket, lunak dan basah.
Universitas Jember pada hari Jumat, tanggal 3 Mei 2019, pukul 13.00- Indikator silase yang berkualitas baik adalah memiliki tekstur yang masih
15.00 WIB. Tujuan dari praktikum ialah untuk mengetahui pembuatan jelas dan tidak berbeda jauh dari tekstur awal pembuatan. Tekstur dari
silase limbah pertanian berupa jerami padi dan untuk mengetahui cara jerami padi yang masih memiliki kadar air yang cukup tinggi. Seharusnya
menentukan kualitas silase yang baik. Alat dan bahan yang digunakan pada bahan yang digunakan untuk membuat silase adalah bahan yang kering
praktikum antara lain yaitu, timbangan, plastik 90 x 200, parang, tali rafia, dan mengandung sedikit air bisa dilakukan dengan menjemur atau
ember kecil, jerami padi, tetes tebu, dedak padi, garam, dan mol. Langkah mengeringkan dengan sinar matahari bahan yang akan digunakan sebelum
kerja praktikum teknologi silase jerami padi yaitu menimbang bahan-bahan membuat silase. Silase yang kami hasilkan tidak ditumbuhi jamur jadi
yang diperlukan kemudian mencacah jerami padi menjadi ukuran yang dapat kita katakan bahwa silase ini berhasil namun dari segi kualitas silase
lebih kecil. Menambahkan dedak padi, tetes tebu, mol, dan garam pada yang dihasilkan memiliki kualitas yang tidak terlalu tinggi. Berdasarkan
bahan hijauan. Mengaduk dan mencampurkan secara merata kemudian hasil pengamatan silase yang dihasilkan dengan tambahan mol fases sapi
memasukkannya ke dalam kantong plastik. Memadatkan silase yang ada di dan silase kontol yang ditambahkan EM4 tidak jauh berbeda. Penambahan
dalam plastik dan mengikat plastik dengan rapat menggunakan tali rafia. EM4 diilih karena EM4 mempunyai keunggulan yaitu mampu
Meletakkan silase pada tempat yang aman serta memeram selama 14-30 memperbaiki jasad renik didalam saluran pencernaan ternak sehingga
hari. Apabila proses berjalan baik, ditandai dengan tidak adanya jamur dan kesehatan ternak dapat meningkat, tidak mudah stress dan bau kotoran
berbau asam. akan berkurang (Pratiwi dkk., 2015).
Tujuan awal dari pembuatan silase adalah untuk menyimpan pakan
dalam bentuk awetan sebagai pakan cadangan ketika musim kemarau atau
HASIL musim di mana sulit mendapatkan pakan. Selain sebagai pakan dalam
bentuk awetan, melalui proses fermentasi silase umumnya memiliki
Terlampir kandungan gizi dan manfaat yang lebih baik daripada sumber bahan baku
awalnya. Umumnya dapat meningkatkan kandungan gizi terutama protein
pada hijauan limbah pertanian seperti jerami sehingga nilainya lebih baik.
PEMBAHASAN Silase biasanya lebih disukai oleh ternak karena aroma dan rasanya yang
khas (Istiana, 2015).
Silase merupakan pembuatan pakan ternak dari hijauan atau jerami
yang diawetkan dengan cara fermentasi oleh mikroba. Prinsip utama
pembuatan silase adalah mengubah karbohidrat menjadi asam laktat
KESIMPULAN
melalui proses fermentasi kedap udara pada kondisi anaerob dan menahan Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dalam proses
aktivitas enzim serta bakteri pembusuk. Kualitas silase dipengaruhi oleh pembuatan silase selama 13 hari terdapat beberapa perubahan yang terjadi.
hijauan yang digunakan, zat aditif dan kadar air bahan di dalam hijauan Perubahan tersebut berupa perubahan warna, tekstur, bau, dan ada tidaknya
tersebut. Kadar air yang terlalu tinggi akan menyebabkan silase busuk, jamur yang terdapat pada silase. Tekstur silase yang dihasilkan kelompok
sedangkan kadar air yang terlalu rendah akan menyebabkan tumbuhnya kami yaitu tidak lengket, lunak dan basah serta tidak ditumbuhi jamur. Jadi
jamur dan juga semakin tinggi kadar air silase maka organisme semakin dapat kita katakan bahwa silase jerami padi berhasil namun dari segi
leluasa menyerap nutrien. Kandungan kadar air pada silase berkisar antara kualitas silase yang dihasilkan memiliki kualitas yang tidak terlalu tinggi.
60-70 %. Adanya air menyebabkan banyaknya nutrien yang terurai, Kualitas silase akan menjadi lebih baik lagi apabila bahan hijauan yang
sehingga menurunkan bahan kering. Kadar bahan kering yang cenderung digunakan merupakan bahan yang kering dan mengandung sedikit air.
rendah dapat menghambat penyimpanan dalam jangka waktu lama
sedangkan kadar bahan kering yang relatif tinggi akan membuat masa
simpan silase dapat lebih tahan lama (Desnita dkk, 2015).
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dalam proses Asngad A. 2015. Perubahan Kadar Protein Pada Fermentasi Jerami Padi
pembuatan silase selama 13 hari terdapat beberapa perubahan yang terjadi Dengan Penambahan Onggok Untuk Makanan Ternak.
pada silase berdasarkan beberapa jenis starter yang digunakan. Perubahan Penelitian Sains & Teknologi, 6(1): 65 - 74
tersebut berupa perubahan warna, tekstur, bau, dan ada tidaknya jamur Desnita, D., Y. Widodo dan S. Tantalo Y. S. 2015. Pengaruh Penambahan
yang terdapat pada silase. Perubahan warna yang terjadi pada kelompok 1 Tepung Gaplek dengan Level yang Berbeda Terhadap Kadar

Manajemen Produksi Ternak – Pengenalan Jenis dan Karakteristik Ternak


3 Yunita et al., Teknologi Silase Jerami Padi

Bahan Kering dan Kadar Bahan Organik Silase Limbah


Sayuran. Ilmiah Peternakan Terpadu, 3(3): 140-144.
Harahap, A. 2017. Kualitas Bakteri Asam Laktat Isolasi Jerami Padi
dengan Penambahan berbagai Level Molases. Peternakan, 14
(1) 25-30
Ilham, F., M. Sayuti dan T. Nugroho. 2018. Peningkatan Kualitas Jerami
Padi sebagai Pakan Sapi Potong. Pengabdian Masyarakat, 24
(2) 1-6
Istiana Pratiwi I., F. Fathul., Dan Muhtarudin. 2015. Pengaruh
Penambahan Berbagai Starter Pada Pembuatan Silase Ransum
Terhadap Kadar Serat Kasar, Lemak Kasar, Kadar Air, Dan
Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen Silase. Ilmiah Peternakan
Terpadu/ 3(3): 116-120
Khanday et al,. 2018. A Review on Fermentation Quality of Paddy Straw
Silage. Entomology and Zoology Studies, 6 (5) 1184-1887
Kojo, R., Rustandi, Y. Tulung dan S. Malalantang. 2015. Pengaruh
Penambahan Dedak Padi dan Tepung Jagung terhadap Kualitas
Fisik Silase Rumput Gajah. Zootek, 35 (1) 21-29
Li, J., Y. Shen and Y. Cai. 2015. Improvement of Fermentation Quality
Rice Straw Silage by Application of Bacterial Inoculant and
Glucose. Animal Science, 23 (7) 901-906
Oladosu et al,. 2016. Fermentation Quality and Additives A Case of Rice
Straw Silage. Biomedic, 14 (3) 1-15
Rukmana, Rahmat. 2005. Budidaya Rumput Unggul. Yogyakarta:
Kanisius
Trisnadewi, A. A. A. S., I G. L. O. Cakra dan I. W. Suarna. 2017.
Kandungan Nutrisi Silase Jerami Jagung Melalui Fermentasi
Pollard dan Molases. Ilmiah Peternakan, 20(2): 55-59.

Manajemen Produksi Ternak – Pengenalan Jenis dan Karakteristik Ternak


DOKUMENTASI

Gambar bahan-bahan pembuatan silase

Gambar mencacah jerami padi dalam Gambar mencampur bahan-bahan silase


pembuatan silase secara merata

Gambar hasil silase jerami padi + mol Gambar hasil silase jerami padi yang
feses sapi remah dan tidak terdapat jamur

You might also like