Professional Documents
Culture Documents
Hasan Basri
hasanbasrihasan890@gmail.com
SDN 032 Kualu Kecamatan Tambang
ABSTRACT
The problem in this research is found in Indonesian subjects that of the 30 students with KKM
75, which has already reached KKM as many as 15 people (41.7%), while that has not
reached the KKM as many as 21 students (58.3%). The situation was caused by the teacher in
explaining the lesson Indonesian still using a model of lectures and familiarize students to
memorize, so that students can develop their ideas. The problems of this study as follows: Is
the learning model application role playing can improve learning outcomes Indonesian fifth
grade students of SDN 032 Kualu Kecamatan Tambang? This study aims to improve learning
outcomes Indonesian grade students of SDN 032 Kualu Kecamatan Tambang through the
application of learning models role playing. This research was conducted one month from the
month of April 2015. The research was conducted 2 cycles, with each cycle consisting of two
meetings as well as twice daily tests. Classroom action research in order to succeed, the
researchers set the stage that action planning, action, observation and reflection. Based on
the research results, it could be concluded that the activity of teachers in learning
implementation role playing, in the first cycle average teacher activity amounted to 62.50% in
the category of less pretty, and the activities of teachers in the second cycle of 84.72% in both
categories once. Thus there is increased activity of teachers by 22.22% from the first cycle to
the second cycle. The average activity of students in the first cycle the percentage of student
activity in learning tends to increase. At the first meeting with the average student activity
that is 61.25% with the category enough. At the second meeting increased by an average of
student activity that is 81.25% with the category enough. The average increase in the activity
of the students from the first cycle to the second cycle of 20.00%. The class classically
considered complete when a class has achieved a score of 85% of the amount due or to KKM
75 then the class is said to be completed (90.00%). From the above shows that the application
of learning models can improve outcomes role playing learning Indonesian grade students of
SDN 032 Kualu Kecamatan Tambang, it can be concluded that the hypothesis is accepted as
true action.
Hasan Basri | Model Pembelajaran Role Playing, Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Halaman | 38
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 1 Nomor 1 Juli 2017 | ISSN Cetak : 2580 - 8435
Hasan Basri | Model Pembelajaran Role Playing, Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Halaman | 39
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 1 Nomor 1 Juli 2017 | ISSN Cetak : 2580 - 8435
adalah dengan menerapkan metode role peserta didik untuk bekerja sama dalam
play. menganalisis situasi social, terutama
Berdasarkan pengamatan lapangan masalah yang menyangkut hubungan antar
diperoleh fenomena pelajaran Bahasa pribadi peserta didik. Pemecahan masalah
Indonesia siswa kelas V banyak yang belum dilakukan secara demokratis. Dengan
mencapai ketuntasan KKM 75. Berdasarkan demikian melalui model ini peserta didik
data di atas diketahui dari 30 siswa dengan juga dilatih untuk menjunjung tinggi nilai-
KKM 75, yang sudah mencapai KKM nilai demokratis.
sebanyak 15 orang (41,7%), sedangkan Berdasarkan data di atas peneliti
yang belum mencapai KKM sebanyak 21 berkeinginan meningkatkan hasil belajar
orang siswa (58,3%). Hal ini disebabkan dan meneliti dengan judul penerapan model
oleh karena: (a) Anak kurang dilibatkan pembelajaran role playing untuk
dalam penyampaian materi proses belajar; meningkatkan hasil belajar Bahasa
(b) Dalam pembelajaran guru lebih aktif Indonesia siswa kelas V SD Negeri 032
dari pada siswa; (c) Kegiatan pembelajaran Kualu Kecamatan Tambang.
lebih banyak terpusat pada guru. Rumusan masalah dalam penelitian
Hal ini dapat dilihat dari gejala- ini sebagai berikut: Apakah penerapan
gejala di bawah ini: (a.) Siswa tidak aktif model pembelajaran role playing dapat
dalam belajar; (b) Siswa banyak yang meningkatkan hasil belajar Bahasa
bermain; (c) Siswa tidak terlatih berpikir Indonesia siswa kelas V SD Negeri 032
kritis; (d) Siswa tidak dapat berpikir dengan Kualu Kecamatan Tambang? Penelitian ini
keterampilan sosial; dan (e) Siswa tidak bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
dapat mengenal, memilih dan memecahkan Bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri
masalah bersama. 032 Kualu Kecamatan Tambang dengan
Masih banyak yang belum tuntas hal mengunakan model pembelajaran role
ini disebabkan guru lebih banyak playing. Hasil penelitian ini diharapkan
menggunakan metode ceramah, hal ini dapat bermanfaat sebagai : (1) Bagi siswa
menyebabkan siswa kurang memahami penelitian ini diharapkan dapat
materi, malas bertanya yang berakibat hasil meningkatkan hasil belajar siswa. (2) Bagi
belajar tidak mencapai KKM 75. Melalui guru dapat memberi solusi untuk mengatasi
role playing, para peserta didik mencoba kesulitan dalam pembelajaran keterampilan
mengeksplorasi hubungan antar manusia menyimak dan meningkatkan keterampilan
dengan cara memperagakannya dan guru dalam mengajarkan keterampilan
mendiskusikannya sehingga secara menyimak pada siswa. (3) Temuan
bersama-sama para peserta didik dapat penelitian ini dapat dijadikan salah satu
mengeksplorasi perasaan, sikap, nilai, daan pedoman untuk mengambil kebijakan
berbagai strategi pemecahan masalah. dalam mengembangkan kegiatan
Sebagai suatu model pembelajaran, role pembelajaran dalam materi pokok koperasi
playing berakar pada dimensi pribadi dan dan (4) Bagi peneliti, hasil penelitian ini
sosial. Dari dimensi pribadi model ini diharapkan dapat menjadi alternatif untuk
berusaha membantu peserta didik menerapkan metode pembelajaran yang
menemukan makna dari lingkungan social menarik dan sebagai motivasi oleh penulis
yang bermanfaat bagi dirinya. Juga melalui untuk melakukan penelitian dan
model ini para peserta didik diajak untuk tindakan pada masa yang akan datang.
belajar memecahkan masalah pribadi yang Agar tidak terjadi kesalahpahaman
sedang dihadapinya dengan bantuan terhadap konsep penelitian ini, maka
kelompok social yang beranggotakan penulis mengemukakan beberapa definisi
teman-teman sekelas. Dari dimensi sosial, operasional sebagai berikut:(1) Role playing
model ini memberikan kesempatan kepada adalah usaha untuk memecahkan masalah
Hasan Basri | Model Pembelajaran Role Playing, Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Halaman | 40
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 1 Nomor 1 Juli 2017 | ISSN Cetak : 2580 - 8435
Hasan Basri | Model Pembelajaran Role Playing, Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Halaman | 41
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 1 Nomor 1 Juli 2017 | ISSN Cetak : 2580 - 8435
Hasan Basri | Model Pembelajaran Role Playing, Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Halaman | 42
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 1 Nomor 1 Juli 2017 | ISSN Cetak : 2580 - 8435
Hasan Basri | Model Pembelajaran Role Playing, Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Halaman | 43
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 1 Nomor 1 Juli 2017 | ISSN Cetak : 2580 - 8435
sikap atau skor yang diperoleh siswa dari suatu aktivitas. Adapun belajar pada
tes yang digunakan peneliti (guru kelas) dan dasarnya adalah suatu proses yang
sebagainya. Sementara itu, Abdurrahman mengakibatkan perubahan dalam diri
(2009) mendefenisikan bahwa hasil adalah individu, yaitu perubahan tingkah laku.
kemampuan yang diperoleh anak setelah Dengan demikiran hasil belajar adalah hasil
melalui kegiatan belajar. yang diperoleh berupa kesan yang
Sudarsono (2009) mengatakan mengakibatkan perubahan dalam diri
bahwa hasil adalah yang telah dicapai individu sebagai hasil dari aktivitas dalam
dilakukan atau dikerjakan. Dan hasil orang belajar.
lain adalah seseorang yang ingin berbuat Hipotesis tindakan dalam penelitian
lebih baik dari pada yang telah diperbuat ini, jika diterapkan model pebelajaran role
orang lain. Kemudian ditambahkannya playing, maka dapat meningkatkan
bahwa hasil sendiri yang lalu adalah kemampuan wawancara siswa kelas V SDN
keinginan seseorang berbuat melebihi 032 Kualu Kecamatan Tambang.
hasilnya yang sebelumnya, ingin
menghasilkan lebih baik dari pada yang
telah dihasilkan semula. Selanjutnya, METODE PENELITIAN
menurut Tu’u (2009) bahwa hasil belajar Penelitian tindakan kelas ini
merupakan hasil yang dicapai seseorang dilaksanakan di SDN 032 Kualu Kecamatan
ketika mengerjakan tugas atau kegiatan Tambang, kelas yang menjadi penelitian
tertentu. Hasil akademik adalah hasil adalah kelas V. Penelitian ini dilaksanakan
belajar yang diperoleh dari kegiatan 1 bulan yaitu dari bulan April 2015.
pembelajaran di sekolah atau di perguruan Pelaksanaan penelitian dilakukan 2 siklus,
tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya di mana setiap siklus terdiri atas 2
ditentukan melalui pengukuran dan pertemuan. Yang menjadi subjek pada
penilaian. Sementara hasil belajar penelitian ini adalah siswa kelas V SDN
penguasaan pengetahuan atau keterampilan 032 Kualu Kecamatan Tambang, semester I
yang dikembangkan oleh mata pelajaran. Tahun Pelajaran 2014/2015. Jumlah siswa
Lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau sebanyak 36 orang siswa. Variabel dalam
angka nilai yang diberikan oleh guru. penelitian ini adalah variabel bebas dan
Berdasarkan hal itu, lebih lanjut Tu’u terikat.variabel bebas adalah penerapan
(2009) merumuskan hasil belajar siswa model pembelajaran role playing dan
sebagai berikut : (1) Hasil belajar siswa variabel terikatnya hasil belajar Bahasa
adalah hasil belajar yang dicapai siswa Indonesia. Dalam penelitian ini peneliti
ketika mengikuti dan mengerjakan tugas melakukan di kelas V sebagai guru dan
dan kegiatan pembelajaran di sekolah. (2) guru kelas V sebagai observernya,
Hasil belajar siswa tersebut terutama dinilai dilakukan dalam 2 siklus dengan 4 kali
aspek kognitifnya karena bersangkutan pertemuan. Pelaksanaan penelitian tindakan
dengan kemampuan siswa dalam kelas dalam penelitian ini sebagai berikut:
pengetahuan atau ingatan, pemahaman, a) Dalam tahap menyusun rancangan ini
aplikasi, analisis, sintesa dan evaluasi. dan ditentukan titik atau fokus peristiwa yang
(3) Hasil belajar siswa dibuktikan dan perlu mendapatka perhatian khusus untuk
ditunjukkan melalui nilai atau angka nilai diamati, kemudian membuat sebuah
dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru instrumen pengamatan untuk membantu
terhadap tugas siswa dan ulangan-ulangan peneliti merekam fakta yang terjadi selama
atau ujian yang ditempuhnya. tindakan berlangsung. Dalam perencanaan
Dengan demikian dapat dikatakan peneliti mempersiapkan perangkat dan
makna hasil dan belajar. Hasil pada instrumen pembelajaran yang diterapkan,
dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari yaitu Silabus, RPP, LKS, pembagian
Hasan Basri | Model Pembelajaran Role Playing, Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Halaman | 44
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 1 Nomor 1 Juli 2017 | ISSN Cetak : 2580 - 8435
Hasan Basri | Model Pembelajaran Role Playing, Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Halaman | 45
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 1 Nomor 1 Juli 2017 | ISSN Cetak : 2580 - 8435
Hasan Basri | Model Pembelajaran Role Playing, Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Halaman | 46
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 1 Nomor 1 Juli 2017 | ISSN Cetak : 2580 - 8435
Hasan Basri | Model Pembelajaran Role Playing, Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Halaman | 47
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 1 Nomor 1 Juli 2017 | ISSN Cetak : 2580 - 8435
Hasan Basri | Model Pembelajaran Role Playing, Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Halaman | 48
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 1 Nomor 1 Juli 2017 | ISSN Cetak : 2580 - 8435
Hasan Basri | Model Pembelajaran Role Playing, Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Halaman | 49
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 1 Nomor 1 Juli 2017 | ISSN Cetak : 2580 - 8435
tepat dalam kalimat tersebut kepada siswa. pada siklus II sebesar 84,72% pada kategori
Guru menamakan konsep materi sesuai baik sekali. Dengan demikian ada
menggunakan kata tanya dengan tepat peningkatan aktivitas guru sebesar 22,22%
dalam kalimat. Guru menyimpulkan materi dari siklus I hingga siklus II. Aktivitas guru
pembelajaran bersama siswa. dalam pelaksanaan pembelajaran pada
3) Ulangan Harian II (Kamis, 23 April siklus I paling tinggi adalah sebesar 66,67%
2015) pada kategori baik, dan pada siklus II paling
Pertemuan ketiga siklus II ini guru tinggi adalah sebesar 86,11% pada kategori
gunakan untuk mengadakan ulangan harian baik sekali. b) Aktivitas siswa dalam
II selama 70 menit. Setelah guru melihat pelaksanaan pembelajaran role playing
seluruh siswa telah siap untuk mengikuti cenderung meningkat dari siklus I hingga
ulangan, peneliti kemudian membagikan siklus II. Pada siklus I pertemuan pertama
lembar soal ulangan harian II sebanyak 20 persentase aktivitas siswa adalah 57,50%
soal tentang indikator melakukan pada kategori cukup, kemudian pada
wawancara dengan nara sumber dan pertemuan kedua yaitu 65,00% pada
menggunakan kata tanya dengan tepat kategori baik. Sedangkan aktivitas guru
dalam kalimat. dalam melaksanakan pembelajaran pada
4) Refleksi Siklus II siklus II pada pertemuan pertama 70,00%
Berdasarkan pengamatan observer, pada kategori baik, dan pada pertemuan
secara umum pada saat pembelajaran kedua yaitu 92,50% pada kategori baik
berlangsung siswa mulai tertarik untuk aktif sekali.
mengikuti proses pembelajaran. Ketika Rata-rata aktivitas belajar siswa
siswa diminta menceritakan menggunakan pada siklus I persentase keaktifan siswa
kata tanya dengan tepat dalam kalimat, dalam belajar cenderung meningkat. Pada
siswa sudah perhatian dan tertarik untuk pertemuan pertama dengan rata-rata
menyebutkan menggunakan kata tanya aktivitas siswa yaitu 61,25% dengan
dengan tepat dalam kalimat. Begitu juga kategori cukup. Pada pertemuan kedua
ketika diberikan tugas menceritakan meningkat dengan rata-rata aktivitas siswa
menggunakan kata tanya dengan tepat yaitu 81,25% dengan kategori baik sekali.
dalam kalimat, siswa sudah mulai semangat Rata-rata peningkatan aktivitas siswa dari
untuk mengerjakannya. siklus I hingga siklus II adalah 20,00%.
Berdasarkan data hasil penelitian Pada pertemuan 1 aktivitas belajar
aktivitas guru bahwa aktivitas guru dalam siswa masih dikategorikan kurang baik, hal
pelaksanaan pembelajaran role playing ini disebabkan masih ada sebagian siswa
cenderung meningkat dari siklus I hingga yang tidak dapat memperhatikan guru
siklus II. Pada siklus I pertemuan pertama dengan serius, sehingga dalam proses
persentase aktivitas guru adalah 58,33% pembelajaran siswa masih kurang aktif
pada kategori cukup, kemudian pada dalam melaksanakan pengamatan, bertanya,
pertemuan kedua yaitu 66,67% pada menjawab pertanyaan, memberikan
kategori baik. Sedangkan aktivitas guru pendapat, menyelesaikan LKS, dan
dalam melaksanakan pembelajaran pada mempersentasikan hasil kerja kelompok,
siklus II pada pertemuan pertama 83,33% sehingga membuat siswa menjadi pasif.
pada kategori baik sekali, dan pada Pada siklus I pertemuan kedua
pertemuan kedua yaitu 86,11% pada persentase aktivita siswa sudah meningkat
kategori baik sekali. dengan kategori cukup. Peningkatan
Aktivitas guru dalam pelaksanaan aktivitas siswa ini dapat disebabkan karena
pembelajaran role playing, pada siklus I siswa sudah mulai tertarik dan termotivasi
rata-rata aktivitas guru sebesar 62,50% pada dengan adanya penggunaan role playing
kategori kurang cukup, dan aktivitas guru yang disajikan oleh guru, sehingga dapat
Hasan Basri | Model Pembelajaran Role Playing, Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Halaman | 50
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 1 Nomor 1 Juli 2017 | ISSN Cetak : 2580 - 8435
Hasan Basri | Model Pembelajaran Role Playing, Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Halaman | 51
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 1 Nomor 1 Juli 2017 | ISSN Cetak : 2580 - 8435
Hasan Basri | Model Pembelajaran Role Playing, Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Halaman | 52
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau
Volume 1 Nomor 1 Juli 2017 | ISSN Cetak : 2580 - 8435
Hasan Basri | Model Pembelajaran Role Playing, Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Halaman | 53