You are on page 1of 11

KUALITAS VISUM ET REPERTUM PERLUKAAN

DI RSUD SELASIH KABUPATEN PELALAWAN


PERIODE 1 JANUARI 2009 - 31 DESEMBER 2013
Taufik Sofistiawan
Dedi Afandi
Laode Burhanuddin Mursali
taufiksofistiawan@yahoo.com

ABSTRACT

Good quality is necessary given the crucial role in the proceedings of a


criminal offense. Approximately 50-70 percent of cases that come to the Pelalawan
Selasih General Hospital during the Period from January 1 2009-31 December
2013 were an injury cases and require a Visum et Repertum (VeR) and usually
requested by investigators as evidence. This study was conducted to obtain a VeR
quality at the Pelalawan Selasih General Hospital during the period from January
1 2009-31 December 2013. In order to achieve the intended objectives,
retrospective descriptive approach has been used in this observational study. All
VeR data that match to the inclusion criteria were sampled as many as 288 injury.
Herkutanto scoring method is used to analyze 13 elements. The results of this study
showed that 66 percent of survivors (190 cases of injury) is a type of highest
violence in the age group 22-40 years male sex. 93.8 percent (270 cases) of the
highest hardness is a result of blunt force. Quality introduction Ver were classified
Good (76 percent). While the main and Conclusions section of each classified
Medium (64 percent and 75 percent). The result of quality VeR in Pelalawan Selasih
Gneeral Hospital is 50%. Based on these findings it can be concluded that in
general the quality VeR injury in the Pelalawan Selasih General Hospital during
the period from January 1 2009-31 December 2013 were categorized Medium.
Keywords: Visum et Repertum, injury, quality of VeR of injury

PENDAHULUAN Di dalam kesehariannya,


selain melakukan pemeriksaan
Di seluruh dunia kasus
kesehatan dan menegakkan diagnosis,
perlukaan menjadi penyebab
seorang dokter juga dituntut mampu
kematian sekitar 5.8 juta jiwa atau
melakukan pemeriksaan medis untuk
sekitar 10% dari total kematian
membantu penegakan hukum. Visum
penduduk dunia setiap tahunnya.
et Repertum (VeR) merupakan bukti
Untuk menentukan bukti suatu kasus
tertulis yang dibuat oleh seorang
perlukaan, pihak penyidik terkadang
dokter atas permintaan penyidik
menemukan kesulitan sehingga
sebagai hasil pemeriksaan terhadap
mengharuskannya untuk meminta
seorang manusia berdasarkan
keterangan ahli dalam hal ini
keilmuan yang dimilikinya.2
keterangan seorang dokter.1
Secara umum, VeR terbagi
menjadi dua jenis, VeR korban mati
JOM FK Volume 2 No. 1 Februari 2015

1
dan VeR korban hidup. VeR korban Achmad Pekanbaru dalam periode
hidup dapat berupa VeR waktu 1 januari 2004 – 30 September
perkosaan/kejahatan seksual, VeR 2007 menyebutkan bahwa kualitas
psikiatrik, dan VeR perlukaan. VeR VeR perlukaan yang berkualitas
kasus perlukaan merupakan jenis buruk yaitu sebesar 37,11%. Hasil
bantuan yang paling sering diminta penelitian ini menunjukkan bahwa
oleh penyidik sebagai bukti tertulis pentingnya memperbaiki kualitas
untuk diajukan di pengadilan.2 Data VeR karena penerapan hasil VeR
yang diperoleh di beberapa rumah dalam pengungkapan suatu kasus
sakit menunjukkan bahwa sekitar 50- pada tahap penyidikan, sehingga
70% kasus perlukaan yang ditangani diperlukan kerjasama yang baik
di unit gawat darurat memerlukan antara penyidik dan dokter.6
VeR. Permintaan VeR tersebut RSUD Selasih merupakan
diakibatkan oleh trauma akibat rumah sakit tipe B yang didirikan
kecelakaan, penganiayaan, bunuh sebagai sarana kesehatan sekunder
diri, bencana, maupun terorisme. 3 dan pusat rujukan di kabupaten
VeR berguna bagi penyidik Pelalawan yang berdiri sejak tahun
(Polisi/Polisi Militer) untuk 20048. Kabupaten Pelalawan
mengungkap suatu perkara. Bagi merupakan kabupaten yang sebagian
Penuntut Umum (Jaksa) keterangan besar wilayahnya berada di sepanjang
itu berguna untuk menentukan pasal jalur lintas timur. Sebagai wilayah
apa yang akan didakwakan, dan bagi perindustrian serta perlintasan
hakim VeR alat bukti formal untuk kendaraan lintas sumatera membuat
menjatuhkan pidana atau angka kasus perlukaan di Pelalawan
membebaskan seseorang dari tuntutan cukup tinggi. Berdasarkan hasil
hukum. 2 Pada dasarnya, pembuatan observasi peneliti yang dilakukan
VeR dapat dilakukan oleh semua pada bulan Juni 2014, permintaan
dokter dalam bentuk apapun. VeR pembuatan VeR di RSUD Selasih
yang baik harus mencantumkan cukup tinggi, berkisar antar 8 hingga
bukti-bukti forensik yang cukup atas 10 VeR setiap bulan atau sekitar 120
temuan berdasarkan pemeriksaan VeR setiap tahunnya. Dalam
yang dilakukan dan harus memenuhi pembuatannya, VeR tersebut masih
standar penulisan rekam medik serta dibuat oleh dokter umum karena
hal-hal penting berkenaan dengan rumah sakit ini belum memiliki
sistem peradilan. Standar penulisan dokter spesialis forensik. Hingga saat
VeR yang digunakan hingga saat ini ini belum pernah diadakannya
yaitu Pro Justitia, Pendahuluan, penelitian tentang kualitas VeR di
Pemberitaan, Kesimpulan dan RSUD Selasih. Penelitian ini
4,5
Penutup. merupakan penelitian terpadu yang
Hasil penelitian Herkutanto diadakan di 12 kabupaten dan kota se-
(2004) yang dilakukan di rumah sakit provinsi Riau, termasuk di kabupaten
umum DKI Jakarta menyebutkan Pelalawan. Oleh karena itu, peneliti
bahwa terdapat 84.6% VeR tertarik untuk melakukan penelitian
berkualitas buruk pada tahun 1997- untuk mengetahui kualitas VeR di
1998.7 Sementara itu, penelitian Roy RSUD Selasih periode 1 Januari
Jamil (2007) yang dilakukan di 2009-31 Desembaer 2013.
RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
mengenai kualitas VeR RSUD Arifin
JOM FK Volume 2 No. 1 Februari 2015

2
METODE PENELITIAN VeR di bagian Kedokteran Forensik
dan Medikolegal di RSUD Selasih
Penelitian ini merupakan Kabupaten Pelalawan periode 1
penelitian observasional dengan Januari 2009 sampai dengan 31
menggunakan pendekatan deskriptif Desember 2013. Hasil penelitian
retrospektif terhadap data visum et disajikan dalam bentuk tabel, diagram
repertum perlukaan di RSUD Selasih maupun tekstual. Analisis data dari
Kabupaten Pelalawan periode 1 variabel unsur-unsur VeR dilakukan
Januari 2009 sampai dengan 31 dengan menggunakan metode skoring
Desember 2013. Penelitian ini telah Herkutanto terhadap 13 unsur VeR.
dilakukan di Instalasi Rekam Medis Ketigabelas unsur visum diberi skor
RSUD Selasih, Jalan Rumah Sakit no. 0, 1 dan 2 dengan nilai tertinggi 2,
1 Simpang VI, Pangkalan Kerinci. sedangkan analisis deskriptif
Penelitian ini telah dilakukan pada dilakukan terhadap data korban
bulan Oktober 2014. Populasi pada perlukaan, jenis kekerasan, derajat
penelitian ini adalah seluruh data VeR luka serta kualitas VeR.
perlukaan di RSUD Selasih Penelitian ini telah dinyatakan
Kabupaten Pelalawan periode 1 lulus kaji etik oleh Unit Etik Fakultas
Januari 2009 sampai dengan 31 Kedokteran Universitas Riau
Desember 2013 yang memenuhi berdasarkan Surat Keterangan Lolos
kriteria inklusi yaitu VeR perlukaan Kaji Etik nomor
yang lengkap, terdiri dari pro justitia, 88/UN19.1.28/UEPKK/2014.
pendahuluan, pemberitaan,
kesimpulan dan penutup, serta HASIL DAN PEMBAHASAN
ditandatangani oleh dokter yang
melakukan pemeriksaan. Sampel Berdasarkan penelitian, jumlah
yang digunakan dalam penelitian ini VeR perlukaan periode 1 Januari
adalah total sampling. 2009-31 Desember 2013 diperoleh
Data yang dikumpulkan untuk sebanyak 288 VeR seperti yang
variabel unsur-unsur VeR diperoleh digambarkan pada Gambar 1.
dari data sekunder yaitu dokumen

Gambar 1. Jumlah VeR korban hidup kasus perlukaan periode 1 Januari 2009-
JOM FK Volume 2 No. 1 Februari 2015

3
31 Desember 2013.

1. Karakteristik korban perlukaan

Tabel 1. Gambaran korban hidup kasus perlukaan yang dimintakan VeR


periode 1 Januari 2009-31 Desember 2013
Jenis Jenis Kelompok usia Total
Kekerasan Kelamin <18 18 - 21 22 – 40 41 – 60 >60
Kekerasan Laki – laki 22(7,6%) 17(5,9%) 104(36,1%) 31(10,8%) 3(10,4%) 177(61,5)
tumpul
Perempuan 4(1,4%) 8(2,8%) 73(25,3%) 7(2,4%) 1(0,35%) 93(32,25%)

total 26(11,4%) 25(10,9%) 177(61,5%) 38(13,2%) 4(1,4%) 270(93,75%)

Kekerasan Laki – laki 0(0%) 0(0%) 10(3,5%) 3(1,04%) 0(0%) 13(4,54%)


tajam
Perempuan 1(0,35%) 1(0,35%) 3(1,04%) 0(0%) 0(0%) 5(1,74%)

total 1(0,35%) 1(0,35%) 13(4,5%) 3(1,04%) 0(0%) 18(6,24%)


Total 27(9,4%) 26(9,03%) 190(66%) 41(14,2%) 4(1,4%) 288(100%)

Berdasarkan tabel 1, kehidupannya yang membuat


didapatkan data kelompok usia kehadirannya kurang mendapat
korban hidup kasus perlukaan yang sambutan baik ditengah masyarakat.
paling banyak dimintakan VeR di Dengan keterkucilan yang dirasakan,
RSUD Selasih Kabupaten Pelalawan timbul rasa benci dan dendam yang
periode 1 Januari 2009-31 Desember cenderung dilampiaskan dalam
2013 adalah kelompok usia 22-40 bentuk tindak kejahatan.8
tahun yaitu sebanyak 190 korban Berdasarkan jenis kelamin,
(66%) sedangkan yang paling sedikit korban hidup kasus perlukaan di
berada pada kelompok usia >60 tahun RSUD Selasih Kabupaten Pelalawan
yaitu sebanyak 4 korban (1,4%). Hasil periode 1 Januari 2009-31 Desember
penelitian ini relatif sama dengan 2013 yang tertinggi berjenis kelamin
hasil penelitian Rieskasiesha K8 laki-laki dengan jumlah korban
dimana kelompok usia tertinggi sebanyak 190 korban (66%). Hasil
adalah kelompok usia 22-40 tahun yang sama didapatkan dari penelitian
dengan jumlah 61 korban (40,7%). oleh Roy J6, Maulana R9, dan
Kelompok usia 22-40 merupakan Kiswara R8 yaitu sebanyak 78 korban
kelompok usia dewasa awal menurut (76,5%), 131 korban (78,9%), dan
Erick Erickson6. Pada usia ini 120 korban (80%) secara berurutan.
manusia mulai dibebani dengan Menurut tulisan Kellermann et al10
tanggung jawab serta rasa ingin 77% korban pembunuhan dari
diperhatikan di tengah masyarakat. 215.273 kasus merupakan laki-laki
Malignansi yang ada adalah dan kemungkinan laki-laki dibunuh
penolakan sehingga seseorang tidak oleh orang asing lebih sering daripada
berperan baik dalam lingkungan perempuan. Hal ini dapat disebabkan

JOM FK Volume 2 No. 1 Februari 2015

4
oleh perbedaan faktor psikologis dilakukan oleh sesama laki-laki
antara laki-laki dan perempuan. dalam memperebutkan sesuatu
Barash DP11 di dalam artikelnya juga dibandingkan dengan perempuan.
mengatakan bahwa ancaman,
gertakan bahkan kekerasan cenderung

2. Jenis kekerasan

Jenis kekerasan terbanyak disengaja atau tidak direncanakan


adalah kekerasan tumpul dengan sehingga pelaku menggunakan benda
jumlah kasus sebanyak 270 kasus apapun yang ada disekelilingnya28.
(93,8%). Hasil tersebut sesuai dengan Selain itu, kekerasan tumpul juga
hasil penelitian Roy J6, Maulana R9, dapat diakibatkan oleh kecelakaan
dan Kiswara R8 bahwa jumlah kasus lalu lintas dimana benda-benda di
terbanyak adalah akibat kekerasan jalan, seperti aspal, trotoar, tiang
tumpul yaitu 72 kasus (70,6%), 154 listrik dan lainnya, sebagian besar
kasus (92,8%), dan 125 kasus memiliki permukaan yang tumpul.9
(83,3%). Kekerasan dapat terjadi baik

3. Derajat luka itu, latar belakang individu seperti


pengalaman, keterampilan dan
Dari seluruh 288 data VeR keikutsertaan dalam pendidikan
perlukaan di RSUD Selasih kedokteran berkelanjutan bagi
Kabupaten Pelalawan periode 1 seorang dokter juga dapat
Januari 2009-31 Desember 2013 yang berpengaruh dalam penentuan derajat
diteliti, hanya tiga VeR (1,04%) yang luka.4
mencantumkan derajat luka pada
bagian kesimpulan. Ketiga VeR 4. Kualitas VeR perlukaan
tersebut memiliki derajat luka yang bagian pendahuluan
sesuai dengan rumusan pasal 351 (2)
KUHP yaitu luka akibat Kualitas VeR perlukaan bagian
penganiayaan (sedang). Hal ini pendahuluan di RSUD Selasih
mungkin dikarenakan belum Kabupaten Pelalawan periode 1
terdapatnya standar yang baku dalam Januari 2009-31 Desember 2013
penulisan VeR perlukaan di RSUD disajikan dalam Tabel 2.
Selasih Kabupaten Pelalawan. Selain

Tabel 2. Kualitas VeR perlukaan bagian pendahuluan di RSUD Selasih


Kabupaten Pelalawan periode 1 Januari 2009-31 Desember 2013
Struktur Unsur yang dinilai Rerata Skor
VeR
Bagian Tempat pemeriksaan 1,00
Pendahuluan Waktu pemeriksaan 1,42
Data subyek 2.00
Data peminta pemeriksaan 1,17
Data dokter 2,00
Rerata skor total 1,52
JOM FK Volume 2 No. 1 Februari 2015

5
Nilai kualitas bagian pendahuluan = (1,52 × 1⁄2) × 100% = 76%

Dari data di atas diperoleh waktu pemeriksaan, masih terdapat


kualitas VeR perlukaan bagian VeR yang tidak mencantumkan jam
pendahuluan sebesar 76% atau pemeriksaan. Pada unsur data
dikategorikan baik. Hasil tersebut peminta pemeriksaan, masih terdapat
relatif sama dengan penelitian VeR yang tidak mencantumkan nama
Maulana R9 yang dilakukan di Dumai peminta pemeriksaan atau penyidik.
dimana kualitas bagian pendahuluan Hal ini mungkin dapat disebabkan
VeR RSUD Dumai senilai 90%. Hasil dokter pemeriksa kurang teliti
tersebut relatif lebih tinggi ataupun mengabaikan data penyidik
kemungkinan disebabkan karena yang tidak lengkap. Selain itu,
dokter di RSUD Dumai lebih ketidaklengkapan data penyidik pada
memperhatikan kualitas yang surat permintaan visum juga bisa
mencantumkan identitatas korban, mempengaruhi hal tersebut. Jika
peminta pemeriksaan maupun data seperti itu, dokter harus
pemeriksa. mengembalikan surat permintaan
Bagian pendahuluan VeR visum kepada penyidik untuk
merupakan bagian yang memiliki dilengkapi karena VeR tersebut dapat
nilai paling tinggi dari bagian lainnya. dikatakan tidak sah.3
Pada bagian ini, unsur penilaian 5. Kualitas VeR perlukaan
seperti tempat pemeriksaan, waktu bagian pemberitaan
pemeriksaan, dan data peminta
pemeriksaan dicantumkan secara Kualitas VeR perlukaan bagian
tidak lengkap oleh dokter pemeriksa. pemberitaan di RSUD Arifin Achmad
Pada unsur tempat pemeriksaan, Pekanbaru periode 1 Januari 2009-31
hanya dicantumkan nama rumah sakit Desember 2013 disajikan dalam
tanpa mencantumkan bagian atau Tabel 3.
instalasi pemeriksaan dan pada unsur

Tabel 3. Kualitas VeR perlukaan bagian pemberitaan di RSUD Arifin Achmad


periode 1 Januari 2009-31 Desember 2013
Struktur Unsur yang dinilai Rerata Skor
VeR
Bagian Anamnesis 0,81
Pemberitaan Tanda vital 1,98
Lokasi luka 1,65
Karakteristik luka 1,03
Ukuran luka 1,88
Pengobatan & perawatan 0,33
Rerata skor total 1,28

Nilai kualitas bagian pemberitaan = (1,28 × 5⁄10) × 100% = 64%

Berdasarkan penelitian RSUD Selasih Kabupaten Pelalawan


terhadap data VeR perlukaan di periode 1 Januari 2009-31 Desember
JOM FK Volume 2 No. 1 Februari 2015

6
2013, didapatkan kualitas VeR pada penulisan VeR dokter pemeriksa
perlukaan bagian pemberitaan sebesar tidak menuliskan secara terperinci
64% yang berarti berkualitas sedang. dan lengkap ketiga unsur tersebut,
Berbeda dengan hasil yang di mereka mungkin belum memahami
dapatkan oleh Maulana R8 dan pentingnya ketiga unsur tersebut di
Kiswara R8 yang dilakukan di RSUD dalam VeR. Keluhan dan riwayat
Dumai dan RSUD Pekanbaru dimana penyakit korban sebagai hasil tindak
didapatkan kualitas bagian pidana diduga kekerasan
pemberitaan berkualitas buruk. dicantumkan dalam anamnesis dan
RSUD Selasih merupakan fasilitas uraian mengenai tindakan perawatan,
kesehatan tipe B dimana rumah sakit indikasi dan kontraindikasi perawatan
ini merupakan pusat rujukan beserta temuannya dimasukkan ke
kesehatan di kabupaten Pelalawan. dalam pengobatan dan perawatan
Seluruh VeR yang dimintakan oleh agar tidak terjadi kesalahpahaman
pihak penyidik akan dimintakan ke mengenai ketepatan dokter dalam
RSUD Selasih, mungkin hal ini yang menangani korban dan mengambil
membuat dokter di RSUD Selasih keputusan.4
lebih memperhatikan pengukapan Pada penulisan deskripsi luka, unsur
hasil pemeriksaan yang ditemukan lokasi luka, karakteristik luka dan
pada pasien. ukuran luka, unsur karakteristik
Bagian pemberitaan merupakan merupakan unsur yang memiliki
bagian VeR yang memiliki kualitas kualitas paling rendah yaitu 51,74%.
paling rendah. Padahal bagian Hal ini menunjukkan bahwa deskripsi
pemberitaan berisi laporan hasi luka pada VeR perlukaan di RSUD
pengamatan dokter terhadap pasien Selasih Kabupaten Pelalawan belum
yang diperiksa. Pada bagian ini lengkap padahal deskripsi suatu luka
beberapa unsur seperti anamnesis, bisa saja dianggap penting dari segi
lokasi luka, karakteristik luka, ukuran medikolegal.2
luka dan pengobatan dan perawatan
dicantumkan secara tidak lengkap
oleh dokter pemeriksa. Tanda vital 6. Kualitas VeR perlukaan
merupakan satu-satunya unsur yang bagian kesimpulan
ditulis lengkap dalam setiap VeR.
Padahal anamnesis, tanda vital, serta Kualitas VeR perlukaan bagian
pengobatan dan perawatan kesimpulan di RSUD Selasih
merupakan unsur yang sealau Kabupaten Pelalawan periode 1
dicantumkan hampir secara lengkap Januari 2009-31 Desember 2013
di prakter dokter sehari-hari.6 Namun, disajikan dalam Tabel 4.

Tabel 4. Kualitas VeR perlukaan bagian kesimpulan di RSUD Selasih Kabupaten


Pelalawan periode 1 Januari 2009-31 Desember 2013
Struktur Unsur yang dinilai Rerata Skor
VeR
Bagian Jenis luka dan kekerasan 1,49
Kesimpulan Kualifikasi luka 0,01
Rerata skor total 1,50

JOM FK Volume 2 No. 1 Februari 2015

7
Nilai kualitas bagian kesimpulan = (1,50 × 8⁄16) × 100% = 75%

Dari data di atas diperoleh kualifikasi luka sesuai dengan


kualitas VeR perlukaan bagian rumusan pasal 351, 352 dan 90
kesimpulan data VeR perlukaan di KUHP. Hasil ini relatif sama dengan
RSUD Selasih Kabupaten Pelalawan yang didapatkan oleh penelitian
periode 1 Januari 2009-31 Desember Kiswara R8 di Pekanbaru. Kualifikasi
2013 sebesar 75% yang berarti luka merupakan hal yang penting bagi
berkualitas sedang. Berbeda dari hakim dalam menentukan derajat
penelitian yang dilakukan oleh hukuman pelaku tindak
Maulana R9 dan Kiswara R8 yang pidana.(herkutanto) VeR dikatakan
dilakukan di Dumai dan Pekanbaru baik bila unsur di dalam VeR tersebut
dimana keduanya mendapatkan memenuhi delik rumusan dalam
kualitas bagian kesimpulan buruk. KUHP.(buku bapak) Oleh karena itu,
Layaknya bagian pemberitaan, bagian ketidaklengkapan bagian kesimpulan
kesimpulan sama pentingnya bagi dari VeR dapat mempengaruhi peran
pengungkapan hasil pemeriksaan. VeR sebagai bahan pertimbangan
Keluhan dan riwayat penyakit korban hakim dalam peradilan.
sebagai hasil tindak pidana diduga
kekerasan dicantumkan dalam 7. Kualitas VeR perlukaan
anamnesis dan uraian mengenai
tindakan perawatan, indikasi dan Kualitas VeR perlukaan di
kontraindikasi perawatan beserta RSUD Selasih Kabupaten Pelalawan
temuannya dimasukkan ke dalam periode 1 Januari 2009-31 Desember
pengobatan dan perawatan agar tidak 2013 disajikan dalam Tabel 5.
terjadi kesalahpahaman mengenai
ketepatan dokter dalam menangani
korban dan mengambil keputusan.4
Dari 288 VeR, hanya 3 VeR
(1,04%) yang mencantumkan

Tabel 5. Kualitas VeR perlukaan di RSUD Selasih Kabupaten Pelalawan periode


1 Januari 2009-31 Desember 2013
Struktur VeR Rerata Skor Bobot Nilai
Bagian pendahuluan 1,52 1 1,52
Bagian pemberitaan 1,28 5 6,40
Bagian kesimpulan 0,75 8 6,00
Total 13,92

Nilai kualitas bagian kesimpulan = (13,92⁄28) × 100% = 50%

Dari data di atas diperoleh kualitas bernilai 50% dan dikategorikan


VeR perlukaan di RSUD Selasih sedang.
Kabupaten Pelalawan periode 1 Walaupun masih dikategorikan
Januari 2009-31 Desember 2013 sedang, hasil ini lebih tinggi
kualitasnya dibanding penelitian yang
JOM FK Volume 2 No. 1 Februari 2015

8
dilakukan di RSUD Pekanbaru Padahal layaknya VeR disimpan
dengan periode yang sama yaitu selama 20 tahun untuk kepentingan
37,75%.8 Berdasarkan pengamatan pengadilan.2
peneliti, hal ini menunjukkan SIMPULAN DAN SARAN
keberadaan dokter spesialis forensik
tidak terlalu mempengaruhi kualitas Berdasarkan hasil penelitian
VeR. Mungkin hal ini disebabkan terhadap data VeR perlukaan di
karena dokter spesialis forensik RSUD Selasih Kabupaten Pelalawan
tersebut kurang dilibatkan dalam periode 1 Januari 2009-31 Desember
pembuatan VeR perlukaan atau 2013, maka dapat disimpulkan:
mungkin disebabkan oleh faktor- a. Jumlah VeR perlukaan di RSUD
faktor lain yang dapat mempengaruhi Selasih Kabupaten Pelalawan
kualitas VeR perlukaan. periode 1 Januari 2009-31
Berdasarkan penelitian ini, Desember 2013 adalah sejumlah
dapat disimpulkan bahwa penulisan 288 VeR.
VeR perlukaan di RSUD Selasih b. Berdasarkan kelompok usia,
Kabupaten Pelalawan periode 1 korban hidup kasus perlukaan
Januari 2009-31 Desember 2013 tertinggi yaitu pada kelompok usia
sudah cukup baik. Dari ketiga bagian 22-40 tahun sebanyak 189 korban
VeR, hanya bagian pendahuluan yang (65,6) dan terendah pada
memperoleh kualitas baik sedangkan kelompok usia >60 tahun tahun
bagian pemberitaan dan kesimpulan sebanyak 6 korban (2,1%).
hanya memperoleh kualitas sedang. c. Gambaran korban hidup kasus
Kurangnya keterampilan dokter perlukaan berdasarkan jenis
dalam menulis VeR, kurangnya kelamin adalah kelompok jenis
pengetahuan dokter mengenai unsur- kelamin laki-laki sebanyak 190
unsur yang dinilai dalam suatu VeR korban (66%) dan jenis kelamin
dan/atau tidak adanya format yang perempuan sebanyak 98 korban
memenuhi standar penulisan VeR (34%).
perlukaan dapat menjadi faktor yang d. Jenis kekerasan yang paling
mempengaruhi kualitas VeR banyak dimintakan VeR perlukaan
perlukaan di RSUD Selasih yaitu jenis kekerasan tumpul
Kabupaten Pelalawan periode 1 sebanyak 270 VeR (93,8%)
Januari 2009-31 Desember 2013. dengan kelompok usia tertinggi
Fungsi VeR sebagai alat bukti untuk 22-40 tahun.
membantu hakim dalam mengadili e. Derajat luka yang ditemukan pada
seseorang dapat menjadi berkurang VeR perlukaan adalah luka akibat
karena kualitas VeR yang dibuat penganiayaan (sedang) yang
dokter rendah.12 berjumlah 3 VeR (1,04%).
Keterbatasan dalam penelitian f. Kualitas VeR perlukaan bagian
ini adalah kurang baiknya sistem pendahuluan periode 1 Januari
pengarsipan data VeR perlukaan di 2009-31 Desember 2013 bernilai
RSUD Selasih Kabupaten Pelalawan 76% yang berarti berkualitas baik.
periode 1 Januari 2009-31 Desember g. Kualitas VeR perlukaan bagian
2013 yang menyebabkan data VeR pemberitaan periode 1 Januari
tahun 2009 tidak ditemukan satupun 2009-31 Desember 2013 bernilai
sehingga peneliti mengalami 64% yang berarti berkualitas
kesulitan dalam mengumpulkan data. sedang.
JOM FK Volume 2 No. 1 Februari 2015

9
h. Kualitas VeR perlukaan bagian kesimpulan jenis luka dan
kesimpulan periode 1 Januari kekerasan serta kualifikasi luka.
2009-31 Desember 2013 bernilai
75% yang berarti berkualitas
sedang. UCAPAN TERIMA KASIH
i. Kualitas VeR perlukaan di RSUD
Penulis mengucapkan terima
Selasih Kabupaten Pelalawan
kasih dan penghargaan kepada pihak
periode 1 Januari 2009-31
Fakultas Universitas Riau, Dr.dr Dedi
Desember 2013 bernilai 50% yang
Afandi DFM, Sp.F dan dr. Laode
berarti berkualitas sedang.
Burhanudin Mursali, M.Kes selaku
Berdasarkan hasil penelitian,
Pembimbing, AKBP dr. Khodijah,
saran yang dapat penulis berikan
MM dan dr. Suyanto, MPH selaku
adalah sebagai berikut:
dosen penguji, beserta dr. Suri Dwi
a. RSUD Selasih Kabupaten
Lesmana, M.Biomed selaku supervisi
Pelalawan diharapkan dapat
yang telah memberikan waktu,
mengupayakan protap pembuatan
pikiran, perhatian, bimbingan, ilmu,
VeR khususnya VeR perlukaan
petunjuk, nasehat, motivasi dan
yang memenuhi standar VeR yang
dorongan kepada penulis selama
baik, terutama bagi dokter yang
penyusunan skripsi sehingga skripsi
bekerja di Instalasi Gawat Darurat.
ini dapat diselesaikan.
b. Diharapkan dapat diadakan
pelatihan mengenai pembuatan
DAFTAR PUSTAKA
VeR khususnya mengenai VeR
perlukaan bagi dokter-dokter
1. Global Burden of Disease, 2004.
umum IGD di RSUD Selasih
Diunduh dari :
Kabupaten Pelalawan.
http://www.who.int/violence_inj
c. Diharapkan bagi dokter umum
ury_prevention/key_facts/en/
IGD agar membuat VeR perlukaan
(30 Mei 2014)
bagian pendahuluan secara
lengkap terdiri dari lima unsur
2. Afandi D. Visum et Repertum :
yaitu tempat pemeriksaan, waktu
Tata Laksana dan Teknik
pemeriksaan, data subyek yang
Pembuatan. Pekanbaru: UR
diperiksa, data peminta dan data
Press, Juni 2011.
dokter.
d. Diharapkan bagi dokter umum
3. Herkutanto. Peningkatan kualitas
IGD agar membuat VeR perlukaan
pembuatan visum et repertum
bagian pemberitaan secara lengkap
perlukaan pada korban hidup.
yang memuat hasil pemeriksaan
Disampaikan pada Kongres
yang didapat terdiri dari enam
Nasional Persatuan Dokter
unsur yaitu anamnesis, tanda vital,
Forensik Indonesia, Ciawi, 1997.
lokasi luka, karakteristik luka,
ukuran luka, pengobatan dan
4. Afandi D. Visum et repertum
perawatan.
pada korban hidup. Jurnal Ilmu
e. Diharapkan bagi dokter umum
Kedokteran. 2009;3(2):79-84.
IGD agar membuat VeR perlukaan
bagian kesimpulan secara lengkap
5. Siswadja TD. Tata laksana
terdiri dari dua unsur yaitu
pembuatan VeR perlukaan dan

JOM FK Volume 2 No. 1 Februari 2015

10
keracunan. Simposium Trauma. 1992 Jul;33(1):1-5.
Tatalaksana visum et repertum [cited 2014 Oct 8]. Available
Korban Hidup pada Kasus from:
Perlukaan & Keracunan di
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pu
Rumah Sakit. Jakarta: RS Mitra
Keluarga Kelapa Gading, Rabu bmed/1635092
23 Juni 2004.

6. Roy J, Afandi D, Mukhyarjon. 11. Barash DP. Evolution. males, and


Kualitas hasil Visum et violence. 2002. [cited 2014 Oct
Repertum di RSUD 8]. Available from:
ArifinAchmad periode 1 Januari
www.physics.ohiostate.edu/~wil
– 30 September 2007. Jurnal
Ilmu Kedokteran. 2008 Mar, 2 kins/writing/Assign/so/male-
(1) : 19 – 22 Erickson E. Erick violence.html
Erickson. 2011. [cited 2014 Nov
11]. Available from: 12. Herkutanto, Pusponegoro AD,
http://psikologi.net/erik-erikson/ Sudarmo S. Aplikasi trauma-
related injury severity score
(TRISS) untuk penetapan derajat
7. Erickson E. Erick Erickson. luka dalam kontek medikolegal. J
2011. [cited 2014 Nov 11]. I Bedah Indonesia.
2005;33(2):37-43.
Available from:
http://psikologi.net/erik-erikson/

8. Kiswara R. Kualitas visum et


repertum di Rumah Sakit Umum
Daerah Arifin Achmad periode 1
Januari 2008-31 Desember 2012
[skripsi]. Pekanbaru: Universitas
Riau; 2014

9. Maulana R. Kualitas visum et


repertum di Rumah Sakit Umum
Daerah Dumai periode 1 Januari
2008-31 Desember 2012
[skripsi]. Pekanbaru: Universitas
Riau; 2014.

10. Kellerman Al, Mercy JA. Men,


women and murder: gender-
specific differences in rates of
fatal violence and victimization. J
JOM FK Volume 2 No. 1 Februari 2015

11

You might also like