You are on page 1of 17

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI

READING ALOUD PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN


ISLAM
Wardahlia Firdaus (16110084)
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
e-mail : wardahliafirdaus@gmail.com

Abstract

The purpose of this study was to determine the extent of the successful use of the
Reading Aloud strategy in improving student achievement in learning SKI subject
matter of the Prophet Muhammad's Da'wah. in Makkah VIIA MTs Class Wahid Hasyim
01 Dau. This research uses the Classroom Action Research (CAR) model. The
implementation is carried out with 2 cycles, each cycle consisting of 4 stages including
planning, action, observation and reflection. The results of each cycle are different in
the first cycle, the average student score reaches 65.5 with the classical completeness
reaching 30%. This shows that the achievement of student learning outcomes has not
met the expected target. In cycle II an increase in learning achievement compared to the
previous cycle. This was indicated by an average student score of 68.95 while the
classical completeness reached 40%. After the implementation of the second cycle
whose achievements are able to increase, it can be concluded that the implementation
of the Reading Aloud strategy can improve student achievement in the subjects of SKI
subject of the Da'wah of the Prophet Muhammad. in Makkah in Class VIIA MTs Wahid
Hasyim 01 Dau. Although using the same strategy can produce different achievements,
the researcher provides suggestions that all learning that has been well planned must
also be carried out appropriately according to existing plans, besides that the educator
must also pay attention to all factors that influence learning activities.

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan penggunaan
strategi Reading Aloud dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran
SKI pokok bahasan Dakwah Nabi Muhammad Saw. di Makkah Kelas VIIA MTs Wahid
Hasyim 01 Dau. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Pelaksanaan dilakukan dengan 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap
meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Hasil dari masing-masing
siklus berbeda pada siklus I rata-rata nilai siswa mencapai 65,5 dengan ketuntasan
klasikalnya mencapai 30%. Hal ini menunjukkan bahwa pencapaian hasil belajar siswa
belum memenuhi target yang diharapkan. Pada siklus II terjadi peningkatan prestasi
belajar dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Hal itu ditunjukkan dengan rata-rata
nilai siswa sebesar 68,95 sedangkan ketuntasan klasikalnya mencapai 40%. Setelah
pelaksanaan siklus II yang prestasinya mampu mengalami peningkatan maka dapat
disimpulkan bahwa penerapan strategi Reading Aloud dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran SKI pokok bahasan Dakwah Nabi Muhammad saw.
di Makkah pada Kelas VIIA MTs Wahid Hasyim 01 Dau. Walaupun menggunakan
strategi yang sama dapat menghasilkan prestasi yang berbeda maka peneliti
memberikan saran agar semua pembelajaran yang telah direncanakan dengan baik harus
juga dilaksanakan dengan tepat sesuai rencana yang ada, disamping itu pendidik juga
harus memperhatikan semua faktor yang mempengaruhi kegiatan pembelajaran.
Kata Kunci : Strategi Reading Aloud, hasil belajar siswa, Sejarah Kebudayaan Islam

PENDAHULUAN
Mengingat bahwa pendidikan merupakan suatu proses yang melibatkan beberapa faktor
dan berlangsung dalam waktu yang relatif lama maka kegiatannya harus terencana
dengan baik. Dalam aktifitas pendidikan ada enam faktor yang sangat berpengaruh
diantaranya adalah tujuan, pendidik, peserta didik, materi, metode dan situasi
lingkungan.1 Pada pelaksanaannya semua faktor tersebut saling mempengaruhi dan
membentuk pola interaksi. Untuk itu seorang pendidik harus mampu menyelaraskan
faktor-faktor tersebut sehingga pendidikan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Pendidikan yang dimaksud disini tidak hanya yang bersifat umum, akan tetapi juga
termasuk didalamnya adalah Pendididkan Islam. Pendidikan Islam adalah suatu proses
transformasi dan internalisasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai pada diri seseorang guna
mencapai kesempurnaan hidupnya serta menjadikan manusia dapat menyelaraskan
kebutuhan hidup jasmani dan rohani serta dunia dan akhiratnya.2

Keserasian yang dibutuhkan menyangkut semua aspek yang ada termasuk materi
dan strateginya. Seperti kenyataan yang ada bahwa banyak sekali strategi yang dapat
digunakan untuk menyampaikan materi-materi dalam dunia pendidikan. Untuk itu
pendidik harus bisa memilih dan menerapkan suatu strategi yang sesuai dengan kondisi
beberapa aspek yang ada. Hal ini dimaksudkan agar proses belajar mengajar dapat
berjalan dengan baik. Dengan kata lain guru harus dapat menyampaikan suatu materi
yang dengan mudah dapat diterima oleh peserta didiknya. Hal itu tentunya bukan
permasalahan yang mudah, mengingat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
diantaranya adalah masalah pendidik dan strategi yang dipakainya. Pertama seorang
pendidik harus menguasai berbagai strategi yang dapat diterapkan dalam penyampaian
materi pendidikan. Selanjutnya seorang pendidik juga harus mampu memilih dan
menerapkan strategi yang telah dipilihnya dengan tepat. Hal itu dimaksudkan agar

1
Fuad hasan, Dasar Dasar Kependidikan Komponen MKDK,(Jakarta: Rineka
Cipta,2008),hlm. 8.
2
Ismail SM Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang:
RaSAIL, 2009), hlm. 36.
seorang pendidik mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif sehingga proses
belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Pada akhinya tujuan
pendidikan yang ada dapat dicapai dengan maksimal.

Kenyataan di lapangan yang bisa diamati bahwa kegiatan pembelajaran di


Sekolah/Madrasah mayoritas belum terlaksana dengan baik, Sebagai contoh
pembelajaran yang dilakukan di MTs Wahid Hasyim 01 Dau yang sebagian besar masih
dilakukan dengan strategi kurang menarik. Banyak materi-materi yang dalam
penyampaiannya dilakukan tanpa menggunakan strategi yang jelas. Dari kondisi
tersebut maka wajar jika hasilnya kurang begitu memuaskan.

Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pada mata pelajaran SKI kelas VIIA
semester ganjil pokok bahasan Dakwah Nabi Muhammad saw di Makkah pada MTs
Wahid Hasyim 01 Dau kurang begitu memuaskan. Pada tahun ajaran 2017/2018 nilai
rata-rata kelas pada materi tersebut hanya 62,5. sedangkan pada tahun ajaran 2018/2019
nilai rata-rata kelas pada materi tersebut turun menjadi 60,5. Hal ini menunjukkan
bahwa prestasi hasil belajar pada materi tersebut kurang baik disamping juga terjadi
penurunan prestasi belajar pada pembelajaran pokok bahasan tersebut sehingga perlu
ditingkatkan. Untuk meningkatkannya maka perlu dilakukan perubahan terutama dalam
memilih dan menerapkan strateginya. Dengan harapan jika strateginya dapat sesuai
dengan materi yang ada maka hasilnya akan meningkat.

Pada pokok bahasan Dakwah Nabi Muhammad saw di Makkah pada kelas VIIA
MTs Wahid Hasyim 01 Dau diharapkan disampaikan dengan strategi Reading Aloud
(membaca keras). Dengan strategi ini diharapkan semua siswa akan menjadi lebih
memperhatikan secara mendalam pada materi-materi yang perlu perhatian lebih dan
mengikuti proses pembelajaran secara seksama. Pada akhirnya semua peserta didik
dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh guru disamping juga mendapatkan
tambahan informasi materi dari teman-temannya secara menyeluruh.

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa maka penulis berminat untuk meneliti
sejauh mana keberhasilan “ Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui
Strategi Reading Aloud Pada Mata Pelajaran SKI Kelas VIIA MTs Wahid Hasyim
01 Dau”.”
METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan


Kelas (PTK). Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini, penulis hanya
menggunakan tiga teknik pengumpulan data saja, yakni metode dokumentasi, observasi,
dan tes.

Data yang telah diperoleh melalui tes kemudian dianalisis dengan menghitung
rata-rata nilai siswa. Untuk menghitung rata-rata digunakan rumus :

Keterangan : X : Rata-rata nilai siswa

X = Ʃx Ʃx : Jumlah seluruh Siswa


N N : Jumlah Peserta didik

Adapun dalam menghitung ketuntasan belajar klasikal dapat ditentukan dengan


menggunakan analisis deskriptif presentase dengan perhitungan sebagai berikut :

Ketuntasan belajar klasikal = ∑ Peserta didik yang tuntas x 100 %


∑ Seluruh peserta didik

Penelitian ini dilakukan dengan dua siklus setiap siklus terdiri dari empat
langkah yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Keempat
langkah tersebut dilakukan secara berurutan dan saling terkait. Pada setiap siklusnya
masing-masing siklus juga memiliki keterkaitan yang jelas. Siklus kedua merupakan
kelanjutan dari siklus pertama. Untuk lebih jelasnya hubungan masing-masing siklus
dan tahapannya dapat dilihat pada model berikut.
Bagan Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Rancangan Penelitian
Seperti ketentuan yang ada bahwa PTK minimal dilaksanakan dengan dua
siklus, maka penelitian ini juga akan dilaksanakan dengan dua siklus, adapun penjelasan
masing-masing kegiatan pada setiap tahapannya adalah sebagai berikut:
Siklus I
1. Perencanaan
Beberapa hal yang dilaksanakan pada tahap perencanaan diantaranya adalah
mengidentifikasi masalah tentang penyebab rendahnya prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran sekolah, pokok bahasan Dakwah Nabi Muhammad SAW di Makkah serta
menerapkan alternatif pemecahan masalah, penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran, pemilihan strategi, menyiapkan media dan sumber belajar,
mengembangkan evaluasi dan penetapan kolaborator.
2. Tindakan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah melaksanakan pembelajaran di
kelas dengan materi Dakwah Nabi Muhammad SAW di Makkah dengan standar
kompetensi Mendeskpripsikan misi Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi alam
semesta, pembawa kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan masyarakat. Pembelajaran
dilakukan sesuai dengan skenario yang tercantum dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dengan berbagai media yang telah disiapkan.
3. Pengamatan
Kegiatan pengamatan dilakukan oleh kolaborator dengan cara mengamati
kegiatan pembelajaran di kelas terutama terjadinya peningkatan aktivitas belajar siswa
yang ditandai dengan banyaknya siswa yang bertanya sehingga tanpa disadari terjadi
diskusi di dalam kelompok. Semua siswa akan terlibat dalam pembelajaran dengan
bertanya, menjawab, maupun memberikan klarifikasi.
4. Refleksi
Beberapa hal yang dilakukan pada tahap ini diantaranya adalah menganalisis dan
mendeskripsikan beberapa kelemahan yang ditemukan selama pembelajaran. Hasil dari
analisis tersebut dijadikan sebagai salah satu dasar untuk mempertimbangkan tindakan
yang akan dilaksanakan pada siklus kedua, dengan harapan siklus kedua lebih baik dari
siklus sebelumnya.
Siklus II
Pelaksanaan kegiatan pada siklus ini tidak jauh berbeda dengan siklus
sebelumnya pada siklus ini juga terdiri dari 4 tahap meliputi perencanaan, tindakan,
pengamatan dan refleksi. Beberapa perbedaan yang ada hanya ditujukan untuk
menyempurnakan kekurangan yang terjadi pada siklus sebelumnya.
Adapun deskripsi kegiatan pada masing-masing tahap dapat dijabarkan sebagai
berikut :
1. Perencanaan
Meliputi :
a. Identifikasi masalah berdasarkan refleksi siklus I dan alternatif
pemecahan masalahnya.
b. Mengembangkan program yang akan dilaksanakan pada tindakan II
2. Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan pembelajaran
di kelas dengan materi mengambil Ibrah Dakwah nabi Muhammad SAW di Makkah
sesuai dengan standar kompetensi Mengambil ibrah dari misi nabi Muhammad SAW
sebagi rahmat bagi alam semesta, pembawa kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan
masyarakat untuk masa kini dan yang akan datang. Materi tersebut merupakan
kelanjutan dari materi sebelumnya.
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan sesuai dengan rancangan yang tercantum
dalam RPP yang telah disiapkan.
3. Pengamatan
Pengamatan terhadap aktivitas siswa dilakukan oleh guru sebagai kolaborator
dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya.
4. Refleksi
Kegiatan pada tahap ini meliputi evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan pada
siklus II.
HASIL PENELITIAN

1. Prasiklus
Prasiklus adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan sebelum penelitian.
Pembelajaran tersebut dilakukan dengan perencanaan dan pelaksanaan seperti biasa. Hal
ini ditujukan untuk memberikan gambaran hasil pelaksanaan pembelajaran yang
dilaksanakan sebelum penelitian. Hasil pembelajaran pada Pra Siklus dijadikan sebagai
pembanding hasil pembelajaran pada Siklus I dan Siklus II sehingga nantinya dapat
diambil kesimpulan apakah penerapan strategi Reading Aloud dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran SKI pokok bahasan Dakwah Nabi
Muhammad SAW di Mekah atau tidak.

a. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan PraSiklus

Pembelajaran dilaksanakan dengan skenario yang tidak jauh berbeda dengan


biasanya yaitu dengan menggunakan metode ceramah tanpa strategi PAIKEM sehingga
pembelajaran menjadi terpusat pada guru. Adapun deskripsi pembelajaran prasiklus
adalah sebagai berikut:

Pembelajaran dimulai dengan mengulas materi pelajaran yang telah lalu


dilanjutkan penyampaian judul materi yang akan dipelajari, setelah itu guru
membacakan materi yang ada dengan diberi penjelasan secukupnya. Pada beberapa
tempat guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya jika tidak ada yang bertanya
guru langsung melanjutkan penjelasannya. Kondisi tersebut berjalan hingga akhir
pembelajaran. Mengingat kurang aktifnya para siswa dalam mengikuti pembelajaran
menjadikan suasana kelas ramai karena banyak siswa yang bercanda dengan temannya
sehingga suasana kelas mejadi tidak kondusif. Kondisi tersebut masih diperparah
dengan banyaknya siswa yang mengantuk, atau melakukan hal-hal diluar konteks
pembelajaran. Setelah guru selesai menyampaikan materi dengan penjelasan yang
cukup pembelajaran diakhiri dengan evaluasi. Evaluasi dilakukan dengan tes tertulis
yang berbentuk pilihan ganda.

b. Analisis Pelaksanaan Tindakan PraSiklus


Pelaksanaan kegiatan Pra Siklus dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 13
Agustus 2019. Adapun hasil tes pada pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut:
No Nama KKM Nilai Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1 Anggun Prastya Putri W 72 50 √
2 Aulan Nisa 72 60 √
3 Bilal Zain S. 72 40 √
4 Ferdiansyah Tri C. 72 60 √
5 Hafidz Risky H. 72 65 √
6 Imam Ali Hamzah 72 70 √
7 Iqbal Ahmad Habibi 72 60 √
8 Kamila Putri R. 72 75 √
9 Leo Candra Brendy 72 75 √
10 M. Farid Syaiful 72 65 √
11 M. Hafidz Syafaiz 72 70 √
12 M. Abi Dzaky Putra 72 60 √
13 M. Ari Yanwar 72 60 √
14 M. Fahmi Aminullah 72 55 √
15 M. Gilbert Marceino 72 65 √
16 M. Irfan Maulana 72 50 √
17 M. Mahardika Prawira 72 65 √
18 M. Tegar F 72 50 √
19 Mei Rahmawati 72 80 √
20 Najwa Azizah 72 75 √
Jumlah 1250 4 16
Rata-Rata 62.5
Ketuntasan Klasikal 20%
Tabel. 1

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata nilai pada pembelajaran Pra
Siklus hanya 62,5. Sedangkan ketuntasan klasikalnya 20%. Hal ini menunjukkan bahwa
prestasi yang diraih pada pembelajaran tersebut masih sangat rendah.

Mengingat bahwa mata pelajaran SKI memiliki cakupan materi yang sangat luas
maka membutuhkan strategi yang tepat agar masing-masing peserta didik juga
mendapatkan pengetahuan yang berasal dari berbagai sumber yang tepat sasaran. Selain
itu, perhatian siswa juga perlu dikondisikan agar pada saat pembelajaran sedang
berlangsung perhatiannya tertuju pada kegiatan pembelajaran, dengan harapan
informasi yang ada dapat diserap oleh masing-masing peserta didik secara keseluruhan.
Dengan menggunakan strategi Reading Aloud diharapkan perhatian siswa tertuju pada
bacaan dan informasi yang ada baik dari guru, teman maupun teks yang dibaca.

2. Siklus I

Pelaksanaan Siklus I dilakukan oleh peneliti sebagai guru dan kolaborator yang
bernama Ibu Rahayu Retiani, S.Pd. Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 27
Agustus 2019 dengan menggunakan rancangan yang sudah ada. Beberapa kegiatan yang
dilakukan sebelum melaksanakan tindakan diantaranya membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran, soal beserta kunci jawabannya, media pembelajaran dan lembar
observasi.

a. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus I


Pembelajaran dimulai dengan salam yang diucapkan oleh guru dan dijawab
secara bersama-sama oleh siswa. Selanjutnya guru mengisi presensi dan jurnal
pelaksanaan pembelajaran dilanjutkan dengan penataan kondisi kelas mulai dari kondisi
siswa, media, dan sumber belajar yang lain. Setelah semuanya terlihat rapi maka guru
memulai pembelajaran dengan mengulas materi sebelumnya dengan cara bertanya
jawab langsung. Hal itu dilakukan untuk menghantarkan siswa ke materi yang akan
dipelajari.

Kegiatan selanjutnya guru membagikan materi berupa foto copy yang berisi
cerita dan gambaran tentang “Dakwah Nabi Muhammad saw. di Makkah” kepada
semua siswa. Materi tersebut sesu aI dengan standar kompetensinya yang berbunyi
Mendeskripsikan misi nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi alam semesta,
pembawa kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan masyarakat. Selanjutnya guru
menunjuk salah satu siswa untuk membacanya dengan keras sedangkan siswa yang lain
mendengarkan. Pada hal-hal yang penting dan belum dimengerti seperti nama tempat,
nama tokoh, dan istilah asing bacaan diberhentikan untuk diberikan penjelasan
secukupnya. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya atau memberikan pengetahuan
seputar materi yang dibahas. Setelah pembahasan dirasa cukup pembacaan materi
dilanjutkan sampai menemukan kata-kata penting yang lainnya dan dilakukan
pembahasan. Kegiatan tersebut dilaksanakan sampai materi selesai.

Akhir pembelajaran dilakukan dengan ulasan dan penguatan materi secara


bersama-sama terutama pada istilah yang masih asing menurut para siswa. guru juga
memberikan tambahan kesempatan kepada siswa untuk bertanya seputar materi dari
awal sampai akhir. Selain bertanya siswa juga dilatih untuk menanggapi pertanyaan
yang ada bagi yang mampu bertanya atau menanggapi diberi apresiasi dengan berbagai
bentuk. Pembelajaran diakhiri dengan evaluasi yang dilaksanakan dengan tes tertulis
dengan bentuk pilihan ganda dan isian. Setelah selesai siswa diberi pekerjaan rumah
berupa tugas meringkas sejarah dakwah Nabi Muhammad saw. di Makkah dari sumber
yang lain.

b. Analisis Pelaksanaan Tindakan Siklus I


Setelah dilakukan tindakan pada Siklus I maka diperoleh beberapa data yang
diantaranya adalah:

1) Hasil Nilai Tes Siklus I


Dari tes pada evaluasi siklus I diperoleh nilai sebagai berikut :

No Nama KKM Nilai Keterangan


Tuntas Tidak Tuntas
1 Anggun Prastya Putri W 72 55 √
2 Aulan Nisa 72 65 √
3 Bilal Zain S. 72 40 √
4 Ferdiansyah Tri C. 72 60 √
5 Hafidz Risky H. 72 70 √
6 Imam Ali Hamzah 72 70 √
7 Iqbal Ahmad Habibi 72 65 √
8 Kamila Putri R. 72 75 √
9 Leo Candra Brendy 72 75 √
10 M. Farid Syaiful 72 65 √
11 M. Hafidz Syafaiz 72 75 √
12 M. Abi Dzaky Putra 72 70 √
13 M. Ari Yanwar 72 65 √
14 M. Fahmi Aminullah 72 55 √
15 M. Gilbert Marceino 72 60 √
16 M. Irfan Maulana 72 75 √
17 M. Mahardika Prawira 72 60 √
18 M. Tegar F 72 50 √
19 Mei Rahmawati 72 85 √
20 Najwa Azizah 72 75 √
Jumlah 1310 6 14
Rata-Rata 65.5
Ketuntasan Klasikal 30%

Tabel. 2
Dengan memperhatikan data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi
belajar siswa pada Siklus I sudah lebih meningkat dibandingkan hasil pada Pra Siklus.
Hal itu dapat dilihat dari meningkatnya rata-rata nilai siswa menjadi 65,5 sedangkan
ketuntasan klasikalnya meningkat menjadi 30 % Meskipun hasil belajar pada Siklus I
sudah meningkat akan tetapi hasil tersebut belum memenuhi target yang ditentukan. Hal
itu disebabkan oleh beberapa kelemahan dalam pelaksanaan pembelajaran seperti
kurang maksimalnya tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan RPP yang ada, untuk
itu perlu dilaksanakan perbaikan pada tindakan selanjutnya.

2) Data Hasil Observasi oleh Kolaborator


Hasil pengamatan dari kolaborator sangat bermanfaat untuk menambah
informasi yang nantinya dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk melaksanakan
tindakan sesudah Siklus I. Setelah melakukan pengamatan yang seksama maka
kolaborator menyimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran pada Siklus I masih
banyak kekurangan seperti kurangnya motivasi dari guru sehingga banyak siswa yang
malas memperhatikan. Di samping itu masih banyak siswa yang masih belum aktif
dalam berpartisipasi dalam pembelajaran. Dengan memperhatikan kekurangan tersebut
maka kolaborator memberikan saran untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran pada
Siklus II agar target yang ditentukan dapat tercapai.
Dengan memperhatikan data-data tersebut peneliti beserta kolaborator
melakukan evaluasi secara bersama-sama sebagai refleksi untuk menentukan langkah-
langkah dan perbaikan yang akan diterapkan pada Siklus II. Secara rinci ada beberapa
hambatan dan kekurangan yang terjadi pada Siklus I seperti :

a) Pelaksanaan tindakan pembelajaran belum sesuai dengan Rencana


Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) seperti kurang tepatnya tindakan dengan
alokasi waktunya.
b) Masih banyak siswa yang belum mengikuti intruksi guru karena belum jelas.
c) Banyak siswa yang masih bermalas-malasan untuk mengikuti pembelajaran.

Adapun rencana pemecahan dari beberapa kekurangan tersebut diantaranya


adalah :
a) Meninjau kembali RPP untuk disesuaikan dengan kondisi yang ada
b) Guru perlu menentukan instruksi yang singkat, jelas dan terarah agar para
siswa mudah memahami dan menjalaninya.
c) Siswa diberikan motivasi yang cukup agar semangat belajarnya bertambah
sehingga siswa-siswa menjadi lebih aktif.
2. Siklus II
Siklus II merupakan kelanjutan dan perbaikan Siklus I waktu pelaksanaannya
adalah hari Selasa tanggal 3 September 2019 pada jam pelajaran ke 5 dan 6. Adapun
pelaksana Siklus II sama dengan siklus sebelumnya yaitu guru sebagai peneliti dan
dibantu oleh kolabolator.

a. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus II


Seperti kegiatan pembelajaran pada umumnya pelaksanaan tindakan pada
pembelajaran siklus II dimulai dengan salam yang diucapkan oleh guru dan dijawab
secara bersama-sama oleh siswa. Selanjutnya guru mengisi presensi dan jurnal
pelaksanaan pembelajaran dilanjutkan dengan persiapan semua aspek dalam kelas
sehingga memungkinkan dilakukannya pembelajaran dengan baik. Setelah semuanya
terlihat rapi maka guru memulai pembelajaran dengan mengulas materi sebelumnya
dengan cara bertanya jawab langsung ada yang ditunjuk oleh guru dan ada yang
mengajukan diri untuk mengklarifikasi, menjawab atau menggambarkan materi yang
dibahas. Hal itu dilakukan untuk menghantarkan siswa ke materi yang akan dipelajari
mengingat pelajaran SKI merupakan pelajaran yang membahas peristiwa yang saling
terkait. Guru juga memberikan gambaran strategi yang akan digunakan agar penerapan
strategi dapat lebih baik dibanding siklus I
Setelah kegiatan awal selesai maka pempelajaran masuk pada tahap inti yaitu
mempelajari materi dengan stategi reading aloud. Kegiatan inti dimulai dengan
mempersilahkan siswa untuk membuka ringkasan materi tentang “ Mengambil ibrah
misi dakwah Nabi Muhammad saw. di Makkah” sesuai dengan standar kompetensinya
yaitu Mengambil ibrah dari misi nabi Muhammad SAW sebagi rahmat bagi alam
semesta, pembawa kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan masyarakat untuk masa
kini dan yang akan datang.. Guru memberikan kesempataan semua siswa secara
bergantian untuk membacakan materi, jika salah satu siswa membacanya dengan keras
maka siswa yang lain mendengarkannya. Pada hal-hal yang penting dan belum
dimengerti seperti nama tempat, nama tokoh, dan istilah asing bacaan diberhentikan
untuk diberikan pembahasan oleh guru bersama siswa dengan pembahasan
secukupnya. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya atau memberikan
pengetahuannya seputar materi yang dibahas jika ada pertanyaan dari salah satu siswa
maka semua dianjurkan untuk memberikan pengetahuannya tentang materi yang
ditanyakan. Setelah pembahasan dirasa cukup pembacaan materi dilanjutkan sampai
menemukan kata-kata penting yang lainnya dan dilakukan pembahasan. Hal itu
dilaksanakan sampai materi selesai. Pada setiap pembahasan siswa dilatih untuk
mengungkapkan pengetahun tentang materi yang diketahuinya.

Akhir pembelajaran dilakukan dengan pengambilan kesimpulan bersama siswa


tentang materi yang baru saja dipelajari dan penguatan materi secara bersama-sama
terutama pada istilah yang masih asing menurut para siswa. Guru juga memberikan
tambahan kesempatan kepada siswa untuk bertanya seputar materi dari awal sampai
akhir jika masih ada yang belum dimengerti. Selain bertanya siswa juga dilatih untuk
menanggapi pertanyaan yang ada bagi yang mampu bertanya atau menanggapi diberi
apresiasi dengan berbagai bentuk Jika tidak ada pertanyaan dari siswa maka guru
memberikan suatu pertanyaan yang dapat menimbulkan diskusi antar siswa hingga
ditemukan jawabannya.
Pembelajaran diakhiri dengan evaluasi yang dilaksanakan dengan tes tertulis
dengan bentuk pilihan ganda dan isian masing-masing 5 butir soal. Setelah waktu habis
lembar jawab dikumpulkan dan pembelajaran ditutup dengan bacaan tahmid dan ucapan
salam.

Setelah dilakukan tindakan pada Siklus II didapat dua data sebagai berikut:

2) Hasil Nilai Tes Siklus II

No Nama KKM Nilai Keterangan


Tuntas Tidak Tuntas
1 Anggun Prastya Putri W 72 55 √
2 Aulan Nisa 72 68 √
3 Bilal Zain S. 72 45 √
4 Ferdiansyah Tri C. 72 70 √
5 Hafidz Risky H. 72 72 √
6 Imam Ali Hamzah 72 70 √
7 Iqbal Ahmad Habibi 72 68 √
8 Kamila Putri R. 72 75 √
9 Leo Candra Brendy 72 78 √
10 M. Farid Syaiful 72 60 √
11 M. Hafidz Syafaiz 72 80 √
12 M. Abi Dzaky Putra 72 75 √
13 M. Ari Yanwar 72 68 √
14 M. Fahmi Aminullah 72 70 √
15 M. Gilbert Marceino 72 50 √
16 M. Irfan Maulana 72 75 √
17 M. Mahardika Prawira 72 70 √
18 M. Tegar F 72 55 √
19 Mei Rahmawati 72 90 √
20 Najwa Azizah 72 85 √
Jumlah 1379 8 12
Rata-Rata 68.95
Ketuntasan Klasikal 40%

Tabel.3
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari tabel diatas adalah meningkatnya
prestasi belajar siswa yang melampaui hasil pembelajaran pada tindakan pra siklus dan
siklus I. hal itu dapat diamati dari meningkatnya rata-rata siswa menjadi 68,95
sedangkan ketuntasan klasikalnya juga meningkat menjadi 40%.

2. Hasil Observasi oleh Kolabolator


Sesuai dengan rencana yang telah ditentukan bahwa pada tindakan siklus II juga
diamati oleh kolabolator. Dari pengamatan yang dilakukan diperoleh keterangan bahwa
pembelajaran pada siklus II jauh lebih baik dibanding siklus I. Hal itu dicerminkan
dengan beberapa hal seperti kesesuaian tindakan dengan RPP yang ada, disamping itu
kondisi siswa jauh lebih meningkat partisipasinya dalam pembelajaran. Pada
pembelajaran siklus II siswa sudah melaksanakan instruksi sesuai dengan petunjuk dan
arahan guru. Para siswa juga dengan penuh semangat melakukan tanya jawab dan
diskusi baik dengan guru maupun teman sekelasnya.

b. Analisis Pelaksanaan Tindakan Siklus II


Melihat dari proses serta perencanaan dan tindakan yang dilakukan pada siklus
II ini dapat disimpulkan bahwa siklus II jauh lebih baik dibanding siklus sebelumnya.
Hal ini dapat dilihat dari bentuk RPP, gambaran pelaksanaan tindakan, daftar nilai siswa
serta data dari observasi kolaborator. Dengan tindakan yang lebih baik tersebut maka
wajar jika 48 hasilnya juga lebih baik dari pada siklus sebelumnya. Hal ini tentunya
perlu dijadikan sebagai acuan dan pertimbangan untuk pelaksanaan setiap pembelajaran
agar dilakukan dengan baik.

Beberapa aspek yang menyebabkan siklus II jauh lebih baik dibanding siklus
sebelumnya diantaranya adalah, pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai dengan RPP
yang ada, guru memberikan pemahaman strategi yanga akan digunakan, siswa sudah
lebih terbiasa dengan strategi karena pernah dilaksanakan, guru memberikan banyak
variasi sehingga tidak membosankan dan siswa tidak takut lagi untuk berpendapat dan
bertanya. Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan siklus II adalah bahwa
penggunaan strategi yang baik harus harus diimbangi dengan perencanaan dan
pelaksanaan yang baik sehingga hasil pembelajaran atau prestasi belajar siswa dapat
meningkat secara maksimal. Hai ini sudah tercermin pada pelaksanaan tindakan siklus I
dan mendapatkan prestasi yang cukup baik.

PEMBAHASAN

Setelah memperhatikan beberapa hasil baik pada siklus I maupun siklus II maka
dapat diberikan analisis bahwa hasil belajar siswa dapat meningkat dengan
pembelajaran yang lebih terencana dan kondusif. Hal itu dapat dibuktikan dengan
adanya hasil yang cukup baik pada tindakan siklus I dan setelah dilakukan evaluasi dan
perbaikan pada siklus II hasilnya lebih meningkat mengingat rata-rata nilai dan
ketuntasan klasikalnya dapat mencapai target yang lebih tinggi dibandingkan
sebelumnya. Target rata-rata yang diinginkan adalah dengan KKM 72 dapat mencapai
ketuntasan klasikal sebesar 70%. Dengan melihat data yang sudah ada dapat diambil
kesimpulan bahwa target tersebut dapat meningkat pada siklus II dengan rata-rata nilai
siswa 69 dan ketuntasan klasikal sebesar 40%.

Adapun beberapa kendala yang dihadapi diantaranya adalah :


1. Kurangnya pengetahuan guru sebagai peneliti tentang masalah penelitian
mengingat bahwa baru pertama kali kegiatan ini dilakukan oleh guru.
2. Banyak siswa yang masih malas, ragu dan bercanda ketika mengikuti
pembelajaran dengan strategi yang berbeda dengan biasanya.
3. Banyaknya kegiatan yang ada membuat guru harus lebih teliti dan teratur
dalam membagi waktu, tenaga dan pikiran akan masing-masing kegiatan
dapat terlaksana dengan baik.
Beberapa kendala tersebut pada akhirnya dapat teratasi dengan kerja keras dan
kerja sama dengan kolaborator serta bimbingan dari beberapa pihak. Kendala yang ada
dijadikan sebagai pemicu semangat agar pelaksanaan penelitian dapat berlangsung
secara lancar dan baik hingga pelaporannya.

KESIMPULAN
Setelah dilaksanakan tindakan baik dalam siklus I maupun dalam siklus II sehingga
didapat hasil evaluasi seperti yang sudah dibahas sebelumnya maka dapat diambil
kesimpulan bahwa: Penggunaan stategi Reading Aloud dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa dalam pembelajaran SKI pokok bahasan Dakwah Nabi Muhammad SAW
di Makkah pada kelas VIIA MTs Wahid Hasyim 01 Dau.

DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Fuad, 2008. Dasar Dasar Kependidikan Komponen MKDK, (Jakarta: Rineka
Cipta)

SM, Ismail, 2009. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang:
RaSAIL)

You might also like