You are on page 1of 11

Karakteristik Mutu Dan Efek Penambahan Polifenol …..

(Sitti Ramlah)

KARAKTERISTIK MUTU DAN EFEK PENAMBAHAN POLIFENOL PADA HAND


BODY LOTION BERBASIS LEMAK KAKAO TERHADAP KULIT

Characteristics of Quality and Effect of Polyphenol Addition to Cocoa Butter Based


Hand Body Lotion to Skin
Sitti Ramlah
Balai Besar Industri Hasil Perkebunan
Jl. Prof.Abdurrahman BasalamahNo.28 Makassar 90231
Pos-el.st.ramlah.bbihp@gmail.com
(Artikel diterima November 2017; revisi akhir 15 desember 2017; disetujui 20 Desember 2017)

ABSTRACT Research on Characteristics of Quality and Effects of Polyphenol Addition to


Cocoa Butter Based Hand Body Lotion to Skin has been done. This research aims to identify
characteristics of quality and effects of polyphenol addition to cocoa butter based hand body
lotion to skin. Materials used in this research were cocoa butter, polyphenols from cocoa beans,
olive oil, stearic acid, glycerin, and Novemer as emulsifier. Test parameter applied to this
research were emulsion test/viscosity, organoleptic, moisture content, pH, heavy metal content,
nipasol, nipagin, microbiology test (TPC, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa,
Candida albicans.), effect test (moisture, smoothness and anti UV B). Research result showed
that hand body lotion from cocoa butter and cocoa beans polyphenols have quality
1
characteristics as follow: moisture content 85.56 %; pH 5,57, Total Plate Count< 10 Cfu/g,
1 1
Staphylococcus aureus < 10 Cfu/g, Pseudomonas aeruginosa< 10 Cfu/g,Candida albicans <
1
10 Cfu/g, viscosity 55 dpas; have lotion properties and were able to improve skin moisture,
sebum and smoothness. In addition, this hand and body lotion were potentially protect skin
damage which followed aging process due to UV B exposure and also maintain skin elasticity.
Keywords: quality characteristic, effects, hand body lotion, cocoa butter, poliphenols, skin.

ABSTRAK Penelitian ”Karakteristik Mutu dan Efek Penambahan Polifenol pada Hand Body
Lotion Berbasis Lemak Kakao Terhadap Kulit” telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui karakteristik mutu dan efek penambahan polifenol pada hand body lotion dari
lemak kakao terhadap kulit. Bahan baku yang digunakan pada penelitian ini adalah lemak
kakao, polifenol dari biji kakao, minyak zaitun, asam stearat,gliserin, dengan
pengemulsiNovemer. Parameter uji yang digunakan pada penelitian ini adalah: uji
emulsi/viskositas, uji organoleptik, kadar air, pH, logam berat, kadar nipasol, kadar nipagin, uji
mikrobiologi (ALT,Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Candida albicans.),uji
efek (kelembaban, kehalusan dan anti UV B).Dari hasil penelitian diketahui bahwa hand body
lotion dari lemak dan polifenol dari biji kakao mempunyai karakteristik mutu mengandung kadar
1 1
air 85,56 %, pH 5,57, Angka Lempeng Total < 10 Cfu/g, Staphylococcus aureus < 10 Cfu/g,
1 1
Pseudomonas aeruginosa< 10 Cfu/g, Candida albicans < 10 Cfu/g, viskositas 55
dpas,memiliki sifat lotion serta dapat memperbaiki kelembaban, kadar minyak serta kehalusan
kulit, juga memiliki potensi melindungi kerusakan kulit yang menyertai proses penuaan akibat
paparan sinar UVB serta dapat mempertahankan elastisitas dari kulit.
Kata kunci: karakteristik mutu, efek, hand body lotion, lemak kakao, polifenol, kulit.

PENDAHULUAN cairan yang lain yang molekul-molekul


keua cairan tersebut tidak saling
Hand body lotion merupakan berbaur tetapi saling antagonistik. Air
salah satu kosmetika perawatan badan dan minyak merupakan cairan yang
yang berbentuk krim. Krim adalah tidak saling berbaur, tetapi saling ingin
sediaan setengah padat, berupa emulsi terpisah karena mempunyai berat jenis
mengandung air tidak kurang dari 60 % yang berbeda (Winarno, 1984).
dan dimaksudkan untuk pemakaian Pada umumnya emulsi bersifat
luar. Ada dua tipe krim, yaitu tipe W/O tidak stabil, yaitu dapat pecah atau
dan O/W. Emulsi adalah suatu dispersi dengan perkataan lain lemak dan air
atau suspensi suatu cairan dalam akan terpisah tergantung dari keadaan

Diterbitkan oleh Balai Besar Industri Hasil Perkebunan


29
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 12. No. 2 Desember 2017: 29-39

lingkungannya. Untuk menstabilkan Polifenol merupakan suatu


sistem emulsi, biasanya ditambahkan senyawa antioksidan yang banyak
ke dalamnya ”emulsifier”, yaitu zat-zat terdapat pada buah, sayuran, teh,
yang dapat mempertahankan emulsi anggur merah dan cokelat. Pada biji
lemak di dalam air atau sebaliknya kakao yang tidak difermentasi
(Winarno, 1980). Salah satu mengandung polifenol sebanyak 12-18
produk antara kakao yang sudah % (Kim dan Keeney, 1984). Polifenol
dikembangkan dan mempunyai potensi dalam kakao dapat memperlambat
pasar yang besar adalah lemak kakao. penuaan dini dan melancarkan
Produk-produk antara tersebut peredaran darah. Selain itu kakao
merupakan bahan baku yang penting mengandung vitamin A dan E yang
untuk bahan baku industri makanan, sangat berguna untuk mengangkat sel
farmasi dan kosmetik. Lemak kakao kulit mati. Lemak kakao disebut juga
adalah lemak alami yang diperoleh dari sebagai minyak theobroma
biji kakao (nib) baik yang difermentasi (Theobroma Oil) yang diperoleh dari biji
maupun yang tidak difermentasi. kakao melalui pengempaan atau
Lemak kakao dapat diperoleh dengan ekstraksi. Lemk kakao terdiri dari
cara pengempaan mekanis, yaitu beberapa asam lemak yaitu asam
dengan menggunakan alat press palmitat 24,3%, asam stearat 35,4 % ,
hidrolik maupun expeller dan dapat asam oleat 38,2 % dan asam linoleat
pula diperoleh dengan cara kimiawi, 2,1 % (Minifie, 1999). Lemak kakao
yaitu dengan metode ekstraksi dengan sebagian besar tersusun dari lemak
pelarut. Lemak kakao banyak jenuh tetapi lemak kakao adalah lemak
digunakan sebagai bahan baku pada nabati yang sama sekali tidak
pengolahan produk-produk makanan, mengandung kolesterol (Ikrawan,
kosmetik dan farmasi. 2005). Polifenol merupakan suatu
Lemak kakao yang diperoleh dari senyawa antioksidan yang banyak
pengempaan hidrolik nib kakao terdapat pada buah, sayuran, teh,
berwarna agak kuning, berbentuk padat anggur merah dan cokelat. Pada biji
yang getas dengan aroma cokelat. kakao yang tidak difermentasi
Lemak kakao mengandung senyawa- mengandung polifenol sebanyak 12-18
senyawa fungsional yang bermanfaat % (Kim dan Keeney, 1984). Polifenol
bagi kesehatan kulit seperti asam dalam kakao dapat memperlambat
stearat, asam palmitat, asam oleat penuaan dini dan melancarkan
serta vitamin E (Mulato,et al, 2005). peredaran darah. Selain itu kakao
Asam lemak stearat dalam lemak mengandung vitamin A dan E yang
kakao merupakan asam lemak jenuh sangat berguna untuk mengangkat sel
yang memberikan struktur padat pada kulit mati. Senyawa polypenol terdiri
lemak kakao. Asam stearat berfungsi dari 2 gugus yaitu flavonoid dan
sebagai pelembab yang dapat menjaga turunan-turunan sinamat (Rangganna,
kelembaban kulit, bila digunakan 1997). Biji kakao mengandung
sebagai krim. Komponen lain, seperti polypenol, terutama pada biji kakao
asam oleat dan vitamin E, berfungsi yang tidak difermentasi yaitu sekitar 12
melembutkan, menghaluskan kulit serta – 18 % (Kim dan Keeney,1984).
anti penuaan. Keistimewaan dari lemak Sifat-sifat yang penting dari
kakao adalah cepat diserap kulit karena senyawa polypenol adalah tidak
titik leleh lemak kakao lebih rendah dari berwarna dan mudah mengalami
suhu tubuh manusia, yaitu 30 – 35oC. oksidasi. Oksidasi polypenol dalam biji
Selain itu, komposisi lemak kakao juga kakao karena adanya enzim-enzim.
mendekati komposisi lemak kulit Enzim yang paling berperan adalah
sehingga aman digunakan dan tidak phenol oksidase. Biji kakao dan kulitnya
menimbulkan kesan berminyak setelah mempunyai kandungan polypenol
digunakan. tertinggi (Knapp Athur W, 1937, Rohan,
1963). Tujuan dari penelitian ini adalah
Diterbitkan oleh Balai Besar Industri Hasil Perkebunan
30
2
Karakteristik Mutu Dan Efek Penambahan Polifenol ….. (Sitti Ramlah)

untuk untuk mengetahui karakteristik sampai homogen. Krim yang terbentuk


mutu dan efek penambahan polifenol selanjutnya didinginkan pada suhu
pada hand body lotion dari lemak ruang. Setelah dingin ditambahkan zat
kakao terhadap kulit . pengawet dan atau polifenol sesuai
perlakuan penelitian. Selanjutnya hand
METODOLOGI body lotion di kemas dalam kemasan
hand body lotion . Sampel yang
Bahan dan Alat
digunakan untuk uji efek (kelembaban,
Bahan baku yang digunakan kehalusan dan anti UV B) adalah hand
pada penelitian pada penelitian ini body lotion Formula B yaitu hand body
adalah lemak kakao, olive oil, asam lotion dengan zat pengawet dan
stearat, gliserin ,emulsifier(novemmer), polifenol sebanyak 0,5 gram per 300
cetyl alkohol, profil paraben, metil gram sampel.
paraben, aqua steril, essensial
oil/parfum, polifenol. Sedangkan alat Adapun Komposisi dari setiap formula
yang digunakan adalah mixer, wadah hand body lotion dapat dilihat pada
stainles steel, pemanas (kompor), Tabel 1.
thermometer, timbangan, gelas ukur,
Tabel 1. Formulasi Hand Body Lotion dari
dan peralatan untuk analisa kimia.
lemak kakao
Metode Penelitian
No. Komposisi
Ekstraksi Polifenol dari Biji Kakao Formula A Formula B
Non Fermentasi 1. Lemak kakao Lemak kakao
2. Asam stearat Asam stearat
Biji kakao dihaluskan dengan 3. Cetyl alcohol Cetyl alcohol
blender sampai menjadi pasta. Pasta 4. Gliserin Gliserin
yang diperoleh dikeluarkan terlebih 5. Olive oil Olive oil
dahulu lemaknya dengan cara diekstrak 6. Novemmer Novemmer
dengan menggunakan pelarut n- (Emulsifier) (Emulsifier)
heksana. Pasta kakao sebanyak 30 7. Metil paraben Metil paraben
gram diekstrak dengan 300 mL n- 8 Propil paraben Propil paraben
heksana selama 4 jam dengan alat 9. Farfum Farfum
soxhlet. Setelah lemak kakao keluar, 10. Aqua steril Aqua steril
ekstraksi dilanjutkan untuk 11. - Polifenol
mendapatkan polifenol dengan cara
mengganti pelarut n-heksana dengan Parameter Uji
metanol. Ekstraksi dengan metanol Parameter uji yang digunakan
dilakukan selama 4 jam. Polifenol yang pada penelitian ini adalah : Uji
diperoleh dari 1 batch ekstraksi adalah emulsi/viskositas,Uji Organoleptik,
sebesar 3,5 %. Kadar air, pH, logam berat, kadar
nipasol, kadar nipagin.Uji mikrobiologi
Proses Pembuatan dan Formulasi (ALT, Staphylococcus aureus,
Hand Body Lotion Pseudomonas aeruginosa, Candida
Formula krim anti aging pada albicans), Uji Efek (kelembaban,
penelitian ini didasarkan pada kehalusan, dan anti UV B )
penelitian pendahuluan dan penelitian
Ramlah et al ( 2009). Namun pada Metode Analisis
penelitian ini dengan komposisi yang Pengujian untuk Parameter uji
lebih sederhana dan penggunaan viskositas,pH, logam berat (Hg, Pb dan
novemer sebagai emulsifier .Lemak Fe) Nipagin, Nipasol, Uji Mikrobiologi (
kakao, minyak zaitun, setil alkoholdan Angka Lempeng Total, Staphylococcus
bahan – bahan lain dipanaskan dalam aureus, Pseudomonas aeruginosa,
penangas air, sampai lemak kakao Candida albicans) dilakukan di
meleleh, Campuran kemudian dikocok laboratorium Unit Layanan Pengujian

Diterbitkan oleh Balai Besar Industri Hasil Perkebunan


31
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 12. No. 2 Desember 2017: 29-39

Fakultas Farmasi Universitas Airlanga, Subjek uji juga diminta memberikan


Surabaya. Sedangkan untuk Uji Efek penilaian subjektif terhadap sampel uji.
terhadap kehalusan, kelembaban dan Pengukuran derajat
anti UV B dilakukan di Sekolah kelembaban, kadar minyak serta
Farmasi, Institut Teknologi Bandung. kehalusan kulit dilakukan dengan
Pengujian mutu krim meliputi uji menggunakan skin tester, yang dapat
pH dengan pH meter, viskositas memberikan penilaian berupa skor
dengan alat viskosimeter, uji logam untuk ketiga parameter pengamatan.
berat Hg dengan metode ICP- AAS Hasil pengukuran dinyatakan dalam
(Inductively Coupled Plasma-Atomic skor masing-masing parameter, dimana
Absorbtion Spectrophotometer) , uji semakin positif nilai skor, maka
logam berat Pb dan Fe dengan semakin baik parameter yang diamati.
menggunakan AAS (Atomic Absorbtion Penilaian subjektif diberikan setelah
Spectrophotometer). Pengujian subjek merasakan tekstur serta men-
mikrobiologi mengacu pada Farmakope sensasi secara indrawi.
Indonesia IV. Pengujian kadar metil
paraben-propil paraben dengan Uji Efek Anti UV B
menggunakan HPLC (High
Performance Liquid Chromatography). Hewan uji adalah Tikus Wistar
Untuk uji organoleptik dan uji efek jantan sehat dengan bobot sekitar 200
kelembaban serta kehalusan diujikan g, dengan cara Tikus diimobilisasi
pada manusia (subjek uji), sedangkan sedemikian sehingga bagian posterior
untuk uji efek terhadap anti UV B dari kaki belakang yang tidak berbulu
diujikan pada Tikus. menghadap ke atas. Sebelum
penyinaran, sampel uji diaplikasikan
Uji Efek Kelembaban dan Kehalusan pada kaki kanan tikus, sedangkan kaki
kiri tidak mendapat perlakuan sampel,
Subjek uji adalah wanita dan menjadi kontrol. Lampu UVB
dengan kulit normal berusia 19-25 (Philip) dengan intensitas iradiasi 10
tahun dengan cara menghindari mW/cm2 ditempatkan sekitar 10 cm
pemakaian produk lain selain produk tepat di atas kulit kaki. Penyinaran
uji pada daerah yang akan diuji. Setiap dilakukan 5 hari seminggu selama 2
sukarelawan diminta tidak mencuci minggu, dengan lama penyinaran 20
atau menggunakan pruduk lain pada menit setiap harinya. Pengamatan
lengan bagian depan selama paling dilakukan pada akhir minggu ke-2,
tidak 5 jam sebelum pengujian. diamati kerutan pada bagian kaki yang
Evaluasi dilakukan di daerah seluas 6 terpapar UVB, kerutan kemudian
cm2 pada setiap lengan bagian depan. diberikan scoring menurut kriteria
Satu lengan diberi produk uji, dan yang pengamatan berikut ini:0= tidak ada
lainnya dibiarkan tanpa produk uji. kerutan kasar, 1= sedikit kerutan kasar
Sebelum pemberian produk uji, subjek dangkal, 2= beberapa kerutan kasar ,
berdiam selama 30 menit di dalam 3= beberapa kerutan kasar dalam.
ruangan ber-AC (22+2oC, 50+2% Bersamaan dengan pengamatan di
kelembaban relatif) dengan kedua atas, dilihat pula terjadinya eksfoliasi
lengan tidak tertutup pakaian yang kulit, menurut kriteria pengamatan
memungkinkan kulit beradaptasi berikut: 0= tidak ada ,1= sedikit, 2=
dengan temperatur dan kelembaban sedang, 3= banyak. Pada bagian akhir
ruangan. Setelah pengukuran kondisi dari percobaan, tikus dikorbankan dan
basal, sampel uji (0,2 g) pada daerah kulit kaki diambil untuk diperiksa
yang disebutkan di atas. Sampel elastisitasnya dengan uji bentang untuk
diratakan dengan spatula. Pengukuran pengukuran panjang bentang
hidrasi dilakukan setelah aplikasi pada maksumum, serta pengamatan
interval tetap (60, 120, dan 180 menit). mikroskopik elektron.

Diterbitkan oleh Balai Besar Industri Hasil Perkebunan


32
Karakteristik Mutu Dan Efek Penambahan Polifenol ….. (Sitti Ramlah)

HASIL DAN PEMBAHASAN


Analisa Mutu Hand body Lotion
untuk masing-masing formula dapat
Hasil analisa mutu hand body lotion
dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil analisa/pengujian mutu Hand Body Lotion Formula A dan B.
Parameter uji Metode Formula A Formula B
Kadar Air (%) 85,68 85,56
Angka Lempeng Farmakope < 10 1Cfu/g < 10 1Cfu/g
Total Indonesia IV
Staphylococcuc Farmakope < 10 1Cfu/g < 10 1Cfu/g
aureus Indonesia IV
Pseudomonas Farmakope < 10 1Cfu/g < 10 1Cfu/g
aeruginosa Indonesia IV
Candida albicans Farmakope < 10 1Cfu/g < 10 1Cfu/g
Indonesia IV
Viscositas Viscometer 90 dpas 55 dpas
Organoleptis Visual Bentuk :Krim Bentuk :Krim
Organoleptis Visual Warna : Putih Warna : Putih
Organoleptis Visual Bau : Wangi Bau : Wangi
Melati(Jasmine) Melati(Jasmine)
Pb AAS Below Below
Hg ICP- AAS Below Below
pH pHmeter 6,01 5,57
Fe AAS (1,57 + 0,01 )ppm (1,86 + 0,01
)ppm
Nipagin HPLC 0,60% b/b 0,58% b/b
Nipasol HPLC 0,54% b/b 0,54% b/b

Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa bahwa Formula B mempunyai senyawa


hand body lotion yang dihasilkan baik polifenol dan dapat juga mewakili efek
Formula A maupun Formula B dari hand body lotion Formula A,
mempunyai karakteristik mutu yang karena komposisi formula A juga
cenderung sama atau tidak berbeda terkandung pada Formula B.
nyata, kecuali nilai viskositas. Hal ini
Uji Efek Kelembaban dan Kehalusan
disebabkan bahwa antara Formula A
dengan Formula B menggunakan Hasil penilaian subjektif oleh
proses pembuatan dan bahan baku subjek uji mengkategorikan sampel “B”
yang sama , baik dari segi jenis dan sebagai suatu bentuk lotion.Hasil
volume yang digunakan , kecuali pengukuran tingkat kelembaban kadar
penggunaan polifenol pada hand body minyak dan kehalusan kulit ditunjukkan
lotion Formula B. Hand body lotion masing-masing pada Gambar 1, 2, dan
Formula B mempunyai nilai viskositas 3. Skor menunjukkan bahwa kesemua
yang lebih rendah dibanding dengan parameter mengalami perbaikan yang
Formula A. Hal ini diduga disebabkan signifikan (p<0,0001) pada semua titik
adanya polifenol yang menyebabkan waktu pengamatan setelah aplikasi
fungsi emulsifier yang digunakan krim uji (hand body lotion ) Formula B.
berkurang sehingga viskositas emulsi Pada waktu pengukuran berikutnya
hand body lotion yang dihasilkan kesemua parameter kembali pada
berkurang pula.NDari 2 jenis formula kondisi saat sebelum hand body lotion
pada Tabel 2 (Formula A dan B), hanya diaplikasikan. Meningkatnya
Formula B yang diuji efek pada tikus. kelembaban dan kehalusan kulit pada
Hal ini didasarkan pada pertimbangan kulit yang telah dioleskan hand body

Diterbitkan oleh Balai Besar Industri Hasil Perkebunan


33
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 12. No. 2 Desember 2017: 29-39

lotion menunjukkan bakwa hand body body lotion yang digunakan terbuat
lotion yang dihasilkan dapat dari bahan dasar lemak kakao dan
meningkatkan kelembaban dan diperkaya dengan polifenol dari biji
kehalusan kulit. Efek melembabkan dan kakao.
menghaluskan kulit disebabkan hand

Gambar 1. Pengaruh sampel hand body lotion “B” terhadap kelembaban kulit.
Pengukuran dilakukan sebelum serta 60, 120, dan 180 setelah aplikasi hand body
lotion. B-control = kulit tanpa hand body lotion, B-test = kulit dengan krim. ****p<0,0001
dibandingkan dengan kulit tanpa hand body lotion.

Gambar 2. Pengaruh sampel hand body lotion “B” terhadap kadar minyak kulit.
Pengukuran dilakukan sebelum serta 60, 120, dan 180 setelah aplikasi krim. B-
control = kulit tanpa hand body lotion, B-test = kulit dengan . ****p<0,0001
dibandingkan dengan kulit tanpa hand body lotion .

Menurut Japa (2013) lemak harum, dan membuat kulit terlihat


kakao memiliki banyak manfaat untuk lembut. Selain itu lemak kakao juga
perawatan kulit, khususnya sebagai mengandung vitamin A, C dan E yang
pelembab dan aromaterapi. berfungsi sebagai antioksidan yang
Pemanfaatan utama dari lemak kakao dapat memberikan kelembaban pada
adalah untuk mencegah terjadinya kulit kulit. Kelembaban kulit sangat
kering, menjaga kulit selalu berbau dibutuhkan saat kulit kering akibat

Diterbitkan oleh Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 34


Karakteristik Mutu Dan Efek Penambahan Polifenol ….. (Sitti Ramlah)

cuaca dan kurangnya mengonsumsi meregenerasi kulit atau mencegah


air. Lemak kakao baik untuk kulit, atau menunda terjadinya keriput dan
dapat menghidrasi kulit dan membuat melindungi kulit dari polusi , sehingga
kulit kering menjadi lembut, halus, serta menjadikan kulit bercahaya dan awet
berkilau alami. Lemak kakao dapat muda ( Anonim, 2013 b).

Gambar 3. Pengaruh sampel hand body lotion “B” terhadap kehalusan kulit.
Pengukuran dilakukan sebelum serta 60, 120, dan 180 setelah aplikasi hand body
lotion. B-control = kulit tanpa hand body lotion, B-test = kulit dengan hand body
lotion . ****p<0,0001 dibandingkan dengan kulit tanpa hand body lotion.

Uji Efek Anti UV B kerutan dengan skor yang bervariasi


Hasil penghitungan skor kerutan antara 1 sampai 3 . Untuk eksfoliasi,
dan eksfoliasi ditunjukkan pada tanda ini terlihat baik pada kaki yang
Gambar 4. Dari Gambar 4 dapat dilihat diberi hand body lotion maupun
bahwa kerutan tidak teramati pada kaki tanpahand body lotion, namun tanda
yang diberi perlakuan hand body lotion, yang terlihat pada kaki yang tidak diberi
sedangkan pada kaki yang tidak hand body lotion skor eksfoliasi
mendapat perlakuan terlihat adanya signifikan lebih tinggi.

Gambar 4. Pengaruh pemberian sampel hand body lotion “B” terhadap skor visual
kerutan dan eksfoliasi setelah paparan sinar UVB. Paparan UVB diberikan 5 kali
seminggu selama 2 minggu, dengan lama paparan 20 menit setiap hari. Sample uji

35 Diterbitkan oleh Balai Besar Industri Hasil Perkebunan


diaplikasikan
Jurnal Industri Hasil Perkebunanpada salah
Vol 12. No. 2satu kaki sebelum
Desember paparan UVB. ****p<0,05 dan 0,01 vs
2017: 29-39
kulit dengan sediaan.

Gambaran efek paparan UVB serta pengaruh sampel uji ditunjukkan pada Gambar 5.

1 2

Gambar 5. Efek paparan UVB serta pengaruh sampel hand body lotion“B” terhadap kulit
bagian posterior kaki belakang tikus. Paparan diberikan 20 menit setiap hari, 5 hari
seminggu selama dua minggu. Keterangan: 1= kaki tanpa hand body lotion uji, 2= kaki
dengan hand body lotion uji. Anak panah menunjukkan kerutan dalam.

Gambar 6 dan 7 menujukkan mengalami perubahan bentuk sehingga


pengaruh pemberian sampel hand body tidak lurus (mengalami curling), dan
lotion “B” pada elastisitas kulit. Kulit terlihat masih lurus pada kulit yang
yang diberi perlakuan hand body lotion diberi hand body lotion (Gambar 7).
dapat terbentang lebih panjang secara Disamping itu, lapisan bagian atas yang
signifikan dibandingkan dengan dengan melindungi bagian elastik juga tampak
kulit tanpa hand body lotion (Gambar terdisintegrasi. Hal ini yang
6).Hasil pengamatan dengan mikroskop diperkirakan berkontribusi pada
elektron, menunjukkan bahwa timbulnya curling, memungkinkan
komponen elastik dari kulit yang tidak bagian elastik terpapar UVB lebih
mendapat perlakuan hand body lotion banyak dan mengalami kerusakan.

1 2

Diterbitkan oleh Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 36


Karakteristik Mutu Dan Efek Penambahan Polifenol ….. (Sitti Ramlah)

Gambar 6. Efek paparan UVB serta pengaruh sampel hand body lotion“B”
terhadap elastisitas kulit bagian posterior kaki belakang tikus. Stelah tikus
dikorbankan kulit diambil dan dimasukkan ke dalam larutan garam fisiologis. Kulit
kemudian dibentangkan sampai panjang maksimalnya, dan dikur panjang yang
dicapai. A. Gambaran bentangan kulit; kiri = kulit tanpa hand body lotion, kanan =
kulit dengan perlakuan hand body lotion. B, Panjang bentangan kulit maksimal;
**p<0,01 dibanding dengan kulit yang terpapar UVB tanpa perlakuan hand body
lotion (tanpa sediaan).

Gambar 7. Amatan mikroskopik elektron kulit setelah paparan UVB serta


pengaruh sampel hand body lotion“B”. Komponen elastik (anak panah) teramati
mengalami curling pada kulit tanpa hand body lotion (panel kiri), dan terlihat
masih lurus pada yang mendapat perlakuan hand body lotion (panel kanan).
Bagian atas komponen elastik (lingkaran) terdisintegrasi pada kulit tanpa hand
body lotion, tetapi terlihat masih utuh pada kulit dengan perlakuan hand body
lotion.

Hasil uji efek anti UVB terhadap memiliki kemampuan menghambat


penggunaan hand body lotion ( proses aging. Sebagian besar polifenol
gambar 6 dan 7), menunjukkan bahwa adalah antioksidan sehingga mampu
pemanfaatan lemak dan polifenol dari menetralkan radikal bebas yang
biji kakao memberikan efek melindungi memiliki efek merusak terhadap sel-sel
terhadap kerusakan kulit, dan jaringan tubuh.Radikal bebas
melembabkan dan melindungi sering dikaitkan sebagai penyebab
elastisitas kulit. Menurut Anonim( 2017 kerusakan sel yang berhubungan
a), krim yang mengandung polifenol dengan penuaan. Sebagai antioksidan

37 Diterbitkan oleh Balai Besar Industri Hasil Perkebunan


Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 12. No. 2 Desember 2017: 29-39

kuat, polifenol mampu memperlambat berguna untuk menghalau radikal


proses penuaan. bebas yang bisa merusak elastisitas
Polifenol merupakan suatu dan produksi kolagen pada kulit. Hal ini
senyawa antioksidan yang banyak karena kandungan antioksidan yang
terdapat pada buah, sayuran, teh, bisa membantu mencegah keriput dan
anggur merah dan cokelat. Pada biji membuat warna kulit lebih merata.
kakao yang tidak difermentasi Antioksidan dalam kakao juga bisa
mengandung polifenol sebanyak 12-18 membantu mencegah keriput, membuat
% (Kim dan Keeney, 1984). Polifenol kulit lebih cerah, memperbaiki
dalam kakao dapat memperlambat kelembapan, dan menjaga elastisitas
penuaan dini dan melancarkan kulit Anonim ( 2017 b ). Senyawa yang
peredaran darah. Selain itu kakao memiliki sistem kromofor dan gugus
mengandung vitamin A dan E yang auksokrommampu menyerap radiasi
sangat berguna untuk mengangkat sel pada daerah ultra violet
kulit mati. Selain polifenol, hand body (Sastrohamidjodjo,1991). Senyawa
lotion yang digunakan berbahan baku polifenol yang memiliki sistem kromofor
lemak kakao. Menurut Anonim(2013 a) dan gugus auksokrom, oleh karena itu
Lemak kakao mengandung asam polifenol dapat menyerap radiasi sinar
linoleat yang bermanfaat untuk UV (Bisset, 2001).
membantu menghilangkan garis-garis
halus pada kulit, menyamarkan guratan SIMPULAN
dan bekas luka. Lemak kakao berfungsi
sebagai pelembap tubuh karena Dari hasil penelitian dapat
teksturnya yang mudah diserap kulit. disimpulkan bahwa penambahan
Selain itu juga mengandung vitamin E polifenol pada Hand Body Lotion
tinggi berfungsi sebagai emolliant , berbasis lemak kakao mempunyai
membantu proses regenerasi dan karakteristik mutu, mengandung kadar
perbaikan sel kulit, mencegah air 85,56 %, pH 5,57, Angka Lempeng
pengerutan dan penuaan pada kulit . Total < 10 1Cfu/g, Staphylococcuc
aureus < 10 1Cfu/g, Pseudomonas
Kandungan flavanoid memiliki aeruginosa< 10 1Cfu/g, Candida
fungsi alami sebagai pelindung kulit albicans < 10 1Cfu/g, Viscositas 55
dari sinar matahari. Peneliti dari dpas,memiliki sifat lotion serta
Heinrich Heine University, Jerman, mempunyai efek dapat memperbaiki
menemukan flavanoid dalam dark kelembaban , kadar minyak serta
chocolate bisa menghalau manfaat kehalusan kulit, juga memiliki potensi
buruk sinar UV dan melancarkan melindungi kerusakan kulit yang
peredaran aliran darah ke kulit. menyertai proses penuaan akibat
Hasilnya kulit menjadi lebih lembab dan paparan sinar UVB serta dapat
bersinar (Anonim,2013). Antioksidan mempertahankan elastisitas dari kulit.

DAFTAR PUSTAKA -dan-manfaat-coklat-bagi-kecantikan-


kulit-anda/Diakses tanggal 30-10-2017.
1. Anonim (2017 a) . 8 Manfaat Polifenol 3. Anonim (2013 a). 10 Manfaat Hebat
Untuk Kesehatan Dari Cocoa
.https://www.amazine.co/18696/tips- Butter.https://www.facebook.com/Canti
antioksidan-8-manfaat-polifenol-untuk- kTanpaKosmetik/posts/1015137234719
kesehatan. Diakses 17-10-2017. 425910 Manfaat Hebat dari Cocoa
Butter Cocoa butter. Diakses tgl.30-10-
2. Anonim (2017 b). Khasiat dan Manfaat 2017.
Coklat Bagi Kecantikan Kulit 4. Anonim (2013 b).Manfaat Mentega
Anda.https://www.cintamela.info/khasiat
Kakao
Organik.http://catakos.blogspot.co.id/20

Diterbitkan oleh Balai Besar Industri Hasil Perkebunan


38
Karakteristik Mutu Dan Efek Penambahan Polifenol ….. (Sitti Ramlah)

13/07/kandungan-coklat-untuk-
kecantikan.html. Diakses pada tanggal
16-10-2017.
5. Bisset, N. G. 2001. Herbal Drugs and
Phytopharmaceuticals aHandbook for
Practice on a Scientific Basic With
Reference to German Commision E
Monographs. 2ndEd., P.490-
491.London: CRC Press.

6. Ikrawan, Y.,2005. Rahasia di Balik


Enaknya Cokelat, Hikmah, Minggu
13Nopember Diakses21/3/2006.

7. Japa , Sandra (2013).Mengapa


Mentega Kakao Baik Untuk
Kulit.http://gayahidup99.blogspot.com/2
013/08/mengapa-mentega-kakao-baik-
untuk-kulit.html. Diakses pada tgl .17-
10-2017.
8. Kim & Keeney (1984). Epicatechin
Conten in Fermented and Unfermented
Cocoa Beans. Journal Series of the
Pensylvania Agricultural Experiment
Station.
9. Minifie,B.W., 1999. Chocolafe, Cocoa
and Confectionary, AV.Publishing
10. Company,INC.Westport,Connecticut.
11. Mulato,S. et al, 2005. Pengolahan
Produk Primer dan Sekunder Kakao ,
Pusat Penelitian Kopi Dan Kakao
Indonesia, Jember.
12. Ramlah,S. et al, 2007. Pengaruh
Proses Fermentasi Terhadap
Komponen Utama Organik Biji Kakao.
Laporan Hasil Penelitian. Balai Besar
Industri Hasil Perkebunan Makassar.
13. Ranggana , S.(1997). Manual of
Analisis Fruit and Vegetable Products,
Mc.GrawHill, New Delhi.
14. Rohan, 1963. Precursor of Chocolate
Aroma. Jurnal of the Science of Food
and Agriculture.
15. Sastrohamidjodjo, Hardjono. 1991.
Spektroskopi, P.5-8. Yogyakar
ta:Liberty.Jurnal Penelitian Vol. 13, No.
2, Mei 2010 240
16. Winarno,F.G., 1984 Kimia Pangan dan
Gizi, Penerbit PT. Gramedia, Jakarta.
17. Winarno,F.G., et al .1980 , Pengantar
Teknologi Pangan.Penerbit PT.
Gramedia, Jakarta.

39 Diterbitkan oleh Balai Besar Industri Hasil Perkebunan

You might also like