Professional Documents
Culture Documents
Evaluasi CP PDF
Evaluasi CP PDF
Kandou
Manado
1
Cicilia Paat, 2Erwin Kristanto, 3Flora P. Kalalo
1
Program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Bidang Minat Kajian Administrasi Rumah Sakit
Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
3
Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: ciciliapaat1@gmail.com
Abstrak: Clinical pathway merupakan bagian penting dari dokumen dan alat dalam
mewujudkan good clinical governance di rumah sakit. Di Indonesia, dokumen ini juga
menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam Standar Akreditasi Rumah Sakit versi
KARS 2012. Rumah Sakit Prof. Dr. R. D. Kandou merupakan rumah sakit pendidikan dan
pusat rujukan untuk wilayah Indonesia Timur, berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan
berstandar internasional; salah satu upayanya dengan mengimplementasikan clinical pathway.
Pemilihan clinical pathway ditujukan pada penyakit-penyakit yang merupakan penyebab
utama kematian, berisiko tinggi, dan biaya tinggi. Kendala penggunaan clinical pathway
antara lain kurangnya kepatuhan dokter penanggung jawab pasien terhadap clinical pathway,
kurangnya konsentrasi dalam pengisian pembentukan clinical pathway, serta kesulitan
kepastian penggunaan clinical pathway. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pelaksanaan clinical pathway dan analisis terhadap kendala-kendalanya di RSUP Prof. Dr. R.
D. Kandou Manado. Hasil studi menunjukkan bahwa pada tingkat manajerial telah tersedia
kebijakan clinical pathway dan spesialisasinya yaitu dengue shock syndrome (DSS), penyakit
ginjal kronik (PGK), preeklamsia berat, benign prostat hypertrophy (BPH), dan miokard
cardiac infark (MCI) tanpa komplikasi. Simpulan: Clinical pathway telah diterapkan di
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou berdasarkan Permenkes Nomor 012 tahun 2012 tentang Standar
Akreditasi Rumah Sakit.
Kata kunci: clinical pathway, rumah sakit
62
Paat, Kristanto, Kalalo: Analisis pelaksanaan clinical pathway ... 63
Pemilihan sampel pada penelitian ini yang harus dicakup sebagaimana definisi
berdasarkan prinsip kesesuaian dari clinical pathway. Tim penyusun
(appropriateness) dan kecukupan clinical pathway di RSUP Prof. Dr. R. D.
(adequency). Validasi hasil penelitian Kandou ialah dari masing-masing
dengan cara triangulasi sumber dan kelompok staf medis (KSM) yang
triangulasi teknik. disesuaikan dengan Pedoman Praktik
Klinis (PPK) yang ada. Prioritas pemilihan
HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN clinical pathway yang digunakan ialah high
Kebijakan manajemen risk, high volume, high cost, dan problem
Kebijakan dari Departemen Kesehatan prone.9 Hal ini sejalan dengan hasil
bahwa pola pembiayaan kesehatan di penelitian yang dilakukan oleh Romeyke
rumah sakit menggunakan sistem INA- dan Stummer10 bahwa penyusunan clinical
DRG melalui surat edaran Menteri pathway bagi penyedia layanan terdapat
Kesehatan Nomor 568/Menkes/VII/2008. pada tingkat proses inti (dokter spesialis,
Agar hal ini dapat berjalan dengan baik, perawat, terapis dan staf keperawatan).
rumah sakit harus melaksanakan pelayanan
sesuai dengan clinical pathway. Salah satu Sosialisasi clinical pathway oleh
elemen yang terkait ialah rumah sakit harus manajemen rumah sakit
membuat perencanaan perawatan pasien Berdasarkan hasil wawancara
sebelum pasien dirawat yang merupakan mendalam dengan beberapa informan
integrasi dari berbagai standar medik, didapatkan bahwa pihak RSUP Prof Dr. R.
keperawatan, farmasi, dan penunjang D. Kandou telah melakukan upaya edukasi
(clinical pathway). Penerapan clinical (pendidikan dan pelatihan) kepada staf
pathway ini sangat memerlukan dukungan dalam rangka penerapan clinical pathway
rumah sakit dalam bentuk kebijakan. Tanpa ini. Sosialisasi clinical pathway pada
adanya dukungan kebijakan dari umumnya dilaksanakan di saat menjelang
manajemen maka clinical pathway tidak proses akreditasi rumah sakit karena
akan bisa terlaksana karena kebijakan di clinical pathway merupakan salah satu
sebuah rumah sakit merupakan dasar unsur dalam peningkatan mutu dan
hukum untuk pelaksanaan suatu program.7 keselamatan pasien yang juga merupakan
Dari hasil wawancara mendalam dan kriteria penilaian akreditasi rumah sakit.
observasi dokumen di RSUP Prof Dr. R. D Bentuk sosialisasi clinical pathway dilaku-
Kandou dapat disimpulkan bahwa pihak kan secara gabungan antara semua pihak
manajemen sangat mendukung pelaksanaan yang terlibat seperti dokter penanggung
clinical pathway. Hal ini tampak dari telah jawab pelaksana (DPJP), dokter ruangan,
adanya Surat Keputusan Direktur dan dan perawat yang biasanya dilakukan
dalam pelaksanaannya sudah didukung dalam waktu relatif lama.
dengan kebijakan operasional berupa Sejak dimulainya akreditasi rumah
prosedur tetap implementasi clinical sakit, RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou tahun
pathway. 2015 telah memulai membuat konsep
clinical pathway. Dalam perkembangan
Penyusunan clinical pathway selanjutnya telah dilakukan edukasi dalam
Berdasarkan hasil penelitian di RSUP bentuk pelatihan di rumah sakit dengan
Prof Dr. R. D. Kandou, diketahui bahwa mengadakan workshop maupun dengan
dalam penyusunan format clinical pathway mengirim petugas mengikuti pelatihan dan
telah sesuai dengan komponen yang harus seminar clinical pathway yang diadakan
tercakup sebagaimana definisi clinical Kementrian Kesehatan. Dalam penerapan
pathway. Hal ini sejalan dengan temuan edukasi pada tingkat operasional telah
penelitian yang dilakukan oleh Firmanda8 dilakukan di bagian SMF masing-masing
bahwa dalam menyusun format clinical dengan mengupdate perkembangan clinical
pathway dengan memperhatikan komponen pathway ini. Bagian keperawatan sudah
Paat, Kristanto, Kalalo: Analisis pelaksanaan clinical pathway ... 65
mulai menghitung berapa sumber daya pasien lain untuk masuk ke rumah sakit.
bahan habis pakai yang digunakan pasien Turn over yang cepat dengan length of stay
dalam penerapan clinical pathway ini. Jadi yang relatif rendah akan dengan sendirinya
pihak manjemen dan staf telah menyadari membuka akses luas bagi penerima
pentingnya edukasi bagi staf untuk clinical manfaat layanan kesehatan lainnya. Seperti
pathway ini. Hal ini sesuai dengan teori disebutkan oleh Zhang,13 Milne et al,14 dan
yang menyatakan bahwa edukasi dan Frei et al.15 bahwa penggunaan clinical
komunikasi yang intensif dibutuhkan untuk pathway dapat meningkatkan efisiensi dan
menjamin clinical pathway dapat berjalan kualitas, mengontrol biaya pelayanan
dengan baik.11 kesehatan, serta mengurangi komplikasi
dan lama rawat inap. Selanjutnya hasil
Penggalangan komitmen dan kepatuhan penelitian dari Huang et al.16 menunjukkan
Berdasarkan hasil wawancara manfaat penerapan clinical pathway yaitu
mendalam dengan informan didapatkan dapat mengurangi rerata lama rawat inap,
bahwa di RSUP Prof Dr. R. D. Kandou mengurangi pengeluaran rawat inap,
telah dilakukan penggalangan komitmen meningkatkan kepuasan pasien, dan
manajemen dan staf untuk penerapan meningkatkan kualitas pelayanan dalam
clinical pathway dengan cara pertemuan manajemen stroke. Temuan penelitian yang
berkala oleh pihak manajemen meskipun pernah dilakukan Romeyke and Stummer10
dalam kenyataannya pertemuan tersebut menunjukkan bahwa dengan cara indikasi
awalnya hanya dilakukan menjelang dan perencanaan pengembangan prosedur
akreditasi rumah sakit. Penelitian terkait, clinical pathway membantu dokter,
Nurfaida12 tentang penerapan clinical perawat, dan terapis sebagai alat untuk
pathway melalui studi kasus di Instalasi sosialisasi dan evaluasi proses pengobatan.
Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Dr.
Saiful Anwar Malang Jawa Timur Hambatan penerapan clinical pathway
menyimpulkan bahwa belum adanya Pelaksanaan clinical pathway di RSUP
komitmen dokter, kepemimpinan klinis, Kandou secara umum tidak menghadapi
dan dukungan manajemen klinis hambatan-hambatan; berarti, baik secara
merupakan hal yang menghambat personal (dokter) maupun dukungan dari
penerapan clinical pathway. Komitmen segi manajemen dan sistem yang berlaku di
adalah upaya penyatuan persepsi dan RSUP Prof Dr R.D. Kandou. Pada
kesepakatan, serta tekad bersama untuk kenyataan dalam pelaksanaan clinical
mencapai sebuah tujuan.7 Pembentukan pathway terkait dengan pengisian
komitmen organisasi sangat diperlukan kelengkapan di rekam medik. Sebagai
dalam penerapan clinical pathway di rumah contoh, pengisian lembar lain di catatan
sakit.11 perkembangan pasien terintegrasi kadang
kala tidak ada atau tidak sesuai dengan
Penerapan clinical pathway clinical pathway yang ada padahal hal
Berdasarkan hasil wawancara tersebut terkait kepatuhan pengisian berkas
mendalam dengan informan diketahui di rekam medik. Namun, laporan
bahwa clinical pathway telah diterapkan di rekapitulasi rekam medik cenderung
RSUP Prof Dr. R. D. Kandou. Salah satu menunjukkan hasil audit yang lengkap
manfaat penting penyelenggaraan clinical sudah dengan data clinical pathway. Hal ini
pathway ialah mutu pelayanan kesehatan terjadi ketika dalam proses pemeriksaan
menjadi lebih baik, adanya kepastian pelaksanaan clinical pathway, petugas
rencana untuk tata laksana pasien, rekam medik yang bertanggung-jawab
mengurangi length of stay pasien, dan memanggil dokter yang bersangkutan
mengontrol biaya. Secara umum hal itu untuk melengkapi clinical pathway di
berarti mengurangi beban biaya rumah rekam medik. Kendala penerapan clinical
sakit maupun membuka peluang bagi pathway menurut hasil penelitian dari
66 Jurnal Biomedik (JBM), Volume 9, Nomor 1, Maret 2017, hlm 62-67