You are on page 1of 9

www.jurnal.abulyatama.ac.

id/acehmedika
JURNAL ACEH MEDIKA
ISSN 2548-9623 (Online)

Determinan Kinerja Dokter Keluarga yang Dibayar Kapitasi di


Kota Banda Aceh

Harris Safriadi1, Ritha F Dalimunthe 2, Amru Nasution 2


1
Alumni Program Pascasarjana IKM USU
2
Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat USU

Abstract: The use of family doctors as healthy care facility is not in accordance with what has been
expected. It could be seen from the low utility rate by JKN acceptors in 2015. The level of references
increased to 8.52% in the same year. Unfortunately, it was not optimally supported by family doctors’
performance in knowledge, work satisfaction, and capitation earnings. The objective of this research
was to identify the determinants of family doctors’ performance paid by capitation in Banda Aceh. The
research used qualitative method with family doctors as the informants. The data were gathered by
conducting library study and field research, interviews, observation, and documentary study.The result
of the research showed that the determinants of family doctors were the system of capitation and
capitation earnings received by family doctors and badly integrated monitoring activity and
evaluation.It is recommended that BPJS Kesehatan Branch Office, Banda Aceh collaborate with the
Health Agency of Banda Aceh in optimizing socialization to family doctors and the community. Family
doctors should provide comprehensive service for patients and the capacity and delegation of authority
for Monev JKN Team to monitor and evaluate. Besides that, BPJS Regulation on Health No. 2/2015 on
the Implementation of the Fulfillment of Service Commitment in FKTP-based Capitation Payment
should be implemented in order to respond to the need for family doctors in fulfilling the received
capitation earnings.

Keywords: Determinant, Performance, Family Doctors, Capitation

Abstrak : Pemanfaatan dokter keluarga sebagai sarana pelayanan kesehatan masih belum sesuai dengan
yang diharapkan. Hal tersebut terlihat dari masih rendahnya angka utilisasi oleh peserta JKN pada tahun
2015. Tingkat rujukan mengalami peningkatan pada tahun 2015 mencapai 8,52%. Keadaan tersebut
ditunjang dengan kinerja dokter keluarga yang belum optimal. Kinerja dokter keluarga berkaitan dengan
pengetahuan, kepuasan kinerja dokter dan pendapatan kapitasi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi determinan kinerja dokter keluarga yang dibayar kapitasi di Kota Banda Aceh.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Informan merupakan objek yang terkait langsung dengan
kinerja dokter keluarga.Metode pengumpulan data mencakup penelitian kepustakaan, penelitian
lapangan (field research), wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan tiga
proses yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa yang menjadi determinan kinerja dokter keluarga adalah pengetahuan dokter keluarga tentang
sistem kapitasi dan pendapatan kapitasi yang diterima oleh dokter keluarga serta kegiatan monitoring
dan evaluasi yang belum terintegrasi dengan baik. Penelitian ini menyarankan kepada Kantor Cabang
BPJS Kesehatan Kota Banda Aceh dan Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh agar bekerjasama
mengoptimalkan sosialisasi kepada dokter keluarga dan masyarakat, dokter keluarga agar memberikan
pelayanan yang komprehensif kepada pasien. Perlu adanya peningkatan kapasitas dan pemberian
kewenangan kepada Tim Monev JKN dalam upaya monitoring dan evaluasi, dan diharapkan melalui
penerapan Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Pembayaran Kapitasi
Berbasis Pemenuhan Komitmen Pelayanan pada FKTP dapat menjawab kebutuhan dokter keuarga dalam
pemenuhan pendapatan kapitasi yang diterima.

Kata Kunci : Determinan, Kinerja, Dokter Keluarga, Kapitasi

Volume 2, No. 1, April 2018 138


www.jurnal.abulyatama.ac.id/acehmedika
JURNAL ACEH MEDIKA
ISSN 2548-9623 (Online)

Pelayanan dokter dalam sistem pelayanan pemahaman dokter terhadap sistem manage care
kesehatan adalah salah satu jenis medical service yang akan mempengaruhi keberhasilan sistem
yang berbentuk pelayanan individu, atau untuk saat pembayaran kapitasi.5
ini dikenal sebagai Upaya Kesehatan Perorangan Hasil survei awal dilapangan menunjukkan
(UKP). UKP sendiri, terdiri dari berbagai strata, bahwa masih terdapatnya masyarakat yang
yaitu primer, skunder dan tersier. UKP strata primer menyatakan tidak puas terhadap pelayanan yang
seringkali disebut dengan pelayanan atau praktik diberikan oleh dokter kepada pasien BPJS
kedokteran dasar atau di beberapa Negara Kesehatan. Masyarakat lebih cenderung memilih
dikembangkan sebagai praktik kedokteran keluarga. untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan di klinik
Pembayaran kapitasi merupakan suatu alat swasta yang belum bekerjasama dengan BPJS
yang sangat efektif yang dapat mempengaruhi Kesehatan atau langsung meminta rujukan untuk
perilaku dokter untuk mencapai tujuan yang berobat ke Rumah Sakit padahal seharusnya
diinginkan. Ada hubungan antara sistem penyakit yang diderita tersebut masih dapat di
kompensasi dengan produktifitas serta perilaku tangani oleh dokter keluarga. Hal ini dapat dilihat
dokter, khususnya dalam pasar yang kompetitif. dari data yang diperoleh dari BPJS Kesehatan
Produktifitas diukur dari kinerja dokter yang Kantor Wilayah Aceh, terjadi peningkatan jumlah
mencerminkan perilaku dokter dalam pasien yang dirujuk mencapai 2.255 orang,
mengendalikan biaya dan kualitas pelayanan. meningkat jika dibandingkan dengan jumlah
Kinerja ini dipengaruhi oleh karakteristik dokter, rujukan pada tahun 2014 yaitu sebanyak 1.216
tingkat pemahaman terhadap fungsi asuransi dan orang dengan rasio rujukan rata-rata per bulannya
aspek ekonomi terkait.1,2 mencapai 8,52%, rasio rujukan ini mengalami
Pembayaran kapitasi akan memaksa dokter peningkatan jika dibandingkan dengan rasio
untuk mengubah pola pikir, dari yang semula rujukan pada tahun 2014 yaitu sebesar 8,43%.
berorientasi pada orang sakit, akan berubah menjadi Rasio rujukan ini belum sesuai dengan target yang
berorientasi ke orang sehat dengan jalan telah disepakati antara BPJS Kesehatan dengan
meningkatkan pelayanan promotif dan preventif, Asosiasi Fasiltas Kesehatan Tingkat Pertama
yang pada akhirnya diharapkan akan meningkatkan sebagaimana diatur dalam Peraturan BPJS
3,4
efisiensi biaya pelayanan kesehatan. Kesehatan Nomor 2 Tahun 2015, yaitu: a) target
Tingkat pemahaman dokter tentang fungsi pada zona aman sebasar kurang dari 5% (lima
asuransi dan aspek ekonomi khususnya tentang persen) setiap bulan; dan b) target pada zona
kapitasi, akan berpengaruh terhadap perilaku prestasi sebesar kurang dari 1% (satu persen) setiap
2
praktek dokter dalam manage care. Hal lain yang bulan. Data menunjukkan bahwa sesungguhnya
ikut mempengaruhi kinerja dokter dalam 85% kasus rawat jalan sebenarnya adalah kasus
mengendalikan biaya adalah pengetahuan dan rawat jalan tingkat pertama (RJTP), hanya 15%

Volume 2, No. 1, April 2018 139


www.jurnal.abulyatama.ac.id/acehmedika
JURNAL ACEH MEDIKA
ISSN 2548-9623 (Online)

sisanyalah yang merupakan kasus rawat jalan pihak lain yang berkaitan berdasarkan
6
tingkat lanjutan dan rawat inap. pertimbangan peneliti sebagai berikut:
Berdasarkan permasalahan tersebut diatas Seluruh Dokter Praktek Perorangan (DPP)
maka rumusan penelitian ini adalah apasajakah sebagai Dokter Keluarga yang bertugas di Kota
yang merupakan determinan kinerja dokter Banda Aceh;
keluarga yang dibayar kapitasi di Kota Banda Aceh. 1. Pihak Kantor Cabang BPJS Kesehatan Banda
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Aceh;
mengidentifikasi determinan kinerja dokter 2. Pihak Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh; dan
keluarga yang dibayar kapitasi di Kota Banda Aceh. 3. Tim Monev Penyelenggaraan Pelayanan JKN
Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh.

METODE PENELITIAN
Penulis menggunakan metode penelitian Metode Pengumpulan Data yang dilakukan

kualitatif. Dipilihnya metode kualitatif dalam dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

penelitian ini didasarkan pada observasi dilapangan 1. Penelitian Kepustakaan

yang telah dilakukan sebelumnya dan pertimbangan 2. Penelitian Lapangan (Field Research)

dengan alasan bahwa permasalahan yang dikaji di 3. Wawancara

dalam penelitian ini adalah untuk memahami 4. Observasi

berbagai determinan yang berhubungan dengan 5. Dokumentasi

kinerja dokter keluarga yang dibayar kapitasi.


Sistem kapitasi yang dimaksud dalam penelitian ini
HASIL DAN PEMBAHASAN
adalah sistem pembayaran dimuka (prepaid) yang
dibayarkan oleh BPJS kepada dokter keluarga Determinan Faktor Pengetahuan Dokter
sebagai pembiayaan atas pelayanan yang diberikan Keluarga Tentang Sistem Kapitasi
kepada pasien peserta BPJS. Berdasarkan hasil wawancara kepada dua
Penelitian dilakukan di Tempat Praktik Dokter orang informan dokter dari lima DPP tentang
Keluarga yang ada di Wilayah Kota Banda Aceh, pengetahuan dokter mengenai sistem kapitasi
Kantor Cabang BPJS Kota Banda Aceh dan Dinas diperoleh informasi sebagaimana inforasi yang
Kesehatan Kota Banda Aceh. diperoleh dari informan pertama dokter keluarga
Waktu penelitian telah dilaksanakan pada menunjukkan bahwa pengetahuan Dokter Keluarga
rentang waktu bulan Maret sampai dengan bulan terkait dengan pengertian sistem kapitasi sudah
Agustus tahun 2016, yang dimulai dari tahap survei cukup baik. Informan menjelaskan bahwa melaui
awal hingga penyusunan laporan penelitian. program JKN dengan sistem kapitasi ini bisa
Informan dalam penelitian ini merupakan mendorong masyarakat dapat memanfaatkan sarana
objek yang terkait langsung dalam penelitian serta pelayanan kesehatan primer yang telah bekerjasama

Volume 2, No. 1, April 2018 140


www.jurnal.abulyatama.ac.id/acehmedika
JURNAL ACEH MEDIKA
ISSN 2548-9623 (Online)

dengan BPJS Kesehatan dengan sebaik-baiknya pengetahuan yang baik mengenai sistem kapatasi.
sehingga diharapkan dapat menurunkan angka Tidak terdistribusinya pengetahuan tentang sistem
kesakitan dan meningkatkan derajat kesehatan kapitasi ini terjadi karena masih ada dokter yang
masyarakat. memaknai sistem kapitasi hanya terbatas pada
Dari berbagai informasi yang diperoleh dari besaran jumlah kapitasi yang diterima sebagai
seluruh informan terlihat bahwa pengetahuan dokter kompensasi terhadap pelayanan kesehatan yang
tentang tujuan dan manfaat dari sistem kapitasi juga mereka berikan. Hal ini menimbulkan pergeseran
belum terdistribusi dengan baik. pola pikir dokter tentang sistem kapitasi tersebut.
Sebagai salah satu stakeholder dari BPJS Masih terdapatnya dokter keluarga yang
Kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh berorientasi pada besaran kapitasi yang diterima
seharusnya memiliki peran penting dalam hal menunjukkan keterbatasan ruang lingkup dokter
pelaksanaan sosialisasi tentang sistem kapitasi yang dalam memaknai sistem kapitasi.
saat ini dijalankan oleh Dokter Keluarga di Kota Keberhasilan implementasi kebijakan
Banda Aceh. mensyaratkan agar implementator mengetahui apa
Berdasarkan pernyataan informan di atas, yang harus dilakukan, apa yang menjadi tujuan dan
diketahui bahwa peran Dinas Kesehatan dalam sasaran harus ditransmisikan kepada kelompok
melaksanakan sosialisasi tentang sistem kapitasi sasaran (target group) sehingga akan mengurangi
kepada Dokter Keluarga di Kota Banda Aceh distorsi implementasi.7
belum berjalan dengan maksimal, hal ini Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan
dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya bahwa tingkat pengetahuan dokter keluarga tetang
kedudukan DPP langsung dikelola oleh BPJS sistem kapitasi belum merata sepenuhnya pada lima
Kesehatan, berbeda dengan Puskesmas yang dokter keluarga yang ada di Kota Banda Aceh.
merupakan Unit Pengendali Teknis Daerah (UPTD) Dalam penelitian ini diketahui tidak meratanya
untuk menunjang operasional Dinas Kesehatan pengetahuan dokter lebih disebabkan oleh rasa
dalam bidang pelayanan kesehatan dilingkungan keingintahuan dokter keluarga yang masih kurang
Pemerintah Kota Banda Aceh. Perlu adanya khususnya tentang sistem kapitasi. Dalam penelitian
sinkronisasi yang lebih baik antara BPJS Kesehatan ini juga diketahui pada umumnya dokter
dan Dinas Kesehatan dalam upaya peningkatan memahami konsep kapitasi sebagai pembayaran pra
kapasitas dokter keluarga di Kota Banda Aceh yang upaya yang akan mereka berikan, namun kurang
diharapkan seluruh dokter keluarga mempunyai memahami resiko finansial yang harus mereka
pengetahuan yang baik terhadap sistem kapitasi tanggung. Selama ini mereka pada umumnya
yang saat ini dijalankan di Era JKN. menerima nilai kontrak kapitasi tetapi kurang
Berdasarkan hasil penelitian yang telah memperhitungkan besaran rill jasa medis yang
dilaksanakan terlihat bahwa dokter keluarga sebagai meraka terima dari pembayaran kapitasi. Hal ini
pelaksana kebijakan belum sepenuhnya memiliki dapat berdampak pada persepsi dokter yang

Volume 2, No. 1, April 2018 141


www.jurnal.abulyatama.ac.id/acehmedika
JURNAL ACEH MEDIKA
ISSN 2548-9623 (Online)

menganggap bahwa besaran kapitasi yang selama secara berkala juga melaksanakan kegiatan
ini diterima dirasa kurang cukup. Peningkatan peningkatan kapasitas terhadap tenaga di tempat
pemahaman dokter keluarga mengenai sistem praktik mereka dan mengutamakan keramahan
kapitasi secara holistik sangat dibutuhkan untuk dalam pelayanan yang bertujuan untuk memberikan
menghindari kesenajangan persepsi terhadap sistem kepuasan kepada pasien.
tersebut. Hadirnya Tim Monitoring dan Evaluasi
(Monev) Pelayanan penyelenggaraan JKN dalam
Determinan Kepuasan Kinerja Dokter
upaya peningkatan kinerja dokter keluarga menjadi
Wawancara dilakukan dengan memberikan
sangat penting mengingat pelaksanaan program
pertanyaan yang sama kepada informan tentang
JKN salah satunya melalui sistem kapitasi pada
kepuasan terhadap kinerja dokter. Hasil dari
dokter keluarga ini membutuhkan pengawasan
wawancara tersebut sesuai dengan yang pernyataan
yang baik demi terlaksananya pelayanan kesehatan
berikut ini:
primer yang prima di Kota Banda Aceh.
“...Kalo saya pribadi, saya belum puas
Hasil wawancara diketahui bahwa upaya
dengan kondisi tempat praktik saya sekarang ini,
monitoring dan evaluasi oleh Tim Monev juga
mungkin manusia itu kan tidak pernah puas yaa...
belum dilaksanakan secara menyeluruh terhadap
dan itu terpulang untuk kenyamanan pasien, saya
semua FKTP yang ada di Wilayah Kerja Kota
masih kepengen lebih.. mungkin ada ruangan
Banda Aceh, Tim Monev hanya berkonsentrasi
khusus untuk pemeriksaan pasien yang bisa buat
pada Puskesmas saja.
pasien lebih nyaman. Kalau untuk kriteria BPJS ini
Kepuasan kinerja dokter adalah tingkat
tempatnya udah memenuhi standar mereka
emosional atau perasaan yang dialami oleh dokter
makanya bisa dilakukan perpanjangan kontrak”
terkait dengan pelayanan yang diberikan dalam
Hasil wawancara dari seluruh informan dokter
sistem kapitasi. Kepuasan kinerja dokter keluarga
keluarga tersebut dapat disimpulkan bahwa secara
dalam melakukan pelayanan merupakan faktor
umum menunjukkan informan menyatakan telah
predisposisi untuk mencipatakan situasi yang
siap untuk melakasanakan pelayanan kepada pasien
nyaman dalam bekerja.
peserta BPJS, kemudian terkait dengan sarana dan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
prasarana seluruh tempat praktik dokter keluarga
secara umum kepuasan kinerja dokter sudah cukup
juga telah dinyatakan sesuai dengan standar yang
baik, dimana dari hasil wawancara didapatkan
ditetapkan pihak BPJS. Hal ini dibuktikan dengan
bahwa seluruh tempat praktik dokter keluarga telah
dilakukannya re-kredensialing setiap akan
dilakukan kredensialing oleh pihak BPJS sebagai
melaksanakan perpanjangan kerjasama untuk tahun
salah salah satu syarat untuk melanjutkan kontrak
berikutnya. Dari hasil wawancara diketahui bahwa
kerjasama pada tahun berikutnya. Artinya, dokter
untuk meningkatkan kualitas pelayanan, informan
keluarga telah siap untuk melaksanakan pelayanan

Volume 2, No. 1, April 2018 142


www.jurnal.abulyatama.ac.id/acehmedika
JURNAL ACEH MEDIKA
ISSN 2548-9623 (Online)

dan telah memenuhi seluruh kriteria yang pasien atau pasien yang datang berobat lebih dari
dipersyaratkan oleh BPJS Kesehatan sebagai salah satu kali dalam satu bulan.
satu standar pelaksanaan pelayanan di DPP. Berdasarkan hasil wawancara juga diketahui
Pada penelitian juga menunjukkan bahwa pihak PBJS Kesehatan menganggap
bahwa dalam upaya untuk meningkatkan pembiayaan kesehatan menggunakan sistem
kualitas pelayanan, dokter keluarga secara berkala kapitasi yang saat ini dijalankan telah sesuai dengan
juga melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas harapan. Berikut pernyataan dari informan
terhadap tenaga di tempat praktik mereka dan mengenai hal tersebut:
mengutamakan keramahan dalam pelayanan yang “...Mengenai sistem pembayaran kapitasi,
bertujuan untuk memberikan kepuasan kepada sistem kita mendorong agar memaksimalkan
pasien. kegiatan promotif-preventif sehingga biaya kapitasi
Fasilitas yang lengkap dan sesuai dengan itu tidak tergerogoti untuk biaya kuratif, karena
standar yang ditetapkan (standart personal and kalau semuanya sakit kan resource yang kita kasih
facilities) diharapkan dapat meningkatkan kualiatas nggak akan cukup.. Jadi kita mendorong supaya
mutu layanan. Sumber daya merupakan faktor yang resource yang kita berikan itu dapat dimaksimalkan
sangat penting untuk terlaksananya suatu perilaku. agar masyarakat sehat melalui kegiatan tadi, jadi tidak
Fasilitas yang tersedia hendaknya dengan jumlah habis resourcenya memang kalau ditanya persepsi
serta jenis yang memadai dan selalu keadaaan siap dokter keluarga terhadap besaran nilai kapitasi
pakai dan untuk melakukan tindakan harus tentu mereka inginnya semakin meningkat, tapi
ditunjang fasilitas yang lengkap dan sebelumnya melalui perhitungan yang yang sudah kami
8
harus sudah disediakan. lakukan, kami menganggap kalau nilai yang
sekarang itu sudah cukup ya... itu... Beda sama
Determinan Pendapatan Kapitasi
klinik mereka bisa kita bayar sampai dengan
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
Rp.10.000,- itu apabila dia menyediakan dokter
terhadap informan menunjukkan bahwa mayoritas
gigi, memang saat ini itu aturan yang ada” (BPJS
dokter masih belum puas terhadap sistem kapitasi.
Kesehatan)
Ketidakpuasan dokter secara umum meliputi
Hasil wawancara juga diketahui bahwa
besaran jumlah kapitasi yang diterima dari sistem
besaran kapitasi yang saat ini diberikan kepada
kapitasi.
dokter keluarga sudah cukup memadai. Pihak BPJS
Dari berbagai pernyataan berdasarkan hasil
mengharapkan agar dokter keluarga menjalankan
wawancara menunjukkan bahwa seluruh informan
program promotif dan prefentif kepada peserta
merasa belum puas dengan besaran nilai kapitasi
BPJS Kesehatan yang terdaftar di tempat
yang diterima selama ini. Mereka berasumsi bahwa
praktiknya. Hal ini dilakukan untuk menekan angka
dana kapitasi tersebut tergolong sedikit dan bahkan
kesakitan agar kapitasi yang diberikan tidak habis
tidak mencukupi apabila terjadi peningkatan jumlah
digunakan untuk upaya kuratif.

Volume 2, No. 1, April 2018 143


www.jurnal.abulyatama.ac.id/acehmedika
JURNAL ACEH MEDIKA
ISSN 2548-9623 (Online)

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan dokter keluarga tentang sistem


bahwa seluruh informan merasa belum puas dengan kapitasi. Hal tersebut akan berdampak pada kinerja
besaran nilai kapitasi yang diterima selama ini. dokter yang kurang optimal dalam melaksanakan
Mereka berasumsi bahwa dana kapitasi tersebut fungsi sebagai gatekeeper.
tergolong sedikit dan bahkan tidak mencukupi Kepuasan kinerja dokter keluarga ditinjau dari
apabila terjadi peningkatan jumlah pasien atau hasil pelaksanaan pelayanan di Kota Banda Aceh
pasien yang datang berobat lebih dari satu kali terhadap sistem kapitasi secara umum sudah cukup
dalam satu bulan. baik. Hal ini ditinjau dari hasil pelaksanaan
Salah satu keluhan utama yang dikemukakan pelayanan yang telah dilaksanakannya melalui
oleh para dokter keluarga adalah aturan pembatasan sistem kapitasi yang ditinjau dari kesiapan dokter
dalam pemberian pelayanan oleh dokter primer. Hal keluarga dalam melaksanakan pelayanan,
ini dianggap mempengaruhi otonomi dokter dalam ketersediaan sarana dan prasarana pendukung,
pengobatan dan mengakibatkan dokter tidak dapat pemenuhan kriteria tempat praktik, dan upaya
memberikan pelayanan kesehatan yang optimal. dalam peningkatan kualitas pelayanan. Dokter
Para informan dalam penelitian ini juga keluarga telah siap untuk melaksanakan pelayanan
mengeluhkan pemeriksaan laboratorium yang dan memenuhi seluruh kriteria yang dipersyaratkan
dilakukan selama ini sangat-sangat terbatas sebagai oleh BPJS, dan dalam upaya untuk meningkatkan
9
salah satu dampak dari minimnya besaran kapitasi. kualitas pelayanan, dokter keluarga secara berkala
juga melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas
KESIMPULAN DAN SARAN terhadap tenaga di tempat praktik mereka dan
Kesimpulan mengutamakan keramahan dalam pelayanan yang
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan bertujuan untuk memberikan kepuasan kepada
yang telah dilakukan maka kesimpulan penelitian pasien.
ini adalah sebagai berikut : Seluruh informan merasa belum puas terhadap
Pengetahuan dokter keluarga tetang sistem pendapatan kapitasi yang diterima selama ini.
kapitasi belum merata sepenuhnya pada lima dokter Seluruh informan berasumsi bahwa dana kapitasi
keluarga yang ada di Kota Banda Aceh, dimana tersebut tergolong sedikit dan bahkan tidak
masih terdapatnya dua dari tiga orang informan mencukupi apabila terjadi peningkatan jumlah
dokter keluarga di DPP yang masih memiliki pasien. Besaran kapitasi ini belum memperhatikan
pengetahuan yang belum menyeluruh tentang distribusi resiko peserta, yang mampu memberi
sistem kapitasi. Faktor metode pemberian informasi insentif kepada dokter keluarga sebagai salah satu
yang masih belum optimal dan keingintahuan pusat pelayanan kesehatan primer untuk
dokter keluarga terhadap sistem kapitasi menjadi menyediakan layanan promotif-preventif. Dengan
salah satu determinan yang berkaitan dengan besaran kapitasi yang diterima oleh dokter keluarga

Volume 2, No. 1, April 2018 144


www.jurnal.abulyatama.ac.id/acehmedika
JURNAL ACEH MEDIKA
ISSN 2548-9623 (Online)

hanya sebesar Rp.8.000 per kapita per bulan ini Kapitasi Berbasis Pemenuhan Komitmen
membatasi dokter dalam pemberian pelayanan. Hal Pelayanan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat
ini dianggap mempengaruhi otonomi dokter dalam Pertama yang akan dijalankan di Kota Banda Aceh
pengobatan dan mengakibatkan dokter tidak dapat terhitung mulai tanggal 1 Januari 2017 mendatang
memberikan pelayanan kesehatan yang optimal. diharapkan dapat berjalan dengan baik, perlu
dukungan dari berbagai stake holder dan dokter
Saran keluarga selaku provider penyedia jasa pelayanan
Berdasarkan berbagai hal yang telah kesehatan dalam mensukseskan kebijakan ini.
disimpulkan, dapat dirumuskan beberapa saran Diharapkan kebijakan ini dapat menjawab
dalam penelitian ini sebagai berikut : kebutuhan dokter keuarga dalam memenuhi
Pihak Kantor Cabang BPJS Kesehatan Kota pendapatan kapitasi yang diterima.
Banda Aceh diharapkan dapat menjalin kerjasama
dengan Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh selaku DAFTAR PUSTAKA

salah satu stake holder di Kota Banda Aceh untuk


1. Chilingerian, J.A., 1995. Evaluating
melaksanakan kegiatan sosialisasi secara
Physician Efficiency in hospitals:
menyeluruh dan berkesinambungan tentang sistem
Multivariate analysis of best practices,
kapitasi kepada seluruh dokter keluarga dan
European Journal of Operational Reseach.
masyarakat Peserta BPJS Kesehatan serta
2. Kongstvedt, P.R., 1997. Essential of
mengembangkan metode pemberian informasi
Managed Health Care, Maryland: Aspen
yang lebih efektif dalam upaya menekan angka
Publisher Inc.
rujukan dan mengoptimalkan fungsi dokter
3. HIAA, 2000. Managed Care A: Integrated
keluarga sebagai gatekeeper.
Delivery and Financing Health Care
Dokter keluarga di DPP harus memberikan
(terjemahan), Jakarta: Pusat Kajian
pelayanan yang komprehensif kepada pasien
Ekonomi Kesehatan FKM UI.
peserta BPJS Kesehatan untuk memastikan pasien
4. Couturier, C.C., Duran-Zaleski, I., Jplly,
tersebut mendapatkan pelayanan kesehatan yang
D., Durieux, P., 2000. Effects of financial
optimal sesuai dengan kebutuhan yang
incentives on medical practice: results
diinginkannya.
from a systematic review of the leterature
Perlu adanya peningkatan kapasitas dan
and methodological issues, International
pemberian kewewenangan melalui regulasi kepada
Journal for Quality in Health Care.
Tim Monev JKN dalam upaya monitoring dan
5. Langenbrunner, J.C., Cashin, C.,
mengevaluasi kinerja Dokter Keluarga di Kota
O’Dougherty, S., 2009. Designing and
Banda Aceh.
Implementing Health Care Provider
Penerapan Peraturan BPJS Kesehatan Nomor
Payment Systems: How-To Manual,
2 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Pembayaran

Volume 2, No. 1, April 2018 145


www.jurnal.abulyatama.ac.id/acehmedika
JURNAL ACEH MEDIKA
ISSN 2548-9623 (Online)

Washington: The World Bank.


6. Pardede, D dan Wibisana W., 2004. Serba-
Serbi Dokter Keluarga. Dokter Keluarga
Sebagai Ujung Tombak
http://www.jpkmonline.net/kolomdokel.
php?pid=15&act=detail (30 Maret 2016).
7. Subarsono, AG., 2005. Analisis Kebijakan
Publik Konsep, Teori dan Aplikasi,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
8. Rundungan, R.O, AJ. M.Rattu,
N.W.Marriaty., 2015. Analisis Kinerja
Petugas Kesehatan Gigi Terhadap
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di
Poliklinik Gigi RSUD Datoe Binangkang
Kabupaten Bolaang Mongondow, Manado:
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
UNSRAT, Pasca Sarjana Universitas Sam
Ratulangi.
9. Hendratini, Y., 2010. Model Kinerja
Dokter Dengan Pembayaran Kapitasi
Dalam Program Asuransi Kesehatan.
[Disertasi]. Yogyakarta: Universitas Gajah
Mada.

Volume 2, No. 1, April 2018 146

You might also like