Professional Documents
Culture Documents
Transparansi Kab Luwu
Transparansi Kab Luwu
1 April 2012
ABSTRACT
The purpose of this study is to determine the transparency of the funds in the Village pertasi
Kencana Kalaena District Luwu Timur Regency and determine the maximum performance in terms of
transparency in the management APBDesa research method used was qualitative, using the technique of
interview results of this study indicate that the community had not experienced management
transparency APBDesa Village Pertasi kencana Kalaena Luwu Timur subdistrict because people are not
involved in it, and as for transparency iyu proved less than the maximum in because less easily accessible
to the general public, especially villagers in Desa Kencana Pertasi Luwu District of Kalaena .This is
caused due to problems such as not opening up government and not easily accessible so that people do
not know about the budget being used, other than that transparency is often not eventuated as it should
be because they lack the influence of village officials on the development and management of the
allocation of funds this village becomes a limiting factor transparency of the management of revenue
and expenditure budget Village in the Village pertasi Kencana Kalaena District Luwu Timur Regency of
transparency when it is expected to increase creativity, prosperity and good cooperation.
Keywords : transparency, budget management, village
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui transparansi dana di Desa Pertasi Kencana
Kecamatan Kalaena Kabupaten Luwu Timur dan mengetahui maksimal kinerja dalam hal transparansi
pengelolaan APBDesa metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif menggunakan teknik
wawancara hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat belum merasakan transparansi
pengelolaan APBDesa di Desa Pertasi kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten Luwu Timur karena
masyarakat kurang dilibatkan dalam hal itu dan adapun transparansi iyu terbukti kurang maksimal di
karenakan kurang mudahnya diakses oleh masyarakat umum khususnya masyarakat desa di Desa
Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten Luwu .Hal ini disebabkan karena adanya masalah
seperti tidak terbukanya pemerintah dan tidak mudahnya diakses sehingga masyarakat tidak
mengetahui mengenai anggaran yang terpakai, selain itu trasparansi ini sering tidak terrealisasi
sebagaimana mestinya kerena rendahnya pengaruh aparatur desa terhadap pengembangan dan
pengelolaan alokasi dana desa ini menjadi faktor penghambat transparansi pengelolaan anggaran
pendapatan dan belanja desa di Desa pertasi Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten Luwu Timur
padahal dari transparansi ini diharapkan dapat meningkatkan kreativitas, kesejahteraan dan kerja
sama yang baik.
Kata Kunci : Transparansi, Pengelolaan Anggaran, Desa
banyak ikatan-ikatan keluarga yang rapat, “Pengawasan adalah segala usaha atau
ketaatan, dan kaidah-kaidah social kegiatan untuk mengetahui dan menilai
Desa dihuni oleh masyaraka yang kenyataan yang sebenarnya mengenai
hidup dalam satu budya yang relative pelaksanaan tugas dan kegiatan apakah
homogen Masyarakat desa terikat oleh sesuai dengan yang semestinya atau tidak”.
kesamaan dan kestuan system nilai social- Dari pengertian di atas, pengawasan
budaya. Mereka bermasyarakat rukun dan mempunyai kewenangan yang lebih
guyub. Karna itu mereka disebut masyarakat “forcefull” terhadap objek yang dikendalikan, atau
paguyuban (gemeinschaft). objek yang diawasi. Dalam pengendalian
Wilaya pedesaan adalah wilaya yang kewenangan untukmengadakan tindakan konkrit itu
jauh dari pusat ibukota kecamatan atau ibu sudah terkandung di dalamnya, sedangkan dalam
kota kabupaten /kota. Penduduk desa pada pengertian pengawasan tindakan korektif
umumnya berasal dari satu keturunan merupakan proses kelanjutan.
(geneologi) sehingga memiliki kekerabatan 1. terbuka, mudah, dan dapat diakses oleh
yang erat .Desa yang di dalamnya terdapat semua pihak yang membutuhkan serta
kesatuan masyarakat tesebut kemudian disediakan secara memadai dan mudah
dilegalkan melalui UU No.32/2004 yang dimengerti oleh masyarakat.
disebut sebagai kesatuan masyarakat hukum 2. Terbuka dalam pengelolaan APBDesa
(adat).Kata desa berasal dari bahasa adalah sistem pengembangan yang
sansekerta yakni desi, dusun yang berarti tidak dikoordinasi oleh suatu individu /
tempat asal, tempat tinggal, negeri asal, atau lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku
tanah leluhur yang merujuk pada satu yang bekerja sama dengan memanfaatkan
kesatuan hidup, dengan satu kesatuan kode sumber (source-code) yang tersebar
norma, serta memiliki batas yang jelas. dan tersedia bebas.
Dalam upaya mendukung keberhasilan otonomi 3. Kemudahan akses informasi adalah
daerah terdapat tiga aspek utama yaitu pengawasan, kemudahan mendapatkan informasi
pengendalian dan pemeriksaan. Ketiga hal tersebut baik secara langsung maupun tidak
pada dasarnya berbeda baik konsepsi maupun langsung. Akses informasi secara langsung
aplikasinya (Mardiasmo, 2002 : 213). Pengawasan yaitu informasi yang didapatkan dengan
mengacu pada tindakan atau kegiatan yang dilakukan langsung berhadapan dengan pihak terkait
oleh pihak luar (yang dipilih) untuk mengawasi kinerja mengenai informasi yang dibutuhkan.
pemerintah. Pengawasan dapat didefinisikan sebagai 4. Bertanggung jawab adalah
proses untuk “ menjamin” bahwa tujuan-tujuan perwujudan kewajiban seseorang untuk
organisasimenjadi tercapai ini berkenaan dengan cara- mempertanggungjawabkan pengelolaan dan
cara membuat kegiatan sesuaidengan yang pengendalian sumberdaya dan pelaksanaan
direncanakan (Handoko, 1996: 359). Sedangkan kebijakan yang di percayakan kepadaya dalam
definisi pengawasan menurut Mockler rangka pencapaian tujuan yang telah di tetapkan.
(dalam Handoko, 1996 : 360) adalah
pengawasan manajemen adalah suatu usaha D. METODE PENELITIAN
sistematik untuk menerapkan standar
pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, Penelitian ini berlokasi pada Kantor
merancang sistem informasi umpan balik, Desa Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena
membandingkan kegiatan nyata dengan Kabupaten Luwu Timur. Pemilihan lokasi ini
standar yang telah ditetapkan sebelumnya, didasari pada pertimbangan transparasi
menentukan dan mengukur penyimpangan- pengelolaan APBDesa belum maksimal. Alasan
penyimpangan, serta mengambil tindakan lain dipilih sebagai tempat penelitian
koreksi yang diperlukan untuk menjamin karena disamping Desa Pertasi Kencana
bahwa semua sumber daya perusahaan tersebut mudah dijangkau oleh peneliti,
dipergunakan dengan cara paling efektif dan objek penelitian juga terletak di desa
efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan tersebut.
perusahaan. Menurut Sujamto (1996 : 19) Jenis penelitian yaitu penelitian kualitatif. Tipe
Transparansi Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa
di Desa Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten Luwu Timur – Amiruddin1, Muhammadiah2, Ruskin Azikin2
21
Vol. II No. 1 April 2012
penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif Member checking, adalah proses peneliti
kualitatif. Berdasarkan penelusuran peneliti di mengajukan pertanyaan pada satu atau
lapangan, maka peneliti mengambil informan lebih partisipan untuk tujuan seperti yang
sebanyak 7 orang yang terbagi dalam: Kepala Desa telah dijelaskan di atas. Triangulasi
1orang, BPD 1 orang, Sekdes 1 orang, Kaur merupakan proses penyokongan bukti
pemerintahan 1 orang masyarakat 3 orang , Jumlah 7 terhadap temuan, analisis dan interpretasi
orang. data yang telah dilakukan peneliti yang
Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data berasal dari: (1) individu (informan) yang
merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari berbeda (guru dan murid), (2) tipe atau sumber data
bahasa Latin yang berarti sesuatu yang diberikan. (wawancara, pengamatan dan dokumen),serta (3)
Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk metode pengumpulan data (wawancara,
menjadi data. Data kemudian diolah sehingga pengamatan dan dokumen).
dapat diutarakan secara jelas dan tepat
sehingga dapat dimengerti oleh orang lain E. HASIL DAN PEMBAHASAN
yang tidak langsung mengalaminya sendiri,
Transparansi adalah segala kegiatan yang
hal ini dinamakan deskripsi. Data Primer,
dilaksanakan oleh penyelenggara pemerintah yang
Data primer adalah data yang diperoleh
berkaitan dengan pendapatan, belanja, serta
langsung dari sumber pertama. Data
pembiayaan desa, sebagai upaya pemenuhan
sekunder mencakup dokomen-dokumen
kebutuhan masyarakat berdasarkan
resmi, buku-buku, hasil penelitian yang
peraturan perundang-undangan, yang
berwujud laporan dan sebagainya.
bersifat terbuka, mudah, dan dapat diakses
Sehubungan dengan pendekatan
oleh semua pihak yang membutuhkan serta
penelitian diatas, teknik pengumpulan data
disediakan secara memadai dan mudah
yang akan digunakan dalam penelitian ini
dimengerti oleh masyarakat.
adalahpenelitian lapangan (field research),
Hasil penelitian dan wawancara kami
dilakukan dengan cara mengunjungi
terhadap transparansi pengelolaan
langsung ke objek penelitian yaitu Kantor
APBDesa di Desa Pertasi Kencana
Desa Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena
Kecamatan Kalaena Kabupaten Luwu
Kabupaten Luwu Timur. Penelitian ini
Timur, berikut hasil wawancara kami
dilakukan melalui serangkaian kegiatan
dengan kepala Desa Pertasi Kencana
seperti: Observasi, yaitu melakukan
“Kami selaku pemerintah sudah melaksanakan
pengamatan secara langsung pada objek
pengelolaan APBDesa sesuai dengan prosedur
penelitian terhadap aktivitas yang ada di
dan memberikan setiap masyarakat untuk
Kantor Desa Pertasi Kencana Kecamatan
memperoleh informasi tentang pelayanan
Kalaena Kabupaten Luwu Timur. Wawancara,
pemerintah yang baik”
yaitu melakukan tanya-jawab dengan pihak-
( wawancara, HM).
pihak yang berhubungan dengan masalah
penelitian yaitu kepala Desa dan masyarakat
Hal senada juga disampaikan oleh
yang di Desa Pertasi Kencana Kecamatan
ketua BPD desa Pertasi Kencana
Kalaena Kabupaten Luwu Timur.
“Bahwa setiap kita mengelolah APBDesa
Mereduksi data berarti merangkum,
terkait dengan kepentingan masyarakat
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan
kami beserta kepalah desa menberikan
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
informasi kepada masyarakat dengan jelas
polanya. Penyajian Data, dalam penelitian
dan mengadakan musyawarah dengan
kualitatif, penyajian data merupakan rakitan
masyarakat”(wawancara, SW.19).
informasi dalam bentuk uraian singkat,
bagan, hubungan antar kategori, flowchart,
Dari penjelasan di atas maka dapat
dan sejenisnya agar makna peristiwa lebih
kami simpulkan bahwa transparansi
mudah dipahami. Setelah menganalisis data,
pengolaan APBDesa sudah berjalan dengan
peneliti harus memastikan apakah
baik,dan merupakan perinsip keterbukaan
interpretasi dan temuanpenelitian akurat.
Transparansi Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa
di Desa Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten Luwu Timur – Amiruddin1, Muhammadiah2, Ruskin Azikin2
22
Vol. II No. 1 April 2012
Dari penjelasan di atas maka dapat “Pada prinsipnya dalam kemudahan akses
kami simpulkan bahwa kemudahan akses pengelolaan APBDesa pemerataan dan
pengolaan APBDesa mudah karna aparat keadilan masyarakat berdasarkan perinsip-
desa menyediakan papan informasi di kantor perinsip hukum. desa yang berwenang
desa sehingga masyarakat muda untuk mengatur dan mengurus urusan
mengakses masyarakat setempat sebagai perwakilan
Hasil penelitian dan wawancara kami rakyat yang berfungsi sebagai pengayom
terhadap kemudahan akses dalam pengelolaan masyarakat yg berkedudukan di desa”(
APBDesa di Desa Pertasi Kencana Kecamatan wawancara, SM).
Kalaena Kabupaten Luwu Timur, berikut hasil
wawancara kami dengan BPD desa Pertasi Dari penjelasan di atas maka dapat
Kencana kami simpulkan bahwa kemudahan akses
“Tanggapan kami mengenai pengolaan pengolaan APBDesa mudah ,karena sudah
APBDesa itu mudah diakses karena tiap sesuai dengan perundang undang an yang
tahunnya kami melakukan perubahan berlaku.
APBDesa, dan kepalah desa dengan Hasil penelitian dan wawancara
aparatnya kami punya data-data kami terhadap kemudahan di akses dalam
perubahanAPBDesa jadi jika ada yang pengelolaan APBDesa di Desa Pertasi
membutuhkannya kami bisa menperlihatkan Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten
rincian-rincian dana dan tidak ada yang di Luwu Timur, berikut hasil wawancara kami
tutup-tutupi”(wawancara, SN). dengan Masyarakat desa Pertasi Kencana
“Sepengetahuan kami selama ini
Dari penjelasan di atas maka dapat pengelolaan APBDesa mudah diakses atau
kami simpulkan bahwa kemudahan akses mudah diketahui karna biasanya kepala
pengolaan APBDesa mudah karna informasi desa menyampaikan biaya-biaya
ada selalu diapdet dan tidak ada yang pembangunan yang akan dilaksanakan
ditutup-tutupi. dan yang sudah dilaksanakan, dan
Hasil penelitian dan wawancara kami anggaran yang sudah dipakai dan
terhadap kemudahan dalam pengelolaan anggaran yang akan dipakai”( wawancara,
APBDesa di Desa Pertasi Kencana Kecamatan IW).
Kalaena Kabupaten Luwu Timur, berikut
hasil wawancara kami dengan Sekdes Pertasi Dari penjelasan di atas maka dapat
Kencana kami simpulkan bahwa kemudahan akses
“Bahwasanya pengelolaan APBDesa pengolaan APBDesa mudah karena ada
itu mudah di akses karena rincian – memberikan informas kepada siapapun
rincian dana semua tertulis pada masyarakat yang ingin mengetahuinya.
perubahan anggaran pendapatan dan Hasil penelitian dan wawancara
belanja desa” (wawancara, AH). kami terhadap kemudahan di akses dalam
pengelolaan APBDesa di Desa Pertasi
Dari penjelasan di atas maka dapat Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten
kami simpulkan bahwa kemudahan akses Luwu Timur, berikut hasil wawancara kami
pengolaan APBDesa mudah diakses karena dengan Masyarakat desa Pertasi Kencana
informasi tentang dana tidak ada yang “Kami tidak tau tentang pengelolaan
ditutupi.dan bisa diakses. APBDesa karena kami selaku masyarakat
Hasil penelitian dan wawancara biasa jarang pergi ke kantor desa ,kami
kami terhadap kemudahan diakses dalam hanya melaksanakan kewajiban sebagai
pengelolaan APBDesa di Desa Pertasi masyarakat ”( wawancara, RM)
Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten Dari penjelasan di atas maka dapat
Luwu Timur, berikut hasil wawancara kami kami simpulkan bahwa kemudahan akses
dengan Kaur Pemerintahan desa Pertasi pengolaan APBDesa masih kurang
Kencana, dirasakan oleh masyarakat bawah.
Transparansi Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa
di Desa Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten Luwu Timur – Amiruddin1, Muhammadiah2, Ruskin Azikin2
25
Vol. II No. 1 April 2012
masalah dengan cepat. Namun hal ini tidak optimalnya partisipasi swadaya masyarakat ini
mempengaruhi pelaksanaan APBDesa karena adanya dikarenakan karena kondisi perekonomian
kemampuan untuk menggerakkan masyarakat. masyarakat yang kurang mendukung.
Berikut hasil wawancara dengan masyarakat Kapasitas Aparatur Desa sebagai
terkait dengan kapasitas Sumber Daya Manusia dalam pelaksana kebijakan menjadi faktor penunjang
pengelolaan APBDesa keberhasilan pelaksanaan program-program yang
“untuk dapat melaksanakan pengeloaan dibiayai APBDesa. Kemampuan dan keterampilan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Aparatur Desa sebagai pelaksana kebijakan
(APBDesa) secara maksimal harus didukung merupakan dasar dari Pelaksanaan Pemerintahan
dengan Sumber Daya Manusia yang memadai khususnya di Bidang Keuangan dalam mengelola
dalam kaitannya dengan Sumber Daya APBDesa Dari hasil penelitian dalam hubungan
Manusia berpusat pada rendanya tingkat sumber daya dengan pelaksanaan AAPBDesa,
pendidikan para pengelola APBDesa”( terdapat beberapa faktor penting sebagai pendorong.
wawancara, HL) Beberapa faktor pendorong tersebut adalah :
a) Kemampuan pelaksana untuk memberi
Kaitannya dengan sumber daya manusia dorongan kepada masyarakat agar
berpusat pada rendahnya pendidikan para pelaksana berpartisipasi dalam kegiatan
pengelolaan APBDesa, sehingga pemahaman APBDesa, meskipun hanya berupa
pelaksana mengenai APBDesa kurang, serta tidak tenaga dan material.
adanya dukungan yang memadai. Hal ini b) Adanya kemampuan pelaksana kebijakan
menimbulkan kurangnya dukungan pengawasan, APBDesa dalam melakukan identifikasi dan
terutama pengawasan oleh masyarakat. menyelesaikan masalah dalam pelaksanaan
Sebagaimana telah dibahas pada APBDesa.
bagian sebelumnya peran serta masyarakat c) Kelengkapan sarana/prasarana desa
dinilai kurang memadai akibat kurangnya dalam mendukung kebijakan APBDesa.
sosialisasi yang ditujukan bagi masyarakat. F. PENUTUP
Hal ini menyebabkan masyarakat baik secara individu Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka
maupun melalui kelembagaan kurang memahami penulis menyimpulkan sebagai berikut:
peran serta tugasnya. Dalam hal ini pemahaman Transparansi Pengelolaan Anggaran
masyarakat adalah membantu pelaksanaan secara Pendapatan dan Belanja Desa dengan indikator; (1)
fisik dari berbagai kegiatan implementasi, pengelolaan keterbukaan, Berdasarkan hasil pengamatan penulis
APBDesa kondisi tersebut menyebabkan tidak ada bahwa Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan
peningkatan kapasitas masyarakat/ lembaga Belanja Desa terbuka namun masih perlu
masyarakat yang akhirnya menyebabkan rendahnya ditingkatkan kejelasan prosedur-prosedur dan
peran pengawasan oleh masyarakat. kejelasan biaya-biaya belum maksimal transparan.
Peningkatan kemampuan lembaga (2) Kemudahan akses informasi dengan indikator
kemasyarakatan di desa dalam perencanaan, kemudahan mendapatkan informasi langsung
pelaksanaan dan pengendalian pembangunan tidak maupun tidak langsung bisa dikatakan cukup
tercapai optimal, karena lembaga kemasyarakatan mudah. (3) Dapat diakses, Hasil penelitian dan
hanya dilibatkan dalam penyusunan rencana kegiatan wawancara kami terhadap pengelolaan APBDesa di
dan pelaksanaan fisik. Sementara itu dalam Desa Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena
pelaksanaan dan pengendalian dan proses Kabupaten Luwu Timur dengan indikato dapat
administratif tidak dilibatkan. diakses, dapat diakses namun belum maksimal. (4)
Peningkatan partisipasi swadaya masyarakat Bertanggung jawab. Hasil penelitian dan wawancara
dalam program-program lapangan yang dibiayai kami terhadap pengelolaan APBDesa di Desa
APBDesa juga belum optimal khususnya dalam hal Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten
pembiayaan. Berdasarkan data yang penulis peroleh Luwu Timur dengan indikato Bertanggung
dilapangan total pembiayaan partisipatif dari jawab.sudah terlaksana karena masyarakat
masyarakat mencapai 12,53% dari total dianggarkan dilibatkan dalam rapar.
untuk pembiayaan daerah, sebesar Rp. 945.056.000,- Berdasarkan kesimpulan dari hasil
sementara sisanya berasal dari ADD. Belum penelitian yang telah dikemukakan di atas,
Transparansi Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa
di Desa Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten Luwu Timur – Amiruddin1, Muhammadiah2, Ruskin Azikin2
30
Vol. II No. 1 April 2012
DAFTAR PUSTAKA