You are on page 1of 15

Vol. II No.

1 April 2012

TRANSPARANSI PENGELOLAAN ANGGARAN


PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
DI DESA PERTASI KENCANA
KECAMATAN KALAENA
KABUPATEN LUWU TIMUR
Amirruddin1, Muhammadiah2, Ruskin Azikin2
1Program Studi Ilmu Pemerintahan FakultasIlmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar
Jl. Sultan Alauddin No. 259 Makassar 90221
Telp. 0411-866972 ext.107.Fax.0411-8655888
amiruddin@yahoo.co.id
2Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar


Jl. Sultan Alauddin No. 259 Makassar 90221
Telp. 0411-866972 ext.107.Fax.0411-8655888
muhammadiah@unismuh.ac..id ruskinazikin@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this study is to determine the transparency of the funds in the Village pertasi
Kencana Kalaena District Luwu Timur Regency and determine the maximum performance in terms of
transparency in the management APBDesa research method used was qualitative, using the technique of
interview results of this study indicate that the community had not experienced management
transparency APBDesa Village Pertasi kencana Kalaena Luwu Timur subdistrict because people are not
involved in it, and as for transparency iyu proved less than the maximum in because less easily accessible
to the general public, especially villagers in Desa Kencana Pertasi Luwu District of Kalaena .This is
caused due to problems such as not opening up government and not easily accessible so that people do
not know about the budget being used, other than that transparency is often not eventuated as it should
be because they lack the influence of village officials on the development and management of the
allocation of funds this village becomes a limiting factor transparency of the management of revenue
and expenditure budget Village in the Village pertasi Kencana Kalaena District Luwu Timur Regency of
transparency when it is expected to increase creativity, prosperity and good cooperation.
Keywords : transparency, budget management, village
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui transparansi dana di Desa Pertasi Kencana
Kecamatan Kalaena Kabupaten Luwu Timur dan mengetahui maksimal kinerja dalam hal transparansi
pengelolaan APBDesa metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif menggunakan teknik
wawancara hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat belum merasakan transparansi
pengelolaan APBDesa di Desa Pertasi kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten Luwu Timur karena
masyarakat kurang dilibatkan dalam hal itu dan adapun transparansi iyu terbukti kurang maksimal di
karenakan kurang mudahnya diakses oleh masyarakat umum khususnya masyarakat desa di Desa
Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten Luwu .Hal ini disebabkan karena adanya masalah
seperti tidak terbukanya pemerintah dan tidak mudahnya diakses sehingga masyarakat tidak
mengetahui mengenai anggaran yang terpakai, selain itu trasparansi ini sering tidak terrealisasi
sebagaimana mestinya kerena rendahnya pengaruh aparatur desa terhadap pengembangan dan
pengelolaan alokasi dana desa ini menjadi faktor penghambat transparansi pengelolaan anggaran
pendapatan dan belanja desa di Desa pertasi Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten Luwu Timur
padahal dari transparansi ini diharapkan dapat meningkatkan kreativitas, kesejahteraan dan kerja
sama yang baik.
Kata Kunci : Transparansi, Pengelolaan Anggaran, Desa

Transparansi Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa


di Desa Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten Luwu Timur – Amiruddin1, Muhammadiah2, Ruskin Azikin2
17
Vol. II No. 1 April 2012

A. PENDAHULUAN No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah


Sejak awal dibentuknya negara Kesatuan Daerah, yang dilaksanakan secara efektif
Republik Indonesia oleh para oleh pendiri republik ini pada tanggal 15 Oktober 2004.
adanya daerah otonom dalam Negara Kesatuan Menurut Dwiyanto, dkk (2003:106),
Republik Indonesia (Zauhar : 1994). Pendiri negara bahwa transparansi international menempatkan
ini telah menetapkan pilihannya pada prinsip Indonesia pada tahun 2002 di urutan ke-98 antara
pembagian kekuasaan dalam penyelenggaraan 102 negara. Dalam hal korupsi, hal ini terbukti
pemerintah negara. bahwa masih tingginya tingkat korupsi yang
Dengan demikian, sudah diamanatkan pada terjadi di Indonesia baik dipusat maupun di daerah.
dasarnya semua tuntutan tersebut dimaksudkan Alternatif pemecahan masalah praktik KKN di
untuk membangun budaya demokrasi di Indonesia. pemerintahan daerah yaitu dapat dilakukan
Lahirnya Undang-undang No. 22 Tahun 1999 dengan mengutamakan upaya dalam bentuk
tentang Pemerintah Daerah yang menggantikan perbaikan sistem pengawasan, perbaikan etika
Undang-Undang No. 5 Tahun 1974 yang dianggap moral pegawai, dan pemberian peringatan atau
lebih sesuai dengan aspirasi masyarakat di daerah sangsi.
dan daerah juga lebih mampu mewujudkan otonomi Dari berbagai fenomena praktik
daerah. KKN diatas maka dapat dikatakan bahwa
Sejak dikeluarkannya Undang-Undang Indonesia belum dapat mewujudkan suatu
pemerintah daerah mulai dilaksanakan tata pemerintahan yang baik, sebab masih
secara efektif pada bulan Januari 2001, telah banyak terjadinya praktik KKN, maka dapat
membawa perubahan yang cukup berarti dipakai indikator dari buruknya
terhadap hubungan pusat dan daerah, pemerintahan di Indonesia saat ini karena
terdapat beberapa kemajuan berarti rendahnya Transparansi pelayana maupun
terhadap hubungan pusat dan daerah. anggaran. Hal ini merupakan salah satu ciri
Kemajuan disini mempunyai artian seperti penting dari tata pemerintahan yang baik
tingkat partisipasi masyarakat yang semakin (good governance).
luas dalam berbagai bidang, atau tingkat Kepemerintahan yang baik (good
tanggung jawab pemerintah Kabupaten/Kota governance) merupakan suatu tuntutan
yang lebih besar kepada masyarakat. yang harus dipenuhi oleh Negara dalam
Meskipun demikian, masih banyak hal yang rangka pencapaian tujuannya. Untuk itu
perlu dilakukan dan diperbaiki dalam penyelenggaraan pemerintahan yang
pelaksanaan otonomi daerah diharapkan bukan lagi pemerintah yang
Hal ini dapat dilihat dalam proses “banyak memerintah” namun pemerintah yang
Pembuatan Undang-Undang No. 22 Tahun “sedikit memerintah” atau “pemerintah yang baik”
1999 yang sama sekali tidak melibatkan (better governance) menurut Osborne dan Gaebler
orang daerah dan lebih mengutamakan dalam Widodo (2000:18). Dalam rangka
kepentingan pusat. Disamping itu masih penyelenggaraan good governance maka
banyak ketidak jelasan dan kurang ketiga unsur yang berada dalam ruang
keterbukaan bagaimana implementasi yang governance harus dapat bekerja dengan
baik itu mesti dimulai (Salam, 2005:11). baik. Unsur-unsur yang dimaksud tersebut
Maka dari itu perlu dilakukan perubahan adalah : state (Negara atau Pemerintahan),
terhadap Undang- Undang No. 22 Tahun private sector (sektor swasta atau dunia
1999 yang dirasa belum mampu menjawab usaha) dan society (masyarakat). Unsur-
tantangan atau mengakomodasi tuntutan unsur tersebut akan berinteraksi menurut
perkembangan masyarakat, dan fungsi-fungsi yang harus dilakukannya.
ketatanegaraan yang ditinjau dari sisi daya Pada masa yang akan datang diperlukan
guna dan hasil guna dalam penyelenggaraan kerja sama dari unsur tersebut agar
pemerintah di daerah. Berdasar kondisi pemerintah benar-benar mampu memerintah.
tersebut maka pemerintah memperbaiki Dalam rangka menanggapi tuntutan
Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang pemerintah khususnya pada Sekretariat
Pemerintah Daerah menjadi Undang-undang Daerah Kabupaten Luwu Timur harus
Transparansi Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa
di Desa Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten Luwu Timur – Amiruddin1, Muhammadiah2, Ruskin Azikin2
18
Vol. II No. 1 April 2012

memperbaiki kinerja birokrasi yang sedangkan instrumen pendukung adalah


profesional guna meningkatkan pelayanan fasilitas database dan sarana informasi dan
masyarakat. Dengan kinerja birokrasi yang komunikasi dan petunjuk penyebarluasan
lebih profesional dalam melayani produk-produk dan informasi yang ada di
masyarakat, maka proses pelayanan dapat penyelenggara pemerintah, maupun prosedur
dilaksanakan dengan baik. Dari pernyataan pengaduan. Untuk itu adanya Perda
diatas kewenangan diberikan kepada daerah Transparansi adalah sebagai produk
selanjutkan diberikan kepada pemerintah hukum yang memberikan jaminan untuk
desa untuk dapat mengatur keuangan dan mengatur tentang hak memperoleh akses
mengatur anggaran belanja pemerintah desa. dan penyebarluasan informasi kepada
Seperti halnya yang terjadi di desa-desa publik.. Meningkatnya kepercayaan
wilayah Kabupaten Luwu Timur bahwa desa masyarakat terhadap pemerintahan, maka
memiliki kewenangan untuk mengurus akan menjamin meningkatnya jumlah
pemerintahannya termasuk pengelolaan masyarakat yang berpartisipasi dalam
keuangan yang ada di APBDesa. Hal itu pembangunan daerahnya dan akan dapat
tertuang pada Peraturan Daerah Luwu Timur meminimalisir berkurangnya pelanggaran
Nomor 06 Tahun 2008 tentang Penyerahan /penyimpangan dalam pengelolaan
Urusan Pemerintahan Kabupaten kepada pemerintahan. Luwu Timur telah mempunyai
Desa . Perda Nomor 4 Tahun 2007 tentang Transparansi
Atas dasar inilah, maka penulis tertarik Penyelenggaraan Pemerintahan Luwu Timur.
meneliti tentang Transparansi Pengelolaan Anggaran Hadirnya Perda Nomor 4 Tahun 3007 tentang
Pendapatan dan Belanja Desa di Desa Pertasi Kencana Transparansi, hanya sekedar pelengkap dan
Kecematan Kalaena Kabupaten Luwu Timur karena penghibur agar dapat meredam suara-suara nyaring
dengan adanya transparansi maka diharapkan yangmendorong transparansi pemerintahan.
pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Terlebih lagi, jangan-jangan hadirnya Perda
desa di desa pertasi Kencana dapat berjalan tersebut, hanya sebagai bentuk justifikasi saja,
secara maksimal agar tidak ada lagi bahwa pemerintahaan di Luwu Timur seakan-
penggelembungan dana yang tidak sesuai akan telah berniat baik untuk, dan telah transparan.
dengan program kerja desa Sederhananya, Pemda memandang bahwa
Transparansi adalah prinsip menciptakan transparansi telah terlaksana ketika perdanya telah
kepercayaan timbal-balik antara pemerintah dan ada. Padahal, seperti yang kita ketahui, pola pikir
masyarakat melalui penyediaan informasi dan yang terbangun di jajaran pengambilan kebijakan
menjamin kemudahan didalam memperoleh (Pemda dan Legislatif), terbiasa membuat Perda,
Informasi adalah suatu kebutuhan penting masyarakat tapi gagal dalam implementasi.
untuk berpartisipasi dalam pengelolaan daerah. Transparansi adalah suatu proses
Berkaitan dengan hal tersebut pemerintah daerah keterbukaan dari para pengelolah manajemen,
perlu proaktif memberikan informasi lengkap tentang utamanya manajemen publik, untuk membangun
kebijakan dan layanan yang disediakannya kepada akses dalam proses pengelolahan sehingga arus
masyarakat. informasi keluar dan masuk berimbang. Jadi,
Pemerintah daerah seharusnya perlu dalam proses tranparansi informasi tidak
menyiapkan kebijakan yang jelas tentang hanya diberikan oleh pengelolahan
cara mendapatkan informasi. Kebijakan ini manajemen public tapi masyarakat
akan memperjelas bentuk informasi yang memiliki hak untuk memperoleh informasi
dapat diakses masyarakat ataupun bentuk yang menyangkut kepentingan public.
informasi yang bersifat rahasia, bagaimana Sulistiyani (2004) menyatakan bahwa
cara mendapatkan informasi, lama waktu transparansi dan akuntabilitas adalah dua kata
mendapatkan informasi serta prosedur kunci dalam penyelenggaraan pemerintahan
pengaduan apabila informasi tidak sampai maupun penyelenggaraan perusahaan yang
kepada masyarakat. Instrumen dasar dari baik, dinyatakan juga bahwa dalam
transparansi adalah peraturan yang akuntabilitas terkandung kewajiban untuk
menjamin hak untuk mendapatkan informasi, menyajikan dan melaporkan segala
Transparansi Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa
di Desa Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten Luwu Timur – Amiruddin1, Muhammadiah2, Ruskin Azikin2
19
Vol. II No. 1 April 2012

kegiatan terutama dalam bidang administrasi B. FUNGSI-FUNGSI ANGGARAN DAERAH


keuangan kepada pihak yang lebih tinggi. Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 3 ayat
Akuntabilitas dapat dilaksanakan dengan (4) UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
memberikan akses kepada semua pihak yang Negara, Fungsi APBD adalah sebagai berikut :
berkepentingan, bertanya atau menggugat (1) Fungsi Otorisasi : Anggaran daerah merupakan
pertanggungjawaban para pengambil dasar untuk melaksanakan pendapatan dan
keputusan dan pelaksana baik ditingkat belanja pada tahun yang bersangkutan (2)
program, daerah dan masyarakat. Anggaran Fungsi Perencanaan : Anggaran daerah
Belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja merupakan pedoman bagi manajemen
Daerah selanjutnya disingkat APBD adalah dalam merencanakan kegiatan pada tahun
suatu rencana keuangan tahunan pemerintah yang bersangkutan. (3) Fungsi Pengawasan
daerah yang disetujui oleh Dewan : Anggaran daerah menjadi pedoman untuk
Perwakilan Rakyat Daerah (UU No. 17 Tahun menilai apakah kegiatan penyelenggaraan
2003 pasal 1 butir 8 tentang Keuangan pemerintah daerah sesuai dengan
Negara). Semua Penerimaan Daerah dan ketentuan yang telah ditetapkan. (4) Fungsi
Pengeluaran Daerah harus dicatat dan dikelola Alokasi : Anggaran daerah diarahkan untuk
dalam APBD. Penerimaan dan pengeluaran daerah mengurangi pengangguran dan pemborosan
tersebut adalah dalam rangka pelaksanaan tugas- sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan
tugas desentralisasi. Sedangkan penerimaan dan efektivitas perekonomian. (5) Fungsi Distribusi :
pengeluaran yang berkaitan dengan pelaksanaan Anggaran daerah harus mengandung arti/
Dekonsentrasi atau Tugas Pembantuan tidak dicatat memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. (6)
dalam APBD. Fungsi Stabilisasi : Anggaran daerah harus
APBD merupakan dasar pengelolaan mengandung arti/ harus menjadi alat untuk
keuangan daerah dalam satu tahun anggaran. memelihara dan mengupayakan keseimbangan
APBD merupakan rencana pelaksanaan fundamental perekonomian.
semua Pendapatan Daerah dan semua
Belanja Daerah dalam rangka pelaksanaan C. KONSEP DESA
Desentralisasi dalam tahun anggaran Desa adalah suatu wilaya yang
tertentu. Pemungutan semua penerimaan ditinggali oleh sejumlah orang yang saling
Daerah bertujuan untuk memenuhi target mengenal , hidup bergotong ronyong ,
yang ditetapkan dalam APBD. memiliki adat istiadatnya yang relatif sama,
Tahun anggaran APBD sama dengan dan mempunyai tata cara sendiri dalam
tahun anggaran APBN yaitu mulai 1 Januari mengatur kehidupan kemasyarakatannya.
dan berakhir tanggal 31 Desember tahun Sebagian besar pencahariannya adalah
yang bersangkutan. Sehingga pengelolaan, bertani atau nelayan .
pengendalian, dan pengawasan keuangan Menurut R. Bintarto (1968: 95) Desa
daerah dapat dilaksanakan berdasarkan adalah suatu perwujudan geografis yang
kerangka waktu tersebut. ditimbulkan unsur-unsur fisiografis social
APBD disusun dengan pendekatan ekonomis, politis, dan cultural yang
kinerja yaitu suatu sistem anggaran yang terdapat disitu hubungan dan penaruh yang
mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja timbale balik denan daerah-daerah lain.
atau output dari perencanaan alokasi biaya Kemudian menurut PJ. Bournen (1971: 19)
atau input yang ditetapkan. Penganggaran Desa adalah salah satu bentuk kuno dari
pengeluaran harus didukung dengan adanya kehidupan bersma sebayak beberapa ribu
kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah orang , hampir semuanya saling mengenal
yang cukup. Setiap pejabat dilarang melakukan kebayakan yang termasuk di dalamnya
tindakan yang berakibat pengeluaran atas beban hidup dari pertanian, perikanan, dan
APBD apabila tidak tersedia atau tidak cukup sebagainya usaha-usaha yang dapat
tersedia anggaran untuk membiayai dipengaruhi oleh hukum dan kehendak
pengeluaran tersebut. alam. Dan dalam tempat tinggal itu terdapat

Transparansi Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa


di Desa Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten Luwu Timur – Amiruddin1, Muhammadiah2, Ruskin Azikin2
20
Vol. II No. 1 April 2012

banyak ikatan-ikatan keluarga yang rapat, “Pengawasan adalah segala usaha atau
ketaatan, dan kaidah-kaidah social kegiatan untuk mengetahui dan menilai
Desa dihuni oleh masyaraka yang kenyataan yang sebenarnya mengenai
hidup dalam satu budya yang relative pelaksanaan tugas dan kegiatan apakah
homogen Masyarakat desa terikat oleh sesuai dengan yang semestinya atau tidak”.
kesamaan dan kestuan system nilai social- Dari pengertian di atas, pengawasan
budaya. Mereka bermasyarakat rukun dan mempunyai kewenangan yang lebih
guyub. Karna itu mereka disebut masyarakat “forcefull” terhadap objek yang dikendalikan, atau
paguyuban (gemeinschaft). objek yang diawasi. Dalam pengendalian
Wilaya pedesaan adalah wilaya yang kewenangan untukmengadakan tindakan konkrit itu
jauh dari pusat ibukota kecamatan atau ibu sudah terkandung di dalamnya, sedangkan dalam
kota kabupaten /kota. Penduduk desa pada pengertian pengawasan tindakan korektif
umumnya berasal dari satu keturunan merupakan proses kelanjutan.
(geneologi) sehingga memiliki kekerabatan 1. terbuka, mudah, dan dapat diakses oleh
yang erat .Desa yang di dalamnya terdapat semua pihak yang membutuhkan serta
kesatuan masyarakat tesebut kemudian disediakan secara memadai dan mudah
dilegalkan melalui UU No.32/2004 yang dimengerti oleh masyarakat.
disebut sebagai kesatuan masyarakat hukum 2. Terbuka dalam pengelolaan APBDesa
(adat).Kata desa berasal dari bahasa adalah sistem pengembangan yang
sansekerta yakni desi, dusun yang berarti tidak dikoordinasi oleh suatu individu /
tempat asal, tempat tinggal, negeri asal, atau lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku
tanah leluhur yang merujuk pada satu yang bekerja sama dengan memanfaatkan
kesatuan hidup, dengan satu kesatuan kode sumber (source-code) yang tersebar
norma, serta memiliki batas yang jelas. dan tersedia bebas.
Dalam upaya mendukung keberhasilan otonomi 3. Kemudahan akses informasi adalah
daerah terdapat tiga aspek utama yaitu pengawasan, kemudahan mendapatkan informasi
pengendalian dan pemeriksaan. Ketiga hal tersebut baik secara langsung maupun tidak
pada dasarnya berbeda baik konsepsi maupun langsung. Akses informasi secara langsung
aplikasinya (Mardiasmo, 2002 : 213). Pengawasan yaitu informasi yang didapatkan dengan
mengacu pada tindakan atau kegiatan yang dilakukan langsung berhadapan dengan pihak terkait
oleh pihak luar (yang dipilih) untuk mengawasi kinerja mengenai informasi yang dibutuhkan.
pemerintah. Pengawasan dapat didefinisikan sebagai 4. Bertanggung jawab adalah
proses untuk “ menjamin” bahwa tujuan-tujuan perwujudan kewajiban seseorang untuk
organisasimenjadi tercapai ini berkenaan dengan cara- mempertanggungjawabkan pengelolaan dan
cara membuat kegiatan sesuaidengan yang pengendalian sumberdaya dan pelaksanaan
direncanakan (Handoko, 1996: 359). Sedangkan kebijakan yang di percayakan kepadaya dalam
definisi pengawasan menurut Mockler rangka pencapaian tujuan yang telah di tetapkan.
(dalam Handoko, 1996 : 360) adalah
pengawasan manajemen adalah suatu usaha D. METODE PENELITIAN
sistematik untuk menerapkan standar
pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, Penelitian ini berlokasi pada Kantor
merancang sistem informasi umpan balik, Desa Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena
membandingkan kegiatan nyata dengan Kabupaten Luwu Timur. Pemilihan lokasi ini
standar yang telah ditetapkan sebelumnya, didasari pada pertimbangan transparasi
menentukan dan mengukur penyimpangan- pengelolaan APBDesa belum maksimal. Alasan
penyimpangan, serta mengambil tindakan lain dipilih sebagai tempat penelitian
koreksi yang diperlukan untuk menjamin karena disamping Desa Pertasi Kencana
bahwa semua sumber daya perusahaan tersebut mudah dijangkau oleh peneliti,
dipergunakan dengan cara paling efektif dan objek penelitian juga terletak di desa
efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan tersebut.
perusahaan. Menurut Sujamto (1996 : 19) Jenis penelitian yaitu penelitian kualitatif. Tipe
Transparansi Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa
di Desa Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten Luwu Timur – Amiruddin1, Muhammadiah2, Ruskin Azikin2
21
Vol. II No. 1 April 2012

penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif Member checking, adalah proses peneliti
kualitatif. Berdasarkan penelusuran peneliti di mengajukan pertanyaan pada satu atau
lapangan, maka peneliti mengambil informan lebih partisipan untuk tujuan seperti yang
sebanyak 7 orang yang terbagi dalam: Kepala Desa telah dijelaskan di atas. Triangulasi
1orang, BPD 1 orang, Sekdes 1 orang, Kaur merupakan proses penyokongan bukti
pemerintahan 1 orang masyarakat 3 orang , Jumlah 7 terhadap temuan, analisis dan interpretasi
orang. data yang telah dilakukan peneliti yang
Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data berasal dari: (1) individu (informan) yang
merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari berbeda (guru dan murid), (2) tipe atau sumber data
bahasa Latin yang berarti sesuatu yang diberikan. (wawancara, pengamatan dan dokumen),serta (3)
Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk metode pengumpulan data (wawancara,
menjadi data. Data kemudian diolah sehingga pengamatan dan dokumen).
dapat diutarakan secara jelas dan tepat
sehingga dapat dimengerti oleh orang lain E. HASIL DAN PEMBAHASAN
yang tidak langsung mengalaminya sendiri,
Transparansi adalah segala kegiatan yang
hal ini dinamakan deskripsi. Data Primer,
dilaksanakan oleh penyelenggara pemerintah yang
Data primer adalah data yang diperoleh
berkaitan dengan pendapatan, belanja, serta
langsung dari sumber pertama. Data
pembiayaan desa, sebagai upaya pemenuhan
sekunder mencakup dokomen-dokumen
kebutuhan masyarakat berdasarkan
resmi, buku-buku, hasil penelitian yang
peraturan perundang-undangan, yang
berwujud laporan dan sebagainya.
bersifat terbuka, mudah, dan dapat diakses
Sehubungan dengan pendekatan
oleh semua pihak yang membutuhkan serta
penelitian diatas, teknik pengumpulan data
disediakan secara memadai dan mudah
yang akan digunakan dalam penelitian ini
dimengerti oleh masyarakat.
adalahpenelitian lapangan (field research),
Hasil penelitian dan wawancara kami
dilakukan dengan cara mengunjungi
terhadap transparansi pengelolaan
langsung ke objek penelitian yaitu Kantor
APBDesa di Desa Pertasi Kencana
Desa Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena
Kecamatan Kalaena Kabupaten Luwu
Kabupaten Luwu Timur. Penelitian ini
Timur, berikut hasil wawancara kami
dilakukan melalui serangkaian kegiatan
dengan kepala Desa Pertasi Kencana
seperti: Observasi, yaitu melakukan
“Kami selaku pemerintah sudah melaksanakan
pengamatan secara langsung pada objek
pengelolaan APBDesa sesuai dengan prosedur
penelitian terhadap aktivitas yang ada di
dan memberikan setiap masyarakat untuk
Kantor Desa Pertasi Kencana Kecamatan
memperoleh informasi tentang pelayanan
Kalaena Kabupaten Luwu Timur. Wawancara,
pemerintah yang baik”
yaitu melakukan tanya-jawab dengan pihak-
( wawancara, HM).
pihak yang berhubungan dengan masalah
penelitian yaitu kepala Desa dan masyarakat
Hal senada juga disampaikan oleh
yang di Desa Pertasi Kencana Kecamatan
ketua BPD desa Pertasi Kencana
Kalaena Kabupaten Luwu Timur.
“Bahwa setiap kita mengelolah APBDesa
Mereduksi data berarti merangkum,
terkait dengan kepentingan masyarakat
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan
kami beserta kepalah desa menberikan
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
informasi kepada masyarakat dengan jelas
polanya. Penyajian Data, dalam penelitian
dan mengadakan musyawarah dengan
kualitatif, penyajian data merupakan rakitan
masyarakat”(wawancara, SW.19).
informasi dalam bentuk uraian singkat,
bagan, hubungan antar kategori, flowchart,
Dari penjelasan di atas maka dapat
dan sejenisnya agar makna peristiwa lebih
kami simpulkan bahwa transparansi
mudah dipahami. Setelah menganalisis data,
pengolaan APBDesa sudah berjalan dengan
peneliti harus memastikan apakah
baik,dan merupakan perinsip keterbukaan
interpretasi dan temuanpenelitian akurat.
Transparansi Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa
di Desa Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten Luwu Timur – Amiruddin1, Muhammadiah2, Ruskin Azikin2
22
Vol. II No. 1 April 2012

yang mungkin masyarakat untuk mengetahui APBDesa di Desa Pertasi Kencana


dan mendapatkan akses informasi yang Kecamatan Kalaena Kabupaten Luwu
seluas-luasnya tentang keuangan desa. Sesuai Timur, berikut hasil wawancara kami
dengan pendapat Adrianto tanjung dengan BPD desa Pertasi Kencana
(2007:35) mengatakan transparansi adalah “ Kami selaku BPD melihat penelolaan
keterbukaan dan kejujuran kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja
masyarakat berdasarkan pertimbangan desa Pertasi Kencana terbuka, artinya
bahwa masyarakat memiliki hak mengetahui dalam pengelolaan APBDesa tidak ada
secara terbuka dan meyeluruh atas yang di tutup-tutupi begitu pula
pertanggungjawaban pemerintah dalam pembuatan Rancangan peraturan desa
sumber daya yang dipercayakan kepadanya yang telah di setujui bersama oleh
dan ketaatannya pada peraturan perundang- kepalah desa dan BPD disampaikan
undangan. oleh pimpinan kepada kepala Desa
untuk ditetapkan menjadi peraturan
1. Terbuka desa, dengan keterbukaan
Dalam pengelolaan APBDesa adalah penyampaian rancangan peraturan
sistem pengembangan yang tidak desa dilakukan dalam jangka waktu 7
dikoordinasi oleh suatu individu / lembaga (tuju) hari sejak tanggal persetujuan
pusat, tetapi oleh para pelaku yang bekerja bersama”(wawancara, SN).
sama dengan memanfaatkan kode sumber
(source-code) yang tersebar dan tersedia Dari uraian dan penjelasan diatas di jelaskan
bebas. bahwa pengelolaan APBDesa terbukaan bagi
Hasil penelitian dan wawancara kami masyarakat dan tidak ada yang di tutup-tutupi
terhadap keterbukaan pengelolaan APBDesa sehingga pengelolaan APBDesa, dapat diketahui oleh
di Desa Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena masyarakat luas dan masyarakat juga dilibatkan
Kabupaten Luwu Timur, berikut hasil dalam musyawarah.
wawancara kami dengan kepala Desa Pertasi Hasil penelitian dan wawancara kami
Kencana terhadap keterbukaan pengelolaan APBDesa di Desa
“Dalam hal ini para aparat desa mestilah Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten
terbuka dalm melaksanakan pengelolaan Luwu Timur, berikut hasil wawancara kami dengan
Angaran Pendapatan dan Belanja Desa, desa Sekdes Pertasi Kencana
Pertasi Kencana sudah melakukan yang “Dalam menyusun dan melaksanakan
demikian karena itu adalah suatu hal yang APBDesa keterbukaan sudah berjalan
penting bagi masyarakat untuk sebagamana mestinya begitu juga kebijakan
mengetahuinya, keterbukaan dalam pengelolaan APBDesa dan menyusun raperdes
pelaksanaan APBDesa itu seperti APBDesa, perubahan APBDesa dan
diadakanya rapat dalam pengelolaan pertanggung jawaban pelaksanan APBDesa
APBDesa ini memungkinkan para aparat serta menyusun rancangan keputusan kepala
memikirkan hal-hal yang dirapatkan, dan desa tentang pelaksanaan peraturan
masyarakat dapat memberikan desa”(wawancara, AH).
pendapatnya pula” (wawancara, HM).
Dari penjelasan di atas maka dapat kami
Dari uraian dan penjelasan diatas di simpulkan bahwa tranparansi pengolaan APBDesa
jelaskan bahwa keterbukaan bagi masyarakat terbuka dan berjalan sebagaimana mestinya.
sangatlah penting ,agar dalam musyawarah Hasil penelitian dan wawancara kami
masyarakat dapat di beri kesempatan untuk terhadap keterbukaan pengelolaan
memberikan pendapatnya pula sehingga hal- APBDesa di Desa Pertasi Kencana
hal yang di rapatkan dapat di ketahui oleh Kecamatan Kalaena Kabupaten Luwu
masyarakat luas di daerah tersebut Timur, berikut hasil wawancara kami
Hasil penelitian dan wawancara dengan Kaur Pemerintahan desa Pertasi
kami terhadap keterbukaan pengelolaan Kencana:
Transparansi Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa
di Desa Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten Luwu Timur – Amiruddin1, Muhammadiah2, Ruskin Azikin2
23
Vol. II No. 1 April 2012

“Pada prinsipnya dalam keterbukaan pengolaan APBDesa terbuka sebagaimana


pemerataan dan keadilan masyarakat layaknya desa-desa yang ada di Kecamatan
berdasarkan perinsip-perinsip terebut Kalaena karena hasil penelitian dan
desa diatur sebagai dan dikembalikan wawancara kami terhadap keterbukaan
sebagai masyarakat hukum yang pengelolaan APBDesa di Desa Pertasi
berwenang mengatur dan mengurus Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten
urusan masyarakat setempat sebagai Luwu Timur, berikut hasil wawancara kami
perwakilan rakyat yang berfungsi sebagai dengan Masyarakat desa Pertasi Kencana
pengayom masyarakat disamping sebagai “Saya selaku masyarakat Desa
nomenklatur desa yg berkedudukan di desa” Pertasi melihat pengelolaan
(wawancara, SM). APBDesa berjalan sebagamana
Hasil penelitian dan wawancara kami mestiya sama dengan desa-desa
terhadap keterbukaan pengelolaan APBDesa yang lain yang ada di Kecamatan
di Desa Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena Kalaena semua melakukan
Kabupaten Luwu Timur, berikut hasil pengelolaan APBDesa secara terbuka
wawancara kami dengan Masyarakat desa tidak ada peyimpangan, sehingga
Pertasi Kencana pembangunan berjalan lancar”
“Kami selaku masyarakat desa pertasi (wawancara, SK).
kencana melihat pengelolaan APBDesa
di Desa Pertasi Kencana kurang Dari uraian dan penjelasan diatas di
keterbukan karna kurangnya jelaskan bahwa pengelolaan APBDesa
sosialisasi yang dilakukan oleh aparat terbuka karena sudah berjalan sesuai
desa sehingga kami kurang mengetahui dengan prosedur namun masih perlu
pengelolaan APBDesa” ditingkatkan.
( wawancara, IW). 2. Kemudahan akses
Kemudahan akses informasi adalah
Dari penjelasan di atas maka dapat kami kemudahan mendapatkan informasi baik
simpulkan bahwa tranparansi pengolaan APBDesa secara langsung maupun tidak langsung.
kurang keterbukaan karna tidak semua informasi di Akses informasi secara langsung yaitu
informasikan Pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang informasi yang didapatkan dengan
pembiayaannya bersumber dari APBDesa kurang langsung berhadapan dengan pihak terkait
transparansi. mengenai informasi yang dibutuhkan.
Hasil penelitian dan wawancara kami Informasi tidak langsung adalah informasi
terhadap keterbukaan pengelolaan APBDesa yang didapatkan melaui media perantara
di Desa Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena seperti penggunaan IT, pengumuman lewat
Kabupaten Luwu Timur, berikut hasil brosur, pamplet dan lain-lain.
wawancara kami dengan Masyarakat desa Hasil penelitian dan wawancara kami
Pertasi Kencana terhadap kemudahan diakses dalam
“Saya selaku masyarakat Desa Pertasi pengelolaan APBDesa di Desa Pertasi
Kencana memberi apresiasi kepada Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten
kepala pemerintah desa dan para Luwu Timur, berikut hasil wawancara kami
aparatnya dalam melakukan dengan kepala Desa Pertasi Kencana
pengelolaan APBDesa secara terbuka “Kami selaku pemerintah desa dalam
dan transparan kepada masyarakat pemberian informasi memudahkan untuk
sehingga tingkat kepercayaan kami diakses semaksimal mungkin itu di
kepada pemerintah desa sangat buktikan dengan adanya papan informasi
tinggi” yang kami sediakan di dalam kantor desa,
( wawancara, RM). karena kami selaku pemerintah desa
senantiasa siap menberikan informasi
Dari penjelasan di atas maka dapat yang di butuhkan oleh masyarakat”(
kami simpulkan bahwa tranparansi wawancara, HM).
Transparansi Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa
di Desa Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten Luwu Timur – Amiruddin1, Muhammadiah2, Ruskin Azikin2
24
Vol. II No. 1 April 2012

Dari penjelasan di atas maka dapat “Pada prinsipnya dalam kemudahan akses
kami simpulkan bahwa kemudahan akses pengelolaan APBDesa pemerataan dan
pengolaan APBDesa mudah karna aparat keadilan masyarakat berdasarkan perinsip-
desa menyediakan papan informasi di kantor perinsip hukum. desa yang berwenang
desa sehingga masyarakat muda untuk mengatur dan mengurus urusan
mengakses masyarakat setempat sebagai perwakilan
Hasil penelitian dan wawancara kami rakyat yang berfungsi sebagai pengayom
terhadap kemudahan akses dalam pengelolaan masyarakat yg berkedudukan di desa”(
APBDesa di Desa Pertasi Kencana Kecamatan wawancara, SM).
Kalaena Kabupaten Luwu Timur, berikut hasil
wawancara kami dengan BPD desa Pertasi Dari penjelasan di atas maka dapat
Kencana kami simpulkan bahwa kemudahan akses
“Tanggapan kami mengenai pengolaan pengolaan APBDesa mudah ,karena sudah
APBDesa itu mudah diakses karena tiap sesuai dengan perundang undang an yang
tahunnya kami melakukan perubahan berlaku.
APBDesa, dan kepalah desa dengan Hasil penelitian dan wawancara
aparatnya kami punya data-data kami terhadap kemudahan di akses dalam
perubahanAPBDesa jadi jika ada yang pengelolaan APBDesa di Desa Pertasi
membutuhkannya kami bisa menperlihatkan Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten
rincian-rincian dana dan tidak ada yang di Luwu Timur, berikut hasil wawancara kami
tutup-tutupi”(wawancara, SN). dengan Masyarakat desa Pertasi Kencana
“Sepengetahuan kami selama ini
Dari penjelasan di atas maka dapat pengelolaan APBDesa mudah diakses atau
kami simpulkan bahwa kemudahan akses mudah diketahui karna biasanya kepala
pengolaan APBDesa mudah karna informasi desa menyampaikan biaya-biaya
ada selalu diapdet dan tidak ada yang pembangunan yang akan dilaksanakan
ditutup-tutupi. dan yang sudah dilaksanakan, dan
Hasil penelitian dan wawancara kami anggaran yang sudah dipakai dan
terhadap kemudahan dalam pengelolaan anggaran yang akan dipakai”( wawancara,
APBDesa di Desa Pertasi Kencana Kecamatan IW).
Kalaena Kabupaten Luwu Timur, berikut
hasil wawancara kami dengan Sekdes Pertasi Dari penjelasan di atas maka dapat
Kencana kami simpulkan bahwa kemudahan akses
“Bahwasanya pengelolaan APBDesa pengolaan APBDesa mudah karena ada
itu mudah di akses karena rincian – memberikan informas kepada siapapun
rincian dana semua tertulis pada masyarakat yang ingin mengetahuinya.
perubahan anggaran pendapatan dan Hasil penelitian dan wawancara
belanja desa” (wawancara, AH). kami terhadap kemudahan di akses dalam
pengelolaan APBDesa di Desa Pertasi
Dari penjelasan di atas maka dapat Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten
kami simpulkan bahwa kemudahan akses Luwu Timur, berikut hasil wawancara kami
pengolaan APBDesa mudah diakses karena dengan Masyarakat desa Pertasi Kencana
informasi tentang dana tidak ada yang “Kami tidak tau tentang pengelolaan
ditutupi.dan bisa diakses. APBDesa karena kami selaku masyarakat
Hasil penelitian dan wawancara biasa jarang pergi ke kantor desa ,kami
kami terhadap kemudahan diakses dalam hanya melaksanakan kewajiban sebagai
pengelolaan APBDesa di Desa Pertasi masyarakat ”( wawancara, RM)
Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten Dari penjelasan di atas maka dapat
Luwu Timur, berikut hasil wawancara kami kami simpulkan bahwa kemudahan akses
dengan Kaur Pemerintahan desa Pertasi pengolaan APBDesa masih kurang
Kencana, dirasakan oleh masyarakat bawah.
Transparansi Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa
di Desa Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten Luwu Timur – Amiruddin1, Muhammadiah2, Ruskin Azikin2
25
Vol. II No. 1 April 2012

Hasil penelitian dan wawancara kami tersebut”( wawancara, HM).


terhadap kemudahan diakses dalam
pengelolaan APBDesa di Desa Pertasi Dari uraian dan penjelasan diatas
Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten di jelaskan bahwa pemberian informasi
Luwu Timur, berikut hasil wawancara kami bagi masyarakat sangatlah penting dan
dengan Masyarakat desa Pertasi Kencana pasilitas untuk mengetahui informasi,agar
“Kami selaku warga dan masyarakat dalam masyarakat tidak terjadi
desa pertasi kencana melihat kesimpansiuran tentang kinerja aparat
pengelolaan APBDesa selama ini desa.
mudah diakses ,namun masih perlu di Hasil penelitian dan wawancara
permudah lagi agar masyarakat luas kami terhadap pengelolaan APBDesa di
bisa lebih mengetahui,karena selama Desa Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena
ini teknologi belum di gunakan Kabupaten Luwu Timur dengan indikato
semaksimal mungkin contohnya desa dapat diakses, berikut hasil wawancara
pertasi kencana tidak memilikii kami dengan BPD desa Pertasi Kencana
websait desa ,sekiranya memilki
websait masyarakat sangat mudah “Kami selaku BPD melihat penelolaan
untuk menperoleh informasi tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja desa
desa tersebut ” (wawancara, SK) Pertasi Kencana dapat diakses, artinya
dalam pengelolaan APBDesa masyarakat
Dari uraian dan penjelasan diatas di dapat mengakses informasi baik secara
jelaskan bahwa pengelolaan APBDesa mudah lisan maupun melalui media”( wawancara,
diakses oleh masyarakat sehingga pengelolaan SN).
APBDesa, dapat di ketahui oleh masyarakat
luas di daerah tersebut. Dari uraian dan penjelasan diatas
3. Dapat diakses di jelaskan bahwa pengelolaan APBDesa
Suatu keadaan dimana sistem dapat diakses oleh masyarakat karna
pengembangan informasi tersebar dan masyarakat mudah mendapatkan informasi
tersedia bebas atau prinsip yang menjamin sehingga pengelolaan APBDesa, dapat di
akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk ketahui oleh masyarakat luas di daerah
memperoleh informasi tentang tersebut
penyelenggaraan pemerintah, yakni Hasil penelitian dan wawancara
informasi tentang kebijakan, proses kami terhadap pengelolaan APBDesa di
pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil- Desa Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena
hasil yang dicapai. Kabupaten Luwu Timur dengan indikato
Hasil penelitian dan wawancara kami dapat diakses, berikut hasil wawancara
terhadap pengelolaan APBDesa di Desa kami dengan Sekdes Pertasi Kencana
Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena “Apa yang di lakukan pemerintah
Kabupaten Luwu Timur dengan indikato desa Pertasi Kencana dalam hal
dapat diakses, berikut hasil wawancara kami transparans penelolaan APBDesa
dengan kepala Desa Pertasi Kencana dapat diakses, karena dilakukan
“bukan hanya mengatur tentang hak dengan terbuka atau transparan
public untuk mendapatkan informasi, untuk semua kalangan. penyediaan
tetapi juga menekankan pada aparat informasi yang jelas tentang
pemerintah untuk memfasilitasi akses prosedur-prosedur pengelolaan
tersebut. Kami mengacu pada aturan keuangan itu dilakukan perperiodik
yang ada bahwa sebuah kantor dan sifatnya terbuka termasuk jika
pemerintahan harus mempublikasikan prosedur-prosedur itu sewaktu-
informasi yang berhubungan dengan waktu berubah atau
:struktur, fungsi dan operasi, kinerja terganti”(wawancara, AH).
yang dihasilkan oleh organisasi
Transparansi Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa
di Desa Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten Luwu Timur – Amiruddin1, Muhammadiah2, Ruskin Azikin2
26
Vol. II No. 1 April 2012

Dari uraian dan penjelasan diatas di Hasil penelitian dan wawancara


jelaskan bahwa pengelolaan APBDesa kami terhadap pengelolaan APBDesa di
Informasi tersebut menunjukkan adanya Desa Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena
penerapan Azas transparansi dalam Kabupaten Luwu Timur dengan indikato
perencanaan ADD dan APBDesa yang dapat dapat diakses, berikut hasil wawancara
diketahui oleh masyarakat secara umum. kami dengan Masyarakat desa Pertasi
Hasil penelitian dan wawancara Kencana
kami terhadap pengelolaan APBDesa di Desa “Saya selaku masyrakat Desa Pertasi
Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena Kencana melihat Informasi yang
Kabupaten Luwu Timur dengan indikato dapat kita akses mengenai
dapat diakses, berikut hasil wawancara kami pengelolaan keuangan desa melalui
dengan Kaur Pemerintahan desa Pertasi papan informasi dapat diakses namun
Kencana: kadang lambat informasinya
“Kesan tidak dapat diakses itu ”(wawancara, RM)
mungkin akan ada peluang dari arus
bawa untuk mencurigai adanya Dari uraian dan penjelasan diatas di
penyimpangan. Sehingga jelaskan bahwa pengelolaan APBDesa azas
transparansi harus dilakukan secara akuntabel dan azas partisipatif administrasi
utuh dan dengan komitmen yang kuat keuangan di Desa Pertasi kencana belum
baik secara pribadi maupun secara sepenuhnya dapat di akses oleh masyarakat
bersama-sama dalam satu kelompok secara umum karena kadang informasinya
kerja dengan memadukan segala lambat .
perbedaan dan satu Hasil penelitian dan wawancara kami
persepsi”(wawancara, SM). terhadap pengelolaan APBDesa di Desa Pertasi
Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten
Dari uraian dan penjelasan diatas di Luwu Timur dengan indikator dapat
jelaskan bahwa pengelolaan APBDesa dapat diakses, berikut hasil wawancara kami
diakses oleh masyarakat secara umum dengan Masyarakat desa Pertasi Kencana.
namun masyarakat bawa susah untuk “Saya selaku masyarakat Desa
mendapatkan informasi. Pertasi melihat pengelolaan APBDesa
Hasil penelitian dan wawancara kami berjalan sebagamana mestiya sama
terhadap pengelolaan APBDesa di Desa Pertasi dengan desa-desa yang lain yang ada
Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten Luwu Timur di Kecamatan Kalaena semua
dengan indikator dapat diakses, berikut hasil melakukan pengelolaan APBDesa
wawancara kami dengan Masyarakat desa secara terbuka dan dapat diakes
Pertasi Kencana tidak ada peyimpangan, sehingga
“Saya rasa Pemerintah Desa Pertasi pembangunan berjalan lancar”
Kencana telah melakukan langkah- (wawancara, SK).
langkah pertanggung jawaban dengan Dari uraian dan penjelasan diatas di
cara yang terbuka salah satunya jelaskan bahwa pengelolaan APBDesa dapat
adalah penyedian papan informasi diakses oleh masyarakat, karena
yang dapat diakses namun informasi penyediaan informasi yang jelas tentang
yang diberikan harus akurat dan prosedur-prosedur pengelolaan keuangan
lengkap”(wawancara, IW). namun masih perlu ditingkatkan.

Dari uraian dan penjelasan diatas di 4. Bertanggung jawab


jelaskan bahwa pengelolaan APBDesa dapat Bertanggung jawab adalah perwujudan
diakses namun dari pihak masyarakat kewajibanseseoranguntuk mempertanggungjawabkan
mengatakan bahwa informasinya biasa pengelolaan dan pengendalian sumberdaya dan
kurang update itu dikarenakan kadang pelaksanaan kebijakan yang di percayakan
informasinya lambat di publikasikan. kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang
Transparansi Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa
di Desa Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten Luwu Timur – Amiruddin1, Muhammadiah2, Ruskin Azikin2
27
Vol. II No. 1 April 2012

telah di tetapkan. Kabupaten Luwu Timur, berikut hasil


Hasil penelitian dan wawancara kami wawancara kami dengan Sekdes Pertasi
dalam bertanggung jawab terhadap Kencana
pengelolaan APBDesa di Desa Pertasi “Pelaksanaan APBDesa ditempuh melalui
Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten sistem pelaporan yaitu laporan bulanan
Luwu Timur, berikut hasil wawancara kami dan laporan masing-masing tahapan
dengan kepala Desa Pertasi Kencana kegiatan. Sistem pelaporan dilaksanakan
“Kami membuat laporan keuangan secara berjenjang, dari Tim Pelaksana
hem dan papan informasi dikantor Kegiatan tingkat Desa ke Tim Fasilitasi
desa yang memuat seluruh rencana Tingkat Kecamatan dan Tim Fasilitasi
penggunaan ADD dan APBDesa dan Kecamatan ke Tingkat Kabupaten dengan
danadana lain yang dikelola oleh menggunakan format yang telah
pemerintah desa. Hal tersebut untuk ditetapkan, pelaporan tersebut
memberikan informasi kepada dilaksanakan secara rutin, setiap bulan dan
siapapun masyarakat yang ingin setiap akhir pelaksanaan tahapan
mengetahuinya. Jadi nanti dalam kegiatan.”(wawancara, AH).
mempertanggung jawabkan kami
juga tidak begitu repot.”(wawancara, Dari uraian dan penjelasan diatas di
HM). jelaskan bahwa pengelolaan APBDesa bertanggung
jawab karna setiap pelaksanan APBDesa melalui
Dari uraian dan penjelasan diatas di jelaskan sistem pelaporan dan ada laporan pertanggung
bahwa pengelolaan APBDesa. Sudah berdasarkan jawaban setelah melakukan kegiatan yang berkaitan
pada prinsip tanggungjawab, dan sesuai dengan dengan APBDesa.
ketentuan yang ada. Hasil penelitian dan Hasil penelitian dan wawancara
wawancara kami dalam bertanggung jawab kami dalam bertanggung jawab terhadap
terhadap pengelolaan APBDesa di Desa pengelolaan APBDesa di Desa Pertasi
Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten
Kabupaten Luwu Timur, berikut hasil Luwu Timur, berikut hasil wawancara kami
wawancara kami dengan BPD desa Pertasi dengan Kaur Pemerintahan desa Pertasi
Kencana Kencana:
“Tanggapan kami mengenai pengolaan “hal senada juga disampaikan oleh
APBDesa itu bertanggungjawab, karena tiap SM bahwa pengelolaan APBDesa
enam bulan sekali kami melakukan evaluasi Pertanggungjawaban pelaksanaan
bersama masyarakat dan kepala desa program ADD dan APBDesa kepada
tentang pelaksanaan kami APBDesa, dan pemerintah tingkat atasnya dilakukan
tiap tahun diadakan perubahan APBDesa melalui sistem pelaporan yang dilakukan
dan data-data perubahanAPBDesa disajikan secara periodik. ”(wawancara, SM).
di papan informasi jadi jika ada yang
membutuhkannya kami bisa menperlihatkan Dari uraian dan penjelasan diatas
rincian-rincian dana dan tidak ada yang di di jelaskn bahwa pengelolaan APBDesa itu
tutup-tutupi”( wawancara, SN). bertanggung jawab karena semuanya
berjalan sebagaimana mestinya seusui dengan
Dari uraian dan penjelasan diatas di aturan yang ada.
jelaskan bahwa pengelolaan APBDesa Hasil penelitian dan wawancara
bertanggung jawab dengan adanya keterlibatan kami dalam bertanggung jawab terhadap
masyarakat dalam perencanaan dari penggunaan pengelolaan APBDesa di Desa Pertasi
dana APBDes melalui suatu rapat yang disebut Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa. Luwu Timur, berikut hasil wawancara kami
Hasil penelitian dan wawancara kami dalam dengan Masyarakat desa Pertasi Kencana
bertanggung jawab terhadap pengelolaan APBDesa “Kami selaku masyarakat desa pertasi
di Desa Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena kencana melihat pengelolaan APBDesa di
Transparansi Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa
di Desa Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten Luwu Timur – Amiruddin1, Muhammadiah2, Ruskin Azikin2
28
Vol. II No. 1 April 2012

Desa Pertasi Kencana bertanggung jawab di beri kesempatan untuk memberikan


karna sumua hal-hal berkaitan dengan pendapatnya pula sehingga hal-hal yang di
pengelolaan keuangan disosialisasi yang rapatkan dapat di ketahui oleh masyarakat
dilakukan oleh aparat desa sehingga kami luas di daerah tersebut.
mengetahui pengelolaan APBDesa ”(
wawancara dari IW). 5. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Telah dikaji dalam penelitian
Dari uraian dan penjelasan diatas di mengenai APBDesa. Dari pembahasan tersebut
jelaskan bahwa pengelolaan APBDesa parat dapat diketahui bahwa Implementasi
desa mensosialisasikan kepada masyarakat Pengelolaan dan Penatausahaan Keuangan Desa
dan itu termasuk pertanggun jawaban. berdasarkan Peraturan desa pertasi kencana
Hasil penelitian dan wawancara kami NO. 04 Tahun2013 Tentang Keuangan Desa di
dalam bertanggung jawab terhadap Desa Pertasi kencana yang diketahui sudah
pengelolaan APBDesa di Desa Pertasi berjalan dengan cukup baik namun tidak serta
Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten merta berjalan mulus, di balik itu semua
Luwu Timur, berikut hasil wawancara kami terdapat hal yang dinamakan hambatan dan
dengan Masyarakat desa Pertasi Kencana. pendorong. Faktor yang mempengaruhi dalam
pelaksanaan pengelolaan APBDesa, terutama di
“Dalam hal pelaksanaan program APBDes tingkat implementasi di desa Pertasi Kencana.
juga harus menjunjung tinggi prinsip Faktor penghambat yang dapat diidentifikasikan
partisipatif dalam pengambilan keputusan mencakup:
dan tranparansi, tetapi hal tersebut masih Sosialisasi kepada masyarakat mengenai
belum maksimal telaksana dengan pengelolaan APBDesa dipandang belum
sebagaimana harapan yang dinginkan memadai karena hanya dilakukan pada perangkat
masyarakat ”( wawancara, RM) pelaksana, sehingga pemahaman masyarakat
Dari uraian dan penjelasan diatas di mengenai APBDesa kurang, hal ini akan berakibat
jelaskan bahwa pengelolaan APBDesa pada sulitnya mengajak partisipasi masyarakat
bertanggung jawab namun masih perlu dalam pelaksanaan pengelolaan APBDesa
ditingkatkan lagi karna masyarakat belum maupun dalam pengawasan kegiatan terutama
merasa puas. pengawasan oleh masyarakat.
Hasil penelitian dan wawancara kami Berikut hasil wawancara dengan
dalam bertanggung jawab terhadap masyarakat terkait Sosialisasi pengelolaan
pengelolaan APBDesa di Desa Pertasi APBDesa
Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten “sosialisasi yang dilakukan aparat desa
Luwu Timur, berikut hasil wawancara kami belum memadai dikarnakan pemerintah
dengan Masyarakat desa Pertasi Kencana kurang kreatif dalam mensosialisasikan
“Saya selaku masyarakat Desa Pertasi pengelolaan APBDesa karena selama ini
melihat pengelolaan APBDesa belum diimplementasikan teknologi internet
berjalan sebagamana mestiya sama jejaring sosial untuk mensosialisasikannya ”
dengan desa-desa yang lain yang ada (wawancara, HT)
di Kecamatan Kalaena semua
melakukan pengelolaan APBDesa Penerapan teknologi dalam pemerintahan
secara bertanggung jawab tidak ada bisa memudakan masyarakat dan pemerintah dalam
peyimpangan, sehingga pembangunan penyelenggaraan pemerintahan salah satu
berjalan lancar” ( wawancara, SK). contohnya sekarang sudah diterapkan yang
namanya E-KTP.
Dari uraian dan penjelasan diatas di Sementara itu masih terdapat kelemahan
jelaskan bahwa pengelolaan APBDesa di Desa dalam hal sumber daya manusia dimana tingkat
Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena kemampuan pelaksana tidak merata, yaitu secara
Kabupaten Luwu Timur bertanggung jawab, pendidikan masih rendah sehingga mempengaruhi
karena dalam musyawarah masyarakat dapat kemampuan mengidentifikasi dan menyelesaikan
Transparansi Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa
di Desa Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten Luwu Timur – Amiruddin1, Muhammadiah2, Ruskin Azikin2
29
Vol. II No. 1 April 2012

masalah dengan cepat. Namun hal ini tidak optimalnya partisipasi swadaya masyarakat ini
mempengaruhi pelaksanaan APBDesa karena adanya dikarenakan karena kondisi perekonomian
kemampuan untuk menggerakkan masyarakat. masyarakat yang kurang mendukung.
Berikut hasil wawancara dengan masyarakat Kapasitas Aparatur Desa sebagai
terkait dengan kapasitas Sumber Daya Manusia dalam pelaksana kebijakan menjadi faktor penunjang
pengelolaan APBDesa keberhasilan pelaksanaan program-program yang
“untuk dapat melaksanakan pengeloaan dibiayai APBDesa. Kemampuan dan keterampilan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Aparatur Desa sebagai pelaksana kebijakan
(APBDesa) secara maksimal harus didukung merupakan dasar dari Pelaksanaan Pemerintahan
dengan Sumber Daya Manusia yang memadai khususnya di Bidang Keuangan dalam mengelola
dalam kaitannya dengan Sumber Daya APBDesa Dari hasil penelitian dalam hubungan
Manusia berpusat pada rendanya tingkat sumber daya dengan pelaksanaan AAPBDesa,
pendidikan para pengelola APBDesa”( terdapat beberapa faktor penting sebagai pendorong.
wawancara, HL) Beberapa faktor pendorong tersebut adalah :
a) Kemampuan pelaksana untuk memberi
Kaitannya dengan sumber daya manusia dorongan kepada masyarakat agar
berpusat pada rendahnya pendidikan para pelaksana berpartisipasi dalam kegiatan
pengelolaan APBDesa, sehingga pemahaman APBDesa, meskipun hanya berupa
pelaksana mengenai APBDesa kurang, serta tidak tenaga dan material.
adanya dukungan yang memadai. Hal ini b) Adanya kemampuan pelaksana kebijakan
menimbulkan kurangnya dukungan pengawasan, APBDesa dalam melakukan identifikasi dan
terutama pengawasan oleh masyarakat. menyelesaikan masalah dalam pelaksanaan
Sebagaimana telah dibahas pada APBDesa.
bagian sebelumnya peran serta masyarakat c) Kelengkapan sarana/prasarana desa
dinilai kurang memadai akibat kurangnya dalam mendukung kebijakan APBDesa.
sosialisasi yang ditujukan bagi masyarakat. F. PENUTUP
Hal ini menyebabkan masyarakat baik secara individu Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka
maupun melalui kelembagaan kurang memahami penulis menyimpulkan sebagai berikut:
peran serta tugasnya. Dalam hal ini pemahaman Transparansi Pengelolaan Anggaran
masyarakat adalah membantu pelaksanaan secara Pendapatan dan Belanja Desa dengan indikator; (1)
fisik dari berbagai kegiatan implementasi, pengelolaan keterbukaan, Berdasarkan hasil pengamatan penulis
APBDesa kondisi tersebut menyebabkan tidak ada bahwa Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan
peningkatan kapasitas masyarakat/ lembaga Belanja Desa terbuka namun masih perlu
masyarakat yang akhirnya menyebabkan rendahnya ditingkatkan kejelasan prosedur-prosedur dan
peran pengawasan oleh masyarakat. kejelasan biaya-biaya belum maksimal transparan.
Peningkatan kemampuan lembaga (2) Kemudahan akses informasi dengan indikator
kemasyarakatan di desa dalam perencanaan, kemudahan mendapatkan informasi langsung
pelaksanaan dan pengendalian pembangunan tidak maupun tidak langsung bisa dikatakan cukup
tercapai optimal, karena lembaga kemasyarakatan mudah. (3) Dapat diakses, Hasil penelitian dan
hanya dilibatkan dalam penyusunan rencana kegiatan wawancara kami terhadap pengelolaan APBDesa di
dan pelaksanaan fisik. Sementara itu dalam Desa Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena
pelaksanaan dan pengendalian dan proses Kabupaten Luwu Timur dengan indikato dapat
administratif tidak dilibatkan. diakses, dapat diakses namun belum maksimal. (4)
Peningkatan partisipasi swadaya masyarakat Bertanggung jawab. Hasil penelitian dan wawancara
dalam program-program lapangan yang dibiayai kami terhadap pengelolaan APBDesa di Desa
APBDesa juga belum optimal khususnya dalam hal Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten
pembiayaan. Berdasarkan data yang penulis peroleh Luwu Timur dengan indikato Bertanggung
dilapangan total pembiayaan partisipatif dari jawab.sudah terlaksana karena masyarakat
masyarakat mencapai 12,53% dari total dianggarkan dilibatkan dalam rapar.
untuk pembiayaan daerah, sebesar Rp. 945.056.000,- Berdasarkan kesimpulan dari hasil
sementara sisanya berasal dari ADD. Belum penelitian yang telah dikemukakan di atas,
Transparansi Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa
di Desa Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten Luwu Timur – Amiruddin1, Muhammadiah2, Ruskin Azikin2
30
Vol. II No. 1 April 2012

maka dapat diberikan saran-saran yang


nantinya di harapkan dapat memperbaiki Thoha, Miftah. 2003. Birokrasi dan Politik di
ataupun menyempurnakan pelaksanaan Indonesia. Jakarta : PT Raja Grafindo
Transparansi Pengelolaan di Desa Pertasi Persada
Kencana Kecamatan Kencana Kabupaten Luwu
Timur di masa akan datang. Saran-saran dimaksud Widjaja, HAW. 2003 Otonomi Desa. Bukit
adalah : (1) Sosialisasi terhadap kebijakan Besar : Rajawali Pers
Transparansi Pengelolaan diberikan kepada
masyarakat luas sehingga setelah memahami kebijakan Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Timur
Transparansi Dana Desa, masyarakat juga akan lebih Nomor 06 Tahun 2008 Tentang
mudah untuk diajak berpartisipasi dalam pelaksanaan Penyerahan urusan pemerintahan
TransparansiDana Desa, ikut melestarikan hasil Kabupaten Kepada Desa
pelaksanaan Transparansi Pengelolaan serta ikut
mengawasi jalannya Transparansi Pengelolaan sesuai *********
dengan ketentuan yang ada. (2) Para pelaksana
Transparansi Pengelolaan diberikan peningkatan
pengetahuan melalui pendidikan dan latihan,
khususnya yang menyangkut pengelolaan keuangan
desa. Sedangkan untuk mempercepat pembuatan
laporan pelaksanaan Transparansi Pengelolaan serta
mengurangi kesalahan dalam pembuatan dokumen,
perlu dibangunnya sistem aplikasi komputer yang
memungkinkan akurasi dan kecepatan data.

DAFTAR PUSTAKA

Madani, Mukhlis, dkk. 2013. Pedoman


Penulisan Proposal Penelitian dan
Skripsi. Makassar.

Mohadir, Noeng. 1999. Metode Penelitian


Kualitatif. Yogyakarta : Rake Sarasin

Mohtar, Mas’oed. 1994. Politik, Birokrasi, dan


Pembangunan. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar

Nurcholis, Hanif. 2011. Pertumbuhan &


penyelenggaraan pemerintahan desa.
Jakarta : Erlangga.

Rewansyah, Asmawi. 2010. Reformasi


Birokrasi Dalam Rangka Good
Governance. Jakarta : CV Yusaintanas
Prima

Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian


Kualitatif. Bandung : Alfabeta

Syakrani, 2009. Good Governance. Yogyakarta


: Pustaka Pelajar
Transparansi Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa
di Desa Pertasi Kencana Kecamatan Kalaena Kabupaten Luwu Timur – Amiruddin1, Muhammadiah2, Ruskin Azikin2
31

You might also like