You are on page 1of 11

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

ANALISIS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN AKREDITASI


PUSKESMAS PADA KELOMPOK KERJA ADMINISTRASI DAN
MANAJEMEN DI KABUPATEN PEMALANG

Hendra Teguh Setiawan, Sutopo Patria Jati, Eka Yunila Fatmasari


Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
Email: hteguhsetiawan@gmail.com

Abstract : Accreditation assistance is an activity that aims to facilitate


puskesmas in order to improve quality and service performance in accordance
with standard and accreditation instrument of puskesmas. The score result at 14
puskesmas targeted for assistance in 2016 and 2017, most are accredited basic
and showed the lowest score in the administrative and management working
group. The objective of this study is to analyze the implementation of puskesmas
accreditation in the administration and management working group in Pemalang.
This study uses qualitative method with descriptive approach. The data was
collected through in-depth interviews to two key informants and three
triangulation informants. The results showed that in general the implementation of
puskesmas accreditation assistance in Pemalang has been running, but if it is
seen the quality of the implementation was still less than the maximum. There
were still members of assistant team who have not been trained and have a
competence assistant certificate; the activity planning did not detail the whole of
the assistance activities but only focused on budget planning and scheduling
activities; the implementation of accreditation assistance activities was limited for
pre accredited certification assistance. The advice given is to facilitate education
and training of untrained team members, making planning activities based on
evidence data freom the result of self assessment so that assisstenace more
directed; create a clear monitoring and evaluation schedule related to the
implementation of accreditation assistance.

Key words : Assistance, Assistance Team, Administrative Working Group and


Management
Bibliographes : 28 (1996 – 2017

PENDAHULUAN perbaikan sistem manajemen,


Latar Belakang sistem manajemen mutu dan sistem
Puskesmas adalah sebagai penyelenggaraan pelayanan dan
fasilitas pelayanan kesehatan tingkat program, serta penerapan
pertama wajib menyelenggarakan manajemen resiko di
upaya kesehatan baik perorangan Puskesmas.Upaya perbaikan
maupun masyarakat. (2) Keberhasilan pelayanan kesehatan dimaksud
penyelenggaraan pelayanan salah satunya dilakukan melalui
kesehatansangat ditentukan oleh penilaian akreditasi puskesmas.
kerjasama yang secara terus- Menurut biro hukum dan organisasi
menerus dan berkesinambungan bina upaya kesehatan kementerian
antar upaya lintas program dan kesehatan, indikator mutu pelayanan
lintas sektor yang dilakukan melalui kesehatan adalah akreditasi.
75
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Akreditasi diperlukan dengan tujuan 2016, delapan puskesmas tahun


agar pelayanan kesehatan memiliki 2017, 8 puskesmas tahun 2018
mutu dan mampu memberikan serta tiga puskesmas pada tahun
pelayanan yang berkualitas sesuai 2019. Di Kabupaten Pemalang
standar. Akreditasi juga merupakan terdapat 25 puskesmas yang
salah satu persyaratan kredensial tersebar di 14 kecamatan, yang
sebagai fasilitas pelayanan terdiri dari 4 puskesmas perawatan
kesehatan tingkat pertama yang dan 21 puskesmas non perawatan.
bekerjasama dengan BPJS, Sampai dengan tahun 2018 ini,
sebagaimana diatur dalam sebanyak 14 puskesmas di
Permenkes No. 71 tahun 2013 Pasal Kabupaten Pemalang telah
enam ayat dua tentang Pelayanan terakreditasi dengan rincian 11
Kesehatan Pada Jaminan Puskesmas terakeditasi dasar yaitu
Kesehatan Nasional. (3) Puskesmas Mulyoharjo, Petarukan,
Penilaian akreditasi puskesmas Banyumudal, Kebondalem, Kalimas,
dilakukan pada semua puskesmas Paduraksa, Kebandaran, Sarwodadi,
baik perawatan maupun non Banjardawa, Randudongkal,
perawatan. Adapun penilaian Kabunan, dan dua Puskesmas
akreditasi dilakukan terhadap tiga terakreditasi madya yaitu
kelompok pelayanan di puskesmas, Puskesmas Warungpirng dan Losari
yaitu kelompok administrasi serta satu puskesmas terakreditasi
manajemen, kelompok Upaya utama yaitu puskesmas watukumpul.
Kesehatan Masyarakat (UKM), dan Untuk dapat mencapai status
kelompok Upaya Kesehatan terakreditasi ini maka puskesmas
Perorangan (UKP). Penilaian ini harus mempersiapkan berbagai
dilakukan berdasarkan Standar sumber daya di puskesmas
Akreditasi Puskesmas yang terdiri sehingga dapat melaksanakan
dari 9 Bab. Penetapan status kegiatan administrasi dan
akreditasi puskesmas terdiri dari manajemen, upaya kesehatan
tidak terakreditasi, terakreditasi masyarakat, dan upaya kesehatan
dasar, terakreditasi madya, perorangan yang sesuai dengan
terakreditasi utama, dan standar akreditasi yang ingin dicapai
terakreditasi paripurna. (3) puskesmas. Berdasarkan hasil
Persiapan yang dilakukan penilaian akhir dan skoring yang
antara lain adalah telah dibentuknya dilakukan oleh tim surveior akreditasi
tim pendamping akreditasi. puskesmas terhadap masing-masing
Berdasarkan hasil studi elemen penilaian pada kelompok
pendahuluan tersebut juga kerja administrasi dan manajemen
didapatkan informasi bahwa sesuai yang sudah dicapai rata-rata
rencana stategis dinas kesehatan puskesmas yang terakreditasi dasar,
kabupaten pemalang tahun 2016- didapatkan hasil akhir bahwa
2021 menyebutkan seluruh pencapaian akhir pada Bab satu dan
puskesmas di Kabupaten Pemalang Bab dua masih dibawah standar
wajib terakreditasi pada tahun 2019. 75% atau dikategorikan terpenuhi
Dimana pelaksanaan pendampingan sebagian sedangkan pencapaian
akreditasi puskesmas dilaksanakan akhir pada Bab tiga sudah
secara bertahap di 25 Puskesmas melampaui standar yaitu ≥ 20% atau
yang ada di Kabupaten Pemalang dikategorikan sudah terpenuhi.
yaitu enam puskesmas pada tahun Berdasarkan hasil penilaian yang
76
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

dilakukan oleh tim surveior METODE PENELITIAN


menunjukkan bahwa dari seluruh Penelitian ini metode kualitatif
standar dan instrumen penilaian dengan pendekatan Deskriptif. Pada
yang menjadi persyaratan akreditasi penelitian ini tempat penelitian
dapat disimpulkan bahwa ada diambil secara purposive sampling
kecenderungan banyak dokumen berdasarkan keberadaan tim
yang belum tersedia atau belum pendamping akreditasi yaitu pada
lengkap. Sehingga hal ini dinas kesehatan kabupaten
menunjukkan bahwa pelaksanaan pemalang serta pertimbangan atas
akreditasi pada kelompok kerja hasil penilaian/ skoring terhadap
administrasi dan manajemen standar dan instrumen akreditasi
puskesmas belum terbentuk dengan pada kelompok kerja administrasi
baik, belum adanya sinkronisasi dan manajemen yang paling
dalam perencanaan, pelaksanaan, terendah serta terhadap status
monitoring dan evaluasi serta akreditasi yang dicapai yaitu
rencana tindak lanjut kegiatan puskesmas mulyoharjo dan
puskesmas. puskesmas kebondalem.
Dalam rangka pemenuhan Variabel penelitian meliputi
dokumen yang menjadi prasyarat sumber daya manusia, dana,
dalam penilaian akreditasi maka pedoman, perencanaan,
dibutuhkan pendampingan yang pengorganisasian, pelaksanaan, dan
baik. Tim pendamping akreditasi penilaian pendampingan akreditasi
memiliki tugas untuk melaksanakan puskesmas. Pengumpulan data
fasilitasi dan pembinaan secara dengan telaah dokumen, dan
intensif kepada puskesmas selama wawancara mendalam kepada
persiapan menuju penilaian informan. Informan utama dalam
akreditasi. penelitian ini adalah anggota tim
Pelaksanaanpendampingan pendamping akreditasi pada
akreditasi di puskesmas yang kelompok kerja administrasi dan
kurang maskimal secara tidak manajemen. Informan triangulasi
langsung dapat menghambat proses yaitu Kepala bidang pelayanan dan
serta mempengaruhi hasil penilaian sumber daya kesehatan, ketua tim
akhir akreditasi puskesmas. mutu akreditasi puskesmas, kepala
Berdasarkan uraian tersebut seksi sumber daya manusia
maka peneliti tertarik untuk kesehatan dan penanggungjawab
menganalisis pelaksanaan akreditasi kelompok kerja
pendampingan akreditasi administrasi puskesmas mulyoharjo
puskesmas pada kelompok kerja dan puskemas kebondalem
administrasi dan manajemen yang kabupaten Pemalang.
ditinjaubeberapa variabel yaitu
variabel yang meliputi variabel input HASIL DAN PEMBAHASAN
yaitu sumber daya manusia (man),
dana (money), pedoman (method) Gambaran Karakteristik Informan
kemudian variabel proses yaitu Penelitian
perencanaan, pengorganisasian, Informan utama dalam
pelaksanaan dan penilaian serta penelitian ini adalah anggota tim
variabel output yaitu hasil pendamping akreditasi puskesmas
pelaksanaan pendampingan khususnya pada kelompok kerja
akreditasi. administrasi dan manajemen
77
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

sebanyak delapan orang yang Deskripsi dan Analisis Variabel


terdiri dari jajaran struktural dalam Pelaksanaan Pedampingan
maupun fungsional di Dinas Akreditasi pada Kelompok Kerja
Kesehatan Kabupaten Pemalang Administrasi dan Manajemen
danpuskesmas di kabupaten 1. SDM
pemalang. Namun dalam Jumlah anggota tim pendamping
pelaksanaannya dari delapan akreditasi puskesmas pada
orang informan utama tersebut kelompok kerja administrasi dan
hanya dua orang yang bersedia manajeman di Kabupaten Pemalang
untuk menjadi informan, enam yang tersedia berjumlah 8 orang.
orang anggota tim lainnya tidak Secara komptensi yang dimiliki,
bersedia untuk di jumlah anggota tim pendamping
wawancari.Berikut gambaran yang terlatih hanya 3 orang, artinya
karakteristik informan utama : 62.5% (5 orang) belum terlatih.
1. Informan Utama dan triangulasi Sedangkan riwayat pendidikan yang
Tabel 1. Karakteristik Informan dimiliki anggota tim pendamping yaiti
Utama berlatar belakang dibidang
Kode Usia Jabatan Masa kesehatan. Hal ini menunjukkan
Kerja bahwa ketersediaan jumlah anggota
IU 1 37 Anggota tim 10 tim pendamping yang ada di
pendamping Kabupaten Pemalang sudah sesuai
pokja admen sesuai dengan kriteria standar
IU 2 35 Anggota tim 8 jumlah minimal anggota tim
pendamping penadmping yang telah ditetapkan di
pokja admen dalam Permenkes Nomor 46 Tahun
IT 1 54 Kepala 20 2015 tentang Akreditasi Puskesmas
Bidang yaitu jumlah anggota minimal terdaat
IT 2 47 Kepala Seksi 20 3 anggota tim.2 Hanya sebagian kecil
IT 3 35 Ketu Tim 9 anggota tim pendamping akreditasi
mutu kelompok kerja administrasi dan
IT 4 40 PJ. Admen 9 manajeman yang memiliki komptensi
PuskesmasK sebagai tim pendamping akreditasi,
ebondalem sedangkan sisa anggota lainnya
IT 5 45 PJ. Admen 8 belum pernah mengikuti pelatihan
PuskesmasM secara teknis mengenai pendamping
ulyoharjo
akreditasi.
Tabel 1 menunjukkan bahwa
Informan utama dalam penelitian ini 2. Dana
terdiri dari 2 orang anggota tim Dana merupakan besaran uang
pendamping akreditasi puskesmas yang dibutuhkan untuk menunjang
pada kelompok kerja administrasi pelaksanaan program untuk
dan manajemen puskesmas pada mencapai tujuan. Tidak ada
Dinas Kesehatan Kabupaten permasalahan bagi tim pendamping
Pemalang, 2 orang dari struktural mengenai pembiayaan dalam
Dinas Kesehatan, 1 orang ketua tim melaksanakan pendampingan
mutu akreditasi puskesmas dan 2 akrditasi di seluruh puskesmas yang
orang penanggungjawab kelompok menjadi sasaran pendampingan.
kerja administreasi dan manakemen Seluruh pembiayaan tersebut
puskesmas. dialokasikan untuk operasional tim
78
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

pendamping seperti honor tim, akreditasi puskesmas, buku


perjalanan dinas dan penyediaan pedoman penyusunan dokumen
ATK serta penyelenggraan pelatihan akreditasi puskesmas, standar dan
pendampinga untuk puskesmas, instrumen akreditasi puskesmas,
namun dana tersebut tidak dibuat buku tata naskah dinas, buku
secara terpisah sesuai tim manajemen puskesmas serta
pendamping pada kelompok kerja peraturan perundangan yang masih
akreditasi. Hal tersebut dikarenakan berlaku.
pendampingan akreditasi Buku pedoman penyusunan
puskesmas sudah dipenuhi oleh dokumen akreditasi dan buku
Dinas Kesehatan Kabupaten standar akreditasi puskesmas
Pemalang dibebankan dalam APBD digunakan tim pendamping
pada kegiatan evaluasi dan akreditasi puskesmas pada
pengembangan standar pelayanan kelopmpok kerja akdministrasi dan
kesehatan sesuai dengan jumlah manajemen dan puskesmas untuk
sasaran puskemas yang akan memenuhi segala elemen penilaian
didampingi. yang dipersyaratkan dalam
Tabel 2. Alokasi pembiayaan akreditasi puskesmas baik dokumen
pendampingan akreditasi internal, dokumen eksternal dan
puskesmas bukti telusur / pendukung lainnya
Tahu Jumlah Jumlah yang menjadi salah satu penilaian
n Puskesma Anggaran dalam akreditasi puskesmas.
s
2016 6 250.000.000, 4. Perencanaan
Puskesmas - Perencanaan yang tersedia
2017 8 335.000.000, umumnya masih terfokus pada
Puskesmas - perencanaan anggaran dan
2018 8 335.000.000, penjadwalan kegiatan
Puskesmas - pendampingan akreditasi, dimana
Tabel 2 menunjukkan didalam perencanaan tersebut telah
pembiayaan pendampingan memuat kegiatan pra penilaian dan
akreditasi dketahui bahwa besaran pasca penilaian akreditasi.
biayan pendamoingan disesuaikan Perencanaan kegiatan tersebut
dengan jumlah sasaran puskesmas disusun setelah adanya
yang akan didamping, dimana tiap penunjukkan puskesmas yang akan
tahun ada oeningkatan jumlah menjadi sasaran pendampingan
anggrang yang digunakan. akreditasi.
Perencanaan kegiatan tersebut
3. Pedoman Pelaksanaan disusun setelah adanya
Pedoman pelaksanaan yang penunjukkan puskesmas yang akan
tersedia untuk penyelaenggaran menjadi sasaran pendampingan
pendampingan akreditasi akreditasi.Perencanaan anggaran
puskesmas digunakan sebagai pendampingan akreditasi
acuan tim pendamping akreditasi puskesmas telah tersedia dalam
dalam memfasilitasi puskesmas rencana kegiatan Anggaran (RKA)
dalam rangka persiapan akreditasi dan dokumen perencanaan
puskesmas. Pedoman pelaksanaan anggaran (DPA). Seluruh anggota
pendampingan yang tersedia berupa tim pendamping akreditasi apada
buku pedoman pendampingan kelompok kerja administrasi dan
79
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

manajemen menyatakan bahwa dalam proses pendampingan di


tidak menyusun dan tidak dilibatkan puskesmas tersebut yaitu
dalam perencanaan anggran dan bertanggungjawab pada kelompok
penjadwalan kegiatan tersebut, kerja administrasi dan manajamen
dimana penyusunannya dilakukan
oleh satu pihak yaitu seksi SDMKes 6. Pelaksanaan
yang secara uraian tugas menjadi Pelaksanaan pendampingan tidak
tugas pokok pekerjaannya. Adapun dilakukan secara terstruktur.
anggota tim pendamping kelompok Beberapa kegiatan yang seharusnya
kerja administrasi dan manajemen dilakukan pada tahapan berikunya,
lainnya hanya sebagai pelaksana dilakukan bersamaan dengan
kegiatan tersebut. kegiatan sebelumnya yang
mempunyai karakter kegiatan yang
5. Pengorganisasin sama. Tahapan awal pendampingan
Pembentukan organisasi tim yaitu lokakarya penggalangan
pendamping dibentuk dalam surat komitmen puskesmas, pelatihan
keputusan Kepala Dinas Kesehatan pemahaman standar dan instrumen
Kabupaten Pemalang. Susunan akreditasi, self assessment awal,
organisasi tim pendamping dibagi penyiapan penyusunan dokumen,
menurut kelompok kerja masing- implementasi dokumen, sampai
masing yaitu kelompok kerja dengan tahapan self assessment pra
administrasi dan manajemen, upaya penilaian akreditasi dan pengusulan
kesehatan masyarakat, upaya puskesmas untuk penilaian oleh tim
kesehatan perorangan dengan surveior akreditasi puskesmas.
penanggungjawab pelaksaanaan Lkakarya penggalangan
adalah Kepala Dinas Kesehatan komitmen dilakukan dengan
Kabupaten Pemalang. Namun tidak mengundang perwakilan dari
terdapat pengoranisasian khusus masing-masing puskesmas yang
untuk tim pendamping akreditasi terdiri dari Kepala Puskesmas,
pada kelompok kerja administrasi penanggungjawab kelompok kerja
dan manajemen. Pengorganisasian administrasi dan manajemen,
yang dibentuk secara menyeluruh, penanggungjawab kelompok kerja
tidak terpisah berdasarkan kelompok upaya kesehatan masyarakat,
kerja akreditasi. Tidak terdapat urain penanggungjawab kelompok kerja
tugas yang menjelaskan masing- upaya kesehatan perorangan, ketua
masing tanggungjawab individu dan tim akreditasi puskesmas dan ketua
jabatan yang ada dalam SK tersebut tim mutu akreditasi puskesmas.
termasuk peran dan tugas anggota Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan
tim pendamping akreditasi pada dalam waktu satu hari, dimana
kelompok kerja administrasi dan materi yang disampaikan yaitu
manajemen. materi dasar tentang akreditasi
Setiap puskesmas terdapat dua puskesmas. Pelatihan yang
orang anggota tim pendamping dilakukan tidak berjalan dengan
kelompok kerja administrasi dan baik, informasi yang diperoleh
manajemen yang terdiri dari satu kurang jelas dikarenakan waktu
orang terlatih dan satu orang tidak yang singkat. Kegiatan self
terlatih. Selama proses assessment (SA) dilakukan sendiri
pendampingan, anggota tim tersebut tanpa ada pendampingan tim
bertanggung jawab secara penuh dimasing-masing puskesmas. Pihak
80
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

yang terlibat dalam pelaksanaan self Tidak ada pendampingan yang


assessment awal adalah dilakukan dilakukan oleh tim pendamping
sendiri antar masing-masing khusus pada tahap implementasi
kelompok kerja akreditasi dokumen, namun anggota tim
puskesmas Tahap penyusunan pendamping akreditasi kelompok
dokumen ini tim pendamping kerja administrasi dan manajemen
akreditasi kelompok kerja sendiri menyatakan bahwa
adminsitrasi dan manajemen kunjungan dilakukan pada tahap self
melakukan pendampingan hanya assessment (SA) akhir. Ada
tiga kali pendampingan dan dalam persepsi dari anggota tim
pelaksanaanya tim pendamping pendamping akreditasi kelompok
akreditasi kelompok kerja kerja administrasi dan manajemen
administrasi dan manajemen hanya bahwa pendampingan pada tahap
memberikan contoh/ template self assessment akhir sama halnya
penyusunan dokumen akreditasi dengan pendampingan yang
kepada pihak puskesmas, dimana dilakukan pada tahap implementasi
pendampingannya dilakukan dalam dokumen. Hal ini dikarenakan pada
waktu relatif singkat dan terbatas tahap implementasi dokumen dan
yaitu selama tiga jam setelah jam self assessment (SA) akhir kegiatan
pelayanan puskesmas selesai. Tim yang dilakukan yaitu memastikan
pendamping akreditasi kelompok apakah kegiatan di puskesmas
kerja administrasi dan manajemen sudah di implementasikan sesuai
yang terlibat dalam penyiapan dengan dokumen yang telah
penyusunan dokumen hanya ditetapkan sebelumnya. Peran tim
terdapat satu orang anggota, tidak pendamping pada tahapan ini juga
sesuai dengan perencanaan yang untuk melakukan penilaian terhadap
telah disusun bahwa terdapat dua dokumen dan semua bukti telusur
orang anggota tim pendamping yang telah disusun oleh puskesmas,
akreditasi kelompok kerja menganalisis kelemahan dan
administrasi dan manajemen yang kekurangan puskesmas dalam
melakukan pendampingan dalam penyediaan dokumen akreditasi
penyusunan dokumen di masing- tersebut, serta sekaligus
masing puskesmas. Pendampingan menentukan keputusan layak
yang dilakukan masih sebatas tidaknya puskesmas untuk diusulkan
sebagai pengawas, belum untuk penilaian akreditasi oleh tim
memberikan penjelasan secara surveior akreditasi. Dalam
mendalam bagaimana penyusunan melakukan penilaian self
dokumen dilakukan. Kendala yang assessment (SA) Akhir yang
ditemukan puskesmas dalam dilakukan oleh tim pendamping, nilai
penyusunan dokumen adalah ketika yang diberikan masih bersifat tidak
puskesmas harus menyiapkan juga mutlak, ada upaya dari pihak
seluruh bukti pendukung lainnya puskesmas untuk melakukan
seperti pembuatan kerangka acuan, perbaikan sehingga tim pendamping
daftar hadir, undangan dan notulensi memberikan nilai baik, karena hal
serta dokumentasi kegiatan yang tersebut nilai self assessment (SA)
juga menjadi bagian yang tidak Akhir yang diperoleh masuk dalam
terpisahkan dari penyusunan kategori baik dan ini bertentangan
dokumen akreditasi pada kelompok dengan hasil yang sebenarnya.
kerja administrasi dan manajemen. Pasca dilakukan self assessment
81
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

(SA) akhir, tim pendamping tidak pendamping akreditasi puskesmas


melakukan follow up perbaikan yang pada kelompok kerja administrasi
telah dilakukan puskesmas. dan manajemen dan puskesmas
Tabel 3 Tahapan Pelaksanaan adalah melalui monitoring dan
kegiatan pendampingan akreditasi evaluasi. Monitoring dan evaluasi
Tahapan Kegiatan Ada Tidak dilaksanakan melalui bentuk
Pra penilaian Akreditasi pertemuan dan rapat internantar
Lokakarya √ anggota tim pendamping maupun
penggalangan antar tim pendamping lainnya,
komitmen namun dalam pelaksanaannya tidak
puskesmas dilakukan dengan terjadwal namun
Pelatihan √ insidentil. Monitoring dan evaluasi
pemahaman standar ini dilakukan untuk membahas
dan instrumen progress capaian puskesmas dalam
akreditasi menyiapkan dokumen akreditasi
Self assessment √ yang dipersyaratkan dalam standar
awal akreditasi puskesmas. Telusur
Penyusunan √ dokumen untuk melihat laporan
dokumen akreditasi monitoring dan evaluasi
Implementasi pendampingan telah dilakuakn oleh
dokumen akreditasi peneliti, namun tidak mendapatkan
Self assessment √ dokumen tersebut dikarenakan
akhir monitoring dan evaluasi yang
Pengusulan √ dilakukan oleh anggota tim
kesiapan penilaian pendampingan akareditasi pada
akreditasi kelompok kerja administrasi dan
Pasca penilaian manajemen dilakukan bersamaan
akreditasi dengan pelaksanaan pendampingan
Pendampingan √ berjalan. Kegiatan monitoring dan
menindaklajuti evaluasi dilakukan empat kali dalam
rekomendasi tim satu tahun, namum dalam
surveior pelaksanaanya hanya terlaksana
Tabel 3 menunjukkan bahwa dua kali dikarenakan keterbatasan
pendampingan yang dilakukan waktu dan kesibukan masing-masing
hanya pada tahap pra penilaian anggota tim pendamping.
akreditasi, sedangkan pasca penilaia Bentuk monitoring evaluasi yang
akreditasi tidak dilakukan, dimana dilakukan anggota tim pendamping
tidak seluruh tahapan ada akreditasi kelompok kerja
pendampingan dari tim pendamping administrasi dan manajemen
akreditasi. umumnya dilakukan secara tidak
langsung yaitu dengan
7. Penilaian menggunakan grup whatshup
Secara umum informasi yang secara umum yang beroanggotakan
diperoleh berhubungan dengan seluruh anggota tim pendamping
bentuk dan periode monitoring dari kelompok kerja akreditasi yaitu
evaluasi pendampingan akreditasi anggota tim pendamping
pada kelompok kerja administrasi administrasi manajemen, upaya
dan manajemen puskesmas. Bentuk kesehatan masyarakat dan upaya
penilaian yang dilakukan pada tim kesehatan perorangan. Kegiatan
82
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

tersebut dilakukan untuk melihat pendampingan telah dilakukan


progres sejauh mana tahapan pada tahap lokakarya
pelaksanaan kegiatan penggalangan komitmen
pendampingan yang telah dilakukan puskesmas, pelatihan
oleh tim pendamping,juga pemahaman stadat dan
membahas tentang proges isntrumen akreditasi, penyusunan
puskesmas dalam menyiapkan dokumen akreditasi dan self
dokumen akreditasi yang menjadi assessment akhir, namun belum
prasyarat dalam standar dan dilakukan pendampingan pada
instrumen akreditasi telah terpenuhi seluruh rangkaian kegiatan
dengan benar dan lengkap. pendampingan akreditasi.
Pengawasan dilakukan oleh Pendampingan yang dilakukan
masing-masing tim pendamping dan masih bersifat pengawasan dan
tim mutu akreditasi tingkat terfokus pada kelengkapan
kabupaten terhadap keberjalanan kuantitas dokumen.
pendampingan yang telah dilakukan. Pendampingan bersifat
Namun monitoring dan evluasi yang konsultasi belum terjadi antara
dilakukan hanya bersifat pihak puskesmas dengan tim
pengawasan terhadap kelengkapan pendamping.
/ kuantiatas dokuemn yang telah 3. Dilihat dari variabel output,
disususn oleh puskesmas bukan kegiatan pendampingan
melihat kualitas dokumen yang akreditasi oleh tim pendamping
disusun. akreditasi kelompok kerja
administrasi dan manajemen
KESIMPULAN secara umum sudah berjalan,
Dari hasil penelitian yang telah namun pelaksanaannya masih
dilakukan dapat ditarik kesimpulan belum sesuai apabila merujuk
sebagai berikut: pada Permenkes Nomor 46 tahun
1. Dilihat dari variabel Input, 2015. Puskesmas yang telah
pedoman dan pendanaan telah dilakukan pendampingan
tersedia dan mencukupi dalam berjumlah 14 Puskesmas dan
pelaksanaan pendampingan telah terakreditasi.
akreditasi, namun masih terdapat
lima orang anggota tim SARAN
pendamping akreditasi kelompok 1. Bagi Dinas Kesehatan
kerja administrasi dan Kabupaten Pemalang
manajemen yang belum a. Memfasilitasi anggota tim
mengikuti pendidikan dan pendamping akreditasi yang
pelatihan tentang pendamping belum terlatih untuk
akreditasi. mengikuti pendidikan dan
2. Dilihat dari variabel proses, telah pelatihan pendampingan
tersedia perencanaan kegiatan akreditasi;
pendampingan akreditasi, namun b. Menunjuk atau melakukan
hanya pada perencanaan rekrutmen anggota baru yang
anggaran serta penjadwalan bukan berasal dari jajaran
kunjungan. Perencanaan untuk struktural/ fungsional dinas
proses pendampingan berbasis kesehatan maupun
masalah yang ditemukan belum puskesmas untuk menjadi
tersedia. Pelaksanaan bagian dari tim pendamping
83
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

akreditasi puskesmas dan memantau keberjalanan


mengikutsertakan anggota pendampingan pra dan
tersebut untuk pendidikan pasca penilaian akredtasi
dan pelatihan TOT puskesmas.
Pendaming Akreditasi h. Melakukan pendampingan
Puskesmas. pasca penilaian akreditasi
c. Membuat perencanaan untuk meninjau kembali hasil
kegiatan pendampingan pelaksanaan pendampingan
akreditasi berdasarkan bukti yang telah dilakukan;
yang diperoleh dari hasil self
assessmentagar 2. Bagi peneliti selanjtnya :
pelaksanaan pendampingan a. Perlu penelitian lebih lanjut
lebih terarah dan fokus pada dengan menggunakan
penyelesaian masalah yang metode kuantitatif tentang
ditemukan di puskesmas. pengetahuan, sikap, tindakan
d. Mengubah metode dan komitmen serta
penyampaian saat komptensi tim pendamping
pendampingan menjadi dua berkaitan dengan kinerja tim
arah agar informasi yang pendamping dalam
diterima puskesmas lengkap pelaksanaan akreditasi.
dan dapat dimengerti oleh b. Perlu penelitian lebih lanjut
puskesmas dengan meneliti hubungan
e. Menetapkan media antara tim budaya organisasi
komunikasi antara tim terhadap keberhasilan
pendamping dan kepala pendampingan yang
puskesmas, tim pendamping dilakukan oleh tim
dan penangungjawab pendamping
masing-masing kelompok
kerja akreditasi puskesmas DAFTAR PUSTAKA
yang didampingi untuk dapat 1. Kementerian Kesehatan.
digunakan sebagai wadah Undang Undang Tentang
komunikasi, konsultasi seta Kesehatan No 36 Tahun 2009. ;
pengawasan progres 2009.
akreditasi yang sedang 2. Kementerian Kesehatan.
berjalan pada puskesmas Peraturan Menteri Kesehatan
yang menjadi sasaran No.46 Tahun 2015 Tentang
pendampingan. Akreditas Puskesmas, Klinik
f. Mengubah pola Pratama, Tempat Praktik Mandiri
pendampingan yang tidak Dokter, Tempat Praktik Mandiri
hanya fokus terhadap Dokter Gigi. ; 2015.
kuantitas/kelengkapan
dokumen akreditasi 3. Kementerian Kesehatan.
melainkan juga fokus Pedoman Pendampingan
terhadap kualitas dokumen Akreditasi Fasilitasi Kesehatan
yang telah disusun Tingkat Primer.
sebelumnya. 4. Dinas Kesehatan Kabupaten
g. Membuat penjadwalan Pemalang. Profil Kesehatan
khusus kegiatan monitoring Kabupaten Pemalang
evaluasi agar dapat Kabupaten Pemalang: Dinas

84
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 5, Oktober 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Kesehatan Kabupaten
Pemalang; 2016.
5. Kesehatan K. Pedoman
Akreditasi Puskesmas Jakarta;
2014.
6. Dinas Kesehatan Kabupaten
Pemalang. Rencana Stategis
Dinas Kesehatan Kabupaten
Pemalang Tahun 2016-2021
Pemalang: Dinas Kesehatan
Kabupaten Pemalang; 2016.
7. Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. Pedoman
Survey AKreditasi Jakarta:
Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan Dasar; 2015.
8. Kementerian Kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan
No.75 Tahun 2014 Tentang
Puskesmas. ; 2014.
9. Kesehatan K. Buku Pedoman
Penyusunan Dokumen
Akreditasi Puskesmas Jakarta;
2015.
10. Azwar A. Pengantar
Administrasi Kesehatan. 3rd ed.
Jakarta: Binarupa Aksara; 1996.
11. Kementerian Kesehatan.
Peraturam Menteri Kesehatan
No.44 Tahun 2016 Tentang
Manajemen Puskesmas.
Jakarta:; 2016.

85

You might also like