You are on page 1of 9

PREFERENSI DAN KOMPOSISI PAKAN KASUARI

GELAMBIR GANDA (Casuarius casuarius Linn 1758) DI PENANGKARAN (Food


Composition and Preference of Double Jowls Cassowary
(Casuarius casuarius Linn 1758) in Captivity)*

Oleh/By:
Hadi Warsito dan/and M. Bismark2
1

1
Balai Penelitian Kehutanan Manokwari; Jl. Inamberi, Susweni Po. Box. 159 Manokwari 98131, Papua Barat
Telp. (0986) 213437-213440 Fax. (0986) 213441; 213437; website : www.balithut manokwari.com;
warsito_17@yahoo.co.id; warsito08@gmail.com
2
Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam
Jl. Gunung Batu No. 5 Po Box 165; Telp. 0251-8633234, 7520067; Fax 0251-8638111 Bogor

*Diterima: 7 Juli 2010; Disetujui: 16 Maret 2012

ABSTRACT

Captivity is one type of conservation effort for fauna outside its natural habitat, especially protected animals
such as cassowary (Casuarius casuarius Linn 1758). In captivity, bestowal of woof takes a very significant
role for animal’s life persistence, because they could not feed themselves. Data and information on the food
preference and composition of cassowary in the stable is limited and these becomes crucial for this bird’s
survival in captivity. This research is aiming at collecting data and scientific information regarding to the
food composition (weight), food preference including nutrition content of a number of food types consumed
by double jowls cassowaryin the captivity. Complete Randomized Design statistical protocol and Neu’s
Index were used for analizing the data and recording the prefered food. Result of the research shows that
cassowary makes a selection in the types of food with consumption level about 4,475 gram/day. Banana
(Musa paradisiaca var. kepok) 22-24%, and papaya (Carica papaya) 21-25% are more favorable than start
fruit (Averrhoea carambola), 14-20%, kedondong (Spondias dulcis) 11-18%, ketapang (Terminalia cattapa)
10-12% and fish (Cakalang/Tuna) 11-12%. Fish which is the new type of food provided for this species is
likely to be prefered by this species. This research result will serve as good information or reference for
cassowary breeder.

Key words: composition, preference, food, double jowls cassowary (Casuarius casuarius Linn 1758), captivity

ABSTRAK

Penangkaran adalah salah satu bentuk upaya konservasi di luar habitat asli satwa khususnya jenis yang
dilindungi. Burung kasuari gelambir ganda (Casuarius casuarius Linn 1758) adalah satu dari beberapa jenis
burung yang dilindungi. Dalam kegiatan penangkaran, pemberian pakan merupakan unsur terpenting dalam
kelangsungan hidup satwa tersebut, karena satwa tersebut tidak dapat mencari makan sendiri. Masih
minimnya data dan informasi mengenai komposisi dan tingkat kesukaan pakan burung di penangkaran
menjadi kendala dalam penggelolaan jenis burung kasuari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendapatkan data dan informasi ilmiah tentang komposisi jumlah pakan (berat), tingkat kesukaan jenis
pakan dan kandungan nutrisi dari masing-masing jenis pakan yang dikonsumsi kasuari di penangkaran.
Perhitungan pakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dan Neu’s Index untuk melihat tingkatan
kesukaan jenis pakan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa, kasuari yang diberi perlakuan memiliki
tingkat kesukaan terhadap jenis pakan tertentu, dengan tingkat konsumsi pakan hariannya berkisar pada 4.475
gram/ekor/hari. Komposisi jenis pakan yang dikonsumsi sehari-hari berupa pisang (Musa paradisiaca var.
kepok) berkisar 22-24% dan pepaya (Carica papaya) sekitar 21-25% adalah jenis pakan yang paling disukai
diantara jenis lainnya yaitu: belimbing (Averrhoa carambola) sekitar 14-20%, kedondong (Spondias dulcis)
berkisar antara 11-18%, ketapang (Terminalia cattapa) 10-12% dan ikan (Cakalang/Tuna) berkisar 11-12%.
Jenis pakan berupa ikan mendapat respon yang cukup baik meskipun baru pertama kalinya diberikan sebagai
variasi jenis pakan. Hasil penelitian yang diperoleh, diharapkan dapat menjadi informasi atau acuan bagi
penangkar dalam pemberian pakan pada kasuari.
Kata kunci : Preferensi, komposisi, pakan, kasuari gelambir ganda (Casuarius casuarius Linn 1758),
penangkaran.

13
Vol. 9 No.1 : 013-021, 2012

I. PENDAHULUAN dapat mencari makan sendiri, namun


Burung kasuari gelambir ganda sangat tergantung pada penangkar/peme-
(Casuarius casuarius Linn 1758) adalah liharanya. Untuk itu variasi dalam pem-
salah satu jenis satwa burung yang dapat berian jenis pakan sangatlah penting da-
dijumpai di kawasan hutan Papua. Bu- lam pemenuhan gizi satwa bagi pertum-
rung jenis ini hidup di lantai hutan untuk buhan untuk peningkatan kesehatan bu-
mencari makan maupun beraktifitas lain- rung kasuari di tempat penangkaran.
nya. Keberadaan satwa ini selalu menjadi Hingga saat ini data dan informasi me-
incaran para pemburu untuk diambil te- ngenai jenis pakan, tingkat konsumsi
lur, daging maupun bulunya sebagai pe- jenis-jenis pakan yang lebih disukai, serta
lengkap aksesoris pakaian adat. Tidak bagaimana kandungan gizi yang dikon-
semua suku yang ada di Papua memanfa- sumsi kasuari dirasa masih kurang dan
atkan burung sebagai pemenuhan kebu- belum diketahui secara pasti khususnya
tuhan protein hewani maupun sebagai di penangkaran. Berdasarkan hal tersebut
pelengkap aseksoris pakaian adat. maka perlu dilakukan kegiatan penelitian
Shanaz dan Rudyanto (1995) menga- yang bertujuan mendapatkan data dan in-
takan bahwa burung kasuari merupakan formasi ilmiah tentang komposisi jumlah
salah satu jenis burung yang rentan kepu- pakan (berat), preferensi jenis pakan dan
nahan karena selalu diburu untuk diambil kandungan nutrisi dari masing-masing
bagian-bagian tubuhnya. Hal ini diperce- jenis pakan yang dikonsumsi di penang-
pat lagi dengan rusaknya habitat alami, karan. Produk akhir yang ingin dihasilkan
sebagai dampak dari pembalakan liar, ke- dari kegiatan penelitian ini adalah diper-
bakaran hutan, bencana alam dan konver- olehnya informasi jenis pakan dan tingkat
si hutan menjadi areal untuk pemanfaatan kesukaan kasuari, sehingga dapat dijadi-
lain seperti perkebunan, pertambangan, kan acuan dalam pengelolaan kasuari di
transmigrasi dan pemukiman penduduk. penangkaran lainnya.
Nandika (2005) mengatakan bahwa laju
perusakan hutan di Indonesia dalam ku-
run waktu 25 tahun terakhir mencapai 0,9 II. BAHAN DAN METODE
juta hektar pertahun, sementara Dahlia-
wati (2010) menuliskan, program inven- A. Waktu dan Lokasi Penelitian.
tarisasi hutan Nasional pada Kementerian Penelitian dilaksanakan pada bulan
Kehutanan menunjukkan bahwa perusak- April 2007 di kandang penangkaran Balai
an hutan yang terjadi rata-rata sebesar 0,8 Penelitian Kehutanan Manokwari di
juta hektar setiap tahunnya. Bahkan pada Manokwari.
tahun 2004 laju kerusakan hutan tercatat
mencapai 3,6 juta hektar. Dengan melihat B. Bahan dan Alat Penelitian
kenyataan ini maka perlu dilakukan upa- Bahan yang dijadikan objek utama
ya-upaya konservasi bagi kehidupan sat- penelitian adalah kasuari gelambir ganda
wa yang ada didalamnya. Bentuk kegiat- (Casuarius casuarius Linn 1758) dewasa
an konservasi yang dapat dilakukan salah sebanyak dua ekor yang dimiliki oleh
satunya melalui kegiatan penangkaran, Balai Penelitian Kehutanan (BPK) Ma-
yaitu suatu kegiatan pengembang-biakan nokwari. Setiap ekor kasuari ditempatkan
satwa di luar habitat aslinya (eksitu). pada kandang penangkaran yang terbuka
Keberhasilan kegiatan penangkaran masing-masing berukuran 8 m x 6 m de-
dipengaruhi oleh beberapa aspek, antara ngan tinggi dua meter, dan kandang yang
lain bentuk kandang, kesehatan satwa dan berukuran 5 m x 9 meter dengan tinggi
pemberian jenis pakan. Burung kasuari enam meter yang tertutup kawat ram gal-
yang hidup di tempat penangkaran tidak vanis. Bahan pakan terdiri atas: pisang

14
Preferensi dan Komposisi Pakan.…(H. Warsito; M. Bismark)

kepok (Musa paradisiacav var. kepok), mengkonsumsinya, seperti jenis pakan


pepaya (Carica papaya), ketapang (Ter- pepaya, pisang dan ikan, sedangkan jenis
minalia cattapa), kedondong (Spondias pakan lainnya dipotong menjadi dua ba-
dulcis.), belimbing (Averrhoea carambo- gian saja, karena mudah untuk menelan-
la) dan ikan cakalang (Katsuonus pelamis nya. Pemberian pakan hanya dilakukan
atau tuna). Alat yang digunakan dalam sehari sekali, penimbangan jenis pakan
penelitian ini adalah tempat makan, pi- dilakukan untuk mengetahui berat pakan
sau, timbangan, gerobak dorong, gunting, sebelum dan sesudah pakan diberikan.
alat dokumentasi dan tally sheet. Berat air yang terkandung dalam jenis
pakan yang diberikan diabaikan dalam
C. Metode Penelitian pengukurannya. Pemberian pakan pada
Penelitian ini menggunakan metode kandang I dan kandang II dilakukan de-
Rancangan Acak Lengkap (Complete ngan berat dan jenis pakan yang sama
Randomized Design) untuk analisis sidik (tidak membedakan umur, berat badan
ragam guna mendapatkan signifikansi dan jenis kelamin). Setiap jenis pakan
preferensi burung terhadap jenis pakan yang diberikan dalam wadah tersendiri
tertentu. Jika preferensinya nyata maka untuk menghindari tercampurnya jenis
dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Ter- pakan yang diberikan dan memudahkan
kecil (Least Significant Difference) (Steel dalam penimbangan sisa pakan yang di-
and Torrie 1989). Untuk mengetahui berikan. Variabel pengamatan dalam pe-
tingkatan preferensi jenis pakan dilaku- nelitian ini adalah berat (dalam gram)
kan dengan menggunakan perhitungan masing-masing jenis pakan yang dikon-
nilai Neu’s index (Bibby et al, 1998) sumsi selama delapan hari pengamatan di
dalam Gunawan (2004). Cara-cara perhi- penangkaran.
tungan adalah sebagai berikut:
Selection index w = r/a III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Standardised index B = w/a
A. Komposisi Pakan
Dimana r = proporsi penggunaan atau konsumsi
a = proporsi pakan tersedia Jenis dan berat pakan yang diberikan
kepada kasuari yang ada dalam kandang I
Jika selection index>1 maka jenis pa- dan II selama kegiatan sama yaitu buah
kan tersebut disukai karena penggunaan pisang (M. paradisiaca var. kepok), pe-
(usage) lebih besar dari ketersediaan paya (C. papaya), ketapang (T. cattapa),
(availability). Standardised index mem- kedondong (S. dulcis.), belimbing (A.
berikan perbandingan antar pakan karena carambola) dan ikan cakalang (Katsu-
jumlahnya selalu satu. Untuk mengetahui wonus pelamis) atau tuna, dengan berat
komposisi (%) nutrisi dari masing-ma- masing-masing jenis pakan ditimbang
sing jenis pakan yang dikonsumsi dihi- sebelum dan sesudah pemberian pakan.
tung dengan mengalikan proporsi (%) je- Jenis pakan yang dipilih adalah jenis pa-
nis pakan yang dikonsumsi dengan kan- kan yang mengandung nilai gizi, berbuah
dungan nutrisi (lemak, protein dan kar- sepanjang tahun dan adanya ketersediaan
bohidrat) jenis pakan tersebut. Data di- jenis pakan khususnya ikan, hal ini untuk
kumpulkan pada hari pengamatan yaitu menghindari kelangkaan pakan pada saat
mulai dari pukul 08:00 WIT, saat pembe- pemberian pakan terhadap kasuari di pe-
rian pakan dilakukan sampai dengan pu- nangkaran. Salah satu syarat dalam me-
kul 18:00 WIT, yang berakhir pada pe- milih bahan makanan untuk unggas peli-
nimbangan jenis pakan yang tersisa. haraan adalah bahan pakan selalu tersedia
Pemberian pakan dilakukan dengan me- dalam waktu lama, ketersediaan harus
motong seperti dadu (4cm x 4 cm) pada kontinyu dan memiliki harga murah serta
jenis makanan tertentu agar mudah dalam kualitas gizi yang memadai (Rasyaf,

15
Vol. 9 No.1 : 013-021, 2012

1990). Komposisi jenis pakan yang pada Gambar 1.


diberikan pada kandang I dapat dilihat

Ikan
Pisang
11%
Belimbing 24%
14%

Ketapang
12% Pepaya
Kedondong 21%
18%

Gambar (figure) 1. Komposisi jenis pakan harian pada kandang I (Daily food composition in the 1st stable)

Pada percobaan di kandang I, kasuari menunjukkan konsumsi pakan sebagai-


cenderung memilih jenis pakan buah pi- mana Gambar 2. Pada Gambar 2 terlihat
sang kepok (M. paradisiaca var. kepok) bahwa komposisi jenis pakan yang disu-
dengan komposisi konsumsi pakan per kai oleh kasuari pada kandang II hampir
hari berturut-turut adalah 24%, kemudian sama atau tidak jauh berbeda dengan
diikuti oleh pepaya (C. papaya) 21% dan konsumsi pakan pada burung yang berada
kedondong (S. dulcis) 18% serta belim- di kandang I yaitu buah pisang sebesar
bing (A. carambola.) 14%. Kondisi ini 22%, pepaya 25% dan belimbing 20% ,
sama dengan hasil penelitian yang dila- dan terakhir ikan 12%. Jenis-jenis pakan
porkan Warsono (2002), yakni burung ini merupakan jenis pakan yang dikon-
kasuari di penangkaran Taman Burung sumsi oleh kasuari di penangkaran. Kon-
dan Taman Anggrek (TBTA) yang dikan- sumsi jenis tersebut sama seperti yang
dangkan memiliki tingkat konsumsi yang dilaporkan oleh Setio (2000) yang me-
tinggi pada jenis pakan pisang 50,3%, nunjukkan bahwa pisang (M. Paradisiaca
pepaya 47,9% dan talas 1,2%. var. kepok) lebih disukai (50,74%) diban-
Sedangkan pengamatan yang dilaku- dingkan pepaya (Carica papaya) (46,85%)
kan pada kandang II, diperoleh hasil yang dan betatas (Ipomea batatas) (12,41%).

Ikan Pisang
12% 22%
Belimbing
20%

Pepaya
Ketapang
Kedondong 25%
10%
11%

Gambar (Figure) 2. Komposisi Jenis pakan harian pada kandang II. (Daily food composition in the 2nd
stable)
16
Preferensi dan Komposisi Pakan.…(H. Warsito; M. Bismark)

Perbedaan jenis pakan yang dikon- miliki kadar air tinggi yang dapat mem-
sumsi kasuari di kandang II, tampak dari bantu burung untuk proses metabolisme
jenis pakan yang memiliki kadar air yang tubuh. Penyebab lainnya adalah faktor
tinggi bila dibandingkan pada kandang I. lingkungan yakni membiasakan meng-
Perbedaan ini kemungkinan disebabkan konsumsi pisang di mana pada awal pe-
letak kandang II yang terbuka, tidak ter- meliharaan di tempat penangkaran bu-
lindungi oleh naungan pohon maupun rung kasuari. Dengan demikian, pada
tempat berteduh lainnya, sementara di waktu penelitian, pemberian beberapa
kandang I cukup terlindung dari teriknya jenis buah sebagai pakan, kasuari lebih
sinar matahari. Konsumsi pakan yang memilih atau banyak mengkonsumsi pa-
memiliki kadar air sangat di perlukan kan yang sudah dikenalnya. Menurut Pri-
bagi kasuari di kandang II. Keadaan ter- jono dan Handini (2002) burung memiliki
sebut juga akan mempengaruhi pola kon- penglihatan yang tajam. Sehingga pada
sumsi jenis makanan dan jumlahnya. saat burung disediakan atau diberikan
Kasuari yang dilepas, baik dewasa mau- pakan, maka jenis pakan yang pertama
pun anak lebih banyak mengkonsumsi kali dimakan adalah pakan yang sudah
pisang, sedangkan kasuari yang dikan- dikenalinya dari awal baik melalui warna
dangkan lebih banyak mengkonsumsi maupun bentuknya.
pepaya. Hal ini terkait dengan suhu kan- Perlakuan variasi pakan diberikan
dang yang panas sehingga kasuari meng- untuk mengetahui kecenderungan kasuari
konsumsi makanan dengan kondisi kan- ingin mencoba lebih dari satu jenis pakan
dungan air cukup. Penelitian Warsono Hal ini terlihat dari jenis pakan ikan
(2002) menunjukkan rendahnya konsum- yang diduga dikonsumsi sebagai peleng-
si pada kasuari dewasa yang dikandang- kap kebutuhan protein hewani oleh kedua
kan, diduga karena letak kandang pada kasuari tersebut, sehingga mendapat res-
lokasi terbuka yang mendapatkan panas pon untuk dimakan.
matahari terus menerus sehingga suhu
kandang menjadi lebih panas dan me-
nyebabkan konsumsi menjadi lebih sedi- B. Tingkat Kesukaan Pakan.
kit. Demikian juga pendapat Sutardi Hasil perhitungan analisa sidik ra-
(1978) dalam Warsono (2002), bahwa su- gam menunjukkan bahwa perlakuan yang
hu sangat berpengaruh terhadap konsum- diberikan tidak berbeda nyata (P>0,05)
si makanan dari spesies hewan tertentu. sehingga tidak perlu uji lanjutan. Hasil
Ada kecenderungan bahwa dengan me- analisa sidik ragam disajikan pada Tabel
ningkatnya suhu maka konsumsi makan- 1.
an akan menurun. Sedangkan hasil nilai perhitungan
Pisang, pepaya dan belimbing lebih Neu’s indeks secara sederhana dapat
disukai karena rasa yang manis juga me- ditampilkan pada Tabel 2.

Tabel (Table) 1. Analisis sidik ragam rata-rata konsumsi harian pakan burung Kasuari dalam tempat
penangkaran. (Analisis of variance of daily consumption by Cassowary bird in captivity)
Sumber variasi Derajat bebas F- Tabel
Jumlah kuadrat Kuadrat tangah F-hitung (F-table)
(Sources of (Degree of
(Sum of square) (Mean of square) (F-calc)
variance) freedom) 0.05 0.01
Perlakuan
6 0.5 0,12 5,14 5,19 11,3
(Treatmen)
Galat (Error) 5 0,14 0,02
Jumlah (Total) 11 0,64

17
Vol. 9 No.1 : 013-021, 2012

Tabel (Table) 2. Indeks untuk preferensi pakan burung kasuari tempat penangkaran. (Index for food
preference of Cassowary bird in captifity)
Jumlah pakan Penggunaan(Usage) Indeks (Index)
Ketersediaan
(Diet) Teramati Proporsi Seleksi Terstandarisasi
(Availability)
(Records) kg (Proportion) r (Selection) w (Standardized)
Pisang (M. paradisiaca) 20 2000 22.25 1,11 0.22
Pepaya (C. papaya) 20 2000 22.25 1,11 0.22
Belimbing (A. carambola) 20 1650 17,42 0,87 0,17
Kedondong (S. dulcis.) 20 1100 12,54 0,63 0,13
Ketapang (T. cattapa) 20 900 10,49 0,52 0,10
Ikan (Fish) 20 1300 15,04 0,75 0,15
Jumlah (Total) 120 8.950 100 5 1

Perhitungan nilai Neu’s indeks (Ta- kan sebagai upaya uji coba kebutuhan
bel 2) menunjukkan bahwa pepaya, pi- protein hewani. Kebutuhan protein hewa-
sang dan belimbing adalah jenis pakan ni diperlukan bagi burung untuk pertum-
yang paling disukainya, dengan nilai buhan, pemeliharaan dan perbaikan ja-
Neu’s indeks masing-masing jenis pakan ringan tubuh yang rusak akibat usia tua
yaitu pepaya (1,11), pisang (1,11), kemu- atau akibat suatu penyakit (Prijono dan
dian diikuti oleh belimbing (0,87). Jenis Handini, 2002). Kebutuhan protein hewa-
pakan yang diberikan tersebut adalah pa- ni yang diberikan pada kasuari saat kegi-
kan yang sering diberikan kepada burung atan penelitian dilakukan berupa ikan
kasuari di penangkaran. Diduga jenis pa- cakalang/tuna, karena ketersedian daging
kan ini lebih dikenal dibanding jenis pa- sapi dan daging ayam yang sulit dan har-
kan lainnya. Handini dan Prijono (2002) ganya yang mahal. Ketersedian pakan be-
mengatakan burung memiliki penglihatan rupa ikan mudah diperoleh dan dengan
yang tajam, tetapi lidahnya kurang peka harga yang terjangkau, sehingga untuk
terhadap rasa, karena itu jenis pakan yang sementara ini kebutuhan protein hewani
dimakan adalah pakan yang sudah dike- hanya dilakukan dengan pemenuhan pa-
nalinya, baik warna maupun bentuknya, kan berupa ikan. Dari hasil pengamatan,
tetapi bukan berdasarkan rasa atau bau- diketahui bahwa pemberian pakan ikan
nya. Selain itu, karena rasa dari daging (0,75) juga dikonsumsi oleh kasuari.
buah pakan tersebut yang manis dan lu- Meskipun tanpa dilakukan pemberian pa-
nak serta mudah dicerna oleh burung ka- kan daging sapi atau daging ayam, namun
suari, sehingga jenis pakan tersebut lebih kebutuhan protein hewani yang diwakili
banyak dikonsumsi. Sementara ketapang oleh ikan menunjukkan respon yang posi-
(0,52) kurang disukai kasuari, hal ini ke- tif, karena jenis pakan ini baru pertama
mungkinan karena pakan jenis ini jarang kalinya diberikan pada kasuari. Coates
diberikan. Pakan jenis ketapang sulit (1985) mengungkapkan bahwa makanan
diperoleh di pasaran/tidak diperjualbeli- kasuari di habitat alaminya berupa buah-
kan dibandingkan denga jenis pakan lain- buahan dan biji-bijian, serangga dan ja-
nya (pepaya, pisang dan belimbing) yang ringan tumbuh-tumbuhan serta hewan
lebih mudah diperoleh karena dijual di kecil seperti udang dan ikan yang diper-
pasar. Kalaupun dilakukan pemberian oleh di pinggiran sungai atau kali yang
pakan jenis ketapang, harus mengumpul- terdapat di hutan. Kadangkala burung ju-
kan dan mencari di pinggiran hutan atau ga memakan binatang kecil atau kadal
sekitar rumah penduduk yang menanam oleh sebab itu sebaiknya makanan sejenis
pohon ketapang. ini juga diberikan secukupnya (Setio,
Selain pemberian pakan buah-buah- 1997). Hal ini senada dengan temuan
an, uji coba diselingi dengan pemberian Beehler (2001) yang mengatakan bahwa
kebutuhan pakan hewani, hal ini dilaku- di alam kasuari memerlukan kecukupan
18
Preferensi dan Komposisi Pakan.…(H. Warsito; M. Bismark)

protein hewani yang dapat membantu menghabiskan sekitar 10 kg sayuran dan


metabolisme tubuhnya dengan cara ma- buah-buahan setiap harinya.
kan beberapa jenis binatang lainnya se- Jenis pakan yang diberikan pada ka-
perti: kadal, ikan, cacing dan gastropoda suari sebaik mungkin mengandung zat-
lainnya. zat sumber energi yang diperlukan untuk
hidup dan berkembang biak, pertumbuh-
C. Kuantitas dan Kualitas Pakan an (growth), menggantikan bagian-bagian
Hasil pengamatan menunjukkan jum- tubuh yang rusak (maintenance) dan un-
lah konsumsi pakan yang diperlukan per- tuk reproduksi. Untuk menjaga keseha-
hari bagi kedua burung kasuari tersebut tannya dan hidup hingga usia panjang,
di penangkaran dapat mencapai 8.950 burung kasuari membutuhkan jenis pakan
gram (Tabel 2) atau sekitar 4.475 gram yang mengandung protein, karbohidrat,
rata-rata tingkat konsumsi pakan/ekor/ mineral, lemak dan air yang cukup. Ber-
hari. Sedangkan pengamatan yang dilaku- kurangnya zat-zat makanan yang diberi-
kan Setio dkk (2000) yang dilakukan di kan akan cepat terlihat pengaruhnya kare-
Taman Burung Taman Anggrek (TBTA) na diketahui bahwa laju metabolisme ma-
Biak, menunjukkan bahwa rata-rata ting- kanan pada bangsa burung termasuk yang
kat konsumsi pakan/ekor/hari sekitar tercepat bila dibandingkan dengan hewan
5.392,09 gram. Adanya perbedaan dalam lainnya. Dengan demikian, sangat pen-
jumlah konsumsi kasuari tersebut bisa sa- ting artinya memberikan pakan pada bu-
ja terjadi karena usia kasuari tidak seu- rung dengan nutrisi yang lengkap dan da-
mur, dimana kasuari di BPK Manokwari lam jumlah yang seimbang (Prijono dan
sekitar dua tahun lebih muda dibanding Handini, 2002). Pemberian pakan yang
kasuari TBTA. Selain itu, perbedaan kon- bervariasi sangat membantu dalam meng-
sumsi pakan/ekor/hari tersebut bisa dise- antisipasi kelangkaan pakan karena tidak
babkan oleh adanya pergerakan dan akti- tergantung pada satu jenis pakan saja, na-
fitas kasuari dan lingkungan yang luas mun selain itu perlu juga adanya asupan
serta bebas berkeliaran di areal seluas se- nutrisi yang terkandung dalam pakan
kitar 2,5 ha. Dengan demikian kasuari tersebut. Komposisi nutrisi yang terdapat
tersebut memerlukan konsumsi pakan dalam setiap 100 gram jenis pakan yang
yang lebih, dibandingkan dengan kasuari diberikan selama penelitian disajikan
yang berada dalam kandang yang mem- pada Tabel 3.
batasi ruang gerak kasuari.
Sedangkan kandungan gizi bahan
Aktifitas kasuari yang berlebihan
pakan yang diberikan pada burung, disa-
menyebabkan energi yang dikeluarkan
jikan pada Tabel 4. Berdasarkan data
juga berlebih dan memerlukan kebutuhan
pada Tabel 4 menunjukkan bahwa kon-
pakan yang relatif lebih tinggi dibanding-
sumsi kalori burung kasuari perharinya
kan kasuari di BPK Manokwari yang ha-
mencapai 4.977 kal; protein 65,3 g.; le-
nya berada di dalam kandang penangkar-
mak 22,9 g; dan karbohidrat 1.204,8 g.
an. Meskipun pergerakannya bebas, na-
Protein sangat dibutuhkan bagi pertum-
mun ketersediaan pakan alami yang dapat
buhan burung karena merupakan bahan
membantu kebutuhan pakan bagi kasuari
dasar pembentukan sel-sel dan jaringan
tidak tersedia di TBTA, sehingga peme-
baru dalam tubuh dan dapat berfungsi
nuhan pakan hanya mengandalkan atau
sebagai bahan pembentuk telur, daging
tergantung dari pemberian petugas TBTA
serta bulu. Karbohidrat diperlukan untuk
yang dilakukan sehari sekali yang dibeli
pembentukan cadangan lemak tubuh,
dari pasar. Sementara itu, Perron (1992)
mempertahankan suhu tubuh agar tetap
melaporkan bahwa kasuari usia dewasa
stabil dan untuk pertumbuhan badan
muda yang berada di penangkaran dan ter-
(Prijono dan Handini, 2002).
gantung pada pemberian pakan dapat

19
Vol. 9 No.1 : 013-021, 2012

Tabel (Table) 3. Komposisi zat-zat makanan dalam tiap 100 gram bahan pakan yang diberikan kepada
kasuari dalam penangkaran (Composition of nutrition contents of food available to
cassowary bird in capitivity)
Karbohidrat
Kalori Protein Lemak
Jenis pakan (Diet) (Carbohydrate)
(Calori) Kal (Protein) gram (Fat) gram
gram
1
Pisang (M. paradisiaca var. kepok) 88 1,2 0,2 25,8
Pepaya (C. papaya)2 46 0,5 - 12,20
Belimbing ( A. carambola) 1 36 0,4 0,4 8,8
Kedondong (S. dulcis) 3 - 0,6 0,9 -
Ketapang (T. cattapa).4 - 0,25 - 0,06
Ikan 5, 6 131 1,22 0,19 23,01
Sumber (Source): 1Dikutip dari Prijono dan Handini (2002); 2Gizi is Easy, Rahmawati (2008); 3 Agromania, Spondias
dulcis Forst (2009); 4Mie berprotein tinggi dari biji ketapang (2007); 5Ikan Pencegah
Penyakit Degeratif (2008); 6Komposisi Nilai Gizi Beberapa Jenis Ikan Tuna (2007).

Tabel (Table) 4. Kandungan gizi bahan makanan yang dikonsumsi oleh burung kasuari dalam penangkaran
(Nutrien contents of food that consumed by Cassowary bird in captifity)
Berat Kalori Protein Karbohidrat
Lemak
Jenis pakan (Diet) (Weight) (Calori) (Protein) (Carbohydrate)
(Fat) gr
gr Kal gr gr
Pisang (M. paradisiaca var. kepok) 1) 2000 1.760 24 4 516
Pepaya (C. papaya) 2000 920 10 244
Belimbing ( A. carambola) 1) 1650 594 6,6 6,6 145,1
Kedondong (S. dulcis) 1100 - 6,6 9,9 -
Ketapang (T. cattapa) 900 - 2,2 - 0.5
Ikan 1300 1.703 15,9 2,4 299,2
Jumlah (Total) 8950 4.977 65,3 22,9 1.204,8
1
Sumber (Source): Dikutip dari Prijono dan Handini (2002); 2Gizi is Easy, Rahmawati (2008)

IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4. Tingkat konsumsi pakan harian ke-


dua burung mencapai 8.950 kg per-
A. Kesimpulan harin atau sekitar 4.475 kg/hari/ ekor
1. Jenis pakan yang disukai burung ka- dengan kualitas nutrisi berupa kalori
suari di kandang terbuka adalah pe- 4.977 kal; protein 65,3 g.; lemak
paya, sedangkan pada burung kasua- 22,9 g.; dan karbohidrat 1204,8 g.
ri di kandang yang tertutup oleh na-
B. Saran
ungan berupa pakan pisang, meski-
pun dengan tingkat konsumsi yang 1. Kondisi pakan yang diberikan pada
tidak mencolok. burung kasuari sebaiknya dalam kea-
daan segar dan tidak busuk, hal ini
2. Untuk memenuhi kandungan gizi bu-
untuk mencegah timbulnya berbagai
rung kasuari di tempat penangkaran
macam penyakit.
diperlukan variasi jenis pakan
2. Perlu diperhatikan bahwa jenis pakan
3. Respon konsumsi yang ditunjukkan yang dipilih adalah jenis pakan yang
oleh burung terhadap jenis pakan berbuah sepanjang tahun, untuk meng-
ikan cukup baik mengingat jenis pa- antisipasi terjadinya kelangkaan pa-
kan ini baru pertama kali diberikan kan.

20
Preferensi dan Komposisi Pakan.…(H. Warsito; M. Bismark)

DAFTAR PUSTAKA Pisang sejuta manfaatnya.http//www.wi-


refan.com. Diakses tanggal 2 Maret
Beehler, B.M, T. K. and D. A. Zimmer- 21.45 WIT.
man. 2001. Burung-burung di ka- Rasyaf, M.1990. Bahan makanan unggas
wasan Papua. Puslitbang Biologi di Indonesia. Kanisius. Yogya-
LIPI, Bogor. karta.
Coates, BJ. 1985. The birds of Papua Rahmawati. 2008. Gizi is Easy/http.//
New Guinea. Dove Publication Pty wordpress.com/2008/07/02. jus-pe-
Ltd. Aderley, Queensland. paya-jeruk. Diakses tanggal 2 Ma-
Dahliawati. S. 2010. 1,3 juta hektar hutan ret 2009 pukul 20.00 WIT.
di Indonesia rusak. www.rribandar- Setio, P. 2000. Teknik penangkaran bu-
lampung.co.id. Diakses tanggal 4 rung langka di Irian Jaya. Laporan
Febuari 2010 pukul 17.15 WIT. Tahunan. Tidak Diterbitkan.
Gunawan, H. 2004. Komposisi dan Setio, P. 1997. Teknik penangkaran bu-
preferensi pakan burung perkici rung kasuari. Juknis Badan Pene-
dora (Trichoglossus ornatus) da- litian dan Pengembangan Kehu-
lam penangkaran. Jurnal Penelitian tanan. Jakarta.
Hutan dan Konservasi Alam Vol: 1 Shanaz, J. P. Jepson dan Rudyanto. 1995.
Tahun 2004. Pusat Litbang Hutan Burung-burung terancam punah di
dan Konservasi Alam, Bogor. Indonesia. PHPA Birdlife Interna-
Ikan pencegah penyakit degeratif. http// sional Indonesia Programme.
www.mbrio-food.com/articleg.htm. Bogor.
Diakses tanggal 2 Maret 2009 Steel and Torrie. 1995. Prinsip dan pro-
pukul 21.00 WIT. sedur statistika. Cetakan Ke-IV.
Komposisi nilai gizi beberapa ikan tuna. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
http//www.dimandiri.or.id/file/epiro Seputar budidaya kedondong (Spondias
spiipbbab2.pdf./2007. Diakses tang dulcis Forst). http//group.yahoo.
gal 2 April 2009 pukul 10.15 WIT. com/group/agromania/message/
Mi berprotein tinggi dari biji ketapang. 10350. Diakses tanggal 2 Maret
http//isacrohan.blogspot.com/2007/ 2009 pukul 21.45 WIT.
10.mi-berpotensi-tinggi-dari-biji- Warsono. 2002. Pola tingkah laku makan
ketapang.html. Diakses tanggal 4 dan kawin burung kasuari (Casu-
Maret 2009 pukul 18.23 WIT. arius sp.) dalam penangkaran di
Nandika, D. 2005. Hutan bagi ketahanan taman burung dan taman anggrek
nasional. Cetakan pertama Univer- Biak. Makalah Pengantar Falsafah
sitas Muhammadiyah Surakarta. Sains (PPS702). Program Pasca
Perron, R. 1992. The cassowary in capti- Sarjana/S3. Institut Pertanian
vity. The International Zoo News, Bogor. November 2002.
No. 240 Vol.39/7. Warsito, H., P. Setio, O. Eryanan dan A.
Prijono dan Handini. 2002. Memelihara, Marar. 2006. Pengelolaan penang-
menangkar dan melatih nuri. Ceta- karan burung kasuari skala kecil
kan ke-IV. Penebar Swadaya. oleh masyarakat di Irian Jaya Barat.
Jakarta. Laporan Tahunan. Tidak diterbitkan.

21

You might also like