Professional Documents
Culture Documents
Kata kunci : Volume, kecepatan, kepadatan lalu lintas, linier Greenshield, logaritmik
Greenberg, eksponensial Underwood
Jalan Teuku Nyak Arief merupakan salah diharapkan dapat memberikan masukan untuk
satu ruas jalan perkotaan yang padat arus lalu perencanaan dan pengoperasian lalu lintas
lintasnya di Kota Banda Aceh. Ruas jalan sehingga dapat dihasilkan perencanaan yang
yang bertipe 6 lajur 2 arah terbagi (6/2D) ini efektif dan efisien sesuai dengan RTRW Kota
adalah jalan akses utama dari arah Kota Banda Banda Aceh.
Aceh menuju kawasan Kota Pelajar dan
Batasan Penelitian
Mahasiswa (Kopelma).
Kawasan Kopelma Darusalam merupa- Ruang lingkup penelitian ini dibatasi
kan tempat kegiatan berbasis akademik pada batasan substansi/batasan masalah
dikarenakan di dalam Kopelma Darussalam dan batasan wilayah.
terdapat beberapa pusat kegiatan berskala 1. Batasan substansi
besar, seperti Universitas Syiah Kuala a. Analisis hanya dilakukan pada seg-
(Unsyiah), Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, men jalan normal dan segmen jalan
dan beberapa sekolah lain baik itu Taman menyempit pada lokasi penelitian.
Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah b. Penelitian ini akan menganalisa
Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah bagaimana hubungan antara arus,
Atas, sehingga menjadi tujuan perjalanan yang kecepatan dan kepadatan lalu lintas
sangat padat lalu lintasnya. dengan menggunakan tiga model
Namun menjelang memasuki jembatan yaitu model Greenshield, model
Lamnyong, jumlah lajurnya menyempit dari 3 Greenberg, dan model Underwood.
lajur menjadi 2 lajur sehingga kapasitas jalan 2. Batasan wilayah
menjadi berkurang atau terjadi pengurangan Wilayah penelitian adalah ruas jalan Teuku
lebar efektif jalan. Nyak Arief Banda Aceh (pada jembatan
Lamnyong STA 5+072), dan hanya di-
Tujuan dan Manfaat
batasi ke arah Darussalam.
Tujuan dilakukannya penelitian ini
adalah : KAJIAN KEPUSTAKAAN
a. Untuk mengetahui hubungan antara vol- Karakteristik Arus Lalu Lintas
ume, kecepatan dan kepadatan lalu lintas Sebagai dasar penelitian ini, ada 3 (tiga)
akibat terjadinya penyempitan jalan pada karakteristik utama arus lalu lintas yang
lokasi penelitian. digunakan yaitu :
b. Untuk mengetahui nilai volume dan 1. Volume (arus) lalu lintas
kepadatan maksimum baik pada segmen Menurut Morlok (1991), volume lalu
jalan normal maupun pada segmen jalan lintas adalah jumlah kendaraan yang
menyempit pada lokasi penelitian. melalui suatu titik/penampang
Adapun manfaat dari penelitian ini melintang jalan pada satu satuan waktu
4. Kondisi arus di bawah kapasitas dapat kepadatan bukan merupakan fungsi linear
melainkan fungsi eksponensial (Tamin, 2000).
terjadi pada kondisi, yaitu :
Persamaan dasar model Underwood
Pada kecepatan tinggi dan kepadatan
adalah sebagai berikut :
rendah (Kondisi A)
Pada kecepatan rendah dan kepadatan S = Sff . e-D/Dm (4)
tinggi (Kondisi B)
METODE PENELITIAN
Hubungan matematis ketiga parameter
Tahapan penelitian ini dimulai dengan
arus lalu lintas diatas dapat diukur dan
melakukan studi pendahuluan, dilanjutkan
dianalisa hubungannya dengan tiga pendeka-
identifikasi masalah sehingga dapat disusun
tan model matematis yaitu model linear oleh
latar belakang dan rumusan masalah serta
Greenshield, model logaritmik oleh Greenberg,
penetapan tujuan penelitian. Selanjutnya dil-
dan model eksponensial oleh Underwood.
akukan pengumpulan data baik itu data primer
1. Model Greenshield maupun data sekunder,kemudian dilakukan
proses pengolahan dan analisis data untuk
Greenshield merumuskan bahwa
mendapatkan hasil penelitian.Sistematika
hubungan matematis antara kecepatan-
dalam melakukan penelitian diperlihatkan
kepadatan diasumsikan linear (Tamin,
pada Gambar 3.
2000) seperti yang dinyatakan dalam per-
samaan di bawah ini : Lokasi Penelitian
S = Sff – (Sff / Dj) D (2) Lokasi penelitian dilakukan pada ruas
jalan Teuku Nyak Arief arah dari Kota Banda
Dimana :
Aceh menuju ke Darussalam yang secara
S = Kecepatan (km/jam)
Sff = Kecepatan pada kondisi arus bebas administratif terletak di Kecamatan Syiah
(km/jam) Kuala. Dalam penelitian ini, tinjauan dil-
Dj = Kepadatan pada kondisi arus lalu lintas
akukan pada 2 (dua) titik survei yaitu pada
macet total (smp/km)
segmen jalan normal di depan Nuansa Cafe,
2. Model Greenberg
sedangkan untuk segmen jalan menyempit
Greenberg mengasumsikan bahwa hub- titik surveinya pada jembatan Lamnyong
ungan matematis antara kecepatan-kepadatan (STA. 5+ 072).
bukan merupakan fungsi linear melainkan
fungsi logaritmik (Tamin, 2000) seperti yang Alur Kegiatan
dinyatakan dalam persamaan berikut : Adapun tahapan penelitian secara
Jalan Menyempit
(Jembatan Lamnyong)
Jalan Normal
Meteran.
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Kamera handycam.
1. Data Kondisi Geometrik
Memory Card.
Tripod. Pengumpulan data kondisi geometrik jalan
Stopwatch. dilakukan dengan cara mengukur dan
Counter. mengamati kondisi geometrik seperti tipe
penelitian terdahulu dan juga dari instansi- akukan dengan menggunakan alat bantu
instansi terkait. Data-data tersebut antara lain : kamera Handycam, dengan cara
a. Peta Kota Banda Aceh merekamsemua kendaraan yang melewati
b. Jurnal suatu garis injak melintang pada pos
c. Data tentang RTRW Kota Banda Aceh pengamatan selama waktu pengamatan
Data primer diperoleh dengan melakukan oleh satu orang surveyor untuk masing-
survei langsung ke lapangan, meliputi data : masing lokasi penelitian. Kemudian hasil
a. Kondisi geometrik jalan, yaitu dengan rekaman tersebut diputar kembali dan
mengukur secara langsung dan mengamati dilakukan perhitungan masing-masing
kondisi geometriknya. jenis kendaraan dengan menggunakan alat
b. Volume lalu lintas, diperoleh dengan bantu counter. Selanjutnya jumlah masing-
menghitung jumlah kendaraan yang masing kendaraan tersebut dikonversikan
melalui suatu garis pengamatan. kedalam satuan mobil penumpang (smp)
c. Kecepatan kendaraan, diperoleh dengan yang dikelompokkan dalam jumlah total
hal ini regresi linier, dengan membanding- (R2) model menjadi acuan penilaian.
kan antara nilai F dan t yang diperoleh dari
HASIL DAN PEMBAHASAN
hasil perhitungan dengan nilai F dan t dari
Hasil penelitian ini berpedoman pada
tabel. Pengujian dikatakan benar jika nilai
data hasil survei selama 3 (tiga) hari pada jam-
F dan t dari hasil perhitungan lebih besar
jam puncak yaitu jam 07.00 - 09.00 WIB, jam
daripada dari tabel, kemudian nilai R2 yang
12.00 - 14.00 WIB dan jam 16.00 - 18.00 WIB.
merupakan koefisien determinasi yang
menunjukkan berapa besar pengaruh 1. Volume Lalu Lintas
variabel bebas (X) terhadap variabel tidak Berdasarkan data volume lalu lintas
bebas(Y). yang dibagi dalam 3 (tiga) kelompok lalu
6. Model Terpilih lintas yaitu kendaraan berat (HV), ken-
daraan ringan (LV), dan sepeda motor
Pemilihan model terbaik dilakukan dengan
(MC), diperoleh data volume lalu lintas
menggunakan uji statistik terhadap
sepertipada Gambar3dan 4.
keluaran parameter-parameter statistik dari
Volume lalu lintas tertinggi terjadi pa-
analisis model hubungan yang telah
da hari Rabu jam 07.00–08.00 WIB, untuk
diestimasi. Dalam hal ini, indikator
segmen jalan normal 6470 smp/jam, se-
kesesuaiannya adalah nilai-nilai koefisien
dangkan pada segmen jalan menyempit
korelasi (r) dan nilai koefisien determinasi
volume lalu lintasnya 6351 smp/jam.
6.000,00
5.000,00
4.000,00
SENIN
RABU
3.000,00 KAMIS
2.000,00
1.000,00
-
07.00-08.00 08.00-09.00 12.00-13.00 13.00-14.00 16.00-17.00 17.00-18.00
6.000,00
5.000,00
4.000,00 SENIN
RABU
3.000,00
KAMIS
2.000,00
1.000,00
-
07.00-08.00 08.00-09.00 12.00-13.00 13.00-14.00 16.00-17.00 17.00-18.00
Nilai kepadatan lalu lintas dapat dihitung Dari hasil perhitungan kepadatan lalu
dengan cara membagi volume lalu lintas lintas terlihat bahwa untuk segmen jalan
normal, kepadatan tertinggi terjadi pada hari
Volume 5, Nomor 3, Mei 2016 - 287
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala
Rabu jam 07.00–08.00 WIB dengan jumlah Dari Tabel 3 dan Tabel 4 diatas terlihat
kendaraan 220 smp/km, sedangkan kepadatan bahwa untuk segmen jalan menyempit,
terendah terjadi pada hari Kamis jam 16.00– volume maksimumnya terjadi pada hari Rabu
17.00 WIB dengan jumlah kendaraan 127 jumlah kendaraan 2598 smp/jam, sedangkan
smp/km.Untuk segmen jalan menyempit, bahwa pada segmen jalan normal volume
kepadatan tertinggi dan terendah terjadi pada maksimum terjadi pada hari Kamis dengan
hari Rabu jam 08.00–09.00 WIB dengan jumlah kendaraan 3863 smp/jam.
jumlah kendaraan 393 smp/km, sedangkan
5. Model Terpilih
kepadatan terendah terjadi pada jam 12.00–
13.00 WIB dengan jumlah kendaraan 177 Penentuan model terpilih didasarkan
smp/km. pada kriteria nilai uji F, t dan R2 yang besar,
disamping itu juga dilihat volume maksimum
4. Nilai Volume Maksimum
yang dicapai masing-masing model.Pada
Rekapitulasi nilai volume maksimum
segmen jalan menyempit model Greenberg
(Vm) dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini :
diperoleh nilai F, t, dan R2 masing-masing
yaitu 30,43 ; 15,37 ; 0,8720 dan model
Tabel 3. Rekapitulasi hasil perhitungan volume
maksimum pada segmen jalan normal Underwood dengan nilai F, t, dan R2 masing-
Segmen
Hari/Tanggal Jalan masing yaitu 8,48 ; 4,74 ; 0,9145 lebih besar
No. Model Normal
Penelitian
smp/jam dibandingkan dengan model Greenshield
Senin
Greenshield 3196 dengan nilai F, t, dan R2 masing-masing yaitu
1 Greenberg 758
9 Maret 2015
Underwood 2366 7,86 ; 3,51 ; 0,8217. Berdasarkan hasil
Greenshield 2744
Rabu pengamatan dan perhitungan serta analisis
2 Greenberg 942
11 Maret 2015
Underwood 1720
Greenshield 3863
model hubungan, model Underwood lebih
Kamis
3 Greenberg 1060 sesuai dengan kondisi lapangan dibandingkan
12 Maret 2015
Underwood 2476
kedua model lainnya dengan koefisien
Tabel 4. Rekapitulasi hasil perhitungan volume determinasi R2 = 0,91.
maksimum pada segmen jalan
menyempit
Segmen KESIMPULAN DAN SARAN
Hari/Tanggal Jalan Me-
No. Model nyempit Kesimpulan
Penelitian
smp/jam
Dari hasil penelitian pada jalan Teuku
Greenshield 2505
Senin Nyak Arief (jembatan Lamnyong), disimpul-
1 Greenberg 613
9 Maret 2015
Underwood 1818 kan :
Rabu Greenshield 2598
2 11 Maret Greenberg 1258
1. Terdapat perbedaan kecepatan perjalanan
2015 Underwood 1454 yang cukup mendasar pada kedua segmen
Greenshield 2389
Kamis jalan tersebut, yang disebabkan perbedaan
3 12 Maret Greenberg 895
2015 karakteristik geometrik jalan dari 3 lajur
Underwood 1438
menjadi 2 lajur, terutama pada jam puncak