You are on page 1of 12

Jurnal Teknik Sipil ISSN 2088-9321

Universitas Syiah Kuala ISSN e-2502-5295


pp. 279- 290

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA VOLUME, KECEPATAN


DAN KEPADATAN LALU LINTAS
(STUDI KASUS : JEMBATAN LAMNYONG, JALAN TEUKU
NYAK ARIEF BANDA ACEH)
Ariadi1, M. Isya2, Irin Caisarina3,4
1,3)
Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111
2)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111,
4)
Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111,
Abstract:Jalan Teuku Nyak Arief is one of the road in Banda Aceh with a very dense traffic as
it is directly connected with the central area of education which frequently congested
especially on Lamnyong bridge. There is the difference number of lane between the approach
lane and the bridge lane which causes the reducing of the vehicle speed. The aim of this study
was to determine the relationship between the volume, speed and density of the traffic due to
the narrowing of the road at the site. Field data collection was carried out for 3 days which is
on Monday, Wednesday and Thursday (9th, 11th, and March 12, 2015) for 6 hours per day.
The data was collected at peak hours in the morning from 7:00 to 9:00 a.m., daytime hours
from 12:00 to 02:00 p.m., and in the afternoon hours from 04:00 to 06:00 p.m. There are 24
groups was occupied during 6 hour observation with 15-minute intervals. In this study, data
analysis was conducted based on Indonesian Highway Capacity Manual (MKJI) 1997,using
Microsoft Excel software. Three methods were used in determining the relationship
characteristics of the traffic: Greenshield linear, Greenberg logarithmic and Underwood
exponential. The results of analysis showed that the relationship model that is appropriate for
Jalan Teuku Nyak Arief (on the Lamnyong Bridge) is Underwood model. It was obtained that
the mathematical model equation for relationship of speed and density (S-D) is S = 30.6496 x
e-0.0045(D); for the relationship of volume and speed (V-S) is V = 755.7700 x S - 220.5516 x S
(Ln.S); and for the relationship of volume and density (V-D) is V = 30.6496 x D x e-0045(D), with
a coefficient of determination is R2 = 0.9145.
Keywords : Volume, speed, traffic density, Greenshield linear, Greenberg logarithmic,
Underwood exponential
Abstrak:Jalan Teuku Nyak Arief merupakan salah satu ruas jalan di Kota Banda Aceh dengan
volume lalu lintas yang sangat padat karena berhubungan langsung dengan kawasan pusat
pendidikan dan sering mengalami kemacetan, terutama pada jembatan Lamnyong. Pada saat
memasuki jembatan tersebut terjadi perbedaan karakteristik geometrik jalan dari 3 lajur
menyempit menjadi 2 lajur, yang mengakibatkan kecepatan kendaraan menjadi berkurang.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara volume, kecepatan dan
kepadatan lalu lintas akibat terjadinya penyempitan jalan pada lokasi penelitian. Pengumpulan
data lapangan dilakukan selama 3 hari yaitu hari Senin, Rabu dan Kamis (tanggal 9, 11, dan 12
Maret 2015) selama 6 jam setiap harinya yaitu pada jam puncak pagi hari jam 07.00 - 09.00
WIB, siang hari jam 12.00 - 14.00 WIB, dan sore hari jam 16.00 - 18.00 WIB. Selama 6 jam
pengamatan terdapat 24 kelompok interval waktu 15 menit. Analisis data didasarkan pada
Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 dengan menggunakan perangkat lunak
Microsoft Excel. Dalam menentukan hubungan karakteristik lalu lintas digunakan tiga metode
yaitu linier Greenshield, logaritmik Greenberg dan eksponensial Underwood. Dari hasil
analisis diketahui bahwa model hubungan yang sesuai untuk ruas jalan Teuku Nyak Arief
(pada jembatan Lamnyong) adalah model Underwood dengan persamaan model matematis S =
30,65 . e-0,0045(D) untuk hubungan kecepatan dan kepadatan (S-D) ; V = 755,77 . S - 220,55 . S
(Ln.S) untuk hubungan volume dan kecepatan (V-S) ; dan V = 30,65 . D . e-0045(D) untuk
hubungan volume dan kepadatan (V-D), dengan nilai koefisien determinasi (R2) = 0,9145.

Kata kunci : Volume, kecepatan, kepadatan lalu lintas, linier Greenshield, logaritmik
Greenberg, eksponensial Underwood

Volume 5, Nomor 3, Mei 2016 - 279


Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

Jalan Teuku Nyak Arief merupakan salah diharapkan dapat memberikan masukan untuk
satu ruas jalan perkotaan yang padat arus lalu perencanaan dan pengoperasian lalu lintas
lintasnya di Kota Banda Aceh. Ruas jalan sehingga dapat dihasilkan perencanaan yang
yang bertipe 6 lajur 2 arah terbagi (6/2D) ini efektif dan efisien sesuai dengan RTRW Kota
adalah jalan akses utama dari arah Kota Banda Banda Aceh.
Aceh menuju kawasan Kota Pelajar dan
Batasan Penelitian
Mahasiswa (Kopelma).
Kawasan Kopelma Darusalam merupa- Ruang lingkup penelitian ini dibatasi
kan tempat kegiatan berbasis akademik pada batasan substansi/batasan masalah
dikarenakan di dalam Kopelma Darussalam dan batasan wilayah.
terdapat beberapa pusat kegiatan berskala 1. Batasan substansi
besar, seperti Universitas Syiah Kuala a. Analisis hanya dilakukan pada seg-
(Unsyiah), Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, men jalan normal dan segmen jalan
dan beberapa sekolah lain baik itu Taman menyempit pada lokasi penelitian.
Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah b. Penelitian ini akan menganalisa
Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah bagaimana hubungan antara arus,
Atas, sehingga menjadi tujuan perjalanan yang kecepatan dan kepadatan lalu lintas
sangat padat lalu lintasnya. dengan menggunakan tiga model
Namun menjelang memasuki jembatan yaitu model Greenshield, model
Lamnyong, jumlah lajurnya menyempit dari 3 Greenberg, dan model Underwood.
lajur menjadi 2 lajur sehingga kapasitas jalan 2. Batasan wilayah
menjadi berkurang atau terjadi pengurangan Wilayah penelitian adalah ruas jalan Teuku
lebar efektif jalan. Nyak Arief Banda Aceh (pada jembatan
Lamnyong STA 5+072), dan hanya di-
Tujuan dan Manfaat
batasi ke arah Darussalam.
Tujuan dilakukannya penelitian ini
adalah : KAJIAN KEPUSTAKAAN
a. Untuk mengetahui hubungan antara vol- Karakteristik Arus Lalu Lintas
ume, kecepatan dan kepadatan lalu lintas Sebagai dasar penelitian ini, ada 3 (tiga)
akibat terjadinya penyempitan jalan pada karakteristik utama arus lalu lintas yang
lokasi penelitian. digunakan yaitu :
b. Untuk mengetahui nilai volume dan 1. Volume (arus) lalu lintas
kepadatan maksimum baik pada segmen Menurut Morlok (1991), volume lalu
jalan normal maupun pada segmen jalan lintas adalah jumlah kendaraan yang
menyempit pada lokasi penelitian. melalui suatu titik/penampang
Adapun manfaat dari penelitian ini melintang jalan pada satu satuan waktu

280 - Volume 5, Nomor 3, Mei 2016


Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

tertentu. Volume lalu lintas ini bi-


asanya dinyatakan dengan satuan ken-
daraan/jam atau kendaraan/hari
(smp/jam atau smp/hari).
2. Kecepatan kendaraan
Menurut Tamin (2000), kecepatan didefin-
isikan sebagai laju dari suatu pergerakan
kendaraan dihitung dalam jarak per satuan
waktu. Dalam pergerakan arus lalu lintas,
setiap kendararaan berjalan pada kecepatan
yang berbeda.
3. Kepadatan lalu lintas didefinisikan sebagai Gambar 1. Hubungan antara volume (arus),
jumlah kendaraan yang menempati suatu kecepatan dan kepadatan
Sumber : Indrajaya (2002)
panjang jalan atau lajur, secara umum
dalam satuan kendaraan per kilometer Dimana :
Vm = Volume maksimum (smp/jam);
(smp/km). Kepadatan sulit diukur secara
Sff = Kecepatan pada kondisi arus bebas atau
langsung di lapangan, melainkan dihitung kecepatan pada kondisi volume lalu lintas
dari nilai kecepatan dan volume sebagai sangat rendah (km/jam);
Dj = Kepadatan pada kondisi arus lalu lintas
hubungan : volume/kecepatan. macet total (smp/km);
Sm = Kecepatan maksimum (km/jam).
Model Hubungan Volume (Arus),
Model dari hubungan antara volume
Kecepatan, dan Kepadatan
(arus), kecepatan dan kepadatan seperti terlihat
Hubungan matematis antara volume
pada gambar 1 dapat dijelaskan sebagai beri-
(arus), kecepatan dan kepadatan didasarkan
kut :
pada rumus dasar :
1. Pada kondisi kepadatan mendekati angka
V = D.S (1) nol, volume (arus) lalu lintas juga
mendekati nol, dengan asumsi seakan-
Dimana : akan tidak terdapat kendaraan bergerak.
V = Volume (smp/jam) 2. Apabila kepadatan naik dari angka nol,
D = Kepadatan (smp/km)
S = Kecepatan (km/jam) maka volume (arus) juga naik. Pada
suatu kepadatan tertentu akan tercapai
Gambar 1 memperlihatkan bentuk umum suatu titik dimana bertambahnya
hubungan matematis antara Kecepatan- kepadatan akan membuat arus menjadi
Kepadatan (S-D), Volume-Kepadatan (V-D), turun.
dan Volume-Kecepatan (V-S). 3. Pada kondisi kepadatan mencapai kondi-
si maksimum (kepadatan kondisi macet)

Volume 5, Nomor 3, Mei 2016 - 281


Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

kecepatan perjalanan akan mendekati D = C . ebS (3)


nilai nol, demikian pula arus lalu lintas
3. Model Underwood
akan mendekati nilai nol karena tidak
memungkinkan kendaraan untuk dapat Underwood mengasumsikan bahwa

bergerak lagi. hubungan matematis antara kecepatan dan

4. Kondisi arus di bawah kapasitas dapat kepadatan bukan merupakan fungsi linear
melainkan fungsi eksponensial (Tamin, 2000).
terjadi pada kondisi, yaitu :
Persamaan dasar model Underwood
 Pada kecepatan tinggi dan kepadatan
adalah sebagai berikut :
rendah (Kondisi A)
 Pada kecepatan rendah dan kepadatan S = Sff . e-D/Dm (4)
tinggi (Kondisi B)
METODE PENELITIAN
Hubungan matematis ketiga parameter
Tahapan penelitian ini dimulai dengan
arus lalu lintas diatas dapat diukur dan
melakukan studi pendahuluan, dilanjutkan
dianalisa hubungannya dengan tiga pendeka-
identifikasi masalah sehingga dapat disusun
tan model matematis yaitu model linear oleh
latar belakang dan rumusan masalah serta
Greenshield, model logaritmik oleh Greenberg,
penetapan tujuan penelitian. Selanjutnya dil-
dan model eksponensial oleh Underwood.
akukan pengumpulan data baik itu data primer
1. Model Greenshield maupun data sekunder,kemudian dilakukan
proses pengolahan dan analisis data untuk
Greenshield merumuskan bahwa
mendapatkan hasil penelitian.Sistematika
hubungan matematis antara kecepatan-
dalam melakukan penelitian diperlihatkan
kepadatan diasumsikan linear (Tamin,
pada Gambar 3.
2000) seperti yang dinyatakan dalam per-
samaan di bawah ini : Lokasi Penelitian
S = Sff – (Sff / Dj) D (2) Lokasi penelitian dilakukan pada ruas
jalan Teuku Nyak Arief arah dari Kota Banda
Dimana :
Aceh menuju ke Darussalam yang secara
S = Kecepatan (km/jam)
Sff = Kecepatan pada kondisi arus bebas administratif terletak di Kecamatan Syiah
(km/jam) Kuala. Dalam penelitian ini, tinjauan dil-
Dj = Kepadatan pada kondisi arus lalu lintas
akukan pada 2 (dua) titik survei yaitu pada
macet total (smp/km)
segmen jalan normal di depan Nuansa Cafe,
2. Model Greenberg
sedangkan untuk segmen jalan menyempit
Greenberg mengasumsikan bahwa hub- titik surveinya pada jembatan Lamnyong
ungan matematis antara kecepatan-kepadatan (STA. 5+ 072).
bukan merupakan fungsi linear melainkan
fungsi logaritmik (Tamin, 2000) seperti yang Alur Kegiatan
dinyatakan dalam persamaan berikut : Adapun tahapan penelitian secara

282 - Volume 5, Nomor 3, Mei 2016


Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

keseluruhan dapat digambarkan dalam bagan


alir Gambar 3.

Jalan Menyempit
(Jembatan Lamnyong)

Jalan Normal

Gambar 2. Lokasi Penelitian

Gambar 3 Bagan Alir Kegiatan

Volume 5, Nomor 3, Mei 2016 - 283


Jurnal Teknik Sipil ISSN 2088-9321
Universitas Syiah Kuala ISSN e-2502-5295
pp. 284- 290
Survei Pendahuluan menghitung waktu tempuh kendaraan yang
Survei pendahuluan yang dilakukan lewat pada suatu segmen jalan pengamatan.
untuk mendapatkan data dalam penelitian ini
Periode Pengamatan
adalah survei volume lalu lintas, yang
Pengamatan atau pengambilan data
bertujuan untuk memutuskan waktu pengama-
lapangan dilakukan selama 3 hari, yaitu pada
tan dan interval waktu yang akan digunakan
hari Senin, Rabu, dan Kamis (tanggal 9, 10,
pada survei selanjutnya. Kemudian dilakukan
dan 12 Maret 2015). Penelitian dilakukan
juga survei kecepatan, yang akan digunakan
selama 6 jam pada jam-jam puncak, jam
sebagai dasar untuk memutuskan panjang
07.00-09.00 WIB, jam 12.00-14.00 WIB, dan
segmen jalan pengamatan.
jam 16.00-18.00 WIB. Selama 6 jam

Kebutuhan Peralatan pengamatan terdapat 24 kelompok interval

Peralatan yang diperlukan meliputi : waktu per 15 menit.

 Meteran.
Pengumpulan dan Pengolahan Data
 Kamera handycam.
1. Data Kondisi Geometrik
 Memory Card.
 Tripod. Pengumpulan data kondisi geometrik jalan
 Stopwatch. dilakukan dengan cara mengukur dan
 Counter. mengamati kondisi geometrik seperti tipe

 Alat tulis. jalan, dan lebar lajur.

2. Data Volume Lalu Lintas


Jenis dan Sumber Data
Data sekunder diperoleh dari penelitian- Pengumpulan data volume lalu lintas dil-

penelitian terdahulu dan juga dari instansi- akukan dengan menggunakan alat bantu

instansi terkait. Data-data tersebut antara lain : kamera Handycam, dengan cara
a. Peta Kota Banda Aceh merekamsemua kendaraan yang melewati
b. Jurnal suatu garis injak melintang pada pos
c. Data tentang RTRW Kota Banda Aceh pengamatan selama waktu pengamatan
Data primer diperoleh dengan melakukan oleh satu orang surveyor untuk masing-
survei langsung ke lapangan, meliputi data : masing lokasi penelitian. Kemudian hasil
a. Kondisi geometrik jalan, yaitu dengan rekaman tersebut diputar kembali dan
mengukur secara langsung dan mengamati dilakukan perhitungan masing-masing
kondisi geometriknya. jenis kendaraan dengan menggunakan alat
b. Volume lalu lintas, diperoleh dengan bantu counter. Selanjutnya jumlah masing-
menghitung jumlah kendaraan yang masing kendaraan tersebut dikonversikan
melalui suatu garis pengamatan. kedalam satuan mobil penumpang (smp)
c. Kecepatan kendaraan, diperoleh dengan yang dikelompokkan dalam jumlah total

Volume 5, Nomor 3, Mei 2016 - 284


Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

semua kendaraan. kecepatan rata-rata ruang dilakukan setelah

3. Data Kecepatan Kendaraan data kecepatan dari setiap jenis kendaraan


tercatat dan tersusun selama jam pengama-
Pengumpulan data kecepatan kendaraan
tan. Perhitungan kecepatan ini digunakan
dilakukan dengan metode kecepatan
perhitungan kecepatan rata-rata ruang.
setempat dengan mengukur perjalanan
bergerak. Pelaksanaan survei kecepatan ini 3. Kepadatan Lalu Lintas
juga dilakukan oleh satu orang surveyor Besarnya variabel kepadatan (D) dapat
untuk masing-masing lokasi dengan dihitung dengan melakukan pembagian
menggunakan alat bantu stopwatch. antara volume (V) dalam smp yang
Kecepatan dihitung berdasarkan waktu dikonversi dalam tiap jamnya (yaitu
tempuh dengan ketentuan seperti pada
dengan mengalikan dua belas), dengan
panduan Survei dan Perhitungan Waktu
kecepatan rata-rata ruang (Sff) dalam
Perjalanan Lalu Lintas
km/jam, maka kepadatan ini mempunyai
No.001/T/BNKT/1990, yang dikeluarkan
satuan smp/km.
oleh Direktorat Jenderal Bina Marga
Direktorat Pembinaan Jalan Kota. 4. Volume (Arus) Maksimum

4. Kepadatan Lalu Lintas Perhitungan nilai volume maksimum (Vm)


sesuai dengan pendekatan masing-masing
Kepadatan lalu lintas dihitung dengan cara
model yang digunakan, yaitu model
membagi volume lalu lintas dengan
Greenshield, model Greenberg, maupun
kecepatan rata-rata ruang pada interval
model Underwood baik itu pada jalan
waktu yang bersesuaian.
kondisi normal maupun pada jalan kondisi
Metode Analisa Data menyempit dalam satuan smp/jam.
- Model Greenshield:
1. Volume Lalu Lintas
Dj . Sff
Setelah data lalu lintas terkumpul selama
Vm = ——— (5)
periode jam pengamatan, dilakukan perhi- 4
tungan volume lalu lintas dengan men- - Model Greenberg :
galikan jumlah setiap jenis kendaraan
Vm = Dj . Sm / e (6)
kedalam konversi satuan mobil
penumpang (smp). Selanjutnya besar - Model Underwood :

volume lalu lintas (dalam smp) Vm= Dm . Sff / e (7)


dikelompokkan dalam kelompok jumlah
5. Uji Statistik
total dari seluruh kendaraan.
Pada penelitian ini variabel yang diuji
2. Kecepatan dan Kecepatan Rata-Rata
adalah nilai F dan t yang merupakan alat
Perhitungan kecepatan kendaraan dan kontrol dari hasil analisis statistik dalam
Volume 5, Nomor 3, Mei 2016 - 285
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

hal ini regresi linier, dengan membanding- (R2) model menjadi acuan penilaian.
kan antara nilai F dan t yang diperoleh dari
HASIL DAN PEMBAHASAN
hasil perhitungan dengan nilai F dan t dari
Hasil penelitian ini berpedoman pada
tabel. Pengujian dikatakan benar jika nilai
data hasil survei selama 3 (tiga) hari pada jam-
F dan t dari hasil perhitungan lebih besar
jam puncak yaitu jam 07.00 - 09.00 WIB, jam
daripada dari tabel, kemudian nilai R2 yang
12.00 - 14.00 WIB dan jam 16.00 - 18.00 WIB.
merupakan koefisien determinasi yang
menunjukkan berapa besar pengaruh 1. Volume Lalu Lintas
variabel bebas (X) terhadap variabel tidak Berdasarkan data volume lalu lintas
bebas(Y). yang dibagi dalam 3 (tiga) kelompok lalu
6. Model Terpilih lintas yaitu kendaraan berat (HV), ken-
daraan ringan (LV), dan sepeda motor
Pemilihan model terbaik dilakukan dengan
(MC), diperoleh data volume lalu lintas
menggunakan uji statistik terhadap
sepertipada Gambar3dan 4.
keluaran parameter-parameter statistik dari
Volume lalu lintas tertinggi terjadi pa-
analisis model hubungan yang telah
da hari Rabu jam 07.00–08.00 WIB, untuk
diestimasi. Dalam hal ini, indikator
segmen jalan normal 6470 smp/jam, se-
kesesuaiannya adalah nilai-nilai koefisien
dangkan pada segmen jalan menyempit
korelasi (r) dan nilai koefisien determinasi
volume lalu lintasnya 6351 smp/jam.

Volume Lalu Lintas (smp/jam)


7.000,00

6.000,00

5.000,00

4.000,00
SENIN
RABU
3.000,00 KAMIS

2.000,00

1.000,00

-
07.00-08.00 08.00-09.00 12.00-13.00 13.00-14.00 16.00-17.00 17.00-18.00

Gambar 4. Volume Lalu Lintas Segmen Jalan Normal

286 - Volume 5, Nomor 3, Mei 2016


Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

Volume Lalu Lintas (smp/jam)


7.000,00

6.000,00

5.000,00

4.000,00 SENIN

RABU
3.000,00
KAMIS

2.000,00

1.000,00

-
07.00-08.00 08.00-09.00 12.00-13.00 13.00-14.00 16.00-17.00 17.00-18.00

Gambar 5. Volume Lalu Lintas Segmen Jalan Menyempit

dengan kecepatan rata-rata ruang pada interval


2. Kecepatan Lalu Lintas
waktu yang bersesuaian. Hasil perhitungan
Hasil perhitungan data kecepatan pada
kepadatan lalu lintas pada masing-masing
kedua segmen jalan selama 3 hari pengamatan
segmen jalan dapat dilihat pada tabel 1 dan 2
adalah sebagai berikut :
berikut ini.
- Untuk segmen jalan normal, kecepatan
Tabel 1. Rekapitulasi perhitungan kepadatan
rata-rata terendah terjadi pada hari Rabu lalu lintas pada segmen jalan normal
yaitu pada jam 08.00–08.15 WIB dengan Hari Penelitian
Waktu Senin Rabu Kamis
kecepatan rata-rata sebesar 25,02 km/jam, smp/km
07.00 – 08.00 192 220 159
sedangkan kecepatan rata-rata tertinggi 08.00 – 09.00 180 216 167
12.00 – 13.00 142 155 119
terjadi pada hari Kamis jam 08.30–08.45 13.00 – 14.00 185 156 118
WIB dengan kecepatan rata-rata sebesar 16.00 – 17.00 184 145 127
17.00 – 18.00 188 162 149
39,83 km/jam.
Tabel 2. Rekapitulasi perhitungan kepadatan
- Untuk segmen jalan menyempit, kecepatan lalu lintas pada segmen jalan
menyempit
rata-rata terendah terjadi pada hari Kamis Hari Penelitian
jam 07.45–08.00 WIB yaitu sebesar 11,65 Waktu Senin Rabu Kamis
smp/km
km/jam, sedang kecepatan rata-rata 07.00 – 08.00 288 389 356
08.00 – 09.00 270 393 261
tertinggi terjadi pada hari Rabu jam 07.00– 12.00 – 13.00 186 177 196
07.15 WIB yaitu sebesar 30,70 km/jam. 13.00 – 14.00 249 194 179
16.00 – 17.00 200 205 206
3. Kepadatan Lalu Lintas 17.00 – 18.00 190 221 204

Nilai kepadatan lalu lintas dapat dihitung Dari hasil perhitungan kepadatan lalu
dengan cara membagi volume lalu lintas lintas terlihat bahwa untuk segmen jalan
normal, kepadatan tertinggi terjadi pada hari
Volume 5, Nomor 3, Mei 2016 - 287
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

Rabu jam 07.00–08.00 WIB dengan jumlah Dari Tabel 3 dan Tabel 4 diatas terlihat
kendaraan 220 smp/km, sedangkan kepadatan bahwa untuk segmen jalan menyempit,
terendah terjadi pada hari Kamis jam 16.00– volume maksimumnya terjadi pada hari Rabu
17.00 WIB dengan jumlah kendaraan 127 jumlah kendaraan 2598 smp/jam, sedangkan
smp/km.Untuk segmen jalan menyempit, bahwa pada segmen jalan normal volume
kepadatan tertinggi dan terendah terjadi pada maksimum terjadi pada hari Kamis dengan
hari Rabu jam 08.00–09.00 WIB dengan jumlah kendaraan 3863 smp/jam.
jumlah kendaraan 393 smp/km, sedangkan
5. Model Terpilih
kepadatan terendah terjadi pada jam 12.00–
13.00 WIB dengan jumlah kendaraan 177 Penentuan model terpilih didasarkan
smp/km. pada kriteria nilai uji F, t dan R2 yang besar,
disamping itu juga dilihat volume maksimum
4. Nilai Volume Maksimum
yang dicapai masing-masing model.Pada
Rekapitulasi nilai volume maksimum
segmen jalan menyempit model Greenberg
(Vm) dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini :
diperoleh nilai F, t, dan R2 masing-masing
yaitu 30,43 ; 15,37 ; 0,8720 dan model
Tabel 3. Rekapitulasi hasil perhitungan volume
maksimum pada segmen jalan normal Underwood dengan nilai F, t, dan R2 masing-
Segmen
Hari/Tanggal Jalan masing yaitu 8,48 ; 4,74 ; 0,9145 lebih besar
No. Model Normal
Penelitian
smp/jam dibandingkan dengan model Greenshield
Senin
Greenshield 3196 dengan nilai F, t, dan R2 masing-masing yaitu
1 Greenberg 758
9 Maret 2015
Underwood 2366 7,86 ; 3,51 ; 0,8217. Berdasarkan hasil
Greenshield 2744
Rabu pengamatan dan perhitungan serta analisis
2 Greenberg 942
11 Maret 2015
Underwood 1720
Greenshield 3863
model hubungan, model Underwood lebih
Kamis
3 Greenberg 1060 sesuai dengan kondisi lapangan dibandingkan
12 Maret 2015
Underwood 2476
kedua model lainnya dengan koefisien
Tabel 4. Rekapitulasi hasil perhitungan volume determinasi R2 = 0,91.
maksimum pada segmen jalan
menyempit
Segmen KESIMPULAN DAN SARAN
Hari/Tanggal Jalan Me-
No. Model nyempit Kesimpulan
Penelitian
smp/jam
Dari hasil penelitian pada jalan Teuku
Greenshield 2505
Senin Nyak Arief (jembatan Lamnyong), disimpul-
1 Greenberg 613
9 Maret 2015
Underwood 1818 kan :
Rabu Greenshield 2598
2 11 Maret Greenberg 1258
1. Terdapat perbedaan kecepatan perjalanan
2015 Underwood 1454 yang cukup mendasar pada kedua segmen
Greenshield 2389
Kamis jalan tersebut, yang disebabkan perbedaan
3 12 Maret Greenberg 895
2015 karakteristik geometrik jalan dari 3 lajur
Underwood 1438
menjadi 2 lajur, terutama pada jam puncak

288 - Volume 5, Nomor 3, Mei 2016


Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

pagi hari yaitu jam 07.45 – 08.15 WIB. DAFTAR KEPUSTAKAAN


2. Nilai Sff (kecepatan pada kepadatan teren- Anonim, (1990), Panduan Survey dan
dah) diperoleh sebesar 28,54 km/jam, dan Perhitungan Waktu Perjalanan Lalu
nilai Dj (kepadatan tertinggi) diperoleh Lintas, No.001/T/BNKT/1990,
sebesar 364 smp/km. Direktorat Pembinaan Jalan Kota,
3. Sesuai dengan hasil pengamatan, perhi- Direktorat Jenderal Bina Marga
tungan dan analisis model hubungan dapat Departemen Pekerjaan Umum,
disimpulkan bahwa model Underwood Jakarta.
lebih sesuai dengan kondisi lapangan yang Anonim, (1997), Manual Kapasitas Jalan
sebenarnya dibandingkan kedua model Indonesia (MKJI), Direktorat
lainnya dengan R2 = 0,9145. Jenderal Bina Marga Departemen
4. Model hubungan matematis antara volume, Pekerjaan Umum, Jakarta.
kecepatan dan kepadatan : Budiarto, A,. (1998), Pengaruh
a. Kecepatan-Kepadatan (S-D) “Bottleneck” Terhadap
S = 30,65. e-0,045(D) Karakteristik Lalu-lintas, Tesis
b. Volume-Kecepatan (V-S) Magister, Rekayasa Transportasi,
V = 755,77 . S – 220,82. S(Ln.S) Program Studi Teknik Sipil, Institut
c. Volume-Kepadatan (V-D) Teknologi Bandung, Bandung.
V = 30,65. D . e-0,045(D) Indrajaya, Y., Riyanto, B, dan Widodo, D.,
(2003), Pengaruh Penyempitan
Saran Jalan Terhadap Karakteristik
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis Lalulintas, Jurnal Universitas
data yang telah dilakukan maka diberikan Diponegoro, Semarang.
beberapa saran sebagai berikut: Indrajaya, Y., (2012), Pengaruh
1. Perlu dilakukan penambahan atau Penyempitan Jalan Terhadap
penggandaan jembatan, sehingga volume Karakteristik Lalulintas, Thesis,
lalu lintas baik dari arah Kota Banda Aceh Program Pasca Sarjana, Universitas
maupun dari arah Kopelma Darussalam Diponegoro, Semarang
lebih bisa terurai. Morlok, E.K., (1991), Pengantar Teknik
2. Perlu dilakukan penelitianapakah perilaku dan Perencanaan Transportasi,
pengemudi mempunyai pengaruh terhadap Penerbit Erlangga, Jakarta.
karakteristik lalu lintas, terutama pada Tamin, O.Z., (2000),Perencanaan &
kecepatan. Permodelan Transportas contoh
soal dan aplikasi. Edisi kesatu.
Bandung: Penerbit ITB.

Volume 5, Nomor 3, Mei 2016 - 289


Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

Wibisana, H., (2007),Studi Hubungan Arus


Lalu Lintas di Ruas Jalan Rungkut
Asri Kota Madya Surabaya dengan
Metode Underwood,Jurnal Teknik
Sipil Volume 3 Nomor 2, Oktober
2007 : 103-203.

290 - Volume 5, Nomor 3, Mei 2016

You might also like