You are on page 1of 18

Aldina Putri V, Inayah AS, dan Teguh Budi R: Pengaruh Good Corporate Governance ....

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN


PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Makanan Dan Minuman
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016)
Aldina Putri Veronika, Inayah Adi Sari, dan Teguh Budi Raharjo
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Pancasakti

ABSTRACT

The purpose of this study is 1) to determine the effect of good corporate governance
(audit committee, managerial ownership, institutional ownership, and proportion of
independent commissioners) and company size simultaneously on financial
performance 2) to determine the effect of the audit committee on financial
performance 3) to determine the influence managerial ownership of financial
performance 4) to determine the effect of institutional ownership on financial
performance 5) to determine the effect of the proportion of independent
commissioners on financial performance and 6) to determine the effect of firm size
on financial performance. The data collection method used in this study is
documentation. While the data analysis method used is testing classical
assumptions, multiple linear regression analysis, hypothesis testing and coefficient
of determination. Based on the results of testing the first hypothesis using the
simultaneous significance test it can be concluded that there is a significant effect of
the audit committee, managerial ownership, institutional ownership, and the
proportion of independent commissioners and company size simultaneously on
financial performance so that the first hypothesis is accepted. The results of testing
the second hypothesis can be concluded that there is no significant effect of the audit
committee on financial performance so that the second hypothesis is rejected. The
results of testing the third hypothesis can be concluded that there is no significant
effect managerial ownership of financial performance so that the third hypothesis is
rejected truth. The results of testing the fourth hypothesis can be concluded that
there is no significant effect of institutional ownership on financial performance so
that the fourth hypothesis is rejected. The results of testing the fifth hypothesis can
be concluded that there is a significant effect the proportion of independent
commissioners on financial performance so that the fifth hypothesis is accepted. The
results of testing the sixth hypothesis can be concluded that there is no significant
effect of company size on financial performance so that the sixth hypothesis is
rejected.

Keywords: audit committee, managerial ownership, institutional ownership,


proportion of independent commissioners, company size, financial
performance

1
PERMANA – Vol. VIII No. 2 Pebruari 2017

A. PENDAHULUAN penilaian dengan teliti terhadap emiten,


ia harus percaya bahwa informasi yang
Untuk menghadapi era persaingan
akan diterimanya merupakan informasi
global setiap perusahaan berusaha
yang benar atau nyata. Sistem perda-
meningkatkan potensi yang dimilikinya,
gangan di Bursa bisa dipercaya, se-
karena banyak perusahaan-perusahaan
hingga tidak ada pihak lain yang dapat
baru yang bermunculan sehingga
memanipulasi informasi dalam per-
membuat persaingan usaha begitu ketat
dagangan tersebut. Tanpa adanya suatu
dan kompetitif. Oleh karena itu para
keyakinan tersebut, maka para penanam
pelaku perusahaan dituntut untuk bisa
modal tidak akan bersedia membeli
mengelola sumber daya yang mereka
sekuritas yang telah ditawarkan oleh
miliki lebih efektif dan efisien demi
perusahaan tersebut.
menunjang apa yang telah menjadi
Kinerja keuangan perusahaan
tujuan perusahaan sebelumnya.
adalah salah satu faktor yang dapat
Pasar modal merupakan salah satu
dilihat oleh para calon investor untuk
entitas bisnis yang paling kompleks.
menentukan investasi saham. Bagi suatu
Pasar modal berperan sebagai sarana
perusahaan, menjaga dan meningkatkan
bagi masyarakat untuk melakukan
kinerja keuangan merupakan salah suatu
investasi terhadap surat kepemilikan
keharusan agar saham tersebut dapat
(saham) ataupun surat hutang (obligasi).
tetap eksis dan banyak diminati oleh
Setiap perusahaan yang akan menerbit-
para calon investor. Laporan keuangan
kan saham mempunyai tujuan untuk
yang telah diterbitkan oleh perusahaan
memaksimalkan kekayaan yang dimiliki
merupakan suatu cerminan dari kinerja
oleh pemilik perusahaan maupun
keuangan perusahaan.
pemegang saham. Kekayaan yang
Kinerja (performance) perusahaan
dimiliki oleh pemegang saham dapat
menggambarkan suatu kondisi keuangan
diukur menggunakan perkalian antara
yang dimiliki oleh perusahaan yang telah
harga saham dengan lembar saham yang
menggunakan alat-alat analisis keuang-
telah beredar. Harga saham merupakan
an, sehingga akan diketahui baik buruk-
suatu cerminan dari kinerja atau nilai
nya suatu kondisi keuangan yang
perusahaan yang juga cerminan keper-
cayaan investor. Harga saham akan dimiliki oleh perusahaan. Agar dapat
memberikan cerminan prestasi kerja
bergerak searah dengan kinerja peru-
dalam periode tertentu. Hal ini merupa-
sahaan apabila kinerja perusahaan baik
kan sangat penting agar suatu sumber
sehingga harga saham perusahaan dapat
daya yang digunakan dapat berjalan
meningkat dan sebaliknya jika kinerja
secara optimal dan efektif dalam meng-
perusahaan tidak baik maka harga saham
hadapi segala perubahan yang terjadi di
perusahaan juga akan menurun
sekitar lingkungan. Laporan keuangan
(Syafaatul, 2014:2)
merupakan salah satu sumber informasi
Pesatnya perkembangan di Bursa
yang dapat memberikan gambaran dari
Efek Indonesia pada saat ini sudah tidak
suatu perusahaan pada waktu tertentu
dapat dipisahkan dari peran para investor
(biasanya ditunjukkan dalam periode
yang telah melakukan transaksi di Bursa
maupun siklus akuntansi), yang
Efek Indonesia. Sebelum investor akan
menunjukkan suatu kondisi keuangan
memutuskan ingin menginvestasikan
yang telah dicapai oleh perusahaan
uangnya di pasar modal (dengan cara
dalam waktu periode tertentu. Laporan
membeli sekuritas yang diperjualkan di
keuangan adalah suatu ringkasan dari
Bursa Efek Indonesia) ada kegiatan
proses pencatatan, seperti ringkasan
terpenting yang perlu dilakukan, yaitu

2
Aldina Putri V, Inayah AS, dan Teguh Budi R: Pengaruh Good Corporate Governance ....

transaksi-transaksi keuangan yang terjadi dijadikan patokan untuk mengukur


selama tahun buku yang bersangkutan apakah kinerja suatu perusahaan tersebut
biasanya berisi neraca, laporan laba rugi, dapat dikatakan baik. Kinerja perusahaan
laporan perubahan posisi keuangan merupakan gambaran mengenai kondisi
(yang akan disajikan dalam berbagai keuangan suatu perusahaan yang dapat
cara, antara lain laporan arus kas ataupun dianalisis menggunakan alat-alat analisis
laporan arus dana), catatan dan laporan keuangan, sehingga dapat diketahui
lain serta materi penjelasan yang bagaimana baik buruknya keadaan
merupakan bagian integral dari suatu keuangan yang dimiliki oleh perusahaan
laporan keuangan. Aktivitas suatu sehingga akan mencerminkan prestasi
perusahaan akan dapat tergambar kerja pada periode tertentu (Arifani,
didalam laporan keuangan perusahaan 2013:3).
tersebut (Melawati, 2016:840). Kinerja keuangan merupakan suatu
Laporan keuangan merupakan faktor yang dapat menunjukkan efek-
akhir dari proses akuntansi yang tifitas dan efisien suatu organisasi dalam
bertujuan untuk memberikan infomasi rangka mencapai tujuannya. Efektifitas
keuangan yang bisa menjelaskan bahwa apabila manajemen mempunyai kemam-
suatu kondisi perusahaan dalam periode puan dalam memilih tujuan yang tepat
tertentu. Informasi keuangan juga maupun alat yang tepat untuk mencapai
memiliki fungsi alat pertanggung- tujuan yang ditetapkan. Sedangkan
jawaban yang dapat digunakan oleh efisiensi dapat diartikan sebagai ratio
pihak manajemen kepada pemilik (perbandingan) antara masukan dengan
perusahaan, penggambaran terhadap keluaran. Kinerja keuangan perusahaan
setiap indikator keberhasilan perusahaan akan dinilai melalui berbagai macam
serta bahan dalam pertimbangan dan indikator ataupun variabel untuk mengu-
pengambilan keputusan (Harahap, 2011: kur keberhasilan suatu perusahaan, pada
45). Para pelaku pasar modal seringkali umumnya berfokus terhadap informasi
menggunakan informasi sebagai tolak- kinerja yang berasal dari laporan
ukur ataupun pedoman untuk melakukan keuangan yang dimiliki oleh perusahaan.
transaksi jual-beli saham dalam suatu Asumsi dasar di balik riset governance
perusahaan. dalam akuntansi yaitu kontribusi pening-
Evaluasi kinerja keuangan akan katan governance terhadap return on
dilakukan dengan menggunakan analisis investment, yang pada gilirannya dapat
laporan keuangan, dimana suatu analisis membantu efektifitas pelaksanaan pasar
laporan keuangan bisa dilakukan dengan modal dan efisiensi arus dana maupun
rasio keuangan. Rasio yang dapat tenaga kerja karena adanya suatu
digunakan untuk menilai suatu kinerja peluang dalam investasi (Widhia-
keuangan perusahaan antara lain rasio ningrum, 2012:97).
likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas Perusahaan sebagai salah satu
dan rasio profitabilitas. Analisis rasio bentuk organisasi pasti memiliki tujuan
tersebut dapat memungkinkan manajer tertentu yang ingin dicapai, tidak hanya
keuangan dan pihak yang berkepen- untuk mencari laba namun juga berusaha
tingan bisa mengevaluasi suatu kondisi untuk memenuhi kepentingan para
keuangan yang akan menunjukkan anggotanya. Dalam mencapai tujuan
apakah kondisi tersebut sehat atau tersebut, tidak sedikit pihak manajemen
tidaknya suatu perusahaan. yang menerapkan praktik yang tidak
Dalam kaitannya dengan kinerja sehat dalam pengambilan keputusan baik
keuangan, maka laporan keuangan dapat secara operasional atau dalam metode

3
PERMANA – Vol. VIII No. 2 Pebruari 2017

akuntansi yang berpengaruh pada mengendalikan suatu kegiatan perusa-


peningkatan kinerja suatu perusahaan. haan, termasuk dalam mengatur pem-
Konflik yang diprakarsai oleh persing- bagian tugas, hak serta kewajiban
gungan kepentingan antara pemilik mereka terhadap kehidupan perusahaan
dengan manajemen dapat berdampak termasuk kepada para pemegang saham,
terhadap buruknya citra perusahaan dan dewan pengurus, para manajer dan
kinerja yang telah dihasilkan perusahaan semua anggota, stakeholder non peme-
tersebut. Untuk dapat menghindari gang saham (Purwantini, 2008).
kemungkinan terjadinya pemicu menu- Mekanisme pengawasan terhadap corpo-
runnya suatu kinerja perusahaan, rate governance dapat dibagi menjadi
diperlukan penerapan suatu sistem yang dua kelompok yaitu internal dan
baik, pengawasan yang efektif, dan eksternal mechanism. Internal mechan-
pengambilan keputusan yang tepat ism merupakan suatu cara untuk
dalam meningkatkan kualitas kerja suatu mengendalikan perusahaan yang
perusahaan. Corporate Governance menggunakan struktur dan proses
merupakan salah satu cara untuk internal seperti rapat umum pemegang
mengendalikan tindakan oportunistik saham, komposisi dewan komisaris,
yang akan dilakukan oleh manajemen komposisi dewan direksi serta per-
(Theacini, 2014:733). temuan dengan para board of directors.
Pengelolaan perusahaan yang ber- Eksternal mechanism merupakan suatu
dasarkan pada prinsip Good Corporate cara yang dapat mempengaruhi perusa-
Governance (GCG) merupakan upaya haan selain dengan menggunakan
untuk dapat menjadikan GCG sebagai mekanisme internal perusahaan seperti
dasar pedoman bagi pengelolaan halnya pengendalian perusahaan dan
perusahaan dalam rangka mengelola pengendalian pasar (Widhianingrum,
manajemen perusahaan. Penerapan 2012:95)
prinsip-prinsip GCG pada saat ini sangat Secara teoritis mekanisme corpo-
dibutuhkan agar perusahaan dapat rate governance dan corporate sosial
bertahan dan tangguh dalam menghadapi responsibility dapat meningkatkan suatu
segala persaingan yang semakin ketat, nilai perusahaan, akan tetapi pada
serta agar dapat menerapkan suatu etika kenyataannya mekanisme corporate
bisnis secara konsisten agar dapat governance seringkali tidak dapat
mewujudkan iklim usaha yang sehat, meningkatkan suatu nilai perusahaan,
efisien, dan transparan. GCG merupakan yang disebabkan karena adanya
suatu sarana yang akan menjadikan perusahaan yang kurang memperhatikan
perusahaan jadi lebih baik, dengan cara pentingnya keberadaan mekanisme
antara lain menghambat praktik-praktik corporate governance dan corporate
seperti korupsi, kolusi, nepotisme sosial responsibility (Praditha, 2011: 7).
(KKN), meningkatkan suatu kedisiplinan Menurut Badan Pengawasan
anggaran, mendayagunakan suatu Keuangan dan Pembangunan latar
pengawasan, serta dapat mendorong belakang kebutuhan atas GCG, jika dari
efisiensi pengelolaan perusahaan latar belakang praktis, dapat dilihat dari
(Arifani, 2013:2). pengalaman Amerika Serikat yang wajib
The Organization for Economic melakukan restrukturisasi corporate
Corporation and Development (OECD) governance karena akibat dari adanya
mengartikan bahwa corporate govern- market crash pada tahun 1929. Dari latar
ance merupakan suatu sistem yang dapat belakang akademis, kebutuhan GCG
digunakan untuk mengarahkan dan yang timbul serta berkaitan dengan

4
Aldina Putri V, Inayah AS, dan Teguh Budi R: Pengaruh Good Corporate Governance ....

principal-agency theory. Implementasi sejalan dengan teori ini, begitupula


dari GCG dapat diharapkan bermanfaat dengan Corporate Social Responsibility
dalam menambah dan memaksimalkan (Kusumaningtyas, 2012: 2).
nilai perusahaan. GCG diharapkan Good Corporate Governance
mampu memperoleh keseimbangan (GCG) adalah suatu pilar sistem
antara berbagai kepentingan yang dapat ekonomi pasar, karena berhubungan
memberikan keuntungan bagi suatu dengan suatu kepercayaan masyarakat
perusahaan secara menyeluruh (Retno terhadap perusahaan. Penerapan GCG
dan Priantinah, 2012: 87). sendiri pada perusahaan dapat memberi-
Menurut Effendi (2014:114), peru- kan perlindungan kepada para pemegang
sahaan yang tidak mengimplementasikan saham. Investor akan merasa aman
Good Corporate Governance pada apabila investasinya dapat memperoleh
akhirnya bisa ditinggalkan oleh investor, return sesuai dengan yang harapkannya.
kurang dipercayai masyarakat, serta Dengan adanya GCG dapat meningkat-
dapat memberikan sanksi berdasarkan kan suatu nilai saham perusahaan. Good
hasil penilaian apabila perusahaan Corporate Governance sendiri dapat
tersebut telah terbukti melanggar hukum. diyakini oleh para investor di perusahaan
Perusahaan seperti ini bisa kehilangan bahwa mereka akan menerima return
peluang (opportunity) untuk melanjutkan atas investasi yang di tanamkan.
kegiatan usahanya dengan lancar (going Pelaksanaan GCG akan membuat para
concern). Namun sebaliknya, apabila investor untuk memberikan respon
perusahaan yang telah mengimplemen- secara positif terhadap nilai perusahaan
tasikan Good Corporate Governance yang ditunjukkan dengan adanya
dapat menciptakan suatu nilai (value peningkatan harga saham. GCG juga
creation) untuk masyarakat, pemasok, dapat memberikan kepastian terhadap
distributor, pemerintah dan ternyata investasi yang diberikan oleh para
lebih banyak diminati oleh para investor pemegang saham bahwa telah digunakan
sehingga dapat berdampak langsung secara tepat dan efisien oleh pihak
terhadap kelangsungan usaha perusa- manajemen (Pratiwi, 2014: 467).
haan. Penerapan good corporate
Kesejahteraan pemegang saham governance adalah suatu upaya yang
merupakan suatu sasaran utama cukup signifikan dalam melepaskan diri
perusahaan. Sasaran utama inilah yang dari krisis ekonomi yang sudah melanda
akan membuat beberapa perusahaan di Indonesia. Peran serta tuntutan para
mengesampingkan pihak-pihak lain di investor dan kreditor asing mengenai
luar stockholder yang akan menyebab- berbagai penerapan prinsip good
kan munculnya suatu dampak negatif corporate governance merupakan salah
untuk perusahaan. Kondisi seperti inilah satu faktor pengambilan suatu keputusan
yang dapat membuat pemikiran pelaku berinvestasi dalam perusahaan. Oleh
bisnis berubah untuk dapat memberikan karena itu, penerapan good corporate
perhatian kepada pihak lain di luar para governance di Indonesia sangat penting,
stockholder. Stakeholder theory juga dengan adanya prinsip good corporate
menyatakan bahwa suatu perusahaan governance dapat memberikan kemajuan
dapat memberikan tanggungjawab terhadap kinerja suatu perusahaan,
kepada setiap pihak yang berkepentingan sehingga perusahaan di Indonesia tidak
termasuk para stakeholder. Kegiatan akan tertindas dan dapat bersaing secara
Good Corporate Governance merupakan global.
sebagai suatu kegiatan yang dapat

5
PERMANA – Vol. VIII No. 2 Pebruari 2017

Dengan adanya sistem good Efek Indonesia (BEI) disebabkan karena


corporate governance dapat diharapkan kesulitan keuangan. Perusahaan yang
para pemegang saham dan investor delisting tersebut dikarenakan adanya
menjadi yakin akan dapat memperoleh perusahaan tersebut tidak dapat menun-
return atas investasiya, karena good jukkan suatu indikasi pemulihan yang
corporate governance telah memberikan memadai sesuai dengan peraturan bursa
perlindungan efektif bagi para pemegang perusahaan tersebut mengalami involun-
saham dan investor. good corporate tary delisting. Perusahaan yang delisting
governance juga membantu dalam tersebut dikarenakan perusahaan tersebut
menciptakan suatu lingkungan yang tidak dapat menunjukkan indikasi pemu-
kondusif demi terciptanya pertumbuhan lihan yang memadai (going concern)
yang sangat efisien di kantor korporat. dikarenakan adanya perusahaan yang
Dalam hal ini good corporate govern- tidak dikelola dengan baik.
ance didefinisikan sebagai suatu susunan Adapun fenomena lain yang ber-
aturan yang bisa menentukan hubungan kaitan dengan penerapan good corporate
antara pemegang saham, manajer, governance adalah beberapa waktu yang
kreditor, pemerintah, karyawan dan lalu muncul dua skandal kebangkrutan
stakeholder internal serta eksternal lain perusahaan di Amerika Serikat yang
yang sesuai dengan hak dan tanggung- menghebohkan kalangan dunia usaha,
jawabnya (Addiyah, 2014:4). yaitu seperti kasus Enron dan WordCom.
Ukuran perusahaan juga dapat Hal tersebut mengingatkan kita pada
menjadi indikator penting dalam menilai praktik bisnis yang telah melanggar etika
suatu kinerja keuangan perusahaan. (unethical business practice) ternyata
Ukuran perusahaan bisa menjadi tolok terjadi di negara yang mengagungkan
ukur besar kecilnya suatu perusahaan prinsip good corporate governance.
dan dapat dijadikam salah satu kriteria Skandal tersebut terjadi dikarenakan
yang dipertimbangkan oleh para investor adanya aspek moral yang terkandung
dalam strategi berinvestasi. Untuk bisa dalam prinsip good corporate govern-
mengukur besar kecilnya suatu perusa- ance, terutama pada prinsip keterbukaan
haan dapat ditentukan dengan beberapa (transparency), pengungkapan
hal, sebagai berikut : total penjualan, (disclosure) dan prinsip akuntabilitas
total asset, rata-rata tingkat penjualan (accountability) pada pengelolaan suatu
serta rata-rata total asset sehingga dapat perusahaan tersebut. Hal ini dapat terjadi
memberikan pengaruh terhadap kinerja dikarenakan dalam penerapan good
perusahaan tetapi secara tidak langsung. corporate governance hanya dapat
Fenomena yang terjadi dan ada mengandalkan kepercayaan saja ter-
kaitannya dengan penerapan Good hadap manusia sebagai pelaku bisnis de-
Corporate Governance adalah bahwa ngan mengesampingkan aspek dimensi
ada salah satu perusahaan yang moral yang dapat bersumber dari ajaran
tergabung dalam perusahaan manufaktur agama. Sebagus apapun suatu sistem
sektor makanan dan minuman yang yang berlaku di perusahaan, apabila
pernah dikeluarkan dari Bursa Efek yaitu karyawan ataupun manajemen berperi-
PT. Sekar Bumi sesuai dengan Peraturan laku menyimpang dan melanggar suatu
Bursa Nomor I-I tentang Penghapusan etika bisnis maka dapat terjadi praktik
Pencatatan dari daftar bursa efek yang kecurangan (fraud) yang sangat merugi-
tercatat sehingga efek tersebut tidak kan perusahaan dan berakhir dengan
dapat diperdagangkan di bursa. Terjadi- kebangkrutan (Effendi, 2014:127).
nya delisting PT. Sekar Bumi di Bursa

6
Aldina Putri V, Inayah AS, dan Teguh Budi R: Pengaruh Good Corporate Governance ....

Beberapa penelitian tentang pe- Alasan pemilihan perusahaan


ngaruh good corporate governance sektor makanan dan minuman yang go
menunjukkan suatu hasil yang berbeda- public di BEI, dimana sektor yang
beda. Hal ini disebabkan karena indi- dianggap bisa bertahan dalam terjangan
kator tiap variabel untuk mengukur krisis global adalah sektor konsumsi
Good Corporate Governance dan kinerja terutama industri makanan dan minu-
keuangan berbeda-beda. Menurut man. Sejak krisis global yang terjadi
Arifani (2013) meneliti tentang pada pertengahan 2008, hanya industri
Pengaruh good corporate governance makanan dan minuman yang dapat
Terhadap Kinerja Keuangan perusahaan bertahan. Permintaan pada sektor ter-
pada seluruh perusahaan yang terdaftar sebut tetap tinggi. Industri makanan dan
di Bursa Efek Indonesia pada tahun minuman adalah industri yang paling
2010-2011 yang menyajikan laporan tata baik dan bertahan pada krisis global.
kelola perusahaan (good corporate Industri makanan dan minuman dapat
governance) dalam laporan tahunannya. bertahan karena tidak bergantung pada
Hasil menunjukkan bahwa terdapat suatu bahan-baku ekspor dan lebih banyak
pengaruh yang signifikan komite audit, menggunakan bahan baku domestik.
kepemilikan institusional, dan komisaris Selain itu, makanan dan minuman adalah
independen terhadap kinerja keuangan. kebutuhan primer masyarakat sehingga
Melawati (2016) meneliti tentang hal tersebut ikut membantu memper-
“Pengaruh Good Corporate Governance, tahankan industri makanan dan
Corporate Social Responsibility, serta minuman. Dengan tidak terpengaruhnya
Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja industry makanan dan minuman
Suatu Perusahaan” pada perusahaan terhadap krisis global yang terjadi maka
manufaktur sektor industri dasar dan saham pada kelompok perusahaan
kimia tahun 2012-2014 yang menghasil- makanan dan minuman ini lebih banyak
kan bahwa ukuran dewan direksi, ukuran menarik minat investor karena tingkat
komisaris dan corporate social responsi- konsumsi masyarakat akan semakin ber-
bility tidak terdapat pengaruh terhadap tambah sejalan dengan tuntutan kebu-
kinerja perusahaan, hanya pada ukuran tuhan manusia yang semakin kompleks.
perusahaan terdapat pengaruh terhadap Berdasarkan adanya perbedaan
kinerja keuangan. Namun hasil peneli- hasil penelitian yang telah dilakukan,
tian tersebut berbeda dengan hasil maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang telah dilakukan oleh penelitian lebih lanjut mengenai GCG
Rosyada (2012) menganalisis pengaruh dengan judul “Pengaruh Good Corpo-
mekanisme good corporate governance rate Governance dan Ukuran Perusahaan
terhadap manajemen laba dan kinerja Terhadap Kinerja Keuangan (Studi
keuangan pada perusahaan perdagangan, Empiris pada Perusahaan Manufaktur
jasa, perkapalan, pertambangan dan Sektor Makanan dan Minuman Yang
komunikasi dan menyimpulkan bahwa Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
mekanisme Corporate Governance tidak 2012-2016.
terdapat pengaruh terhadap manajemen
laba, namun mekanisme Corporate B. PERUMUSAN MASALAH
Governance (kepemilikan institusional, Berdasarkan uraian latar masalah
kepemilikan manajerial, komisaris inde- yang ada, maka diajukan perumusan
penden) terdapat berpengaruh terhadap penelitian sebagai berikut:
kinerja keuangan. 1. Apakah terdapat pengaruh good
corporate governance (komite audit,

7
PERMANA – Vol. VIII No. 2 Pebruari 2017

kepemilikan manajerial, kepemilikan 1. Untuk mengetahui pengaruh good


institusional, dan proporsi komisaris corporate governance (komite audit,
independen) serta ukuran perusahaan kepemilikan manajerial, kepemilikan
secara simultan terhadap kinerja institusional, dan proporsi komisaris
keuangan pada Perusahaan Manu- independen) dan ukuran perusahaan
faktur Sektor Makanan dan Minum- secara simultan terhadap kinerja
an yang telah terdaftar di Bursa Efek keuangan pada Perusahaan Manu-
Indonesia Tahun 2012-2016? faktur Sektor Makanan dan Minu-
2. Apakah terdapat pengaruh komite man yang telah terdaftar di Bursa
audit terhadap kinerja keuangan pada Efek Indonesia Tahun 2012-2016.
Perusahaan Manufaktur Sektor 2. Untuk mengetahui pengaruh komite
Makanan dan Minuman yang telah audit terhadap kinerja keuangan pada
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Perusahaan Manufaktur Sektor
Tahun 2012-2016? Makanan dan Minuman yang telah
3. Apakah terdapat pengaruh kepemi- terdaftar di Bursa Efek Indonesia
likan manajerial terhadap kinerja Tahun 2012-2016.
keuangan pada Perusahaan Manu- 3. Untuk mengetahui pengaruh kepemi-
faktur Sektor Makanan dan Minu- likan manajerial terhadap kinerja
man yang telah terdaftar di Bursa keuangan pada Perusahaan Manu-
Efek Indonesia Tahun 2012-2016? faktur Sektor Makanan dan Minu-
4. Apakah terdapat pengaruh kepemi- man yang telah terdaftar di Bursa
likan institusional terhadap kinerja Efek Indonesia Tahun 2012-2016.
keuangan pada Perusahaan Manu- 4. Untuk mengetahui pengaruh kepemi-
faktur Sektor Makanan dan Minu- likan institusional terhadap kinerja
man yang telah terdaftar di Bursa keuangan pada Perusahaan Manu-
Efek Indonesia Tahun 2012-2016? faktur Sektor Makanan dan Minu-
5. Apakah terdapat pengaruh proporsi man yang telah terdaftar di Bursa
komisaris independen terhadap Efek Indonesia Tahun 2012-2016.
kinerja keuangan pada Perusahaan 5. Untuk mengetahui pengaruh proporsi
Manufaktur Sektor Makanan dan komisaris independen terhadap
Minuman yang telah terdaftar di kinerja keuangan pada Perusahaan
Bursa Efek Indonesia Tahun 2012- Manufaktur Sektor Makanan dan
2016? Minuman yang telah terdaftar di
6. Apakah terdapat pengaruh ukuran Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-
perusahaan terhadap kinerja keuang- 2015.
an pada Perusahaan Manufaktur 6. Untuk mengetahui pengaruh ukuran
Sektor Makanan dan Minuman yang perusahaan terhadap kinerja keuang-
telah terdaftar di Bursa Efek an pada Perusahaan Manufaktur
Indonesia Tahun 2012-2016? Sektor Makanan dan Minuman yang
telah terdaftar di Bursa Efek
C. TUJUAN PENELITIAN Indonesia Tahun 2012-2016.
Berdasarkan permasalahan diatas,
maka tujuan penelitian ini yaitu sebagai
berikut :

8
Aldina Putri V, Inayah AS, dan Teguh Budi R: Pengaruh Good Corporate Governance ....

D. KERANGKA BERPIKIR PENELITIAN


Kerangka berpikir dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

Kerangka Berpikir Penelitian

E. TEKNIK ANALISIS DATA DAN dimana setiap variabel dan semua


UJI HIPOTESIS kombinasi linear dari variabel ter-
distribusi dengan normal. Kalau
1. Pengujian Asumsi Klasik
asumsi ini dilanggar maka uji statis-
Tujuan dari pengujian asumsi tik menjadi tidak valid (Ghozali,
klasik ini adalah untuk memberikan 2011:110). Cara mendeteksi normali-
suatu kepastian bahwa persamaan regresi tas dilakukan dengan cara :
yang akan didapat memiliki ketepatan 1) Analisis Grafik
dalam estimasi, tidak bias serta kon- Salah satu cara termudah
sisten. Model regresi yang baik adalah untuk melihat normalitas residual
model regresi yang telah memenuhi adalah dengan melihat normal
asumsi klasik seperti, asumsi normalitas, probability plot yang memban-
multikolinieritas, autokorelasi dan hete- dingkan distribusi kumulatif dari
rokedastisitas. distribusi normal (Imam Ghozali
a. Uji Normalitas (2011:160). Jadi dalam penelitian
Uji normalitas bertujuan untuk ini uji normalitas untuk men-
menguji apakah dalam model regresi deteksi apakah residual berdis-
memilki distribusi normal. Asumsi tribusi normal atau tidak yaitu
Normalitas merupakan asumsi dengan analisis normal proba-

9
PERMANA – Vol. VIII No. 2 Pebruari 2017

bility plot. Jika distribusi data signifikan dengan data normal


residual normal, maka garis yang baku, berarti data tersebut tidak
menggambarkan data sesungguh- normal. Sebaliknya jika signifi-
nya akan mengikuti garis diago- kansi di atas 0,05 berarti data
nalnya. Berikut ini adalah hasil yang akan diuji mempunyai per-
uji normalitas: bedaan yang signifikan dengan
Gambar 4.1 data normal baku, berarti data
Hasil Uji Normalitas tersebut normal.
Tabel 4.7
Hasil Uji Normalitas Dengan Kolmogorov
Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz ed
Residual
N 55
Normal Parameters a,b Mean ,0000000
Std. Deviation 9,98647644
Most Extreme Absolute ,183
Differences Positive ,183
Negative -,093
Kolmogorov- 1,356
Smirnov Z Asymp. ,051
Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan hasil dari uji b. Calculated from data

normalitas pada penelitian ini


dapat dilihat bahwa titik-titik Berdasarkan hasil perhi-
menyebar disekitar garis diagonal tungan diperoleh nilai kolmo-
dan penyebaran mengikuti arah gorov smirnov dengan meng-
garis diagonal. Dengan demikian gunakan one sample kolmogorov
dapat dinyatakan bahwa penye- smirnov pada unstandardized
baran data mendekati normal residual diperoleh hasil sebesar
atau memenuhi asumsi norma- 0,051. Perbandingan antara
litas. probability dengan standar signi-
fikansi yang sudah ditentukan
2) Analisis Statistik
diketahui bahwa nilai probability
Uji normalitas dengan
dari semua variabel lebih besar
grafik dapat menyesatkan kalau
dari 0,05. Sehingga menunjukkan
tidak hati-hati, secara visual
bahwa distribusi data dalam
kelihatan normal, padahal secara
penelitian ini semuanya normal.
statistik bisa sebaliknya. Oleh
sebab itu dianjurkan disamping
b. Multikolinieritas
uji grafik juga dilengkapi dengan
Uji Multikolinearitas bertujuan
uji statistik, yaitu dengan analisis
untuk dapat menguji apakah di dalam
uji statistik non parametrik
model regresi ditemukan adanya
Kolmogorov Smirnov.
korelasi antar variabel independen.
Ketentuan pengambilan
Model regresi yang baik seharusnya
keputusan pada uji Kolmogorov
tidak akan terjadi suatu korelasi di
Smirnov adalah bahwa jika
antara variabel bebas. Apabila
probabilitas signifikansi di bawah
variabel bebas saling berkorelasi,
0,05 berarti data yang akan diuji
maka variabel–variabel ini tidak
mempunyai perbedaan yang
ortogonol. Variabel ortogonal yaitu

10
Aldina Putri V, Inayah AS, dan Teguh Budi R: Pengaruh Good Corporate Governance ....

variabel bebas yang nilai korelasi Tabel 4.9


Hasil Uji Autokorelasi
antar sesama variabel bebas sama
Model Summary b
dengan nol (Ghozali, 2011). Adjusted Std. Error of the Durbin-

Variabel yang menyebabkan multiko-


Model R R Square R Square Estimate Watson
1 ,462a ,213 ,133 10,48362 2,143

linearitas dapat dilihat dari nilai a. Predictors: (Constant), Ukuran, Manajerial, KomInd, Institusional, KomAudit
tolerance maupun VIF (Variance b. Dependent Variable: ROA

Inflation Factor). Model regresi yang Uji autokorelasi dalam penelitian ini
bebas dari multikolinerietas memiliki menggunakan uji Durbin-Watson.
nilai VIF < 10 dan angka tolerance > 0,1 Berdasarkan hasil perhitungan
atau mendekati 1 (Ghozali, 2011). dengan bantuan program SPSS,
Tabel 4.8
Hasil Multikolinieritas
menunjukan hasil sebesar 2,143.
Coefficientas
Dengan 5 variabel bebas, dan n = 55
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients Collinearity Statistics
diketahui du = 1,7681 sedangkan 4 –
Model
1 (Constant)
KomAudit
B
-9,155
Std. Error
23,774
Beta t
-,385
Sig.
,702
Tolerance VIF
du (4 – 1,7681) = 2,2319. Hasil per-
-13,033 18,295 -,120 -,712 ,480 ,562 1,780
Manajerial
Institusional
,196
,115
,363
,099
,076
,189
,539
1,160
,592
,252
,817
,606
1,223
1,651
hitungan uji durbin watson menun-
KomInd
Ukuran
72,288
-1,552
23,911
3,285
,389
-,091
3,023
-,472
,004
,639
,969
,431
1,032
2,321
jukkan nilai yang berada diantara
a. Dependent Variable: ROA 1,7681 – 2,2319, yang artinya model
regresi tidak memiliki masalah
Dari hasil perhitungan uji autokorelasi.
asumsi klasik pada bagian
d. Heteroskedastisitas
collinearity statistic terlihat untuk
Uji heteroskedastisitas diguna-
kelima variabel independen, angka
kan untuk menguji apakah di dalam
VIF yaitu sebesar 1,780; 1,223;
suatu model regresi terjadi ketidak-
1,651; 1,032 dan 2,321, yang lebih
samaan variance dan residual dari
kecil dari 10 sehingga tidak melebihi
satu pengamatan ke pengamatan
batas nilai VIF yang diperkenankan
yang lain. Model regresi yang baik
yaitu maksimal sebesar 10. Dengan
yaitu yang tidak terjadi heteros-
demikian dapat disimpulkan bahwa
kedastisitas. Ada atau tidaknya
model regresi tersebut tidak terdapat
problem heteroskedastisitas pada
masalah multikolinearitas
model regresi dapat dideteksi dengan
c. Autokorelasi melihat ada atau tidaknya pola
Autokorelasi muncul karena adanya tertentu yang teratur pada grafik
observasi yang berurutan sepanjang scatterplot serta titik- titik menyebar
waktu berkaitan satu dengan yang di atas dan di bawah angka 0 yang
lain. Masalah ini dapat timbul karena terdapat pada sumbu Y (Ghozali,
adanya residual tidak bebas dari satu 2011).
observasi ke observasi lainnya.
Dengan kata lain masalah ini
seringkali diterjadi apabila kita
menggunakan data runtut waktu.
Untuk mendeteksi ada tidaknya
autokorelasi yang digunakan uji
Durbin Watson (DW Test).

Gambar 4.2
Hasil Uji Heterokedastisitas

11
PERMANA – Vol. VIII No. 2 Pebruari 2017

Dan berdasarkan grafik bertanda negatif artinya jika variabel


scatterplot menunjukkan bahwa tidak komite audit ditingkatkan sebesar 1%
ditemukan pola tertentu yang teratur sedangkan variabel lain tetap, maka
dan titik-titik menyebar di atas dan di akan menyebabkan penurunan
bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal kinerja keuangan sebesar 13,033
ini berarti tidak terjadi satuan.
heteroskedastisitas pada model c. Koefisien regresi untuk variabel
regresi. kepemilikan manajerial sebesar 0,196
dan bertanda positif artinya jika
2. Analisis Regresi Linier Berganda variable kepemilikan manajerial
Analisis regresi berganda ditingkatkan sebesar 1% sedangkan
digunakan untuk menguji pengaruh variabel lain tetap, maka akan
antara variabel bebas Good Corporate menyebabkan peningkatan kinerja
Governance yaitu komite audit, keuangan sebesar 0,196 satuan.
kepemilikan manajerial, kepemilikan d. Koefisien regresi untuk variabel
institusional, proporsi kepemilikan kepemilikan institusional sebesar
independen dan ukuran perusahaan 0,115 dan bertanda positif artinya
terhadap kinerja keuangan. jika variabel kepemilikan institusi-
onal ditingkatkan sebesar 1% sedang-
Tabel 4.10
Hasil Uji Regresi Berganda kan variabel lain tetap, maka akan
menyebabkan peningkatan kinerja
Unstandardized
Coefficientas
Standardized keuangan sebesar 0,115 satuan.
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model
1 (Constant)
B
-9,155
Std. Error
23,774
Beta t
-,385
Sig.
,702
Tolerance VIF
e. Koefisien regresi untuk variabel
KomAudit
Manajerial
-13,033
,196
18,295
,363
-,120
,076
-,712
,539
,480
,592
,562
,817
1,780
1,223
proporsi komisaris independen
sebesar 72,288 dan bertanda positif
Institusional ,115 ,099 ,189 1,160 ,252 ,606 1,651
KomInd 72,288 23,911 ,389 3,023 ,004 ,969 1,032
Ukuran

artinya jika variabel proporsi


-1,552 3,285 -,091 -,472 ,639 ,431 2,321

a. Dependent Variable: ROA


komisaris independen ditingkatkan
Berdasarkan hasil perhitungan sebesar 1 % sedangkan variabel lain
analisis regresi ganda dengan mengguna- tetap, maka akan menyebabkan
kan program SPSS diperoleh persamaan peningkatan kinerja keuangan
regresi yaitu Ŷ = -9,155 – 13,033 X1 + sebesar 72,288 satuan.
0,196 X2 + 0,115 X3 + 72,288 X4 – f. Koefisien regresi untuk variabel
1,552 X5 ukuran perusahaan sebesar 1,552 dan
Berdasarkan persamaan regresi berganda bertanda negatif artinya jika variabel
di atas dapat diambil suatu analisis ukuran perusahaan ditingkatkan
bahwa: sebesar 1 % sedangkan variabel lain
a. Konstanta sebesar -9,155 artinya jika tetap, maka akan menyebabkan
variabel komite audit, kepemilikan penurunan kinerja keuangan sebesar
manajerial, kepemilikan institusional, 1,552 satuan.
proporsi komisaris independen dan
ukuran perusahaan bernilai konstan 3. Pengujian Hipotesis
atau nol, maka kinerja keuangan Pengujian terhadap hipotesis yang
perusahaan makanan dan minuman dilakukan dalam penelitian ini dilakukan
yang terdaftar di Bursa Efek dengan cara sebagai berikut (Ghozali;
Indonesia tahun 2012-2016 adalah 2011:70) :
sebesar -9,155 satuan. a. Uji Simultan
b. Koefisien regresi untuk variabel Uji F-statistik digunakan untuk
komite audit sebesar 13,033 dan menguji besarnya suatu pengaruh

12
Aldina Putri V, Inayah AS, dan Teguh Budi R: Pengaruh Good Corporate Governance ....

dari seluruh variabel independen 4. Uji Parsial ( Uji t )


yang secara bersama-sama atau Uji t digunakan untuk menguji
disebut simultan terhadap variabel suatu koefisien regresi secara parsial dari
dependen. Untuk pengujian di dalam variabel independennya. Untuk pengu-
penelitian ini digunakan program jian di dalam penelitian ini digunakan
SPSS versi 17.0. di mana tingkat program SPSS versi 17.0. di mana
signifikasi yang digunakan sebesar tingkat signifikansi yang digunakan
5%. Dasar pengujian hipotesisnya adalah sebesar 5%. Dasar pengujian
adalah jika nilai Sig < 0,05 maka hipotesisnya adalah jika nilai Sig < 0,05
hipotesis yang menyatakan bahwa maka hipotesis yang menyatakan bahwa
terdapat pengaruh good corporate hipotesis yang menyatakan bahwa
governance (komite audit, kepemi- terdapat pengaruh good corporate
likan manajerial, kepemilikan institu- governance (komite audit, kepemilikan
sional, dan proporsi kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,
independen) dan ukuran perusahaan dan proporsi kepemilikan independen)
secara bersama-sama terhadap dan ukuran perusahaan secara sendiri-
kinerja keuangan pada perusahaan sendiri terhadap kinerja keuangan pada
manufaktur sektor makanan dan perusahaan manufaktur sektor makanan
minuman yang terdaftar di Bursa dan minuman yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2012-2016 Efek Indonesia Tahun 2012-2016
diterima, sedangkan apabila nilai Sig diterima diterima, sedangkan apabila
> 0,05 maka secara otomatis nilai Sig > 0,05 maka secara otomatis
hipotesis ditolak. hipotesis ditolak.
Tabel 4.12
Tabel 4.11 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji
Hasil Uji Simultan statistik t)
a
ANOVA Coefficient s

Unstandardized Standardized
Sum of Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model Squares df Mean Square F Sig. Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 Regression 1457,993 5 291,599 2,653 ,034a 1 (Constant) -9,155 23,774 -,385 ,702
Residual 5385,404 49 109,906 KomAudit -13,033 18,295 -,120 -,712 ,480 ,562 1,780
Total 6843,397 54 Manajerial ,196 ,363 ,076 ,539 ,592 ,817 1,223
Institusional ,115 ,099 ,189 1,160 ,252 ,606 1,651
a. Predictors: (Constant), Ukuran, Manajerial, KomInd, Institusional, KomAudit KomInd 72,288 23,911 ,389 3,023 ,004 ,969 1,032
b. Dependent Variable: ROA Ukuran -1,552 3,285 -,091 -,472 ,639 ,431 2,321
a. Dependent Variable: ROA

Berdasarkan hasil uji F diperoleh


a. Pengujian Hipotesis 2
hasil nilai signifikansi sebesar 0,034 <
Dari perhitungan uji signifikansi
0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
parameter individual komite audit
sehingga dapat disimpulkan bahwa
dengan menggunakan SPSS diper-
terdapat pengaruh good corporate
oleh nilai sig = 0,480 > 0,05 sehingga
governance (komite audit, kepemilikan
dapat disimpulkan terdapat pengaruh
manajerial, kepemilikan institusional,
yang negatif dan tidak signifikan
dan proporsi komisaris independen) dan
komite audit terhadap kinerja ke-
ukuran perusahaan secara simultan ter-
uangan pada Perusahaan Manufaktur
hadap kinerja keuangan pada Perusa-
Sektor Makanan dan Minuman Yang
haan Manufaktur Sektor Makanan dan
Telah Terdaftar di Bursa Efek
Minuman Yang Telah Terdaftar di
Indonesia Tahun 2012-2016 sehingga
Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016
hipotesis kedua ditolak kebenaran-
sehingga hipotesis pertama diterima
nya.
kebenarannya.
b. Pengujian Hipotesis 3
Dari perhitungan uji signifikansi
parameter individual kepemilikan

13
PERMANA – Vol. VIII No. 2 Pebruari 2017

manajerial dengan menggunakan dan Minuman Yang Telah Terdaftar


SPSS diperoleh nilai sig = 0,592 > di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-
0,05 sehingga dapat disimpulkan 2016 sehingga hipotesis keenam
terdapat pengaruh yang positif tetapi ditolak kebenarannya.
tidak signifikan kepemilikan
manajerial terhadap kinerja keuangan 5. Koefisien Determinasi
pada Perusahaan Manufaktur Sektor Untuk menguji model penelitian
Makanan dan Minuman Yang Telah ini adalah dengan menghitung koefisien
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia deterrminasi (R2) pada intinya untuk
Tahun 2012-2016 sehingga hipotesis mengukur seberapa jauh kemampuan
ketiga ditolak kebenarannya. model dalam menerangkan setiap variasi
c. Pengujian Hipotesis 4 dependen. Nilai koefisien determinasi
Dari perhitungan uji signifikansi adalah diantara nol dan satu (Ghozali;
parameter individual kepemilikan 2011). Nilai R2 yang kecil berarti
institusional dengan menggunakan kemampuan suatu variabel–variabel
SPSS diperoleh nilai sig = 0,252 > independen dalam menjelaskan setiap
0,05 sehingga dapat disimpulkan variasi variabel dependen sangat
terdapat pengaruh yang positif tetapi terbatas. Kelemahan yang mendasar
tidak signifikan kepemilikan institu- pada penggunaan koefisien determinasi
sional terhadap kinerja keuangan ini adalah bias terhadap jumlah variabel
pada Perusahaan Manufaktur Sektor independen yang akan dimasukkan ke
Makanan dan Minuman Yang Telah dalam model. Setiap tambahan satu
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia variabel independen maka R2 pasti
Tahun 2012-2016 sehingga hipotesis meningkat tidak perduli apakah variabel
keempat ditolak kebenarannya. tersebut akan berpengaruh secara
d. Pengujian Hipotesis 5 signifikan terhadap variabel dependen.
Dari perhitungan uji signifikansi Oleh karena itu, banyak peneliti yang
menggunakan SPSS diperoleh nilai menyarankan untuk menggunakan nilai
sig = 0,004 < 0,05 sehingga dapat Adjusted R2 pada saat mengevaluasi
disimpulkan terdapat pengaruh model regresi terbaik. Tidak seperti R2,
positif dan signifikan proporsi komi- nilai adjusted R2 dapat terjadi naik turun
saris independen terhadap kinerja apabila satu variabel independen di-
keuangan pada Perusahaan Manu- tambahkan ke dalam model (Ghozali;
faktur Sektor Makanan dan Minuman 2011:90).
Yang Telah Terdaftar di Bursa Efek Tabel 4.13
Hasil Analisis Koefisien Determinasi
Indonesia Tahun 2012-2016 sehingga Model

hipotesis kelima diterima kebenaran- Summary


b

nya. Model R R Square


Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson

e. Pengujian Hipotesis 6 1 ,462


a
,213 ,133
a. Predictors: (Constant), Ukuran, Manajerial, KomInd,
10,48362 2,143

Dari perhitungan uji signifikansi Institusional, KomAudit


b. Dependent Variable: ROA

parameter individual ukuran perusa-


haan dengan menggunakan SPSS
diperoleh nilai sig = 0,639 > 0,05 Besarnya pengaruh dari variabel
sehingga dapat disimpulkan terdapat good corporate governance (komite
pengaruh yang negatif dan tidak audit, kepemilikan manajerial, kepemi-
signifikan ukuran perusahaan terha- likan institusional, dan proporsi komi-
dap kinerja keuangan pada Perusa- saris independen) dan ukuran perusahaan
haan Manufaktur Sektor Makanan secara simultan terhadap kinerja ke-
uangan pada Perusahaan Manufaktur

14
Aldina Putri V, Inayah AS, dan Teguh Budi R: Pengaruh Good Corporate Governance ....

Sektor Makanan dan Minuman Yang 4. Berdasarkan hasil pengujian hipo-


Telah Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tesis keempat dengan menggunakan
Tahun 2012-2016 adalah sebesar 13,3% uji signifikansi parsial dapat disim-
dan selebihnya yaitu sebesar 86,7% pulkan bahwa tidak terdapat penga-
dipengaruhi faktor lain yang tidak ruh yang signifikan kepemilikan
diteliti. institusional terhadap kinerja ke-
uangan pada Perusahaan Manufaktur
F. KESIMPULAN Sektor Makanan dan Minuman Yang
Berdasarkan uraian pada hasil Telah Terdaftar di Bursa Efek
penelitian yang telah dilakukan dapat Indonesia Tahun 2012-2016 sehingga
diambil beberapa kesimpulan yaitu : hipotesis keempat ditolak kebenaran-
1. Berdasarkan hasil pengujian hipo- nya.
tesis pertama dengan menggunakan 5. Berdasarkan hasil pengujian hipo-
uji signifikansi simultan dapat di- tesis kelima dengan menggunakan uji
simpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikansi parsial dapat disimpul-
yang signifikan komite audit, kan bahwa terdapat pengaruh yang
kepemilikan manajerial, kepemilikan signifikan proporsi komisaris inde-
institusional, dan proporsi komisaris penden terhadap kinerja keuangan
independen dan ukuran perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Sektor
secara simultan terhadap kinerja Makanan dan Minuman Yang Telah
keuangan pada Perusahaan Manu- Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
faktur Sektor Makanan dan Minuman Tahun 2012-2016 sehingga hipotesis
Yang Telah Terdaftar di Bursa Efek kelima diterima kebenarannya.
Indonesia Tahun 2012-2016 sehingga 6. Berdasarkan hasil pengujian hipo-
hipotesis pertama diterima kebena- tesis keenam dengan menggunakan
rannya. uji signifikansi parsial dapat disim-
2. Berdasarkan hasil pengujian hipo- pulkan bahwa tidak terdapat penga-
tesis kedua dengan menggunakan uji ruh yang signifikan ukuran perusa-
signifikansi parsial dapat disimpul- haan terhadap kinerja keuangan pada
kan bahwa tidak terdapat pengaruh Perusahaan Manufaktur Sektor
yang signifikan komite audit ter- Makanan dan Minuman Yang Telah
hadap kinerja keuangan pada Peru- Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
sahaan Manufaktur Sektor Makanan Tahun 2012-2016 sehingga hipotesis
dan Minuman Yang Telah Terdaftar keenam ditolak kebenarannya.
di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-
2016 sehingga hipotesis kedua di- G. SARAN
tolak kebenarannya. Beberapa saran yang dapat
3. Berdasarkan hasil pengujian hipo- penulis berikan sehubungan dengan
tesis ketiga dengan menggunakan uji hasil penelitian ini adalah :
signifikansi parsial dapat disimpul- 1. Bagi investor dan calon investor
kan bahwa tidak terdapat pengaruh perusahaan yang terdaftar di BEI
yang signifikan kepemilikan mana- agar lebih seksama memperhatikan
jerial terhadap kinerja keuangan pada ukuran perusahaan emiten dan juga
Perusahaan Manufaktur Sektor memperhatikan aspek GCG perusa-
Makanan dan Minuman Yang Telah haan sebagai pertimbangan dalam
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia melakukan investasi.
Tahun 2012-2016 sehingga hipotesis 2. Perusahaan emiten umumnya sudah
ketiga ditolak kebenarannya. mempunyai dewan komite audit yang

15
PERMANA – Vol. VIII No. 2 Pebruari 2017

disyaratkan namun sebaiknya dewan kecurangan dan meningkatkan


komite audit melaksanakan penga- efisiensi dalam perusahaan agar
wasan atau audit secara profesional kinerja perusahaan meningkat.
agar meningkatkan kepercayaan para 6. Perusahaan emiten baik yang mem-
investor yang pada akhirnya mening- punyai aset besar atau kecil, sebaik-
katkan kinerja perusahaan nya terus meningkatkan kinerja ke-
3. Perusahaan emiten sebaiknya me- uangan perusahaan agar perusahaan
nambah jumlah kepemilikan mana- dapat menjaga kelangsungan hidup
jerial karena dengan menambah perusahaan (continue to going
jumlah kepemilikan manajerial maka concern).
manajer akan merasa memiliki 7. Penelitian selanjutnya dapat meng-
perusahaan dan akan meningkatkan gunakan ruang lingkup penelitian
kinerja perusahaan. yang lebih luas, mengambil obyek
4. Perusahaan emiten sebaiknya me- perusahaan seperti industri per-
ningkatkan kepemilikan institusional bankan, perusahaan property dan
karena dengan kepemilikan insti- real estate, atau perusahaan per-
tusional dapat meningkatkan kontrol tambangan.
terhadap perusahaan sehingga dapat 8. Penelitian yang mengambil tema
meningkatkan kinerja perusahaan. yang sama dengan penelitian ini
5. Perusahaan emiten sebaiknya me- sebaiknya menambah jumlah
ningkatkan jumlah komisaris inde- variabel yang diteliti agar diketahui
penden karena komisaris independen secara empiris faktor yang mem-
dapat mengawasi perusahaan secara pengaruhi kinerja keuangan.
independen sehingga menghindarkan

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Dwi Oktaviani dan Masodah. 2012. “Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan
Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Kepemilikan
Manajerial Sebagai Variabel Pemoderasi”. Jurnal Akuntansi. Jurnal Akuntansi
Universitas Gunadarma. Vol. 4 No. 2. Hal 125-157.
Arifani, Rizki. 2013. “Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan (Studi pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek
Indonesia)”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Universitas Brawijaya. Vol. 1 No. 2.
Hal 567-598.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Edisi Revisi IV. Jakarta : Rineka Cipta.
Effendi, Muh. Arif. 2014. The Power of Good Corporate Governance: Teori &
Implementasi. Jakarta: Salemba Empat
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19.
Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.
Hanafi, Mamduh M. Dan Abdul Halim. 2015. Analisis Laporan Keuangan.
Yogyakarta: UPPSTIM YKPN.
Harahap, Sofyan Syafri. 2008. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta:
Rajawali Press

16
Aldina Putri V, Inayah AS, dan Teguh Budi R: Pengaruh Good Corporate Governance ....

Kusumaningtyas, Metta. 2012. “Pengaruh Independensi Komite Audit Dan


Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba”. Jurnal Prestasi Vol. 9
No. 1 Juni 2012. ISSN 1411-1497. Hal 41-61.
Martono dan Agus Harjito. 2005. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia
Melawati. 2016. “Pengaruh Good Corporate Governance, Corporate Social
Responsibility, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan”. Seminar
Nasional IENACO – 2016. ISSN: 2337 –4349. Hal 840-847.
Pratiwi, Nining. 2014. “Pengaruh Good Corporate Governance Dan Corporate Social
Responsibility Disclosure Pada Return Saham”. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana 9.2 (2014): 465-475. ISSN: 2302-8556. Hal 465-475.
Purwaningtyas, Frysa Praditha. 2011. “Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate
Governance Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2009)”. Skripsi. Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro.
Ratih, Suklimah. 2011. “Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Kinerja keuangan sebagai Variabel Intervening Pada
Perusahaan Peraih The Indonesia Most Trusted Company-CGPI”. Jurnal
Kewirausahaan Volume 5 Nomor 2, Desember 2011. Hal 547-578.
Retno, Reny Dyah dan Dennis Priantinah. 2012. “Pengaruh Good Corporate
Governance Dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai
Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2007-2010)”. Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun
2012. Hal 75-96.
Rosyada, Fani Yulia. 2012. “Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate Governance
Terhadap Manajemen Laba Dan Kinerja Keuangan”. Jurnal Akuntansi Universitas
Gunadarma. Vol. 4 No. 2. Hal 125-157
Sartono, Agus. 2013. Manajemen Keuangan, Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat.
Yogyakarta : BPFE
Sawir, Agnes. 2013. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Jakarta: Gramedia.
Sedarmayanti. 2012. Good Governance dan Good Corporate Governance. Bandung:
Mandar Maju.
Sembiring, Eddy Rismanda. 2005. “Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial : Study Empiris pada Perusahaan yang tercatat di Bursa
Efek”. E- Jurnal Maksi. Januari Vol. 4 No. 2. Hal 125-157.
Sinaga, Andriyanti M. 2011. “Pengaruh Elemen Good Corporate Governance (GCG)
Terhadap Pelaporan Corporate Social Responsibility (CSR) Padasektor Perbankan
Di Indonesia”. E-Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.
Sugiyono. 2010. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Surya dan Yustiavanda. 2008. Penerapan Good Corparate Governance. Jakarta:
Prenada Media Group.

17
PERMANA – Vol. VIII No. 2 Pebruari 2017

Syafaatul, Kurnia. 2014. “Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Harga


Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia)”. E- Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 7.3 (2014): 733-746
Tarjo. 2008. ”Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan Institusional dan Leverage Terhadap
Manajemen Laba, Nilai Pemegang Saham serta Cost of Equity Capital”.
Simposium Nasional Akuntansi XI. Universitas Tanjungpura Pontianak. 23-26
Juli 2008.

18

You might also like