Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAC
This research is done to know influence of manajerial's finance and performance
performance to return stock. Thus, intent to get the better grasp in financial performance
purpose and manajerial's performance in its relationship with return stock. Financial
performance as variable as independent is liquidity ratio, solvency ratio, profitability ratio,
activity ratio and market ratio. manajerial's performance as variable as independent is economic
value added . Meanwhile dependen's variable that is utilized is return stock.
Bifilar linear regression to be utilized to analyze first hypothesis until seventh hypothesis,
and analisis is elasticity is utilized to test eighth hypothesis. Sample constitutes financial
statement of 52 enrolled manufacturing business at Indonesian Stock Exchange up to year 2007
2009.
Utilizing analisis observational bifilar linear regression it points out that liquidity ratio,
solvency ratio, profitability ratio, activity ratio, market ratio, and economic value added having
signifikan's influence simultan's ala to return stock. While partially just ratio liquidity,
profitability ratio, and influential activity ratio signifikan to return stock. But then dominant
variable that regards return stock is activity ratio.
Remember that this research limited to manufacturing sector, recommended continuing
research to insert other firm sector that enrolled at Indonesian Stock Exchange and variable other
one regards return stock.
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari kinerja keuangan dan kinerja
manajerial terhadap return saham. Dengan demikian, bertujuan untuk memperoleh pemahaman
yang lebih baik dalam penggunaan kinerja keuangan dan kinerja manajerial dalam hubungannya
dengan return saham. Kinerja keuangan sebagai variabel independen adalah rasio likuiditas,
rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas dan rasio pasar. Kinerja manajerial sebagai
variabel independen adalah economic value added. Sedangkan variabel dependen yang
digunakan adalah return saham.
Regresi linear berganda digunakan untuk meneliti hipotesis pertama hingga hipotesis
ketujuh, dan analisis elastisitas digunakan untuk menguji hipotesis kedelapan. Sampel
merupakan laporan keuangan dari 52 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama tahun 2007-2009.
Menggunakan analisis regresi linear berganda penelitian ini menunjukkan bahwa rasio
likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas, rasio pasar, dan economic value
added mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap return saham. Sementara secara
parsial hanya rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas yang berpengaruh signifikan
terhadap return saham. Akan tetapi variabel dominan yang mempengaruhi return saham adalah
rasio aktivitas.
aset lancar secara efektif (Jumingan, 2005). rasio profitabilitas terhadap return saham
Semakin baik kinerja manajemen, semakin diantaranya adalah Jauhari dan Wibowo
diminati saham tersebut,sehingga (2004) yang menghasilkan kesimpulan
menyebabkan harga saham naik dan adanya pengaruh antara profitabilitas
meningkatkan return yang diterima. Dalam terhadap return saham.
penelitian sebelumnya ada beberapa peneliti
TATO merupakan salah satu rasio
yang meneliti pengaruh likuiditas terhadap
aktivitas, yaitu rasio yang menunjukkan
return saham, yaitu Ulupui (2006) yang
meneliti pengaruh rasio likuiditas, leverage, kemampuan serta efisiensi perusahaan
aktivitas, dan profitabilitas terhadap return dalam memanfaatkan aktiva yang
saham yang menghasilkan kesimpulan dimilikinya atau perputaran dari aktiva-
bahwa likuiditas memiliki pengaruh aktiva tersebut. TATO digunakan untuk
signifikan terhadap return saham. mengukur seberapa efisiennya seluruh
aktiva perusahaan dimanfaatkan dalam
Semakin besar rasio solvabilitas menunjang kegiatan penjualan (Ang, 2006).
berarti perusahaan semakin cepat menjadi Hal ini berarti semakin tinggi rasio TATO
insolvable. Penambahan jumlah hutang akan maka semakin efisien suatu perusahaan
menurunkan tingkat solvabilitas perusahaan. dalam memanfaatkan aktiva yang
Sehingga pengaruh leverage terhadap return dimilikinya. Nilai TATO yang tinggi akan
saham adalah negatif (Munte, 2009). mengurangi ketidakpastian bagi investor dan
Penelitian terdahulu mengenai pengaruh akan menurunkan tingkat underpricing
solvabilitas terhadap return saham (Manao & Deswin dalam Indah, 2006).
diantaranya adalah Ghozali (2005) yang Penelitian terdahulu mengenai pengaruh
menghasilkan kesimpulan adanya pengaruh TATO terhadap return saham diantaranya
antara rasio solvabilitas terhadap return adalah Mulyono dan Khairurizka (2009)
saham. yang menghasilkan kesimpulan adanya
pengaruh antara TATO terhadap return
Masalah profitabilitas seringkali lebih saham.
penting daripada laba. Efisien dapat
diketahui dengan membandingkan laba yang Rasio pasar dalam penelitian ini
diperoleh dengan kekayaan atau modal yang diproksikan dengan Price Earning Ratio
menghasilkan laba tersebut. Investor akan (PER) yang merupakan merupakan
menyukai perusahaan yang memiliki rasio perbandingan antara harga pasar suatu
profitabilitas yang tinggi karena perusahaan saham (market price) dengan EPS dari
yang memiliki rasio profitabilitas tinggi saham yang bersangkutan. Kegunaan dari
akan mampu menghasilkan tingkat PER ini adalah untuk melihat bagaimana
keuntungan lebih besar dibandingkan pasar menghargai kinerja saham suatu
perusahaan yang memiliki rasio perusahaan terhadap kinerja perusahaan
profitabilitas rendah (Munte, 2009). yang dicerminkan oleh EPSnya. Makin
Penelitian terdahulu mengenai pengaruh besar PER suatu saham maka menyatakan
6
Rasio Profitabilitas
Return Saham
Rasio Aktivitas
Rasio Pasar
1. Variabel dependen
CurrentAss ets
CR =
Metode Penelitian dan Analisis CurrentLia bilities
ROE
NIAT [D ]
p
ekuitas
AverageSha reholders ' Equity
3. Menentukan Capital Cost Rate
(WACC / Weighted Average
4.Rasio aktivitas yang diproksikan
Cost of Capital)
dengan Total Assets Turnover
(TATO). TATO dapat dihitung WACC (rA) = (D/V x rD) +
dengan formula sebagai berikut (E/V x rE)
(Ang, 1997):
Dengan cara:
5.
NetSales 1. D = Debt
TATO =
AverageTot alAssets
2. E = Equity
3. V = D+E
6.Rasio pasar yang diproksikan dengan 4. rD = borrowing
Price Earning Ratio. PER dapat
dihitung dengan formula sebagai 5. rE = expected return by
berikut (Ang, 1997): investor
Hipotesis penelitian pertama, yang menguji dan Economic Value Added secara parsial
pengaruh keenam variabel secara bersama- tidak berpengaruh signifikan terhadap return
sama terhadap return saham, akan diuji saham perusahaan manufaktur yang terdaftar
dengan Uji F. di BEI.
H0 : 1 = 2 = 3 = 4 = 5 = 6 Ha : i 0 (i = 1, 2, 3, 4, 5, 6)
Rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio
profitabilitas, rasio aktivitas, rasio pasar dan Profitabilitas, Rasio Aktivitas, Rasio Pasar
economic value added tidak berpengaruh dan Economic Value Added secara parsial
signifikan terhadap return saham perusahaan berpengaruh signifikan terhadap return
manufaktur yang terdaftar di BEI. saham perusahaan manufaktur yang terdaftar
di BEI.
Ha : minimal salah satu i 0 (i = 1, 2, 3, 4,
5, 6)
Xi
i = i
Yi
Koefisien
No. Variabel thitung ttabel
Regresi
1 Rasio Likuiditas (X1) -0,090 -2,667 -2,014
Konstanta = 0,192
Koefisien Determinasi = 0,270
Fhitung = 4,138
Berdasarkan data pada Tabel 2, dapat dibuat persamaan regresi linear berganda sebagai
berikut :
Pengujian Hipotesis
13
Dari tabel 2 diketahui bahwa nilai dengan variabel Rasio Likuiditas, Rasio
t hitung variabel Economic Value Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, Rasio
Added sebesar 0,990 dan nilai Pasar dan Economic Value Added.
signifikansi sebesar 0,328. Berdasarkan Dengan demikian, maka hipotesis
hal tersebut, maka secara statistik kedelapan yang menyatakan bahwa
Economic Value Added tidak Economic Value Added merupakan
berpengaruh signifikan terhadap return variabel yang memiliki pengaruh
saham karena 0,990 < 2,014 dan 0,328 dominan terhadap return saham pada
> 0,05, yang berarti hipotesis ketujuh perusahaan manufaktur yang terdaftar
ditolak. di Bursa Efek Indonesia, ditolak.
terhadap return saham pada perusahaan Rasio Aktivitas yang diproksikan dengan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Total Assets Turnover (TATO) secara parsial
Indonesia. Hal ini menunjukkan semakin berpengaruh signifikan terhadap return
besar Current Ratio maka return sahamnya saham. Dari hasil penelitian juga
semakin kecil, begitu pula sebaliknya. menunjukkan arah pengaruh yang positif
Adapun arah variabel ini terhadap return dari TATO terhadap return saham. TATO
saham yang negatif adalah karena dari sudut menunjukkan kemampuan serta efisiensi
pandang pemegang saham bila current ratio perusahaan dalam memanfaatkan aktiva
terlalu tinggi akan kurang menguntungkan yang dimilikinya.
karena aset lancar tidak didayagunakan
5. Rasio Pasar
secara efektif. Sebaliknya current ratio yang
rendah relatif riskan, tetapi menunjukkan Rasio Pasar yang diproksikan dengan
bahwa manajemen telah mengoperasikan Price Earning Ratio secara parsial tidak
asset lancar secara efektif (Jumingan, 2005). berpengaruh signifikan terhadap return
2. Rasio Solvabilitas saham. Hal ini kemungkinan dapat
disebabkan karena perubahan PER tidaklah
Variabel Rasio Solvabilitas yang sepenuhnya mencerminkan kondisi
diproksikan dengan Debt to Equity Ratio keuangan perusahaan, melainkan dapat juga
secara parsial tidak berpengaruh signifikan dimungkinkan karena adanya aksi ambil
terhadap return saham pada perusahaan untung (profit taking) yang dilakukan para
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek investor ketika harga saham mengalami
Indonesia. DER yang tinggi mencerminkan kenaikan/penurunan.
bahwa perusahaan menggunakan
pembiayaan dari pinjaman secara agresif. 6. Economic Value Added
Adapun arah DER yg positif adalah karena Variabel Economic Value Added secara
dana tersebut dapat digunakan untuk parsial tidak berpengaruh signifikan
menyokong pertumbuhan jangka panjang terhadap return saham. Tidak signifikannya
perusahaan sehingga menghasilkan laba. Hal pengaruh EVA (Economic Value Added)
ini mencerminkan bahwa level hutang terhadap return pemegang saham perusahaan
perusahaan belum pada tingkatan financial kemungkinan dapat disebabkan oleh
distress (Martani et al, 2009). berbagai faktor, antara lain karena
3. Rasio Profitabilitas perubahan return saham tidak beriringan
dengan fundamental persahaan, tetapi
Variabel Rasio Profitabilitas yang dipengaruhi corporate action perusahaan
diproksikan dengan Return On Equity secara ataupun aksi goreng-menggoreng saham
parsial berpengaruh signifikan terhadap yang dilakukan oleh pihak tertentu.
return saham.
7. Faktor dominan
4. Rasio Aktivitas
16