You are on page 1of 18

1

PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA MANAJERIAL


TERHADAP RETURN SAHAM
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)
Oleh :
Sukirman1) , Sugiarto1) , Prilia Kartika P2)
kirman212@yahoo.com
1)
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman
2)
Alummni Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman

ABSTRAC
This research is done to know influence of manajerial's finance and performance
performance to return stock. Thus, intent to get the better grasp in financial performance
purpose and manajerial's performance in its relationship with return stock. Financial
performance as variable as independent is liquidity ratio, solvency ratio, profitability ratio,
activity ratio and market ratio. manajerial's performance as variable as independent is economic
value added . Meanwhile dependen's variable that is utilized is return stock.
Bifilar linear regression to be utilized to analyze first hypothesis until seventh hypothesis,
and analisis is elasticity is utilized to test eighth hypothesis. Sample constitutes financial
statement of 52 enrolled manufacturing business at Indonesian Stock Exchange up to year 2007
2009.
Utilizing analisis observational bifilar linear regression it points out that liquidity ratio,
solvency ratio, profitability ratio, activity ratio, market ratio, and economic value added having
signifikan's influence simultan's ala to return stock. While partially just ratio liquidity,
profitability ratio, and influential activity ratio signifikan to return stock. But then dominant
variable that regards return stock is activity ratio.
Remember that this research limited to manufacturing sector, recommended continuing
research to insert other firm sector that enrolled at Indonesian Stock Exchange and variable other
one regards return stock.

Key words : Financial performance, manajerials performance, return stock.


2

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari kinerja keuangan dan kinerja
manajerial terhadap return saham. Dengan demikian, bertujuan untuk memperoleh pemahaman
yang lebih baik dalam penggunaan kinerja keuangan dan kinerja manajerial dalam hubungannya
dengan return saham. Kinerja keuangan sebagai variabel independen adalah rasio likuiditas,
rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas dan rasio pasar. Kinerja manajerial sebagai
variabel independen adalah economic value added. Sedangkan variabel dependen yang
digunakan adalah return saham.

Regresi linear berganda digunakan untuk meneliti hipotesis pertama hingga hipotesis
ketujuh, dan analisis elastisitas digunakan untuk menguji hipotesis kedelapan. Sampel
merupakan laporan keuangan dari 52 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama tahun 2007-2009.

Menggunakan analisis regresi linear berganda penelitian ini menunjukkan bahwa rasio
likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas, rasio pasar, dan economic value
added mempunyai pengaruh signifikan secara simultan terhadap return saham. Sementara secara
parsial hanya rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas yang berpengaruh signifikan
terhadap return saham. Akan tetapi variabel dominan yang mempengaruhi return saham adalah
rasio aktivitas.

Keywords : Kinerja keuangan, kinerja manajemen, return saham.

Pendahuluan keadaan suatu perusahaan yang


bersangkutan. Informasi tersebut akan
Pasar modal merupakan sarana yang membantu investor untuk dapat menilai
efektif untuk mempercepat pertumbuhan kinerja manajemen perusahaan, dimana
perusahaan karena pasar modal merupakan kinerja manajemen yang baik dapat
instrumen keuangan penting dalam suatu mendorong dan meyakinkan investor untuk
perekonomian,yang berfungsi memobilisasi menanamkan modalnya lebih banyak lagi
dana dari masyarakat ke sektor produktif
dalam perusahaan. Untuk mengetahui nilai
(perusahaan). Kegiatan penanaman modal
perusahaan yang akan berpengaruh pada
oleh seorang investor dalam perusahaan
harga saham, investor dapat melakukan
tentu membutuhkan suatu informasi tentang
3

pengukuran kinerja. Kinerja perusahaan return, dan deviden yang diterima


dapat diketahui dari laporan keuangan yang (Stefanescu dalam Herciu, 2010).
akan dikeluarkan secara periodik Kesimpulannya, antara kinerja manajerial
(Sunariyah, 2006). Ang (1997), dan keseluruhan kinerja perusahaan terdapat
mengelompokkan rasio keuangan hubungan yang sangat erat. Dimana dalam
berdasarkan ruang lingkup atau tujuan yang upaya untuk meningkatkan kinerja
ingin dicapai menjadi 5 yaitu likuiditas, manajerial, maka para manajer menjalankan
solvabilitas, rentabilitas (profitabilitas), perusahaannya dengan menggabungkan
aktivitas, dan rasio pasar. Dengan analisis seluruh tujuan pemegang saham, pegawai,
tersebut para analis mencoba kreditur, dan pelanggan (Herciu,2010). Pada
memperkirakan harga saham di masa yang penelitian ini kinerja manajerial diproksikan
akan datang dengan mengestimasi nilai dari dengan Economic Value Added (EVA).
faktor fundamental yang mempengaruhi Sebagaimana yang diyatakan oleh Lisa
harga saham di masa yang akan datang dan Lisnawati Utomo (1999) bahwa EVA dapat
menerapkan hubungan faktor tersebut digunakan untuk mengukur kinerja manajer.
sehingga diperoleh taksiran harga saham.
Selain kinerja keuangan, kinerja manajerial
juga turut mempengaruhi return saham. Perumusan Masalah Penelitian
Kinerja manajerial adalah ukuran seberapa
efektif dan efisien manajer telah bekerja Faktor-faktor yang akan dianalisis
untuk mencapai tujuan organisasi (Stoner dalam penelitian ini, dalam kaitannya
dalam Juniarti dan Evelyne, 2003). dengan prediksi return saham pada
perusahaan manufaktur di BEI, adalah rasio
Herciu (2010) menyatakan, bahwa likuiditas, rasio solvabilitas, rasio
managerial performance dan firm profitabilitas, rasio aktivitas, rasio pasar, dan
performance adalah dua konsep yang berada economic value added. Pemilihan faktor-
dalam satu korelasi yang kuat. Semakin baik faktor ini didasarkan pada literatur dan
kinerja manajerial maka shareholders akan penelitian terdahulu.
semakin senang karena manajer mengelola
perusahaan dengan baik sehingga mereka Masalah penelitian dirumuskan sebagai
mampu meningkatkan kinerja mereka berikut:
(keuangan, sosial, dan environmental).
1. Apakah rasio likuiditas, rasio
Semakin baik kinerja manajerial perusahaan
solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio
maka pemegang saham akan semakin
aktivitas, rasio pasar dan Economic
senang. Hal ini dikarenakan kinerja
Value Added secara simultan
manajerial yang semakin baik menunjukkan
berpengaruh signifikan terhadap return
bahwa manajer bertindak sesuai dengan
saham perusahaan manufaktur yang
keinginan para pemegang saham yaitu
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
mekmaksimalkan kekayaan para pemegang
saham. Diantaranya adalah meningkatkan
4

2. Apakah rasio likuiditas, rasio pembuatan keputusan yang tepat untuk


solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio berinvestasi. Pengkombinasian variabel-
aktivitas, rasio pasar dan Economic variabel secara proporsional, dan
Value Added secara parsial berpengaruh penginterpretasian terhadap perubahan-
signifikan terhadap return saham perubahannya secara tepat menjadi penting
perusahaan manufaktur yang terdaftar di sebagai pertimbangan keputusan investasi
Bursa Efek Indonesia. guna mendapatkan hasil yang diinginkan.

3. Variabel manakah yang paling dominan Perumusan Model Penelitian dan


terhadap kemampuan memprediksi Pengembangan Hipotesis
return saham.
Tujuan utama dari investor dalam
Tujuan Penelitian berinvestasi adalah untuk memperoleh
imbalan (return) atas investasinya. Penilaian
1. Untuk mengetahui pengaruh rasio investor terhadap suatu saham perusahaan
likuiditas, rasio solvabilitas, rasio diantaranya adalah dengan memperhatikan
profitabilitas, rasio aktivitas, rasio pasar kinerja perusahaan yang menerbitkan
dan Economic Value Added secara saham. Kinerja perusahaan dapat diketahui
simultan terhadap return saham dari laporan keuangan yang akan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di dikeluarkan secara periodik
Bursa Efek Indonesia.
(Sunariyah,2006). Analisis Rasio
2. Untuk mengetahui pengaruh rasio merupakan salah satu alat/teknik analisa
likuiditas, rasio solvabilitas, rasio yang paling mendasar dan palling umum
profitabilitas, rasio aktivitas, rasio pasar digunakan untuk keperluan melakukan
dan Economic Value Added secara analisa laporan keuangan perusahaan.
parsial terhadap return saham Berdasarkan ruang lingkup atau tujuan yang
perusahaan manufaktur yang terdaftar di ingin dicapai rasio keuangan dikelompokkan
Bursa Efek Indonesia. menjadi rasio likuiditas, rasio solvabilitas,
rasio profitabilitas, rasio aktivitas serta rasio
3. Untuk mengetahui variabel mana yang pasar (Ang, 1997).
memiliki pengaruh dominan terhadap
return saham. Perusahaan yang memiliki rasio
likuiditas yang tinggi akan cenderung
memiliki kemampuan untuk segera
menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya
Manfaat Penelitian
(Munte, 2009). Tetapi dari sudut pandang
Bagi Investor pemegang saham kurang menguntungkan
karena aset lancar tidak didayagunakan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat secara efektif. Sebaliknya, likuiditas yang
memberikan informasi tambahan yang dapat rendah relatif riskan, tetapi menunjukkan
digunakan sebagai pertimbangan dalam bahwa manajemen telah mengoperasikan
5

aset lancar secara efektif (Jumingan, 2005). rasio profitabilitas terhadap return saham
Semakin baik kinerja manajemen, semakin diantaranya adalah Jauhari dan Wibowo
diminati saham tersebut,sehingga (2004) yang menghasilkan kesimpulan
menyebabkan harga saham naik dan adanya pengaruh antara profitabilitas
meningkatkan return yang diterima. Dalam terhadap return saham.
penelitian sebelumnya ada beberapa peneliti
TATO merupakan salah satu rasio
yang meneliti pengaruh likuiditas terhadap
aktivitas, yaitu rasio yang menunjukkan
return saham, yaitu Ulupui (2006) yang
meneliti pengaruh rasio likuiditas, leverage, kemampuan serta efisiensi perusahaan
aktivitas, dan profitabilitas terhadap return dalam memanfaatkan aktiva yang
saham yang menghasilkan kesimpulan dimilikinya atau perputaran dari aktiva-
bahwa likuiditas memiliki pengaruh aktiva tersebut. TATO digunakan untuk
signifikan terhadap return saham. mengukur seberapa efisiennya seluruh
aktiva perusahaan dimanfaatkan dalam
Semakin besar rasio solvabilitas menunjang kegiatan penjualan (Ang, 2006).
berarti perusahaan semakin cepat menjadi Hal ini berarti semakin tinggi rasio TATO
insolvable. Penambahan jumlah hutang akan maka semakin efisien suatu perusahaan
menurunkan tingkat solvabilitas perusahaan. dalam memanfaatkan aktiva yang
Sehingga pengaruh leverage terhadap return dimilikinya. Nilai TATO yang tinggi akan
saham adalah negatif (Munte, 2009). mengurangi ketidakpastian bagi investor dan
Penelitian terdahulu mengenai pengaruh akan menurunkan tingkat underpricing
solvabilitas terhadap return saham (Manao & Deswin dalam Indah, 2006).
diantaranya adalah Ghozali (2005) yang Penelitian terdahulu mengenai pengaruh
menghasilkan kesimpulan adanya pengaruh TATO terhadap return saham diantaranya
antara rasio solvabilitas terhadap return adalah Mulyono dan Khairurizka (2009)
saham. yang menghasilkan kesimpulan adanya
pengaruh antara TATO terhadap return
Masalah profitabilitas seringkali lebih saham.
penting daripada laba. Efisien dapat
diketahui dengan membandingkan laba yang Rasio pasar dalam penelitian ini
diperoleh dengan kekayaan atau modal yang diproksikan dengan Price Earning Ratio
menghasilkan laba tersebut. Investor akan (PER) yang merupakan merupakan
menyukai perusahaan yang memiliki rasio perbandingan antara harga pasar suatu
profitabilitas yang tinggi karena perusahaan saham (market price) dengan EPS dari
yang memiliki rasio profitabilitas tinggi saham yang bersangkutan. Kegunaan dari
akan mampu menghasilkan tingkat PER ini adalah untuk melihat bagaimana
keuntungan lebih besar dibandingkan pasar menghargai kinerja saham suatu
perusahaan yang memiliki rasio perusahaan terhadap kinerja perusahaan
profitabilitas rendah (Munte, 2009). yang dicerminkan oleh EPSnya. Makin
Penelitian terdahulu mengenai pengaruh besar PER suatu saham maka menyatakan
6

saham tersebut semakin mahal terhadap seperti tertera pada Gambar 1.


pendapatan bersih per sahamnya. Saham
yang mempunyai PER semakin kecil akan
semakin bagus, yang berarti saham tersebut
semakin murah (Ang, 2006).
Gambar 1. Model Penelitian
EVA sebagai indikator dari
keberhasilan manajemen dalam memilih dan
mengelola sumber-sumber dana yang ada di
Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis
perusahaan tentunya juga akan berpengaruh
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
positif terhadap return pemegang saham.
Terlebih lagi, dalam konsep EVA ini biaya H1 : Rasio likuiditas, rasio solvabilitas,
modal saham juga diperhitungkan, sehingga rasio profitabilitas, rasio aktivitas,
memberikan pertimbangan yang adil bagi rasio pasar dan Economic Value
para penyandang dana perusahaan karena Added secara simultan berpengaruh
biaya modal yang sebenarnya ditanggung signifikan terhadap return saham
oleh perusahaan dapat diketahui. Dengan perusahaan manufaktur yang terdaftar
meningkatnya EVA berarti kinerja di BEI.
perusahaan semakin baik sehingga
kesejahteraan para pemegang sahamnya pun H2 : Rasio likuiditas berpengaruh
dapat ditingkatkan. Di dalam konsep EVA signifikan terhadap return saham
memperhitungkan modal saham, sehingga perusahaan manufaktur yang terdaftar
memberikan pertimbangan yang adil bagi di BEI.
para penyandang dana perusahaan.
H3 : Rasio solvabilitas berpengaruh
Penelitian terdahulu mengenai pengaruh
signifikan terhadap return saham
EVA terhadap return saham diantaranya
perusahaan manufaktur yang terdaftar
adalah Taufik (2007) dan Laduna (2006)
di BEI.
yang menghasilkan kesimpulan adanya
pengaruh antara EVA terhadap return H4 : Rasio profitabilitas berpengaruh
saham. signifikan terhadap return saham
perusahaan manufaktur yang terdaftar
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat
di BEI.
diilustrasikan ke dalam kerangka pemikiran
H5 : Rasio aktivitas berpengaruh signifikan
terhadap return saham perusahaan
Rasio Likuiditas
manufaktur yang terdaftar di BEI.
Rasio Solvabilitas

Rasio Profitabilitas
Return Saham
Rasio Aktivitas

Rasio Pasar

Economic value added


7

1. Variabel dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini


adalah return saham. Return
merupakan hasil yang diperoleh dari
kegiatan investasi. Return saham
menurut jogiyanto merupakan hasil
yang diperoleh dari investasi saham.
Return saham dihitung dengan rumus
(Jogiyanto 1998):
H6 : Rasio pasar berpengaruh signifikan
terhadap keputusan return saham
manufaktur yang terdaftar di BEI.

H7 : Economic Value Added berpengaruh 2. Variabel independen


signifikan terhadap return saham
perusahaan manufaktur yang terdaftar Variabel independen dalam penelitian
di BEI ini adalah rasio likuiditas, rasio
solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio
H8 : Economic Value Added merupakan aktivitas, rasio pasar, dan economic
value added.
variabel yang memiliki pengaruh
dominan terhadap return saham. 1.Rasio likuiditas yang diproksikan
dengan Current Ratio. Current ratio
dapat diukur dengan formula
TINJAUAN LITERATUR sebagai berikut (Ang, 1997):

CurrentAss ets
CR =
Metode Penelitian dan Analisis CurrentLia bilities

2.Rasio solvabilitas yang diproksikan


Metode Penelitian dengan Debt to Equity Ratio (DER).
Debt to equity ratio dapat diukur
dengan formula sebagai berikut
(Ang, 1997):
Identifikasi Variabel Penelitian

Terdapat dua kemlompok variabel yang TotalDebts


DER =
akan diuji hubungannya dalam penelitian TotalShare holders ' Equity
ini, yaitu:
8

3.Rasio profitabilitas yang diproksikan 2. Menghitung Invested Capital.


dengan Return On Equity. ROE
dapat dihitung dengan formula IC = hutang jangka pendek +
sebagai berikut (Ang, 1997): hutang jangka panjang
(interest bearing liabilities) +

ROE
NIAT [D ]
p
ekuitas
AverageSha reholders ' Equity
3. Menentukan Capital Cost Rate
(WACC / Weighted Average
4.Rasio aktivitas yang diproksikan
Cost of Capital)
dengan Total Assets Turnover
(TATO). TATO dapat dihitung WACC (rA) = (D/V x rD) +
dengan formula sebagai berikut (E/V x rE)
(Ang, 1997):
Dengan cara:
5.
NetSales 1. D = Debt
TATO =
AverageTot alAssets
2. E = Equity

3. V = D+E
6.Rasio pasar yang diproksikan dengan 4. rD = borrowing
Price Earning Ratio. PER dapat
dihitung dengan formula sebagai 5. rE = expected return by
berikut (Ang, 1997): investor

6. Menghitung Capital Charges

P1 Capital charges = WACC x


PER =
EPS Invested capital

7. Menghitung Nilai Economic Value


Added (EVA)

Economic Value Added (EVA)


7.Economic Value Added. EVA dapat adalah laba yang tersisa setelah
dihitung dengan formula sebagai dikurangi biaya modal yang
berikut (Tunggal, 2001):
diinvestasikan untuk
1. Penghitungan Net Operating Profit menghasilkan laba tersebut.
After Tax (NOPAT).
EVA=NOPATcapital charges
NOPAT = laba bersih setelah
pajak + biaya bunga
9

Populasi dan Sampel 2. Perusahaan telah mempublikasikan


laporan keuangan per 31 Desember
Populasi dalam penelitian ini adalah 2007, 2008 dan 2009 dalam satuan mata
perusahaan manufaktur yang terdaftar di uang rupiah (Rp).
Bursa Efek Indonesia. Sampel penelitian
diambil secara purposive sampling, yaitu 3. Perusahaan yang memiliki informasi
tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang dibutuhkan.
yang informasinya diperoleh dengan
menggunakan pertimbangan tertentu,
umumnya disesuaikan dengan tujuan atau
masalah penelitian.

Kriteria penetapan sampel dalam penelitian


ini adalah:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Tabel 1. Penentuan Jumlah Sampel


BEI pada tahun 2007 2009.
Kriteria Sampel Jumlah Perusahaan

a. Perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007


sampai 2009. 105

b. Perusahaan yang laporan keuangan auditan per 31 Desember


selama periode 2007 sampai 2009 tidak ditemukan pada BEI
maupun website perusahaan. ( 53 )

c. Perusahaan yang data dalam laporan keuangannya tidak


lengkap (berdasarkan variabel yang dipergunakan dalam (0)
penelitian).

Jumlah sampel per tahun 52

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)


selama periode 2007-2009.
Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder,


yaitu data yang diperoleh secara tidak Metode Analisis
langsung, melalui media perantara. Data
sekunder diperoleh dari situs Bursa Efek
Indonesia (www.idx.co.id) yang berupa Pengujian secara simultan
laporan keuangan auditan, harga saham dan
10

Hipotesis penelitian pertama, yang menguji dan Economic Value Added secara parsial
pengaruh keenam variabel secara bersama- tidak berpengaruh signifikan terhadap return
sama terhadap return saham, akan diuji saham perusahaan manufaktur yang terdaftar
dengan Uji F. di BEI.

H0 : 1 = 2 = 3 = 4 = 5 = 6 Ha : i 0 (i = 1, 2, 3, 4, 5, 6)

Rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio
profitabilitas, rasio aktivitas, rasio pasar dan Profitabilitas, Rasio Aktivitas, Rasio Pasar
economic value added tidak berpengaruh dan Economic Value Added secara parsial
signifikan terhadap return saham perusahaan berpengaruh signifikan terhadap return
manufaktur yang terdaftar di BEI. saham perusahaan manufaktur yang terdaftar
di BEI.
Ha : minimal salah satu i 0 (i = 1, 2, 3, 4,
5, 6)

Rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio Pengujian elastisitas


profitabilitas, rasio aktivitas, rasio pasar dan
economic value added berpengaruh Pengujian hipotesis kedelapan adalah untuk
signifikan terhadap return saham perusahaan menguji variabel bebas yang paling
manufaktur yang terdaftar di BEI. berpengaruh terhadap return saham.
Pengujian ini menggunakan uji elastisitas.

Rumus Elastisitas adalah sebagai berikut


(Suliyanto, 2005) :

Xi
i = i
Yi

Pengujian secara parsial Keterangan :

i = elastisitas variabel ke-i


Hipotesis penelitian Kedua hingga Ketujuh (i = 1, 2, 3, 4, 5, 6)
yang menguji pengaruh keenam variabel
i = koefisien regresi variabel
secara parsial terhadap return saham, akan
diuji dengan Uji t. bebas ke-i

H0 : i = 0 (i = 1, 2, 3 ,4, 5, 6) Xi = rata-rata variabel bebas ke-i

Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Yi = rata-rata tergantung


Profitabilitas, Rasio Aktivitas, Rasio Pasar
11

Kriteria pengujian hipotesis :

Hipotesis diterima jika 6 > 1, 2, 3, 4 dan 5

Hipotesis ditolak jika 6 1, 2, 3, 4 dan 5 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan


analisis regresi berganda dan uji elastisitas.
Pembahasan Untuk menguji secara simultan digunakan
Penelitian ini meneliti tentang uji F, secara parsial digunakan uji t,
pengaruh rasio likuiditas, rasio solvabilitas, sedangkan untuk mengetahui variabel mana
rasio profitabilitas, rasio aktivitas, rasio yang paling dominan digunakan uji
pasar, dan economic value added terhadap elastisitas.
return saham pada perusahaan manufaktur 1. Uji Asumsi Klasik
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Pemilihan perusahaan manufaktur didasari 1. Uji Normalitas
pertimbangan bahwa jenis perusahaan ini
Berdasarkan hasil analisis data
memenuhi faktor homogenitas dalam
dengan bantuan software SPSS 16.0
aktivitas pendapatan utama, sehingga
for Windows, dapat diketahui bahwa
diharapkan tidak terjadi bias dan dapat
nilai asymp. sig. (2-tailed) untuk
diperoleh jumlah anggota populasi yang
unstandardized variable sebesar
cukup besar. Berdasarkan populasi
0,089 lebih besar dari nilai a yaitu
ditentukan sampel dengan metode purposive
0,05, sehingga data yang digunakan
sampling, sehingga diperoleh sampel yang
mempunyai sifat-sifat sesuai dengan sifat- dinyatakan berdistribusi normal dan
layak menggunakan regresi.
sifat populasi dan sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan. 2. Uji Multikolinearitas
Penelitian ini menggunakan data Dari hasil uji Variance Inflation
sekunder atau data yang diperoleh melalui Factor (VIF) dengan bantuan
media perantara yaitu dari situs Bursa Efek software SPSS, diketahui nilai VIF
Indonesia (www.idx.co.id) dengan variabel X1 sebesar 1.172 , nilai VIF
mendokumentasikan data berupa laporan variabel X2 sebesar 1.035 , nilai VIF
keuangan auditan. Peneliti juga variabel X3 sebesar 1.208 , nilai VIF
menggunakan situs finance.yahoo.com variabel X4 sebesar 1,191, nilai VIF
untuk memperoleh data harga saham dan variabel X5 sebesar 1,029 dan nilai
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) VIF variabel X6 sebesar 1,089
dengan tahun penelitian yang digunakan masing-masing lebih kecil dari 10,
adalah tahun 2007 hingga tahun 2009. sehingga dapat disimpulkan tidak
Adapun pengambilan sampel menggunakan
metode purposive sampling.
12

ada multikolinearitas di antara 4. Uji Autokorelasi


variabel bebas dalam model regresi.
Berdasarkan hasil uji Durbin-
3. Uji Heteroskedastisitas Watson dengan bantuan software
SPSS 16.0 for Windows yang telah
Dari hasil uji park, diperoleh nilai dilakukan, diperoleh nilai Durbin-
signifikansi uji t variabel X1 sebesar Watson sebesar 1,982 . Nilai
0.296, variabel X2 sebesar 0.104 , tersebut dibandingkan dengan nilai
variabel X3 sebesar 0.307 , variabel Durbin Watson tabel untuk n
X4 sebesar 0.348 , variabel X5
(sampel) = 52 dan k (jumlah
sebesar 0.419 dan nilai signifikansi
variabel bebas) = 6 dengan (a) 0,05
uji t variabel X6 sebesar 0.103
atau 5 %, maka nilai dU = 1,822 dan
masing-masing lebih besar dari nilai
dL = 1,291. Jadi nilai uji Durbin
sebesar 0,05. Dengan demikian,
Watson berada di antara dU dan 4 -
maka dapat disimpulkan bahwa
dU. Hal ini merupakan bukti tidak
tidak terdapat heteroskedastisitas
adanya autokorelasi positif maupun
dalam model regresi.
negatif.

Tabel 2. Ringkasan Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Koefisien
No. Variabel thitung ttabel
Regresi
1 Rasio Likuiditas (X1) -0,090 -2,667 -2,014

2 Rasio Solvabilitas (X2) 0,047 1,058 2,014

3 Rasio Profitabilitas (X3) -0,314 -2,437 -2,014

4 Rasio Aktivitas (X4) 0,383 3,403 2,014

5 Rasio Pasar (X5) -0,003 -1.418 -2,014

6 Economic Value Added (X6) 1.778E-13 0,990 2,014

Konstanta = 0,192
Koefisien Determinasi = 0,270
Fhitung = 4,138
Berdasarkan data pada Tabel 2, dapat dibuat persamaan regresi linear berganda sebagai
berikut :

Y = 0,192 - 0,090X1 + 0,047X2 - 0,314X3 + 0,383X4 - 0,003X5 + 1,778x10-13 X6

Pengujian Hipotesis
13

1. Pengujian Hipotesis Pertama 0,296 > 0,05, yang berarti hipotesis


ketiga ditolak.
Berdasarkan hasil perhitungan
regresi linear berganda diperoleh nilai 4. Pengujian Hipotesis Keempat
Fhitung sebesar 4,138 sedangkan nilai F
Dari tabel 2 diketahui bahwa nilai
tabel sebesar 2,34. Diperoleh nilai
signifikansi sebesar 0,002 lebih kecil t hitung variabel Rasio Profitabilitas
dari (0,05). Hal tersebut menunjukkan sebesar -2,437 dan nilai signifikansi
hipotesis pertama yang menyatakan sebesar 0,019. Berdasarkan hal tersebut,
maka secara statistik Rasio
bahwa rasio likuiditas, rasio
solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio Profitabilitas berpengaruh signifikan
aktivitas, rasio pasar dan economic terhadap return saham karena -2,437 <
value added secara simultan -2,014 dan 0,019 < 0,05, yang berarti
berpengaruh signifikan terhadap return hipotesis keempat diterima.
saham pada perusahaan manufaktur 5. Pengujian Hipotesis kelima
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,
diterima. Berdasarkan tabel 2, diketahui
bahwa nilai t hitung variabel Rasio
Aktivitas sebesar 3,403 dan nilai
2. Pengujian Hipotesis Kedua signifikansi sebesar 0,001. Berdasarkan
hal tersebut, maka secara statistik Rasio
Hipotesis diterima jika nilai t Aktivitas berpengaruh signifikan
hitung > t tabel, atau t hitung < -t tabel terhadap return saham karena 3,403 >
2,014 dan 0,001 < 0,05, yang berarti
dan signifikansi < (0,05). Berdasarkan hipotesis kelima diterima.
hal tersebut, maka secara statistik Rasio
Likuiditas yang diproksikan dengan
Current Ratio berpengaruh signifikan
6. Pengujian Hipotesis Keenam
terhadap return saham karena -2,667 <
-2,014 dan 0,011 < 0,05 , yang berarti Berdasarkan tabel 2, diketahui
hipotesis kedua diterima. bahwa nilai t hitung variabel Rasio
3. Pengujian Hipotesis Ketiga Pasar sebesar -1,418 dan nilai
signifikansi sebesar 0,163. Berdasarkan
Berdasarkan tabel 2, diketahui hal tersebut, maka secara statistik Rasio
bahwa nilai t hitung Rasio Solvabilitas Pasar tidak berpengaruh signifikan
sebesar 1,058 dan nilai signifikansi terhadap return saham karena -1,418 <
sebesar 0,296. Berdasarkan hal tersebut, 2,014 dan 0,163 > 0,05, yang berarti
maka secara statistik Rasio Solvabilitas hipotesis keenam ditolak.
tidak berpengaruh signifikan terhadap
7. Pengujian Hipotesis Ketujuh
return saham karena 1,058 < 2,014 dan
14

Dari tabel 2 diketahui bahwa nilai dengan variabel Rasio Likuiditas, Rasio
t hitung variabel Economic Value Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, Rasio
Added sebesar 0,990 dan nilai Pasar dan Economic Value Added.
signifikansi sebesar 0,328. Berdasarkan Dengan demikian, maka hipotesis
hal tersebut, maka secara statistik kedelapan yang menyatakan bahwa
Economic Value Added tidak Economic Value Added merupakan
berpengaruh signifikan terhadap return variabel yang memiliki pengaruh
saham karena 0,990 < 2,014 dan 0,328 dominan terhadap return saham pada
> 0,05, yang berarti hipotesis ketujuh perusahaan manufaktur yang terdaftar
ditolak. di Bursa Efek Indonesia, ditolak.

Melalui perhitungan statistik


diperoleh nilai Adjusted R Square
8. Pengujian Hipotesis Kedelapan
sebesar 0,270. Nilai tersebut berarti
Pengujian ini menggunakan bahwa 27,00 persen variasi perubahan
rumus elastisitas menguji variabel mana return saham pada perusahaan
yang berpengaruh dominan terhadap manufaktur yang terdaftar di Bursa
return saham. Berdasarkan hasil Efek Indonesia dapat dijelaskan oleh
penghitungan elastisitas koefisien Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas,
regresi, diperoleh nilai elastisitas Rasio Profitabilitas, Rasio Aktivitas,
koefisien regresi variabel Rasio Rasio Pasar dan Economic Value
Likuiditas (E1) sebesar -0,703 , nilai Added, sedangkan sebesar 73,00 persen
elastisitas koefisien regresi variabel dapat dijelaskan oleh variabel-variabel
Rasio Solvabilitas (E2) sebesar 0,143 , lain yang tidak diteliti.
nilai elastisitas koefisien regresi
variabel Rasio Profitabilitas (E3)
sebesar -0,070 , nilai elastisitas
koefisien regresi variabel Rasio
Aktivitas (E4) sebesar 1,257 , nilai
elastisitas koefisien regresi variabel Pembahasan
Rasio Pasar (E5) sebesar -0,153 dan
nilai elastisitas koefisien regresi Berikut ini dibahas beberapa temuan hasil
variabel Economic Value Added (E6) penelitian:
sebesar 0,040 . Dari nilai elastisitas
1. Rasio Likuiditas
koefisien regresi tersebut, dapat
diketahui bahwa E4 lebih besar dari Hasil pengujian secara parsial
nilai E1, E2, E3, E5 dan E6, artinya menunjukkan bahwa Rasio Likuiditas yang
variabel Rasio Aktivitas lebih diproksikan dengan Current Ratio secara
menentukan terhadap variasi naik parsial berpengaruh signifikan dan negatif
turunnya return saham dibandingkan
15

terhadap return saham pada perusahaan Rasio Aktivitas yang diproksikan dengan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Total Assets Turnover (TATO) secara parsial
Indonesia. Hal ini menunjukkan semakin berpengaruh signifikan terhadap return
besar Current Ratio maka return sahamnya saham. Dari hasil penelitian juga
semakin kecil, begitu pula sebaliknya. menunjukkan arah pengaruh yang positif
Adapun arah variabel ini terhadap return dari TATO terhadap return saham. TATO
saham yang negatif adalah karena dari sudut menunjukkan kemampuan serta efisiensi
pandang pemegang saham bila current ratio perusahaan dalam memanfaatkan aktiva
terlalu tinggi akan kurang menguntungkan yang dimilikinya.
karena aset lancar tidak didayagunakan
5. Rasio Pasar
secara efektif. Sebaliknya current ratio yang
rendah relatif riskan, tetapi menunjukkan Rasio Pasar yang diproksikan dengan
bahwa manajemen telah mengoperasikan Price Earning Ratio secara parsial tidak
asset lancar secara efektif (Jumingan, 2005). berpengaruh signifikan terhadap return
2. Rasio Solvabilitas saham. Hal ini kemungkinan dapat
disebabkan karena perubahan PER tidaklah
Variabel Rasio Solvabilitas yang sepenuhnya mencerminkan kondisi
diproksikan dengan Debt to Equity Ratio keuangan perusahaan, melainkan dapat juga
secara parsial tidak berpengaruh signifikan dimungkinkan karena adanya aksi ambil
terhadap return saham pada perusahaan untung (profit taking) yang dilakukan para
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek investor ketika harga saham mengalami
Indonesia. DER yang tinggi mencerminkan kenaikan/penurunan.
bahwa perusahaan menggunakan
pembiayaan dari pinjaman secara agresif. 6. Economic Value Added
Adapun arah DER yg positif adalah karena Variabel Economic Value Added secara
dana tersebut dapat digunakan untuk parsial tidak berpengaruh signifikan
menyokong pertumbuhan jangka panjang terhadap return saham. Tidak signifikannya
perusahaan sehingga menghasilkan laba. Hal pengaruh EVA (Economic Value Added)
ini mencerminkan bahwa level hutang terhadap return pemegang saham perusahaan
perusahaan belum pada tingkatan financial kemungkinan dapat disebabkan oleh
distress (Martani et al, 2009). berbagai faktor, antara lain karena
3. Rasio Profitabilitas perubahan return saham tidak beriringan
dengan fundamental persahaan, tetapi
Variabel Rasio Profitabilitas yang dipengaruhi corporate action perusahaan
diproksikan dengan Return On Equity secara ataupun aksi goreng-menggoreng saham
parsial berpengaruh signifikan terhadap yang dilakukan oleh pihak tertentu.
return saham.
7. Faktor dominan
4. Rasio Aktivitas
16

Berdasarkan pengujian hipotesis ketujuh, saham pada perusahaan manufaktur


dapat diketahui bahwa variabel Rasio yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Aktivitas merupakan variabel yang memiliki
pengaruh dominan terhadap return saham 4. Secara parsial rasio profitabilitas
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar berpengaruh signifikan terhadap return
di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini saham pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
tidak sejalan dengan penelitian Taufik
(2007) dan Laduna (2006). Hal ini 5. Secara parsial rasio aktivitas
kemungkinan disebabkan karena perbedaan berpengaruh signifikan terhadap return
populasi penelitian dimana penelitian Taufik saham pada perusahaan manufaktur
(2007) menggunakan populasi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
perbankan yang terdaftar di BEI, penelitian
Laduna (2006) mengambil sampel seluruh 6. Secara parsial rasio pasar tidak
perusahaan yang go public diluar berpengaruh signifikan terhadap return
perusahaan perbankan, sedangkan penelitian saham pada perusahaan manufaktur
ini menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
sebagai populasinya.
7. Secara parsial economic value added
tidak berpengaruh signifikan terhadap
return saham pada perusahaan
Kesimpulan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Berdasarkan hasil penelitian maka Indonesia.
dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai 8. Rasio aktivitas merupakan variabel yang
berikut : memiliki pengaruh dominan terhadap
1. Secara simultan rasio likuiditas, rasio return saham pada perusahaan
solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
aktivitas, rasio pasar dan economic value
added berpengaruh signifikan terhadap
return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Implikasi
Indonesia.
Dari kesimpulan di atas, diperoleh
2. Secara parsial rasio likuiditas beberapa implikasi sebagai berikut :
berpengaruh signifikan terhadap return
1. Dengan diketahui faktor-faktor yang
saham pada perusahaan manufaktur
memperngaruhi return saham, maka
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
diharapkan investor dapat membuat
3. Secara parsial rasio solvabilitas tidak keputusan investasi dengan lebih baik.
berpengaruh signifikan terhadap return
17

2. Dengan diketahui faktor yang memiliki Surabaya. Jurnal Aplikasi


pengaruh dominan terhadap return Manajemen Volume 3 Nomor 3
saham yaitu rasio aktivitas, maka hal ini Desember 2005.
dapat menjadi pertimbangan lebih bagi
investor dalam membuat keputusan
investasi. Harjito, Agus dan Rangga Aryayoga. 2009.
3. Periode penelitian ini tahun 2007-2009, Analisis Pengaruh Kinerja
dengan menggunakan sampel penelitian Keuangan dan Return Saham di
Bursa Efek Indonesia. FENOMENA.
perusahaan manufaktur. Akan lebih baik
jika penelitian selanjutnya mengambil Volume 7, Nomor 1, Maret 2009 :
periode yang lebih lama dengan sampel 1321.
yang lebih luas dan jenis industri yang
lebih variatif.
Herciu, Mihaela. 2010. "The Relation
4. Penelitian ini menggunakan variabel Between Managerial Performance
rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio And Firm Performance - Several
profitabilitas, rasio aktivitas, rasio pasar, Considerations", Revista
dan Economic Value Added. Masih Economica, Lucian Blaga University
terdapat 73,00 persen variabel-variabel of Sibiu, Faculty of Economic
lain yang dapat digunakan untuk Sciences, vol. 49(1-2), pages 51-58,
memprediksi return saham. Oleh karena 04.
itu, bagi penelitian selanjutnya
disarankan untuk menambah variabel
independen lain seperti risiko sistematik,
I.G.K.A. Ulupui ,2006. Analisis Pengaruh
ukuran perusahaan maupun arus kas
Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas,
operasi.
dan Profitabilitas Terhadap Return
Saham (Studi Pada Perusahaan
Makanan dan Minuman Dengan
DAFTAR PUSTAKA Kategori Industri Barang Konsumsi
di BEJ). Jurusan Akuntansi, Fakultas
Ekonomi, Universitas Udayana.
Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar
Modal Indonesia. Jakarta: Mediasoft
Indonesia. Juniarti dan Evelyne. 2003. Hubungan
Ghozali, Farhan. 2005. Faktor-Faktor yang karakteristik informasi yang
Mempengaruhi Harga Saham Pada dihasilkan oleh system informasi
Perusahaan Manufaktur (Kelompok akuntansi manajemen terhadap
Food & Beverages) di Bursa Efek kinerja manajerial pada perusahaan
18

manufaktur di Jawa Timur., Jurnal Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan


akuntansi dan keuangan., vol 5. No. Pasar Modal. Edisi kelima. UPP
2,Nopember 2003 page 110-122. STIM YKPN : Yogyakarta.

Jumingan. 2006. Analisis Laporan Taufik. 2007. Pengaruh Pendekatan


Keuangan. Bumi Aksara : Jakarta. Traditional Accounting dan
Economic Value Added Terhadap
Stock Return Perusahaan Sektor
Jogiyanto, Hartono. 1998. Teori Portofolio Perbankan di PT Bursa Efek
dan Analisa Investasi. BPFE UGM: Jakarta. Jurnal Manajemen & Bisnis
Yogyakarta Sriwijaya Vol. 5, No 10 Desember
2007.
Laduna, Rudy. 2006. Analisis Pengaruh
Konsep Konvensional dan Konsep
Berbasis Nilai sebagai Alat Ukur Tunggal, Amin Widjaja. 2001. Economic
Kinerja terhadap Return Saham. value added: teori, soal, dan kasus.
Jurnal Aplikasi Manajemen Volume Jakarta: Harvarindo.
4 Nomor 3 Desember 2006.

Utomo, Lisa Lisnawati. 1999. Economic


Martani, Dwi et al. 2009. The effect of Value Added Sebagai Ukuran
financial ratios, firm size, and cash Keberhasilan Kinerja Manajemen
flow from operating activities in the Perusahaan Jurnal Akuntansi Dan
interim report to the stock return. Keuangan Vol. 1, No. 1, Mei 1999 :
Volume 8, No.6 (Serial No.72) 28 42.
Chinesse Business Review.

Munte, Mei Hotma Mariati. 2009. Pengaruh


Faktor Fundamental Terhadap
Return Saham Pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Tesis. Universitas
Sumatera Utara.

You might also like