You are on page 1of 9

Vol. 07 No.

01 April 2011 ISSN 0216-9487

Jurnal Ilmiah

Konservasi
Hayati

Papilio demoleus Linn.


.
DAFTAR ISI

Halaman

The Diversity of Plant Species Utilized by Community In Puguk Village, Seluma 1-5
District, Bengkulu Province
Wiryono, Siska

Determinasi Jamur Lycoperdales yang Terdapat di Desa Pajar Bulan Kecamatan 6-12
Semidang Alas Kabupaten Seluma Bengkulu
Welly Darwis, Andria Rosa Mantovani, Rochmah Supriati

Parasitoid Stadium Telur Pada Kupu-Kupu papilio demoleus Linn. (Lepidoptera: 13-19
Papilionidae) di Tanaman Jeruk Kalamansi (citrofortunella microcarpa)
Helmiyetti, Syalfinaf Manaf, Repa. N

Pengaruh Pemberian Getah Buah Pepaya (Carica papaya L.) Muda Terhadap 20-24
Kadar Gula Darah Mencit (Mus musculus BALB/C)
Rochmah Supriati, Abdul Kadir, Riana Jasuarti

Keanekaragaman Jenis Burung di Taman Hutan Raya Rajolelo Bengkulu 25-34


Jarulis, Rizwar, Wardani
Konservasi Hayati Vol. 07 No. 01 April 2011, hlm. 6-12
ISSN 0216-9487

DETERMINASI JAMUR LYCOPERDALES YANG TERDAPAT DI DESA PAJAR


BULAN KECAMATAN SEMIDANG ALAS KABUPATEN SELUMA BENGKULU

Welly Darwis 1 , Andria Rosa Mantovani 1 , Rochmah Supriati 1


1)
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Bengkulu
e-mail: wellydtbgdsati@rocketmail.com
Accepted, December 5 th 2010; Revised, January 15 th 2010

ABSTRACT

The research aimed to invertigate species of fungi (Lycoperdales) in Pajar Bulan Village,
Semidang Alas District, Seluma Regency. The research was conducted from March to May
2008. Samples were obtained by purposive areal sampling method, it was carried by several
steps: 1). collecting samples, 2). Measuring environtment physical factors such as temperatures,
pH, humidity, 3). identification and preparing herbarium of the Lycoperdales at Microbiology
Laboratory of FMIPA UNIB. Based on the observation, we found 13 spesies of Lycoperdales,
They were belonged to family of Lycoperdaceae, 3 genus Lycoperdon, Calvatia, Bovista.
Completely, those species were Lycoperdon molle, Lycoperdon foetidum, Lycoperdon
muscorum, Calvatia elata, Calvatia bovista, Calvatia sp 1, Bovista sp 1, B ovista sp 2, Bovista sp
3, Bovista sp 4, Bovista sp 5, Bovista sp 6, and Bovista sp 7. Each species characterized by
colours, shapes, sizes, texture, surface of fruit body, and substrates. All species found growth on
turfed areas.

Key words: Determination, Lycoperdales, Pajar Bulan Seluma Bengkulu

PENDAHULUAN Secara alamiah jamur banyak dijumpai


Jamur atau fungi merupakan organism tidak pada tempat dengan kondisi lingkungan yang
berklorifil dan bersifat hererotrof. Berdasar- lembab. jamur dapat ditemukan pada batang
kan ukurannya, ada jamur mikroskopis dan tumbuhan, dihalaman rumah setelah hujan,
makroskopis. Beberapa jenis jamur ada yang pada sisa makanan yang sudah basi dan di
bersifat parasit pada inangnya, dan ada pula tempat-tempat basah atau tempat yang kaya
yang bersifat mutualisme atau saling akan zat organik. Salah satu kelompok jamur
menguntungkan (Ganjar, 2006). Jamur tersebut adalah jamur dari ordo Lycoperdales
makroskopis mencakup banyak jamur yang (Tjitrosoepomo, 2001) dan termasuk kedalam
berukuran besar. Sebagian besar hidup Basidiomycota. Filum Basidiomycota menu-
terrestrial (Tampubolon, 2010). Sedangkan rut Talbot (1968) dalam Alexopoulus, et.al
jamur mikroskopis merupakan jamur yang (1996) terbagi atas kelas Holobasidiomycetes,
berukuran sangat kecil sehingga untuk melihat Phragmobasidiomycetes dan Teliomycetes.
struktur jamur ini secara jelas hanya dapat Berdasarkan klasifikasi tersebut maka Ordo
dilakukan dengan alat bantu berupa Lycoperdales termasuk dalam kelas
mikroskop (Tjitrosoepomo, 2001). Gasteromycetes yaitu istilah umum yang
digunakan untuk Holobasidiomycetes.

6
Jurnal Ilmiah Konservasi Hayati Vol. 07 No. 01 April 2011 ISSN 0216-9487
Lycoperdales memiliki tubuh buah yang BAHAN DAN METODE
epigeal, berbentuk globular (bulat) sampai Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret
oval atau seperti bintang. Gleba bubuk pada sampai bulan Mei 2008 yang bertempat di
jamur dewasa. Basidia pecah pada jamur Kabupaten Seluma Kecamatan Semidang Alas
dewasa, mengandung hymenium, spora Desa Pajar Bulan Identifikasi terhadap jamur
dewasa diakumulasi pada bagian gleba. yang telah diperoleh di lapangan dilakukan di
Pembongkaran tidak dilakukan secara paksa. Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Matema-
Peridium dengan dua lapisan atau lebih. tika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
Jamur yang tergolong ke dalam ordo ini Universitas Bengkulu. Peralatan yang
meliputi jamur berbentuk seperti bola sejati digunakan dalam penelitian ini antara lain
dan jamur yang berbentuk seperti bintak. mikroskop, kamera digital, mikrometer,
Penyebaran spora oleh bantuan angin, hujan, vortex, label gantung dan karet gelang, Soil
membentur dinding fleksibel dari kotak spora tester, Hygrometer, pinset.
atau oleh pembongkaran dari gleba yang Pengambilan sample di lapangan meng-
berhubungan dengan hewan atau objek gunakan metode purposive areal sampling.
lainnya (Alexopoulus, et al., 1996). Pengambilan terhadap jamur dilakukan
Dari penelitian pendahuluan yang telah dengan memperhatikan ciri-ciri seperti bentuk
dilakukan diketahui bahwa di Desa Pajar tubuh buah, warna tubuh buah, aroma, tekstur
Bulan Kecamatan Semidang Alas, ditemukan tubuh buah, berkoloni atau tidak, habitat/
beberapa jenis jamur makroskopis dari ordo substrat (kayu yang sudah mati, pohon yang
Lycoperdales. Kecamatan Semidang Alas masih hidup, tanah atau batuan) dan cara
Kabupaten Seluma terdiri dari beberapa desa, melekat pada substrat. Pengukuran faktor
diantaranya adalah desa Pajar Bulan. Di desa abiotik juga dilakukan di lapangan. Faktor
ini masih banyak menyimpan keanekara- abiotik tersebut diantaranya pH tanah,
gaman hayati, salah satunya adalah jamur. temperatur, dan kelembaban. Jamur yang
Hutan di desa ini memiliki habitat yang telah ditemukan difoto dan dimasukkan ke
mendukung jamur untuk hidup dan dalam gelas plastik yang telah berisi alkohol
berkembang biak. Dimana jamur dapat hidup 70% dan gliserin, selanjutnya dibawa ke
pada kondisi yang lembab dan pada tempat- Laboratorium Mikrobiologi FMIPA UNIB
tempat yang dapat mencukupi nutrisinya. untuk tujuan identifikasi dan pembuatan kunci
Misalnya pada pohon mati, pohon hidup, determinasi.
tanah, atau pada serasah. Pengamatan spora dilakukan dengan
Survei ilmiah mengenai jenis jamur mengorek bagian tubuh jamur yang
Lycoperdales yang terdapat di Desa Pajar mengandung spora atau dapat dilakukan
Bulan belum pernah dilakukan. Berdasarkan dengan cara membelah tubuh buah jamur.
hal tersebut maka dilakukan penelitian dengan Setelah itu dilakukan pengamatan dengan
tujuan untuk menginventarisasi dan membuat menggunakan mikroskop. Spora yang terlihat
determinasi jenis Lycoperdales yang terdapat difoto, diukur dan dicatat warnanya. Sampel
di Desa dan hutan sekitar Pajar Bulan jamur yang telah diperoleh dilapangan
Kecamatan Semidang Alas Kabupaten Seluma selanjutnya dibuat herbarium kering dan
Bengkulu. basah.

7
Jurnal Ilmiah Konservasi Hayati Vol. 07 No. 01 April 2011 ISSN 0216-9487
Determinasi coklat. Spora berbentuk bulat berwarna
Determinasi dilakukan dengan cara kuning hingga coklat. Karakteristik genus
mencocokkan dengan gambar-gambar serta Bovista yang ditemukan di lapangan meliputi
kunci determinasi pada buku-buku acuan yang tubuh buah berbentuk bulat, berwarna putih
digunakan seperti buku karangan hingga cream/coklat muda, berukuran 0,8 –
Alexopoulus, et.al, (1996). Introductory 2,3 cm. Tekstur bagian dalam (gleba) bubuk
Mycology, Anonim (2008), Trial Field Key berwarna putih hingga cream. Lapisan tubuh
To The Lycoperdales and Geastraceae in The terluar licin tapi terkadang terdapat butiran
Pacific Northwest (Ramsey, 2003), dan How halus di bagian atas tubuh buahnya. Spora
to Know The non Gilled Mushroom (Smith, et bulat berwarna kuning kecoklatan.
al., 1979). Terdapatnya perbedaan ukuran jamur yang
ditemukan di lapangan dengan yang ciri di
Analisis data literatur dapat saja disebabkan oleh karena
Data yang diperoleh dianalisis secara kondisi faktor fisik pada saat pengambilan
deskriptif. jamur yang berbeda.
Genus Calvatia memiliki ciri tubuh buah
HASIL DAN PEMBAHASAN yang berbentuk bulat hingga semi bulat,
Jenis-jenis jamur Lycoperdales yang berwarna putih, ukuran dapat mencapai 70 -80
terdpat di Desa Pajar Bulan m pada spesies tertentu. Lapisan exoperidium
Dari hasil penelitian terhadap jamur tipis, gleba padat berdaging waktu muda dan
Lycoperdales yang dilakukan di sekitar hutan menjadi bubuk ketika dewasa, gleba berwarna
Desa Pajar Bulan didapatkan jamur sebanyak coklat. Spora kecil berbentuk bulat sampai
13 jenis. Jamur merupakan family elips, berwarna cream hingga coklat.
Lycoperdaceae yang terdiri dari 3 genus yaitu Karakteristik genus Calvatia yang ditemukan
Lycoperdon, Bovista, dan Calvatia. Jenis-jenis di- lapangan yaitu memiliki tubuh buah semi
jamur yang ditemukan dapat dilihat dari Tabel bulat, berwarna putih hingga coklat muda,
1, sedangkan hasil pengukuran faktor fisik di berukuran 1 – 5,5 cm. Tekstur bagian dalam
lokasi dapat dilihat pada Tabel 2. Jenis-jenis (gleba) padat (berdaging) berwarna putih
tersebut ditemukan tersebar di beberapa area hingga cream. Lapisan terluar polos tapi
di sekitar hutan desa Pajar Bulan, diantaranya terkadang memiliki butiran/duri halus
yaitu ada yang ditemukan di dalam hutan, di dibagian atas tubuh buahnya. Spora bulat
pinggir sungai dan di kebun sawit. Substrat berwarna coklat muda. Memiliki tangkai yang
jamur-jamur tersebut seluruhnya ditemukan tidak terdapat ruangan di bagian dalamnya.
tumbuh di tanah. Beberapa jenis ditemukan Habitat tersebar pada tanah kering maupun
pada tanah dengan kondisi yang lembab dan basah (Ramsey, 2003). Pada waktu
beberapa jenis yang lainnya ditemukan pada pengambilan di lapangan jamur yang
tanah dengan kondisi yang kering. ditemukan masih muda. Hal ini dapat dilihat
Menurut Ramsey (2003) genus Bovista dari struktur glebanya yang masih
memiliki ciri tubuh buah yang berukuran 1 – 9 padat/berdaging.
cm, menempel pada tanah oleh potongan Jamur dari genus Lycoperdon memiliki
serabut, berbentuk bulat hingga semi bulat, tubuh buah yang berbentuk bulat hingga
berwarna putih, gleba berwarna putih hingga semibulat, eksoperidium sering terdapat duri

8
Jurnal Ilmiah Konservasi Hayati Vol. 07 No. 01 April 2011 ISSN 0216-9487
halus atau kasar. Gleba bubuk berwarna dapat mempengaruhi pertumbuhan jamur
coklat, spora berbentuk bulat. Tubuh buah menjadi tidak optimum. Selain itu, musim
berukuran 1 – 5 cm (Ramsey, 2003). Genus juga dapat mempengaruhi pertumbuhan
Lycoperdon yang ditemukan di lapangan jamur.
memiliki karaketristik tubuh buah yang Dari data kondisi fisik lingkungan yang
berbentuk semibulat berukuran 1,3-4,7 cm. diukur di lapangan meliputi suhu, kelem-
Tubuh buah berbentuk seperti buah peer baban, asam atau basa (pH) dan ketinggian
terbalik, berwarna putih hingga coklat, tekstur untuk setiap spesies yang ditemukan dapat
bagian dalam bubuk terkadang berdaging/ dilihat pada Tabel 2. Kondisi fisiknya berbeda
padat berwarna coklat hingga putih. Spora untuk setiap spesies yang ditemukan.
bulat berwarna coklat. Memiliki tangkai yang Umumnya jamur Lycoperdales yang tumbuh
terletak di tengah dan terdapat ruangan di sekitar hutan Desa Pajar Bulan berada pada
dibagian dalam tangkainya. Bagian eksope- kondisi suhu yang berkisar antara 29-3 0 C
ridium terkadang ditutupi oleh duri kasar atau (Tabel. 2). Jamur-jamur yang ditemukan
terdapat butiran-butiran halus. Habitat tumbuh pada suhu yang berbeda untuk setiap
tersebar pada tanah kering maupun basah. jenisnya. Genus Bovista umumnya tumbuh
Dari hasil wawancara dengan masya- pada kisaran suhu 29-31 0 C, sedangkan genus
rakat, diketahui bahwa jamur ini belum Lycoperdon tumbuh pada suhu 29-30 0 C dan
pernah dikonsumsi. Sebagian besar genus Calvatia tumbuh pada suhu 300 0 C.
masyarakat tidak memiliki keberanian untuk Kondisi suhu tersebut berada pada kisaran
mengkonsumsi jamur–jamur ini karena optimum untuk pertum buhan jamur yaitu 24-
ketidaktahuannya atas informasi tentang 32 0 C (Duncan, 1960 dalam Tambunan dan
kandungan yang terdapat di dalam jamur- Nandika, 1989). Kelembaban yang didapatkan
jamur ini. Akan tetapi beberapa ahli berpen- dari hasil pengukuran di lapangan antara 72-
dapat bahwa jamur ini tidak beracun dan 92% (Tabel 2). Genus Bovista dan Calvatia
aman dikonsumsi meskipun rasa dan ditemukan pada kondisi kelembaban yang
warnanya sudah berubah atau tidak segar lagi berkisar antara 73 – 79%, genus Lycoperdon
(Alexopoulus, et al., 1996). Jamur Lycoper- ditemukan pada kelembaban 72-79% . Miller
dales yang ditemui di Lapangan berjumlah 13 (1980) dalam Tambunan dan Nandika (1989)
spesies. Jumlah ini menunjukkan bahwa menyatakan kondisi optimum untuk
keanekaragaman jamur dari ordo Lycoper- pertumbuhan jamur Lycoperdales yaitu 74-
dales yang terdapat di desa Pajar Bulan ini 89%. Kondisi kelembaban di lokasi masih
relatif rendah. Suhu, pH dan ketinggian Desa memenuhi syarat untuk tumbuhnya jamur
Pajar Bulan ini masih berada pada kisaran Lycoperdales.
optimum untuk pertumbuhan jamur akan Menurut Duncan (1960) dalam
tetapi kondisi ini belum mencapai nilai Tambunan dan Nandika (1989), jamur dapat
optimum untuk pertumbuhan jamur hidup pada kondisi asam dan basa, yaitu
Lycoperdales di desa Pajar Bulan. Hal ini dengan kisaran pH antara 4,5-8,0. Umumnya
dapat saja disebabkan oleh faktor kondisi jamur lebih banyak hidup pada kondisi yang
lapangan yang kurang optimum untuk asam. Dari hasil pengukuran yang didapatkan
pertumbuhan jamur. Banyaknya lahan yang dari lapangan, pH tanah berkisar antara 6,8-7
dijadikan perkebunan oleh masyarakat juga (Tabel 2). Genus Bovista tumbuh pada kondisi

9
Jurnal Ilmiah Konservasi Hayati Vol. 07 No. 01 April 2011 ISSN 0216-9487
pH berkisar antara 6,8-7, genus Calvatia dapatkan di lapangan berada pada ketinggian
tumbuh pada pH antara 6,9-7, sedangkan 78-81 m di atas permukaan laut.
Lycoperdon tumbuh pada kondisi pH 6,8-6,9. Menurut Miller (1980) dalam Tambunan
Meskipun pH tanah berada pada kisaran dan Nandika (1989), genus Bovista umumnya
optimum untuk pertumbuhan jamur akan tumbuh pada ketinggian 0-1422 m di atas
tetapi kondisi ini belum mencapai nilai permukaan laut. Genus Lycoperdon dapat
optimum untuk pertumbuhan jamur Lycoper- tumbuh pada ketinggian 0-3018 m di atas
dales di desa Pajar Bulan. Pembukaan hutan permukaan laut, sedangkan genus Calvatia
untuk keperluan ladang atau kebun dapat dapat tumbuh pada ketinggian 0-2226 m di
mempengaruhi pertumbuhan jamur. Adanya atas permukaan laut. Dari hasil pengukuran di
pemakaian pupuk dapat menyebabkan pH lapangan genus Bovista dan Lycoperdon
tanah meningkat sehingga tanah menjadi basa ditemukan pada ketinggian dengan kisaran
sedangkan yang kita ketahui jamur dapat 78-80 m di atas permukaan laut, sedangkan
tumbuh pada daerah yang asam. genus Calvatia ditemukan pada ketinggian
Faktor fisik lainnya yang diukur yaitu dengan isaran 79-81 m di atas permukaan laut.
ketinggian, dari hasil pengukuran di lapangan, Kisaran ketinggian ini masih memenuhi syarat
lokasi penelitian di desa Pajar Bulan berada untuk tumbuhnya jamur Lycoperdales di
pada kisaran ketinggian 70-84m di atas daerah ini.
permukaan laut. Umumnya jamur yang di

Tabel 1. Jamur Lycoperdales yang ditemukan di sekitar hutan Desa Pajar Bulan
No. Genus Species Faktor lingkungan lokasi/substrat tumbuh
Kisaran Kisaran Kisaran Kisaran
Suhu Kelembaban pH Ketinggian
(0 C) (%) (m dpl)
1. Bovista Bovista sp 1 29– 31 73– 79 6,8 – 7 78– 80
2. Bovista sp 2 29– 31 73– 79 6,8 – 7 78– 80
3. Bovista sp 3 29– 31 73– 79 6,8 – 7 78– 80
4. Bovista sp 4 29– 31 73– 79 6,8 – 7 78– 80
5. Bovista sp 5 29– 31 73– 79 6,8 – 7 78– 80
6. Bovista sp 6 29– 31 73– 79 6,8 – 7 78– 80
7. Bovista sp 7 29– 31 73– 79 6,8 – 7 78– 80
8. Calvatia Calvatia bovista 29– 30 73– 79 6,9 – 7 79– 81
9. Calvatia elata 29– 30 73– 79 6,9 – 7 79– 81
10. Calvatia sp 1 29– 30 73– 79 6,9 – 7 79– 81
11. Lycoperdon Lycoperdon foetidum 29– 30 72– 79 6,8 – 6,9 78– 80
12. Lycoperdon molle 29– 30 72– 79 6,8 – 6,9 78– 80
13. Lycoperdon muscorum 29– 30 72– 79 6,8 – 6,9 78– 80

10
Jurnal Ilmiah Konservasi Hayati Vol. 07 No. 01 April 2011 ISSN 0216-9487
Kunci determinasi jamur Lycoperdales 8a. Bagian luar tubuh buah berbulu, tubuh
yang ditemukan di sekitar hutan Desa buah berbentuk longitudinal, berukuran
Pajar Bulan 1,7x1 cm. Spora bulat berwarna coklat
muda ............................... Calvatia elata
1a. Tubuh buah berbentuk bulat, seperti 8b. Bagian luar tubuh buah tidak berbulu/
kubah mesjid (meruncing pada bagian licin, tubuh buah berbentuk bulat/ semi
atasnya), tidak memiliki tangkai ........... 3 bulat ....……..…… …… …….…… …. 12
1b. Tubuh buah bulat/ semi bulat, memiliki 9a. Spora berwarna kuning kecoklatan,
tangkai...............… ……… .....… ..… ….. 2 berbentuk bulat… ……........................ 10
2a. Bagian bawah tangkai lebar, permukaan 9b. Spora berwarna coklat muda, berbentuk
luar licin........................….......….....…..5 lonjong................................. Bovista sp 7
2b. Bagian bawah tangkai kecil/sempit, 10a. Tubuh buah berukuran 1,2x1,7 cm.
permukaan luar kasar ….........…..….... 4 tekstur dalam berupa bubuk berwarna
3a. Bagian atas tubuh buah terdapat bintik putih…… ……..................... Bovista sp 5
hitam….........................….................... 7 10b. Tubuh buah berukuran 0,9x0,8 cm,
3b. Bagian atas tubuh buah tidak terdapat tekstur dalam berupa bubuk berwarna
bintik hitam........................................... 6 cream ……… … ................ Bovista sp 6
4a. Permukaan bagian luar ditutupi oleh duri 11a. Bagian bawah tangkai memiliki kerutan
kasar berwarna hitam, spora berwarna sehingga berbentuk sedikit meruncing
coklat tua, berbentuk bulat, gleba bubuk pada bagian bawahnya......... Bovista sp 4
berwarna coklat muda 11b. Bagian bawah tangkai polos, tubuh buah
……...…… ……… .Lycoperdon foetidum berukuran 1,4x1,2 cm. Spora berwarna
4b. Permukaan bagian luar ditutupi oleh coklat tua, berbentuk oval ....B ovista sp 2
bintik halus, spora coklat tua, berbentuk 12a. Tubuh buah berukuran 4x5,5cm, gleba
bulat, gleba padat berwarna coklat berwarna putih............... Calvatia bovista
muda.............................Lycoperdon molle 12b. Tubuh buah berukuran 1,2 x 1,3 cm,
5a. Pada bagian bawah tangkai terdapat gleba berwarna putih
ruangan kosong. Gleba bubuk berwarna kekuningan……… …… ….. Calvatia sp 1
cream ...................Lycoperdon muscorum
5b. Pada bagian bawah tangkai tidak terdapat KESIMPULAN DAN SARAN
ruangan................................................... 8 Kesimpulan
6a. Gleba/tekstur bagian dalam berupa Dari hasil penelitian diketahui bahwa jamur
bubuk..................................................... 9 dari ordo Lycoperdales yang terdapat di
6b. Gleba/tekstur bagian dalam padat/ sekitar hutan Desa Pajar Bulan Kecamatan
berdaging, spora bulat berwarna coklat Semidang Alas Kabupaten Seluma sebanyak
.............................................. Bovista sp 3 13 jenis yang berasal dari famili
7a. Gleba berwarna coklat gelap, tubuh buah Lycoperdaceae. Jenis tersebut terbagi ke
berwarna putih kekuningan, spora kuning dalam 3 genus yaitu Lycoperdon, Bovista, dan
kecoklatan berbentuk bulat Calvatia. Jenis yang paling banyak ditemukan
.............................................. Bovista sp 1 yaitu dari genus Bovista.
7b. Gleba berwarna putih/putih
kecoklatan....…… …….…..… …… …. 11

11
Jurnal Ilmiah Konservasi Hayati Vol. 07 No. 01 April 2011 ISSN 0216-9487
Saran Ramsey, R. 2003. Trial Field Key To The
Dari hasil penelitian yang telah didapatkan, Lycoperdales and Geastraceae In The
maka untuk mengetahui lebih lanjut informasi Pacific Northwest. Pacific Northwest
tentang jenis-jenis jamur Lycoperdales perlu Key Council.
dilakukan penelitian lanjutan tentang: Smith, A., H.V. Smithand, N.S. Weber. 1979.
Determinasi jamur Lycoperdales yang How to Know the Non Gilled
terdapat di Desa Pajar Bulan dengan waktu Mushrooms. W.M.C. Brown Company
pengambilan yang berbeda, karena m usim Publisher Dubuqui. Iowa.
dapat mempengaruhi keanekaragaman jamur Tambunan, B. dan D. Nandika. 1989.
yang didapatkan. Deteorisasi Kayu Faktor Biologis. Pusat
Antar Universitas IPB. Bogor.
DAFTAR PUSTAKA Tampubolon, J. 2010. Inventarisasi Jamur
Alexopulus, C.J.M., C.W. Mims. dan M. Makroskopis di Kawasan Ekowisata
Blackwell. 1996. Introduktory Mycology. Bukit Lawang Kabupaten Langkat
Fourt Edition. Brisbane Toronto: Sumatera Utara. Tesis. Universitas
Singapore. Sumatera Utara. Medan.
Anonim. 2008. Introductory Mycology. Tjitrosoepomo, G. 1994. Taksonomi
http://www.Taxonomy.com/Lycoperdale Tumbuhan. Gadjah Mada University
s (31 Juli 2008). Press. Yokyakarta.
Ganjar. 2006. Mikrobiologi Terapan dan
Dasar. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta

12
Jurnal Ilmiah Konservasi Hayati Vol. 07 No. 01 April 2011 ISSN 0216-9487

You might also like