You are on page 1of 7

Jurnal Kesmas & Gizi (JKG)

Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018


http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
============================================================================================
Received: 04 Agustus 2018 :: Revised: 08 September 2018:: Accepted: 10 Oktober 2018

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP


PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG SEKS PRANIKAH
PADA REMAJA

Maximilianus Dasril Samura1, Martha Sitorus2

Institut Kesehatan Deli Husada Delitua


Jl. Besar No 77 Delitua, Kabupaten Deli Serdang
Email : coknasamura@gmail.com

ABSTRACT
Knowledge and attitude is a psychological factor that plays an important to role influence
someone behavior. Teenagers premarital sex is very important notice nowadays, because
in the last few decades this premarital sex become an important health issue not
only among teenegers but it also occur in large number of developed and developing
countries. The purpose of this research was to determine the knowledge and
attitudes of teenagers about teenagers premarital sex at SMP Negeri 02 Satu Atap
Kecamatan Patumbak. This research used pre experiment method, where as the data
collecting is done by interview with the tool of questioner, this research method used one
grup pre-test post-test design. The population of this research were all of the second grade
students of junior high school as many as 153 peoples and sampling used was probability
sampling, with simple random sampling technique counted 96 peoples. Statistic test
used T paired sample t-test with computerization and test result as follows: (1)
knowledge before and after counseling (p = 0.000), (2) attitude before and attitude
after counseling (p = 0.000). Suggestions from research that for the school is expected to
understand and realize the intellectual ability of learners and developed for the potential of
each individual materialized in accordance with their respective differences, especially
regarding reproductive health in order to prevent teenagers premarital sex

Keywords: Knowledge, Premarital Sex, Attitude.

1. PENDAHULUAN Beberapa faktor dapat


Masa remaja merupakan suatu mempengaruhi sikap seksual pranikah
tahapan peralihan terhadap adanya pada remaja yaitu faktor pengetahuan,
perubahan secara fisik yang biasanya faktor kebudayaan, agama, emosi, media
ditandai dengan perubahan fisik, emosi, massa, lembaga pendidikan,
dan psikis. Selain itu remaja akan pengalaman pribadi, orang yang terdekat
mengalami masa pematangan organ dan dianggap penting. Sikap yang dapat
reproduksi, yang dinamakan dengan muncul dalam diri seorang remaja
masa pubertas. Menurut beberapa tentang seksual pranikah dapat
sumber referensi bahwa remaja memiliki berwujud positif ataupun negatif. Hal ini
batasan usia berkisar 12 – 24 tahun tergantung kepada remaja dalam
(menurut WHO), usia 10 – 19 tahun dan memberikan tanggapan terhadap suatu
belum kawin ( Depkes RI ) (Widyastuti, kecenderungan dari tindakan yang
2017). mendukung atau menghindari seksual

23
Jurnal Kesmas & Gizi (JKG)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
============================================================================================
Received: 04 Agustus 2018 :: Revised: 08 September 2018:: Accepted: 10 Oktober 2018

pranikah. Jika remaja mendukung seksual mengatakan karena keinginan mereka


pranikah, maka remaja tersebut akan untuk mencoba.
bersikap positif, tetapi jika menghindari SMP Negeri 02 Satu Atap
maka remaja akan bersikap negatif Kecamatan Patumbak terletak di
terhadap seksual pranikah. Kabupaten Deli Serdang yang berdekatan
Fenomena seks pranikah dengan salah satu daerah wisata
dikalangan remaja, pada beberapa permandian alam pantai Kasan. Ketika
dekade terakhir ini, bukanlah sesuatu dilakukan wawancara singkat kepada
yang baru dalam setiap permasalahan di kepala sekolah, diperoleh informasi bahwa
bidang kesehatan baik di negara maju telah terlihat beberapa perilaku para
maupun berkembang. Kemungkinan murid dalam bergaul dan berpacaran saat
terjadinya hal ini dapat dipengaruhi oleh ini, memang cukup mengkhawatirkan.
karena adanya perubahan – perubahan Terkadang mereka terlihat saling
struktur budaya di masyarakat dalam berpegangan tangan saat mereka duduk
beberapa daerah besar dunia, misalnya atau jalan berduaan, dan bahkan
Asia Selatan, Timur Tengah dan Afrika cenderung berani untuk berangkulan di
Utara yang sering mengikutkan tradisi depan umum. Menurut keterangan guru
menikah pada usia muda secara turun Bimbingan Konseling (BK) SMP Negeri
temurun. 02 Satu Atap Kecamatan Patumbak,
Laporan dari jurnal kependudukan setiap tahunnya memang selalu ada
dan pembangunan dalam tahun 2016 beberapa siswi yang terpaksa dikeluarkan
menunjukkan tentang Hasil penelitian dari sekolah karena hamil, sebagai salah
terhadap 168 orang para murid kelas III satu konsekuensi dari perilaku seksual
SMA di kota Surakarta, yang terdiri dari tersebut, bahkan sejak bulan Januari
139 orang laki – laki dan 29 orang sampai bulan Maret 2018, jumlah siswi
wanita, diperoleh hasil bahwa 64% wanita yang dikeluarkan berjumlah 3 orang. Dari
pernah melakukan masturbasi 43,17% hasil wawancara dengan guru Bimbingan
laki – laki telah melakukan onani, Pada Konseling (BK), 3 orang siswi nekat
usia 12-14 tahun, 2,88% laki – laki dan melakukan perilaku seksual karena
wanita 11,5% telah melakukan hubungan ajakan dari laki – laki, saling
seks. Pada usia 15 tahun, 60% wanita mencintai sehingga tidak dapat
sedangkan laki – laki 41,73% pada mengontrol perasaan, menonton video
k i s a r a n usia 15 – 17 tahun telah porno sehingga mereka ingin mencoba
melakukan hubungan seksual, dan, setiap adegan tanpa berpikir panjang
42,45% laki – laki melakukan hubungan akibat yang akan terjadi nantinya, stress
seks pada usia 18 - 19 tahun sedangkan remaja putri karena keadaan keluarga
wanita 28%. M e r e k a m e n g a t a k a n (broken home), ancaman kekerasan fisik
memiliki berbagai alasan untuk dari laki - laki jika tidak mau melakukan
melakukan hubungan seksual. perilaku seksual, sikap agresif laki – laki.
Sebagian besar laki – laki Rumusan masalah dalam penelitian ini
m e n g a t a k a n alasan sebagai bukti mengungkapkan adanya peningkatan
rasa cinta mereka sebanyak angka pernikahan dini di kalangan usia
47,73%. Sedangkan wanita 44% remaja, kurangnya pengetahuan remaja
tentang kesehatan reproduksi, dan

24
Jurnal Kesmas & Gizi (JKG)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
============================================================================================
Received: 04 Agustus 2018 :: Revised: 08 September 2018:: Accepted: 10 Oktober 2018

apakah terdapat pengaruh antara promosi yang ada ( simple random sampling ).
kesehatan reproduksi terhadap Maka jumlah sampel yang diperoleh
pengetahuan dan s ikap tentang seks adalah 96 orang remaja laki-laki dan
pranikah remaja. Tujuan dalam penelitian perempuan. Oleh karena S M P 02
ini untuk mengetahui pengaruh promosi S a t u A t a p terdiri dari 5 kelas maka
kesehatan reproduksi terhadap akan dipilih secara acak 19 orang siswa
pengetahuan dan sikap tentang seks dari 4 kelas, dan 20 orang siswa dari 1
pranikah remaja. kelas.
Teknik analisis terhadap setiap
2.METODE variabel penelitian yang digunakan adalah
Penelitian ini menggunakan disain univariat, dan bivariat. Apabila variabel
pre eksperimental dengan metode one yang dianalisis telah memenuhi syarat
group pre-test post-test design dengan yaitu jika sudah diperoleh angka distribusi
cara memilih sampel Dimana sampel yang normal, maka digunakan uji t-test yaitu
diambil adalah siswa-siswi SMP Negeri 02 melalui analisis yang bertujuan untuk
Satu Atap Patumbak. Rancangan dalam mengetahui pengaruh antara variabel
penelitian ini tidak menggunakan adanya independen (sebelum promosi kesehatan
kelompok pembanding (kontrol) terhadap dan sesudah promosi kesehatan),
kelompok kasus. Penelitian ini hanya terhadap variabel dependen (pengetahuan
dilakukan terhadap satu kelompok dan sikap tentang seks pranikah remaja)
eksperimen saja, dimana pengetahuan dengan menggunakan derajat
dan sikap remaja di ukur sebelum dan kemaknaan alpha = 0,05 (derajat
sesudah promosi kesehatan, pengukuran kepercayaan 95%). Apabila nilai p
dilakukan dengan cara membandingkan value < 0,05 maka dapat disimpulkan
hasil wawancara melalui kuesioner yang bahwa variabel independen berpengaruh
pertama diberikan (pretest) dengan hasil terhadap variabel dependen. Tetapi
kedua melalui kuesioner terhadap apabila data yang diperoleh tidak
adanya perubahan yang terjadi setelah berdistribusi normal, maka selanjutnya
(postest) melalui kegiatan eksperimen digunakan uji Wilcoxon Range Test.
(Setiadi, 2007).
3. HASIL
Pretest Penyuluhan Post test Hasil penelitian univariat
tentang pengetahuan responden
01 x 02 sebelum dan sesudah penyuluhan dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Jumlah populasi dalam penelitian
ini adalah semua remaja atau siswa-siswi Tabel 1.
kelas VIII di SMP Negeri 02 Satu Atap Distribusi Frekuensi Pengetahuan
Patumbak berjumlah 153 orang laki-laki Responden Berdasarkan Pre-test dan
dan perempuan. Dalam pengambilan Post- test di SMP Negeri 02 Satu Atap
jumlah sampel menggunakan tehnik Kecamatan Patumbak
probability sampling, yaitu dengan
mengambil sejumlah sampel secara acak Pengetahua Pre-test Post-test
sederhana dari seluruh total populasi n F % F %

25
Jurnal Kesmas & Gizi (JKG)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
============================================================================================
Received: 04 Agustus 2018 :: Revised: 08 September 2018:: Accepted: 10 Oktober 2018

Kurang Baik 3 33. 2 2,1


2 3 Berdasarkan Tabel 2 dapat
Cukup Baik 4 41, 2 22, diketahui bahwa dari 96 siswa-siswi kelas
0 7 2 9 VIII, setelah dilakukan pre-test diperoleh
Baik 2 25 7 75 hasil yaitu : sikap tidak menerima
4 2 sebanyak 43 orang (44,8%) dan sikap
Jumlah 9 100 9 100 menerima sebanyak 53 orang (55,2%).
6 6 Sedangkan setelah dilakukan post-test
diperoleh hasil bahwa sikap menerima
Berdasarkan tabel 1 diatas, dapat sebanyak 77 orang (80,2%) dan sikap
diketahui bahwa dari 96 siswa-siswi kelas tidak menerima sebanyak 19 orang
VIII hasil pre-test dengan tingkat (19,8%). Analisis bivariat merupakan
pengetahuan kurang baik sebanyak 32 suatu cara untuk mengetahui pengaruh
orang (33,3%), pengetahuan cukup baik antara variabel independen yaitu promosi
sebanyak 40 orang (41,7%), dan kesehatan dengan variabel dependen
pengetahuan baik sebanyak 24 orang yaitu pengetahuan dan sikap dengan
(25,0%). Sementara itu, setelah menggunakan. Analisis dengan
dilakukan post-test diketahui bahwa menggunakan Uji T paired sample t-test
tingkat pengetahuan responden setelah dengan tingkat kepercayaan (α=0,05).
dilakukan penyuluhan kesehatan Dengan demikian dapat dilihat pengaruh
reproduksi diperoleh hasil dengan tingkat promosi kesehatan reproduksi terhadap
pengetahuan baik sebanyak 72 orang pengetahuan remaja
(75,0%), pengetahuan cukup baik tentang seks pranikah pada tabel berikut
sebanyak 22 orang (22,9%), dan ini:
pengetahuan kurang baik sebanyak 2 Tabel 3
orang (2,1%). Pengaruh Promosi Kesehatan
Hasil penelitian univariat tentang Reproduksi Terhadap Engetahuan
sikap responden sebelum dan sesudah Remaja Sebelum Dan Sesudah
penyuluhan dapat dilihat pada tabel Penyuluhan Di SMP Negeri 02 Satu
berikut ini : Atap Kecematan Patumbak

Varia M SD S T P
Tabel 2. bel ea val
Distribusi Frekuensi Sikap n ue
Responden Berdasarkan Pre-test dan Sebel -0,812 0,8 0,089 - 0,
Post-test diSMP Negeri 02 Satu Atap um 74 9,10 00
Kecamatan Patumbak 5 0
Sesud 0,00
Pre-test Post-test ah 0
Sikap
F % F % Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat dari
Tidak 43 44,8 19 19,8 hasil uji paired sample t-test diperoleh
Menerima nilai P = 0,000 (p<0,05). Oleh karena
Menerima 53 55,2 77 80.2 itu dapat ditarik kesimpulan bahwa Ha
Jumlah 96 100 96 100 diterima. Sehingga terdapat pengaruh

26
Jurnal Kesmas & Gizi (JKG)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
============================================================================================
Received: 04 Agustus 2018 :: Revised: 08 September 2018:: Accepted: 10 Oktober 2018

promosi kesehatan reproduksi terhadap pengetahuan sebelum dan sesudah


pengetahuan remaja tentang seks dilakukan penyuluhan tentang seks
pranikah di SMP Negeri 02 Satu Atap pranikah remaja di SMP Negeri 02 Satu
Kecematan Patumbak Tahun 2018 Atap Kecamatan Patumbak tahun 2018.
sebelum dan sesudah diberikan Hasil penelitian ini sejalan juga
penyuluhan. dengan hasil penelitian Taher
Selanjutnya dapat dilihat (2013) yang menunjukkan bahwa
pengaruh promosi kesehatan pengetahuan responden sebelum
reproduksi terhadap perubahan sikap diberikan penyuluhan sudah cukup baik,
remaja tentang seks pranikah sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan terjadi
dan sesudah penuluhan pada tabel perubahan menjadi semakin membaik.
berikut ini: Semakin banyak informasi yang diperoleh
seseorang, maka pengetahuan yang
Tabel 4 dimiliki juga akan semakin baik dalam
Pengaruh promosi kesehatan melakukan perubahan, baik sikap maupun
reproduksi terhadap sikap tindakan mereka.
sebelum dan sesudah Pengetahuan yang dimiliki oleh
penyuluhan remaja di SMP seseorang terbentuk dari berbagai
Negeri 02 Satu Atap Kecematan pengalaman yang diperoleh dari hasil
Patumbak suatu rangsangan yang diterima oleh
setiap pancaindera terhadap suatu objek
Variabel Mean SD SE T P tertentu. Biasanya apa yang dlihat,
value didengar, dirasakan, oleh setiap
sebelum -0,250 0,64 0,649 - 0,00 pancaindera akan dihantar menuju ke
9 3,775 0 otak dan dijadikan menjadi suatu
sesudah 0,000 pengalaman, sehingga pengalaman
tersebut akan merubah peilaku manusia
Berdasarkan tabel diatas dapat dan itulah dijadikan sebagai dasar
dilihat dari hasil uji paired sample t- pengetahuan (Notoatmodjo, 2007).
test diperoleh nilai P = 0,000 Berdasarkan analisis yang dilakukan
(p<0,05). Sehingga dapat ditarik dengan menggunakan uji paired samples
kesimpulan bahwa Ha diterima, artinya t test dalam mendapatkan data tentang
terdapat pengaruh antara promosi adanya pengaruh sikap sebelum dan
kesehatan reproduksi terhadap sesudah dilakukan penyuluhan, dapat
terjadinya perubahan sikap remaja disimpulkan bahwa terdapat adanya
tentang seks pranikah di SMP Negeri 02 perubahan sikap siswa – siswi tentang
Satu Atap Kecematan Patumbak Tahun seks pranikah di SMP Negeri 02 Satu
2018. Atap Kecamatan Patumbak tahun 2018.
Hasil penelitian ini j u g a sejalan dengan
4. PEMBAHASAN penelitian Niasari, 2014, yang
Hasil uji analisis yang t e l a h menunjukkan adanya perbedaan sikap
dilakukan dengan menggunakan uji pada remaja sebelum dan sesudah
paired sample t test, dapat diambil diberikan penyuluhan.
kesimpulan bahwa adanya pengaruh

27
Jurnal Kesmas & Gizi (JKG)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
============================================================================================
Received: 04 Agustus 2018 :: Revised: 08 September 2018:: Accepted: 10 Oktober 2018

Sikap merupakan suatu reaksi , 2012. Metodelogi Penelitian


atau respon dari tubuh yang masih Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta.
terselubung dari seseorang terhadap
adanya suatu rangsangan yang datang , 2012. Promosi Kesehatan
pada dirinya. Cenderung sikap dapat dan Perilaku Kesehatan, Jakarta:
dikatakan suatu kesiapan atau reaksi Rineka Cipta.
yang diberikan tubuh terhadap objek yang
dihadapi pada lingkungan sekitar. Secara Tri. E. 2016. Hubungan Pengetahuan
nyata sikap akan ditunjukkan ketika dengan Sikap Remaja Kelas VIII
adanya kesesuaian antara reaksi terhadap Seks Pranikah di SMP N 1
terhadap stimulus atau rangsangan yang Sungai Kakap Tahun 2015. Diunduh
dihadapi dalam kehidupan sehari – hari, pada tanggal 18 Maret 2018.
dimana reaksi tersebut dapat bersifat Rini, Z.H. 2016. Hubungan Pengetahuan
emosional terhadap stimulus sosial Seks Pranikah dengan Sikap
(Notoadmodjo,2007). Remaja tentang Perilaku Seks
Pranikah pada Siswi Kelas X SMK
5. KESIMPULAN Abdi Negara Muntilan Tahun 2014.
Kesimpulan yang dapat diambil setelah Diunduh pada tanggal 19 Maret
melakukan penelitian ini adalah : 2018.
1.Terdapat pengaruh promosi kesehatan
reproduksi terhadap pengetahuan Soetjiningsih, 2016. Tumbuh Kembang
tentang seks pranikah remaja sebelum dan Remaja dan Permasalahannya.
sesudah penyuluhan. Jakarta: CV. Sagung Seto.
2.Terdapat pengaruh promosi kesehatan
reproduksi terhadap sikap tentang seks Yoputro, A,. 2016. Faktor-Faktor
pranikah remaja sebelum dan sesudah yang Mempengaruhi Seksual
penyuluhan. Remaja di Jawa Tengah:
Implikasinya Terhadap
DAFTAR PUSTAKA Kebijakan dan Layanan
Keshatan Seksual dan
BKKBN, 2015. Seks Bebas Reproduksi. Jurnal Ilmiah
Kini Masalah Utama Universitas Diponegoro
Remaja,. Semarang 10 (1) : 29-40.
http://kebijakankesehatanindon
esia.net/component/content/arti UNDESA, 2010. Infodatin Pusat Data dan
cle/73- berita/1233. Diakses Informasi Kementerian Kesehatan
pada tanggal 14 Maret 2018. RI. www.depkes.go.id. Diakses
pada tanggal 15 Maret
Fitiani, 2011. Promosi Kesehatan. 2018.Jakarta.
Jakarta: Graha Ilmu.
Widyastuti, dkk. 2017.
N Notoatmodjo, 2007. Pendidkikan dan Kesehatan
Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Reproduksi.Yogyakarta:
Cipta. Fitramaya.

28
Jurnal Kesmas & Gizi (JKG)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
============================================================================================
Received: 04 Agustus 2018 :: Revised: 08 September 2018:: Accepted: 10 Oktober 2018

World Health Organization (WHO). 2015.


Adolecent Development: Topics at
Glance. Diunduh dari
http://www.who.int/maternal_child
_adolecent/topics
/adolecence/dev/en/ pada tanggal 18
Maret 2018

29

You might also like