You are on page 1of 20

Simple Narrative Text - A Hungry Crocodile

Orientation
One day, there was a hungry crocodile waiting a prey near the lake in the
jungle.

That crocodile hiding under the surface of the lake for a long time, but there
was not yet any prey approaching that lake to drink.

That crocodile was so cruel and thus it had no friend and the other animals
hate it so much.

Complication
At the afternoon, the crocodile could not stay any longer to the lake. It
finally walked to the ground.

But that day was unlucky day for that crocodile. After getting at the bank of
the lake suddenly there was a big branch of the tree falling upon its neck.
The crocodile could not move at all.

Not long after the falling branch, finally there was a buffalo coming to the
lake to drink.

The buffalo saw the crocodile and the buffalo was afraid and would leave
that lake soon. But the crocodile asked it sadly to help.

The buffalo felt sad about it and decided to help the crocodile.

But after helping the crocodile, the buffalo got something unexpected.

The crocodile bit the buffalo’s leg and the buffalo shouted loudly asking help
for any other animal near it.
Kancil that was at the way to go to the Lake heard the buffalo’s voice. Kancil
run quickly to see what had happened to the buffalo.

Near the lake, kancil saw the buffalo and the crocodile.

Kancil asked: “what happened?”

And the buffalo answered: “the crocodile bite my leg after I help to remove
the big branch from its neck”.

The crocodile also said: “I’m hungry and you are at my territory, therefore I
bit you poor buffalo.”

The crocodile laughed at the buffalo.

Kancil said to buffalo, “It is impossible you had helped the crocodile, thus
the crocodile had the right to bite you.”

The buffalo said, “I’m not telling a lie. I can prove it.”

Kancil said, “I believe that crocodile is right, but then you can try to prove
your telling. But first crocodile must release your bite, okay?”

Crocodile said, “Okay, it is easy, but after that I will eat the buffalo.”

Kancil said, “Okay, deal.”

Resolution
The buffalo laid the big branch at the former position, upon the crocodile’s
neck.

After that suddenly kancil said, “Lets run buffalo, lets run!”

The buffalo and kancil run as fast as possible and the crocodile had realized
that it is had been fooled by kancil.

The crocodile was still trapped there and there was no one helped it.
Simple Narrative Text - Buaya Yang Lapar
Orientasi
Suatu hari, ada seekor buaya kelaparan sedang menunggu mangsa di dekat
danau di dalam hutan.

Buaya itu bersembunyi di bawah permukaan air danau dalam waktu yang
lama, namun belum juga ada seekor mangsapun mendekati danau untuk
minum.

Buaya itu sangatlah jahat dan oleh karena itulah ia tidak memiliki teman dan
binatang lainpun sangat membencinya.

Komplikasi
Setelah hari menjelang sore, buaya tersebut tak tahan berendam di dalam
air. Akhirnya buaya itu merayap ke tanah.

Namun hari itu sungguh hari yang sial bagi buaya. Setelah mencapai tepi
danau tiba-tiba sebuah batang pohon berukuran besar jatuh tepat di leher
buaya. Buaya itu tidak bisa bergerak sama sekali.

Tak lama kemudian, akhirnya datanglah seekor kerbau ke danau itu untuk
minum.

Kerbau itu melihat buaya dan langsung ketakutan serta hendak


meninggalkan danau itu secepatnya. Namun buaya itu memelas memohon
pertolongan.

Kerbau merasa kasian pada buaya itu dan akhirnya memutuskan untuk
menolongnya.

Namun setelah menolong buaya tersebut, kerbau itu mendapatkan sesuatu


yang tak ia harapkan.

Buaya itu menggigit salah satu kaki kerbau dan kerbau itu berteriak lantang
minta tolong kepada binatang lain di sekitar danau tersebut.

Kancil yang pada saat itu sedang berjalan menuju danau mendengar suara
kerbau. Kancil berlari secepatnya untuk melihat apa yang telah dialami oleh
kerbau.

Sesampainya di dekat danau, kancil melihat kerbau dan buaya.

Lalu kancil bertanya, “Ada apa ini?”

Dan kerbau menjawab, “buaya ini menggigit kakiku setelah aku


menolongnya menyingkirkan dahan pohon yang menjatuhi lehernya.”

Buaya itu berkata, “Aku lapar dan kamu berada di wilayahku, maka aku
menggigitmu kerbau yang malang.”

Buaya itu menertawakan kerbau.


Kancil berkata kepada kerbau, “Tak mungkin kamu membantu buaya, maka
buaya punya hak untuk menggigitmu.”

Kerbau itu berkata, “Aku tidak berbohong. Aku bisa membuktikannya.”

Kancil berkata, “Aku percaya buaya benar, namun kamu boleh saja mencoba
membuktikan omonganmu. Tapi sebelumnya, buaya harus melepaskan
gigitanmu, oke?”

Buaya berkata, “Oke, itu gampang, tapi setelah itu aku akan memakan
kerbau.”

Kancil berkata, “Oke, sepakat.”

Resolusi
Kerbau menaruh dahan besar itu pada posisi semula, di atas leher buaya.

Setelah itu tiba-tiba kancil berkata, “Lari kerbau, ayo cepat lari!”

Kerbau dan kancil lari secepat mungkin dan buaya baru sadar kalau ia baru
saja dibodohi oleh kancil.

Buaya itu tetap terjebak di sana dan tak ada yang mau menolongnya.
Narrative Text Singkat - Dolphin and the
Fisherman

via pinterest.com

Orientation
One day there was a fisherman fishing in the sea. The fisherman was fishing
alone on his small old boat.

Complication
That day was not a good day to fish. The fisherman got none of fish even he
had been fishing for several hours.

The fisherman could not stay longer for fishing if there was no fish eating his
bite.

He was bored and hungry. But he thought that he had no fish then he would
have no money for his family.

He was confused and sad.

He prayed to the God for his lucky.

He decided to fish for more few minutes and if he got none then he would
back home soon but if he got one then he would continue to fish.

After praying, the fisherman changed his bait and fish one more again.

Not too long after he threw his hook, a fish bite his bait.

Finally, he got one.


After that he was so lucky, he got more and more fish easily. His boat was
almost full of fish and he could go home and sell the fish.

On the way back, he saw something at the sea surface. It was like a buoy
moved round and round.

The fisherman moved his boat closer to it to see clearly. It was like what he
thought, that thing is a net with the buoy at the surface.

If the buoy was wobbling, there must be some fish trapped at the net.

But whose net was that?

There was no boat except that fisherman at that area. It meant that the net
was a missing net.

The fisherman took that net to see what kind of fish which made the buoy
wobbling. It was a dolphin trapped at that net.

What a pity dolphin.

It was a beautiful dolphin with white colour and it was rare kind of dolphin at
that sea.

The fisherman took it free. The dolphin looked happy after that. It swam
around the fisherman and jumped three times before it finally leaved him.

Resolution
A month after that, the fisherman met that white dolphin at the different
situation.

It was a cloudy day and the fisherman was still in the middle of the sea.

The storm would come soon and the fisherman in a hurry prepared to back
home. But it was too late, before the fisherman closed to the beach the
storm was coming.

The wave was so high and the fisherman’s boat was slowly sinking.

The fisherman could not do anything else except trying to swim. But he was
too old and he could not stand any longer.

At that moment the white dolphin came and saved the fisherman.

The storm was over and the fisherman was already at the beach.

He did not remember how he was there but what he can remember was that
the dolphin had saved him.

He looked at the middle of the sea and he saw the white dolphin jumped
several times.
Narrative Text Singkat - Lumba-Lumba dan
Nelayan
Orientasi
Pada suatu hari ada seorang nelayan sedang memancing ikan di tengah laut.
Nelayan itu memancing ikan sendirian di atas perahu tuanya yang kecil.

Komplikasi
Hari itu bukanlah hari yang baik untuk memancing ikan. Nelayan itu tak
mendapatkan seekor ikanpun meski ia telah memancing selama beberapa
jam.

Nelayan itu tak bisa bertahan lebih lama lagi untuk memancing jika tak ada
seekor ikanpun yang memakan umpannya.

Nelayan itu bosan dan lapar. Namun ia berfikir kalau ia tak mendapatkan
seekor ikanpun maka ia tidak akan mendapatkan uang untuk keluarganya.

Ia sangat bingung dan sedih.

Ia lalu berdoa kepada Tuhan agar mendapat keberuntungan.

Nelayan itu memutuskan untuk bertahan beberapa menit lagi, jika ia tidak
mendapat ikan maka ia akan segera pulang dan jika ia mendapat ikan maka
ia akan melanjutkan memancing.

Setelah berdoa, nelayan itu mengganti umpannya dan memancing sekali


lagi.

Tak lama setelah ia melemparkan kailnya, seekor ikan memakan umpannya.

Akhirnya ia mendapatkan seekor ikan.

Setelah itu ia menjadi sangat beruntung, ia mendapatkan ikan terus


menerus dengan mudahnya. Perahunya hampir penuh ikan dan ia bisa
pulang dan menjual ikannya.

Dalam perjalanan pulang, ia melihat sesuatu di permukaan laut. Ia melihat


sebuah pelampung yang bergerak berputar-putar.

Nelayan itu mendekatkan perahunya agar bisa melihat dengan jelas. Seperti
yang telah ia duga, benda itu adalah jaring dengan pelampung yang
mengambang di permukaan laut.

Jika pelampung itu bergoyang-goyang, tentu ada ikan yang tersangkut di


jaring tersebut.

Namun jaring siapakah itu?

Tak ada sebuah perahupun di area itu kecuali nelayan itu. artinya, jaring
tersebut merupakan jaring yang tertinggal oleh pemiliknya.
Nelayan itu mengambil jaring tersebut dan melihat ikan apa yang telah
membuat pelampung itu bergoyang-goyang. Ternyata ada seekor ikan
lumba-lumba yang terperangkap dalam jaring tersebut.

Sungguh ikan lumba-lumba yang malang.

Ikan lumba-lumba itu sangat cantik dengan warna putih dan ikan lumba-
lumba jenis itu merupakan ikan yang langka di area tersebut.

Nelayan itu melepaskan ikan lumba-lumba tersebut. Ikan lumba-lumba itu


tampak senang dan kemudian ia berenang mengelilingi perahu sang nelayan
dan melompat tiga kali sebelum akhirnya meninggalkan nelayan itu.

Resolusi
Sebulan kemudian, nelayan itu berjumpa lagi dengan ikan lumba-lumba
putih pada situasi yang berbeda.

Waktu itu cuaca sedang mendung dan sang nelayan masih berada di tengah
laut.

Badai akan segera datang dan sang nelayan segera bersiap untuk kembali
pulang. Namun terlambat, sebelum sang nelayan mendekati pantai, badai
telah datang.

Ombak laut sangat tinggi dan perahu sang nelayan tenggelam perlahan.

Nelayan itu tak mampu berbuat apa-apa selain mencoba untuk berenang.
Namun ia terlalu tua dan tak mampu bertahan lebih lama lagi.

Pada momen itu, sang lumba-lumba putih datang dan menyelamatkan sang
nelayan.

Badai telah berlalu dan nelayan itu telah berada di pinggir pantai.

Ia tak bisa mengingat bagaimana ia telah sampai di sana namun yang bisa
ia ingat adalah ikan lumba-lumba itu telah menyelamatkannya.

Ia memandang ke tengah laut dan melihat sang lumba-lumba putih


melompat beberapa kali.
Contoh Narrative Text Pendek - An Ugly Chick

Orientation
One day, at the farm there was a hen with her 7 eggs. The one of those
eggs was too big for the usual hen’s egg. The hen did not understand how
she had that egg but she still took care of it.

Complication
At one morning, all of those eggs cracked. There were six cute yellow chicks
and one big black and ugly chick.

The mother did not understand why one of his chicks was too big and black
and ugly. That ugly chick also grew too fast than the other six chicks.

All chicken at that farm laughed at that ugly chick and every day they
mocked him.

That ugly chick was so sad. He felt different and ugly and he was so shy of
his appearance.

One day, the ugly chick decided to run away from the farm.

He asked the other bird about his kind but there was no bird knew about
him. He was more and more sad and lonely.

He walked slowly near the river to get food. He saw his appearance at the
river and it was true that he was so ugly and different from the other chicks.

When the ugly chick went alone, a man come and caught him. The man took
it home and kept it in a stall.
Every day that man gave some food and water for that ugly chick. He was
saved actually but he felt alone inside that stall.

He can see the other chicken outside the stall. He did not understand why
that man did not release him outside the stall.

The chick grew bigger and he did not know how long he had been in the stall
so far.

He did not know yet how he looked like after he grew bigger.

What he knew was that all chickens on that farm were afraid of him. That
made him became more and more sad and felt ugly.

One day, the man released him outside that stall because its stall was not
enough for his size.

He can feel a little bit happier because finally he could walk around.

Resolution
He saw a big and beautiful bird came close to him. That bird was as big as
him and has so very beautiful feather. He was afraid and the he run away.

Near the pool at that farm, finally he can see his appearance. He was the
same with the big bird he had seen before.

Then he understood that he was not a chicken but a bird. Then he came to
that bird and asked about his kind. He told all of his sad stories to that bird.

Finally, he knew that he was a peacock and he was happy because he was
not alone and ugly anymore. He was a beautiful peacock with his new
family.
Contoh Narrative Text Pendek - Anak Ayam Buruk
Rupa
Orientasi
Pada suatu hari, di sebuah peternakan ada seekor induk ayam yang memiliki
7 butir telur. Salah satu dari ketujuh telur tersebut berukuran terlalu besar
dari telur biasanya. Induk ayam itu tidak mengerti kenapa ia memiliki telur
tersebut namun ia tetap mengeraminya.

Komplikasi
Pada suatu pagi, semua telur itu menetas. Ada enam anak ayam berwarna
kuning dan imut serta satu anak ayam yang berwarna hitam dan besar.

Induk ayam tersebut tidak mengerti kenapa ada satu anaknya yang
berukuran terlalu besar, hitam serta buruk rupa. Anak ayam buruk rupa itu
juga tumbuh terlalu besar jika dibanding dengan keenam anak ayam
lainnya.

Semua ayam di peternakan itu menertawakan kehadiran anak ayam buruk


rupa dan setiap hari mereka menghinanya.

Anak ayam buruk rupa itu sangat sedih. Ia merasa berbeda dan jelek dan
malu atas penampilan tubuhnya.

Suatu hari anak ayam buruk rupa itu memutuskan untuk kabur dari
peternakan.

Ia bertanya kepada burung-burung lainnya tentang jenisnya namun tak


satupun yang tahu tentang dirinya. Ia merasa sangat sedih dan kesepian.

Ia berjalan perlahan di tepi sungai untuk mencari makanan. Ia melihat


penampilannya di sungai itu dan benar bahwa ia tampak sangat buruk serta
berbeda dengan anak ayam lainnya.

Ketika anak ayam buruk rupa itu pergi sendirian, seorang lelaki datang dan
menagkapnya. Lelaki itu membawanya ke rumah dan memeliharanya di
dalam kandang.

Setiap hari lelaki itu memberinya makanan dan air. Ia sebenarnya aman
namun ia merasa sendirian dan kesepian di dalam kandang tersebut.

Ia bisa melihat ayam-ayam lainnya berada di luar kandang. Ia tak mengerti


kenapa lelaki itu tidak melepasnya di luar kandang.

Anak ayam buruk rupa itu akhirnya tumbuh semakin besar dan ia tak tahu
sudah berapa lama ia tinggal dalam kandang tersebut.

Ia juga tak tahu bagaimana rupanya setelah ia tumbuh besar.

Yang ia tahu adalah semua ayam di peternakan itu takut padanya. Hal itu
membuatnya semakin sedih dan semakin merasa buruk rupa.
Suatu hari, lelaki itu melepaskannya ke luar kandang karena ukuran
tubuhnya tak lagi cukup untuk tinggal di dalam kandang itu.

Ia bisa merasa sedikit bahagia karena akhirnya ia bisa berjalan-jalan keluar.

Resolusi
Ia melihat seekor burung besar yang cantik datang mendekatinya. Burung
itu berukuran sama besar dengan ukuran tubuhnya dan memiliki bulu-bulu
yang indah. Ia sangat takut dan kemudian ia berlari menjauh.

Di dekat kolam di peternakan itu, akhirnya ia bisa melihat wujudnya. Ia


sama dengan burung yang tadi ia lihat.

Ia kemudian paham bahwa ia bukanlah ayam, melainkan seekor burung.


Lalu ia mendekati burung tersebut dan menanyakan tentang jenisnya. Ia
menceritakan seluruh pengalaman menyedihkan kepada burung tersebut.

Akhirnya ia tahu bahwa ia adalah seekor merak dan ia sangat bahagia


karena ia tak lagi sendiri dan buruk rupa. Ia adalah seekor merak cantik
bersama dengan keluarga barunya.
Storytelling Narrative Text - Kancil and the Lion

Orientation
One day, kancil was so thirsty and wanted to drink to the river.

Near the river, he saw a big lion tried to eat a small rat. The rat was so
desperate and could not do anything.

Kancil felt pity about him and he actually was also afraid of the lion. But
kancil had to help the rat.

Complication
He thought hardly and he had an idea. He walked closer to the lion and said
hello to them.

Kancil said, “Hi guys, you all looked so happy, what kind of game are you
playing now?”

The Lion said, “How dare you come here small animal, who are you? Oh,
lucky me, I can also eat you now. I’m so hungry.” The lion roared.

Kancil said, “I’m the king in the jungle. I’m not afraid of anything even
human. I will eat everything that made me angry even it is a big animal like
you.”

The lion was a little bit doubt about kancil.

He said, “You are a king? I don’t believe you. How come a small animal like
you become a king? Can you prove me?”
Kancil said, “Of course you do not know me. You are a new comer here. I
am a king and all animal in this jungle respects me because I am a strong
animal that has no afraid of anything. You can ask that little rat if you do not
believe me.”

The lion said to the rat, “Is that true poor rat?”

The rat already knew that Kancil said a lie and tried to help him.

The rat said, “Yes that is true. He is the king; a very brave king. “

The lion said: “Can you give me a proof? If you lie to me then I will eat
you?”

Kancil said, “I eat a lion yesterday and I still save the head in the hole near
the river. So, I am not afraid of you. Follow me to see your friend’s head in
the hole.”

The lion began to scare. But he is too shy to be looked scared. The lion
follow kancil to go to the hole near the river.

Resolution
Kancil said, “Here we go. I let you see that lion head. But you have to know
that I will eat anyone who had seen that head. Just prepare yourself.”

The lion began trembling. He scarily looked inside the hole so that he did not
clearly see something in the hole except the shadow of his head.

The lion thought that his shadow was the lion head that had been kept by
kancil.

After seeing that hole, the lion run as fast as he could because he was afraid
that kancil would eat him.

Kancil and the rat were laughing. There was nothing inside the hole except
clear water so if anyone saw that hole in a day they would see their own
shadow at the surface of the water.
Storytelling Narrative Text - Kancil dan Singa
Orientasi
Pada suatu hari, kancil sangat haus dan ia ingin minum di tepi sungai.

Di dekat sungai, ia melihat seekor singa besar hendak memakan tikus yang
kecil. Tikus itu sangat putus asa dan tak bisa berbuat apa-apa.

Kancil merasa kasihan dengan tikus itu dan ia sebenarnya juga sangat takut
dengan singa itu. Namun kancil harus menolong tikus itu.

Komplikasi
Ia berfikir keras dan akhirnya ia mendapatkan sebuah ide. Kancil berjalan
mendekat ke arah singa dan tikus dan menyapa mereka berdua.

Kancil berkata, “Halo kawan-kawan, kalian berdua tampak sangat senang,


permainan apa yang sedang kalian mainkan?”

Singa menjawab,“Berani-beraninya kamu datang ke sini binatang kecil,


siapa kamu? Oh, beruntungnya aku, aku juga bisa memakanmu sekarang.
Aku sangat lapar.” Singa itu kemudian mengaum.

Kancil berkata, “Aku adalah raja di hutan ini. Aku tidak takut kepada apapun
termasuk manusia. Aku akan memakan siapapun yang membuatku marah
meski binatang besar sepertimu.”

Sang singa menjadi sedikit ragu dengan kancil.

Singa berkata, “Kamu seorang raja? Aku tak percaya. Bagaimana bisa
binatang kecil sepertimu menjadi raja. Apa kau bisa membuktikannya
kepadaku?”

Kancil berkata, “Tentu kamu tidak mengenalku. Kamu adalah pendatang


baru di sini. Aku adalah raja dan semua binatang di hutan ini
menghormatiku karena aku sangat kuat yang tak takut dengan apapun.
Kamu bisa bertanya kepada tikus kecil itu jika kamu tidak percaya.”

Singa bertanya kepada tikus, “Apakah hal itu benar, tikus malang?”

Tikus menyadari bahwa kancil berbohong dan mencoba untuk


menyelamatkannya.

Tikus berkata, “Iya, itu benar. Ia adalah raja yang sangat pemberani.”

Singa berkata, “Apakah kamu bisa memberikan bukti? Jika kalian


berbohong, aku akan memakan kalian.”

Kancil berkata, “Kemarin aku memakan singa dan aku masih menyimpan
kepalanya di sebuah lubang di dekat sungai. Jadi, aku tidak takut
kepadamu. Ikuti aku untuk melihat kepala temanmu di lubang itu.”
Singa mulai merasa takut. Namun ia merasa malu jika terlihat takut. Sang
singa mengikuti kancil pergi ke sebuah lubang di dekat sungai.

Resolusi
Kancil berkata, “Kita sudah sampai. Silahkan melihat kepala singa itu. Tapi
kamu harus tahu bahwa aku akan memakan siapapun yang telah melihat
kepala singa itu. Jadi bersiaplah.”

Singa itu mulai gemetar. Ia melihat ke dalam lubang itu dengan perasaan
takut sehingga ia tak melihat dengan jelas sesuatu di dalam lubang itu
kecuali bayangan dari kepalanya sendiri.

Singa itu mengira bahwa bayangannya sendiri merupakan kepala singa yang
telah disimpan oleh kancil.

Setelah melihat lubang itu, si singa langsung lari terbirit-birit karena ia takut
kancil akan memakan dirinya.

Kancil dan tikus tertawa terbahak-bahak. Tak ada apapun di dalam lubang
itu kecuali air yang sangat jernih sehingga siapapun yang melihat ke dalam
lubang itu di siang hari, maka mereka akan melihat bayangannya sendiri
yang tampak di permukaan air.
Narrative Text Myth - The Mermaid

Orientation
Long time ago there was a princess who was suffer of the witch’s magic.

Actually, the princess was very beautiful and kind person. Anybody loved her
except her sister who was so jealous of her.

If the princess still had her beauty, so every prince would prefer to marry
her rather than her sister.

Complication
One day, the sister ordered a witch to change the princess beauty into an
ugly face.

The witch gave a bottle of poison to her to be added into the princess food.
That poison would change princess’ appearance into an ugly one.

At the evening when the dinner started, the sister added the poison into the
food for the princess. Nobody knew about that. The princess ate her food
without noticed that there was a danger inside her food.

After eating, in the night, the princess’ skin was blister. The princess felt
hurt and she cried to ask for a help.

No one could help her even the physicians in that kingdom. The princess was
looked so scary like a monster. She was so sad and shy because anybody
was afraid of her. Then she ran away and away from the kingdom.
She walked alone through the deep forest day and night. She was like a
monster so that no animal or predator was brave to close to her. That made
her more and more sad.

She walked until she reached a beach and then she felt so tired because she
never had a rest from walking.

Resolution
At that beach she began to sleep. She did not realized that she had been
sleeping for three months and she woke up because there was a very
handsome man come and woke her up.

“Wake up dear poor princes.” The man said.

“Oh, who are you? Why are you not afraid of me?” the princess asked.

“I am the king of the sea. You have been sleeping here for three months in
suffer. So, it is the time for me to help you. I will give back your beauty but
after that you will never get your previous life.” The man said.

“Oh, my lord, you are so kind. I have lost my previous life so I like to have
the new life. What should I do my lord?” the princess asked.

“Follow me to come closer to the sea.”

The princess followed that man walked into the sea. After touching the sea,
the princess’ beauty was back to her. She also amazed that the half of her
body was a fish body.

“Now you cannot stay at the land dear princess, you will forever live in the
sea like the fish. But don’t be sad. I will marry you and you will be the queen
in my kingdom.” The man said.

Since that, the princess never went back to the land. The king of the sea
married her and she became the queen of the sea.

Sometimes she appeared at the corral to see the sun. Some tailors or
fisherman who had ever seen her called her a mermaid.
Narrative Text Myth - Putri Duyung
Orientasi
Pada jaman dahulu ada seorang putri yang menderita karena sihir sang
penyihir.

Sebetulnya, sang putri tersebut sangat cantik dan baik hati. Semua orang
mencintainya kecuali saudarinya yang iri kepadanya.

Jika putri tersebut masih memiliki kecantikannya, maka setiap pangeran


akan memilih untuk menikahi putri tersebut dari pada menikahi dirinya.

Komplikasi
Suatu hari, saudari sang putri meminta bantuan kepada penyihir jahat untuk
merubah putri cantik itu menjadi buruk rupa.

Si penyihir memberikan sebotol ramuan sihir kepadanya untuk dicampurkan


ke dalam makanan sang putri. Ramuan sihir itu akan membuat sang putri
menjadi buruk rupa.

Di malam hari menjelang makan malam, saudari sang putri mencampurkan


ramuan sihir ke dalam makanan sang putri. Tak ada yang mengetahui
perbuatan itu. Sang putri memakan makanannya tanpa menyadari bahwa
ada bahaya di dalam makanannya.

Setelah makan, di malam hari, kulit sang putri melepuh. Sang putri merasa
kesakitan dan ia menangis meminta pertolongan.

Tak ada yang bisa menolongnya meski tabib istana. Sang putri menjadi
terlihat mengerikan seperti monster. Ia sangat sedih dan malu karena setiap
orang menjadi takut kepadanya. Sang putri akhirnya pergi jauh
meninggalkan istana.

Ia berjalan sendirian melewati hutan siang dan malam. Ia tampak seperti


monster sehingga tidak ada binatang buas sekalipun yang berani
mendekatinya. Hal itu membuat sang putri merasa sangat sedih.

Ia berjalan hingga akhirnya ia sampai di sebuah pantai dan ia sangat


kelelahan karena tak pernah berhenti berjalan kaki.

Resolusi
Di pantai itu, ia tertidur. Ia tak menyadari bahwa ia telah tidur di pantai itu
selama tiga bulan dan ia terbangun karena ada seseorang yang sangat
tampan datang dan membangunkannya.

“Bangun wahai putri yang malang.” Kata lelaki itu.

“Oh, siapa kamu? Kenapa kamu tak takut kepadaku?” sang putri bertanya.

“Aku adalah raja lautan. Kau telah tidur di sini selama tiga bulan dalam
penderitaan. Jadi, sekarang saatnya bagiku untuk menolongmu. Aku akan
mengembalikan kecantikanmu namun setelah itu kamu tidak akan bisa
hidup seperti kehidupanmu yang sebelumnya.” Kata lelaki itu.

“Oh, paduka sangat baik sekali. aku telah kehilangan kehidupanku di masa
lalu dan sekarang aku menginginkan kehidupan baru. Apa yang harus aku
lakukan paduka?” Sang putri bertanya.

“Ikuti aku mendekat ke lautan.”

Sang putri mengikuti lelaki itu berjalan menuju laut. Setelah menyentuh
lautan, kecantikan sang putri kembali lagi. Ia juga sangat takjub karena
separuh dari tubuhnya menjadi tubuh ikan.

“Sekarang kamu tak bisa lagi tinggal di daratan wahai putri, kamu akan
selamanya tinggal di lautan seperti ikan. Namun jangan takut, aku akan
menikahimu dan kamu akan menjadi ratu di kerajaanku.” Kata lelaki itu.

Sejak saat itu, sang putri tak pernah kembali lagi ke daratan. Raja lautan itu
menikahinya dan sang putri akhirnya menjadi ratu lautan.

Kadangkala ia muncul di karang laut untuk melihat matahari. Beberapa


pelaut dan nelayan yang pernah melihatnya menamai putri itu sebagai putri
duyung.

You might also like