You are on page 1of 35

First Resources Limited

Delivering Growth and Returns


DAFTAR ISI

I UMUM
II DESIGN & KONSTRUKSI BOILER
III SPESIFIKASI BOILER MECH
IV KOMPONEN BOILER
V PENGOPERASIAN
- START – UP
- NORMAL OERASI
- SHUTHDOWN

2
UMUM

DEFINISI
Boiler adalah bejana bertekanan yang tertutup, air
dipanaskan dengan menggunakan bahan bakar
antara lain :
- Bahan bakar padat
- Bahan bakar cair
- Bahan bakar gas
Untuk menghasilkan steam

3
UMUM

SPESIFIKASI BAHAN BAKAR

Shell - Kandungan air 23% = 4120 Kcal/kg HHV


Fiber - Kandungan air 40% = 2710 Kcal/kg HHV
EFB - Kandungan air 24% = 1440 Kcal/kg HHV
Coal - Kandungan air 42% = 5300 Kcal/Kg HHV

doc. 4
DESIGN & KONSTRUKSI

KLASIFIKASI KETEL UAP


1. Berdasarkan Penggunaannya.
a. Stationary Boiler ( Ketel Uap Tetap )
b. Non Stationary Boiler ( Ketel Uap Tidak Tetap )
2. Berdasarkan Tekanan kerja
a. Low Pressure ( 2 – 16 Kg/cm² )
b. Medium Pressure ( 17 – 30 Kg/cm² )
c. High Pressure ( 31 – 140 Kg/cm² )
d. Super High Pressure ( 141 – 225 Kg/cm² )
e. Super Critical Pressure ( Up to 226 Kg/cm² )

5
DESIGN & KONSTRUKSI

3. Berdasarkan material yang digunakan


A. Fire tube Boiler ( Ketel Pipa api )
B. Water tube Boiler ( Ketel Pipa air)
C. Combi Boiler (Ketel pipa api & pipa air)

6
FIRE TUBE BOILER

7
FIRE TUBE BOILER

8
COMBI BOILER

9
WATER TUBE BOILER

10
SPESIFIKASI
SPESIFIKASI BOILER
BOILER MECH
MECH
(POWER
(POWER PLANT
PLANT PT.MSSP
PT.MSSP –– BA)
BA)

Main steam pressure : 46 bar


Normal design pressure : 40 Bar
Main steam temperature : 380 C
Main steam flow : 40 T/h
D/A outlet temperature : 105 C
Economizer outlet temp : 160 C
Combustion air temperature : 170 C
Fuel : Palm fiber, Process EFB & shell
Burning method : Pneumatic spreader
Grate type : Water cooled vibrating grate

11
SPESIFIKASI
SPESIFIKASI BOILER
BOILER MECH
MECH
(POWER
(POWER PLANT
PLANT PT.MSSP
PT.MSSP –– BA)
BA)

Fuel consumption & rasio :


- Process EFB : 70 %
- Palm, fiber and shell : 30 %
Fuel moisture content :
- Palm fiber : 27 %
- Kernel shell : 12 %
- Process EFB : 45 %
High heating value (HHV)
- Palm fiber : 2870 kcal/kg
- Kernel shell : 4210 kcal/kg
- Process EFB : 2175 kcal/kg
Boiler working condition :
- PH value ( at 25 C) : 10.5 – 11.5
- M. Alkalinity (caco3) : less than 300 ppm
- P. Alkalinity (caco3) : less than 350 – 800 ppm
- Total dissolved solid : less than 1000 ppm
- Sulphite ((Na2so3) : 30 – 80 ppm

12
FEED
FEED WATER
WATER && STEAM
STEAM
SYSTEM
SYSTEM

Make up water (RO)


Cooling Feed
grate Tank
Condensate water

D/A Tank

Lower header front


Ecoomizer
Main Steam To
Turbine
Steam Drum

Water Drum

Waterwall Waterwall
left side right side

From waterwall
Rear side to
Steam drum
13
KOMPONEN
KOMPONEN BOILER
BOILER
A. KOMPONEN UTAMA BOILER
1. Ruang Bakar (Furnace)
-Tempat terjadinya proses pembakaran (Furnace bagian bawah)
-Tempat terjadinya proses perpindahan panas dari flue gas hasil pembakaran
bakar ke air dalam pipa-pipa waterwall dan uap basah dalam pip-pipa
Superheater (furnace bagian atas).

Proses perpindahan panas di ruang bakar (furnace) terjadi melalui 3 tahap


- Perpindahan panas secara Radiasi :
Perpindahan panas dari suatu benda ke benda lain melalui gelombang gelombang
elektro magnetis dari benda yang bertempratur tinggi ke benda yang bertempratur
rendah yang terpisah satu sama lain tanpa media pengantar. Pada ketel proses radiasi
terjadi pada ruang bakar yaitu dari badan api ke dinding ruang bakar

- Perpindahan panas secara konveksi :


Perpindahan panas melalui molekul – molekul suatu fluida (cair atau gas).
Pada ketel uap proses konveksi terjadi pada gas asap dengan dinding pipa gas asap

14
KOMPONEN
KOMPONEN BOILER
BOILER

- Perpindahan panas secara konduksi :


Perpindahan panas dari suatu benda padat ke benda padat yang lain terjadi karna
kontak fisik tanpa terjadi perpindahan molekul. Pada ketel uap proses konduksi ini
terjadi pada dinding ruangnbakar, dinding pipa gas asap, dinding pipa air

15
KOMPONEN
KOMPONEN BOILER
BOILER
2. Alat penguapan (Evaporator)
Merubah energy pembakaran (energy panas) menjadi energy uap. Alat ini terdiri dari
pipa atau tabung penguap (riser tube), drum uap (steam drum) dan water drum serta
pipa penyalur turun (down comer), pada bagian ini terjadi proses perpindahan panas
(heat transfer) antara gas panas dari ruang bakar dengan air dalam pipa-pipa yang
mengubah air menjadi uap

3. Pemanas lanjut (Superheater)


Uap yang berasal dari penguapan di dalam drum atas belum dapat digunakan untuk
memutar shaft turbin, oleh karenanya harus dilakukan pemanasan lanjut (superhater
pipe) hingga uap beanar-benar kering dengan tempratur 370 – 380 C. pipa-pipa pemanas
lanjut terpasang di bagian atas ruang bakar, uap basah yang dialirkan melalui pipa
tersebut akan mengalami pemanasan lanjut.

4. Economizer
Economizer merupakan pemanas akhir feed water sebelum masuk ke drum. Di dalam
economizer air menyerap panas gas buang yang keluar dari superheater & air heater
sebelum dibuang ke atmosfir melalui cerobong.
16
KOMPONEN
KOMPONEN BOILER
BOILER
B. PERALATAN PENGAMAN BOILER (APENDAGES
Apendages adalah peralatan ketel yang digunakan untuk menjamin keselamatan ketel
pada waktu beroperasi/bekerja. Berdasarkan undang-undang uap tahun 1930 pasal 12
pesawat uap harus dilengkapi dengan alat pengaman yang disesuaikan dengan
penggolongan ketel uapnya. Dengan adanya alat pengaman maka boiler yang
dioperasikan akan aman bagi operator dan lingkungan.

Peralatan pengaman yang ada di boiler :


1. Katup pengaman (Safety valve)
Alat ini berfungsi untuk membuang kelebihan tekanan steam saat boiler sedang
beroperasi untuk mencegah kerusakan pada komponen utama boiler karna
adanya over pressure yang melebihi limit yang diizinkan.

Safety valve pada boiler terdapat 3 unit, 2 unit terpasang di steam drum dan 1
unit di line pipa main steam outlet boiler sebelum manual valve

2. Gelas penduga
Alat ini disebut juga level indicator yang berfungsi untuk mengukur ketinggian
(level air) di steam drum, untuk memudahkan pengontrolan alat ini dilengkapi
dengan level transmitter yang dihubungkan ke panel boiler sehingga level air
lebih mudah dimonitor dan dikontrol. 17
KOMPONEN
KOMPONEN BOILER
BOILER
3. Kran penguras (blowdown valve)
Berfungsi untuk membuang endapan-endapan yang terjadi pada dasar drum
atau digunakan untuk mengosongkan air pada saat shutdown

4. Pengukur tekanan, tempratur feed water dan steam


5. Signal alarm

C. KOMPONEN PENDUKUNG (AUXILIARIES)

1. Air & Fluegas system


- IDF
- PAF
- SAF
-Fuel Spreader fan
- Air heater

2. Feed Water & Steam system


- Feed Tank
- Deaerator Tank
- Feed Water Pump

18
KOMPONEN
KOMPONEN BOILER
BOILER
3. Fuel system
4. Fly ash & bottom ash removal system
- Submerged Conveyor
- Fly ash Conveyor
5. Chemical Dosing system
6. Sooth Blower

19
START
START -- UP
UP BOILER
BOILER

A. Persiapan sebelum start-up boiler mech


1. Feed water & steam system
2. Periksa dan pastikan semua valve drain boiler, valve by-pass dan valve
manual main steam dalam keadaan tertutup, valve air vent steam
drum, valve air vent super heater, valve drain super heater, valve drain
main steam dan valve venting boiler dalam keadaan terbuka
3. Periksadan pastikan indikasi level feed tank berfungsi dengan baik dan
feed tank sudah terisisi air pada level 50 %
4. Periksa dan pastikan pompa make-up water untuk supply air dari feed
tank ke deaerator dalam kondisi normal dan siap untuk dioperasikan.
5. Periksa dan pastikan level deaerator berfungsi dengan baik, tidak ada
kebocoran pada level glass dan deaerator sudah terisi air dengan level
60 %.
6. Periksa dan pastikan control valve untuk mengontrol level deaerator
sudah dikalibrasi dan berfungsi dengan baik
7. Periksa dan pastikan feed water pump dalam kondisi normal dan siap
dioperasikan
20
START
START -- UP
UP BOILER
BOILER

8. Periksa dan pastikan tidak ada kebocoran pada local level glass steam
drum, level air bisa terlihat dengan jelas, steam drum sudah terisi air
dengan level 20 mm.
9. Periksa dan pastikan control valve feed water sudah dikalibrasi dan
berfungsi dengan baik
10. Periksadan pastikan semua pressure gauge dan temprature gauge pada
line feed water & steam berfungsi dengan baik
11. Air & flue gas system
12. Periksa dan pastikan semua motor, fan, V-belt dan casing fan pada IDF,
FDF, SAF dan Fuel feeder fan dalam kondisi normal dan siap untuk
dioperasikan serta semua manhole pada line air & flue gas system
sudah tertutup.
13. Periksa dan pastikan submerged conveyor dalam kondisi normal dan
siap untuk dioperasikan
14. Periksa dan pastikan ruang bakar dalam keadaan bersih, tidak ada
kebocoran pada pipa cooling grate dan pipa-pipa boiler, tidak ada
kerusakan pada batu tahan api didalam ruang bakar
21
START
START -- UP
UP BOILER
BOILER

15. Tes alarm level steam drum untuk high dan low level dengan mengisi air
ke boiler sampai level high kemudian buka drain boiler water sampai
level low, pastikan alarm level high dan low aktif saat level air di steam
drum berada pada kedua batas level tersebut kemudian isi air ke boiler
sampai batas normal water level 20 mm
16. Fuel feeding system
17. Periksa dan pastikan semua conveyor system untuk mensuplay bahan
bakar dari fuel storage sampai ke boiler dalam kondisi normal dan siap
untuk dioperasikan
18. Pastikan tidak ada bahan bakar di conveyor system dari fuel storage ke
boiler
19. Tes start auger conv.1, 2, retieval conveyor, distribution conveyor,
inclined conveyor dan screw feeder conv.1, 2 pastikan semua conveyor
beroperasi dengan normal
20. Periksa dan pastikan stok bahan bakar (batubara / cangkang dan fiber
tersedia dalam jumlah yang cukup di fuel storage.
21. Siapkan bahan bakar padat (kayu) secukup nya di dalam ruang bakar
22
START
START -- UP
UP BOILER
BOILER
B. Prosedur Start-Up Boiler Mech

1. Start kompresor udara, pastikan tekananya normal (minimal 6


bar)
2. Start cooling grate pump, pastikan air bersirkulasi dengan baik
3. Cek pressure gauge pada sisi masuk dan keluar pad apipa
cooling grate untuk memastikan air bersirkulasi
4. Cek dan pastikan area vibrating grate bebas dari benda-benda
asing yang bisa mengganggu operasional vibrating
5. Nyalakan tumpukan kayu didalam ruang bakar untuk
pemanasan awal (slow firing)
6. Apabila nyala api didalam ruang bakar sudah cukup besar untuk
membakar bahan bakar fiber dan batubara masukan bahan
fiber yang sudah dicampur dengan batubara dengan
perbandingan campuran 2 : 1 kedalam hopper fuel screw
feeder conveyor
7. Start fuel feeder fan
8. Start conveyor system suplay bahan bakar dari fuel storage ke
ruang bakar boiler dimulai dari auger conveyor.1, 2, Distribution
conveyor, inclined conveyor dan screw feeder conveyor 23
START
START -- UP
UP BOILER
BOILER

9. Masukkan bahan bakar secara periodik kedalam ruang bakar dan


pastikan campuran bahan bakar fiber dan batubara terbakar dengan
sempurna, kontrol ketebalan bahan bakar di lantai grate ± 5 – 10 cm
untuk memastikan bahan bakar terbakar dengan sempurna, lakukan
pengontrolan secara intensif melalui lubang intip / manhole ruang
bakar
10. Start boiler ash conveyor
11. Start airlock dust collector conveyor
12. Start dust collector conveyor
13. Start commond dry ash conveyor 1dan 2
14. Start dust conveyor
15. Start Induce draft fan ( ID Fan ) pada control manual PLC. Atur
kecepatan ID Fan untuk memastikan api tidak mati, kontrol furnace
draft – 20 s/d 10 mmh2O
16. Start submerged conveyor, pastikan level air sejajar dengan submerged
conveyor untuk mencegah over heat
17. Start wet ash conveyor
24
START
START -- UP
UP BOILER
BOILER

18. Start force draft fan ( FD Fan ) pada control manual PLC untuk mensuply
udara untuk kebutuhan pembakaran bahan bakar.
19. Operasikan vibrating grate untuk menggeser kerak bahan bakar yang
sudah habis terbakar turun kesubmerged conveyor, kontrol besarnya
vibrasi untuk mencegah api di ruang bakar tidak mati dan juga untuk
mencegah bahan bakar yang belum terbakar dengan sempurna turun
ke submerged conveyor.
20. Start feed water pump apabila level steam drum turun dibawah batas
normal (30 %) kontrol level steam drum ke posisi auto apabila level
sudah stabil di posisi 50 % dengan set point 50 %
21. Start chemical injection pump inlet feed water pump
22. Start make-up water pump apabila level deaerator turun dibawah
normal (35 %), kontrol auto level deaerator apabila level sudah stabil di
posisi 50 % dengan set point 50 %
23. Lakukan pengisian air RO ke feed tank apabila level turun sampai 35 %
24. Tutup air vent steam drum dan air vent superheater apabila tekanan
steam drum sudah mencapai 2 bar
25
START
START -- UP
UP BOILER
BOILER

25. Pastikan level air pada steam drum padaposisi normal di setiap saat.
Water level gauges, water level transmitter ( pada PLC touch screen )
dan diagram water level lighting ( pada panel control dan pastikan
semuanya sama
26. Ingat : level air dalam steam drum adalah parameter critical sehingga
harus dijaga levelnya. Jika level air dalam steam drum turun sampai ke
EXTRA LOW boiler akan trip (stop) untuk mencegah kerusakan pada
pipa boiler dan pipa superheater
27. Naikan tekanan dan tempratur steam boiler secara perlahan-lahan
sesuai dengan kurva kenaikan tekanan dan temprtaur untuk start-up
boiler mech,apabila tekanan boiler sudah mencapai10 Bar tutup drain
super heater, bukavalve by-pass main steam untuk pemanasan line
main steam ke turbine, sebelumnya pastikan valve drain main steam di
turbin sudah terbuka.
28. Pindahkan mode pengontrolan dari manual ke automaticdi panel PLC :
boiler feedwater pumps, deaerator water pumps, vibrating grate, FD
Fan, ID Fan dan auger fuel conveyors
26
START
START -- UP
UP BOILER
BOILER

29. Apabila tekanan main steam sudah mencapai 15 bar buka


valve manual main steam secara perlahan-lahan untuk
mensuplay steam ke turbine kemudian tutp valve by-pass.
30. Naikan tekanan dan tempratur main steam sampai 36 bar,
350 C dengan mengontrol jumlah bahan bakar yang masuk
ke ruang bakar.
31. Tutup valve venting boiler apabila steam sudah masuk ke
turbin (turbin sudah rolling)
32. Kontrol tekanan steam 37 bar, naikan tempratur steam
perlahan-lahan sampai 380 C.

27
NORMAL
NORMAL OPERASI
OPERASI
Pengontrolan Saat Normal Opersi

1. Kontrol tekanandan tempratur main steam 36 – 37 bar, 370 –


380 C.
2. Kontrol level steam drum, level deaerator dan level feed tank,
pastikan masing-masing level berada dalam batas normal.
3. Lakukan soot blowing setiap 4 jam sekali (tipe steam soot
blower)
4. Kontrol ketebalan bahan bakar merata didalam ruang bakar
5. Lakukan blowdown secara periodik sesuai hasil analisa
laboratorium
6. Check level air feed water tank dan pastikan minimal ¾ volume
tangki dengan temperatur < 85°c.
7. Buka steam extraction turbin ke feed tank dan deaerator secara
perlahan lahan, sebelumnya pastikan drain line extaction sudah
terbuka kemudian tutup drain apabila line pipa sudah panas
tidak ada lagi kondensat yang keluar
8. Check level air di deaerator, pastikan level berada pada posisi
½ level glass dan tempratur air 90 ~ 100 C .
9. Monitor auto kontrol damper idf, fdf, saf untuk memastikan
28
kevakuman furnace sebesar –20 s/d -50mmhg.
NORMAL
NORMAL OPERASI
OPERASI

10. Start secondary air fan (SAF) apabila beban boiler ≥ 50 %


11. Jangan lakukan header blowdown ketika boiler mulai suplay
steam
12. Isi log sheet dengan lengkap setiap jam

29
SHUTHDOWN
SHUTHDOWN
Prosedur Stop Boiler
1. Pindahkan pengontrolan dari auto ke manual di PLC untuk :
auger fuel feeding conveyors, forced draft fan (FD fan) dan
induced draft fan (ID Fan).
2. Stop pasokan bahan bakar dari fuel system
3. Tutup fuel feeding auger conveyor ke furnace.
4. Matikan auger conveyor
5. Matikan fuel feeder fan
6. Biarkan sisa bahan di floor grate terbakar sampai habis
7. Stop secondary air fan
8. Stop forced draft fan
9. Turunkan kecepatanpada ID Fan dengan kurangi bukaan damper
10. Alihkan vibrating grate ke manual pengaturan di PLC.
11. Operasikan secara manual vibrating grate untuk menurunkan
sisa-sisa kerak bahan bakar yang sudah terbakar ke submerged
conveyor
12. Pastikan level air pada submerged ash conveyor pada batas
normal
13. Ketika tekanan steam drum turun dibawah 5 bar lakukan drain 30
SHUTHDOWN
SHUTHDOWN

14. Buka valve air vent steam drum dan superheater apabila tekanan steam
drum sudah turun sampai 2 bar
15. Matikan ID Fan saat floor grate sudah bersih dari sisa-sisa bahan bakar
yang sudah terbakar
16. Buka penuh damper IDFan untuk pendinginan ruang bakar secara
alami.
17. Pindah control feed water boiler dari auto ke manual.
18. Pastikan level air pada steam drum pada level 70 – 80 % stop feedv
water pump
19. Cek dan pastikan level air pada thermal deaerator 65%
20. Stop pompa booster deaerator
21. Stop pompa cemical dhosing
22. Stop electrical stirrer
23. Stop boiler ash conveyor
24. Stop airlock dust collector conveyor
25. Stop dust collector conveyor
26. Stop cummond dry ash conveyor 1dan 2
31
SHUTHDOWN
SHUTHDOWN

27. Stop dust conveyor


28. Pastikan conveyor abu sudah bersih sebelum distop
29. Tutup main steam valve boiler
30. Stop feed water pump
31. Stop compresor
32. Stop cooling grate pump

32
EFFISIENSI BOILER

Q(Enthalphy)

Gbb No.
Q = Produksi steam …………… Kg/hr
η = Effisiensi Boiler …………... %
Gbb = Berat Bahan Bakar ……… Kg/hr
NO = Nilai Kalor …………………. Kcal/kg
Δentalphy = Perbedaan Entalphy uap dan
entalphy air
yang masuk…………...Kcal/kg
33
KESEIMBANGAN PANAS

Penggunaan panas: Quse


Panas yg digunakan untuk
menghasilkan steam dari
air

Kerugian Qloss

Panas yg dihasilkan Qin Kerugian panas gas


buang
Panas yg dihasilkan dari
pembakaran Bahan Bakar Kerugian Radiasi
& udara pembakaran BOILER Abu, Carbon,CO

Blow down

Panas Keseimbangan :Qin = Quse +


Qloss
34
TERIMA KASIH

35

You might also like