You are on page 1of 11

JURNAL ILMIAH MAHASISWA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO


HEALTH SCIENCE JOURNAL
Url : http://studentjournal.umpo.ac.id/

ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE PADA NY A MASA HAMIL SAMPAI


DENGAN KELUARGA BERENCANA DI
PRAKTIK MANDIRI BIDAN SETYAMI STR.M.KEB NGASINAN PONOROGO

Indriani Candra Dewi, Siti Faridah, Suharti

Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammmadiyah Ponorogo


Email : sitifaridah1953@gmail.com

Sejarah Artikel

Diterima : Februari 2019 Disetujui: Maret 2019 Dipublikasikan : April 2019

Abstract

Care for pregnancy is one of the factors that need to be considered to prevent complications and death during
labor, in addition to maintaining the growth and health of the fetus. Standard service time is recommended to
ensure protection of pregnant women and / or fetuses. It is expected that students are able to apply
comprehensive midwifery care to pregnant women according to the standard of care by using SOAP
documentation with a midwifery management approach. Midwifery care in pregnancy is given to Mrs. A
G2P00010, age 27, has been assisted 1 time when the mother's gestational age is 38 weeks. Mentoring to Mrs.
A starts on August 26, 2018 until October 7, 2018. From the results of the study it can be concluded that Ny.
A is multigravida. Mrs. A G2P00010 UK 38 weeks was refered at Dr. RSUD Harjono on August 26, 2018 at
20:20 WIB for indications of KPD and oxytocin drip is done. and gave birth to her baby on August 27, 2018
at 09:30 a.m was born spontaneously with female sex, BB 3000 gr, PB 47 cm. At the last visit there were no
problems with the mother. At neonatal visits performed 3 times with the results of a strong suckling baby,
bowel movements and irregular, the increase in infant weight within normal limits. Mrs. A uses natural KB
MAL.

Keywords: Pregnant Women, Maternity, Postpartum, Newborns, Family


Planning
1

Abstrak

Perawatan kehamilan merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya
komplikasi dan kematian ketika persalinan, disamping itu juga untuk menjaga pertumbuhan dan kesehatan
janin. Standart waktu pelayanan dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan atau
janin. Diharapkan mahasiswa mampu menerapkan asuhan kebidanan yang komprehensif pada ibu hamil
sesuai dengan standar asuhan dengan menggunakan pendokumentasian SOAP dengan pendekatan
managemen kebidanan. Asuhan kebidanan pada kehamilan yang di berikan kepada Ny. A G2P00010
usia 27 tahun, telah dilakukan pendampingan sebanyak 1 kali saat usia kehamilan ibu 38 minggu.
Pendampingan pada Ny. A dimulai pada tanggal 26 Agustus 2018 sampai dengan tanggal 7 Oktober 2018.
Dari hasil pengkajian dapat disimpulkan bahwa Ny. A adalah multigravida. Ny. A G2P00010 UK 38
minggu di rujuk ke RSUD Dr. Harjono . pada tanggal 26
Agustus 2018 pukul 20.20 WIB atas indikasi KPD dan dilakukan oksitosin drip dan melahirkan bayinya
pada tanggal 27 Agustus 2018 pukul 09.30 WIB lahir secara spontan dengan jenis kelamin perempuan,
BB 3000 gr, PB 47 cm. Pada kunjungan terakhir tidak ditemukan masalah pada ibu. Pada kunjungan
neonatus dilakukan sebanyak 3 kali dengan hasil bayi menyusu dengankuat, BAB dan BAK teratur,
kenaikan berat badan bayi dalam batas normal. Ny. A menggunakan KB alami MAL.

Kata Kunci : Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi Baru Lahir,Keluarga


Berencana

© 2019 Universitas Muhammadiyah Ponorogo. All rights reserved

ISSN2598-1188 (Print)
ISSN2598-1196(Online)
2

Health Sciences Journal(vol 3)(No 1)(April 2019) Kurangnya penghasilan menjadi


LATAR BELAKANG penyebab pertimbangan utama bagi ibu dan
keluarga dalam pemeriksaan ANC secara
rutin (Saifuddin, 2010:10). Kurangnya
Kehamilan merupakan suatu proses dari
dukungan dari suami dan keluaraga dalam
kehidupan seorang wanita, dimana dengan
proses kehamilan ibu membuat ibu hamil
adanya proses ini akan menyebabkan
merasa putus asa (Nirmala, 2015:21).
perubahan pada wanita tersebut, yang
Dampak yang dapat terjadi apabila
meliputi perubahan fisik, mental, dan
kehamilan, persalinan, nifas, BBL dan KB
sosialnya (Sunarsih dkk, 2011:117).
tidak dilakukan asuhan kebidanan dengan
Pemeriksaan dan pengawasan secara
baik maka akan menimbulkan berbagai
Continuity of Caresejak masa kehamilan
komplikasi.
sampai dengan keluarga berencana sangat
Masalah pada neonatal dan perinatal
diperlukan, karena gangguan kesehatan yang
adalah akfiksia, trauma kelahiran, infeksi
dialami oleh ibu yang sedang hamil bisa
tali pusat, prematuritas, kelainan bawaan
berpengaruh pada keadaan dan kesehatan
dan sebab-sebab lain. Jika tidak meninggal,
janin didalam kandungan, saat kelahiran
keadaan ini akan meninggalkan masalah
sampai masa pertumbuhan. Namun,
bayi dengan cacat (Saifuddin, 2009:58-59).
kenyataanya pelayanan antenatal care belum
Masa nifas merupakan masa yang cukup
dilakukan secara komperehensif.
penting bagi tenaga kesehatan khususnya
Cakupan K1 di Kabupaten Ponorogo
bidan untuk selalu melakukan pemantauan
pada tahun 2016 mencapai 11.573 (94,1%)
karena pelaksanaan yang kurang maksimal
dari target 100%. Cakupan K4 sebanyak
dapat menyebaban ibu mengalami berbagai
10.435 (84,8%) dari target 90% .Jumlah
masalah, bahkan dapat berlanjut pada
persalinan pada tenaga kesehatan sebanyak
komplikasi masa nifas seperti sepsis
10.724 (91,3%). Kunjungan ibu nifas
puerperalis.
sebanyak 10.581 (90,1%), peserta KB aktif
Dalam menurunkan AKI dan AKB
yang menggunakan MKJP maupun yang
pemerintah memerlukan strategi yang efektif
Non MKJP sebanyak 100,0 % atau sebanyak
yaitu dengan program Perencanaan
96.385 dari target 70 % diantaranya IUD Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
sebanyak 6.547 (6,8%), MOP Sebanyak 312 (P4K). Program Perencanaan Persalinan dan
(0,3%) MOW sebanyak 728 (0,8%), implant Pencegahan Komplikasi (P4K) dapat
sebanyak 2.487 (2,6%), kondom sebanyak meningkatkan peran aktif suami (suami
2.607 (2,7%), suntik sebanyak 55.477 siaga), keluarga dan masyarakat dalam
(57,6%) dan pil sebanyak 28.227 (29,3%). merencanakan persalinan yang aman.
(Dinkes Ponorogo, 2016) Program ini juga meningkatkan persiapan
Berdasarkan data tersebut, dapat menghadapi komplikasi pada saat kehamilan
ditemukan suatu analisa bahwa adanya dan perencanaan pemakaian alat/obat
kesenjangan antara cakupan K1 dan K4 kontrasepsi pasca persalinan. Selain itu,
karena masih banyak ibu hamil yang program P4K juga mendorong ibu hamil
melakukan kunjungan pertama pelayanan untuk memeriksakan kehamilan, bersalin,
Antenatal Careyang tidak meneruskan nifas dan bayi yang dilahirkan oleh tenaga
hingga kunjungan K4 pada triwulan ke-3 kesehatan terampil termasukskrining status
sehingga kehamilanya lepas dari imunisasi tetanus lengkap pada setiap ibu
pemantauan petugas kesehatan hamil. Ibu juga didorong untuk melakukan
(Wignyosastro, 2012:19). Kondisi tersebut inisiasi menyusu dini (IMD) dilanjutkan
dapat menyebabkan kematian pada ibu dan
bayi yang dikandungnya.
3

pemberian ASI eksklusif selama 6 Konsep Dasar dengan Pelaksanaan


bulan.(Kementrian Kesehatan Republik Asuhan Kebidanan pada Kehamilan
Indonesia, 2010). Upaya untuk percepatan
penurunan AKI dan AKB di Kabupaten Pada kunjungan ANC pertama pada
Ponorogo adalah dengan memberikan Ny. AG2P00010 usia kehamilan 38 minggu
asuhan kebidanan secara Continuity of Care dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus 2018
(COC). COC merupakan asuhan kebidanan pukul 10:00 WIB di PMB Setiyami
yang berkesinambungan yang diberikan Nurhayati, S.Tr. Keb. Saat dilakukan
pada ibu dan bayi yang dimulai pada saat anamnese didapat hasil bahwa ibu mengeluh
kehamilan, persalinan Bayi Baru Lahir, nifas nyeri punggung bagian bawah. Berdasarkan
dan KB (Irawati, 2012). Penerapan asuhan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital ibu
kebidanan berbasis Contuinity of Care dalam batas normal yaitu tekanan darah:
dilakukan mulai dari trimester III, 120/80 mmHg, nadi: 84x/menit, suhu:
persalinan, nifas, bayi baru lahir, sampai KB 36,4°C, frekuensi napas: 21x/menit.
dengan melakukan pendekatan manajemen Keadaan janin baik dilihat dari hasil
kebidanan dan di dokumentasikan dengan pemeriksaan Leopold letak janin normal,
menggunakan pendekatan metode SOAP. presentasi kepala, kepala sudah masuk PAP,
DJJ janin berada dalam batas normal yaitu
METODE PENELITIAN 152x/menit.
Lokasi Penelitian
Penelitian Asuhan Kebidanan Continuity Of
Care ini dilakukan di PMB Setyami Kehamilan dengan nyeri punggung
Nurhayati S.Tr.Keb Ngasinan Ponorogo bagian bawah adalah keluhan umum yang
terjadi pada wanita hamil. Nyeri punggung
Metode Penelitian bagian bawah yang dirasakan sangat erat
Metode Penelitian yang digunakan adalah hubungannya dengan posisi ibu pada masa
deskriptif kualitatif. Dimulai dari kehamilan khususnya posisi tidur dan
pengumpulan data subyektif dan data mekanika tubuh selama hamil. Kehamilan
obyektif, rencana asuhan, penetapan trimester III merupakan titik puncak
diagnosa, implementasi asuhan dan evaluasi. munculnya keluhan sakit pinggang, hal ini
dikarenakan beban perut ibu semakin berat
PEMBAHASAN dan pinggang ibi berusaha keras untuk
Pada bab ini penulis akan menganalisis menopang tubuhnya (Sofiyanti, 2017: 17).
kesenjangan yang muncul antara teori dan Menurut Sinclein (2009), nyeri punggung ini
kasus dalam asuhan kebidanan secara biasanya akan meningkat intensitasnya
Countinuty Of Care yang diberikan kepada seiring bertambahnya usia kehamilan karena
Ny. A G2P00010mulai dari hamil trimester III, nyeri ini akibat pergeseran pusat gravitasi
bersalin, nifas neonatus dan KB dimulai wanita dan postur tubuhnya. Perubahan ini
pada tanggal 26 Agustus 2018 sampai disebabkan oleh berat uterus yang
dengan 7 Oktober 2018. Asuhan kebidanan membesar, membungkuk yang berlebihan,
yang diberikan menggunakan pendekatan berjalan tanpa istirahat, dan angkat beban.
langkah-langkah manajemen kebidanan Meningkatnya hormon-hormon yang
yang terdiri dari pengkajian data subjektif dilepaskan selama kehamilan akan membuat
dan objektif, penentuan diagnosa kebidanan, persendian tulang panggul merenggang hal
perencanaan, implementasi dan evaluasi. ini dapat mempertinggi resiko terjadinya
back pain (nyeri pinggang) (Sofiyanti, 2017:
18). Aktivitas fisik dapat membantu ibu
4

dalam mengurangi keluhan nyeri pembukaan 2 cm, efficement 25%,


punggungbawah yang dirasakan ibu. konsistensi lunak, ketuban pecah berwarna
Terdapat beberapa metode dan upaya yang kuning keruh, presentasi belakang kepala,
bisa dilakukan untuk mengatasi keluhan denominator ubun-ubun kecil kiri, tidak ada
nyeri pinggang diantaranya: pengaturan molase/ penumpukan sutura, H-II. Ketuban
posisi tidur, body mekanik, senam hamil pecah dini merupakan ketuban yang pecah
atau kinesiotaping (metode rehabilitasi) sebelum waktunya melahirkan atau sebelum
(Sofiyanti, 2017: 17). terjadinya tanda-tanda inpartu, biasanya
pada pembukaan <4 cm (fase laten)
Upaya yang dilakukan untuk (Nugroho, 2014:1). Sehingga dilakukan
mengurangi nyeri punggung ibu dengan rujukan dengan memberikan kesempatan
melakukan intervensi diantaranya mengkaji pada ibu dan keluarga untuk memilih tempat
skala nyeri dan penyebab ketidaknyamanan rujukan, kemudian menyiapkan surat
yang dirasakan ibu, memberikan penkes rujukan ke RSUD Dr.Harjono Ponorogo
tentang nyeri punggung, mengajarkan teknik serta mendampingi ibu menuju Rumah Sakit
relaksasi napas dalam, mengajarkan posisi agar ibu merasa lebih tenang.
tidur yang nyaman dengan bantal penopang Kala I ibu berlangsung 1 jam. Ibu
dan posisi tidur miring secara bergantian, mengalami nyeri kontraksi dan rasa cemas
dan mengajarkan kompres hangat pada selama kala I berlangsung. Nyeri merupakan
bagian nyeri yang dirasakan/ masasse pada perasaan subjektif yang ditimbulkan oleh
area nyeri yang dirasakan ibu. perubahan-perubahan fungsi organ tubuh
yang turut menentukan lancarnya kelahiran
Konsep Dasar dengan Pelaksanaan bayi dari jalan lahir, nyeri ini disebabkan
Asuhan Kebidanan Persalinan disebabkan karena adanya kontraksi otot-
Ny. A memasuki masa persalinan otot rahim pada persalinan dengan frekuensi
pada tanggal 27 Agustus 2018, pukul 09:30 mula-mula masih jarang dan tidak teratur
Wib, pada usia kehamilan 38 minggu. misal setiap 20-30 menit, kemudian menjadi
Proses persalinan Ny. A dilakukan di RSUD lebih sering menjelang akhir kala I
Dr.Harjono,Ponorogo dengan indikasi KPD (Puspitasari, 2017: 102).Upaya yang dapat
melahikan secara spontan dengan infus drip dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri ibu
oksitosin, tanpa ada penyulit/ komplikasi diantaranya melakukan massase/ pijat pada
yang menyertai. Hal ini sesuai menurut teori area nyeri yang dirasakan, mengajarkan ibu
yang dikemukakan oleh (Saifuddin, teknik relaksasi napas dalam dan
2008:32), bahwa persalinan dan kelahiran menganjurkan posisi miring kiri supaya
normal adalah proses pengeluaran janin oksigen yang mengalir dari plasenta ke janin
yang terjadi pada kehamilan cukup bulan tidak terganggu. Wahyuningsih (2015: 54),
(37-42 minggu), lahir spontan dengan mengemukakanbahwa wanita mengalami
presentasi belakang kepala dan berlangsung kecemasan pada saat kehamilan dan
dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada persalinan, pada primigravida yang pertama
ibu maupun pada janin. Ibu merasa kenceng- kali akan mengami proses persalinan
kenceng sejak tanggal 26 Agustus 2018 cenderung mengalami kecemasan terutama
pukul 15:45 WIB, dan datang ke PMB menjelang proses persalinan. Hal ini
Setiyami Nurhayati tanggal 26 Agustus dikarenakan proses persalinan adalah
2018 pukul 20:20 WIB, dan mengeluarkan sesuatu jal baru yang akan dialaminya.
lendir bercampur darah, ketuban pecah Kecemasan sendiri merupakan respon
berwarna kuning keruh. Pada saat dilakukan terhadap situasi tertentu mengancam
pemeriksaan VT pukul 20:20 WIB,
5

ditandai dengan ketegangan fisik dan mules-mules pada perut disebabkan karena
ketakutan akan hal-hal yang akan terjadi. kontraksi rahim dan relaksasi yang terus
Hal ini didorong dengan kondisi hormonal menerus menerus biasanya berlangsung
yang cenderung menciptakan selama 2-4 hari post partum. Gangguan ini
keridakstabilan pikiran sehingga wanita lebih banyak terjadi pada wanita dengan
yang sedang melahirkan menjadi lebih paritas yang banyak (multipara) dan wanita
mudah panik dan cemas, sensitif, menjadi menyusui. Cara efektif yang digunakan
tidak rasional dan sebagainya (Andriana, untuk mengurangi mules pada perut adalah
2011: 48). Beberapa upaya yang dapat dengan mengosongkan kandung kemih yang
dilakukan untuk mengatasi rasa cemas pada penuh yang menyebabkan kontraksi uterus
ibu diantaranya memberikan support mental tidak optimal.
pada ibu untuk tetap tenang dan meyakinkan Kunjungan nifas kedua 6 hari
bahwa persalinan ibu akan berjalan dengan postpartum pada tanggal 1 September 2018
baik dan bayi ibu selamat, dan membantu pukul 09:00 WIB, hasil pemeriksaan dalam
ibu menentukan posisi ibu senyaman batas normal yaitu: tanda-tanda vital, TD:
mungkin sehingga ibu akan lebih merasa 120/80 mmHg, nadi: 80x/menit, suhu:
aman dan nyaman. 37,2°C, pernapasan: 19x/menit, involusi
uterus normal, TFU pertengahan pusat
Konsep Dasar dengan Pelaksanaan simfisis, kontraksi uterus baik, konsistensi
Asuhan Kebidanan Masa Nifas padat dan keras, lokea sanguinolenta,
Pada kunjungan nifas pertama perdarahan 10 ml. Ibu tidak merasakan
dilakukan 3 hari postpartum pada tanggal nyeri luka perineum namun sedikit nyeri
29 Agustus 2018 pukul 11:00 WIB. hasil pada payudara ibu. Saat dilakukan
pemeriksaan dalam batas normal yaitu: pemeriksaan fisik payudara ibu belum
tanda-tanda vital, TD: 120/80 mmHg, nadi: mengeluarkan ASI secara lancar. Menurut
82x/menit, suhu: 36,6°C, pernapasan: Varney (2007), ASI yang belum lancar
20x/menit, involusi uterus normal, TFU 2 adalah penyumbatan pada duktus laktiferus
jari bawah pusat, kontraksi uterus baik, akibat hambatan aliran air susu karena
konsistensi padat dan keras, lokea rubra, tekanan internal dan eksternal biasanya
perdarahan 15 ml. Keluhan utama yang terjadi pada hari kedua sampai kesepuluh
dirasakan ibu yaitu nyeri perineum dan perut postpartum. Kira-kira pada hari ketiga/
terasa mules. Menurut Prawihardjo (2008: keempat setelah melahirkan, seringkali
171). Nyeri pada luka perineum disebabkan payudara terasa penuh , tegang dan nyeri,
karena tindakan insisi pada perineum yang hal ini disebabkan karena terjadinya seksresi
menyebabkan terpotongnya selaput lendir ASI (Indahsari, 2017: 183). Tidak lancarnya
vagina, cincin selaput dara, jaringan pada ASI banyak terjadi karena tindakan merawat
septum rektovaginal, otot-otot dan fasia payudara yang salah karena kurangnya
perineum serta kulit bagian depan perineum. pengetahuan tentang perawatan payudara
Nyeri luka bekas jahitan perineum sedikit yang benar. ASI yang tidak lancar dapat
demi sedikit akan menghilang ketika bagian- menimbulkan mastitis dan abses payudara.
bagian yang robek mulai kembali seperti Jika sudah terjadi abses payudara maka ibu
semula. Maka dari itu perlu dilakukan tidak bisa menyusui bayinya, hal ini tentu
perawatan perineum agar luka segera menghilangkan hak bayi untuk mendapatkan
membaik dan jahitan tidak membuka ASI secara eksklusive (Indahsari, 2017:
sehingga terhindar dari infeksi yang 183). Perawatan pasca melahirkan
mengancam. Menurut Varney (2007: 102), merupakan bagian integral pada proses
6

melahirkan dan harus dimanfaatkan sebagai Kunjungan neonatus pertama


salah satu kesempatan untuk memberikan dilakukan pada tanggal 29 Agustus 2018
perawatan pada ibu dan bayinya, salah pukul 11:00 WIB di rumah pasien.
satunya adalah perawatan payudara, Diagnosis yang ditegakkan yaitu NCB,
perawatan yang baik diperlukan karena akan SMK usia 3 hari. Berdasarkan hasil
membuat ibu merasa aman dan nyaman, pemeriksaan pada kunjungan pertama KU
sehingga ibu dapat menyusui bayinya bayi baik, bayi bernafas spontan, gerakan
(Indahsari, 2017: 184). aktif, refleks bayi normal, keadaan umum
Pada kunjungan nifas ketiga bayi baik, kesadaran composmentis, tanda-
dilakukan pada hari ke 14 postpartum pada 9 tanda vital (nadi, suhu, pernafasan) dalam
September 2018 pukul 10:00 WIB. batas normal. Pemeriksaan berat badan bayi
Berdasarkan hasil pemeriksaan kunjungan 3000 gram dan panjang 47 cm. Menurut
ketiga, didapatkan ibu tidak ada keluhan, Kumalasari (2015: 12), bayi baru lahir
dan berdasarkan data objektif hasil normal dengan umur kehamilan 37-42
pemeriksaan tanda-tanda vital, involusi minggu, dengan berat 2.500-4.000 gram,
uterus berjalan normal, TFU tidak teraba dan panjang badan 48-52 cm. Bayi dapat
diatasa simpisis, lokea alba, dan luka jahitan menyusu dengan baik dan kuat, ASI
sudah kering dan menutup. Asuhan yang diberikan setiap saat oleh ibu. Bayi
diberikan yaitu mengajarkan ibu cara mengeluarkan mekonium dan BAK pada 6
menyusui bayinya yang benar dan jam pertama. Tali pusat bayi lepas pada usia
menganjurkan ibu untuk tetap menuyusui 1 minggu. Asuhan yang diberikan yaitu
bayinya sesering mungkin, istirahat cukup, menjelaskan mengenai perawatan bayi dan
memenuhi kebutuhan nutrisi dan menjaga tali pusat bayi baru lahir, dan informasi
personal hygiene, dan melakukan perawatan kunjungan ulang. Setelah intervensi
payudara dengan baik dan benar. dilakukan, ibu dapat menjelaskan kembali
Pada kunjungan nifas keempat penjelasan yang sudah diberikan
dilakukan pada 40 hari postpartum pada 5 sebelumnya.
Oktober 2018 pukul 10:00 WIB. Pada kunjungan kedua dilakukan
Berdasarkan hasil pemeriksaan kunjungan saat usia bayi 6 hari yaitu pada tanggal 1
keempat, didapatkan ibu tidak ada keluhan, September 2018 pukul 09:20 WIB.
dan berdasarkan data objektif hasil Didapatkan hasil pemeriksaan pada bayi
pemeriksaan tanda-tanda vital, involusi KU baik serta hasil pemeriksaan dalam
uterus berjalan normal, TFU tidak teraba batas normal, BB bayi belum ada kenaikan.
diatasa simpisis, lokea serosa, dan luka Bayi tampak terlihat sedikit rewel dan tidak
jahitan sudah kering dan menutup. Asuhan nyaman saat sedang menyusu pada ibunya
yang diberikan yaitu menganjurkan ibu tetapi bayi menyusu kuat pada ibunya.
untuk tetap menuyusui bayinya sesering Berat badan bayi baru lahir dapat turun
mungkin, memenuhi kebutuhan nutrisi dan 10% dibawah berat badan lahir pada
menjaga personal hygiene, dan melakukan minggu pertama, hal ini berhubungan
perawatan payudara dengan baik dan benar dengan masa transisi yang sedang dialami
dan menganjurkan ibu untuk melakukan oleh bayi baru lahir (Cahyaningsih, 2008:
senam nifas. 1). Semua bayi baru lahir dapat melampaui
periode transisi dari intrauterine ke ekstra
Konsep Dasar dengan Pelaksanaan uterin dengan baik, sehingga pada hari ke
Asuhan Kebidanan Neonatus 10-14 berat badannya dapat meningkat
kembali minimal sama dengan berat badan
7

lahirnya saat berumur 2 minggu menjadwalkan imunisisasi DPT/HB I/Polio


(Cahyaningsih, 2008: 1). Selain itu faktor 2 saat bayi berusia 2 bulan nanti.
dukungan keluarga khusunya suami juga
berperan penting terhadap keberhasilan ASI Konsep Dasar dengan Pelaksanaan
eksklusif. Menurut Baskoro (2008), Asuhan Kebidanan Pada Keluarga
masalah terkait rendahnya produksi ASI Berencana
dapat diatasi dengan cara menyusui bayi Berdasarkan hasil anamnese data,
sesegera mungkin setelah lahir, karena usia ibu 27 tahun termasuk dalam kategori
semakin sering bayi menghisap puting susu pengguna kontrasepsi untuk menjarangkan
maka semakin banyak ASI yang keluar kehamilan. Namun dari hasil anamnese yang
dengan cara menyusui yang benar sudah dilakukan ibu lebih memilih untuk
(Musiska, 2014: 27). Asuhan yang menunda kehamilannya dengan memilih
diberikan oleh penulis yaitu menganjurkan untuk menggunakan kontrasepsi MAL, hal
ibu untuk menyusui bayinya sesering ini di pengaruhi oleh beberapa faktor
mungkin tanpa batas waktu, serta tertentu, salah satunya faktor yang
membangunkan bayi jika bayi tidur terlalu mempengaruhi yaitu dari calon akseptor KB
lama minimal 2 jam sekali. sendiri baik dari segi fisik maupun psikis.
Pada kunjungan neonatus ketiga Menurut Saifuddin (2010:37), metode KB
dilakukan saat bayi berusia 20 hari pada 15 yang dapat digunakan oleh ibu postpartum
September 2018 pukul 10:20 WIB. Hasil yaitu MAL, kondom, suntik progestin, pil
pemeriksaan yang didapat yaitu KU bayi progestin, implant, AKDR, dan kontrasepsi
baik, dan pemeriksaan TTV bayi dalam mantap.
batas normal, mengalami penambahan berat Hasil pemeriksaan menunjukkan
badan menjadi 3.100 gram. Menurut keadan umum ibu baik, kesadaran
Winkjosastro (2008), bayi mendapat cukup komposmentis, dan TTV dalam batas
ASI bila berat badan pada minggu kedua, normal tidak menunjukan adanya
selanjutnya minimal bertambah 300 gram kontraindikasi. . MAL adalah alat
pada bulan pertama. Berat badan bayi sangat kontrasepsi yang didasarkan oleh fakta
penting untuk diperhatikan sebab bahwa laktasi (produksi ASI) menyebabkan
penambahan berat badn dapat dijadikan amnorea(berkurangnya menstruasi). Cara
dasar dimana bayi tersebut mendapatkan kerja Metode Kontrasepsi MAL adalah
ASI yang cukup/ tidak. menunda atau menekan terjadinya ovulasi
Standart pelayanan minimal neonatus yang dengan kata lain memerlukan
yang diberikan menurut (Rukiyah dkk ketiadaan haid. Pada saat laktasi/menyusui,
2010:66-82) kunjungan bayi adalah hormon yang berperan adalah prolaktin dan
pelayanan kepada bayi pada masa 6 jam oksitosin, semakin sering menyusui maka
sampai 28 hari setelah kelahiran sesuai kadar prolaktin meningkat dan hormon
standart (KN 1) dilakukan 2 kali kunjungan gonadotrophin melepaskan hormon
pada usia 0-7 hari setelah lahir dan KN 2 penghambat (inhibitor). Hormon
(lengkap) pada bayi usia 8-28 hari. penghambat akan mengurangi kadar
Asuhan yang diberikan saat estrogen, sehingga tidak terjadi ovulasi.
kunjungan yaitu memberitahu ibu untuk MAL menjadi metode kontrasepsi yang
tetap sesering mungkin memberikan ASI bersifat sementara, diterapkan sejak lahir
pada bayinya, dan memberikan penkes sampai 6 bulan setelahnya (Affandi,
tentang imunisasi dasar pada bayi dan 2010:MK-1).
jadwal imunisasi yang harus diikuti dengan
8

Dalam asuhan kebidanan keluarga 2. Asuhan kebidanan persalinan pada


berencana Ny. A menggunakan metode Ny. A terjadi pada tanggal 27
kontrasepsi sementara yaitu MAL, ibu Agustus 2018 secara normal
memilih KB MAL karena ibu dengan UK 38 minggu. Pada saat
belumberkenaan menggunakan kontrasepsi persalinan ditemukan adanya
alat maupu komplikasi/ penyulit yang
Asuhan kebidanan komprehensif menyertai yaitu ketuban pecah dini.
dimulai dari kehamilan, persalinan, nifas, Bayi lahir spontan dengan infus
neonatus, dan KB pada Ny. A G2P00010 yang drip oksitosin pada tanggal 27
dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2018 Agustus 2018 jam 09.30, aterm,
sampai dengan 7 Oktober 2018 dengan jenis kelamin perempuan,
menggunakan standar asuhan kebidanan persalinan ditolong bidan di RSUD
yang terdiri dari pengkajian, perumusan dr Harjono Ponorogo, bayi
diagnosa, perencanaan, penatalaksanaan dan menangis kuat, gerak aktif. BB bayi
evaluasi, metode penulisan SOAP ditarik 3.000 gram, PB bayi 47 cm, LK 34
kesimpulan sebagai berikut: cm, dan LD bayi 35 cm. tidak
ditemukan adanya cacat/ tanda
Kesimpulan bahaya bayi baru lahir.
Setelah melakukan pengkajian, 3. Asuhan kebidanan masa nifas
menganalisa, merencanakan dan melakukan dimulai pada tanggal 29Agustus
penatalaksanaan asuhan kebidanan terhadap 2018 hingga 5 Oktober 2018. Pada
Ny. “A” dapat disimpulkan sebagai berikut: saat dilakukan pengkajian dan
1. Asuhan kebidanan kehamilan secara pemeriksaan ditemukan masalah
Continuity Of Care pada Ny. A mulai nyeri luka jahitan perineum pada 3
dari tanggal 26 Agustus 2018 sampai hari post partum. Perencanaan
dengan 7 Oktober 2018. Dari hasil asuhan kebidanan masa nifas yang
anamnese Ny. A hamil anak kedua. diberikan diantaranya KIE tanda
Pemeriksaan kehamilan (ANC) bahaya nifas, KIE ASI eksklusif,
dilakukan sebanyak 1 kali yaitu pada dan KIE perawatan payudara masa
tanggal 26 Agustus 2018 dengan UK nifas. Implementasi sesuai rencana
38 minggu. Hasil pengkajian dan asuhan yang sudah diberikan pada
pemeriksaan kehamilan ditemukan masa nifas. Hasil evaluasi asuhan
masalah nyeri punggung bagian kebidanan pada masa nifas Ny. A
bawah. Perencanaan asuhan kebidanan mampu memahami dan bersedia
yang diberikan kepada Ny. A mengikuti saran bidan, sehingga
diantaranya pemberian KIE tanda- pada kunjungan ketiga (14 hari post
tanda persalinan. Implementasi partum) masalah nyeri luka jahitan
berdasarkan rencana asuhan kebidanan perinium dan pada kunjungan
pada kehamilan yang sudah keempat (6 minggu post partum)
ditentukan. Hasil evaluasi dari tidak mengalami keluhan/ masalah
pelaksanaan asuhan kehamilan pada lagi.
Ny. A yaitu pada saat pemeriksaan 4. Asuhan kebidanan neonatus
kehamilan (ANC) Ny. A sangat dimulai pada tanggal 29 Agustus
kooperatif dan bersedia mengikuti 2018 sampai dengan tanggal 15
anjuran dan saran bidan dan masalah September 2018. Pada saat
nyeri punggung ibu teratasi. pemeriksaan dan pengkajian
9

pertama tidak ditemukan masalah berbasis Continuty Of Care


yang menyertai tetapibayi sedikit sehingga mahasiswa memiliki
rewel karena ASI ibu belum lancar wawasan yang lebih luas.
yaitu saat usia bayi 3 hari. 2. Bagi Pasien, Keluarga dan
Perencanaan asuhan kebidanan Masyarakat
yang diberikan yaitu KIE Klien, keluarga dan masyarakat
perawatan bayi sehari-hari. dapat senantiasa bekerjasama dan
Implementasi sesuai dengan ikut berperan aktif terhadap asuhan
rencana yang diberikan pada kebidanan Continuity Of Careyang
neonatus. Pada kunjungan neonatus dilakukan oleh mahasiswa.
kedua saat usia bayi 6 hari sudah Sehingga pelayanan asuhan
tidak ditemukan masalah apapun, kebidanan dapat diberikan secara
bayi tidak rewel dan menyusu optimal dan informasi asuhan
dengan kuat dan ASI ibu lancar. kebidanan yang diberikan dari masa
Perencanaan asuhan yang diberikan hamil, bersalin, nifas, bayi baru
yaitu KIE ASI eksklusif. Hasil lahir hingga KB dapat digunakan
evaluasi asuhan kebidanan pada untuk deteksi dini terjadinya
neonatus dilakukan dengan baik komplikasi.
oleh Ny. A, sehingga pada 3. Bagi Penulis Berikutnya
kunjungan ketiga bayi tidak ada Mahasiswa kebidanan diharapkan
masalah dan keluhan. mampu memberikan asuhan
5. Asuhan kebidanan KB secara kebidanan berbasis Continuty Of
Continuity Of Care dilakukan pada Care dengan menerapkan multi
tanggal 15 Oktober 2018. Pada saat disiplin sesuai dengan manajemen
dilakukan pengkajian dan standar pelayanan minimal (SPM)
pemeriksaan ibu dalam batas yang sudah ditetapkan.
normal dan tidak ditemukan 4. Bagi Lahan Praktik
kontraindikasi untuk menggunakan Dapat mempertahankan asuhan
alat kontrasepsi. Asuhan kebidanan kebidanan berdasarkan SOP
KB yang diberikan pada Ny. A (Standar Operasional Prosedur)
yaitu KIE tentang alat kontrasepsi dengan mempertahankan kebutuhan
pasca salin sesuai kabutuhan ibu. pasien sebagai manusia yang
Hasil evaluasi yang didapatkan ibu biopsikososial dan spiritual dalam
memilih menggunakan alat melakukan palayanan yang
kontrasepsi (KB) MAL(Metode berkualitas.
Amnorea Laktasi)
DAFTAR PUSTAKA
5.2 Saran
Sebagai upaya untuk menjaga Affandi. (2010). Buku Panduan
dan meningkatkan kualitas pelayanan Praktis Pelayanan
kebidanan, penulis menyiapkan suatu Kontrasepsi. Jakarta: PT Bina
saran sebagai berikut: Pustaka Prawirohardjo
1. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat meningkatkan kualitas Ambarwati, Retna. (2010). Asuhan
referensi dan sumber ilmiah dalam Kebidanan Nifas. Yogyakarta:
menerapkan asuhan kebidanan Nuha Medika.
10

Andriana. E. (2011). Melahirkan Tanpa Hartanto, Hanafi. (2010). Keluarga


Rasa Sakit dengan Metode Relaksasi Berencana dan Kontrasepsi.
Hypnobirthing. Jakarta: PT Bhuana Jakarta:Pustaka Sinar Harapan.
Ilmu Populer.
Hidayat, A. (2008). Asuhan Neonatus,
Bahiyatun. (2009). Buku Ajar Asuhan Bayi, dan Balita. Jakarta: EGC
Kebidanan Nifas Normal. Jakarta:
EGC. Indahsari. Nur, Chusnul. (2017).
Hubungan Tingkat Pengetahuan
Baskoro, A. (2008). ASI Panduan Praktis Ibu Nifas dengan Kejadian
Ibu Menyusui. Jogjakarta:Banyu Bendungan ASI di RB Suko Asih
Media Sukoharjo. Indonesian Journal On
Medical Science. Volume 4, No.2.
Cahyaningsih. Henny, Haris, Nargis.
(2008). Hubungan Berbagai Variasi Kepmenkes. (2009). Buku Kesehatan
Nutrisi dengan Perubahan Berat Ibu dan Anak. Jakarta: Kemenkes.
Badan Neonatus Usia 10-14 Hari di
Wilayah Kerja Puskesmas Garuda Kepmenkes. (2011). Keputusan Menteri
Bandung. Jurnal Kesehatan Kartika Kesehatan RI no.
Stikes A. Yeni. 938/MENKES/SK/VIII/2007
Tentang Standar Asuhan
Cooper, Fraser. (2009). Buku Ajar Bidan Kebidanan. Jakarta: Kemenkes.
Myles. Jakarta: EGC.
Kumalasari, Intan. (2015). Panduan
Cunningham, Gary F. (2007). Obstetri praktik Laboratorium dan Klinik,
Wiliams. Jakarta:EGC. Perawatan Antenatal, Intranatal,
Postnatal, Bayi Baru Lahir, dan
Dewi, Vivian nanny lia dan Tri sunarsih. Kontrasepsi. Jakarta: Salemba
(2011). Asuhan Kehamilan Untuk Medika.
Kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika. Ladewig, Patricia W. (2009). Buku Saku
Asuhan Ibu dan Bayi Baru
Fraser, Diane M, dan M.A Cooper. (2009). Lahir. Jakarta: EGC.
Myles Buku Ajar Bidan. Edisi 14.
Jakarta : EGC.

Handajani, Sutjiati Dwi. (2010).


Manajemen Asuhan Kebidanan.
Jakarta: EGC

Hartanto, H. (2014). Keluarga Berencana


dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan.

You might also like