You are on page 1of 8

AKUPUNKTUR METODE JIN’S 3 NEEDLE

MEREDAKAN NYERI ISCHIALGIA

Puspo Wardoyo1, Lenny Tandya2, Ismiatun3


1
Prodi Akupunktur, Poltekkes RS dr. Soepraoen Malang
Email: puspo.akp@gmail.com
2
Prodi Akupunktur, Poltekkes RS dr. Soepraoen Malang
3
Prodi Kebidanan, Poltekkes RS dr. Soepraoen Malang
Email: lilikismiatun@gmail.com

ABSTRACT
Ischialgia is one of the musculoskeletal pain in the lumbosacral region that runs the butt even up to
the lateral toe. Management of Ischialgia is conventionally carried out, among others, by
pharmacological treatment, medical rehabilitation and surgery. Despite the accompanying side
effects, the curative action is still being performed. While acupuncture therapy is also useful for
various cases of pain, especially in ischialgia needs to be proven its use through various studies.
Until now acupuncture treatment that is officially recognized by conventional medicine is its
usefulness for various cases of pain. Given the treatment of acupuncture begins with the traditional
philosophical approach then there are still many that have not been revealed scientifically.
Therefore this research is a novice research conducted to prove the influence of acupuncture
therapy Jins 3 Needles method to the intensity of pain of ischialgia sufferers. It is hoped that the Jins
3 Needles method that uses these little needles becomes the preferred alternative for various pain
cases, including ischialgia so that respondents are more comfortable and safer to choose a
relatively natural treatment without these side effects. The population in this study were all patients
with Ischialgia who utilize acupuncture treatment at the Acupuncture Clinic Laboratory of
Polytechnic of RS Health dr. Soepraoen Kesdam V. Sampling using Purposiv Sampling technique
with criteria that have been determined by the researchers. Acupuncture treatment measures are
performed on the basis of standard operational procedures and treatment procedures. In this study
the therapy was performed 3x / week with a two-day interval for 12 times therapy. To know the
difference of pain level before and after therapy hence the collected research data need to be
processed and analyzed. The hypothesis test was established to prove the significance of the effect of
acupuncture therapy on the Jins 3 Needles method to the intensity of iscialgia pain using the
Wilcoxon's Signed Ranks Test. The result states that t count is smaller than t table. Because H 0 is
rejected there is the effect of the treatment of acupuncture method of Jin's 3 Needles on ischialgia
pain.

Keywords: acupuncture therapy; Jins 3 Needles method; pain intensity; ischialgia


Ischialgia adalah nyeri yang berpangkal
1. PENDAHULUAN
pada daerah lumbosakralis yang menjalar ke
Seiring padatnya waktu beraktifitas untuk pantat dan selanjutnya ke bagian posterolateral
memenuhi tingginya kebutuhan hidup, tungkai atas, bagian lateral tungkai bawah,
memberikan dampak yang negatif bagi serta bagian lateral kaki. Menurut Ehrlich G.E,
masyarakat. Dengan kegiatan yang padat, terus et.all prevalensi Ischialgia di Amerika Serikat
menerus dan cenderung monoton tersebut, berkisar 15–20%. Sedangkan Indonesia
tidak diimbangi dengan waktu beristirahat menunjukan prevalensi Ischialgia 18-21%,
yang cukup, minimnya waktu untuk pada laki-laki 13,6% dan pada wanita 18,2%
berolahraga, dan ketidakpedulian pada (Wirawan, 2004). Wanita memiliki angka
kesehatan diri sendiri, menimbulkan prevalensi yang lebih tinggi terkena Ischialgia
berkembangnya berbagai macam jenis dibandingkan dengan pria. Hal tersebut
penyakit mulai dari yang ringan sampai berat. dikarenakan wanita memiliki aktivitas yang
Faktor-faktor tersebut diduga salah satu monoton dengan posisi yang statis, misalnya
pemicu banyaknya masyarakat yang menderita saja pada penggunaan sepatu dengan hak
Ischialgia (Kuntono, 2005). tinggi atau pada ibu-ibu dengan kebiasaaan
menggendong anaknya (Kuntono, 2005).
Beberapa faktor resiko yang Nyeri adalah satu tanda alami dari suatu
menyebabkan Ischialgia antara lain adalah penyakit yang paling pertama muncul dan
orang yang kesehariannya dipenuhi dengan menjadi gejala yang paling dominan di antara
kesibukan mengangkat benda-benda berat pengalaman sensorik lain. Nyeri itu sendiri
terutama pada kelompok umur sekitar 45 dapat diartikan sebagai suatu pengalaman
tahun, orang yang obesitas, dan orang–orang sensorik yang tidak mengenakkan yang
yang kurang melakukan olah raga atau berhubungan dengan suatu kerusakan jaringan
aktivitas fisik teratur. Ischialgia menyebabkan atau hanya berupa potensi kerusakan jaringan,
penderita mengalami suatu ketidakmampuan (Mubarak, 2008).
fisik yaitu keterbatasan fungsional dalam
Karena rasa nyeri itu bersifat subyektif
aktifitas sehari-hari sehingga banyak
maka ada kemungkinan nyeri yang sama
kehilangan jam kerja (Sidharta, 2009). Jika
intensitasnya dapat dirasakan sangat berbeda
dibiarkan maka lama kelamaan akan
oleh orang yang berbeda, (Tamsuri, 2007).
mengakibatkan kelemahan anggota badan
Dalam hal ini untuk menentukan intensitas
bawah/tungkai bawah yang disertai dengan
tingkat nyeri dapat dilakukan dengan cara
mengecilnya otot-otot tungkai bawah tersebut
menanyakan langsung kepada penderitanya,
(Kuntono, 2005).
atau dapat pula menggunakan daftar
Terapi Ischialgia bertujuan untuk
pertanyaan yang dilengkapi dengan gambaran
mengatasi rasa nyeri, mengembalikan fungsi
kata-kata atau simbol-simbol tentang tingkat
pergerakan dan mobilitas, mencegah
nyeri. Alat bantu untuk menentukan tingkat
kekambuhan serta mencegah timbulnya nyeri
nyeri dapat berupa skala yang memuat
kronik. Terapi farmakologi/obat-obatan
gambaran tingkat nyeri. Skala yang dapat
merupakan salah satu pilihan yang bisa
digunakan adalah skala menurut Bourbanis,
digunakan dalam terapi Ischialgia. Namun
(Smeltzer, S.C bare B.G, 2002).
mengkonsumsi obat terus menerus dalam
jangka waktu lama dapat menyebabkan efek Skala Bourbanis membagi tingkat nyeri
samping, di antaranya gangguan ischialgia, menjadi lima tingkat. Nyeri tingkat Satu (tidak
konstipasi dan lain-lain. Terapi non nyeri). Nyeri tingkat dua (Nyeri Ringan).
farmakologik seperti akupunktur merupakan Nyeri tingkat tiga (Nyeri Sedang). Nyeri
pilihan tepat baik oleh penderita maupun tingkat empat (Nyeri Berat Terkontrol). Nyeri
klinisi untuk menyelesaikan masalah tingkat lima (Nyeri tak Tertahankan).
Ischialgia (Sudirman, 2009). Memang
akupunktur kurang diminati oleh sebagian Klasifikasi nyeri dapat dibagi berdasarkan
penderita yang takut jarum. Namun demikian durasi, lokasi nyeri, ataupun penyebabnya.
ada metode akupunktur yang hanya Nyeri akut dan nyeri kronik termasuk
menggunakan sedikit jarum yaitu metode Jin’s kalisifikasi nyeri berdasarkan durasi. Nyeri
3 needles (Jin, 2004). somatik permukaan, nyeri somatik dalam dan
nyeri viscera merupakan pembagian nyeri
Penelitian ini dirmaksudkan untuk berdasarkan lokasi nyeri. Sedangkan nyeri
Membuktikan pengaruh terapi akupunktur nosiseptik, nyeri neuropatik dan nyeri
metode Jin’s 3 Needles (Zuogudian, psikologik termasuk penggolongan nyeri
Weizhong, Kunlun) terhadap intensitas nyeri berdasarkan penyebabnya, (Sidharta, 2008).
penderita Ischialgia di Laboratorium Klinik
Akupunktur Politeknik Kesehatan RS dr. b. Ischialgia
Soepraoen Malang. Untuk mengetahui
pengaruh terapi akupunktur maka dilakukan Ischialgia diartikan sebagai nyeri bokong,
pengukuran intensitas nyeri sebelum dan yaitu nyeri yang menjalar dari bawah
sesudah terapi kemudian membandingkan pinggang menuju ke bawah sepanjang
antara data pretest dan posttest. perjalanan n.ischiadiskus. Nyeri yang
berpangkal pada daerah lumbosakralis atau
2. KAJIAN LITERATUR DAN sakrum yang menjalar ke pantat dan
PEGEMBANGAN HIPOTESIS (JIKA selanjutnya ke bagian posterolateral tungkai
ADA) atas, bagian lateral tungkai bawah, serta bagian
a. Nyeri. lateral kaki.
Nyeri ischialgia dapat timbul akibat karena radiks saraf yang terangsang sehingga
Neuritis Nervus Ischiadikus Primer tanpa nyeri yang dirasakan akan berkurang.
didahului oleh low back pain yang kronik.
Ischialgia sebagai perwujudan neuritis primer Secara umum ischialgia bisa muncul
adalah adanya peradangan pada n.ischiadicus. karena adanya stimulus yang mengaktifkan
Ischialgia ini sering berhubungan dengan nosiseptor yang ada di kulit, jaringan di bawah
diabetes melitus (DM), masuk angin, flu, sakit kulit dan organ viscera. Stimulus yang dapat
kerongkongan dan nyeri pada persendian. mengaktifkan nosiseptor adalah stimulus
Ischialgia ini dapat disembuhkan dengan mekanik, kimiawi maupun termal. Jaringan
menggunakan NSAID (Non-Steroid Anti yang mengalami inflamasi akan melepaskan
Inflammatory Drugs). Gejala utama Neuritis substansi-substansi kalium, histamin,
Ischiadicus primer adalah adanya nyeri yang asetilkolin, serotonin, prostalglandin,
dirasakan berasal dari daerah antara sacrum bradikinin dan substansi P dari ujung saraf
dan sendi panggul, tepatnya pada Foramen setempat. Zat-zat tersebut akan mengaktifkan
Infrapiriforme atau Incisura Ischiatica dan nosiseptor dan nosiseptor akan berhubungan
menjalar sepanjang perjalanan n.Ischiadicus dengan serabut saraf A-δ bermielin yang
dan lanjutannya pada n.Peroneus Communis menghantarkan nyeri yang tajam, menusuk
dan n.Tibialis. Neuritis Ischiadicus primer dan jelas terlokalisir. Serabut saraf tipe C tidak
timbul akut, sub akut dan tidak berhubungan bermielin sehingga menghantarkan rasa
dengan nyeri punggung bawah kronik. terbakar, tidak mengenakkan, dan tidak
Neuritis Ischiadicus dapat diketahui dengan terlokalisir. Nyeri bisa terjadi bila ada
adanya nyeri tekan positif pada n. Ischiadicus, stimulus yang memenuhi syarat yang
m. Tibialis anterior dan m. Peroneus Longus. dimediasi atau difasilitasi oleh bahan kimia
tertentu seperti leukotrin, prostalglandin,
Nyeri ischialgia akibat entrapment neuritis interleukin dan tromboksan sehingga
juga dapat dirasakan tanpa anamnesa low back menimbulkan impuls nyeri atau impuls
pain, yang mendahuluinya melainkan timbul nosiseptif di nosiseptor yang dikenal dengan
sebagai manifestasi rematismus. Ini berarti proses tranduksi yang kemudian medulla
bahwa Ischialgianya bergandengan dengan spinalis, batang otak, mesensefalon, korteks
sendi panggul yang terkena bursitis serebri dan korteks asosiasinya untuk
m.piriformis, tuberitis dan artritis sakroiliaka kemudian disadari baik mengenai sifat, lokasi,
sehingga n. ischiadikus terjebak dalam proses maupun berat ringannya.
rematismus di bagunan-bangunan yang
dilewati dalam perjalanannya ke perifer. Dengan adanya nyeri yang menyerang,
Konfirmasi data anamnestik ini dapat seseorang kesulitan menggerakkan badannya
diperoleh dengan hasil pemeriksaan fisik- sehingga lama-kelamaan akan menimbulkan
diagnostik. Ischialgia ini terjadi karena keterbatasan gerak dan kelemahan otot.
n.Ischiadicus terperangkap oleh proses Ischialgia biasanya mengenai hanya salah satu
patologis yang terjadi di berbagai jaringan sisi, yang bisa menyebabkan rasa seperti
yang dilewatinya. ditusuk jarum. Kekakuan kemungkinan
dirasakan pada kaki. Kegiatan berjalan, berlari,
Begitu juga nyeri ischialgia bisa muncul dan menaiki tangga, memperburuk nyeri
karena perwujudan radikulopatia, yaitu karena tersebut. Nyeri dapat diringankan dengan
Nucleus Pulposus yang jebol ke dalam Kanalis menekuk unggung atau duduk.
Vertebralis akibat Hernia Nucleus Pulposus
(HNP, osteofit atau peradangan (rematoid Beberapa gejala nyeri yang timbul akibat
spondilitis angkilopoetika, herpes zoster, ischialgia di antaranya adalah :
tuberkulosa) atau karena adanya tumor pada  Nyeri punggung bawah
kanalis vertebralis. Pada kasus ini pasien akan  Nyeri daerah bokong
merasakan nyeri hebat, dimulai dari daerah  Rasa kaku pada punggung bawah
lumbosacral menjalar menurut perjalanan  Nyeri yang menjalar atau seperti rasa
n.Ischiadicus dan lanjutannya pada n. kesetrum, yang di rasakan daerah bokong
Peroneus Communis dan n. Tibialis. Makin ke menjalar ke daerah paha, betis bahkan
distal nyeri akan berkurang, ini disebabkan
sampai kaki, tergantung bagian saraf mana dan Xue di meridian. Ischialgia umumnya
yang terjepit. dibagi menjadi tiga tipe : dingin kelembaban,
Jika dibiarkan maka lama kelamaan akan trauma dan defisiensi Qi ginjal. Penanganan
mengakibatkan kelemahan anggota badan ischialgia sudah terbiasa dilakukan
bawah/tungkai bawah yang disertai dengan menggunakan rumus baku. Dalam penelitian
mengecilnya otot-otot tungkai bawah tersebut. ini terapi akupunktur menggunakan metode
Jin’s 3 Needles.
Penatalaksanaan ischialgia dapat
dilakukan melalui pendekatan farmakologis, Akupunktur metode Jin’s 3 needles adalah
operasi maupun rehabilitasi medis. Namun teknik akupunktur yang dalam penerapannya
mengandung konsekuensi adanya efek menggunakan 3 titik akupunktur, yaitu
samping yang biasanya menyertai. Apalagi Zuogudian (Jin), Weizhong (BL 40), Kunlun
ditambah dengan mengonsumsi obat-obat (BL 60). Metode ini sangat efektif dipakai
kimia. Akibat lainnya adalah depresi sebagai terapi dalam mengurangi keluhan
pernapasan, konstipasi, gangguan SSP, mual nyeri dan spasme otot pada penderita
dan muntah pada dosis awal, kerusakan Ischialgia (Jin, 2004).
ischialgia, darah, hati dan ginjal, dan lain-lain.
Titik Zuogudian (Jin) merupakan titik
Mengingat begitu banyak dampak akibat yang ditemukan oleh Jin Rui melalui
penanganan dengan pendekatan konvensional pengalaman-pengalamannya sebagai penerapi.
maka pendekatan tradisional akupunktur Jin menemukan bahwa ada titik rangsangan
menjadi alternatif terpilih dalam menangani yang tepat pada saraf sciatic. Titik Zuogudian
kasus nyeri ischialgia ini, terutama dengan (Jin) terletak 3 cun (4 jari pasien) lateral
metode Jin’s 3 needle. Untuk mendapatkan Hiatus sacralis (ujung lipatan glutealis).
hasil yang optimal penanganan nyeri ischialgia Penusukannya tegak lurus 1,5-2 cun,
perlu pendekatan yang komprehensif meliputi menggunakan jarum filiform berukuran 2 cun
kedokteran konvensional dan tradisional (Jin, 2004). Titik Weizhong (BL 40)
akupunktur. merupakan titik akupunktur yang berarti
“perintah menengah”, terletak pada
Kata akupunktur berasal dari bahasa
pertengahan lipat melintang kulit popliteus, di
Yunani, yaitu acus yang berarti jarum dan
tengah-tengah tendon m.biceps femoralis dan
punctura yang berarti menusuk. Di dalam
tendon m.semi branosus. Penusukannya tegak
bahasa Inggris menjadi to puncture, sedangkan
lurus 0,5-1 cun, menggunakan jarum filiform
kata asal dalam bahasa Cina adalah cenciu.
berukuran 1,5 cun. Titik Kunlun (BL 60)
Kata tersebut kemudian diadaptasikan ke
merupakan titik akupunktur yang berarti
dalam bahasa Indonesia menjadi akupunktur
“pegunungan Kun Lun”, terletak pada lekuk
atau tusuk jarum.
antara prominensia malleolus eksternus
Menurut Syarif Sudirman (2009), dengan tendon archiles. Penusukannya tegak
akupunktur analgesia dapat dimengerti dengan lurus 0,5-1 cun, menggunakan jarum filiform
dua macam proses, yaitu 1) proses neural yang berukuran 1 cun, (Omi, 2008).
dimulai dengan stimulasi saraf diameter kecil
yang mengirim implus ke medulla spinalis, 3. METODE PENELITIAN
mesensefalon, kompleks pituitary-hipotalamus
untuk melepas neurotransitter yang Desain penelitian ini menggunakan pre-
menghambat pesan nyeri yang datang experimental design dengan pretest-posttest
berikutnya melalui jalur nyeri lain. Mekanisme design. Penelitian dilakukan dengan cara
ini sudah dibuktikan melalui opionergik. 2) mengamati keadaan awal responden sebelum
Proses melalui matrik jaringan ikat dengan mendapat perlakuan terapi akupunktur
pengiriman signal inflamasi sebagai upaya (pretest). Kemudian responden mendapat
homeostasis. tindakan terapi akupunktur sebanyak 12 kali
(satu seri) dengan frekuensi 3x/minggu.
Kaitannya dengan ischialgia dapat
Setelah responden menjalani terapi yang
disebutkan bahwa Ischialgia termasuk kategori
terakhir maka dilakukan pengamatan akhir
Bi Zheng (Bi sindrom). Hal itu disebabkan
pada responden (posttest). Selanjutnya
oleh serangan ezogenous angin dingin
dilakukan pembandingan antara nilai pretest
kelembaban atau trauma, sehingga stagnasi qi
dan posttest untuk dilihat dampak/pengaruh nyeri) tersebut dapat dibantu seperlunya oleh
intervensinya. petugas pengumpul data. Selanjutnya
responden menjalani terapi sesuai jadwal yang
Pretest Perlakuan Posttest disepakati. Setiap kali terapi (ketika jarum
NR : O1 (X) O2 terpasang) memerlukan waktu selamanya 15
menit.
NR = Non Random Setelah responden menjalani terapi
O = Observasi untuk yang terakhir kalinya maka dilakukan
X = Perlakuan terapi akupunktur pengukuran akhir (posttest) tingkat nyerinya.
Data yang diperoleh selama pengumpulan data
Dalam penelitian ini sebagai variabel dimasukkan ke dalam lembar rekap data untuk
independennya adalah terapi akupunktur dianalisis lebih lanjut menggunakan
metode Jin’s 3 needle, yaitu terapi yang Wilcoxon's Signed Ranks Test.
menggunakan 3 titik yang dirumuskan oleh Jin
Rui meliputi titik Zuogudian, Weizhong dan Tindakan perlakuan terapi akupunktur
Kunlun. Ketiga titik tersebut dilakukan merujuk pada SOP. Sebelum dilakukan
penusukan. Jarum yang tertanam tanpa tindakan intervensi terlebih dahulu responden
bantuan alat intervensi lain dibiarkan selama mendapat penjelasan singkat, di antaranya
15 menit lalu dicabut. Sedangkan intensitas tentang persiapan diri, lokasi yang akan
nyeri responden sebagai variabel dependen. ditusuk sekaligus tentang reaksi maupun
Yaitu sensasi nyeri yang dirasakan responden sensasi penusukan.
di daerah lumbosakralis yang menjalar ke Petugas terapi akupunktur melakukan
bawah bahkan sampai kaki bawah. Tabel skala disinfeksi diri dan tempat-tempat terpilih pada
nyeri Bourbanis dipakai sebagai alat untuk responden yang akan dipasang jarum.
mengukur tingkat skala nyeri responden Disinfeksi dilakukan dengan bola kapas steril
tersebut. yang sudah dibasahi alkohol 70%. Responden
Sampel yang dipilih untuk penelitian diposisikan sedemikian rupa agar tetap
ini adalah responden Ischialgia yang merasakan nyaman selama proses penjaruman
melakukan terapi Akupunktur di Laboratorium maupun panca terapi, sekaligus memudahkan
Klinik Akupunktur Politeknik Kesehatan RS terapis melakukan tugasnya. Setelah itu
dr. Soepraoen Malang dengan menggunakan dilakukan penusukan secara berturut-turut
teknik Purposive Sampling, yaitu pengambilan pada tiga titik utama dengan menggunakan
sampel yang dilakukan sesuai ketentuan jarum filiform steril sekali pakai ukuran 1 cun
peneliti yaitu penderita ischialgia yang 1) atau ukuran lain sesuai kondisi anatomis tubuh
bersedia menjadi responden; 2) mematuhi responden. Jarum dibiarkan tertancap sesuai
jadwal dan frekuensi terapi; 3) tidak perencaan waktu yang dibutuhkan. Setelah itu
mengkonsumsi obat; 4) tidak menjalani dilakukan pencabutan jarum. Setiap
tindakan medis lain; 5) tidak dalam pantangan pencabutan jarum, bekas tusukan dilakukan
terapi akupunktur; 6) usia 31 – 55 tahun; 6) disinfeksi kembali menggunakan bola kapas
bekerja sebagai sopir umum/administrasi/ steril yang telah dibasahi alkohol 70%. Terapi
pendidik/ kurir/ pekerja bangunan;. akupunktur selesai, responden dapat
meninggalkan tempat.
Responden yang datang di
Laboratorium Klinik Akupunktur Politeknik
Kesehatan RS dr. Soepraoen dan bersedia
menjadi responden, diminta untuk 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
menandatangani informed consent terlebih Penelitian ini menghasilkan data
dahulu. Sebelum responden diterapi sebagaimana dalam tabel berikut :
akupunktur, responden diminta untuk
menentukan tingkat nyeri ischialgia yang Tabel 2 : Data Skor Nyeri Berdasarkan
dirasakan dengan cara memilih salah satu Demografi Responden
angka yang tertera pada lembar skala nyeri
Bourbanis. Bagi responden yang mengalami Demografi Skor
No.
kesulitan dalam mengisi kuesioner (skala Responden Nyeri
Pr Post Skala Skala
No.
e Nyeri No. Nyeri
Res
1 Jenis Kelamin Pr Resp Pr
p Post Post
Laki-laki 19 4,3 1,6 e e
Perempuan 11 3,9 2,0 1 5 2 16 5 2
2 Umur 2 4 0 17 5 2
31 – 35 6 4,1 0,8 3 4 0 18 5 3
36 – 40 7 3,9 2 4 3 0 19 5 2
41 – 45 9 4,1 2 5 3 0 20 4 1
45 – 50 2 5 2,5 6 4 0 21 4 1
51 – 55 6 4,3 1,3 7 3 0 22 5 3
3 Pekerjaan 8 4 0 23 5 1
Sopir Umum 7 4,1 2,3 9 4 0 24 4 0
Administrasi 7 4,7 1,8 10 4 0 25 4 0
Pendidik 5 4,4 1,5 11 5 2 26 4 1
Kurir 2 3,5 1 12 3 0 27 5 1
Pekerja 3,8 1,3 13 4 0 28 5 1
9
bangunan 5 2 3 0
14 29
Sumber : Data Primer Penelitian Tahun 2017 15 3 0 30 4 0
Sumber : Data Primer Penelitian Tahun 2017
Responden yang terpilih berdasarkan
teknik Purposive Sampling terlihat bahwa Berdasarkan tabel 1 di atas dapat
responden laki-laki (63%) mengalami disebutkan bahwa semua responden
penurunan lebih banyak atau mendapatkan mengalami penurunan intensitas nyeri.
selisih skala sebesar 2,7 dibandingkan Sebelum mendapat perlakuan terapi
perempuan yang mendapatkan selisih skala Akupunktur terdapat 6 responden (20%)
sebesar 1,9. Kelompok umur 41 – 45 (9 orang) dengan nyeri awal di skala 3 berubah menjadi
merupakan kelompok umur terbesar dengan sembuh (skala 0) setelah menjalani terapi
selisih skala nyeri sebesar 2,1. Kelompok sesuai rencana. Sebanyak 16 responden (53%)
umur 45 – 50 tahun hanya ada dua orang di antaranya mengalami penurunan sampai
dengan selisih skala nyeri sebesar 2,5. Namun skala 0 atau terbebas dari keluhan nyeri
demikian terdapat penurunan skala nyeri ischialgia. Sedangkan 14 responden (47%)
paling besar (3,3) yang dialami kelompok nyerinya berkurang, yang semula berada pada
umur 31 – 35 tahun. Sementara itu responden skala 4 – 5 (sedang) turun menempati skala 1 –
dengan pekerjaan sebagai kurir hanya ada dua 3 (ringan). Setelah mendapat perlakuan
orang. Sedangkan responden yang bekerja di sebanyak 12 kali terapi hanya ada dua
bidang bangunan gedung ada 9 orang dengan responden (6,7%) yang tingkat nyerinya
selisih penurunan skala nyeri paling sedikit berada pada skala 3 yang semula berskala 5.
(1,5) dibanding jenis pekerjaan yang lain. Terdapat tiga responden (10%) yang semula
Sopir umum menghasilkan selisih 1,8. Pekerja berada pada skala 5 berubah menjadi skala 1
di bidang administrasi kantor dan pendidik (ringan). Sebanyak 10 responden (30%)
menghasilkan selisih 2,9. Selisih 2,5 mengalami penurunan dari skala 4 menjadi
dihasilkan kurir. skala 0.
Untuk mengetahui perbedaan skala
Data sebelum dan sesudah perlakuan intensitas nyeri antara sebelum dan sesudah
terapi akupunktur sebagai berikut : perlakuan terapi akupunktur dilakukan uji
hipotesis menggunakan Uji Wilcoxon’s Signed
Tabel 1 : Data Nilai Intensitas Nyeri Sebelum Ranks Test. Hasil hitung, bahwa t hitung = 0
Dan Sesudah Perlakuan Terapi Akupunktur dengan α = 0,05, yang kemudian
dibandingkan dengan tabel t, maka didapatkan
nilai dari t tabel (30) = 152. Sehingga nilai t
hitung (0) < t tabel (152). Jadi, H0 ditolak.
Artinya terapi akupunktur metode jins 3 dikombinasikan dengan obat herbal mencapai
needles terbukti secara signifikan dan tingkat efektif total 95%.
bermanfaat untuk menurunkan intensitas nyeri Han et al (2014) peneliti dari Rizhao
penderita ischialgia. Hospital of TCM (Traditional Chinese
Medicine) and the Shanghai University,
Pembahasan
menemukan bahwa akupunktur dapat
mempromosikan pelepasan neurotransmitter
Nyeri ischialgia yang melanda dapat
seperti 5-hydroxytryptamine dan sebagai
mengakibatkan seseorang menjadi menderita
tambahan ia menghasilkan neuropeptida
olehnya. Namun sebagian besar pilihan
melalui stimulasi listrik dengan frekuensi yang
pengobatan yang ada saat ini tidak cukup
berbeda yang memiliki efek signifikan
untuk mengendalikan rasa sakit. Untuk
terhadap pengurangan rasa sakit. Ini menjadi
mengatasinya bisa diberikan obat-obatan atau
panduan menuju tinjauan sistematis yang
melakukan latihan-latihan tertentu. Metode
bertujuan untuk menilai keamanan dan
farmakologis memiliki efek samping yang
efektivitas akupunktur untuk nyeri iscialgia.
merugikan, sementara pembedahan mahal dan
Dengan panduan awal ini diharapkan bisa
belum tentu cocok pada setiap orang dengan
membantu dokter membuat keputusan dalam
berbagai alasannya. Akupunktur sebagai salah
praktiknya dan mendorong kemajuan
satu pengobatan non-farmakologi telah
penelitian akupunktur selanjutnya.
berkontribusi nyata sebagai tindakan yang
Selanjutnya Han et al. (2014)
aman dan efektif untuk mengurangi rasa sakit
menyebutkan bahwa akupunktur
ishialgia.
meningkatkan serum β-EP, yang mengurangi
Sebagian para ahli kedokteran
transmisi sinyal nyeri saraf. Sciatica juga
konvensional masih meragukan efektifitas-nya
ditandai dengan meningkatnya kadar IL-1, IL-
karena memang teknologi ilmiah masih
6, dan TNF-α. Hand et al. perhatikan bahwa
mampu membuktikan sebagian kecil saja dan
akupunktur berhasil merendahkan biokimia ini
masih sangat banyak misteri yang belum dapat
sehingga berkontribusi terhadap pengurangan
dijangkau dengan pembuktian secara ilmiah.
rasa sakit dan pembengkakan. Penelitian Li et
Oleh karena itu, bila efektivitas akupunktur
al. dari Rumah Sakit Rizhao TCM dan
kondisinya masih tetap tidak jelas, sulit bagi
Universitas TCM dari Shanghai
dokter untuk membuat rekomendasi yang
mengkonfirmasikan temuan kemampuan
sesuai. Namun demikian, melalui berbagai
akupunktur untuk mengatur β-EP, IL-1, IL-6,
penelitian, mekanisme analgesia akupunktur
dan TNF-α. Li et al. perhatikan bahwa
secara bertahap semakin jelas.
akupunktur dan akupunktur plus herbal
Melalui penelitiannya di China sejak
mengatur ekspresi biokimia terkait linu
tahun 1970-an, Jin (2004) telah menerapkan
panggul namun terapi kombinasi akupunktur
suatu metode pengobatan yang disebut Jin’s 3
plus herbal melebihi terapi akupunktur
needles technique sebagai upaya untuk
mandiri.
mengurangi keluhan nyeri dan spasme otot
pada penderita ischialgia. Metode ini hanya
Secara klinis, Chen (2009) akupunktur
menggunakan tiga titik akupunktur sebagai
sangat efektif untuk menghilangkan rasa sakit.
titik utama, yaitu titik Zuogudian (Jin),
Telah ditunjukkan bahwa akupunktur dapat
Weizhong (BL 40), dan Kunlun (BL 60).
membuat otak dan pelepasan sumsum tulang
Dalam praktiknya dapat ditambahkan
belakang K +, Ca ++, 5-hydroxytryptamine,
sejumlah titik lain sesuai dengan sindroma
dan peptida opioid, yang dapat mengubah
penyakit pada masing-masing penderita
komposisi neurotransmiter untuk menghambat
ischialgia. Berdasarkan pada tabel 1 di atas
transmisi rasa sakit, sehingga menunjukkan
dapat dinyatakan bahwa metode Jin’s 3
efek analgesik.
needles technique terbukti efektif pada kasus
Penggunaan metode Jin’s 3 needles
nyeri ischialgia. Akupunktur metode Jin’s 3
technique dapat dikombinasikan dengan titik
needles technique sebagai terapi mandiri
lainnya seperti Huantiao (GB 30), titik
memiliki tingkat efektif 81,6% untuk
persimpangan UB dan GB, bisa mengaktifkan
menghilangkan nyeri akibat ischialgia dan
qi (energi vital) dan darah dari 2 saluran.
pemulihan fungsi normal. Akupunktur
Weizhong (BL 40), titik konvergensi UB,
bagus untuk mengobati sakit pinggang. technique terdapat sebanyak 80%
Shenshu (BL 23) dan Dachangshu (BL 25) berada pada skala sedang, sisanya
karena titik-titik setempat bisa langsung berskala ringan.
mengatur qi dari saluran di pinggang, dan b. Tingkat intensitas nyeri responden
memperkuat tulang dan ginjal. Weizhong (BL setelah diberi perlakuan terapi
40) dan Kunlun (BL 60) sebagai titik distal akupunktur metode Jin’s 3 needles
dapat mengatur qi anggota badan yang terkena terdapat sebanyak 53% sembuh,
dan daerah lumbar, Chen (2009). sisanya masih berskala ringan.
Penurunan intensitas nyeri ischialgia c. Terapi akupunktur metode Jin’s 3
ini dapat dijelaskan menurut pendekatan medis needles technique terbukti bermanfaat
konvensional dari sisi sistem persyarafan untuk menurunkan intensitas nyeri
seperti yang dituturkan Syarif Sudirman ischialgia.
(2009) bahwa hal ini dikarenakan proses
neural yang dimulai dengan stimulasi saraf 6. REFERENSI
diameter kecil yang mengirim implus ke Jin Rui (2004). Jin’s 3 Needles Technique.
medulla spinalis, mesensefalon, kompleks Shanghai: shanghai scientif
pituitary-hipotalamus untuk melepas Kuntono H.P. 2005. Management Nyeri
neurotransmitter yang menghambat pesan Muskuloskeletal. Makalah disajikan
nyeri yang datang berikutnya melalui jalur dalam Temu Ilmiah Tahunan Fisioterapi
nyeri lain. Proses melalui matrik jaringan ikat XV. Semarang.
dengan pengiriman signal inflamasi sebagai Mubarak, Husnul: Nyeri Nosiseptif. [on line].
upaya homeostasis. Setiap stimulasi energi 2008 dari URL :
dengan dasar molekuler terjadi “elektro http://cetrione.blogspot.com/2008/05/ny
mechanical model” transduksi energi dan eri-nosiseptif.html
menimbulkan katalisis ensimatik, oksidasi Omi, Shigeru. 2008. WHO Standard
fosforlisasi, transport aktif dan kontraksi otot Acupunctur Point Locations In The
yang merupakan performans dari sistem Western Pacific Region. Jakarta.
transduksi otot yang merupakan performans Sidharta,P. 2008. Tata pemeriksaan klinis
dari sistem tranduksi energi biologi untuk dalam neurologi, Jakarta : Dian Rakyat.
regulasi pertumbuhan dan perbaikan Sidharta, P. 2009. Neurologi Klinis Dalam
inflamasi dari matriks ekstraseluler. Praktek Umum. Jakarta: Dian Rakyat.
Sudirman, S. (2009). Akupunktur Untuk
Kesimpulan Nyeri dengan pendekatan neurosain.
1. Tingkat intensitas nyeri responden Jakarta : CV.Sagung Seto
sebelum diberi perlakuan terapi Smeltzer, Suzane C and Bare, dkk. (2002).
akupunktur metode Jin’s 3 needles Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
technique terdapat sebanyak 80% berada Brunner & Suddarth. Edisi 8. Vol I.
pada skala sedang, sisanya berskala Alih Bahasa, Agung Waluyo. Editor.
ringan. Monika Ester. Jakarta : EGC
Tamsuri, A. 2007. Konsep dan
2. Tingkat intensitas nyeri responden setelah Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC.
diberi perlakuan terapi akupunktur metode Wirawan. (2004). Physio Nyeri Pinggang.
Jin’s 3 needles terdapat sebanyak 53% Jakarta dari URL :
sembuh, sisanya masih berskala ringan. http://www.depkes.go.id
3. Terapi akupunktur metode Jin’s 3 needles
technique terbukti bermanfaat untuk
menurunkan intensitas nyeri ischialgia.

5. KESIMPULAN
a. Tingkat intensitas nyeri responden
sebelum diberi perlakuan terapi
akupunktur metode Jin’s 3 needles

You might also like