You are on page 1of 8

JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 4 (3), 2016, 1169-1176

Published every April, August and December

JURNAL RISET AKUNTANSI & KEUANGAN


ISSN:2541-061X (Online). ISSN:2338-1507(Print). http://ejournal.upi.edu/index.php/JRAK

Pengendalian Intern Dan Pemberian Kredit Usaha: Analisis Peranan dan


Efektifitas Sistem

Ari Riswanto1 , Sri Rahayu Ningsih2 , Dewi Daryati3


1
STKIP PGRI Sukabumi, Sukabumi, Indonesia
2
Disdikpora Kabupaten Bandung Barat, Indonesia
3
Disdikpora Kabupaten Bandung Barat, Indonesia
Abstract. Necessary strategic efforts in maintaining the wheels of business that is being run, one business that
can be done is to maximize the internal control of the company. Control can be done by this company depends on
the type of company, whether for service, commercial or manufacturing. The purpose of this study was to
determine the extent of control intenal role undertaken by the company in providing business loans to prospective
clients effectively and in accordance with a predetermined system. The research methodology used is descriptive
qualitative analysis that provides clear explanations in accordance with the empirical conditions that occur in the
field. As for the location of the research in this study is one of the companies engaged in the provision of credit
services, using interview techniques, observsi and processing of secondary data derived from the company. The
conclusion of the research is that by using a good internal control system in each agency or fields at various
levels of management will maximize the performance of the management, particularly in the areas of lending,
loans provided are allowed to be provided effectively to customers who'm really needs. Recommendations from
this study is specifically for the business unit where research was conducted in order to maximize the use of
technology-based systems that have / computerization and provide training to the user / users of computerized
systems so they can be used more leverage than it already obtained.
Keywords: Internal Control; Enterprise Lending; Effectiveness System.

Abstrak. Upaya strategis yang diperlukan dalam menjaga roda bisnis yang sedang dijalankan, salah satu bisnis
yang bisa dilakukan adalah memaksimalkan pengendalian internal perusahaan. Pengendalian yang bisa dilakukan
oleh perusahaan ini tergantung dari jenis perusahaan, baik untuk jasa, komersial maupun manufaktur. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kontrol peran intenal yang dilakukan oleh perusahaan dalam
memberikan pinjaman usaha kepada calon nasabah secara efektif dan sesuai dengan sistem yang telah ditentukan.
Metodologi penelitian yang digunakan adalah analisis kualitatif deskriptif yang memberikan penjelasan yang jelas
sesuai dengan kondisi empiris yang terjadi di lapangan. Sedangkan untuk lokasi penelitian dalam penelitian ini
adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam penyediaan layanan kredit, dengan menggunakan teknik
wawancara, observsi dan pengolahan data sekunder yang berasal dari perusahaan. Kesimpulan penelitian yaitu
dengan menggunakan sistem pengendalian internal yang baik di setiap instansi atau bidang pada berbagai tingkat
manajemen akan memaksimalkan kinerja manajemen, terutama di bidang pinjaman, pinjaman yang diberikan
diberikan secara efektif kepada nasabah yang benar-benar membutuhkan. Rekomendasi penelitian yaitu khusus
untuk unit bisnis dimana penelitian dilakukan untuk memaksimalkan penggunaan sistem berbasis teknologi yang
memiliki / komputerisasi dan memberikan pelatihan kepada pengguna / pengguna sistem komputerisasi sehingga
bisa dimanfaatkan lebih maksimal daripada yang sudah ada. diperoleh.
Kata Kunci: Pengendalian Internal; Pemberian Pinjaman Perusahaan; Sistem Efektivitas.

Corresponding author. Email: 1 ayahmazan@gmail.com, 2srahayu060@gmail.com, 3dewidaryati@gmail.com


How to cite this article. Ari Riswanto , Sri Rahayu Ningsih, D. D. (2016). Pengendalian Intern Dan Pemberian
Kredit Usaha: Analisis Peranan dan Efektifitas Sistem. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Program Studi
Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia, 4(3), 1169–1176.
Retrieved from http://ejournal.upi.edu/index.php/JRAK/article/view/4670
History of article. Received: September 2016, Revision: November 2016, Published: December 2016
Online ISSN: 2541-061X.Print ISSN: 2338-1507. DOI: 10.17509/jrak.v4i3.4670
Copyright©2016. Published by Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan. Program Studi Akuntansi. FPEB. UPI

1169 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.4 | No.3 | 2016


ARI RISWANTO, SRI RAHAYU NINGSIH, & DEWI DARYATI/ Pengendalian Intern Dan Pemberian Kredit
Usaha: Analisis Peranan dan Efektifitas Sistem

PENDAHULUAN yang menghimpun dana dari masyarakat


dalam bentuk simpanan menyalurkan kepada
Dalam era globalisasi yang semakin
masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf
tajam perusahaan mengubah strategi
hidup rakyat banyak (R. Indonesia, 1992,
pemasarannya, dengan meletakan kepuasan
1998)
konsumen sebagai prioritas utama dalam
Untuk memperlancar operasinya, bank
mengarahkan kegiatan bisnis. Perusahaan-
mendirikan cabang didaerah-daerah dengan
perusahaan yang mampu menghasilkan
tujuan memberikan pelayanan jasa bank
produk atau jasa yang bermutu tinggi dengan
kepada masyarakat terutama pada golongan
harga yang rendah untuk dapat bertahan
ekonomi lemah. Dengan adanya pemberian
dipasar. Selain itu, perkembangan ekonomi
kredit tersebut dapat menguntungkan semua
yang telah memasuki era pasar bebas dan
pihak diantaranya pemerintah yaitu
Indonesia merupakan Negara yang dituntut
tercapainya salah satu tujuan pembangunan
mampu menghadapi kemajuan-kemajuan baik
nasional dalam bentuk kesejahteraan umum.
ilmu pengetahuan maupun teknologi. Di era
Bagi bank, dengan adanya cabang tersebut
pasar bebas, memungkinkan setiap Negara
akan memperbesar dan memperluas
untuk melakukan penjualan kenegara lain dan
pemberian kredit khususnya kepada pedagang
melakukan hubungan yang erat dengan
kecil. Bagi masyarakat, dengan adanya
berbagai Negara.
cabang bank tersebut akan lebih mudah
Sistem pengendalian intern meliputi
mendapatkan pelayanan kredit.
struktur organisasi, metode dan ukuran yang
dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan
KAJIAN LITERATUR
organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan
data akuntansi mendorong efisiensi dan Pengendalian Intern
mendorong dipatuhinya kebijakan manjemen Dalam perusahaan yang berskala kecil
(Benaroch, Chernobai, & Goldstein, 2012). pimpinan dapat terlibat langsung dalam semua
Definisi pengendalian intern tersebut aktivitas perusahaan, tetapi apabila
menekankan tujuan tujuan yang hendak perusahaan tersebut semakin berkembang
dicapai dan bukan pada unsur-unsur yang dimana pimpinan mempunyai kemampuan
membentuk sistem tersebut, hal ini berlaku terbatas untuk mengawasi secara langsung
baik bagi perusahaan yang mengolah seluruh aktivitas perusahaan, maka diperlukan
informasinyasecara manual dengan mesin suatu alat yang dapat membantu pimpinan
pembukuan, maupun dengan komputer. dalam melaksanakan fungsinya tersebut.
Namun tidak jarang sistem pengendalian Salah satu alat bantu pimpinan tersebut adalah
intern sering disamakan dengan unit suatu pengendalian intern yang dapat
organisasi yang disebut dengan satuan memperlihatkan kondisi baik pelaporan
pengawas intern dalam perusahaan. Untuk keuangan ataupun kondisi perusahaan yang
memperbaiki sistem pengendalian intern sebenarnya (Skaife, Veenman, & Wangerin,
manajemen puncak sering kali menempuh 2013).
cara dengan membentuk unit organisasi yang Pengendalian menurut Ikatan Akuntan
disebut satuan pengawas intern (Jennings, Indonesia dalam Standar Profesional Akuntan
Pany, & Reckers, 2008). Unit organisasi Publik adalah sebagai berikut :“Pengendalian
sebenarnya unsursistem pengendalian yang adalah kemampuan untuk mengatur kebijakan
bersifat deduktif, yang fungsinya mengecek keuangan dan operasional suatu perusahaan
apakah unsur-unsur pengendalian yang lain untuk mendapatkan manfaat dari kegiatan
bekerja dengan semestinya. Selain itu sistem perusahaan tersebut.”(I. A. Indonesia, 2001)
pengendalian intern yang lemah akan
mengakibatkan kekayaan perusahaan tidak Struktur Pengendalian Intern
terjamin keamanannya. Pada prakteknya terdapat dua pengertian
Menurut Undang-undang No. 7/1992 dalam mengartikan internal control ke dalam
menyebutkan bahwa bank adalah badan usaha bahasa Indonesia. Ada yang mengartikan

1170 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.4 | No.3 | 2016


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 4 (3), 2016, 1169-1176

pengawasan internal dan ada juga yang kebenaran dalam praktek sehari – hari.
mengartikan pengendalian intern. Maka untuk “Kredit adalah kemampuan untuk
pembahasan selanjutnya penulis melaksanakan suatu pembelian atau
menggunakan istilah pengendalian intern. mengadakan suatu pinjaman dengan suatu
Dengan berkembangnya suatu janji, pembayaran akan dilaksanakan pada
perusahaan maka masalah yang dihadapi jangka waktu yang telah disepakati “.
suatu pimpinan juga semakin komplek dan Pengertian kredit yang lebih mapan
semakin luas. Konsekuensi dari untuk kegiatan perbankan di Indonesia telah
perkembangan tersebut maka pengertian dirumuskan dalam Undang – Undang Pokok
internal control pun mengalami Perbankan yang menyatakan bahwa kriteria
perkembangan ke arah yang lebih luas lagi adalah penyediaan uang / tagihan yang dapat
yang dikenal dengan struktur pengendalian dipersamakan dengan itu berdasarkan
intern, dimana dalam struktur pengendalian persetujuan / kesepakatan pinjam meminjam
intern tercakup juga lingkungan perusahaan, antara pihak bank dengan pihak lain yang
sistem akuntansi, dan prosedur pengendalian, mewajibkan pihak peminjam untuk
sehingga dengan begitu laporan pengendalian melaksanakan dengan jumlah bunga sebagai
internal dapat melengkapi kondisi laporan yan imbalan (R. Indonesia, 1992)
lainnya (Dowdell, Herda, & Notbohm, 2014) Dalam praktek sehari – hari pinjaman
Di dalam Standar Profesional Akuntan kredit dinyatakan dalam bentuk perjanjian
Publik disebutkan mendefinisikan tertulis baik dibawah tangan maupun secara
pengendalian intern sebagai berikut :“Struktur materiil. Dan sebagai jaminan pengaman,
pengendalian intern satuan usaha terdiri dari pihak peminjam akan memenuhi kewajiban
kebijakan dan prosedur yang diterapkan untuk dan menyerahkan jaminan baik bersifat
memberikan keyakinan (assurance) memadai kebendaan maupun bukan kebendaan.
bahwa tujuan tertentu satuan usaha akan Sebenarnya sasaran kredit pokok dalam
dicapai”. (I. A. Indonesia, 2001) penyediaan pinjaman tersebut bersifat
Adapun definisi struktur pengendalian penyediaan suatu modal sebagai alat untuk
intern yang dikemukakan oleh George H. melaksanakan kegiatan usahanya sehingga
Bodnar, yang telah diterjemahkan oleh Amir kredit (dana bank) yang diberikan tersebut
Abadi Yusuf, dalam bukunya Sistem tidak lebih dari pokok produksi semata.
Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut :
“Struktur pengendalian intern perusahaan Prinsif Kredit
terdiri dari kebijakan-kebijakan prosedur- Untuk mendapatkan kredit harus melalui
prosedur yang menyediakan jaminan yang prosedur yang telah ditentukan oleh bank /
memadai, bahwa tujuan perusahaan dapat lembaga keuangan. Agar kegiatan
dicapai.” (Bodnar, George H., 2000) pelaksanaan perkreditan dapat berjalan
dengan sehat dan layak, dikenal dengan 6 C
Tujuan Pengendalian Intern yaitu : (1) Character ( kepribadian / Watak )
Tujuan-tujuan dari struktur pengendalian Character adalah tabiat serta kemauan dari
intern sebagai berikut : (1) Menjaga kekayaan pemohon untuk memenuhi kewajiban yang
dan catatan akuntansi (2) Mengecek ketelitian telah dijanjikan. Yang diteliti adalah sifat –
dan keandalan data akuntansi (3) Mendorong sifat, kebiasaan, kepribadian, gaya hidup dan
efisiensi (4) Mendorong dipatuhinya keadaan keluarga. (2) Capacity ( kemampuan)
kekayaan manajemen (Mulyadi, 2014) Capacity adalah kesanggupan pemohon untuk
melunasi kewajiban dari kegiatan usaha yang
Konsep Kredit dilakukan atau kegiatan yang ditinjau dengan
Pengertian Kredit mempunyai dimensi kredit dari bank. Jadi maksud dari penilaian
yang beraneka ragam, dimulai dari arti kata “ kredit terhadap capacity ini untuk menilai
kredit”yang berasal dari bahasa Yunani sampai dimana hasil usaha yang diperolehnya
“credere” yang berarti kepercayaan akan akan mampu untuk melunasinya pada

1171 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.4 | No.3 | 2016


ARI RISWANTO, SRI RAHAYU NINGSIH, & DEWI DARYATI/ Pengendalian Intern Dan Pemberian Kredit
Usaha: Analisis Peranan dan Efektifitas Sistem

waktunya sesuai dengan perjanjian kredit debitor, kekuatan keuangan perusahaan yang
yang telah disepakati (Francisco, Sánchez, & dilihat dari earning power (kekuatan
Lechuga, 2016) (3) Capital ( modal ) Capital pendapatan / keuntungan) di masa lalu dan
adalah modal yang dimiliki calon debitur pada perkiraan masa akan datang.
saat mereka mengajukan permohonan kredit
pada bank. (4) Collateral (jaminan) Collateral Jenis Kredit
adalah barang – barang yang diserahkan pada Untuk membedakan kredit menurut
bank oleh peminjan atau debitur sebagai faktor – faktor dan unsur – unsur yang ada
jaminan atas kredit yang diberikan. Barang dalam pengertian kredit, maka perbedaan
jaminan diperlukan agar kredit tidak kredit dapat dibedakan atas dasar : (1) Sifat
mengandung resiko (Xu & Zhou, 2016) (5) penggunaan kredit untuk kredit konsumtif
Condition of Economic ( kondisi ekonomi ) adalah kredit yang digunakan untuk keperluan
Condition of Economic adalah situasi dan konsumsi atau uang akan habis terpakai untuk
kondisi, sosial, ekonomi, budaya dan lainnya memenuhi kebutuhannya. Selain itu
yang mempengaruhi keadaan perekonomian digunakan untuk kredit produktif adalah
pada suatu saat maupun untuk satu kurun kredit yang digunakan untuk peningkatan
waktu tertentu yang kemungkinannya akan usaha, baik usaha – usaha produksi,
dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari perdagangan maupun investasi. (2) Keperluan
perusahaan yang memperoleh kredit (6) kredit yaitu Kredit produksi / ekploitasi,
Constrain ( batasan atau hambatan ) Dalam Kredit ini diperlukan perusahaan untuk
penilaian debitur dipengaruhi oleh hambatan meningkatkan produksi baik peningkatan
yang tidak memungkinkan sesorang kuantitatif yaitu jumlah hasil produksi
melakukan usaha di suatu tempat.(Akhigbe & maupun peningkatan kualitatif yaitu
Mcnulty, 2011) peningkatan kuantitas atau mutu hasil
Disamping formula 6 C di atas, masih produksi. Selanjutnya Kredit Perdagangan ,
ada prinsip kredit yang disebut 4 P, yaitu : (1) Kredit ini dipergunakan untuk keperluan
Personality Personality yaitu penilaian bank perdagangn pada umumnya yang berarti
tentang kepribadian peminjam seperti riwayat peningkatan utility of place saru suatu barang,
hidup, hobinya, keadaan keluarga ( istri / barang – barang yang diperdagangkan ini juga
anak), social standing (pergaulan dalam diperlukan bagi industri. Selain itu Kredit
masyarakat serta bagaimana masyarakat Investasi, Kredit yang diberikan kepada para
tentang diri si peminjam dan sebagainya ). (2) pengusaha untuk investasi, berarti untuk
Purpose, Bank dalam menilai si peminjam penambahan modal dan kredit bukan untuk
mencari dara tentang tujuan atau keperluan keperluan perbaikan ataupun penambahan
penggunaan kredit, dan apakah tujuan barang modal atau fasilitas – fasilitas yang
penggunaan kredit itu sesuai dengan line of erat hubungannya dengan itu. Misalnya untuk
business kredit bak bersangkutan (Francisco membangun pabrik, membeli / mengganti
et al., 2016) (3) Payment, Untuk mengetahui mesin – mesin dan sebagainya. (3) Kredit
kemampuan debitur dalam mengembalikan menurut cara pemakaian terdiri dari Kredit
pinjaman. Hal ini dapat diperoleh dari rekening Koran bebas, Debitur menerima
perhitungan tentan prospek kelancaran seluruh kreditnya dalam bentuk rekening
penjualan dan pendapatan sehingga dapat koran kepadanya diberikan blangko cheque
diperkirakan kemampuan pengembalian dan rekening koran pinjamannya diisi
pinjaman ditinjau dari waktu jumlahnya. (4) menurut besarnya kredit yang diberikan,
Prospect, Prospect yaitu harapan usaha di debitur bebas melakukan penarikan selama
masa yang akan datang dari calon debitur. Ini kredit berjalan. Selanjutnya Kredit rekening
dapat diketahui dari perkembangan usaha si Koran terbatas, Sistem ini adanya perbatasan
peminjam selama beberapa bulan atau tahun, tertentu bagi nasabah dalam melakukan
perkembangan – perkembangan keadaan penarikan uang rekeningya, seperti pemberian
ekonomi atau usaha perdagangan sektor usaha kredit dengan uang giral dan perubahannya

1172 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.4 | No.3 | 2016


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 4 (3), 2016, 1169-1176

menjadi uang chartal dilakukan berangsur – METODOLOGI PENELITIAN


angsur. Seperti Kredit rekening Koran
Perusahaan dapat memberikan kredit
aflopend , Penarikan kredit dilakukan dalam
usaha secara efektif dengan sistem yang ada.
arti maksimum kredit pada waktu penarikan
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
pertamalah sepeuhnya dipergunakan oleh
deskriptif dengan menggunakan pendekatan
nasabah. Revolving credit, Sistem penarikan
faktadan juga jurnal sebagai litelatur dan
kredit sama dengan cara rekening Koran
melakukukan observasi serta analisis pada
bebas dengan masa penggunaan satu tahun,
unit perusahaan perbankan “BPR Sukabumi”
akan tetapi cara pemakaiannya berbeda. Term
dan dilakukan kajian secara kualitatif.
Loans, dalam sistem ini penggunaan dan
Penelitian Kualitatif secara khusus penting
pemakaian kredit sangat fleksibel artinya
dalam ilmu perilaku dimana tujuannya adalah
nasabah bebas menggunakan uang kredit
untuk menemukan mendasari motif perilaku
untuk keperluan apa saja dan bank tidak mau
manusia tersebut. Melalui penelitian tersebut
tentang hal itu. (4) Kredit menurut Jaminan
kita dapat menganalisis berbagai faktor yang
Kredit ini pada umumnya ada dua yaitu
memotivasi orang untuk berperilaku dalam
Unsecured Loans (kredit tanpa jaminan)
cara tertentu atau yang membuat orang-orang
sering juga disebut kredit blangko dan
seperti atau tidak suka hal tertentu. Ini dapat
Secured Loans, Jenis inilah yang digunakan
dinyatakan, bagaimanapun, bahwa untuk
oleh kebanyakan bank di Indonesia yaitu
menerapkan penelitian kualitatif. (Kothari,
memberikan kredit jaminan. Jaminan kredit
2004).
dapat berupa tanah, rumah, pabrik dan atau
mesin – mesin pabrik, perusahaan serta surat
berharga. HASIL DAN PEMBAHASAN
Sekarang telah dikenal oleh nasabah
Jangka Waktu Kredit
Sukabumi dan sekitarnya dengan call name
Perbedaan jangka waktu kredit menurut
”BPR Sukabumi” pada dekade tahun 1968
peraturan Bank Indonesia yaitu Kredit jangka
lahir sebuah lembaga keuangan yang diberi
pendek, yaitu kredit yang berjangka waktu
nama BKPD (Bank Karya Produksi Desa)
selama – lamanya satu tahun. Jadi
dengan surat keputusan Gubernur Jawa Barat
pemakaiannya tidak melebihi satu tahun.
No. 79/BV/PEM/SK/68 pada tanggal 19
Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang
Maret 1968 yang tersebar di 21 kecamatan di
jangka waktunya antara satu sampai tiga
Kabupaten Sukabumi, lembaga keuangan
tahun dan Kredit jangka panjang, yaitu kredit
diatas dibentuk dalam rangka membantu
yang jangka waktunya lebih dari tiga tahun.
pemerintahan untuk meningkatkan produksi
hasil pertanian nasabah pedesaan pada saat
Jenis dan Fungsi Kredit
itu.
Tujuan kredit mencakup scope yang
Sejalan dengan perkembangannya serta
luas. Fungsi pokok yang saling berkaitan dari
atas tuntutan peraturan Pemerintah khususnya
kredit adalah yaitu Profitability, Proftability
bidang perbankan, maka pada tahun 1992
ini bertujuan untuk memperoleh hasil dari
terbit Peraturan Pemerintah nomor 71 dan
kredit berupa keuntungan yang diteguk dari
keputusan Menteri Keuangan nomor 184 s/d
pemungutan bunga. Safety, Safety adalah
196/KM/17/1998, dari BKPD sejumlah sisa
keamanan dari prestasi atau fasilitas yang
13 dari saat awal berdiri berjumlah 21 tersebut
diberikan harus benar – benar terjamin
terjadi perubahan nama menjadi Bank
sehingga profitability dapat benar – benar
Perkreditan Rakyat (BPR) dengan badan
tercapai tanpa hambatan yang berarti.
hukum Perusahaan Daerah (PD).
Bahwa sesuai dengan visi dan misi PD
BPR Sukabumi yang merupakan pernyataan
sikap dan komitmen perusahaan yang tertuang
dalam konsep rencana kerja jangka panjang

1173 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.4 | No.3 | 2016


ARI RISWANTO, SRI RAHAYU NINGSIH, & DEWI DARYATI/ Pengendalian Intern Dan Pemberian Kredit
Usaha: Analisis Peranan dan Efektifitas Sistem

dan pendek sehingga terdokumentasi dalam Jampangkulon, Kalapanunggal, Cikembar dan


sebuah rencana corporate dan bussines plan Parungkuda.
perusahaan, BPR Sukabumi menitik beratkan Terkait dengan pengendalian intern,
kepada pengembangan pengelolaan usaha salah satu pengendalian yang dilakukan oleh
bank yang sehat dan profesional, selanjutnya BPR Sukabumi adalah Pengendalian Intern
dengan strategi dan atas kesepakatan para Piutang, Prosedur pencatatan penambahan
stake holders, maka strategi pengembangan piutang merupakan salah satu prosedur dalam
usaha fokus kepada terselenggaranya ”Good sistem akuntansi penjualan. Dalam prosedur
Corporate Governance”. ini dicatat penambahan piutang yang
PD BPR Sukabumi siap menghadapi didebitkan kedalam rekening penjualan
persaingan baru dari lembaga keuangan barang dagangan, bila terjadi penjualan
sejenis dan bank umum yaitu dengan barang tidak tunai atau kedalam rekening
pembenahan manajemen dan peningkatan kas/bank bila terjadi pemberian pinjaman
SDM yang terus dilakukan, sehingga telah kepeda pelanggan.
siap bersaing secara profesional untuk Pengendalian Piutang meliputi analisa,
meningkatan pelayanan maksimal kepada penelaahan dan penelitian yang diharuskan
nasabah. Kesiapan bersaing juga akan terhadap kebijaksanaan, prosedur dan
ditunjang dengan konsolidasi sesama pelaksanaan yang sesungguhnya untuk
pengurus, sebab konsolidasi merupakan mencapai sisa hasil usaha yang direncanakan.
penguatan keseluruhan manajemen BPR Dengan demikian Piutang harus dikendalikan
untuk melakukan upaya penguatan agar pemberian Piutang sesuai dengan tujuan
organinasasi. Kesadaran yang kuat itu tumbuh Piutang, kesanggupan mengembalikan
karena BPR menyadari jika persaingan Piutang sehingga pemberian Piutang tepat
bukannya semakin mudah tetapi justru sasaran. Dalam pengendalian intern Piutang
semakin sulit. syarat-syarat pemberian Piutang memegang
PD BPR Sukabumi juga memiliki bisnis peranan penting dalam pemberian Piutang.
inti yang pasti, terukur dan terarah. Strategi Dokumen sumber yang digunakan
bisnis serta visi dan misi yang jelas maupun dalam prosedur pencatatan penambahan
perencanaan perusahaan yang didamis sesuai piutang adalah Faktur penjualan kredit dan
perkembangan perekonomian. Pembenahan Buku pengeluaran kas
manajemen serta peningkatan SDM yang Faktur penjualan kredit digunakan oleh
dimiliki PD BPR Sukabumi seperti Pelatihan bagian piutang, mencatat penambahan piutang
Excellence Service Quality Improvement pada kartu piutang dan oleh bagian kartu
(Pelatihan Peningkatan Pelayanan Prima) bagi persediaan untuk mencatat pengurangan
karyawan dan karyawatinya yang diharapkan kuantitas barang dagangan pada kartu
akan menjadi prioritas utama termasuk persediaan serta oleh bagian jurnal untuk
pembinaan manajemen dan SDM bagi 13 mencatat kedalam jurnal umum dengan jurnal
cabang yang dimiliki PD BPR Sukabumi. sebagai berikut :
Saat ini total aset yang dimiliki PD BPR, Piutang barang dagangan Rp.
semuanya berjumlah sekitar Rp 125 miliar XXX
lebih. Jumlah itu berasal dari APBD, laba Penjualan Rp.
bersih PD BPR dan dominan suntikan dari XXX
luar. Adapun untuk jumlah nasabah dan Bukti pengeluaran kas digunakan oleh
peminjam Deden mengaku jika peminjam dari bagian piutang untuk mencatat penambahan
kalangan PNS ataupun pihak swasta, piutang pada kartu piutang dan oleh kasir
jumlahnya berimbang. Saat ini PD BPR untuk mencatat pengurangan kas pada buku
Sukabumi memiliki 13 Kantor Cabang yaitu : kas kasir serta oleh bagian jurnal digunakan
Sukaraja, Baros, Cisaat, Cibadak, Cicurug, untuk mencatat kedalam jurnal umum sebagai
Cisolok, Sukaraja, Nyalindung, Sagaranten, berikut :

1174 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.4 | No.3 | 2016


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 4 (3), 2016, 1169-1176

Piutang barang dagangan Rp.


XXX
SIMPULAN
Kas Rp.
XXX Sesuai dengan hasil pengkajian dalam
Catatan akuntansi yang digunakan dalam hasil temuan maka ada yang dapat menjadi
prosedur pencatatan penambahan piutang simpulan dari penelitian kali ini, yaitu: 1)
adalah kartu persediaan, kartu piutang, buku Pengendalian Intern memiliki peranan yang
kas kasir dan jurnal umum. Prosedur sangat penting dalam pemberian kredit usaha
pengurangan piutang merupakan salah satu secara efektif (Yergin, Mercan, & Erol, 2015);
prosedur dalam sistem penerimaan kas dan 2) BPR Sukabumi membuktikan bahwa
prosedur pencatatan piutang. Dokumen dengan hal pada lembaga usahanya,
sumber yang digunakan untuk mencatat menyebabkan usahanya senantiasa
transaksi pengurangan piutang adalah Bukti berkembang dan dapat memeksimalkan
penerimaan kas dan Retur penjualan efektifitas penggunaan sistem yang sudah ada;
Bukti penerimaan kas (kas masuk) yang 3) Pemberian Kredit pada nasabah BPR
diterima oleh bagian piutang dari bagian Sukabumi dapat dilakukan lebih efektif
penagihan dicatat kedalam buku piutang sehingga BPR Sukabumi dapat meminimalisir
sebelah kredit. Setelah bagian piutang resiko piutang tak tertagih yang masih ada di
mencatat kedalam buku piutang bukti kas para nasabah (Mock, Sun, Srivastava, &
masuk tersebut dicatat oleh bagian jurnal. Vasarhelyi, 2009).
Catatan akuntansi yang digunakan dalam Semakin bertambah modal, nasabah dan
prosedur pencatatan pengurangan piutang berkembangnya usaha, maka kegiatan usaha
adalah : Kartu piutang, Kas kasir dan Jurnal akan memiliki tantangan yang lebih berat, leh
umum karena itu perlu kiranya seluruh personil da
Jika melihat pengendalian internal yang segenap karyawan BPR Sukabumi
dilakukan oleh BPR Sukabumi telah mempertahankan kesolidan dan prinsif “Kerja
dilaksanakan secara baik dan sesuai prosedur Bareng” guna menjadikan BPR Sukabumi
yang ditentukan, artinya BPR Sukabumi manjadi BPR tarbaik di Jawa Barat.
memiliki alur yang sangat jelas dalam
mengendalikan secara internal unit-unit kerja
DAFTAR PUSTAKA
yang berada di dalam perusahaannya.
Selanjutnya berbicara terkait dengan Akhigbe, A., & Mcnulty, J. E. (2011). Journal
pemberian kredit yang diberikan oleh BPR of Economics and Business Bank
Sukabumi. Seperti di jelaskan diawab bahwa monitoring , profit efficiency and the
kegiatan usaha yang dijalankan oleh BPR commercial lending business model.
Sukabumi adalah bergerak dibidang Journal of Economics and Business,
perkreditan, sesuai dengan tujuan dari BPR 63(6), 531–551.
Sukabumi: membantu meningkatkan taraf http://doi.org/10.1016/j.jeconbus.2011.
hidup perkapita nasabah, mensejahterakan 07.001
seluruh pengguna jasa PD BPR Sukabumi,
menjadikan salah satu kebanggaan pemilik Benaroch, M., Chernobai, A., & Goldstein, J.
dalam kompensasi pendapatan asli daerah dan (2012). International Journal of
melayani nasabah. Accounting Information Systems An
Dengan mengutamakan pelayanan dan internal control perspective on the
juga penegndalian intern perusahaan, maka market value consequences of IT
BPR Sukabumi hingga saat ini merupakan operational risk events. International
BPR yang masih kuat dan dapat Journal of Accounting Information
memeksimalkan fungsinya membangun Systems, 13(4), 357–381.
Sukabumi lebih maju. http://doi.org/10.1016/j.accinf.2012.03
.001

1175 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.4 | No.3 | 2016


ARI RISWANTO, SRI RAHAYU NINGSIH, & DEWI DARYATI/ Pengendalian Intern Dan Pemberian Kredit
Usaha: Analisis Peranan dan Efektifitas Sistem

International.
Bodnar, George H., W. S. H. (2000). Sistem http://doi.org/http://196.29.172.66:808
Informasi Akuntansi. (R. M. T. Amir 0/jspui/bitstream/123456789/2574/1/R
Abadi Jusuf, Ed.) (6th ed.). Jakart: esearch%20Methodology.pdf
Salemba Empat.
Mock, T. J., Sun, L., Srivastava, R. P., &
Dowdell, T. D., Herda, D. N., & Notbohm, M. Vasarhelyi, M. (2009). International
A. (2014). Research in Accounting Journal of Accounting Information
Regulation Do management reports on Systems An evidential reasoning
internal control over financial approach to Sarbanes-Oxley mandated
reporting improve financial reporting ? internal control risk assessment.
RESEARCH IN ACCOUNTING International Journal of Accounting
REGULATION, 1–6. Information Systems, 10(2), 65–78.
http://doi.org/10.1016/j.racreg.2014.02 http://doi.org/10.1016/j.accinf.2008.10
.011 .003

Francisco, J., Sánchez, M., & Lechuga, G. P. Mulyadi. (2014). Auditing “Pemeriksaan
(2016). Assessment of a credit scoring Akuntansi.” Jakart: Salemba Empat.
system for popular bank savings and
credit. Contaduría Y Administración, Skaife, H. A., Veenman, D., & Wangerin, D.
61(2), 391–417. (2013). Internal control over financial
http://doi.org/10.1016/j.cya.2015.11.0 reporting and managerial rent
04 extraction : Evidence from the
profitability of insider trading $.
Indonesia, I. A. (2001). Standar Profesional Journal of Accounting and Economics,
Akuntan Publik. Jakart: Salemba 55(1), 91–110.
Empat. http://doi.org/10.1016/j.jacceco.2012.0
7.005
Indonesia, R. (1992). Undang-undang No. 7
tahun 1992 Tentang Perbankan. Xu, C., & Zhou, Z. (2016). The study of
internal control and over-investment
Indonesia, R. (1998). UU No 10 Tahun 1998 on corporate credit risk. Procedia -
Perubahan atas UU No 7/1992. Procedia Computer Science, 91, 109–
113.
Jennings, M. M., Pany, K., & Reckers, P. M. http://doi.org/10.1016/j.procs.2016.07.
J. (2008). Advances in Accounting , 047
incorporating Advances in
International Accounting Internal Yergin, H., Mercan, M., & Erol, A. (2015).
control audits : Judges ’ perceptions of Assessment of Efficiency and
the credibility of the fi nancial Effectiveness of Micro Credit
reporting process and likely auditor Application From Socio-Economic
liability. International Journal of and Political Perspectives : The Case
Cardiology, 24(2), 182–190. of Hakkari. Procedia Economics and
http://doi.org/10.1016/j.adiac.2008.08. Finance, 23(October 2014), 176–179.
006 http://doi.org/10.1016/S2212-
Kothari, C. (2004). Research methodology: 5671(15)00405-0
methods and techniques. New Age

1176 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.4 | No.3 | 2016

You might also like