Professional Documents
Culture Documents
net/publication/321242546
CITATIONS READS
0 1,570
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Aplikasi DNA Barcode untuk Konservasi Genetik Durian Lokal (Durio zibethinus Murr.) Unggulan di Pulau Ternate Maluku Utara View project
Aplikasi DNA Barcode untuk Konservasi Genetik Durian Lokal (Durio zibethinus Murr.) Unggulan di Pulau Ternate Maluku Utara View project
All content following this page was uploaded by Sundari Sundari on 23 November 2017.
Abstrak: Telah dilakukan penelitian pengembangan bahan ajar berbentuk LKS berbasis
karakter. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan menghasilkan out
put suatu bahan ajar SD berbasis nilai karakter Selain itu melalui penelitian ini diharapkan
dapat: 1) memberikan informasi yang akurat kepada organisasi/lembaga/kelompok yang ber-
kompeten untuk mengajarkan kepada anak didik dengan memakai bahan ajarberbasisnilai
karakter yang tepat di jenjang pendidikanSekolah Dasar; 2) strategi pengembangan dan kebi-
jakan yang akan direkomendasikan dari penelitian ini dapat menjadi arahan bagi pengem-
bangan model-model pembelajaran berbasis nilai karakterdi jenjang pendidikan formal, 3) ha-
sil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi Dinas pendidikan dalam penentuan kebijakan ber-
kaitan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan di Maluku Utara dalam memperoleh bahan
ajar yang tepat pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa bahwa bahan ajar yang dikembangkan adalah LKS kelas 5 semester 1 dengan tema ben-
da-benda di lingkungan sekitar. Pengintegrasian nilai karakter dalam LKS mengikuti kuriku-
lum 2013 dengan pendekatan tematik Integratif. Hasil validasi LKS yang dikembangkan
masih dalam kategori cukup layak digunakan sehingga masih perlu dilakukan revisi dan
perbaikan dalam pengembangan tahap berikutnya.
Kata Kunci: bahan ajar, lembar kerja siswa, nilai karakter, sekolah dasar kota ternate
243
Darmawati dan Sundari, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Nilai Karakter di SD Kota Ternate 2
Provinsi Maluku Utara
perguruan tinggi yang ada di Indonesia sebagai gambar dan model/maket. Bahan ajar
program utama. Kepmendiknas dalam hal ini multimedia interaktif (interaktive teaching
telah mencanangkan visi dan misi penerapan material) seperti: CD interaktif, computer
pendidikan karakter pada tahun 2010-2015. based, dan internet. Bentuk bahan ajar yang
Penerapan pendidikan karakter memerlukan dikembangkan dalam penelitian ini yaitu berupa
pemahaman yang jelas tentang konsep pem- bahan ajar cetak yaitu sejumlah bahan yang
pembentukan karakter (character building) dan disiapkan dalam kertas, yang dapat berfungsi
pendidikan karakter (character education) itu untuk keperluan pembelajaran dan penyampai-
sendiri.Tanpa pijakan konsep yang jelas dan ian informasi. Bahan ajar cetak dalam peneliti-
pemahaman konsep yang komperatif visi ini an ini adalah bahan ajar berbentukmodul
bisa-bisa sebatas retorika belaka. Untuk itu me- kumpulan LKS tematik integratif.
nerbitkan kajian tentang konsep pendidikan Dewasa ini telah banyak bahan ajar yang
karakter secara tepat sesuai diharapkan.Salah digunakan dalam pelaksanaan proses belajar
satu poin penting dari tugas pendidikan adalah mengajar, Salah satu alternatif pembelajaran
membangun karakter (character building) anak yang dapat digunakan adalah pendekatan
didik. Rustaman (2007) menyatakan bahwa pembelajaran PAKEM. Model dan motode
karakter merupakan standar-standar batin yang serta bahan ajar yang dikembangkan tidak ter-
terimplementasi dalam berbagai bentuk kualitas lepas dari kurikulum nasional yang berlaku
diri Karakter diri dilandasi nilai-nilai serta cara dalam hal ini adalah Kurikulum 2013. Dalam
berpikir berdasakan nilai-nilai tersebut dan ter- prinsip-prinsip pengembangan kurikulum 2013
wujud didalam perilaku. Bentuk-bentuk karak- bahwa pendidikan yang diselenggarakan harus
ter yang dikembangkan telah dirumuskan secara seimbang antara hasil belajar ranah sikap,
berbeda. Indonesia Heritage Foundation me- keterampilan dan pengetahuan. Hal tersebut
rumuskan beberapa bentuk karakter yang harus nampak jelas pada struktur kurikulum 2013
ada dalam diri setiap individu bangsa Indonesia tegas mengkonsep standar isi dalam kompetensi
di antaranya;“cinta kepada allah menciptakan inti sikap spiritual (KI1), sikap sosial (KI2)
alam semesta dan isinya, tanggung jawab, pengetahuan (KI3) dan Keterampilan (KI4).
disiplin dan mandiri, jujur, hormat dan santun, Berdasarkan hasil observasi diketahui
kasih sayang, peduli dan kerjasama, percaya bahwa saat ini pada jenjang pendidikan dasar
diri, kreatif, kerja keras dan pantang menyerah, dan menengah sedang disosialisasikan imple-
keadilan dan kepemimpinan, baik dan rendah mentasi Kurikulum 2013 dengan struktur
hati, toleransi, cinta damai dan persatuan.” kurikulum, pendekatan dan dan bahan ajar yang
Bentuk bahan ajar yang dikembangkan digunakan dalam implementasi Kurikulum
dalam penelitian ini yaitu berupa bahan ajar 2013. Pelaksanaan sosialisasi Kurikulum 2013
cetak yaitu sejumlah bahan yang disiapkan tersebut sejauh ini belum maksimal dan masih
dalam kertas, yang dapat berfungsi untuk ke- tahap implementasi skala piloting di sekolah.
perluan pembelajaran dan penyampaian infor- Penelitian ini bertujuan untuk membantu pe-
masi. Bahan ajar cetak dalam penelitian ini laksanaan sosialisasi pendidikan berkarakter
adalah bahan ajar berbentuk modul kumpulan dan menemukan desain bahan ajar pengajaran
LKS tematik integratif. yang sesuai dengan karakter masyarakat pesisir
Bahan ajar yang akanditerapkan dalam pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar di kota
proses pembelajaran memiliki bentuk dan Ternate.Kurikulum 2013 telah menyediakan
fungsinya masing-masing. Bentuk bahan ajar bahan ajar formal dalam bentuk paket Buku
menurut (Sunardjo, 2008) terdiriatas: Bahan guru dan buku siswa yang telah direvisi, namun
cetak (printed) seperti : handout, buku, modul, implementasi di sekolah masih sangat minim
lembar kerja siswa, brosur, leaflet, dan wall karena paket buku tersebut belum ada, sehingga
chart. Bahan ajar pandang dengar (audio upaya perbanyakan secara mandiri oleh sekolah
visual) seperti : film/video, danvideo compact juga merupakan kendala bagi guru. Penelitian
disk. Bahan ajar dengar (audio) seperti : kaset, ini berupaya untuk mendesain bahan ajar yang
radio, piringan hitam, dan compact disk audio. bersifat pelengkap atau pendamping Buku
Bahan ajar pandang (visual) seperti: foto, Guru dan Buku siswa di sekolah piloting.
3 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Jilid 1, Nomor 4, September 2014, hlm. 243-249
Data hasil validasi komentar dan saran a. Komentar dan Saran yang bersifat
terhadap isi LKS yang dikembangkan umum
disajikan dalam Tabel 2 berikut: Komentar dan Saran yang bersifat
No Bagian Halaman Komentar dan saran umum berisi tentang komentar dan saran
Perangkat
Pembelajara mengenai isi Bahan ajar LKS sebagai ber-
n ikut:
1 Halaman *Sebaiknya
Judul tampilan gambar Data hasil validasi komentar dan saran
lebih bisa mewakili terhadap isi LKS yang dikembangkan di-
kegiatan yang
berkaitan dengan sajikan dalam Tabel 3 berikut:
benda benda di No Bagian Perangkat Komentar dan saran
lingkungan sekitar. Pembelajaran
*Tulisan papan 1 Kemenarikan LKS yang dikembangkan
sekolah digabung produk sudah bagus dan inovatif
dengan foto sekolah 2 Kelayakan Produk LKS layak digunakan
*Cukup menarik sebagai pelengkap buku
tapi jangan siswa yang belum ada di
menggunakan sekolah
Pendamping Buku LKS sangat kontekstual
siswa dan Tema dengan karakter masyarakat
dinaikkan Ternate
tulisannya’ Sumber: Data primer diolah
2 Kata *Kata pengantar
pengantar, cukup jelas dan
Petunjuk operasional Berdasarkan data di atas dapat dike-
penggunaan * petunjuk LKS
LKS, Desain disesuaikan setiap
tahui bahwa produk yang dikembangkan sudah
pembelajara sub tema cukup layak digunakan sebagai pendamping
n dan sistem *LKS sudah buku siswa kurikulum 2013.
penilaian menerapkan
Saintific
Hasil Validasi Terhadap Bahan ajar
3 Ilustrasi *Gambar dan
gambar pertanyaan di cek
LKS berbasis karakter
lagi sinkronisasinya
*Keterangan
gambar konsisten di
Berdasarkan analisis data dapat dike-
bawah tahui bahwa hasil validasi produk bahan
4 Integrasi Tulisan karakter
ajar LKS berbasis karakter rata-rata nilai
nilai dihilangkan saja validasi pada aspek desain dan konten LKS
karakter karena sudah ada
KI1 dan KI2
sebesar 63,5% kategori cukup Valid, dan
5 Uraian Perlu ditambahkan masih perlu diperbaiki dalam pengemba-
materi uraian materi ngan produk berikutnya. Ujivalidasiproduk
6 Uraian Sudah bagus
kegiatan bahan ajar LKS berbasis karakter di SD
siswa kota Ternate membuktikan hasil bahwa
7 Evaluasi/tug Belum maksimal
as jadi perlu LKS yang dikembangkan oleh peneliti
ditambahkan yang berdasarkan uji coba pembelajaran di kelas
operasional dan
autentik oleh guru model secara praktik cukup valid
8 Daftar Diperkaya lagi dan layak digunakan. Riyana (2004) me-
pustaka sesuai dengan
uraian materi ngemukakan bahwa pembelajaran pada
Sumber: data Primer diolah hakikatnya merupakan komunikasi yang
transaksional yang bersifat timbal balik
Berdasarkan data di atas maka dapat baik diantara guru dengan siswa maupun
diketahui bahwa secara khusus aspek-aspek siswa dengan siswa dan lingkungan belajar
pengembangan produk masih perlu dalam upaya pencapaian tujuan pembela-
diperbaiki pada setiap item pengembangan. jaran. Dari makna pembelajaran di atas
terdapat makna inti bahwa pembelajaran
Darmawati dan Sundari, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Nilai Karakter di SD Kota Ternate 6
Provinsi Maluku Utara
harus mengandung unsur komunikasi dan siswa. Bahan ajar LKS berbasis karakter ini
informasi, dengan demikian produk dan merupakan salah satu inovasi tim peneliti
proses teknologi yang dibutuhkan dalam dalam mengimplementasikan kurikulum
pembelajaran sesuai dengan karakteristik 2013 yang secara umum dilapangan masih
tersebut, dengan demikian teknologi yang perlu penyesuaian dan pembenahan yang
berhubungan langsung dengan pembela- urgen. LKS berbasis karakter ini menerap-
jaran salah satunya adalah bahan ajar baik kan pendekatan Scientific dalam implemen-
cetak seperti LKS dan buku serta bahan ajar tasi kurikulum 2013 dan juga tematik
audio visual (Jalal, 2011). Bahan ajar LKS integratif dengan pengintegrasian nilai
yang dikembangkan dalam penelitian ini karakter masyarakat pesisir di kota Ternate
masih dalam kategori cukup Layak diguna- dan Maluku utara.
kan, hal ini karena kondisi transisi kuri-
kulum yang berlaku harus peneliti sesuai- KESIMPULAN
kan dengan desain produk, sehingga dengan
berlakunya kurikulum 2013 yang relatif Dari hasil penelitian dapat disimpul-
baru menyebabkan bahan ajar yang dikem- kan sebagai berikut:
bangkan masih belum maksimal. Zulkarna- 1. Produk desain bahan ajar berbasis
in (2009) menyatakanada tiga prinsip yang karakter kelas 5 semester 1 tema
diperlukan dalam mengembangkan bahan “benda-benda di lingkungan sekitar”
ajar.Ketiga prinsip itu adalah relevansi, telah di ujicoba di SD kota Ternate
konsistensi dan kecukupan.Prinsip relevansi dan di validasi dengan kategori
artinya keterkaitan atau berhubungan erat. cukup layak digunakan sebagai
Materi pembelajaran hendaknya relevan bahan ajar pendamping buku siswa
memiliki keterkaitan antara bahan ajar kurikulum 2013.
dengan pencapaian standar kompetensi dan 2. Produk desain bahan ajar berbasis
kompetensi dasar. Prinsip konsistensi arti- karakter masih perlu diperbaiki atau
nya keajegan antara bahan ajar dengan revisi untuk penyempurnaan hasil.
kompetensi dasar yang harus dikuasai
siswa. Misalnya, kompetensi dasar yang SARAN
harus dikuasai siswa empat macam, maka
bahan ajar yang harus diajarkan juga harus Berdasarkan hasil penelitian ini maka
meliputi empat macam. Prinsip kecukupan dapat disaran hal-hal sebagai berikut:
artinya materi yang diajarkan hendaknya 1. Perlu dilakukan penelitian sejenis
cukup memadai dalam membantu siswa untuk analisa buku guru kurikulum
menguasai kompetensi dasar yang diajar- 2013.
kan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan 2. Perlu dilakukan penelitian pengem-
tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu bangan untuk jenis media atau bahan
sedikit akan kurang membantu mencapai ajar lain yang diadaptif dengan
standar kompetensi dan kompetensi dasar. kurikulum 2013.
Sebaliknya, jika terlalu banyak akan
membuang-buang waktu dan tenaga yang DAFTAR PUSTAKA
tidak perlu untuk mempelajari nya
(Kemendiknas, 2011). Hasil penelitian ini Arikunto, 2006. Prosedur Analisa data.
menunjukkan bahwa pengembangan bahan Jakarta Gramedia.
ajar memerlukan analisa swot terhadap Education on “Science Education Facing
aspek kesesuaian kurikulum, karakter Againt the Challenges of the 21st
budaya, kecukupan konsep, dan motivasi Century”. Indonesia University of
7 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Jilid 1, Nomor 4, September 2014, hlm. 243-249