OBAT NSAID

Nama Fungsi Dosis Side effect Interaksi

Lumiracoxib -nyeri &inflamasi OA Dws : 100 mg Flu like, gg Klo ditambah
lutut/pinggul 1x1 pencernaan, aspirin--
edema meningkatkan
ekstremitas,depre resiko ulserasi
si, mati rasa, lambung/usus
tinnitus, >1 NSAID
sesak,epistaksis, bersama2 : gg
usus
kram otot, ruam
gatal, stroke, gg
hati ginjal
Rofecoxib “pemakaian u/ibu OA : maks 25 Mouth ulser, nyeri ACE-I
dilarang pd TM 3/ mg/day dada, peningkatan meningkatkan
dekat kelahiran” (pemakaian BB, kram otot, nefrotoksisitas
tdk boleh juga : px 1x1 intial diare,sakit kepala, saat digunakan
disfs hepar,laktasi, 12,5 mg) epigastric tdk dgn thiazide,loop
riwayat ulser, Rheumatoid nyaman, nyeri ulu diuretics, ACE-i
iskemik jantung, artritis 25 hati,
mg/hari
alkoholisme, rokok mual,sinusitis,
Pain relief
bronchitis
initial 50 mg
1x1, tx >5
hari tdk
direkom

Etoricoxib Meredakan OA scr OA : 60 mg Signifikan : Edema, +ACE I :

simptomatik,menghil 1x1, bs hipertensi, perburukan fs
angkan nyeri diberikan anafilaksis, renal
muskulo bersama/tanp angioedema +as.asetil
Dilarang u/ riwayat a makanan Palpitasi,aritmia, salisilat :
ulser, kardiovaskular, nyeri abdomen, peningkatan
sirosis, konstipasi, ulser GI
elderly,lactation flatulens, gastritis,
nyeri ulu hati,
diare,
dyspepsia,oral
ulcer
Valdecoxib Oral KI : + aspirin may
Osteoarthriti Hypersensitivity to result in an
s, sulfonamides, increased risk of
Rheumatoid NSAIDs and other GI ulceration and
arthritis COX 2 inhibitors; complications.
 Adult: 10 mg asthma, urticaria; It decreases the
once daily. pregnancy (third antihypertensive
trimester); effect of
lactation. antihypertensives
severe CHF, e.g. ACE
inflammatory inhibitors.
bowel diseas It significantly
Mild to moderate decreases lithium
hepatic serum clearance
impairment; and renal
history of ulcer clearance.
disease or GI
bleeding;
dehydration,
hypertension,
history of heart
failure, left
ventricular
dysfunction, pre-
existing oedema.

E.S.:
Hypertension,
back pain,
myalgia,
peripheral oedema,
influenza-like
symptoms,
dizziness,
abdominal pain,
diarrhoea,
dyspepsia,
flatulence, nausea,
myalgia, sinusitis.
Potentially Fatal:
Toxic epidermal
necrolysis,
exfoliative
dermatitis.

Etodolac mengurangi rasa Dosis Dewasa  Edema Increased risk of

sakit, pembengkakan untuk  Hipertensi adverse effect w/
dan kaku sendi dari Osteoarthritis:  Gagal aspirin or other
artritis. Kapsul atau jantung NSAIDs.
tablet: 300  Gangguan May reduce the
mg diminum pencernaan effect of
 2 sampai 3  Hemateme diuretics, and
kali sehari sis, antihypertensives
atau 400 mg melaena . Increased risk
diminum 2  Sakit of nephrotoxicity
kali sehari kepala, w/ ciclosporin,
atau 500 mg pusing, diuretics and
diminum 2  Gangguan tacrolimus,
kali sehari. penglihatan Increased risk of
Total dosis  Gangguan GI bleeding w/
perhari tidak pendengara SSRIs, anti-
boleh n platelets and
melebihi  Mengantuk corticosteroids.
1200 mg..  Ruam, Increased risk of
pruritus convulsions w/
Dosis Dewasa  Kelelahan quinolone
untuk  Insomnia antibiotics.
Rheumatoid  Tremor Increased risk of
Arthritis:  Kelainan haematological
fungsi hati toxicity when
Kapsul atau  Asma given w/
tablet: 300 zidovudine. May
mg diminum exacerbate
2 sampai 3 cardiac failure,
kali sehari reduce GFR and
atau 400 mg increase serum
diminum 2 level w/ of
kali sehari cardiac
atau 500 mg glycoside.
diminum 2 May
kali sehari. decrease GI
Total dosis upset and
perhari tidak serum peak
boleh levels when
melebihi taken w/
1200 mg. food.
Dosis Dewasa Alcohol
enhances
gastric
mucosal
irritation.
Meloxicam Meredakan gejala Berikut ini Di samping Penggunaan
radang sendi adalah manfaat yang meloxicam
takaran diberikan, bersamaan
penggunaan meloxicam juga dengan obat-
meloxicam berpotensi obatan di bawah
untuk menyebabkan efek ini dapat
 mengatasi samping, seperti menimbulkan
gejala radang gangguan efek interaksi:
sendi, pencernaan.
berdasarkan Antikoagulan,
bentuk Pada trimester antidepresan
obatnya: akhir: Kategori jenis SSRI,
D: Ada bukti kortikosteroid,
Bentuk obat: positif mengenai serta salisilat,
tablet risiko terhadap efeknya
janin manusia, meningkatkan
Dewasa: 7,5- tetapi besarnya risiko
15 mg per manfaat yang pendarahan
hari. diperoleh mungkin lambung.
lebih besar dari
Lansia: 7,5 risikonya, Obat darah tinggi
mg per hari. misalnya untuk jenis ACE
mengatasi situasi inhibitor,
. yang mengancam diuretik, ARB,
jiwa. dan penghambat
beta, efeknya
menurunkan
efektivitas obat
tersebut.

Digoxin, lithium,
dan
methotrexate,
efeknya
meningkatkan
kadar obat-obat
tersebut dalam
darah.

Cholestyramine,
efeknya
menurunkan
efektivitas
meloxicam.

Nimesulide Nimesulide Dosis untuk KI : Additive

digunakan untuk orang Hypersensitivity; hepatotoxic
mengobati rasa sakit dewasa: GI bleeding, active effects with
akibat kondisi peptic ulcer known
peradangan, seperti Oral disease; severe hepatotoxins:
sakit pada punggung, renal and heart anti-convulsants
dysmenore, nyeri failure; hepatic (e.g. valproic
pasca operasi, dan Nyeri akut impairment or acid), anti-
osteoarthritis. known liver fungals (e.g.
Dewasa: 100 disease; ketoconazole),
mg diminum coagulation anti-tuberculous
2 kali sehari. disorders; drugs (e.g.
Penggunaan pregnancy; isoniazid),
di Uni-Eropa children <12 yr. tacrine,
dibatasi pemoline,
maksimal 15 History of GI tract amiodarone,
hari. disease, infections, methotrexate,
oedema, methyldopa,
Osteoarthritis hypertension, amoxicillin/clavu
elderly, lactation. lanic acid. May
Dewasa: 100 decrease the oral
mg diminum E.S.: bioavailability of
2 kali sehari. furosemide and
Penggunaan Epigastric the natriuretic
di Uni-Eropa discomfort, and diuretic
dibatasi heartburn or response to
hingga 15 abdominal cramps, furosemide.
hari. nausea, vomiting Increased risks
and diarrhoea; skin of GI and hepatic
Nyeri rash, pruritus, adverse effects
Postoperative oedema, headache, with other
drowsiness; NSAIDs,
Dewasa: 100 hypersensitivity including aspirin.
mg diminum reactions (e.g. May increase
2 kali sehari. bronchospasm, anti-coagulant
Penggunaan rhinitis, effect of
di Uni-Eropa angioedema warfarin.
dibatasi urticaria); GI Potentiates the
hingga 15 haemorrhage/perfo action of
hari. ration; phenytoin. May
bullous/erosive be displaced
Rektal stomatitis, from binding
purpura, sites with
Nyeri akut thrombocytopenia, fenofibrate,
toxic epidermal salicylic acid,
Dewasa: 200 necrolysis, and tolbutamide.
mg melalui haematuria,
dubur 2 kali oliguria, and renal Alcohol
sehari. failure; increases increases the risk
in liver enzymes. of hepatic
Osteoarthritis Potentially Fatal: reactions.
Fatal hepatitis,
 Stevens Johnson
Dewasa: 200 syndrome.
mg melalui
dubur 2 kali
sehari.

Nyeri
traumatic
tendinitis

Dewasa: 3%
gel/krim:
Aplikasikan
secara tipis di
area yang
terkilir 2-3
kali sehari
selama 7-15
hari

Celecoxib mengatasi gejala OA dws :  Sakit Dapat

radang, misalnya 200 mg per kepala menurunkan efek
nyeri, yang timbul hari, yang  Pusing obat
dari penyakit dapat dibagi  Tekanan antihipertensi
persendian, seperti ke dalam 1-2 darah dan diuretik.
rheumatoid arthritis, jadwal tinggi
osteoarthritis, konsumsi.  Sakit maag Dapat
ankylosing Rheumatoid  Mual meningkatkan
spondylitis, arthritis :  Muntah efek obat
100-200 mg,  Diare warfarin.
2 kali sehari.  Demam
Ankylosing  Infeksi
spondylitis : saluran
200 mg per pernapasan
hari, yang atas
dapat dibagi  Batuk
ke dalam 1-2  Nyeri sendi
jadwal  Sakit
konsumsi. punggung
 Insomnia
 Ruam kulit
 Edema
perifer
diklofenak untuk meredakan Kondisi: Ki : Berikut ini
nyeri dan nyeri dan adalah efek yang
peradangan. peradangan, Hypersensitivity to dapat timbul bila
seperti diclofenac or other menggunakan
osteoarthritis, NSAIDs. Aspirin- diclofenac
rheumatoid sensitive asthma, bersama obat
arthritis, atau Moderate to severe lain:
nyeri haid. heart failure,
ischaemic heart Perdarahan di
Dewasa: 50 disease, peripheral saluran
mg, 3 kali arterial disease, pencernaan, bila
sehari. cerebrovascular digunakan
disease., bersama obat
Konsumsi gastrointestinal antiinflamasi
diclofenac ulceration, nonsteroid
tablet setelah perforation or (OAINS) lain,
makan untuk haemorrhage, obat pengencer
mencegah proctitis (rectal). darah, atau
sakit maag. antiplatelets, kortikosteroid.
anticoagulants.
Severe hepatic or Kelebihan
renal impairment. kalium dalam
Pregnancy (3rd darah
trimester). (hiperkalemia)
Patient with dan kerusakan
history of fungsi ginjal,
gastrointestinal bila digunakan
bleeding or peptic bersama obat
ulceration, hipertensi jenis
coagulopathy, ACE inhibitor
current or risk atau diuretik,
factors for CV ciclosporin, serta
disease (e.g. CHF, tacrolimus.
ischaemic heart
disease, CVA, Keracunan
hypertension, diclofenac, bila
oedema, digunakan
hyperlipidaemia, bersama
diabetes mellitus), phenytoin,
dehydration, methotrexate,
hypovolemia, lithium, dan
asthma, rhinitis, digoxin.
COPD, respiratory
tract infections, Penurunan efek
SLE, mixed cholestyramine.
connective tissue
disorders,
porphyria, ocular
disease including
infections
(ophthalmic).
Hepatic and renal
impairment.
Children.
Pregnancy (1st-
2nd trimester) and
lactation. Smokers.
Avoid prolonged
use for migraine
(powder for oral
solution).

E.S :

Significant: Na
and fluid retention,
oedema, HTN,
liver function
abnormalities (e.g.
increased liver,
transaminase,
enzyme levels),
anaemia, rare
severe blood
dyscrasias (e.g.
agranulocytosis,
thrombocytopenia,
aplastic anaemia),
risk of
hyperkalaemia;
keratitis
(ophthalmic).
Cardiac
disorders: Chest
pain.
Ear and labyrinth
disorders:
Tinnitus.
Eye disorders:
Blurred vision;
transient burning
or stinging of the
eyes, lacrimation,
increased
intraocular
pressure
(ophthalmic).
Gastrointestinal
disorders: Nausea,
vomiting,
diarrhoea,
constipation,
dyspepsia,
flatulence,
abdominal pain.
General disorders
and
administration site
conditions:
Injection site
reactions (e.g.
pain), application
site reactions (e.g.
irritation,
erythema,
itchiness, dryness,
oedema, pyrexia.
Infections and
infestations:
Influenza.
Metabolism and
nutrition
disorders:
Anorexia.
Musculoskeletal
and connective
tissue disorders:
Arthralgia,
osteoarthritis, back
pain, limb pain.
Nervous system
disorders:
Headache,
dizziness.
Psychiatric
disorders:
Insomnia,
somnolence.
 Renal and urinary
disorders: UTI,
renal function
abnormality,
haematuria.
Respiratory,
thoracic and
mediastinal
disorders: Upper
respiratory tract
infection,
nasopharyngitis,
sinusitis,
bronchitis, cough.
Skin and
subcutaneous
tissue disorders:
Rash, pruritus.
Vascular
disorders:
Hypotension.
Potentially Fatal:
Anaphylaxis
reaction, CV
thrombotic events
(e.g. MI, stroke),
gastrointestinal
ulceration,
perforation or
haemorrhage,
bronchospasm;
rarely,
hepatotoxicity
(e.g. fulminant
hepatitis, hepatic
necrosis or
failure), Stevens-
Johnson
syndrome,
exfoliative
dermatitis, toxic
epidermal
necrolysis.

Eclofenamat
e
Tomoxiprol
Piroksikam mengatasi Dosis yang Ki Should be taken
peradangan sendi, umum Hypersensitivity with food.
misalnya akibat diberikan (including history
penyakit asam urat. bagi pasien of asthma, Meningkatkan
Piroxicam dapat dewasa bronchospasm, risiko tukak
mengurangi gejala- adalah 20 mg nasal polyps, lambung dan
gejala radang sendi, per hari yang rhinitis, perdarahan
seperti nyeri dan dapat angioedema, saluran
pembengkakan. dikonsumsi urticaria, or other pencernaan, jika
sebanyak 1 allergic-type digunakan
kali per hari. reactions) to bersama obat
Khusus bagi piroxicam, aspirin antikoagulan,
pasien lansia, or other NSAIDs. seperti warfarin.
dosis Active peptic
piroxicam ulcer, Menyebabkan
akan gastrointestinal penurunan fungsi
dikurangi dari bleeding, ginjal hingga
dosis orang inflammatory menyebabkan
dewasa. bowel disease; gagal ginjal, jika
history of digunakan
gastrointestinal bersama
disorders that angiotensin II
predispose to receptor blockers
bleeding disorders (ARB).
(e.g. ulcerative
colitis, Crohn’s May slightly
disease, cancer, delay the rate of
diverticulitis); absorption with
history of food. Increased
gastrointestinal risk of
ulceration, gastrointestinal
bleeding or bleeding with
perforation; alcohol.
history of serious
cutaneous allergic
reactions (e.g.
erythema
multiforme,
Stevens-Johnson
syndrome, toxic
epidermal
necrolysis); severe
heart failure.
Treatment of
perioperative pain
in the setting of
CABG surgery.
Pregnancy (3rd
trimester).
Concomitant use
with aspirin,
anticoagulants,
and other NSAIDs
including COX-2
inhibitors.
Patients with mild
to moderate CHF,
ischaemic heart
disease, peripheral
arterial disease,
cerebrovascular
disease, CV events
risk factors (e.g.
hypertension,
hyperlipidaemia,
diabetes mellitus,
smoking);
bronchial asthma,
coagulation
disorders,
cirrhosis,
nephrotic
syndrome, overt
renal disease,
dehydration,
hypovolaemia;
undergoing
surgical or dental
procedures.
Women with
conceiving
difficulties,
undergoing
infertility
treatment or on
investigation of
infertility.
Debilitated
patients. Renal and
hepatic
impairment.
Elderly. Children
(topical).
Pregnancy (1st-
2nd trimester) and
lactation. CYP2C9
poor metabolisers.

E.S. :
Significant: New
onset or
exacerbation of
hypertension,
hyperkalaemia, Na
and fluid retention,
oedema,
bronchospasm,
reversible female
infertility, delayed
ovulation, serum
sickness,
haematologic
effects (e.g.
anaemia,
decreased platelet
aggregation,
prolonged
bleeding time).
Rarely, interstitial
nephritis, papillary
necrosis, nephrotic
syndrome, renal
failure.
Blood and
lymphatic system
disorders:
Leucopenia,
eosinophilia,
thrombocytopenia.
Cardiac
disorders:
Palpitation.
Ear and labyrinth
disorders:
Tinnitus.
Eye disorders:
Blurred vision, eye
irritation and
swelling.
Gastrointestinal
disorders: Nausea,
vomiting,
constipation,
flatulence,
abdominal pain,
diarrhoea,
dyspepsia,
stomatitis.
General disorders
and admin site
conditions:
Malaise,
application site
reactions (e.g.
irritation,
erythema, pruritus,
dermatitis).
Hepatobiliary
disorders:
Jaundice.
Investigations:
Increased LFTs,
increased weight.
Metabolism and
nutrition
disorders:
Anorexia,
hyperglycaemia,
hypoglycaemia.
Nervous system
disorders:
Headache,
dizziness,
somnolence,
vertigo,
paraesthesia.
Psychiatric
disorders:
Depression,
insomnia,
confusion, mood
alterations,
 nervousness,
hallucination.
Respiratory,
thoracic and
mediastinal
disorders:
Dyspnoea.
Skin and
subcutaneous
tissue disorders:
Rash, pruritus,
photosensitivity
(topical).
Vascular
disorders:
Vasculitis,
epistaxis.
Potentially Fatal:
Gastrointestinal
inflammation,
ulceration,
bleeding and
perforation; CV
thrombotic events
including MI and
stroke, severe
hepatic reactions
(e.g. fulminant
hepatitis, hepatic
necrosis, hepatic
failure),
exfoliative
dermatitis,
Stevens-Johnson
syndrome, toxic
epidermal
necrolysis,
anaphylactoid
reactions.

difflunisal meredakan nyeri Dosis Normal Ki Increased risk of

ringan sampai sedang untuk Orang GI bleeding w/
dari berbagai kondisi. Dewasa untuk Hypersensitivity to warfarin.
Obat ini juga Penghilang diflunisal. Patients Decreased
digunakan untuk in whom asthma, absorption w/
mengurangi rasa Rasa Sakit urticaria or other antacids.
sakit, bengkak, dan sensitivity Decreased
kekakuan sendi yang Dosis awal: reactions are plasma
disebabkan oleh 1000 mg precipitated by concentration w/
arthritis diminum satu aspirin or other aspirin. Increases
waktu. NSAIDS. plasma
Treatment of concentration of
Perawatan: perioperative pain paracetamol.
500 mg in the setting of Increased risk of
diminum CABG surgery; convulsion when
setiap 12 jam. Severe renal used w/
Beberapa impairment. quinolones.
pasien Concomitant use Potentially
mungkin w/ indometacin. Fatal: May
memerlukan Patient w/ HTN, cause fatal GI
500 mg setiap heart failure, fluid haemorrhage w/
8 jam. retention, asthma, indometacin
history of GI
Dosis Normal disease. Renal or
untuk Orang hepatic
Dewasa impairment.
Penderita Elderly. Pregnancy
Osteoarthritis and lactation.

250 sampai E.S :

500 mg
diminum dua Nausea, vomiting,
kali sehari. dyspepsia, GI
pain, bleeding or
Dosis dapat perforation;
ditingkatkan diarrhoea,
atau constipation,
dikurangi flatulence,
sesuai dengan somnolence,
respon pasien. insomnia,
dosis dizziness, tinnitus,
pemeliharaan rash, headache,
yang lebih fatigue, erythema
tinggi dari multiforme,
1500 mg / exfoliative
hari tidak dermatitis,
dianjurkan. Stevens-Johnson
syndrome, toxic
Dosis Normal epidermal
untuk Orang necrolysis,
Dewasa urticaria, pruritus,
 sweating, dry
Penderita mucous
Rheumatoid membranes,
Arthritis stomatitis,
photosensitivity,
250 sampai peptic ulcer,
500 mg anorexia,
diminum dua eructation,
kali sehari. gastritis, liver
function
Dosis dapat abnormalities,
ditingkatkan jaundice, fever,
atau cholestasis,
dikurangi hepatitis,
sesuai dengan thrombocytopenia;
respon pasien. agranulocytosis;
dosis haemolytic
pemeliharaan anaemia,
yang lebih nervousness,
tinggi dari depression,
1500 mg / hallucinations,
hari tidak confusion,
dianjurkan. disorientation,
vertigo; light-
headedness;
paraesthesias,
dyspnoea,
palpitation,
syncope, muscle
cramps, nephrotic
syndrome, hearing
loss, chest pain.
Potentially Fatal:
Serious CV
thrombotic
reactions,
including MI and
stroke; serious GI
adverse events
(e.g. bleeding,
ulceration, and
perforation of the
stomach or
intestines);
hypersensitivity
syndrome. Rarely,
 fulminant
hepatitis, hepatic
failure.

Natrium
salisilat
Niflumic/nifl Pain and Oral Should be taken May increase
umic acid inflammation Pain and with food. Take w/ concentration of
associated w/ inflammatio or immediately methotrexate,
musculoskeletal and n associated after meals. cardiac
joint disorders. with KI : glycosides.
musculoskele Active peptic Increased risk of
tal and joint ulceration, severe nephrotoxicity
disorders heart failure. with ACE
Adult: 250 Larangan khusus : inhibitors,
mg 3 or 4 Discontinue if ciclosporin,
times daily. hypersensitivity tacrolimus,
Max: 1500 skin reactions diuretics.
mg daily. occur. Pregnancy, Increased risk of
lactation. Elderly, GI bleeding with
Topical/Cuta patients with corticosteroids,
neous haemorrhagic SSRIs,
Pain and disorders; venlafaxine,
inflammatio hypertension; clopidogrel,
n associated impaired renal, ticlopidine,
with hepatic, cardiac iloprost,
musculoskele function; asthma; erlotinib,
tal and joint infections; left sibutramine,
disorders ventricular failure; alcohol,
Adult: 3% oedema; history of bisphosphonates,
cream or CHF. pentoxifylline.
ointment or E.S.: Potentially
2.5% gel to CNS disturbances, Fatal: May
be applied to hypersensitivity reduce lithium
affected reactions, excretion leading
areas. renal/hepatic to lithium
disorders, GI toxicity. May
disturbances, increase effects
cutaneous of
reactions, anticoagulants.
agranulocytosis,
neutropenia. Fluid
retention,
 photosensitivity,
alveolitis,
pulmonary
eosinophilia,
pancreatitis,
Stevens-Johnson
syndrome,
exacerbation of
colitis.

Zomepirac
Fenoprofen meredakan nyeri Dosis Dewasa  Nyeri asam ncreased risk of
ringan sampai sedang untuk lambung GI bleeding w/
yang disebabkan oleh Osteoarthritis  Mual, anticoagulants,
berbagai macam muntah bisphosphonates,
kondisi. Obat ini juga 300 sampai  Konstipasi clopidogrel, oral
dapat mengurangi 600 mg sakit perut, corticosteroids,
rasa sakit, bengkak, diminum 3 diare dabigatran,
dan sendi kaku yang sampai 4 kali  Sakit rivaroxaban,
disebabkan penyakit sehari. kepala, salicylates and
arthritis pusing SSRIs. May
Dosis Dewasa  Mengantuk reduce
untuk  Tremor antihypertensive
Rheumatoid  Kebingung effect of ACE
Arthritis an inhibitors.
 Peningkata Increased
300 sampai n keringat nephrotoxicity
600 mg  Pruritus, w/ ciclosporin.
diminum 3 ruam Decrease in
sampai 4 kali  Gangguan plasma half-life
sehari. penglihatan w/ phenobarbital.
 Gangguan May reduce the
Dosis Dewasa pendengara natriuretic
untuk n effects of loop
meredakan  Jantung and thiazide
sakit berdebar- diuretics. May
debar increase toxicity
200 mg  Takikardia of lithium and
diminum  Perubahan methotrexate.
setiap 4 EKG Increased risk of
sampai 6 jam  Gangguan CNS stimulation
sesuai saluran and seizures w/
kebutuhan. kandung quinolones.
kemih Rate and extent
Dosis Dewasa  Infeksi of absorption
untuk encok saluran may be reduced
 pernapasan when taken w/
akut atas food. Increased
risk of GI
800 mg bleeding w/
diminum per alcohol.
dosis.
Pemberian Should be taken
dosis ini with food
harus diberi
mulai 400
sampai 800
mg per dosis
setiap 6
sampai 8 jam
sampai
serangan
encok akut
semuh,
biasanya
sekitar 2
sampai 3 hari.

Ampyrone
Ibuprofen Meredakan Dosis ibuprofen untuk Beberapa efek Konsumsilah
nyeri dan mengatasi nyeri dan samping yang tablet atau
peradangan, peradangan, seperti dapat terjadi kapsul ibuprofen
misalnya radang sendi atau nyeri saat bersama
sakit gigi, haid, serta demam menggunakan makanan untuk
nyeri haid, adalah 200-800 mg, 3-4 obat ini adalah: mengurangi
dan radang kali sehari. Dosis risiko sakit maag.
sendi  Perut
maksimal per hari Jangan berbaring
adalah 3,2 gram. kembun sampai 10 menit
g setelah
 Mual mengonsumsi
dan obat
muntah
 Diare
atau beberapa jenis
malah obat dan efek
sembelit interaksi yang
 Sakit dapat terjadi bila
maag digunakan
 Demam
 Sakit bersamaan
kepala dengan
 Perubah ibuprofen:
an
mood  Obat
 Gejala antiinfla
alergi masi
obat, nonsteroi
seperti d,
gatal- pengence
gatal, r darah,
wajah dan
tampak kortikost
bengkak eroid,
, dan dapat
sesak meningka
napas. tkan efek
 Muntah samping
darah perdarah
atau an
BAB saluran
berdara cerna.
h.  Ciclospori
 Leher n dan
kaku. tacrolimu
 Ganggua s, dapat
n fungsi meningka
ginjal tkan efek
yang samping
ditandai hiperkale
dengan mia dan
pemben gangguan
gkakan fungsi
di ginjal.
tungkai  ACE
dan inhibitor
frekuens dan ARB,
i BAK dapat
yang menurun
berkura kan efek
ng. antihipert
 Ganggua ensi dari
n irama kedua
 jantung. obat
tersebut.
Ibuprofen tidak  Lithium
boleh dan
digunakan pada methotre
penderita gagal xate,
jantung, dapat
gangguan menaikka
fungsi ginjal dan n risiko
hati, serta keracuna
pasien yang n
hendak ibuprofen
menjalani .
operasi bypass
jantung.
Ibuprofen dapat
menyebabkan
gangguan ginjal,
terutama pada
lansia, serta
orang yang
sudah
menderita
dehidrasi,
penyakit ginjal,
atau gagal hati
 Jangan
merokok dan
mengonsumsi
minuman
beralkohol
selama
menggunakan
ibuprofen,
karena dapat
meningkatkan
risiko terjadinya
perdarahan
saluran
pencernaan.
 Ibuprofen
dapat
menyebabkan
kulit lebih
 sensitif
terhadap sinar
matahari.
Hindari paparan
sinar matahari
langsung serta
gunakan tabir
surya dan
pakaian yang
melindungi kulit
ketika
beraktivitas di
luar ruangan
pada siang hari.
 Ibuprofen
dapat
menyebabkan
pusing dan
kantuk. Hindari
melakukan
aktivitas yang
membutuhkan
kewaspadaan
tinggi, seperti
mengemudi,
setelah
mengonsumsi
obat ini.

Tolmetin/tol Oral KI : Increased risk of

metin Juvenile idiopathic Hypersensitivit bleeding with
sodium arthritis y to salicylates anticoagulants,
Child: ≥2 years (e.g. aspirin) or corticosteroids,
Initially, 20 mg/kg daily other NSAIDs. salicylates (e.g.
in 3 or 4 divided doses. Aspirin- aspirin) and
Maintenance: 15-30 sensitive other NSAIDs.
mg/kg daily in 3 or 4 asthma. May decrease the
divided doses. Treatment of antihypertensive
peri-operative effect of ACE
Topical/Cutaneous pain in CABG inhibitors or
Osteoarthritis, surgery. angiotensin
Rheumatoid arthritis Pregnancy (late receptor
Adult: Initially, 400 mg stage). blockers.
tid, then adjust after 1-2 Larangan Increases the
weeks according to khusus : plasma
response. Maintenance: Patient with CV concentration of
600-1,800 mg daily in 3 disease, history lithium. May
divided doses. of reduce the
Should be taken with gastrointestinal natriuretic effects
food. Take w/ or disease (e.g. of furosemide or
immediately after bleeding or thiazide
meals. ulcer), fluid diuretics. May
retention, enhance
dehydration, methotrexate
pre-existing toxicity.
asthma, Interaksi
coagulation makanan :
disorders, Avoid alcohol.
hypertension.
Smokers or
alcoholic
patient. Hepatic
and severe renal
impairment.
Pregnancy and
lactation.

E.S.:
Significant:
Hyperkalaemia,
elevated
ALT/AST
levels,
hypertension,
oedema, peptic
ulcer, jaundice,
weight changes
(gain/loss);
renal papillary
necrosis, acute
interstitial
nephritis,
nephrotic
syndrome
(long-term use).
Cardiac
disorders:
Chest pain.
Ear and
labyrinth
disorders:
Tinnitus.
Eye disorders:
Visual
disturbance.
Gastrointestinal
disorders:
Abdominal
pain, diarrhoea,
dyspepsia,
flatulence,
gastrointestinal
distress, nausea,
vomiting,
constipation,
gastritis.
General
disorders and
administration
site conditions:
Asthenia, fever.
Nervous system
disorders:
Dizziness,
headache.
Psychiatric
disorders:
Depression,
drowsiness.
Renal and
urinary
disorders: UTI,
increased BUN.
Skin and
subcutaneous
tissue
disorders:
Irritation.
Potentially
Fatal:
Anaphylactoid
reactions (e.g.
swelling of the
 face or throat,
breathing
difficulty),
exfoliative
dermatitis,
Stevens-
Johnson
syndrome, toxic
epidermal
necrolysis, MI,
stroke,
gastrointestinal
bleeding,
ulceration, and
perforation,
severe blood
dyscrasias (e.g.
agranulocytosis,
thrombocytopen
ia, aplastic
anaemia),
hepatic failure,
liver necrosis,
fulminant
hepatitis.
Pregnant :
PO: C (Avoid
during 3rd
trimester or near
delivery)

Naproxen Naproxen Dosis Rheumatoid Should be taken Berikut ini

adalah obat arthritis,osteoarthritis,a with food. adalah interaksi
yang nkylosing spondilitis : Hypersensitivit yang dapat
mengurangi 500 mg- 1g/hari dibagi y. Patient with terjadi jika
gejala nyeri, 2 jadwal konsumsi active or history menggunakan
bengkak, dan of recurrent naproxen dengan
kemerahan Dosis asam urat : peptic ulcer, obat-obatan
akibat history of lainnya::
Dosis awal adalah 750
peradangan gastrointestinal
mg. Lalu dilanjutkan
yang dapat bleeding or  Meningka
dengan 250 mg tiap 8
disebabkan perforation tkan
jam, hingga nyeri reda.
oleh sejumlah related to risiko
Dosis nyeri sendi,nyeri
kondisi previous terjadiny
otot, nyeri haid : dosis
seperti: NSAID therapy, a tukak
awal 500 g, dilanjut 250 chronic
mg tiap 6-8 jam selama lambung,
 dibutuhkan, dosis maks dyspepsia,
 Penya 1250 mg/hari severe heart jika
kit failure, history digunaka
asam of asthma, n dengan
urat. bronchospasm, aspirin.
 Rheu nasal polyps,  Meningka
matoi rhinitis, tkan efek
d angioedema, or racun
urticaria
arthri dari obat
associated with
tis methotre
aspirin or
dan NSAID therapy. xate.
juveni Treatment of  Meningka
le peri-operative tkan
arthri pain in the risiko
tis. setting of perdarah
 Ankyl CABG surgery. an
osing Renal (CrCl saluran
spond <30 mL/min) pencerna
ylitis. and severe an, jika
hepatic digunaka
impairment. n dengan
Pregnancy (3rd warfarin.
trimester).  Meningka
Patient with or a tkan
history of
risiko
bronchial
hipotensi,
asthma,
inflammatory jika
bowel disease digunaka
(e.g. Crohn’s n dengan
disease, obat-
ulcerative obatan
colitis), mild to darah
moderate heart tinggi
failure, fluid golongan
retention, ACE
ischaemic heart inhibitor
disease, atau
peripheral angioten
arterial disease, sin II
cerebrovascular receptor
disease,
blocker
coagulation
(ARB).
disorders, risk
 Menurun
factors for CV
kan efek
events (e.g. obat
hyperlipidaemia diuretik,
, diabetes seperti
mellitus, furosemi
smoking), de atau
cirrhosis, thiazide.
chronic  Meningka
alcoholic liver
tkan
disease,
konsentr
dehydration,
hypovolaemia. asi
Debilitated lithium
patients. Mild to dalam
moderate renal darah.
and hepatic  Menggan
impairment. ggu
Elderly. penyerap
Pregnancy (1st- an
2nd trimester) naproxen
and lactation. bila
digunaka
e.s.: n
bersama
Significant: dengan
Aggrevated obat
asthma, maag
bronchospasm,
antasida,
hypertension,
cholestyr
hyperkalaemia,
fluid retention, amine,
anaemia, dan
increased sukralfat.
ALT/AST.  Mengang
Blood and gu efek
lymphatic obat
system antihipert
disorders: ensi
Haemolysis, golongan
purpura, beta-
agranulocytosis, blocker,
leucopenia, seperti
neutropenia, propranol
thrombocytopen ol.
ia.
Cardiac
disorders:
Palpitation.
Ear and
labyrinth
disorders:
Tinnitus,
hearing
disturbances.
Eye disorders:
Visual
disturbances,
corneal opacity.
Gastrointestinal
disorders:
Nausea,
vomiting,
constipation,
abdominal pain,
heartburn,
diarrhoea,
flatulence,
dyspepsia,
stomatitis.
General
disorders and
administration
site conditions:
Fatigue,
malaise,
pyrexia,
diaphoresis.
Hepatobiliary
disorders:
Jaundice,
abnormal liver
function.
Musculoskeletal
and connective
tissue
disorders:
Myalgia,
muscle
weakness.
Nervous system
disorders:
Headache,
vertigo,
paraesthesia.
Psychiatric
disorders:
Insomnia,
depression,
confusion,
hallucination,
disorientation,
dream
abnormality.
Renal and
urinary
disorders:
Cystitis.
Respiratory,
thoracic and
mediastinal
disorders:
Dyspnoea,
asthma,
eosinophilic
pneumonitis,
pulmonary
oedema.
Skin and
subcutaneous
tissue
disorders:
Pruritus,
urticaria, rash,
ecchymoses,
alopecia,
photosensitivity
reaction.
Vascular
disorders:
Vasculitis.
Potentially
Fatal:
Gastrointestinal
obstruction,
inflammation,
bleeding,
ulceration or
perforation, CV
thrombotic
 events including
MI and stroke,
anaphylactic
reactions.
Rarely,
fulminant
hepatitis,
hepatic
necrosis,
hepatic failure,
angioedema,
Stevens-
Johnson
syndrome, toxic
epidermal
necrolysis,
exfoliative
dermatitis.

Aspirin obat  Untuk sebaiknya Berikut ini

pengencer mengatasi konsumsi adalah efek
darah atau serangan aspirin setelah interaksi obat
obat yang jantung makan, karena yang dapat
digunakan Dewasa: 160- obat ini dapat terjadi bila
untuk 325 mg menimbulkan aspirin
mencegah beberapa menit sakit maag.  dikonsumsi
penggumpal jangan bersama obat
setelah gejala.
an darah. memberikan lain:
 Untuk
Sebagai aspirin kepada
pengencer mengatasi
anak-anak,  Meningka
darah, stroke
karena berisiko tkan
aspirin Dewasa: 160-
menimbulkan risiko
digunakan 325 mg selama
sindrom Reye. terjadiny
pada 48 jam setelah
 Hindari a tukak
penderita terkena stroke,
lambung,
penyakit diikuti dengan menggunakan
aspirin bila bila
jantung 81-100 mg per
memiliki digunaka
koroner, hari.
gangguan n
serangan  Untuk
jantung, pembekuan bersamaa
mencegah
penyakit darah, seperti n dengan
serangan
arteri hemofilia, kortikost
jantung dan
perifer, atau kekurangan eroid dan
stroke
stroke vitamin K, atau phenybut
Dewasa: 81-325
jumlah azone.
mg/hari.
 Untuk trombosit yang  Menggan
pemasangan rendah ggu
ring jantung Jangan fungsi
(stent) memberikan ginjal dan
Dewasa: 162- aspirin kepada mengura
325 mg sebelum anak-anak, ngi
prosedur karena berisiko efektivita
pemasangan menimbulkan s obat
ring, diikuti sindrom Reye. penurun
dengan 81-325 tekanan
mg/hari setelah Efek samping darah,
prosedur yang umum bila
dilakukan. terjadi akibat digunaka
 Untuk konsumsi n dengan
mengatasi aspirin antara obat
demam dan lain adalah antihipert
perut mulas,
nyeri ensi
sakit maag, dan
Dewasa: 325- golongan
mudah
650 mg setiap 4 mengalami ACE
jam sekali atau perdarahan, inhibitor,
975 mg setiap 6 seperti seperti
jam sekali, atau mimisan, ramipril.
500-1000 mg lebam, dan  Meningka
setiap 4-6 jam. perdarahan tkan
Maksimal 4 yang sulit kadar
g/hari selama berhenti apabila kalium
10 hari. terluka. dan
berisiko
Berikut adalah menimbu
beberapa efek lkan
samping yang perdarah
perlu an, bila
diwaspadai: digunaka
n
 Gejala
bersamaa
alergi
n dengan
serius
obat
(anafilak
ibuprofen
sis).
dan
Alergi ini
ketorolac
ditandai
.
dengan
 Meningka
pemben
tkan
gkakan
kadar
 methotre
pada xate dan
wajah, pemetrex
bibir, ed dalam
lidah, darah.
atau  Meningka
tenggor tkan efek
okan, obat
serta ticlopidin
sesak e,
napas. sehingga
 Bicara memperb
menjadi esar
cadel. risiko
 Lemahn terjadiny
ya salah a
satu  Menurun
bagian kan efek
tubuh. probenec
 Ganggua id dalam
n membant
pengliha u tubuh
tan. mengelua
 Sakit rkan
kepala asam
yang urat
parah. melalui
urin.

Indometasin meredakan Radang otot dan sendi : sebaiknya erikut ini adalah
nyeri ringan 25 – 200 mg per hari, 2- dikonsumsi saat interaksi yang
hingga 3 kali sehari. atau segera kemungkinan
sedang. Nyeri haid : setelah makan. dapat terjadi jika
Biasanya, 75 mg/hari Hal ini demi menggunakan
indomethaci Radang sendi ec asam mencegah indometacin
n digunakan urat : timbulnya efek bersama dengan
150-200 mg per hari, samping, seperti sejumlah obat
untuk
dibagi menjadi gangguan berikut ini:
mengatasi
beberapa jadwal pencernaan.
gejala-gejala
konsumsi.  Methotre
bengkak dan
xate;
nyeri sendi Efek samping indometa
pada yang mungkin chin
osteoarthritis saja dapat
atau
rheumatoid terjadi setelah dapat
arthritis. mengonsumsi meningka
indometacin tkan
adalah: kadar
obat
 Sakit tersebut
kepala, dalam
pusing, darah.
atau  Haloperi
vertigo. dol;
 Depresi. menaikka
 Lelah. n efek
 Mual obat,
dan seperti
muntah. mengant
 Selera uk.
makan  Warfarin;
berkura meningka
ng. tkan
 Konstipa risiko
si. perdarah
 Diare. an pada
 Tukak saluran
lambung pencerna
. an.
 Beta
blockers
(misalnya
atenolol
dan
proprano
lol) dan
diuretik
furosemi
de dan
thiazide;
indometh
acin
dapat
mengura
ngi
kinerja
obat-
 obatan
tersebut
dalam
menurun
kan
tekanan
darah.
 Diuretik
hemat
kalium,
obat
darah
tinggi
ACE
inhibitor
(misalnya
ramipril),
dan
supleme
n kalium;
meningka
tkan
risiko
hiperkale
mia.
 Ciclospor
in;
meningka
tkan
risiko
kerusaka
n ginjal.

Ketoprofen Ketoprofen Bentuk obat: Tablet Untuk Berikut ini

adalah obat kehamilan adalah sejumlah
yang  Rheumatoid trimester 3, interaksi yang
digunakan arthritis kategorinya dapat terjadi jika
untuk Dosis: 100-200 berubah menggunakan
meredakan mg per hari, menjadi ketoprofen
gejala yang dibagi ke Kategori D: bersama dengan
dalam 2-4 Ada bukti obat-obatan lain:
peradangan,
jadwal positif
seperti nyeri,
konsumsi. mengenai  Mengura
akibat
penyakit risiko
asam urat, Maksimal 300 terhadap ngi
artritis, atau mg per hari. janin efektivita
terkilir. Selain Kurangi dosis manusia, s obat
itu, obat ini pada pasien usia tetapi antihipert
juga bisa 75 tahun ke atas. besarnya ensi.
digunakan manfaat  Meningka
 Pereda nyeri yang tkan
untuk
Dosis: 25-50 diperoleh
meredakan risiko
mg, tiap 6-8 mungkin
nyeri pasca perdarah
jam. Maksimal lebih besar
operasi dan 300 mg per hari dari an pada
nyeri haid. yang dibagi ke saluran
risikonya,
dalam beberapa misalnya pencerna
jadwal untuk an jika
konsumsi. mengatasi dikombin
Kurangi dosis situasi yang asikan
pada pasien usia mengancam dengan
75 tahun ke atas. jiwa. kortikost
eroid dan
Pemakaian warfarin.
ketoprofen di  Meningka
trimester 3 tkan
kehamilan risiko
berisiko gagal
menimbulkan ginjal jika
kecacatan janin, digunaka
yaitu patent n dengan
ductus obat
arteriosus. diuretik.
Ketoprofen bisa
meningkatkan
risiko serangan
jantung dan
stroke. Risiko
akan semakin
meningkat
seiring lamanya
penggunaan
obat.
Ketoprofen bisa
meningkatkan
risiko terjadinya
tukak lambung,
 ulkus
duodenum, dan
perdarahan
saluran cerna.

Suprofen Inhibition of Adult : Ophth As 1% KI : Active Concurrent use

intraoperative soln: Instill 2 drops 4 herpes simplex inactivates
miosis. hrly during the day keratitis. actions of
before surgery, then 2 acetylcholine and
drops 3 hr, 2 hr and 1 hr E.S. : carbachol
pre-op. Eye discomfort, ophthalmic
itching, redness, preparations.
iritis, pain,
chemosis,
photophobia,
hypersensitivity
, punctate
epithelial
staining (rare).

Flurbiprofen untuk Mouth/Throat KI : Harus

meringankan Sore throat Hypersensitivit dikonsumsi dgn
rasa sakit, Adult: As 8.75 mg y to makanan
pembengkaka spray: 3 actuations (1 flurbiprofen, Decreased effect
n, dan dose) to the back of the aspirin or other of diuretics, ACE
persendian throat every 3-6 hours, NSAIDs. inhibitors,
kaku akibat as necessary. Max: 5 History of angiotensin II
arthritis. doses in 24 hours. Max gastrointestinal antagonists, and
Untuk duration: 3 days. bleeding or mifepristone.
menghindari perforation Increased plasma
maag, Anda Ophthalmic related to concentration
diperbolehka Prophylaxis of miosis NSAID therapy. and risk of
n untuk during ocular surgery Active or toxicity of
mengonsumsi Adult: As 0.03% history of lithium, cardiac
flurbiprofen solution: Instill 1 drop gastrointestinal glycosides (e.g.
dengan into the eye every 30 inflammatory digoxin),
makanan, minutes starting 2 hours disease (e.g. phenytoin and
susu, atau before surgery until 30 ulcerative methotrexate.
obat antasid. minutes prior to colitis, Crohn’s Enhanced
untuk surgery. disease), anticoagulant
menghindari ulceration, or effect of
terjadinya Ophthalmic haemorrhage, warfarin.
perdarahan Postoperative ocular aspirin-sensitive Increased risk of
perut. Jangan inflammation asthma, severe nephrotoxicity
mengonsumsi Adult: As 0.03% heart failure, with ciclosporin,
lebih dari 100 solution: Instill 1 drop treatment of tacrolimus and
mg untuk into the eye (starting atpain in the diuretics.
satu kali 24 hours after surgery) setting of Increased risk of
dosis 4 times daily for 1-3 CABG. Patients gastrointestinal
sekaligus. weeks. with epithelial ulceration or
herpes simplex bleeding with
Oral keratitis, known other NSAIDs,
Sore throat haemostatic corticosteroids,
Adult: As 8.75 mg defects, or those SSRIs, and
lozenge: Dissolve 1 receiving other anticoagulants or
lozenge slowly in the drugs which antiplatelet
mouth every 3-6 hours, may prolong agents (e.g.
as necessary. Max: 5 bleeding time aspirin).
lozenges in 24 hours. (ophthalmic). Increased
Max duration: 3 days. Avoid haematological
ophthalmic use toxicity with
Oral during surgical zidovudine.
Dysmenorrhoea procedures. Decreased rate of
Adult: Initially, 100 mg Severe renal absorption with
followed by 50 or 100 and hepatic food.
mg every 4-6 hours. impairment.
Max: 300 mg daily. Pregnancy (3rd
trimester).
Oral Patients with
Ankylosing history of mild
spondylitis, to moderate
Osteoarthritis, Pain heart failure,
and inflammation peripheral
associated with arterial disease,
musculoskeletal and other risk
joint disorders, factors for CV
Rheumatoid arthritis, disease (e.g.
Sprains, Strains hypertension,
Adult: 150-200 mg hyperlipidaemia
daily in 2, 3 or 4 , diabetes
divided doses, may mellitus,
increase up to 300 mg smoking); SLE,
daily in divided doses asthma,
depending on severity oedema,
of symptoms. hypovolaemia.
Dehydrated and
debilitated
patients. Renal
and hepatic
impairment.
Elderly.
Pregnancy (1st-
2nd trimester)
and lactation.
Patients with
CYP2C9*1/*3
allele.
Concomitant
use of
corticosteroids,
SSRIs,
antiplatelets, or
anticoagulants.
Not for
prolonged use.

E.S. :
Significant:
Renal papillary
necrosis
(prolonged use).
Rarely,
anaphylactoid
reactions, blood
dyscrasias (e.g.
agranulocytosis,
thrombocytopen
ia, aplastic
anaemia),
hyperkalaemia.
Cardiac
disorders:
Cardiac failure.
Ear and
labyrinth
disorders:
Tinnitus.
Eye disorders:
Eye irritation,
eye pain, eye
haemorrhage,
prolonged
mydriasis, eye
hyperaemia,
visual
disturbance,
miosis.
Gastrointestinal
disorders:
Nausea,
vomiting,
diarrhoea,
dyspepsia,
flatulence,
constipation,
abdominal pain,
melaena,
haematemesis,
ulcerative
stomatitis,
gastritis.
Lozenge/throat
spray: Throat
irritation, mouth
ulceration, oral
pain or
discomfort, oral
paraesthesia,
oropharyngeal
pain.
General
disorders and
admin site
conditions:
Fatigue,
malaise.
Hepatobiliary
disorders:
Rarely,
jaundice.
Investigations:
Increased liver
enzymes,
prolonged
bleeding time.
Metabolism and
nutrition
disorders: Fluid
retention.
Nervous system
disorders:
Headache,
dizziness,
paraesthesia,
tremor.
Psychiatric
disorders:
Anxiety,
insomnia,
amnesia,
depression,
nervousness,
somnolence.
Respiratory,
thoracic and
mediastinal
disorders:
Rhinitis.
Skin and
subcutaneous
tissue
disorders:
Rash,
photosensitivity
.
Vascular
disorders:
Hypertension.
Potentially
Fatal:
Gastrointestinal
inflammation,
bleeding,
ulceration or
perforation, CV
thrombotic
events (e.g.
myocardial
infarction,
stroke),
bronchospasm.
Rarely,
hepatotoxicity
(e.g. fulminant
hepatitis,
hepatic
necrosis,
 hepatic failure),
exfoliative
dermatitis,
Stevens-
Johnson
syndrome, toxic
epidermal
necrolysis.

Ketorolac untuk Konj alergi : Efek samping Berikut ini

meredakan Dewasa: 1 tetes (0.5%) yang umum adalah beberapa
peradangan di bagian mata yang terjadi setelah risiko yang
dan rasa terinfeksi, 4 kali sehari. menggunakan mungkin terjadi
nyeri setelah Inflamasi mata : obat ini adalah jika
operasi mata. Dewasa: 1 tetes (0.5%) rasa pedih atau menggunakan
Selain itu, di bagian mata yang panas di mata ketorolac
terinfeksi, 4 kali sehari yang bersifat bersamaan
obat ini juga
selama 24 jam setelah sementara. dengan obat-
dapat
operasi katarak. Dosis Sedangkan efek obatan tertentu,
digunakan samping yang di antaranya:
dapat dilanjutkan
untuk lebih jarang
selama 2 minggu.
mengatasi terjadi adalah  Berpoten
Nyeri pasca op :
gatal-gatal Dewasa: 20mg sebagai mata terasa si
pada mata dosis awal, dilanjutkan gatal, meningka
akibat dengan 10mg setiap 4-6 mengeluarkan tkan
konjungtivitis jam. Dosis maksimum kotoran, risiko
alergi. per hari adalah 40 mg, kemerahan atau fatal,
dengan jangka waktu bengkak pada seperti
maksimal 5 hari. kelopak mata.
perdarah
an, jika
Lansia: 10mg sebagai Dalam kasus
tertentu, kondisi digunaka
dosis awal, dilanjutkan
seperti mata n
dengan setiap 4-6 jam.
kering, pusing, bersama
Dosis maksimum per
hari adalah 40 mg. mual, muntah, dengan
diare  dapat obat
terjadi. antikoagu
lan,
aspirin
atau obat
antiinfla
masi
nonsteroi
d dan
pentoxify
lline
 lainnya.
Selain itu,
obat
seperti
probenec
id juga
dapat
meningka
tkan
kadar
ketorolac
dalam
darah.
Sebalikny
a,
ketorolac
dapat
meningka
tkan
kadar zat
litium.
 Dapat
meningka
tkan
kadar
toksisitas
obat
methotre
xate.
 Obat-
obatan
golongan
kortikost
eroid,
selective
serotonin
reuptake
inhibitor
(SSRIs),
dan anti
platelet
berpoten
si
 meningka
tkan
risiko
tukak
lambung
atau
perdarah
an jika
digunaka
n
bersama
dengan
ketorolac
.
 Ketorolac
yang
digunaka
n
bersama
dengan
diuretik,
ciclospori
n,
tacrolimu
s,
pengham
bat enzim
penguba
h
angiotens
in (ACE
inhibitors
), atau
obat
angioten
sin II
receptor
antagoni
sts (ARBs)
dapat
meningka
tkan
risiko
kerusaka
 n pada
ginjal
(nefrotok
sisitas).
 Obat-
obatan
psikoaktif
, seperti
flouxetin
e,
thiothixe
ne dan
alprazola
m, dapat
memicu
halusinasi
jika
digunaka
n
bersama
dengan
ketorolac
. Dalam
kasus
yang
langka,
kejang-
kejang
dapat
terjadi
jika
ketorolac
digunaka
n
bersama
dengan
obat
antikejan
g, seperti
phenytoi
n dan
carbamaz
epine.